• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gotong Royong Solusi di Masa Pandemi. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menjadi kata yang sangat terkenal di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Gotong Royong Solusi di Masa Pandemi. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menjadi kata yang sangat terkenal di"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Gotong Royong Solusi di Masa Pandemi

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menjadi kata yang sangat terkenal di Indonesia mulai Maret 2020 hingga saat ini , hampir setiap jam, menit detik semua media elektronik, cetak, audio dan visual menayangkan berita COVID -19. Virus yang asal mulanya dari kota Wuhan, Propinsi Hubei China, sangat menghebohkan dunia. Dalam waktu yang sangat cepat, Virus COVID-19 telah menyebar hampir di seluruh belahan dunia. Tercatat di tribun.com pada bulan April 2020 sdh 120 negara telah mengalami pademi COVID-19.

Pandemi berasal dari bahasa yunani πᾶν pan yang artinya semua dan δήμος demos yang artinya orang, jadi pandemi adalah epidemik penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua atau di seluruh dunia( Wikipedia bahasa Indonesia) . Karena pandemi mengancam banyak orang maka harus diatasi segera dan membutuhkan kerjasama semua pihak. Pandemi covid-19, menjadi musuh yang tidak kelihatan namun nyata terjadi dan ada sehingga harus benar- benar disikapi dengan serius oleh semua pihak.

Tanpa kerjasama semua pihak upaya untuk mengatasi pandemic COVID-19 tak akan bisa berjalan dengan maksimal. Pemerintah dan masyarakat harus bahu- membahu untuk mengatasi benca yang terjadi. Akibat adanya bencana non alam yang disebabkan virus COVID-19, seluruh bidang kehidupan terdampak tak terkecuali bidang pendidikan.

Dampak yang amat terasa di dunia pendidikan adalah adanya Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid 19) dan Keputusan bersama 4 menteri Nomor 01/KB/202, Nomor 526 tahun 2020, nomor HK.03.01/Menkes/362/2020, nomor 440-882 tahun 2020 tentang

(2)

2

Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 di masa Pandemi COVID-1dimana belum diperbolehkannya pembelajaran secara tatap muka, siswa harus belajar dari rumah baik secara daring ( dalam jaringan ) maupun luring (luar jaringan). Hal ini baru pertama kali dalam sejarah pendidkan terjadi dimana seluruh jenjang pendidikan tidak diperbolehkan mengadakan tatap muka.

Hal ini tentu menjadikan probelma yang cukup pelik di Sekolah dasar (SD)

Guru yang terbiasa mengajar secara tatap muka tiba-tiba harus berhadapan dengan media online baik lewat grup What Apps ( WA) maupun melalui berbagai media pembelajaran yang berbasis jaringan Teknologi Informasi Komputer (TIK).

Hal tersebut tentu saja guru yang tidak terbiasa menggunakan media berbasis TIK stress, mengalami kesulitan untuk membuat pembelajaran secara daring yang menarik bagi siswa. Tidak siapnya guru-guru terutama yang senior (hampir pensiun) dengan penguasaan TIK yang minim,tanpa kerjasama dengan guru yunior tentu pembelajaran daring mustahil terlaksana.

Keberagaman kemampuan dan tingkat usia pendidik yang ada di sekolah harus disikapi dengan arif agar bisa bekerja sama dan saling bahu-membahu untuk mengatasi kesulitan di masa pandemi. Saling menghormati keberagaman dan semangat gotong royong serta tenggang rasa yang tinggi sangat dibutuhkan dalam menghadapi masa sulit dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh .

Setelah guru bisa mengatasi problem, beberapa bulan kemudian ketika penyebaran COVID-19 tak kunjung sirna, peserta didik dan orang tua siswa yang bergejolak. Siswa mulai bosan tinggal di rumah namun untuk ke sekolah belumlah aman sehingga pemerintah belum memberikan ijin pembukaan sekolah. Perlu kerjasama dan saling pengertian antara pihak sekolah dan orang tua yang membimbing putra-putrinya di rumah.

(3)

3

Beruntung bahwa kita hidup di Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup yang pengamalannya sudah mendarah daging bagi seluruh bangsa Indonesia, karena pancasila lahir dari budaya bangsa Indonesia telah ada sejak jaman nenek moyang kita dan terbukti bisa mengatasi berbagai masalah yang ada di dalam masyarakat. Gotong royong sebagai salah satu budaya Indonesia merupakan pengamalan dari sila keempat pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dengan penjabaran butir-butir pengamalannya sebagai berikut

1. Tidak bersifat otoriter, dikdatorik dan mau asal menang sendiri

2. Memberikan kesempatan anggota keluarga untuk menyampaikan pendapat 3. Menjadi pembicara yang santun dan pendengar yang sabar

