• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

35 BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta kelas XI IIS semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi 445 Surakarta 571146. Alasan pemilihan sekolah adalah:

a. Lokasi sekolah yang berada di pusat Kota Surakarta menjadikan peserta didik memiliki karakter open minded dan wawasan luas sehingga lebih mudah untuk dikembangkan kemampuan berpikir kritisnya.

b. Keterbukaan pihak sekolah, sehingga penulis bisa melakukan penelitian di sekolah ini.

c. Sarana dan prasarana di sekolah tersebut juga sangat mendukung dalam penelitian ini seperti tersedianya perangkat komputer, LCD, dan speaker sehingga memungkinkan penulis untuk mengadakan kegiatan eksperimen sederhana di dalam proses pembelajaran.

d. Kelas XI IIS SMA Batik 1 Surrakarta memenuhi persyaratan untuk dijadikan objek penelitian terkait dengan permasalahan yang akan diteliti yakni rendahnya kemampuan berpikir kritis karena kesulitan guru dalam menjelaskan konsep 5W + IH pada materi pokok Dinamika dan Masalah Kependudukan (Kuantitas dan Analisis Demografi)

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016.

Waktu pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.

(2)

36 Tabel 3.1. Tahap Pelaksanaan Penelitian

No Tahap Penelitian

Tahun 2015-2016 Agt

2015 Sep Okt Nov Des Jan

2016 Feb Mar Apr Mei Juni 1. Persiapan

Pengajuan Judul Penyusunan Proposal Penyusunan Instrumen Seminar Proposal Perijinan Penelitian 2. Pelaksanaan

Pengambilan Data

Pengujian Instrument 3. Penyelesaian

Analisis data Penyusunan Laporan

(3)

B. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan menggunakan metode Quasi experimental research atau dapat disebut juga dengan metode eksperimen semu. Metode ini digunakan karena peneliti tidak dapat mengontrol dan megendalikan semua variabel yang relevan (Darmadi, 2011: 66). Eksperimen yangyang dimaksud adalah memberikan perlakuan atau treatment pada kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan metode Predict Observe Explain (POE) dan pada kelompok eksperimen 2 dengan Think Talk Write (TTW) sedangkan pada kelompok kontrol diberikan metode yang sering digunakan oleh guru dalam menerangkan pokok materi potensi dan persebaran barang tambang di Indonesia yaitu dengan metode ceramah.

2. Pendekatan

Desain penelitian yang digunakan adalah Postest Only with Nonequivalent Control Group Design karena peneliti sudah memiliki data nilai ulangan tengah semester genap peserta didik kelas XI SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Terdapat tiga kelompok untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada kelas eksperimen 1 peserta didik mengikuti pembelajaran geografi dengan metode POE, kelas eksperimen 2 peserta didik mengikuti pembelajaran dengan metode TTW, sedangkan pada kelas kontrol peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah. Pada awal pelaksanaan penelitian, setiap kelas diberi perlakuan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Sedangkan pada akhir penelitian, peserta didik diberi tes akhir (posttest). Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh perlakuan terhadap pemahamn konsep peserta didik.

Adapun desain penelitian yang digunakan sebagai berikut :

(4)

38 Tabel 3.2 Rancangan Penelitian

Kelompok Treatment Posttest

Kontrol (Metode Ceramah) X0 O0

Eksperimen 1 (POE) X1 O1

Eksperimen 2 (TTW) X2 O2

(Sumber : Sugiyono, 2013: 76) Keterangan :

X1 : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen 1 dengan metodel pembelajaran Predict Observe Explain

X2 : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen 2 dengan metode pembelajaran Think Talk Write

X0 : Pembelajaran pada kelas kontrol dengan metode ceramah O0 : Tes akhir yang diberikan kepada kelas kontrol

O1 : Tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen 1 O2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen 2

Keterkaitan antara variabel bebas yang berupa metode pembelajaran Predict Observe Explain, Think Talk Write dan metode pembelajaran ceramah terhadap variabel terikat berupa kemampuan berpikir kritis peserta didik tertuang dalam skema paradigm penelitian pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Skema Paradigma Penelitian

