• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kondisi Indonesia yang saat ini, perkembangan ekonomi Indonesia mengalami perkembangan yang cukup fluktuaktif dilihat dari perbandingannya dari masa dimana Indonesia mengalami krisis ekonomi nasional pada abad ke 20an.

Pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 4,63% pada periode 2009 akibat krisis global kemudian mengalami peningkatan yang bertahap menjadi lebih baik dalam pertumbuhan ekonomi pada periode 2010-2014. Di dunia ini setiap negara memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakatnya dengan memperhatikan pertumbuhan ekonominya demikian pula Negaraa Indonesia.

Suatu indikator sangat diperlukan sebagai tolak ukur perkembangan perekonomian di suatu negara. Beberapa indikator pengukur perkembangan perekonomian suatu negara adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), investasi dalam negara tersebut yang meliputi Penanaman Modal Asing (PMA) dan PenanamannModal Dalam Negeri atau PMDN, juga memperhatikan Jumlah Penduduk di dalam setiap provinsinya di negara tersebut. MenuruttSukirno (2011:423) dalam kegiatan perekonomian yanggsebenarnya pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan dimana perkembangan produksi baranggdan jasaadi suatu negara, seperti pertambahanndan jumlah produksi barang industri, pertambahan jumlah sekolah, perkembangan infrastruktur, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksii barang modal.

Penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan pembangunan, sehingga investasi pada hakekatnya juga merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi. Urgensi tentang pembentukan modal di daerah juga mendapat perhatian dan penekanan oleh Zaris (1987) yang menyatakan bahwa investasi swasta memainkan peranan penting dalam membentuk pola pembangunan di daerah.

Investasi ini akan menyebabkan terbentuknya modal daerah (regional capital formation). Hal ini merupakan konsekwensi logis dari terbatasnya sumber daya, teknologi dan modal yang dimiliki oleh daerah.

(2)

2

Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah dapat mengindikasikan bagaimana prestasi dan perkembangan ekonomi di daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah itu dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif, menandakan kegiatan ekonomi di daerah tersebut mengalami peningkatan. Sedangkan jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang negatif, menandakan bahwa kegiatan ekonomi di daerah tersebut mengalami penurunan.

Dalam suatu negara atau wilayah, pembangunan ekonomi menjadi sesuatu yang sangat penting karena ketika berbicara mengenai pembangunan ekonomi berarti di dalamnya terdapat sebuah proses pembangunan yang melibatkan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan beberapa perubahan.

Perubahanperubahan itu antara lain mencakup perubahan struktur ekonomi (dari pertanian ke industri atau jasa) dan perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi maupun reformasi kelembagaan itu sendiri (Mudrajad Kuncoro, 2006).

P. Todaro dan Stephen C. Smith (2006) meyatakan bahwa proses pembangunan di semua masyarakat paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti sebagai berikut:

1. Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok – seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan.

2. Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan, yang kesemuanya itu tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil, melainkan juga menumbuhkan harga diri pada pribadi dan bangsa yang bersangkutan.

3. Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari belitan sikap menghamba dan keterhantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara-bangsa lain, namun juga terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan mereka.

(3)

3

Dalam melakukan analisis makroekonomi, isu mengenai pertumbuhan ekonomi selalu menjadi sorotan karena pada umumnya berbagai ekonomi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat daripada tingkat pertumbuhan yang secara potensial dapat dicapainya (Mudrajad Kuncoro, 2004). Tambunan (2001) menyatakan bahwa pada awal pembangunan ekonomi suatu negara umumnya perencanaan pembangunan ekonomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Jadi, suatu negara atau wilayah harus mempunyai target pertumbuhan ekonomi. Berhasil atau tidaknya proses pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara atau wilayah dapat dilihat dari perkembangan indikator-indikator perekonomian yang ada, apakah mengalami peningkatan atau penurunan. Menurut Mudrajad Kuncoro 19 (2006), indikator-indikator pembangunan secara garis besar pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua. Indikator-indikator tersebut antara lain :

Pemerintah harus menggali sumberrpenerimaannmelalui investasi, salah satunya adalah investasi luar negeri (PMA) dan investasi dalam negeri (PMDN).