4. Tidak memotong pembicaraan orang yang sedang mengemukaan pendapat 5. Memilih kata-kata yang tidak menyakitkan dan menyinggung perasaan orang

lain

6. Berlaku bijaksana ( wisdom) mendengar dan mau menerima pendapat anggota keluarga.

(a) Menghargai perbedaan pendapat dan menemukan kesepakatan dalam sharing keluarga

(b) Tenggang rasa

(c) Gotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan keluarga

Dengan jiwa gotong royong yang sudah mendarah daging pada bangsa Indonesia menjadikan problem yang dialami oleh pendidik di sekolah dasar menjadi tidak terasa berat. Guru senior dan yunior berjuang bahu membahu menyiapkan materi yang menarik untuk diberikan kepada siswa baik secara daring maupun

(4)

4

luring. Guru senior dengan pengalaman mengajar puluhan tahun sangat faham dengan karakter peserta didik tentu sudah sangat fasih dengan materi yang harus disampaiakan pada siswa, sedangkan yunior dengan kemampuan bidang TIK nya mengupload beberapa materi yang harus disampaikan secara daring lewat berbagai media yang berbasis TIK.

Gotong royong sebagai budaya bangsa Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara pandangan hidup bangsa Indonesia, nilai- nilainya sudah mendarah daging pada setiap warga negara Indonesia termasuk para pendidik di Sekolah Dasar ( SD). Sejak jaman nenek moyang kita , jika ada pekerjaan besar yang ada di masyarakat akan terasa ringan jika dikerjakan secara gotong royong. Gotong royong merupakan budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia sebagai warisan budaya yang telah eksis secara turun temurun ( Kartono Sartojido, 1987).

Pada masa penjajahan kita sudah bergotong royong bersatu padu melawan penjajah dan terbukti dengan semangat gotobg royon perjuangan bangsa kita untuk merdeka tercapai. Berdasarkan pengalaman itulan maka pada masa pandemi Covid- 19, dimana bangsa kita menghadapi masalah baru untuk menghadapi era new normal, kita tak bisa bekerja sendiri namun harus bergotong royong dengan semua stake holder yang aada di sekolah. Semua warga sekolah, guru-guru bahu- membahu sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga tetap bisa menyelanggrakan pembelajaran jarak jauh baik secara daring maupun luring.

Dengan penuh kesadaran guru-guru bekerja sesuai dengan keahlian dan dipandu oleh kepala sekoah agar semua bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing. Dalam melaksanakan pembelajaran secara daring, karena guru- guru senior kurang menguasai TIK , maka bagian mereka adalah membuat

(5)

5

perencanan materi pembelajaran dan penilaian yang akan dilakukan, menyediakan buku- buku sumber , sedangkan guru yunior dengan kemampuan TIK yang mumpuni bertugas membuat media pembelajaran berupa video yang diupload lewat you tube sehingga menarik bagi siswa. Untuk penilaian soal dibuat lewat media Google From yang akan disampaikan pada siswa melalui grup What Apps ( WA).

Penerapan Gotong Royong di Sekolah

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal adalah tempat mewariskan nilai-nilai kehidupan bangsa. Gotong royong sebagai salah satu warisan budaya Bangsa, sangat tepat diterapkan di masa pandemi. Masa dimana semua mengalami hal-hal yang tak pernah direncanakan dan dibayangkan sebelumnya, namun menbutuhkan penanganan yang cepat dan tepat agar kita terhindar dari hal-hal yang buruk dari masa pandemi tersebut. Keselamatan generasi mendatang harus kita lindungi sehongga kebijakan bersama dari 4 menteri untuk mengadakan pembelajaran jarak jauh harus kita taati dan kita laksanakan dengan sebaik-baiknya.

Penjabaran kebijakan yang dilakukan di sekolah berdasarkan pengamalan pancasila adalah sebagai berikut.

Tidak bersifat otoriter, dikdatorik dan mau asal menang sendiri

Dalam pengambilan segala kebijakan di dunia pendidikan tidak bersifat otoriter namun berdasarkan pada musyawarah secara kekeluargaan semua warga sekolah diajak untuk berdiskusi mengatasi kondisi yang yang sedang terjadi.

Memberikan kesempatan anggota keluarga untuk menyampaikan pendapat

Semua anggota keluarga didengar pendapatnya karena keputusan yang diambil dari sari pendapat beberapa orang pasti akan lebih baik daripada hanya dari satu orang.

Menjadi pembicara yang santun dan pendengar yang sabar

(6)

6

Pada masa yang normal untuk bebicara santun dan sabar pasti hal yang mudah namun pada masa pandemic dimana kita sedang mengalami kesulitan tentu ini hal yang sulit, namun harus dilakukan agar tidak semakin mempersulit keadaan.

