iv ABSTRAK
PELAKSANAAN EKSEKUSI JAMINAN YANG TIDAK DIDAFTARKAN SECARA FIDUSIA UNTUK MENYELESAIKAN KREDIT MACET PADA PD. BPR LPK PANYINGKIRAN DITINJAU DARI UNDANG - UNDANG
NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA MEIKE DEWI RIZQITA
110110110249
Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia menyatakan bahwa benda yang menjadi objek fidusia wajib untuk di daftarkan di Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia. Pendaftaran tersebut bertujuan untuk memenuhi asas publisitas yang merupakan salah satu asas dalam hukum jaminan kebendaan. Jaminan fidusia yang tidak didaftarkan menyebabkan apabila terjadi kredit macet maka eksekusi yang dilakukan oleh pihak kreditur tidak berlaku ketentuan dalam Pasal 29 Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis mengenai akibat hukum eksekusi objek jaminan fidusia yang tidak didaftarkan serta tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh debitur atas jaminan fidusianya yang di eksekusi oleh pihak kreditur secara paksa.
Metode penelitian yang digunakan adalah spesifikasi penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif, dengan menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat hukum atas pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia yang tidak didaftarkan oleh PD. BPR LPK Panyingkiran ditinjau dari UUJF adalah batal demi hukum berdasarkan Pasal 32 UUJF karena eksekusi yang bertentangan dengan Pasal 29 UUJF mengakibatkan eksekusi tidak sah oleh karena itu proses eksekusi harus dilakukan dengan cara mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri melalui proses Hukum Acara. Kreditur tidak memiliki
hak preferen atau hak didahulukan melainkan hanya memiliki hak
konkuren yang berakibat tidak memiliki hak untuk didahulukan terhadap