• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perdirjen Dikdasmen ttg Juklak DAK SD SDLB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perdirjen Dikdasmen ttg Juklak DAK SD SDLB"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270

Telp. 5706195 Faksimili 57906195

Laman: www.kemdikbud.go.id

SALINAN

PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

NOMOR 04/D/P/2016

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN

DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR/SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2015

tentang

Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Bidang

Pendidikan Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa, perlu

menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar

tentang Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang

Pendidikan Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang

Nomor

43

Tahun

2007

tentang

Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4774);

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

4. Undang-Undang

Nomor

23

Tahun

2014

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5589);

(2)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496)

sebagaimana telah

dua kali diubah terakhir

dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor

45,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5670);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5105)

sebagaimana

telah

diubah

dengan

Peraturan

Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5531);

9. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta

Susunan

Organisasi,

Tugas

dan

Fungsi

Eselon

I

Kementerian Negara, sebagaimana beberapa kali telah

diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135

Tahun 2014;

10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden

Nomor 4 tahun 2015;

11. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang

Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

12. Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang

Pengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah

Dalam

Rangka

Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat;

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun

2015-2019;

14. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun

2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA);

(3)

17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007

tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung

Negara Pemeliharaan dan Perawatan Gedung;

18. Standar

Nasional

Indonesia

7329:2009

tentang

Perpustakaan Sekolah;

19. Standar

Nasional

Perpustakaan

007:2011

tentang

Perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun

2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

di Kabupaten/Kota, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 23

Tahun 2013;

21. Peraturan

Menteri

Perdagangan

Nomor

73/M-DAG/PER/9/2015 tentang Kewajiban Pencantuman Label

Dalam Bahasa Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

DAN MENENGAH

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN SEKOLAH

DASAR/SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1.

Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Sekolah Dasar/Sekolah Dasar

Luar Biasa yang selanjutnya disebut DAK SD/SDLB adalah dana yang

bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah

tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana dan/atau prasarana

SD/SDLB yang merupakan urusan Daerah.

2.

Sekolah Dasar yang selanjutnya disebut SD adalah salah satu bentuk

satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum

pada jenjang pendidikan dasar.

3.

Sekolah Dasar Luar Biasa yang selanjutnya disebut SDLB adalah salah

satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan

pendidikan khusus pada jenjang pendidikan dasar.

4.

Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.

5.

Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah.

6.

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat

berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel

kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber

belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,

termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

(4)

8.

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada satuan

pendidikan formal di lingkungan SD yang merupakan bagian integral dari

kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber

belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang

bersangkutan.

9.

Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis,

karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang

mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.

10. Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat

memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan

tinggi.

11. Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan

untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

dan budaya secara dalam dan luas.

12. Buku panduan pendidik adalah buku yang memuat prinsip, prosedur,

deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran untuk digunakan oleh

para pendidik.

13. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk

membantu komunikasi dalam pembelajaran.

14. Teknologi informasi dan komunikasi yang selanjutnya disebut TIK adalah

satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan

pengelolaan informasi dan komunikasi.

15. Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan

untuk pembelajaran.

16. Perabot adalah sarana pengisi ruang.

17. Kerusakan bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan atau

komponen bangunan akibat penyusutan/berakhirnya umur bangunan,

atau akibat ulah manusia atau perilaku alam seperti beban fungsi yang

berlebih, kebakaran, gempa bumi, atau sebab lain yang sejenis.

18. Rusak sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen non

struktural, dan atau komponen struktural seperti struktur atap, lantai,

dan sejenisnya, dengan tingkat kerusakan lebih dari 30% (tiga puluh

persen) sampai dengan 45% (empat puluh lima persen).

19. Rusak berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan,

baik struktural maupun non-struktural yang apabila setelah diperbaiki

masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, dengan

tingkat kerusakan lebih besar dari 45% (empat puluh lima persen) sampai

dengan 65% (enam puluh lima persen).

20. Ruang kelas baru adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktek

yang tidak memerlukan peralatan khusus dan baru dibangun di atas

lahan kosong.

21. Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh

informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.

22. Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat,

dan menerima tamu.

23. Ruang belajar adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang

meliputi ruang kelas dan ruang belajar lainnya.

24. Rumah dinas guru adalah rumah negara golongan II yang mempunyai

hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sekolah dan hanya

disediakan untuk didiami oleh guru dan apabila telah berhenti, pensiun

atau pindah tugas rumah dikembalikan kepada Negara/Daerah.

(5)

26. Standar harga satuan regional adalah harga satuan barang dan jasa yang

ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

27. Panitia Pelaksana di Sekolah yang selanjutnya disebut P2S adalah

pelaksana kegiatan peningkatan prasarana pendidikan yang dibiayai dari

DAK Bidang Pendidikan pada satuan pendidikan di luar Provinsi Papua

dan Provinsi Papua Barat.

28. Daerah terdepan, terluar atau tertinggal yang selanjutnya disebut daerah

3T adalah daerah khusus berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

29. Pemantauan adalah kegiatan pemantauan perkembangan pelaksanaan

rencana kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan

yang timbul dan atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini

mungkin.

30. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan

(input), keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap rencana dan

standar yang telah ditetapkan.

31. Laporan adalah penyajian data dan informasi suatu kegiatan yang telah,

sedang atau akan dilaksanakan sebagai indikator pelaksanaan kegiatan

sesuai yang direncanakan.

32. Komite sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang

tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang

peduli pendidikan.

33. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai

unsur masyarakat yang peduli pendidikan.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1)

Petunjuk Pelaksanaan ini merupakan pedoman bagi Kabupaten/Kota,

SD/SDLB, dan pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan DAK SD/SDLB.

(2)

Petunjuk

pelaksanaan

ini

bertujuan

untuk

menjamin

pelaksanaan/pengelolaan DAK SD/SDLB sesuai dengan Petunjuk Teknis

DAK Bidang Pendidikan SD/SDLB.

BAB III

TARGET

Pasal 3

Target yang akan dicapai dalam kegiatan DAK SD/SDLB adalah tersedianya

sarana dan/atau prasarana SD/SDLB yang memenuhi standar sarana dan

prasarana pendidikan untuk mencapai standar nasional pendidikan.

BAB IV

KRITERIA SEKOLAH PENERIMA

Pasal 4

(6)

Pasal 5

Kriteria umum meliputi:

a.

diprioritaskan bagi SD/SDLB yang berlokasi di daerah 3T;

b.

masih beroperasi dan memiliki ijin operasional;

c.

SD/SDLB berdiri di atas lahan yang tidak bermasalah/tidak dalam

sengketa dan milik sendiri (milik Pemerintah atau Pemerintah Daerah

untuk

SD/SDLB

negeri; milik yayasan untuk

SD/SDLB

swasta),

dibuktikan dengan sertifikat atau bukti lain yang dikeluarkan oleh

pejabat yang berwenang;

d.

belum memiliki sarana dan/atau prasarana pendidikan yang memenuhi

standar sarana dan prasarana pendidikan;

e.

mempunyai Kepala Sekolah yang dibuktikan dengan surat keputusan

dari pejabat yang berwenang atau badan penyelenggara pendidikan;

f.

memiliki Komite Sekolah, yang ditetapkan dengan surat keputusan

Kepala Sekolah;

g.

memiliki rekening bank atas nama sekolah, bukan rekening bank atas

nama pribadi;

h.

tidak menerima bantuan sejenis dari sumber dana lainnya (APBN/dan

atau APBD I) pada tahun anggaran berkenaan; dan

i.

mempunyai potensi berkembang dan dalam tiga tahun terakhir

mempunyai kecenderungan jumlah siswa stabil atau meningkat, kecuali

untuk SD/SDLB yang mengalami keadaan darurat dan/atau musibah

seperti terdampak akibat huru hara, kebakaran atau bencana alam.

Pasal 6

Kriteria khusus SD/SDLB penerima kegiatan peningkatan prasarana:

(1)

Rehabilitasi ruang belajar:

a. rusak sedang dengan tingkat kerusakan ruang belajar lebih besar dari

30% sampai dengan 45%;

b. rusak berat dengan tingkat kerusakan ruang belajar lebih besar dari

45% sampai dengan 65%;

c. dalam hal ruang belajar mengalami kerusakan lebih dari 65%, maka

dapat dilakukan pembangunan kembali dalam bentuk ruang baru

dengan alokasi dana sebesar biaya pembangunan ruang kelas baru.

(2)

Rehabilitasi ruang belajar berikut perabotnya:

a. rusak sedang dengan tingkat kerusakan ruang belajar berikut

perabotnya lebih dari 30% sampai dengan 45%;

b. rusak berat dengan tingkat kerusakan ruang

belajar

berikut

perabotnya lebih dari 45% sampai dengan 65%;

c. dalam hal ruang belajar mengalami kerusakan berikut perabotnya

lebih dari 65%, maka dapat dilakukan pembangunan kembali dalam

bentuk ruang baru dengan alokasi dana sebesar biaya pembangunan

ruang kelas baru.

(3)

Rehabilitasi ruang guru:

a. rusak sedang dengan tingkat kerusakan ruang guru lebih dari 30%

sampai dengan 45%;

b. rusak berat dengan tingkat kerusakan ruang guru lebih dari 45%

sampai dengan 65%.

(4)

Rehabilitasi ruang guru berikut perabotnya:

(7)

perabotnya lebih dari 30% sampai dengan 45%;

c. rusak berat dengan tingkat kerusakan ruang guru berikut perabotnya

lebih dari 45% sampai dengan 65%.

(5)

Rehabilitasi jamban siswa dan/atau guru:

a. rusak sedang dengan tingkat kerusakan jamban siswa dan/atau guru

lebih dari 30% sampai dengan 45%;

d. rusak berat dengan tingkat kerusakan jamban siswa dan/atau guru

lebih dari 45% sampai dengan 65%.