Memilih kata-kata yang tidak menyakitkan dan menyinggung perasaan orang lain

Hal ini sangat perlu dilakukan karena kondisi emosional orang-orang di masa pandemic pasti lebih labil, sehingga tersinggung sedikit bisa menjadi masalah yang besar. Sehingga kita harus berfikir yang jernih dalam memilih kata-kata jika berucap agar tidak menyinggung perasaan orang lain apalagi untuk para pasiaen Covid-19, OTG serta keluarganya. Menjadi korban penularan CIVID 19 adalah hal yang sangat menyediohkan janga ditambah dengan perlakuan dan kata-kata yang menyinggung perasaan,karena kan menambah penderitaan pasien dan keluarganya.

Menghargai perbedaan pendapat dan menemukan kesepakatan dalam sharing keluarga

Sekolah adalah sebuah keluarga yang terdiri dari guru pendidik, siswa orang tua /wali dan komite sekolah. Semua harus saling menghargai jika ada perbedaan pendapat tentu harus disikapi sebagai kekayaan ide dan gagasan yang harus dicari solusi untuk kebaikan bersama.

Tenggang rasa

Semua orang pasti mempunyai bermacam-macam kepentingan, sehingga kita harus mempunyai rasa tenggang rasa agar tidak terjadi benturan konflik di tengah masa pandemic yang akan memeperparah keadaan. Dengan tenggang rasa kita menjadi bisa sasling memahami kesulitan yang dialami orang lain dan kita bisa hidup dengan damai semua masalah bisa dengan mudah teratasi.

(7)

7

Gotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan keluarga

Pandemi COVID-19 yang terjadi menjadikan semua warga sekolah bersatu padu bahu membahu mengatasi kondisi yang harus dilakukan dalam rangka pembelajaran jarak jauh, perbedaan kemampuan tidak menjadikan kendala saling berbagi pekerjaan sesuai dengan kemampuan menjadikan semangat di sekolah untuk bisa saling bersinergi. Pendidik dan tenaga non kependidikan bergotong royong dalam menyiapkan media pembelajaran jarak jauh, selama siswa belajar dari rumah tenaga non pendidik seperti tenaga perpustakaan dan tata usaha fokus membantu guru senior yang kurang menguasai TIK sedangkan guru yunior yang lebih berkompeten di bidang TIK membuat media pembelajaran yang menyenangkan.

Komite sekolah dilibatkan dalam menyiapkan sarana dan prasarana agar jika siswa jika telah siap untuk pembelajaran mendapatkan pelayanan yang maksimal sesuai protokol di era new normal. Wali murid juga punya andil yang cukup besar yaitu memberikan informasi secara jujur tentang kondisi rumah dan di lingkungan masing-masing, sebagai pendataan kondisi siswa yang nantinya benar-benar siap untuk menyambut era new normal.

Tanpa kerja sama dan gotong royong dengan semua stake holder yang ada di sekolah, maka masa pandemic Covid-19 menjadi masa yang sulit karena semua mengalami masalah dengan kondisi bencana non alam yang terjadi di negeri ini.

Gotong royonglah yang menjadikan dunia pendidkan bisa tetap berjalan di era pandemi dan era new normal.

Bencana yang menimpa bangsa Indonesia di masa pandemi Covid-19, yang bagi bangsa Indonesia akan terasa ringan jika diatasi dengan sistem gotong royong.

Dengan gotong royong masalah yang berat menjadi terasa ringan karena diatsi

(8)

8

bersama-sama. Dalam dunia pendidikan yang telah menerapkan budaya karakter di sekolah bencana tidak dihadapi dengan rasa susah dan frustasi, namun tetap dihadapi dengan kepala dingin berfikir positif sehingga bisa menemukan solusi yang terbaik demi menyelamatkan generasi penerus.

Dengan gotong royong beban yang berat menjadi ringan, kesadaran bahwa semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangan yang tidak perlu saling menonjolkan diri untuk tampil, namun kesadaran untuk mengatasi masalah secara bersama-sama sesuai dengan kemampuan masing-masing dan saling melengkapi, semua pekerjaan menjadi cepat teratasi.

Referensi

Dokumen terkait

1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh merebaknya pandemi Covid-19 yang menuntut semua pihak untuk siap dalam kondisi pembelajaran jarak jauh sebagai tuntutan tantangan di masa

Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

(4) Adapun mekanisme pelaksanaan dan penatausahaan belanja tidak terduga dalam rangka Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Program

Sehubungan dengan Penanganan Pandemi Corona Virus Disease – 19 (COVID-19), pengungkapan dan penyajian atas dampak dan penanganan pandemi Covid-19 berpedoman dengan Surat

Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019

Sehubungan dengan penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) termasuk dalam rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, perlu

Pada lampiran SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),