X

X

0

X

1

X

2

Y

Y

Y

X

0

Y

X

1

Y

X

2

Y

(5)

Keterangan :

X : Metode pembelajaran

X0 : Metode pembelajaran ceramah

X1 : Metode pembelajaran Predict Observe Explain X2 : Metode pembelajaran Think Talk Write Y : Kemampuan berpikir kritis peserta didik

X0Y : Kemampuan berpikir kritis peserta didik pada metode pembelajaran ceramah X1Y : Kemampuan berpikir kritis peserta didik pada metode pembelajaran Predict

Observe Explain

X2Y : Kemampuan berpikir kritis peserta didik pada metode pembelajaran Think Talk Write

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Arikunto,2010:173).

Dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas XI IIS SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang tediri dari 5 kelas.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto,2010 : 174). Pengambilan sampel dilakukan karena keterbatasan peneliti yang tidak mampu memberikan perlakuan terhadap seluruh populasi yang ada, sehingga hanya mengambil sebagian dari populasi sebagai sampel untuk mewakilinya. Sampel yang diambil harus bersifat representatif agar kesimpulan yang diperoleh dapat untuk menggeneralisasikan populasi. Sampel penelitian ini menggunakan tiga kelas atau kelompok yang diperoleh dari populasi yaitu kelas XI IIS SMA Batik 1 Surakarta. Peneliti menggunakan dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lain sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diterapkan metode pembelajaran Predict Observe Explain dan Think Talk Write. Kelas kontrol diterapkan metode pembelajaran ceramah.

(6)

40 D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengundi kelima kelas yang menjadi anggota populasi. Undian tersebut dilakukan dengan dalam satu tahap dengan tiga kali pengambilan. Nomor undian pertama keluar akan ditetapkan sebagai kelompok eksperimen 1, nomor undian kedua akan ditetapkan sebagai kelompok eksperimen 2, dan nomor undian ketiga akan ditetapkan sebagai kelompok kontrol.Berdasarkan undian ditetapkan bahwa kelompok eksperimen 1 ( metode pembelajaran POE) adalah kelas XI IIS 1, kelompok eksperimen 2 (metode pembelajaran TTW) adalah kelas XI IIS 2, dan kelompok kontrol ( metode pembelajaran ceramah ) adalah kelas XI IIS 3.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 2010: 161). Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu:

a. Variabel Bebas

Sugiyono (2009: 62), berpendapat “ variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran Predict Observe Explain sebagai metode pembelajaran di kelompok eksperimen 1 serta metode pembelajaran Think Talk Write pada kelompok eksperimen 2.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini yaitu:

(7)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi pokok dinamika dan masalah kependudukan.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengambilan data alam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Metode Tes

Metode tes adalah prosedur sistematik dimana individu dihadapkan pada set stimuli jawaban sehingga diperoleh angka sebagai nilai tes (Darmadi, 2011:

76). Tes diberikan kepada peserta didik sesuai cakupan dan ilmu pengetahuan yang ditentukan oleh pendidik (Darmadi, 2011: 78). Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis.Kemampuan berpikir kritis diukur dengan mengembangkan tes berupa tes uraian. Adapun kisi-kisi tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(8)

42 Kompetensi

Dasar Indikator Aspek Berpikir

Kritis Nomor Soal Proses

Kognitif

Jumlah Soal 3.3 Menganalisis

dinamika dan masalah kependudukan serta sumber daya manusia di

Indonesia.

4.1 Menyusun laporan observasi tentang masalah kependudukan dan lingkungan sekitar dengan

memperhatikan prinsip-prinsip geografi.

Menjelaskan kondisi Dinamika Kepadatan penduduk di

Indonesia

Interpretasi 1 C1

1 Mengidentifikasi pengaruh-

pengaruh dinamika kepadatan penduduk di Indonesia

Analisis 2 C4

1 Menjelaskan dampak yang

ditimbulkan dari adanya pengaruh dinamika kepadatan penduduk di Indonesia

Evaluasi 3 C3

1 Membaca data kependudukan

dengan benar Kesimpulan 4 C2

1 Membaca peta kependudukan

dengan benar Penjelasan 6 5 C6

2 Mengidentifikasi hubungan

kepadatan penduduk, letak wilayah geografis dan masalah yang ditimbulkannya

Penganturan Diri 7 C5

1

Jumlah Soal 7

(9)

43 b. Metode Non Tes

1) Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi dengan menelaah benda-benda tertulis, misalnya buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, dan lain-lain Metode dokumentasi pada penelitian ini berupa informasi nilai ujian tengah semester kelas XI IIS tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran geografi sebagai data awal yang digunakan untuk uji prasyarat.