(6)

Pembangunan ruang kelas baru (RKB) berikut perabotnya:

a. sekolah mempunyai potensi berkembang (dalam tiga tahun terakhir

mempunyai jumlah siswa stabil atau meningkat);

b. memiliki jumlah rombongan belajar melebihi jumlah ruang kelas yang

ada; dan

c. memiliki lahan yang luasnya minimal 72 m

2

(ilustrasi 8m x 9m)

dengan

ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi

lapangan upacara atau lapangan olah raga, atau bagi sekolah yang

memiliki lahan terbatas, RKB dapat dibangun di lantai 2 dengan

syarat struktur bangunan di lantai 1 dapat menumpu atau dibangun

ruang di atasnya.

(7)

Pembangunan ruang perpustakaan berikut perabotnya:

a. telah terpenuhi ruang kelas yang memadai dan tidak rusak:

1) minimal 6 ruang kelas bagi daerah non 3T;

2) minimal 5 ruang kelas bagi daerah 3T;

b. belum memiliki ruang perpustakaan dengan luas minimal 56 m2; dan

c. memiliki lahan 72 m

2

dengan lebar minimal 6 m, dengan ketentuan

pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau

lapangan olah raga, atau bagi sekolah yang memiliki lahan terbatas,

ruang perpustakaan dapat dibangun di lantai 2, dengan syarat

struktur bangunan di lantai 1 dapat menumpu atau dibangun ruang

di atasnya.

(8)

Pembangunan ruang guru berikut perabotnya:

a. memiliki jumlah ruang kelas yang memadai dan tidak rusak:

1) minimal 6 ruang kelas bagi daerah non 3T;

2) minimal 5 ruang kelas bagi daerah 3T;

b. memiliki ruang perpustakaan yang tidak rusak;

c. belum memiliki ruang guru; dan

d. memiliki lahan yang cukup untuk membangun ruang guru minimal

72 m

2

, dengan ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi

lapangan upacara atau lapangan olah raga, atau bagi sekolah yang

memiliki lahan terbatas, ruang guru dapat dibangun di lantai 2,

dengan syarat struktur bangunan di lantai 1 dapat menumpu atau

dibangun ruang di atasnya.

(9)

Pembangunan jamban siswa dan/atau guru:

a. belum memiliki jamban yang layak atau jumlah jamban yang ada

tidak memadai;

b. memiliki lahan minimal 3,5 m2 (ilustrasi 2 m x 1,75 m, untuk 1 unit).

(10) Pembangunan rumah dinas guru:

a. berada di daerah 3T;

b. memiliki jumlah ruang kelas yang memadai minimal 5 ruang kelas

dan tidak rusak;

(8)

e. memiliki lahan minimal 60 m

2

(ilustrasi 6 m x 10 m); dan

f.

lahan berada di lokasi sekolah.

Pasal 7

Kriteria khusus SD/SDLB penerima kegiatan peningkatan sarana pendidikan:

(1)

Koleksi perpustakaan sekolah:

a. memiliki ruang perpustakaan yang memadai; dan

b. belum memiliki koleksi perpustakaan atau jenis dan jumlah koleksi

perpustakaan yang dimiliki belum memenuhi standar sarana

perpustakaan.

(2)

Media pendidikan:

a. memiliki ruang kelas yang memadai; dan

b. belum memiliki sarana media pendidikan atau jenis dan jumlah media

pendidikan yang dimiliki kurang dari kebutuhan.

(3)

Peralatan pendidikan:

a. memiliki ruang kelas yang memadai; dan

b. belum memiliki sarana peralatan pendidikan yang memenuhi standar

sarana pendidikan.

BAB V

MEKANISME PENETAPAN SD/SDLB

PENERIMA ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN

Pasal 8

Mekanisme penetapan sekolah penerima alokasi DAK SD/SDLB:

1. Direktorat Pembinaan SD mengirim Petunjuk Teknis beserta Peraturan

Pelaksanaannya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan pemberitahuan kepada

sekolah mengenai kegiatan DAK SD/SDLB.

3. Sekolah membuat dan menyampaikan proposal kegiatan peningkatan

sarana

dan/atau

prasarana

pendidikan

sesuai

dengan

prioritas

kebutuhannya ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan seleksi sekolah calon

penerima DAK SD/SDLB melalui pemetaan, pendataan dan verifikasi

kelayakan proposal serta kondisi sarana dan/atau prasarana pendidikan

berdasarkan kriteria umum dan kriteria khusus sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7.

5. Dinas Pendidikan menetapkan alokasi dan jenis kegiatan per sekolah

secara proporsional setelah melakukan validasi kondisi dan kebutuhan

sekolah.

6. Bupati/Walikota menetapkan sekolah penerima DAK SD/SDLB melalui SK

Penetapan berdasarkan usulan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

7. Kabupaten/Kota melakukan penandatanganan perjanjian pemberian DAK

(9)

Pasal 9

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyelenggarakan bimbingan teknis

pelaksanaan peningkatan prasarana pendidikan bagi sekolah penerima,

agar sekolah memahami secara teknis mekanisme dan tata kelola

pelaksanaan kegiatan peningkatan prasarana pendidikan, kecuali Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat

.

BAB VI

PELAKSANAAN

Pasal 10

(1) DAK SD/SDLB ditujukan bagi SD/SDLB sebagai upaya pemenuhan

standar sarana dan prasarana pendidikan.

(2) SD/SDLB dapat memperoleh lebih dari satu kegiatan sarana dan/atau

prasarana pendidikan sebagai upaya pemenuhan standar sarana dan

prasarana pendidikan.

Pasal 11

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membentuk tim teknis, yang bertugas:

a. menentukan tingkat kerusakan

ruang/bangunan dengan melibatkan

unsur teknis yang ada di daerah tersebut; dan

b. menyusun rencana kegiatan sekolah bersama P2S.

Pasal 12

(1) Pelaksanaan

mengenai

pembukuan

keuangan

dengan

mekanisme

swakelola serta pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah ini.

(2) Pelaksanaan pekerjaan

peningkatan sarana SD/SDLB sebagaimana

tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah ini.

(3) Pelaksanaan pekerjaan peningkatan prasarana SD/SDLB sebagaimana

tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah ini.

BAB VII

ALOKASI BIAYA

Pasal 13

(10)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah junctis Pasal 39

ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, Pasal 93 ayat (5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007.

BAB VIII

PELAKSANAAN KEGIATAN SARANA PENDIDIKAN

Pasal 14

Pelaksanaan kegiatan peningkatan sarana pendidikan dilakukan oleh Dinas

Pendidikan

Kabupaten/Kota

sesuai

ketentuan

peraturan

perundang-undangan.

BAB IX

PELAKSANAAN KEGIATAN PRASARANA PENDIDIKAN

Pasal 15

(1) Pelaksanaan peningkatan prasarana pendidikan dilakukan secara

swakelola oleh P2S sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,

kecuali untuk SD/SDLB yang berada di Provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat.

(2) P2S terdiri dari unsur sekolah dan masyarakat sekitar sekolah, yang

dipilih dan dibentuk secara musyawarah dalam forum rapat sekolah.

(3) Susunan P2S meliputi:

a. Penanggung Jawab yaitu kepala sekolah bersangkutan;

b. Ketua yaitu salah seorang guru tetap (bukan kepala sekolah) di sekolah

bersangkutan;

c. Sekretaris yaitu wakil wali murid sekolah bersangkutan;

d. Bendahara yaitu guru di sekolah bersangkutan; dan

e. Penanggungjawab Teknis yaitu wakil wali murid atau masyarakat

setempat.

Pasal 16

Proses pembentukan P2S:

a. kepala sekolah bersama komite sekolah melaksanakan rapat dengan

agenda:

1) penjelasan tentang DAK SD/SDLB;

2) penjelasan tentang pembentukan P2S;

3) penjelasan tentang kriteria dan mekanisme pemilihan ketua, sekretaris,

bendahara, serta penanggungjawab teknis; dan

4) penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab P2S.

b. susunan dan nama-nama P2S dipilih secara musyawarah dan mufakat;

c. apabila tidak tercapai mufakat dapat dilakukan melalui voting;

d. hasil

rapat

pembentukan

P2S

dituangkan

dalam

Berita

Acara

Pembentukan P2S; dan

(11)

Pasal 17

(1) P2S bertugas dan bertanggungjawab:

a. bersama tim teknis,

menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

rehabilitasi dan/atau pembangunan yang terdiri dari (1) gambar

rencana/kerja, (2) rencana anggaran biaya, (3) rencana kerja dan

syarat-syarat

(4) jadwal pelaksanaan,

sesuai Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007;

b. melaksanakan kegiatan peningkatan prasarana pendidikan secara

swakelola;

c. memilih dan menetapkan pekerja sesuai dengan keahliannya;

d. membuat informasi/papan nama kegiatan;

e. membuat informasi tentang pelaksanaan di papan pengumuman;

f.

melakukan dokumentasi penerimaan, pengeluaran dana dan kegiatan

terkait, dan dokumen tersebut harus berada di sekolah;

g. menyusun laporan teknis dan mempertanggungjawabkan realisasi

penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan peningkatan prasarana

pendidikan berikut realisasi penggunaan dananya kepada Kepala

Sekolah; dan

h. melakukan Serah Terima Hasil Pekerjaan peningkatan prasarana

pendidikan dengan Kepala Sekolah.

