i
ABSTRAK
DINDA AUDRIENE MUTHMAINAH, 210110110105, 2016. Skripsi ini berjudul, Pemberitaan Kehadiran Pemimpin DPR di Konferensi Pers Kampanye Donald Trump dalam MBM Detik dan Gatra: Studi Komparasi Analisis Pembingkaian Terhadap Kehadiran Ketua dan Wakil Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli Zon di Konferensi Pers Kampanye Donald Trump dalam MBM Detik edisi 14-20 September 2015 dan Gatra edisi 10-16 September 2015 Menggunakan Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Pembimbing utama Dr. Hj. Nuryah Asri Sjafirah, S.Sos., M.Si dan Pembimbing Pendamping Efi Fadilah, S.Sos., M. Pd. Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bingkai yang dibuat dalam laporan utama MBM Detik dan Gatra mengenai kehadiran pemimpin DPR di konferensi pers kampanye Donald Trump. Peneliti menggunakan metode analisis pembingkaian model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.
Hasil penelitian menunjukkan Detik menggunakan struktur sintaksis untuk menjelaskan latar belakang di balik pertemuan pemimpin DPR dengan Donald Trump, sedangkan Gatra menjelaskan bahwa pemimpin DPR telah melanggar etika karena hadir di konferensi pers kampanye Donald Trump. Hasil dari struktur skrip Detik adalah Detik banyak menggunakan unsur what, who, dan how, sedangkan Gatra banyak menggunakan unsur what dan why. Hasil dari struktur tematik Detik adalah Detik menggunakan tema utama pertemuan pemimpin DPR dengan Donald Trump, sementara tema utama Gatra adalah kehadiran pemimpin DPR di konferensi pers kampanye Donald Trump. Hasil Retoris Detik dan Gatra adalah sama-sama menggunakan kata “skandal” untuk menggambarkan kehadiran pemimpin DPR di konferensi pers kampanye Donald Trump.
Simpulan penelitian ini, struktur sintaksis Detik dan Gatra cenderung menuliskan fakta yang memperlihatkan pemimpin DPR melakukan kesalahan dengan melakukan pertemuan dengan Donald Trump dan hadir di konferensi pers kampanye Donald Trump, namunDetik memberitakan hal ini dengan komprehensif dan proporsional. Simpulan skrip adalah Detik menekankan cerita di balik pertemuan pemimpin DPR dengan Donald Trump, sedangkan Gatra menonjolkan kritikan yang timbul terkait kehadiran pemimpin DPR di konferensi pers kampanye Donald Trump. Simpulan tematik dan retoris Detik dan Gatra adalah sama-sama memperlihatkan bahwa pemimpin DPR bersalah karena kehadiran mereka di konferensi pers kampanye Donald Trump.
Peneliti menyarankan agar Detik dan Gatra menggunakan unsur berita yang lengkap agar pembaca bisa mendapatkan informasi lebih lengkap. Selain itu peneliti juga menyarankan agar Gatraproporsional dalam menyajikan berita.
ii
ABSTRACT
DINDA AUDRIENE MUTHMAINAH, 210110110105, 2016. This thesis is entitled, The Report of the Leaders of the House of Representative Attendance in Donald Trump’s Presidential Campaign Press Conference in Detik and Gatra Weekly News Magazine: A Comparative Framing Analysis Study about the Attendance of the Chairman and Vice Chairman of the House Setya Novanto and Fadli Zon in Donald Trump’s Presidential Campaign Press Conference in the 14-20 September 2015 Edition of Detik and the 10-16 September 2015 Edition of Gatra Using Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki’s Model. The main adviser is Dr. Hj. Nuryah Asri Sjafirah, S.Sos., MT and the associate adviser is Efi Fadilah, S.Sos., M.Pd. Department of Journalism Studies, Faculty of Communication Sciences, Padjadjaran University, Jatinangor, Sumedang.
The purpose of this research is to determine the framing made in the headlines in Detik and Gatra about the attendance of the leaders of the House in Trump’s presidential campaign press conference. This research uses Pan and Kosicki’s model of framing analysis method.
This research shows Detik used syntaxes structure to explain the story behind the meeting between the leaders of the House and Donald Trump, while Gatra explained that the leaders of the House have violated ethics for their presence in his press conference. The result of the script structure is Detik used many what, who, and how elements, while Gatra used many what and why elements. The result of the thematic structure is Detik used the meetings between the leaders of the House with Trump as main theme, while Gatra’s main theme is the attendance of the leaders of the House in Trump’s campaign press conference. Both Detik and Gatra rhetoric result shows that both used the word “scandal” to describe the attendance of the leaders of the House in Donald Trump’s press conference.
The conclusion of this research is, the syntaxes structure of both Detik and Gatra tend to write the facts showing the leaders of the House made mistakes by meeting Donald Trump and attended the press conference, but Detik reported the story
comprehensively and proportionally. The conclusion of the script is Detik is focused on the background of the meeting between the leaders of the House and Trump, while Gatra focused the critics that risen regarding the leaders of the House attendance in his press conference. The conclusion of the thematic and rhetoric is both Detik and Gatra showed that the leaders of the House are wrong because they attended Trump’s press conference.
The researcher is advising Detik and Gatra to use a more complete news
elements so the readers can get a more comprehensive news. Moreover, the researcher is also advising for Gatra to present a more proportional report.
