,~SEPUTAR
INDONESIA
o
Rabu
--6 7
21 22
OAp' OMe;
o
Kam;s
')Jumat
8 9 10 11
23 24 25 26
o
Jun OJul
8Ags
. Sabtu
12
13
27
28
OSep
OOkt
o
M;nggu
14 15 16
29 30 31
ONov ODes
Fenomena Menarik
dalam
-- ..~~~SNMPTN
.. -~ - """2009
~. ,< ..A
da fenomena menarik
dalam SNMPTN 2009 kaliini, yaitu banyak calon
mahasiswa baru pandai gagal
memenuhi persyaratan nilai untuk diterima di PTN favorit yang men-jadi pilihan mereka.lIal ini men-jadifenomenamenarik biladilihat dari sisi keketatan persaingan dan kemampuan beradaptasi lulusan SLTA,mengingat bahwa SNMPTN 2009 mensyaratkan aturan baru dalam materi ujian, seperti sistem
percentile dan psikotes, yang sekaligus berimplikasi padasistem penilaian kelulusan.
Perubahan Minat
dan Kualitas Peserta
Dari sisi peminatan, jurusan kedokteran dan teknik industri (untuk IPA)dan psikologi (untuk IPS) masih menduduki peringkat
tertinggi. Jurusan kedokteran
kampus favorit misalnya, kualitas
intake yang diterima bila dibuat skala 0-100 adalah minimal di atas nilai 96.Jurusan teknik terpopuler seperti Teknik Industri ITB mem-punyai kualitas intakeminimal di
atas94.
Peminat
.untuk pendidikanguru sekolah dasar (SD) dan pe-minat ilmu sains murni pun me. ningkat tajam. Kualitas nilai dari calon mahasiswa guru SD dan ilmu sains pun meningkat drastis. Hal ini akanmenggugah optimistis kita: akan peningkatan daya saing kua-litas pendidikan dan pengembang-an ilmu sains dasar sebagai basis ilmu terapan (teknologi) di masa mendfltang.
Adapun peminatan yang masih rendah adalah jurusan-jurusan yang berhubungan dengan kelaut-an, perikankelaut-an, dan pertanian. Ren-dahnya peminatan bidang-bidang ini tentu akan berimplikasi serius di masa mendatang, mengingat isu
global warming (pemanasan
glo-bal) akan berdampak cukup serius tanpa adanya kekuatan ilmu ke-lautan, perikanan, dan pertanian yangmemadai.
Darisisikeseimbangangender, SNMPTNkali ini mencatat adanya keseimbangan antara laki dan perempuan pada calonmahasiswa yang diterima (meningkat 15%). Adanya keseimbangan ini akan
meningkatkan indikator
pen-capaian target sesuai dengan Ren-cana StrategisDikti 2010-2014.
Keko~ongan Kursi PTN
Meski peminat perguruan
tinggi negeri (PTN)sangat tinggi, namun masih saja ada kursi PTN yang kosong. Kekosongan kursi PTN sekarang ini terjadi karena
tiga hal.Pertama,karena tingginya
persaingan pada jurusan favorit, sehingga mereka yang sebe-narnya nilai ujiannya tinggi (pandai) tidak diterima karena kapasitas kursi yang terbatas.
Seba-gai contoh, pad a
jurusan favorit ter-tentu yang dipilih
hanya sebagai pilihan tunggal ternyata nilai yang tidak diterima
berkisar 86-94
(skala 100). De- nganhanyamen-cantumkan satu pilihan saja, maka mereka yang pandai ini
terpaksa menganggur sementara at au masuk ke PTS yang sesuai dengan peminatannya.
Kedua,kursi kosong karena memang jurusan tersebut ."di-anggap"tidak favoritsepertijurus-an kelautfavoritsepertijurus-an, perikfavoritsepertijurus-anfavoritsepertijurus-an, dfavoritsepertijurus-an
per-tanian.Ketiga,adanya fenomena
sekitar 42programstudi kosongdi Indonesia bagian timur yangtidak
terpenuhi daya tampungnya
karena peminat di tempat tersebut memilih PTN di Jawa. Kekosongan kursi PTN ini sangat disayangkan, mengingat secara relatif bangku PTN biayanya lebih murah di-bandingkan PTS.