(2) Ketua:

a. Perencanaan

1) mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan peningkatan

prasarana pendidikan; dan

2) mempresentasikan (sosialisasi) rencana kegiatan peningkatan

prasarana pendidikan kepada unsur-unsur sekolah (pimpinan,

guru, dan karyawan), komite sekolah dan masyarakat di sekitar

sekolah.

b. Pelaksanaan

1) menjamin

kelancaran

pelaksanakan

kegiatan

peningkatan

prasarana pendidikan; dan

2) menjamin informasi rencana dan pelaksana peningkatan prasarana

pendidikan diketahui secara terbuka ke masyarakat

c. Pelaporan

1) menjamin selesainya laporan teknis dan keuangan (bulanan dan

akhir) hasil kegiatan peningkatan prasarana pendidikan;

2) menyampaikan laporan kegiatan kepada Kepala Sekolah; dan

3) menyampaikan pertanggungjawaban kegiatan kepada Kepala

Sekolah.

(3) Sekretaris:

a. Perencanaan

1) menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan rencana kegiatan

peningkatan prasarana pendidikan; dan

2) menyiapkan bahan untuk presentasi (sosialisasi) rencana kegiatan

peningkatan prasarana pendidikan kepada unsur-unsur sekolah

(pimpinan, guru, karyawan), komite sekolah dan masyarakat di

sekitar sekolah.

b. Pelaksanaan

(12)

2) mengumpulkan informasi tentang kemajuan pekerjaan sebagai

bahan laporan; dan

3) mencatat berbagai permasalahan pekerjaan untuk ditindaklanjuti

oleh panitia.

c.

Pelaporan

1) membuat konsep laporan (bulanan dan akhir) hasil kegiatan

peningkatan prasarana pendidikan;

2) mengarsipkan laporan (bulanan dan akhir) hasil kegiatan

peningkatan prasarana pendidikan; dan

3) menyampaikan pertanggungjawaban kegiatan kepada ketua panitia.

(4) Bendahara :

a. Perencanaan

1) menyusun rencana pembiayaan kegiatan peningkatan prasarana

pendidikan; dan

2) melakukan penyimpanan keuangan yang menjamin kelancaran

kegiatan peningkatan prasarana pendidikan.

b. Pelaksanaan

1) menerima dan memeriksa usulan pembayaran;

2) menyiapkan surat persetujuan pembayaran kepada ketua;

3) melakukan pembayaran;

4) melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran keuangan

kegiatan;

5) menyiapkan informasi kondisi keuangan panitia kepada ketua; dan

6) membayar pajak sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

c. Pelaporan

1) melakukan pembukuan harian, mingguan, bulanan dan akhir

kegiatan;

2) membuat konsep laporan keuangan hasil kegiatan peningkatan

prasarana pendidikan;

3) mengarsipkan laporan keuangan kegiatan peningkatan prasarana

pendidikan; dan

4) menyampaikan pertanggungjawaban keuangan kepada ketua

panitia.

(5) Penanggungjawab Teknis:

a. Perencanaan

1) menyusun rencana peningkatan prasarana pendidikan dengan

dibantu tim teknis dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

2) membuat rencana kegiatan peningkatan prasarana pendidikan;

3) menyusun

jadwal

(rencana

waktu)

kegiatan

peningkatan

prasarana pendidikan;

4) menyusun rencana anggaran biaya

peningkatan prasarana

pendidikan; dan

5) menyusun rencana kebutuhan bahan-bahan dan alat untuk

kegiatan peningkatan prasarana pendidikan.

b. Pelaksanaan

1) menjamin kelancaran (ketersediaan bahan dan tukang) kegiatan

peningkatan prasarana pendidikan;

2) menjamin

kesesuaian

rencana

dan

pelaksanaan

pekerjaan

peningkatan prasarana pendidikan; dan

(13)

c. Pelaporan

1) melakukan pencatatan kemajuan pekerjaan peningkatan prasarana

pendidikan (bulanan);

2) melakukan pencatatan kendala dan pemecahan masalah selama

pekerjaan peningkatan prasarana pendidikan (bulanan);

3) membuat

laporan

hasil

kegiatan

peningkatan

prasarana

pendidikan;

4) mengarsipkan laporan kegiatan peningkatan prasarana pendidikan;

dan

5) menyampaikan pertanggungjawaban kegiatan teknis kepada ketua

panitia.

BAB X

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pasal 18

(1) Lingkup pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan DAK SD/SDLB

meliputi:

a. kesesuaian pelaksanaan dengan petunjuk teknis dan peraturan

pelaksanaannya; dan

b. pencapaian sasaran kegiatan yang dilaksanakan.

(2) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi:

a. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya.

b. Tim

pemantauan

dan

evaluasi

Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pemantauan dan

evaluasi secara

sampling

untuk meningkatkan efektivitas penggunaan

DAK SD/SDLB.

BAB XI

PENILAIAN KINERJA

Pasal 19

(1) Penilaian kinerja dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pelaksanaan DAK

SD/SDLB dalam menjalankan tugas-tugasnya.

(2) Penilaian kinerja dilakukan oleh penanggung jawab DAK Kabupaten/Kota

terhadap pelaksanaan DAK SD/SDLB di wilayah yang menjadi tanggung

jawabnya dengan mengisi form penilaian kinerja sebagaimana Lampiran V

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah ini.

BAB XII

PELAPORAN

Pasal 20

(14)

a. kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja; dan

b. realisasi fisik dan keuangan serta masalah dan kendala pelaksanaan

anggaran.

(2) Kualitas pelaporan:

a. untuk mewujudkan transparasi dan akuntabilitas laporan disampaikan

tepat waktu dan akurat serta disusun dengan mengikuti petunjuk yang

berlaku;

b. laporan harus baik, benar, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan;

c. ketaatan dan ketepatan

waktu pengiriman laporan merupakan

indikator keseriusan dalam melaksanakan pembangunan pendidikan;

d. kualitas laporan akan dijadikan salah satu indikator

reward

dan

punishment

bagi setiap Kabupaten/Kota; dan

e. laporan kegiatan prasarana pendidikan harus dilengkapi dengan

foto-foto pelaksanaan 0%, 40%, 70%, dan 100% yang diambil dari titik

tetap/titik yang sama.

Pasal 21

(1)

P2S menyampaikan laporan disertai dengan bukti fisik, administrasi dan

keuangan kepada Kepala Sekolah, terdiri dari:

a. laporan pertanggungjawaban mingguan yang meliputi:

1) informasi volume, satuan dan bobot pekerjaan;

2) prestasi pekerjaan mingguan;

3) jumlah dana yang digunakan; dan

4) foto-foto kemajuan pelaksanaan kegiatan

mencakup

tampak

depan, tampak belakang, tampak samping dan tampak dalam

yang diambil dari titik tetap/titik yang sama;

dengan format laporan sebagaimana lampiran VI-A yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah ini;

b. laporan bulanan yang meliputi:

1) informasi volume, satuan dan bobot pekerjaan;

2) prestasi pekerjaan bulanan;

3) jumlah dana yang digunakan; dan

4) foto-foto kemajuan pelaksanaan kegiatan

mencakup

tampak

depan, tampak belakang, tampak samping dan tampak dalam

yang diambil dari titik tetap/titik yang sama;

dengan format laporan sebagaimana lampiran VI-B yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah ini; dan

c. laporan akhir yang meliputi:

1) dokumen penyelesaian fisik;

2) dokumen penggunaan dana; dan

3) foto-foto pelaksanaan kegiatan (0%, 40%, 70%, dan 100%) yang

diambil dari titik tetap/titik yang sama;

dengan format laporan sebagaimana lampiran VI-C yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah ini.

(15)

Pasal 22

(1) Kepala sekolah menyampaikan laporan bulanan dan laporan akhir

berdasarkan laporan P2S, meliputi:

a. laporan bulanan berupa kemajuan pekerjaan meliputi laporan fisik dan

laporan keuangan;

b. laporan akhir meliputi laporan fisik dan laporan keuangan disertai

dengan uraian masalah yang dihadapi dan solusi yang ditempuh

bilamana terdapat masalah, serta melampirkan

foto

kemajuan

pelaksanaan kegiatan 0%, 40%, 70%, dan 100% yang diambil dari titik

tetap/titik yang sama; dan

c. berkas (file) foto kegiatan disampaikan selain dalam bentuk cetak juga

dalam format digital.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada

Bupati/Walikota melalui Kepala Dinas Kabupaten/Kota.

Pasal 23

(1) Bupati/Walikota menyusun laporan yang memuat laporan pelaksanaan

kegiatan DAK SD/SDLB dan mengirimkannya kepada Menteri Keuangan,

Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada ketentuan

yang tercantum dalam Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan

Pembangunan

Nasional/Kepala

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Nasional, Menteri Keuangan, dan

Menteri Dalam Negeri Nomor

0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21

November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis

Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK).

(3) Laporan selain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga memuat:

a. data umum dan kondisi sekolah penerima alokasi DAK SD/SDLB;

b. rekapitulasi data alokasi dan kegiatan per sekolah;

c. data pemantauan pelaksanaan kegiatan;

d. data penilaian kinerja; dan

e. foto kegiatan prasarana pendidikan meliputi 0%, 40%, 70%, dan 100%

yang diambil dari titik tetap/titik yang sama.

(4) Laporan rekapitulasi data alokasi dan kegiatan per sekolah sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) huruf b dengan format laporan sebagaimana

lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah ini.

(5) Laporan pelaksanaan kegiatan DAK SD/SDLB sebagaimana dimaksud ayat

(1), ayat (2), dan ayat (3)

dikirim secara elektronik

ke alamat

daksd@kemdikbud.go.id.

Pasal 24

(1) Direktur Pembinaan SD menyusun laporan pelaksanaan DAK SD/SDLB.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada

(16)

BAB XIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasai 25

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah ini mulai

berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 25 Januari 2016

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

HAMID MUHAMMAD

sesuaii dengan aslinya

ukum

smen,

tono

(17)

! "

#

$ %

&&& &&& &&& &

& &&& &&& &

''''''''''''''''''''''''''''''

( )(! *+,-.-/01 .234 356 4-73 8

9:; : < :=> >? >

.. tanggal

.. bulan...tahun dua ribu ... belas, yang

bertandatangan di bawah ini :

1.