2) Observasi

Menurut Arikunto (2010:199), observasi merupakan suatu kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan sintaks metode pembelajaran Predict Observe Explain dan Think Talk Write dengan kisi-kisi sebagai berikut.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi

NO Metode Sintaks Jumlah

1 Predict Observe Explain Predict 4

Observe 3

Explain 2

2 Think Talk Write Think 3

Talk 2

Write 3

Pengumpulan data dengan metode observasi juga digunakan untuk mengukur aspek sikap dan ketrampilan peserta didik yang tercantum dalam RPP. Hasil penilaian sikap terlampir dalam lampiran 37,38,39. Hasil penilaian ketrampilan terlampir dalam lampiran 42,43,44

(10)

44 3) Wawancara

Penggunaan wawancara dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian. Wawancara dilakukan kepada guru pengampu pelajaran Geografi kelas XI IIS SMA Batik 1 Surakarta untuk mendapatkan informasi awal metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Instrumen pedoman wawancara dengan guru selengkapnya disajikan pada Lampiran 1.

No Aspek yang ditanyakan No Butir Jumlah

1. Model pembelajaran yang digunakan 1 1

2. Media pembelajaran yang digunakan 2 1

3. Keaktifan peserta didik pada proses pembelajaran

3 1

4. Retensi peserta didik 4 1

Jumlah Butir 4

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Wawancara

3. Teknik Penyusunan Instrumen

Instrumen pembelajaran berupa silabus yang terdapat pada lampiran 1, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol pada lampiran 3, RPP kelas eksperimen 2 pada lampiran 4, RPP kelas eksperimen 1 pada lampiran 5 dan sedangkan instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis diukur berupa tes. Penyusunan instrumen, sebagai berikut:

a. Pengukuran Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis peserta didik diukur menggunakan teknik tes yang berupa tes subjektif atau uraian. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun instrumen kemampuan berpikir kritispeserta didik adalah: 1) memilih materi berdasarkan kurikulum yang sesuai dengan Kompetensi Dasar; 2) menyusun indikator dan tujuan pembelajaran; 3) membuat alat ukur sesuai indikator yang dilanjutkan dengan membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator,

(11)

45 soal-soal yang disusun mencakup aspek-aspek kemampuan berpikir kritis meliputi kecakapan menggali informasi, kecakapan mengolah informasi, kecakapan mengambil keputusan, kecakapan memecahkan masalah; 4) menyusun item soal; 5) menguji item soal dengan uji validitas dan reliabilitas.

F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instumren Penelitian

Di dalam penelitian instrument memiliki kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variable yang diteliti, dan berfungi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidak-nya dat, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangakan bernar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpulan data yang digunakan (Arikunto,2010: 211).

Sehingga instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data penelitian harus diujicobakan kepada sampel terlebih dahulu. Instrumen penelitian secara umum perlu memiliki dua syarat penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2010: 211).Instrumen tes diuji validitas dan reliabilitasnya agar tingkat kualitas soal dapat diketahui.Uji validitas terdiri atas validitas internal dan validitas eksternal.

1. Uji Validitas Soal a. Validitas Isi

Validitas isi merupakan validitas yang digunakan untuk mengetahui keterwakilan alat pengukur terhadap materi yang akan diukur. Validitas isi yang dimaksud adalah kesejajaran tes dengan materi geografi berdasarkan tujuan pembelajaran. Validitas isi dapat dikontrol dengan cara: (1) mengidentifikasi konsep-konsep pada materi yang akan diujikan; (2) menyusun kisi- kisi dari materi yang akan diujikan; (3) menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi sekaligus membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian; (4) meneliti ulang soal, kunci jawaban dan rubrik penilaian sebelum soal dicetak (Budiyono, 2009: 45).