Investasi luar negeri adalah pengeluaran untuk belanja barang modal internasional dengan tujuan mengganti dan menambahhbarang modal tersebut untuk memproduksikan barang dan jasaadi masa yang akan datang. Sedangkan investasi dalam negeri atau PMDN (penanaman modal dalam negeri) adalah penanaman modal atau aset di dalam negeri dengann menggunakan modal dari dalam negeri dan untuk membuka peluang usaha atau aset di dalam negeri.

(4)

4

Keberhasilan pembangunan suatu daerah selain ditentukan oleh jumlah pengeluaran dari segi aspek juga dipengaruhi adanya investasi. Investasii adalah salahhsatu pilarnya pertbuhan ekonomii (Sajafii, 2009). Investasi menjadii tolak ukur salah satu proses perkembangan suatu daerah maupun negara. Adanya investasi berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja, sehingga akan menyebabkan tebukanya peluang pekerja bagi mayarakat yang mana akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Investasi yang tinggi pula cenderung membawa ada pendapatan yang tinggii pula.

Sumber: BPS, 2014-2018 diolah

Grafik 1. Investasi dalam negeri Indonesia setiap provinsi

Investasi dalam negeri dilihat dari grafik diatas belum menunjukkan kabar yang bagus karena keadaan tersebut belum stabil. Mengalami peningkatan yang drastic namun tidak konsisten, hal ini terjadi pada wilayah Indonesia bagian tengah.

Kemudian dalam keadaan yang sangat rendah pada wilayah Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian barat. Selain grafik perkembangan investasi dalam negeri adapula perkembangan investasi asing selama 2014-2018 yang terjadi setiap provinsi atau daerah.

10000.000.00 20000.00 30000.00 40000.00 50000.00 60000.00

ACEH SUMATER… KEPULAUA… SUMATER… BENGKULU DKI BANTEN DI… BALI NTT KALIMANT… KALIMANT… SULAWESI SULAWESI SULAWESI MALUKU PAPUA

Grafik PMDN

2014 2015 2016 2017 2018

(5)

5 Sumber: BPS, 2014-2018 diolah

Grafik 2. Investasi asing (PMA) Indonesia setiap provinsi

Dalam penanaman modal asing yang terlihat pada grafik di atas tidak jauh berbeda dari investasi dalam negeri. Perkembangannya yang belum signifikan dan masih jauh dari kata stabil. Tetap terjadi pada wilayah Indonesia bagian tengah yang memiliki investasi paling besar. Kemudian mengalami penurunan yang sangat tajam pada wilayah Indonesia bagian timur. Pada kasus investasi ini masyarakat kurang berminat dalam melakukan investasi dikarenakan faktor keraguan dan ketakutan dalam mengambil resiko dalam melakukan kegiatan usaha atau bisnis, kesulitan mengenai dana untuk berinvestasi dan masih banyak lagi.

Menurut Isnowati (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa investasii swasta daerah memiliki pengaruh yang positiffdan signifikan pada pertumbuhan ekonomii baik terjadi pada jangka pendek maupun jangka panjang.

Hal ini mengindikasikan bahwaakegiatan investasi yang semakinntinggi maka dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga.

0.00 2000.00 4000.00 6000.00 8000.00

Grafik PMA

2014 2015 2016 2017 2018

(6)

6 Sumber: BPS 2014-2018, diolah

Grafik 3. Jumlah Penduduk pada Provinsi di Indonesia

Jumlah penduduk terendah menurut dta diatas adalah Provinsi Kalimantan Utara dan jumlah penduduk tertinggi ada pada Provinsi Jawa Barat. Pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh adanya jumlah penduduk.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telahhdikemukakan sebelumnya, maka dapat diidentifikasiipermasalahan yang berkaitan dengan penelitiannyaitu sebagai berikut:

1. Pertumbuhan ekonomiiIndonesia yang dipengaruhi oleh beberapa faktor 2. Investasi dalam negeri yang secara keseluruhan belum stabil

3. Investasi luar negeri atau penanaman modal asing yang juga kurang stabil perkembangannya.

4. Keadaan jumlah penduduk yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini dari berbagai identifikasi masalah yang ditemukan maka akan dibatasiipermasalahan yang akan dibahas menggunakan data dari BPS yang diperoleh secara online. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi maka dari itu penelitian ini fokus pada permasalahan pada investasi (PMDN, PMA), dan keadaan jumlah penduduk disetiap provinsi dikarenakan dibatasi dengan data yang ada.

5000.000.00 10000.00 15000.00 20000.00 25000.00 30000.00 35000.00 40000.00 45000.00 50000.00

ACEH SUMATERA BARAT KEPULAUAN RIAU SUMATERA SELATAN BENGKULU DKI JAKARTA BANTEN DI YOGYAKARTA BALI NTT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI BARAT MALUKU PAPUA

2014 2015 2016 2017 2018

(7)

7 D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kegiatan investasi baik dalam negeri maupun luar negeri pada pertumbuhannekonomi Indonesia pada tahun 2014-2018?

2. Bagaimana pengaruhhkeadaan jumlah penduduk pada setiap wilayah di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomii Indonesia pada tahun 2014-2018?

E. Tujuan Penelitian

Menurut penyimpulan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mengetahuiipengaruh apakah positif atau negative yang terjadi pada kegiatan investasi terhadap pertumbuhan ekonomiiIndonesia pada tahun 2014-2018 2. Menganalisis apakah terdapat pengaruh yang baik atau buruk pada keadaan

jumlah penduduk pada pertumbuhan ekonomiiIndonesia pada tahun 2014-2018.

F. Manfaat Penelitian Secara Teoritis

Penelitian yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat bagi pengembangannteori dan ilmuupengetahuan teoritis terkait dengan ekonomi makro yaitu faktor yang mempengaruhi pertumbuhannekonomi khususnya masalah investasi dan keadaan jumlah penduduk pada disetiap provinsi di Indonesia pada tahun 2014-2018.

Penelitian ini diharapkan dapattmemberikan manfaat:

1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintahhdalam mengambil kebijakan ekonomii yang berkaitan dengan usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomii dan mendorong pembangunannekonomi ke arahhyang lebih baik.

2. Sebagai bahan referensi untukkpenelitian dengan tema sejenis yang akan dilakukanndi kemudian hari, dan berguna sebagai tambahannwawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan pertumbuhannekonomi.

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan Hidup PLTU Nii Tanassa 2xlO MW Sulawesi Tenggara (Tahap Konstruksi) Periode Januari 2008 - Juni

Hal tidak dapatnya penuntut umum untuk menuntut kemudian juga hakim kemudian tidak dapat mengadili, itu disebabkan karena terdapatnya keadaan-keadaan yang telah membuat

Permasalahan yang terjadi saat ini adalah besaran aktual tonnage produksi dari masing produk ditentukan hanya berdasarkan besaran keuntungan dari masing – masing jenis

Untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak, maka perlu dilakukan strategi untuk meningkatkan kemampuan tersebut.Salah satu strategi yang dapat

Berdasarkan hasil penelitiaan Kualitas pelayanan masyarakat di Kecamatan Bontobahari sudah cukup baik, penyedia pelayanan publik perlu melakukan langkah strategis

Percepatan oksidasi lemak pindang dengan asap cair pada hari ke-2 yakni 0,20 lebih rendah dibandingkan dengan pindang tanpa asap cair yakni 1.62 Produksi angka peroksida pada

Berdasarkan hasil Gambar 4.6 diketahui bahwa pada grafik secara visual terdapat 5 eigen value atau 5 faktor yang terbentuk dari variabel nilai rapor mata

Pelaksanaan upacara adat perkawinan masyarakat Batak Toba dahulu dilaksanakan dalam waktu dan proses yang cukup lama, sekarang dipersingkat dengan istilah upcara adat