Nama

:

...

Jabatan

:

...

Alamat Kantor

:

...

...

...

Dalam hal yang diuraikan di bawah ini, bertindak untuk dan atas nama Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota ... ;

Untuk selanjutnya disebut sebagai :

PIHAK PERTAMA

.

2.

Nama

:

...

Jabatan

:

Kepala Sekolah ...

Alamat

:

...

...

...

Dalam hal yang diuraikan di bawah ini, dalam kedudukannya selaku Kepala Sekolah

SD/SDLB

... berdasarkan Surat Keputusan ... Nomor ...

tertanggal ..., dan karenanya bertindak untuk dan atas nama serta mewakili

SD/SDLB... ;

Untuk selanjutnya disebut sebagai :

PIHAK KEDUA

.

(18)

DE FDGHDIJK L DK MBJKLDK MN OPOQCRSDGTKCR RU DK VDQDW DXK PYKM DPDK DVZ DK [

\] ^D_ DW ` ` Da DV b `c [ ^YPYQXK VDG LDK dYPYQXKVDG LDYQDG H DeXF PY PFYQXZ DK WDa DKDK LDK ZYPT L DGDKI _YQVD PY K eDPXK VYQ_YWY KM MDQDK a DdYK LXLX ZDK a DK M FYQPT VT F DMX _YVX DdH DQM DKYM DQD VDKd D LX _Z QXPXK D_Xf

g] ^D_ DW hi Da DV b`c[ ^Y KLDK DDK dY K LX LX ZDK PY K eDLX VDK MMTK M e DHDFFYQ_DPD DK VDQD ^YPYQXK VDGIdY PYQXKVDGLDYQDGI L DK PD_ aDQDZ DVf

j] ^D_ DW hi Da DV bC c[ ^YPYQXK VDG LDK dY PYQXK VDG L DYQDG FY QVDK M MTKM eDHDF PY K aY L XDZDK DKM M DQDK dYK LXL XZ DK _Y F DM DXPDK D L XDVT Q L DWDP ^D_ DW U` Da DV bhc JK L DKMBJK L DK MkD_ DQ NYM DQDlYdT FWXZA K LOKY_X DS DGT K `mhnE

FE FDGHDI ZYMXDVDK d YKXKMZDVDK dQD_DQD KD dYKLXLXZD K PYQ TdDZD K _DWDG _DV T dQXOQXVD_ d YPFDKM TKD K KD_XOKDWI _ YG X KMMD ^YP YQXKVD G F YQTdD aD P YKLOQOKM ^YPYQX KVDG oDF TdDVYKpoOVD PYWDZ TZD K VX KLDZD K KaDVD LD WD P PYHTe TLZD K dYKX KMZD VD K DZ_ Y_ FDMX PD_aDQDZDV V YQGDLD d dYKLXLXZD K aD KM WYF XG F YQZ TDWXVD_ LYKMD KPYKMDWOZD_XZ D K kD KDqWOZD_X oGT_T_bkqoc rkpr k@ sf

tE FDGHDI^YQDVTQDKuY K VYQX^YKLX LXZ DKL DKoYFTL Da DDKNOPOQv` S DGT K CR `nVYK VDKM ^YVTKeT Z SYZKX _ kDKD q WOZ D_X oGT_T_ s XLDK M ^Y K L XLX ZDK rkprk@ s PYKYK VTZDK FDGH D ZY M X DVDK dY K XKM Z DVDK d QD_ DQDK D dYK LX LXZ DK LXWDZTZD K OWYG ^DKXVXD ^YWDZ_D KD LX r YZOWDG _YtDQD _HD ZYWOWD aDKM LXV YVD dZD K OWYG oYdD WD rYZOWDG dYKYQXPDDWOZD_X kqo _YF DM DXF DMXDKXKVYMQDWPDK DeYPYK FYQFD_X__YZOW DGE

sYQL D_ DQZ DK GDWB GDW VYQ_YFTV LX DVD_ _YQVD TK VTZ PYKM DVT QW DK MZ DGB WDK M ZDG dYW DZ _DKDDK LY K M DK _YFDXZB FDX ZKa DI ^ qlq ^Aw qo _Y d DZDV LDK _DWXK M PY K MXZ DVZ DK LXQX LDWDP

PERJANJIAN PEMBERIAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN

SD/SDLB TAHUN ANGGARAN

...

LY K M DK ZYVY K VT DK LDK _ a DQDVB_a DQDV _YFDMDX FYQXZTV[

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

^YQeDK eXDK DK VDQD ^Awq o ^xlS quq LY K M DK ^A wqo oxk Jq LXPDZ_T L ZDK _YFDM DX F DMXDK LDQX dYWDZ_ DKDDK dQOMQDP kqo rkpr k@s SDGT K qK MM DQDK EEEE TKVTZ PYK L DK DX ZYMXDVDK ZGT_T_a DKMPYQT d DZDK FDM XDK L DQXd QOM QDP a DK MPYKe DL X dQX OQXVD_ K D_ XOK DW I Z GT_T_Ka D T K VTZ PYPFX Da DX ZYFT VTGDK d QD_DQDK D rkprk @s a DK M FY WTP PYKtDd DX _ VDKL DQ d QD_ DQDK D dY K LXLX ZDK I LYKM DK VT eTDK _Y FDM DX T d Da D dY PY KTG DK _VDKLDQ d QD_ DQDK D dY K LX LX ZDKE

Pasal 2

Lingkup Pekerjaan

^YQeDK eXDK XKX PYWXKM ZT dX dY W DZ_ DK DDK kq o r kpr k@ s SDGTK qK MM DQDK EEEE a DK M LX MTKDZ DK T KVTZZY MXDVDK[EE EEE EEE EEEE EEE EEE EEE EEE E EEEE EEE EEE EEEE EEE EEE EEE EEE EEE EEE EE EEEE EEE EEE EEEE EEE EEE EEE EEE EEE

b

disesuaikan dengan bantuan prasarana yang diterima oleh satuan pendidikan

c

Pasal 3

Jangka Waktu Pekerjaan

b` c yDK M ZD HDZ VT dY W DZ_DK DDK _YFDM DXPDK D LXPDZ _TL LDWDP ^D_ DW C DLDWDG EEEEEE bEEEEEE EEE EEE EEE EEE E c GDQX ZDWY K LYQ VYQG XVTKM PTW DX _ DDV LX VYQXPDK a D kqo r kprk@ s SDGTK qKM M DQDKEEEELX QYZY KXK M^A wqooxkJqE

bC c ^Awq o oxkJ q DZ DK PT WDX PY W DZ_ DK DZDK dYZYQeDDK dYKMDLDDK _YF DM DXPDK D LXPDZ_TL L DW DP ^D_ DW C dDW XK M WDPFDV v bLYW DdDK c GDQX VY QGXVTK M PT WDX _DDV LX VYQXPDKa Dk q or kp rk@ s SDGTKqK MM DQDK EEEELX QYZYK XK M^Aw qo oxk J qE

(19)

Pasal 4

Prinsip-Prinsip Pekerjaan

~€ ‚€ƒ |ƒ € ‚€ƒ„…†…‡ƒ ˆ †…‰ ‚………Š‹ Œ Š ŽŠz …‘’‹““ ……””””‡ˆ†€ƒ’• €– …” ƒˆ†…‰ ‚………‚ˆ—… …‚˜…‰ˆ†™†…™†ˆ ‘ƒ…€• €…ƒ ˆ †…‰‚……„ € ‚ˆ ‰™†…‘š

›” ƒˆ ˆ…ƒ …… ‚… ‚ • … ‚ƒ …… ‚ € „……‰’•…› €†€•…‚š

—” ƒˆ “’•… ‡…… ƒ … •€ ‚€ƒ… ‚€ ‡… ‚œ… …‰…• „… †… ‡ ƒ ˆ“ˆ †™†…… ‰ˆ “ €…•… ƒ ˆ‡›…“’ …Ž ˆ ‘… ›€ †€•…‚€š„…

„” ™ƒ• € ‡…† €‚…‚ €‰’ … †€•… ‚ƒˆ ‰ˆ……„ˆ “ … ›……“œ…“„ €‘… ‚€†‰ … ”

Pasal 5

Tugas dan Kewajiban Para Pihak

žŸ  ~{¡‹ Œ ~¢ £‹¤‹

…” ¤ˆœˆ„€…‰… …““ ……Ž „…… ›€…œ… ’‡’ ‡ ’ •’ ‰ ‰ˆ“ €…•… ƒˆˆ —………¥ ‚™‚€…†€‚…‚€¥ ‚ˆ†ˆ ‰ ‚€¥ ƒˆ „…•…… ¥ ƒˆ“ …˜…‚… „… ›€…œ… ™ƒˆ…‚ €™ …† †… € œ…¥ ‚ˆ‚’… € „ˆ “ …‰ˆ›’•’ ‘…š

›” ¤ˆœ…†’ ‰ … „…… „ˆ“ … ‚ˆ“ˆ… ‰ˆ ‚ˆ‰™†…‘ ƒˆ ˆ€‡… Š‹Œ Š ŽŠz ‡ˆ†… †’€ …•’… Œˆ… ~ˆ…“ ‰…• Š…ˆ…‘ žŒ~Š  „ˆ“ … ‡ˆ‡ƒˆ•€‡›…“‰… …“ ‰… ˜…‰ •’ ƒˆ†…‰‚………‚ˆ›…“ … €‡…… „ €‡…‰‚’„„…†… ‡ ~… ‚…†}”

