• Tidak ada hasil yang ditemukan

80 Ribu Lulusan SMA Terima Beasiswa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "80 Ribu Lulusan SMA Terima Beasiswa."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

--

---.

Selasa 4 5

20

o

Mar

o

Kamis

0

Jumat

!)

9 10 11

23 24 25 26

OJun

0 Jul 0 Ags

o Rabu

6 7

21 22

OApr OMei

o Minggu

14 15 16

29 30 31

ONov

.Des

o

Sabtu

12 13

27 28

OSep

OOkt

--

---

"--80 Ribu Lulusan SMA

Teriina Beasiswa

Harapan lulusan SMA kurang mampu untuk menjadi

sarjana pada 2010 ~bisatere~~~asi~

Yusuf Riaman

P

EMERINTAH beren-cana membiayai ku-liah 80 ribu lulusan se-kolah lanjutan tingkat atas (SLTA)atau sederajat yang dikategorikan miskin atau ber:-asal dari keluarga kurang mam-pu. Hal itu bertujuij,n memutus mata rantai kemiskinan.

Staf Khusus Menteri Pendi-dikan Nasional (Mendiknas) Bidang Komunikasi Media Sukemi mengutarakan hal itu ketika ditemui seusai menjadi pembicara pada dialog publik tentang kebijakan pendidikan nasi onaI di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, kemarin.

"Salah satu upaya memutus mata rantai kemiskinan adalah dengan memberikan beasiswa melanjutkan kuliah kepada lu-lusan SMA/MA/SMK dan pa-ket C yang berasal dari keluarga kurang mampu," ujamya.

Ia menjelaskan besamya bea-siswa yang akan diterima ada-lah Rp5 juta per semester atau Rp10 juta per tahun per orang. Beasiswa itu mulai dikucurkan pada 2010, untuk membiayai pendidikan dan bantuan hidup sehari-hari hingga mahasiswa tersebut menyelesaikan kuliah.

Sebanyak 80 ribu orang terse-but akan dikuliahkan secara bertahap, yakni 20 ribu orang bagi yang lulus pada 2010. Pada tahun berikutnya juga 20 ribu hingga 2014 mencapai 80 ribu orang.

"Dengan demikian pemerin-tah akan menganggarkan dana dari APBN sebanyak Rp800 miliar untuk mewujudkan pro-gram beasiswa pendidikan bagi lulusan SLTA atau sederajat dari keluarga kurang mampu

yang ingin melanjutkan stud i-nya ke perguruan tinggi negeri (PTN)," ujamya.

Dalam menyeleksi lulusan SLTAatau sederajat yang berhak menerima beasiswa tersebut, kata Sukemi, pihaknya tidak ter-lalu membebankan syarat pres-tasi. Syarat prestasi yang berlaku minimal rangking 25 di kelas dan berasal dari keluarga kurang mampu, disertai dengan surat keterangan dari pihak sekolah dan kantor lurah/ desa tempat siswa tersebut berdomisili.

"

Salahsatuupaya

memutusmata'rantai

kemiskinanadalah

denganmemberikan

beasiswa.',

Sukemi

Stat

Khusus Mendiknas

Bidang Komunikasi

Media

Ia menambahkan, para pene-rima beasiswa itu bisa memi-lih perguruan tinggi negeri di mana saja karena Departemen Pendidikan Nasional (Depdik-nas) akan menjalin kerja sarna dengan 82 PTN yang berada di bawah Depdiknas dan 22 PTN yang berada di bawah Depar-temen Agama.

"Nanti pada 16 Desember Menteri Pendidikan Nasional akan membahas naskah kerja sarna dengan para Rektor PTN di Bandung!'

Guru di perbatasan

Sukemi juga mengutarakan pemerintah akan memberikan

-perlakuan khusus kepada para guru yang mengajar di daerah terpencil atau perbatasan de-ngan memberikan insentif la-yak. Insentif tersebut antara lain kenaikan pangkat untuk me-numbuhkan gairah guru mau mengajar di wilayah tersebut. "Perlakuan itu bisa dalam ben-tuk insentif berupa uang atau kenaikan pangkat lebih cepat daripada normalnya," ujamya.

Ia menjelaskan hasil peneliti-an ypeneliti-ang dilakukpeneliti-an Bpeneliti-ank Dunia

pada

2007

menunjukkan

seba-nyak 55% sekolah di perkotaan kelebihan tenaga guru secara nasional. Namun, 66% sekolah yang berada di daerah terpencil kekurangan guru.

Oleh sebab itu, kata dia, peme-rintah akan memetakan daerah-daerah yang dinilai memiliki kelebihan guru dan'kekurangan guru sehingga bisa diambil kebi-jakan untuk pemerataan kualitas pendidikan.

"Saat ini jumlah guru se-banyak 2,7 juta orang, tetapi sebagian besar berada di ka-wasan perkotaan, sedangkan di daerah terpencil sangat minim. Makanya pemerintah akan memberikan kebijakan untuk menyiapkan aturan-aturan bagi guru daerah terpencil atau yang berada di perbatasan," ujamya.

Menurut dia, para guru di wilayah perkotaan yang ingin memperoleh perlakuan khusus dari pemerintah bisa mengaju-kan diri untuk mengajar di daerah terpencil. Pemerintah akan memberikan tunjangan kemahalan dan akan mem-pertimbangkan peningkatan kariemya sebagai tenaga pendi-dik. (Ant/N-1)

yusuf@mediaindonesia.com

- .,.- -.

(2)

Angka

Melanjutkan dan

tidak Melanjutkan Pendidikan

(2007/2008)

Persentase Angka Lulusan

2007/2008

64,35%

Sumber: Depdiknas

Foto:MIIPALCE AMALO Gratis: CAKSONO

.

Melanjutkan

.

Tidak melanjutkan-,

2003/2004

31,38%

2004/2005

53,34%

46,66%

2005/2006

45,22%

54,78%

2006/2007

45..06%

54,94%

35,65%

Kelulusan Sekolah Menengah

(2007/2008)

Tidak mi.

678

e an)utkan ke PT

.010

~.

.~

(35,65 %) .

SMK

685.982

MA

173.031

Melanjutkan ke PT

1.224.098

Referensi

Dokumen terkait

Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian, membatasi, dan

45 SEKSI WILAYAH IB DIREKTORAT PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

From left to right the input image with a thick line, line detection with our algorithm, and line detection with EDLine are shown as (a), (b) and (c) respectively. While

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH.. SUBBAGIAN TATA

Experimental results using some real images and simulation images demonstrate that the presented approach is effective for matching image pairs with significant scene and

The external informants who have benefit by this program are consisting of ten Diabetes mellitus and Hypertension patient at hospital ‘X” (P 1-P10), three Doctors at FKTP (D1-D3),

Memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 Sebagaimana di ubah terakhir dengan peraturan presiden nomor 4 tahun 2015 tentang pengadaan barang

Ada 62 jenisproses Diperoleh dari pidato pengukuhan jokowi ini, Mereka adalah proses material memiliki 44 kejadian, proses mental yang memiliki 7 kejadian,