Pengujian validitas isi terhadap instrument berbentuk soal uraian adalah dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Instrumen disusun sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di SMA

(12)

46 Batik 1 Surakarta, yaitu kurikulum 2013. Agar instrument memenuhi validitas isi maka instrument ditentukan melalui pertimbangan para ahli bidang studi yang berkaitan, yaitu Bapak Singgih Prihadi,S.Pd,M.Pd dan Bapak Drs.H.Slamet Triyono. Lembar validasi terlampir dalam lampiran 13. Berikut adalah ringkasan hasil uji validitas isi dari masing-masing ahli.

Tabel. 3. 6 Ringkasan Hasil Uji Validitas Isi oleh Bapak Singgih Prihadi

Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7

Kesimpulan LR LD LR LR LR LR LD

LD : Layak Digunakan LR : Layak Revisi

Tabel. 3. 7 Ringkasan Hasil Uji Validitas Isi oleh Bapak.Slamet Triyono

Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7

Kesimpulan LR LD LR LD LD LD LR

LD : Layak Digunakan LR : Layak Revisi 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji tes yang disusun apakah memberikan hasil yang konsisten. Soal tes dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang sama tetapi dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas untuk instrumen tes menggunakan uji Alpha dari Cornbach.

r11 =

Dimana :

K = mean kuadrat antar subyek

∑Si2 = mean kuadrat kesalahan St2 = varians total

(13)

47 Acuan penelitian reliabilitas dari butir soal atau item Riduwan (2004) adalah

0,8-1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,6-0,799 : Tinggi (T)

0,4-0,599 : Cukup (C) 0,2-0,399 : Rendah (R)

0,00-0,199 : Sangat Rendah (SR)

Kriteria : apabila r11> rtabel maka soal tersebut reliabel.

Ringkasan hasil uji reliabilitas item soal hasil belajar disajikan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest

JumlahResponden Jumlah Soal rhitung rtabel Keputusan

31 7 0,608 0,444 Reliabel

Sumber: Hasil Perhitungan Data 2016 (Lampiran 14 dan 15)

Dari 7 butir soal tryout peserta dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cornbach dan diperoleh hasil perhitungannilai rhitung>

rtabel yaitu rhitung = 0,608 > 0,444. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian dinyatakan reliabel.Hasil uji reliabilitas soal selengkapnya disajikan pada Lampiran 6 dan 7.

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis

Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Peneliti menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskrIISikan data yang telah diperoleh yaitu profil kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Termasuk dalam statistik deskrIISi antara lain yaitu penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, mean, median (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, perhitungan persentil, perhitungan penyebaran

(14)

48 data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase (Sugiyono,2009: 43).

Statistik analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu menggunakan uji t dibantu program Ms.Excel. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Semua perhitungan statistik menggunakan bantuan Ms.Excel dengan taraf signifikansi 5%.

Sampel yang akan digunakan peneliti perlu untuk diuji kesetimbangannya untuk mengetahui apakah kedua sampel seimbang. Uji keseimbangan menggunakan uji anava one way. Sebelum dilakukan uji anava one way, perlu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett.

a. Uji Normalitas

Perhitungan uji normalitas sampel menggunakan uji Lilliefors 1) Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal) H1 : µ1 ≠µ2 (sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal) 2) Taraf signifikan (α)= 0,05

3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi (α)= 0,05 sehingga H0 diterima.

4) Kesimpulan:

a) Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0 diterima.

b) Sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0 ditolak.

Hasil perhitungan uji normalitas populasi secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.9 dan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 16-21.

(15)

49 Tabel 3.9 Ringkasan Hasil Uji Normalitas populasi

No. Data Kelas Harga L

L

hitung L tabel Kesimpulan 1

UTS

Predict Observe

Explain 0,1153 0,1292 Normal

2 Think Talk Write 0,1324 0,1292 Normal

3 Ceramah 0,1033 0,1292 Normal

Sumber : Perhitungan data, 2016

Berdasarkan Tabel 3.9 diketahui bahwa untuk kelas kontrol maupun eksperimen memiliki Lhitung<Ltabel sehingga sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas sampel menggunakan uji Bartlett 1) Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 (semua variasi homogen) H1 : µ1 ≠µ2 (tidak semua variasi homogen) 2) Taraf signifikan (α)= 0,05

3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi (α)= 0,05 sehingga H0 diterima.