—” ˆ•…““ ’“ …˜… › •ˆ‘… „…ƒ ƒˆ †…‰‚……… ƒ™“… ‡ Š‹Œ ŠŽŠz „€ • €“ ‰ …• Œ… ›’ ƒ…•ˆŽ Œ™•…š

„” ¤ˆ‡›ˆ€‰ … ›€ ‡›€“… •ˆ‰€ ‚ œ…“ —’‰ ’ƒ „…†… ‡ ƒˆ “ˆ†™†…… ‰ ˆ’ …“ … Š‹ Œ ŠŽŠz „€ ‚ˆ ‰™†…‘š

ˆ ” ¤ˆ‚™‚ €…†€ ‚…‚€‰… ƒˆ†…‰‚……… ƒ ™“…‡ Š‹Œ ŠŽ Šz …‘’ ‹ ““ … … ””””” ‰ˆ ƒ …„…Œˆ ƒ… †…ˆ‰™†…‘„…Œ™‡€•ˆˆ ‰™†…‘ƒˆ ˆ€ ‡…š „…

¦” ¤ˆ †…‰‚……‰… ‡™ €•™€“ „… ˆ §…†’… ‚€ ‚ˆ•… ‡ˆ œ’ ‚’ ƒˆ†…ƒ™… ‰ˆ “ €…•… Š‹ Œ ŠŽŠz „ˆ “ … ‡ˆ “ …—’ ƒ… „… ’ …• ¢„…… ˆ‚…‡… ¤ˆ•ˆ€ ¨ˆ“ … … ~ˆˆ —……… ~ˆ‡›…“ ’… ¨…‚ €™…†Ž Œˆƒ…†… …„… ~ˆˆ—……… ~ˆ‡›…“’… ¨…‚ €™ …†¥ ¤ˆ •ˆ€ Œˆ’…“ …¥ „… ¤ˆ  •ˆ€ Š…†…‡ ¨ˆ“ˆ€ ¨ ™‡™ ©ª }«Ž¤” ~~¨ŽŸ ŸŽ ª ©©¬¥ ¢ Ÿ­ ªªŽ¤Œ ©­Ž ª© ©¬¥ «© ©Ž }®® ¯Ž ° …“ “ …† ªŸ ¨ ™§ˆ‡›ˆ ª© ©¬ ƒˆ€‘…† ~ˆ •’ ’‰ ~ˆ†…‰ ‚……… ~ˆ‡… •…’ … ˆ ‰ € ‚ ~ˆ†…‰‚……… „…¢§…†’…‚€ ~ˆ‡…¦……•…Š……‹†™‰ …‚ €Œ‘’‚’‚žŠ‹Œ  š

žª  ~{¡‹ Œ Œ¢Š±‹

…” ˆ•…““ ’“ …˜… › •ˆ‘… „…ƒ ƒˆ †…‰‚……… ƒ™“… ‡ Š‹Œ ŠŽŠz „€ • €“ ‰ …• ‚ˆ‰™†…‘š

›” ¤ˆ‡›ˆ •’ ‰ ƒ … €• €…ƒˆ †…‰‚…… ƒ™“… ‡ Š‹ ŒŠŽŠz „€ • € “ ‰…• ‚ˆ‰™†…‘ ž~… €•€… ~ˆ†…‰‚……„ € ˆ‰™†…‘ ¥ •ˆ„€ €„…€ ’ ‚’ ‚ˆ‰™†…‘¥‰™‡€•ˆ‚ˆ‰™†…‘„…‡…‚œ… …‰ …•š —” ¤ˆ †…ƒ™‰ … ‰ˆ… „…… ‰ˆ ’…“ … „… ƒˆ“ “’ ……œ… ‚ˆ—… … ƒˆ€™„€‰ ‰ˆ ƒ … „…

~{¡‹Œ ~¢£‹¤‹š „…

(20)

Pasal 6

Pelaksanaan Pekerjaan

¶· ¸¹º»¹¼¹¹¼ ½· º·¾¿¹¹¼ »·À¹Á ¹Âù¼¹ Ä Âùº» ÅÄ Ä¹ ¸¹Ã ¶¹» ¹¸ Æ Ã· ý· ¾Ç¹È º¹¼ ǹ¸´Ç¹ ¸ »· À ¹Á ¹ ÂÀ · ¾ÂºÅÈÉ ¹Ê ¶³Ë ÌÍ ÍÎÏÐ Ì Ä¹¸¹Ã ÷ ¸¹ º» ¹¼ ¹º¹¼ º·Á¹ȹ¼ ǹ ¾Å» ÷¸ÂÀ ¹È º¹¼ м»Å ¾ Ñ·ºÒ¸¹ Ç Ä¹¼ ÍÒ ÃÂÈ· Ñ· ºÒ ¸¹ Ç ÃŸ¹Â ½· ¾· ¼Ó¹¼¹¹ ¼ Ç Â¼ÁÁ ¹ ½ ·¼Ô· ¸·»¹ ¹¼ ½· º·¾¿¹¹¼ » · ¾È¹ ÷ ¸ÂÀ¹È º¹¼ ù»Ô¹ ¾¹ º¹È»· À¹Á ¹ÂÀ¹Á¹¼ ¼ȷÁ¾¹¸Õ¹¼¹¿·Ã ·¼Ö·¾À ¹»Â»Ñ·ºÒ¸¹Ç× ÀÊ ¶³Ë ÌÍ ÍÎÏÐ Ì Ä¹ ¸¹Ã ÷¼Á ·¸Ò ¸¹ ÏÌÍ Ñ ÏØÑÏ²Ö Ù¹ Çż ̼ÁÁ ¹¾¹¼ ÊÊÊÊ Â¼Â Ç¹ ¾Å» »·» Ź ķ¼Á ¹¼ ¶·Èż ¿Åº Ù·º¼ » Ï ÌÍ Ö ÂĹ¼Á ¶· ¼ Ġĺ¹¼ Ñ ÏØÑ Ï²Ö Ä¹¼ ½·¾¹ÈÅ ¾¹¼ ½· ¸¹ º»¹¼¹¹¼¼Ô¹Ú » ·¾È¹ ½·¾¹ÈÅ ¾¹¼½·¾Å¼Ä¹¼Á´Å¼Ä¹¼Á ¹¼ Ô¹¼ÁÈ·¾º¹ÂÈ × ÓÊ ¶³Ë ÌÍ Í ÎÏÐÌ Ä¹¸¹Ã ÷ ¸¹ º» ¹¼¹º¹¼ º· Á ¹ȹ¼ » · À¹Á ¹Âù¼ ¹ ÄÂùº»ÅÄ Ä¹ ¸¹Ã ¶¹» ¹ ¸ ÆÚ ÄÂÛ¹¿ÂÀ º¹¼ ÷ ¼ÔÅ »Å¼ ¾· ¼Ó¹¼¹ º·Á¹ȹ¼ Ĺ¼ ÷ÃÀÅ¹È Ä¹Üȹ ¾ º· ÀÅÈŠǹ¼ Ô¹¼ Á Ä ½·¾¸Åº¹¼ À·»·¾È¹ »½· » Âܺ¹» Â¼Ô¹Ú ¿Åø¹Ç Ĺ¼ ½·¾ºÂ ¾¹¹¼ ǹ ¾Á ¹ Ô¹¼Á ÷ ¼¿¹ Ä À¹Á¹¼Ø¸¹Ã½ ¾¹¼ Ô¹¼Á È ÂĹ º È·¾½Â»¹ Ǻ¹¼ Ĺ¾Â ½·¾¿¹¼¿Â¹¼ ¼  ķ¼Á¹¼ ÷ ¼Á ¹ÓÅ º· ½¹Ä¹ ¶·Èż¿Å º Ù· º¼ » ¶· ¼ÁÁ ż¹¹¼ Ï ÌÍ ÑÏØÑ Ï²Ö Ä¹¼ ½ ·¾¹Èž¹¼ ½· ¸¹º» ¹¼¹¹¼¼Ô¹ » ·À ¹Á¹Â ¹ÓÅ ¹¼Ã¼ Âù¸ × ÄÊ ¶³Ë ÌÍ ÍÎÏÐ Ì Û¹ ¿ÂÀ ÷¸¹ºÅº¹¼ ½· ¼Ó¹È¹È¹¼ ½·¼·¾Âù¹¼ Ĺ¼ ½ ·¼Á · ¸Å ¹¾¹¼ Ÿ¹Ã ÖÅ ºÅ ͹» »·¾È¹ ½· ¸¹ ½Ò ¾¹¼ º·Å ¹¼Á ¹¼ Ĺ¼ ǹ»Â ¸ º· ¾¿¹ » ·»Å¹  ķ ¼Á ¹¼ ½· ÄÒù¼ ½· ¸¹º»¹¼¹¹¼Ú À ¹Â º º·Ã¹ ¿Å ¹¼ ùŠ½Å¼ ǹÃÀ¹È¹¼ Ĺ ¸¹Ã ½·¸¹º»¹¼¹¹¼ ÈÅÁ ¹» ¼Ô¹ Ĺ¼ Ä»¹Ã½¹Â º¹¼º·½¹ Ä¹Ï Â¼¹»¶· ¼Ä Ä º¹¼Í¹ÀÅ ½¹È·¼ØÍÒȹ × · Ê ¶³Ë ÌÍ ÍÎÏÐÌ Û¹¿ ÂÀ ÷ ¼ÔÂý¹¼ Ĺ¼ ÷÷¸ Âǹ ¾¹ »·¸Å ¾ÅÇ ÄÒºÅ÷ ¼ ½· ¸¹ º» ¹¼ ¹¹¼ ½·¼ÁÁÅ ¼¹¹¼Ï ÌÍÖ Ĺ¼Á¶·¼Ä Äº¹¼ Ù¹Çż ̼Á Á ¹¾¹¼ÊÊÊÊ × ÜÊ ¶³Ë ÌÍ ÍÎÏÐ Ì À · ¾º·Û¹ ¿ÂÀ¹¼ ÷ ÃżÁÅ È Ä¹¼»·º¹¸ÂÁ Å» ÷¼Ô·ÈÒ¾º¹¼ ½¹ ¿¹ º´½¹ ¿¹ º Ô¹¼Á È·¾º¹ ÂÈ »·¾È¹ ÷ ¼ÔÂý¹¼ À Å ºÈ´ÀźÈ » ·ÈÒ¾¹¼ Ĺ¼ ܹºÈÅ ¾ ½¹ ¿¹ º » ·»Å¹  ķ¼Á ¹¼ ½·¾¹ÈÅ ¾¹¼½·¾Å¼ Ĺ¼Á´Å¼ Ĺ¼Á ¹¼ × Á Ê ¶³Ë ÌÍ ÍÎÏ ÐÌ À·¾º·Û¹ ¿ÂÀ ¹¼ ÷ ¸¹ º»¹¼¹ º¹¼ »·¾¹ Ç È· ¾Âù ǹ»Â¸ ½ ·º· ¾¿¹¹¼Ø½·¼Á ¹ Ĺ¹¼ ½¾¹» ¹¾¹¼¹ º·½¹Ä¹ ÖŽ¹È ÂØݹ ¸Â ºÒȹ ÷ ¸¹ ¸Å Ï¼ ¹» ¶·¼ Ġĺ¹¼ ͹À Å ½¹È·¼ØÍÒ È¹ Ô¹¼Á ÄÂÈŹ¼Áº¹¼ Ÿ¹Ã Ö· ¾Âȹ ÌÓ¹ ¾¹ Ñ·¾¹ Ç Ù·¾Âù Ô¹¼Á Ä Â¸¹Ã½ ¾ ķ¼Á ¹¼ Ï ¹Üȹ ¾ Ë ¹» ¸ ¶· º·¾¿¹¹¼Ï ÌÍÑ ÏØÑ Ï²Ö Ù¹ Çż̼ÁÁ ¹¾¹¼ÊÊÊÊ× ÇÊ ¶³Ë ÌÍ ÍÎÏÐ Ì À·¾È¹¼Á ÁÅ ¼Á ¿¹Û¹À ½·¼ÅÇ È·¾Ç¹ Ĺ ½ ½·¼Á · ¸Ò ¸¹¹¼ » ·¸Å ¾ÅÇ Ï ÌÍ ÑÏØÑ Ï²ÖÙ¹ ÇÅ ¼ ̼ÁÁ ¹ ¾¹¼ÊÊÊÊÔ¹¼ÁÄÂÈ·¾Âù¼Ô¹Ä¹ ¾Â¶³ËÌͶÎÞÙÌ ÕÌ×Ĺ¼