..
-KJlping
Humos
UnpO:ld
2009
--Solusi Alternatif
Rendahnya peminatan pada bidang-bidang strategis bagi ke-pentingan nasionalseperti kelaut-an,perikanan, dan pertanian perlu
dicari jalan keluarnya dengan
memberikan suatuinsentif danini-siatif strategis bagi bidang-bidang
tersebut Insentif dan inisiatif strategis tersebut dengan sen-dirinya akan meratakan keke-tatan persaingan dan menaik-kan peminatan pada bidang-bidang yang dianggap tidak potensial. Insentif strategis bisa berupa pemberian sub-sidi dalam bentuk SPP lebih murah bagi bidang-bidang tersebut. Selain itu,
riset-tahuan tersebut. Misalnya kelautan bisa dihubungkan dalam konteks pengembangan energi kelautan terbaharukan (ocean engineering),
pertanian bisa dikemas dalam
bioteknologi(rekayasagenetika). Untuk memberikan insentif strategis,adanyaalokasidana
pe-merintah 20%untuk pendidik-an tentu tidak menjadi
masa-/1. lah. Untuk insentif strategis,
,/
solusirendahnyapeminat-an tersebut berkaitsolusirendahnyapeminat-an juga dengan rendahnya minat kuliah "diPTN luar Jawa
akibat disparitas
penj-aminan baku mutu pen-didikan. Beberapainsentif strategis yangbisa
dilaku-riset yang berhul;mngan dengan
ketiga bidang tersebut perlu
dialokasikan lebih besar dalam
konteks penanggulangan global
wanningdan dengan alokasi tidak
hanya untuk penelitian dosen
seperti sa at ini, tetapi juga untuk lomba riset ilmiah mahasiswa dan
riset bersama dosen dengan
mahasiswa.
Inisiatif strategis bisa berupa
kan adalah PTNdiluar
Jawamela-kukan
"double
degree" dan"twinning program"
denganPTN
favorit di Jawa. Misalnya, kuliah tiga tahun di PTNLuar Jawa dan satu tahundiPTN favoritdiJawa,di mana ijazah kelulusannya diakui oleh kedua institusi pendidikan tersebut.
Selain rendahnya peminatan, masalah berikut yangperlu
dieari-J...~]"~n..:,.." ~A'.:I.l<:]]"ro'11~
banyak, misalnya di salah satu jurusan favorit ada sekitar 25% dari daya tampung. Beberapa solusi yang
bisaditawarkanadalahmembuat
seleksi penerimaan gabungan
antara PTN dengan PTS yang
ter-akreditasi. Dengan deririkian,
SNMPTN 2011 nanti bisa berubah menjadi "bursa" SNMPT 2011. Hal ini akan mengefisienkan kualitas proses seleksi, mengingat sistem transparansi seperti bursa komodi-tas telah diterapkan sejak SNMPTN. 2010 ini. Rektor perguruan tinggi negeri maupun Swastaakan bisa me-lakukan "jual beli" ca10nmahasiswa yang nilainya bagus bila tidak di-terlma di perguruan tinggi pilihan. nya dengan memberikan taWaran perlakuan khusus, misalnya SPP lebihmurah daninsentiflainnya.
Cerdas
MenyeimbangkanPasar
Adanya peningkatan peminat. an dan kualitas ealon mahasiswa pada bidang.bidang strategis pen-didikan seperti penpen-didikan guru SD menunjukkan bahwa program sertifikasi dosen dan sertifikasi
guru telah berhasil menaikkan
animo masyarakat pad a jurusan pendidikan yang beberapa tahun lalu biasanya sepi peminat.
Selain itu,adanya peningkatan peminatan dan kualitas di bidang
ilmusainsdasar(MIPA)menunjuk-kan "hipotesis awal" bahwa
pendidikan ilmu sains di tingkat pendidikan dasar dan menengah telah berjalan dengan baik. Bila kondisiini mampu dipertahankan, kualitasdandaya saingpendidikan akan semakinbaik.
" Dengan insentif dan inisiatif strategis dari pemerintah dan per.