5) Kesimpulan:

c) Sampel berasal dari populasi yang homogen jika H0 diterima.

d) Sampel tidak berasal dari populasi yang homogen jika H0 ditolak.

Hasil perhitungan uji homogenitas populasi secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.10 dan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 16,17,18, dan 22.

(16)

50 Tabel 3.10 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas populasi

No. Data Kelas Harga L

X2hitung X2tabel Kesimpulan 1

Posttest

Predict Observe Explain

0,2362 5,991

Homogen

2 Think Talk Write Homogen

3 Ceramah Homogen

Sumber : Perhitungan data, 2016

Berdasarkan Tabel 3.10 diketahui bahwa untuk kelas kontrol maupun eksperimen memiliki Lhitung<Ltabel sehingga sampel berasal dari populasi yang homogen.

2. Uji Hipotesis

Setelah uji normalitas data dan uji homogenitas data terenuhi, maka langkah selanjutnya dilakukan pengujian ada hipotesis penelitian dengan anava (analisis varian) satu arah. Anava digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan efek beberapa perlakuan terhada variabel terikat yaitu kemampuan berpikir kritis.

Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

1) Hipotesis Pertama

Ha : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3, ada beda skor yang signifikan (rerata skor kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran dengan metode Predict Observe Explain, Think Talk Write dan ceramah.

Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat satu rerata hasil kemapuan berpikir kritis peserta didik yang berbeda dengan rerata lainnya. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan kemapuan berpikir kritis peserta didik antara yang menggunakan metode Predict Observe Explain, Think Talk Write dan ceramah.

(17)

51 2) Hiotesis Kedua

Ha : µ1 ≠ µ3, ada beda skor yang signifikan (rerata skor kemamuan berikir kritis ada embelajaran dengan metode Predict Observe Explain dan ceramah.

Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat satu rerata hasil kemapuan berpikir kritis peserta didik yang berbeda dengan rerata lainnya. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan kemapuan berpikir kritis peserta didik antara yang menggunakan metode Predict Observe Explain dan ceramah. Perhitungan di atas belum dapat mengetahui manakah dari perlakuan-perlakuan utuh yang secara signifikan berbeda dengan lain. Oleh karena itu perlu dilakukan uji pasca anava (disebut juga uji lanjut) yang salah satu antara yang mudah dan paling ketat ialah metode Scheffe’.

3) Hiotesis Ketiga

Ha : µ2 ≠ µ3, ada beda skor yang signifikan (rerata skor kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran dengan metode Think Talk Write dan ceramah.

Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat satu rerata hasil kemapuan berpikir kritis peserta didik yang berbeda dengan rerata lainnya. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan kemapuan berpikir kritis peserta didik antara yang menggunakan metode Think Talk Write dan ceramah. Perhitungan di atas belum dapat mengetahui manakah dari perlakuan-perlakuan utuh yang secara signifikan berbeda dengan lain. Oleh karena itu perlu dilakukan uji pasca anava (disebut juga uji lanjut) yang salah satu antara yang mudah dan paling ketat ialah metode Scheffe’.

4) Hipotesis Keempat

Ha : µ1 ≠ µ2, ada beda skor yang signifikan (rerata skor kemamuan berpikir kritis pada pembelajaran dengan metode Predict Observe Explain dan Think Talk Write

(18)

52 Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ

Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat satu rerata hasil kemapuan berpikir kritis peserta didik yang berbeda dengan rerata lainnya. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan kemapuan berpikir kritis peserta didik antara yang menggunakan metode pembelajaran Predict Observe Explain dan Think Talk Write. Perhitungan di atas belum dapat mengetahui manakah dari perlakuan- perlakuan utuh yang secara signifikan berbeda dengan lain. Oleh karena itu perlu dilakukan uji pasca anava (disebut juga uji lanjut) yang salah satu antara yang mudah dan paling ketat ialah metode Scheffe’.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