Pasal 7

Pemeriksaan Pekerjaan

¶³Ë ÌÍ ¶ÎÞ ÙÌÕÌ ¹È¹Å ÙÂà Թ¼Á Ä ÂÈÅ ¼¿Åº¼Ô¹ Ĺ¼ ¹½¹¾¹È Ô¹¼Á È · ¾º¹ÂÈ Ä·¼Á ¹¼ ½ ¾ÒÁ ¾¹Ã ÏÌÍ ÑÏØÑÏ²Ö Ù¹ Çż ̼ÁÁ ¹ ¾¹¼ ÊÊÊÊ À ·¾Ç¹º ÷¸¹ ºÅ º¹¼ ½·Ã·¾Âº»¹¹¼ Ĺ¼ ÷¼Ò¸¹ º » ·È¹½ ǹ» ¸ ½·º·¾¿¹¹¼ Ô¹¼Á È ÂĹº » · »Å ¹Â Ä·¼Á ¹¼ º· È·¼ÈÅ ¹¼ Ĺ ¸¹Ã ½ ·¾¿¹¼¿Â¹¼ Ĺ¼ ¶· Èż¿Åº Ù·º¼Â» Ï ÌÍ Ñ ÏØÑÏ²Ö »·¾ ȹ ½·¾ ¹Èž¹¼ ½·¸¹º»¹¼¹¹¼¼Ô¹Ú À¹ º ÷¼Á ·¼¹Â º· È·¼ÈÅ ¹¼ ¹ Äü » È ¾¹»Âغ·Å ¹¼Á ¹¼Ã¹Å½Å¼º·È·¼ÈŹ¼È·º¼ » Ê

Pasal 8

Jumlah Dana Bantuan

ßàá ÏÌÍ ÑÏØÑÏ²Ö Ù¹ Çż ̼ÁÁ ¹¾¹¼ ÊÊÊÊ Ô¹¼Á ÄÂÀ·¾Âº¹¼ ¶³Ë ÌÍ ¶ÎÞÙÌ ÕÌ º·½¹Ä¹ ¶³ËÌÍ ÍÎÏ ÐÌ » · À·» ¹ ¾ Þ½ ÊÊÊÊÊÊ ÊÊÊ ÊÊÊ ßÊÊÊ ÊÊÊ ÊÊÊ ÊÊÊ ÊÊÊ Ê ÊÊÊÊ ¾Å½Â¹Çá Ô¹¼Á À·¾»Å ÃÀ·¾ Ĺ ¾Â Ï ÌÍ ÑÏØÑ Ï²ÖÙ¹ ÇÅ ¼ ̼ÁÁ ¹ ¾¹¼ÊÊÊÊ Ê ßâá Ï ¹¼¹ »· À¹Á ¹Âù¼¹ ÄÂù º» Å Ä ½¹Ä¹ ¹Ô¹È ß àá Ä ÂÁ ż¹º¹¼ żÈÅ º º·Á ¹ȹ¼ »·À¹Á ¹ Âù¼¹ ÄÂù º» ÅÄĹ ¸¹Ã¶¹»¹ ¸âÊ

Pasal 9

Penyaluran Dana DAK SD/SDLB

(21)

èéê ëì íî ïð ñò ïí óôð ïõñõ ïí óìíö ïí ÷ò ïíø ùì ò õì òìõ ìíô íö ëå úû ü üýþÿû ìí ñ ïí ï íö ïíï ï ñí

ï ïï ì òïïøì ì øïò è ê ïï õì ó ñ ïøììø ïò è ê óïí ïï õì ôö ïøì ìø ïò è ê

èê ëì íî ïð ñò ïí ïï ìò ïï øì ì øïò øì ïöïôïíï óôïõøñó ïóï ïî ï è éê ñò ñ ù ï ó ôð ïõñõ ïí øììð ï ë ì ò ïí ôïí ôíô óô ïíóï ïíö ïíô õì óñ ï ìð ï ôïõ ìøì ò ï õ ìðì íöõï ïí óõñìí ðïôííî ï óôì ò ôï óïí ó ôøì ññô ëåúûü ë ý ÷ûû óìíö ïí ì ì òô ïíöõ ïí ïíöõ ï ïõ ñ ìð ïõøïíïïí ì õì òïïí øì ïö ïô ïí ï ó ô ïõ øñó

ïóïë ïø ïð

èê ëì íî ïð ñò ïí ïï õìó ñ ï øì ì øïò øì ïö ïôïíï ó ô ïõ ø ñó ïóï ïî ï èéê ñòñù ó ôð ïõñõ ïí øììðï

èê ëì íî ïð ñò ïí ïï õì ô ö ï øì ì øïò øìïö ïôïíï óôïõøñó ïóï ïî ï è éê ñòñ ù ó ôð ïõñõ ïí øììðï

èçê üì ïô ïí ï ïõ ï ïø ìí öö ñíïïí þûü þþä ó ô øìðì øïôõ ïí ð ì ëå úûü üýþÿû øìøñïôõì ì íñ ïí ì ò ï ñò ïí ì ò ñíóïíöæñ íóïíö ïí

Pasal 10

Keadaan Memaksa

èéê û ï ôð ï ì ò ïó ô õìïó ïïí ìïõ ø ïõï ïò è

Force Majeure

ê î ïíö øì ïò ï ð ïíö øñ íö ì ì íö ïòñ ô ìð ïõ øïíïïí ì ò ïíô ïí ôíôïõïëå úû ü üýþÿûïò ñ ø ìð ï òõì ïó ï ëåúûü ëý÷ûû ïðôíö ð ïï óïðï ïíöõ ï ïõñ

è ôö ïê ïò ô õ ïðì íóì ò ì òôñíö ñð ïô ìò ïóôíî ï õìïó ïïí ìïõøïõïïò è

Force Majeure

ê î ïí ö ó ôóñõ ñíö óìíö ïí ñõ ôæñõ ô ì ò ñðôøî ïíöó ôõìðñ ïòõïí ó ïò ô ôïõ ì òì íïí ö

èê ú ïð æïðî ïí öì ò ïøñõ ó ïðïõì ïóïïíì ïõ ø ïõ ïïòè

forcé majeure

êïó ïð ï ï ì ò ïíö

ðõïó ììõíô ò ìð ñøô

ó ñò ñæïò ï ì õ ìõï ïñ ïí

ù ôðôø ïø ôñ ñ ö ìöõ ïí öì ï ñ ô ô ì ôóìô ïí ôò

õ ïíïïíìòò ôøì ï ïñ

ð ôíóïõ ïí ììò ôí ïóô ôó ïíö íì ì ò

î ïíöì ò ìíö ïò ñ ð ïíö øñíöì òïó ï ì ðïõøïíïïí ì õì ò ïïí

èê ú ïð æïð î ïíö ìò ïøñõ õïïòõ ì ïó ïïí ìïõ ø ï è

forcé majeure

ê ó ô ï ïø ïò ñø ó ô øïõïíõì ì íïò ïííî ïðì ôïõ î ïíöì òìíïíö

Pasal 11

Sisa Dana

èéê û ï ôð ïëåúûü üýþÿû ó ïðï ìðïõø ïíïõ ïí ìõ ìò ïïíøì ïö ïô ïíï óôïõøñó óïðï ëïø ïð ó ïí ì ò íî ï ï ì òóï ï õì ðì ôïíø ôø ï ó ïíï ïõï øô øï ó ïíï ì ò øì ñ ó ï ï ó ô öñí ïõïíñ íñõì íï ï ðñ ìï ïñ øïøïò ïí î ïí öóôïó ïõïí

(22)

Pasal 12

Pertanggungjawaban

PIHAK KEDUA harus melaporkan dan mcmpcrlanggungjawabkan DAK SD/SDLB Tahun

Anggaran .... yang diterimanya kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 14 (empat

belas) hari kalender mulai terhitung saat selcsainya pclaksanaan pekerjaan, dilampiri

antara lain :

1. Berita Acara Serah Tcrima;

2. Bukti pengeluaran (kwitansi) setiap pembelian barang;

3. Bukti setoran pajak;

4. Bukti teknis pekerjaan.

Pasal 13

Panduan Pelaksanaan

Kctentuan Icbih lanjut pclaksanaan Pcrjanjian ini terdapat dalam Petunjuk Teknis DAK

Bidang Pendidikan SD/SDLB berikut peraturan pelaksanaannya yang merupakan

dokumen yang tidak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian ini.

Pasal 14

Pernyataan dan Jaminan Para Pihak

PARA PIHAK menyatakan dan menjamin satu dan lainnya bahwa Perjanjian ini dan

instrumen serta dokumen lain yang disyaratkan dan telah diserahkan PARA PIHAK

kepada PARA PIHAK yang menerimanya akan merupakan suatu kewajiban hukum yang

sah dan mengikal PARA PIHAK untuk mclaksanakannya.

Pasal 15

Penutup

(1) Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) yang ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA

dan PIHAK KEDUA scrta disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi di atas kertas bermeterai

cukup dan mempunyai kekuatan h u k u m yang sama.

(2) Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal ditandatanganinya surat perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA,

PIHAK KEDUA,

SAKSI SAKSI

KOMITE SEKOLAH,

D I K E K T U R J E N D E R A L ,

TTD

HAMID MUHAMMAD

.Salinan sesuai dengan aslinya

Hukum

:dasmen

Hart on o

'0110199403]003

(23)

SALINAN

LAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA

NOMOR 04/D/C/2016

TANGGAL 25 J

!"

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR/SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

PEMBUKUAN KEGIATAN DAK BIDANG PENDIDIKAN SD/SDLB

DENGAN MEKANISME S

#

KELOLA DAN

PELA

$

NFORMASI DAN PENGADUAN MAS

% & '

I.

PEMBUKUAN KEUANGAN DENGAN MEKANISME SWAKELOLA

A. P

( )*+ +( , -, ./++ 0/( 1

P2S

./) + (,2

3( , +2 34 4( + 0/1 -, ./++ .(, )(+4)(

45+(/0/ )(/326

1.

*+ *+

(BB)

./1 *+ -, .,+ 2+ )(722

4( / 1 2 4+ 4 *+ * + 3(() ) 3 3(, ( / 8

S

(23 2 4+ 4 *+ 1 4 .722 4( 23 42 4(4 . (,

2, ,/ + ( 9.-8

S

(23 +1 */ 4/. 0 *+ *+ 1 4

.70 70+ + . (, ( +( ,+ 0 :

2.

*+ +4 ))

(BKU)

./1 *+ -, ., + 2+

)(722 4(/ 1 2 4+4 4( 7 .(2 / *+ 2 4+ 4 *+

) 3 2 4+ 4 2 8

B

+ +4 )) 1 4 .223 4( 23

+ 1 */ .) 4/.0 *+ +4 )) 1 4 4) .(,

4/. 0 , 2

. +4 +(7/ .2)*1 .(, 4/. 0

*+ ;( +(, + 0: .

3.

*+ 3()*2 +4 2

(BKT)

./1 *+ -, ., +

2+ )(722 4(/ 1 2 4+ 4 2 8

S

(23 2 4+ 4 2

1 4 .722 4(4 . (, 2, ,/ +(9.-8

S

/. 0 +4 2 1 4 4) . (, <4+ , 2 -, . . +4+ ( 7/8

B. C

3(722 3( )*+ ./++ . (, )( )3(12+

343 2 (2* . ) 424= +2*/24 = 2 4 3 4= ( <4(4

,

( <(+ 2<24 . 2 (1. . 3(-)3,8

P

(722 .32

./++ . (, 7 ) / 2 +0)32(44 4( 4 + (2 (2

3( .,

-

., -, * (/+8

1. P

(722 *+ *+

(BB)

8 + 0 /0)

No.

.4 . (, 0)0 3(722 , )4+

(

.( *( 2

),

, + ( /

(

+(.2

)

4(2 44

(

4/. 0

);

* 8 + 0 /0)

Tanggal

.4 2, ,/;*/;21 , )4+
(24)

>? @AB AC

Uraian

D EEFE GH I EIJ KLJ LHECI IJ IM I G KLJ NL B GIH IJ OIJ N D EBL JN @I KE DL JN IJ J AC AH PG @ME @G EM IJ F E KL JL H EC I IJ IM I GJ AC AH PG@M E KLJ N LB G IHIJ QIHEIJ R

D ? @AB AC

Debet

DEEFE D LJ N IJ SGCB IQ DIJ I OIJN DEML H EC I FLFGIE DL JN IJ M IJN N IBT PGB IJ TMI QGJ KL JLHEC IIJ DIJ J AC AH PG @ME KL JL H EC I IJR

L ? @AB AC

Kredit

D EEF E D LJN IJ SGCB I Q DIJ I OIJN DE@LB G IH @ IJ FL M EI K Q IHE FLFG IE DLJN IJ GHI EIJ TJAC AH PG @ME KLJ N LB G IH IJ R D IJ

U?

@AB AC

Saldo

D EEFE DL JN IJ FIBD A

FLPL B GCJOI DEM ICPI Q D LPLM D E@ GHIJN E D LJN IJ@HL D EMD IB IC FIM G

PIH EF?

MODEL BUKU BANK

B

GB IJV WWWWWW

Nama Sekolah

:

Desa/Kecamatan :

Kabupaten

:

Propinsi

:

No.

Tanggal

Uraian

No.

Bukti

Debet

(Rp.)

Kredit

(Rp.)

Saldo

(Rp.)

..

..

,

201..

Ketua P2S,

Bendahara,

(

.. )

(

..

.. )

2. Pencatatan buku kas umum (BKU)

Pada daftar penerimaan dana, cara pengisiannya adalah sebagai

berikut:

a. kolom

Tanggal

diisi dengan tanggal/bulan/tahun pada saat

uang diterima dari kas daerah;

b. kolom Uraian diisi dengan jenis penerimaan dana;

(25)

XY Z[\ []

Jumlah

X^^ _ ^ X`ab ca de]\c f Xc ac gc ab X ^h `i ^]c _`jcic c Z e]e\ch^k l _ `f^ab b c m^_c X ^Z` hcfe ^ d e]\cf _`\ ei e f Xc acg c ab X ^h`i ^]c Xci ^ Zc_ Xc`icfY

P

cXc

Xckhci n`a b `\ ecica Xc acl jc ic n`a b ^_ ^ca ag c

c Xc\cf

_`mc b c^ m`i ^Z eho

cY Z[\ []

Tanggal

X^^_ ^ X `ab c a hc ab b c\ pme\c a phc f ea n`ab `\ ecic a n`]m`\ ^c a mc ic ab pc \ch penc f g ca b X^\cZ_ca c Zcaq

mY Z[\ []

Uraian

X ^^ _^ X `ab c a d `a ^_ n`a b `\ ecicapn`]m`\ ^c a mcica b pc\chpencfq

jY Z[\ []

No. Bukti

X ^ ^_^ X`ab ca a[] [i me Z h^ n`]mc g c ic a pa [hc chce a [] [i meZ h^ n`]mcg cic a mcic ab pc \c h pencfq

XY Z[\ []

Jenis Biaya

X^^_^ X`a b ca a [] [i n`ab `\ []n[Z Zc a m^c g c n`ab `\ ecica

_ `_ ec^ X`ab ca g c ab

h` ijc a he] ncXc mc b ^ca

Catatan

Xci^ me ZeZc_ e] e]q Xca

`Y Z[\ []

Jumlah

X ^^_^ X `a bc a d e]\cf n`ab `\ ecic a pn`]mc g c ic a _ `h ^cn d `a^_ mc ic ab pc\chpenc f _`jcic i^aj^l _` f^ab bc m^_c X ^Z` hcfe ^ _`\ ei e f n`ab `\ ecica g ca b_e Xcf X^\cZe Zc a _ `h ^cnfci^ _`jcic i ^aj^Y

MODEL BUKU KAS UMUM

B

e\cao rrrrrrr

N

c]c s ` Z[\cf

:

D

`_c pt`jc]chc a

:

K

cmench `a

:

P

i [n^a _^

:

P

`a `i ^]cc a

P

`ab `\ ec ic a

T

b\

U

ic^c a

N

[Y

B

e Zh

^

J

e]\cf

(R

nY

)

T

b\

U

ic ^c a

N

[Y

B

e Zh ^

J

`a ^_

B

^c g

c

J

e]\c f

(R

nY

)

P

cXc fci ^ ^a ^

:

.. tanggal

Buku Kas Umum ditutup dengan

keadaan/posisi buku sebagai berikut:

Saldo Buku Kas Umum Rp.

Terdiri dari :

(26)

- S

uvw xy uz {| } u~

R

 € 

J

| ‚v uƒ

R

 € 

..

..

,

..201..

Ketua P2S,

Bendahara,

(

.. )

(

..