Langkah-langkah opekritis penelitian meliputi tahap perencanaan, tahap perlakuan, dan tahap analisis data. Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Tahap perencaaan

Dalam tahap ini dilakukan penyusunan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam tahap perlakuan.Tahap perencanaan meliputi penyusunan proposal, mempersiapkan instrumen penelitian. Perangkat pembelajaran yang disiapkan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode Predict Observe Explain pada kelas eksperimen 1, motode pembelajaran Think Talk Write pada kelas eksperimen 2,dan metode ceramah pada kelas kontrol., dan silabus. Instrumen disiapkan sebagai perangkat pengumpul data untuk kelas kontrol maupun eksperimen.

2. Tahap perlakuan

Tahap perlakuan adalah tahap pemberian perlakuan terhadap subjek penelitian sekaligus tahap dimana peneliti mengambil data sebanyak-banyaknya dari subjek peneltian. Tahap perlakuan meliputi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas perlakuan dengan menerapkan metode Predict Observe

(19)

53 Explain pada kelas eksperimen 1, motode pembelajaran Think Talk Write pada kelas eksperimen 2, dan metode ceramah pada kelas kontrol. Pada saat pembelajaran berlangsung observer mengamati dan memantau keterlaksanaan sintaks model pembelajaran Predict Observe Explain dan Think Talk Write.Data penelitian diperoleh dari postes setelah pembelajaran selesai.

3. Tahap analisis data

Tahap analisis data dilakuakan setelah mendapatkan data hasil penelitian maupun data pendukung hasil penelitian. Analisis dilakukan dengan menggunakan program Ms.Excel. Tahap ini dilakukan sampai dengan penyusunan laporan.

Berdasarkan uraian di atas, prosedur penelitian kuantitatif yang dilaksanakan dalam penelitian ini disajikan dalam Gambar 3.2

(20)

54

Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Penentuan Sampel

Uji Coba Instrumen Soal (Tryout)

Uji validitas dan uji reliabilitas

Tahap Pelakuan

Kelas POE

Kelas TTW

Kelas Ceramah

Tes Kemampuan Akhir (Posttest)

Kelas POE

Kelas TTW

Kelas Ceramah

Uji homogenitas dan normalitas

Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis dan Efektifitas

Metode Pembelajaran Uji Hipotesis : One Way Anava dilanjutkan pasca

anava

Efektivitas Metode Pembelajaran Predict Observe Explain, Think Talk Write, dan Ceramah pada Pembelajaran Geografi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI IIS SMA Batik

1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Kondisi Awal

Hasil UTS Genap Uji homogenitas dan normalitas

Gambar

Gambar 3.1 Skema Paradigma Penelitian
Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Penentuan Sampel

Referensi

Dokumen terkait

Kecelakaan PLTN Fukushima Daiichi unit 1~4 disebabkan kejadian eksternal yang tidak diperhitungkan sebelumnya baik dari segi lokasi tapak dan sistem catu daya

Responden yakin dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Matic Mio Sporty akan dapat menaikkan status sosial mereka, karena sepeda motor Yama- ha Matic Mio Sporty

Untuk mendapatkan tujuan dari penelitian ini ada beberapa tahapan yang akan dikerjakan yaitu menghitung Rencana Anggaran Biaya sesuai volume masing-masing item pekerjaan yang

Hasil uji Product moment didapatkan nilai r 0,136 dengan signifikansi (p) 0,224 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh jumlah tanggungan terhadap

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh bank size, Equity to Total Assets Ratio (ETA) , Non Performing Loans (NPL) , Loan to Total Assets Ratio (LTA),

Tujuannya tidak lain adalah men- ciptakan bangsa Indonesia yang ber- keadilan dan masyarakat yang kuat berhadapan dengan kekuasaan.. Da- lam istilah sekarang, masyarakat

Sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil untuk tes HIV adalah dukungan suami dengan OR:15,711, artinya bahwa responden dengan dukungan suami yang baik, 15,711

Penelitian yang dilakukan oleh Ully Kurnia Cahya Wibawa(2012:52) mendiskripsikan tentang upaya pengembangan potensi dan daya tarik Museum Affandi, serta faktor