.. )

3. Pencatatan buku kas tunai (BKT)

a. kolom

No.

diisi dengan nomor pencatatan uang masuk

secara tunai (debet), uang keluar secara tunai (kredit) serta

sisa (saldo);

b. kolom

Tanggal

diisi tanggal/bulan/tahun uang masuk

(debet), uang keluar (kredit) atau perhitungan saldo;

c. kolom

Uraian

diisi uraian penerimaan atau pengeluaran

yang dilengkapi dengan nomor bukti kuitansi penerimaan

atau nomor bukti pengeluaran harian;

d. kolom

Debet

diisi dengan jumlah dana yang diterima sesuai

dengan tanggal/ bulan/tahun penerimaan dan nomor bukti

penerimaan;

e. kolom

Kredit

diisi dengan jumlah dana yang dikeluarkan

setiap hari sesuai dengan uraian/nomor bukti pengeluaran;

dan

(27)

MODEL BUKU KAS TUNAI

B

„…† ‡ˆ

Nama Sekolah

:

Desa/Kecamatan :

Kabupaten

:

Propinsi

:

No.

Tanggal

Uraian

No.

Bukti

Debet

(Rp.)

Kredit

(Rp.)

Saldo

(Rp.)

..

..

,

..201..

Ketua P2S,

Bendahara,

(

.. )

(

..

.. )

C. Penataan arsip yang baik adalah mudah didapatkan/diketemukan

apabila sewaktu-waktu diperlukan berdasarkan tanggal dan kelompok

transaksi. Penataan arsip dibagi 3 (tiga) kelompok yaitu:

1. upah, yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan

upah tukang;

2. bahan, yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan

pembelian bahan; dan

3. alat, yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan

pembelian alat.

Masing-masing kelompok arsip agar dimasukkan/disusun dengan

rapih dan sistematis ke dalam ordner.

D. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

1. Berdasarkan UU PPN No. 8 tahun 1983 sebagaimana telah di

ubah dengan UU PPN No. 18 tahun 2000 dan perubahan terakhir

UU PPN No.42 tahun 2009 pasal 4 jo pasal 1 angka 13, 14, 15

dinyatakan bahwa

Pajak Pertambahan Nilai dikenakan

atas

Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) / Jasa Kena Pajak (JKP)

didalam daerah pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Kena

Pajak (PKP)

;

(28)

3. P

‰Š ‰‹

14

‰Œ ‰

(1),

ŽŒ  ‘’“ ‰ ‘‰”• ‰

Orang atau Badan yang

tidak dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak

dilarang

membuat Faktur Pajak

. Sedangkan pada ayat (2)menyebutkan

bahwa

Dalam hal Faktur Pajak telah dibuat, maka orang atau

badan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus menyetorkan

jumlah pajak yang tercantum dalam Faktur Pajak kepada Kas

Negara dan dikenakan sanksi berupa denda administrasi sebesar

2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak

;

4. Pemungut pajak pertambahan nilai adalah Bendaharawan

Pemerintah, Badan, atau Instansi Pemerintah yang ditunjuk oleh

Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan

pajak yang terhutang oleh pengusaha kena pajak atas penyerahan

barang kena pajak.

E. PPh Pasal 22

PPh Pasal 22 adalah pajak terhutang atas pembelanjaan pembayaran

barang kena pajak dengan nilai transaksi lebih besar dari

Rp.2.000.000,- dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah.

Tarif PPh Pasal 22 adalah 1,5% dari nilai pembelian setelah dikurangi

PPN.

II. PELAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN MASYARAKAT

Pengelolaan

Pelayanan

Informasi

dan

Penanganan

Pengaduan

Masyarakat dalam program DAK SD/SDLB ditujukan untuk mengatur

alur informasi pengaduan/temuan masalah agar dapat diterima oleh

pihak yang tepat, memastikan bahwa pengelola program akan

menindaklanjuti setiap pengaduan yang masuk, memastikan setiap

progres penanganan akan didokumentasikan secara jelas, menyediakan

bentuk informasi dan database yang mudah dipahami dan dimengerti.

Informasi, pertanyaan, atau pengaduan dapat disampaikan secara

langsung, atau melalui SMS, telepon, surat atau email. Berikut adalah

media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi terhadap

program baik yang bersifat masukan/saran, pertanyaan, maupun

keluhan, sebagai berikut:

A. Tingkat Pusat

1.

Telepon BKLM

: 177

2.

Dit. PSD

Telp. Bebas Pulsa : 0-800-140-1276 (bebas pulsa),

021-5725632 (bebas pulsa)

Telp.

:

021-57901004

Faksimil

: 021-5725635

(29)

B. Tingkat Kabupaten/Kota

Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

HAMID MUHAMMAD

Salman sesuai dengan aslinya

[ukum

imen,

rtono

(30)

SALINAN

LAMPIRAN III

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

NOMOR 04/D/P/2016

TANGGAL 25 Januari 2016

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR/SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

PELAKSANAAN PENINGKATAN SARANA PENDIDIKAN

Kegiatan peningkatan sarana pendidikan terdiri dari 3 (tiga) komponen,

meliputi:

1. Koleksi Perpustakaan;

2. Media Pendidikan; dan

3. Peralatan Pendidikan.

I. KOLEKSI PERPUSTAKAAN

1. Pengadaan Koleksi Perpustakaan.

a. Pengadaan koleksi perpustakaan pada DAK SD/SDLB meliputi

(a) buku pengayaan; (b) buku referensi; dan (c) buku panduan

pendidik.

b. Sasaran penggunaan buku:

1) buku pengayaan ditujukan bagi peserta didik SD/SDLB;

2) buku referensi ditujukan bagi peserta didik, tenaga

pendidik, dan tenaga kependidikan SD/SDLB; dan

3) buku panduan pendidik ditujukan bagi tenaga pendidikan.

c. Satu sekolah mendapatkan satu paket koleksi perpustakaan.

d. Rincian jenis dan jumlah koleksi perpustakaan sebagaimana

tabel berikut:

No. Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumlah Set

A. Buku Pengayaan 840 Judul 1 set

1. Pendidikan Agama 100 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 55 3

3. Bahasa Indonesia 130 3

4. Matematika 100 3

5. Ilmu Pengetahuan Alam 110 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 85 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 105 3

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga,

dan Kesehatan

100 3

(31)

No. Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumlah Set

B. Buku Referensi 10 Judul 1 set

1. Kamus Bahasa Indonesia 1 2

2. Kamus Bahasa Inggris 1 2

3. Ensiklopedia/Referensi tentang

Agama

1 2

4. Ensiklopedi tentang Matematika 1 2

5. Ensiklopedi tentang Ilmu

Pengetahuan Alam

1 2

6. Ensiklopedi tentang Ilmu

Pengetahuan Sosial

1 2

7. Ensiklopedi tentang Sejarah dan

Kebudayaan

1 2

8. Ensiklopedia tentang

Pengetahuan Umum

1 2

9. Ensiklopedi tentang Seni Budaya

dan Keterampilan

1 2

10. Ensiklopedi tentang Pendidikan

Olah Raga

1 2

C. Buku Panduan Pendidik 15 Judul 1 set

1. 1

.

Psikologi Pendidikan

1

2

2. 2

.

Strategi Pembelajaran

1

2

3. 3

.

Bimbingan dan Konseling

1

2

4. 4

.

Evaluasi Pendidikan

1

2

5. 5

.

Profesionalisme Guru

1

2

6. 6

.

Manajemen Pendidikan

1

2

7. 7

.

Konsep Dasar Pendidikan

1

2

8. 8

.

Media Pembelajaran

1

2

9. 9

.

Penelitian Tindakan Kelas

1

2

10. Model-Model Pembelajaran

1

2

11. Panduan Pendidikan Matematika

1

2

12. Panduan Pendidikan IPA

1

2

13. Panduan Pendidikan Karakter

1

2

14. Panduan Pendidikan Bahasa

Indonesia

1

2
(32)

2. Persyaratan Umum.

Persyaratan umum pengadaan buku perpustakaan:

a. buku yang dibeli adalah buku baru (cetakan baru minimal

cetakan tahun 2014), tanpa kerusakan atau cacat;

b. buku yang diadakan adalah buku nonteks yang terdiri dari

buku pengayaan, buku referensi, dan buku panduan pendidik

dengan jumlah minimal buku pengayaan 840 judul, buku

referensi 10 judul, dan buku panduan pendidik 15 judul;

c. buku-buku tersebut bukan merupakan buku teks pelajaran,

tidak dilengkapi dengan evaluasi, tidak serial berdasarkan

tingkat kela

Gambar

tabel berikut:
gambar atau foto-foto yang menarik.
gambar terdapat minimal 5 buah
GAMBAR TEKNIS
+6

Referensi

Dokumen terkait

Bandung yang tetap menggunakan kurikulum 2013 maka para guru disana lebih. sering mengikuti pelatihan hingga mereka mampu

Tiap akta dapat digunakan untuk pembuktian hibah hak atas satu bidang tanah atau sebagian dari satu bidang tanah, satu Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, atau satu bagian dari

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembagian warisan pada masyarakat Minangkabau yang ada di kecamatan Tapaktuan, telah adanya perkembangan hukum waris adat

Menguasai Maintenance, Repair, Overhaull, &amp; Diagnosis kendaraan secara profesional, dengan memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan Menguasai konsep sains

[r]

- TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN ASLI ATAU LEGALISIR IJAZAH TENAGA AHLI YANG DIUSULKAN - TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN DATA KEPEMILIKAN FASILITAS/PERAL ATAN MINIMAL YANG AKAN

Pekerjaan : Pengadaan Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pendidikan dan Multimedia Interaktif untuk 65 SD -. Lokasi : 65 SD Pada 7 Kecamatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi tidak sesuai dengan realitas perilaku seksual dan resiko seksual yang dihadapi remaja