• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN UNIT KEGIATAN MAHASISWA(UKM) DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING MAHASISWA SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN STANDARISASI PERGURUAN TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MANAJEMEN UNIT KEGIATAN MAHASISWA(UKM) DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING MAHASISWA SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN STANDARISASI PERGURUAN TINGGI."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN UNIT KEGIATAN MAHASISWA(UKM) DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING MAHASISWA SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN STANDARISASI

PERGURUAN TINGGI

Opan Arifudin

STEI Al-Amar Subang

Email :opan.arifudin@steialamar.ac.id

ABSTRAK

Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan suatu sarana yang diberikan oleh pihak birokrat kampus dalam upaya memberdayakan potensi mahasiswa.Peningkatan softskill mahasiswa juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing lulusan, sehingga kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.Selain itu, pelatihan softskill pun guna peningkatan karakter lulusan.Hal ini merupakan tuntutan perubahan standarisasi perguruan tinggi terkait produktifitas mahasiswa.Namun kesibukan kuliah di kampus adalah faktor utama yang menyebabkan sebagian mahasiswa memilih untuk tidak mengikuti UKM di kampus. Tingginya jam terbang mahasiswa dalam mengikuti kuliah di kelas, menyelesaikan tugas kuliah, dan aktif di berbagai organisasi adalah faktor yang menyebabkan mereka tidak mengikuti unit kegiatan mahasiswa (UKM).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan metode deskriptif analisis.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa unit kegiatan mahasiswa (UKM) dapat membentuk softskill mahasiswa diantaranya komunikasi, leadership, teamwork dan kolaborasi sehingga dapat melahirkan prestasi-prestasi non akademik mahasiswa.

Kata kunci :Manajemen, Mahasiswa

ABSTRACT

Student Activity Unit is a facility provided by the campus bureaucrats in an effort to empower student potential. The improvement of student soft skills also aims to increase the competitiveness of graduates, so that they are competitive at the national and international levels. In addition, soft skills training is also intended to improve the character of graduates.

This is a demand for changes in higher education standards related to student productivity. But the busy schedule of studying on campus is the main factor that causes some students to choose not to participate in UKM on campus. The high hours of flying students in attending classes in class, completing college assignments, and being active in various organizations is a factor that causes them not to attend student activity units (UKM). This study uses qualitative research methods, using a descriptive analysis method approach. The results of this study indicate that student activity units (UKM) can form student soft skills including communication, leadership, teamwork and collaboration so as to produce non-academic achievements of students.

Keywords :Management, College student

(2)

A. PENDAHULUAN

Perubahan standarisasi perguruan tinggi saat ini bukan hanya terkait perubahan tata kelola perguruan tinggi tetapi juga pada standarisasi produktifitas mahasiswa.Produktifitas mahasiswa dituntut sesuai dengan perubahan setelah standar nasional pendidikan tinggi tahun 2015, dimana luaran dan capaian yang dihasilkan mahasiswa menjadi indikator penting dalam pemenuhan standar sebuah perguruan tinggi.Semakin produktif mahasiswa baik dalam akademik maupun non akademik semakin baik dalam memenuhi standar sebuah perguruan tinggi.

Peningkatan softskill mahasiswa melalui pembinaan pada kegiatan akademis maupun non-akademis perlu dilakukan secara optimal di perguruan tinggi. Namun kenyataannya, pemberian soft skill hanya berkisar 10%,sedangkan hardskill presentasenya mencapai 90%.

Hal yang perlu dikaji ulang adalah penggunaan softskill yang lebih besar menjadi sebuah inovasi universitas dalam membentuk image mahasiswa menjadi lebih optimal keluarannya.Tuntutan masyarakat terhadap pendidikan tinggi dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi insan yang utuh. Perguruan tinggi tidak cukup hanya mempersiapkan kemampuan hardskills, namun tuntutan terhadap perilaku pribadi dan interpresonal softskill pun harus dipersiapkan.

Peningkatan softskill mahasiswa juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing lulusan, sehingga kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.Selain itu, pelatihan softskill pun guna peningkatan karakter lulusan.Pengertian Hardskill yaitu sebuah kompetensi teknis dan akademis sesuai keilmuan dan profesi.Sedangkan softskill yaitu kemampuan di luar kemampuan teknis, akademis dan profesional yang mengacu pada kemampuan interpersonal yang cerdas spiritual, intelektual dan emosional.

Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan suatu sarana yang diberikan oleh pihak birokrat kampus dalam upaya memberdayakan potensi mahasiswa.Jika dalam jenjang SMP/SMA biasanya disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler, maka di dunia perkuliahan disebut dengan UKM.Peran UKM sangatlah vital dalam menggali potensi, bakat, dan minat mahasiswa. Kondisi beragam bisa ditemui di lapangan, mahasiswa dari beberapa kampus di Bandung mengungkapkan ada beberapa UKM yang saat ini masih aktif atau dalam kata lain

‘hidup’ dan ada pula yang sudah pasif.

(3)

Berdasarkan pendapat munandar (2008) bahwa Kohesivitas kelompok adalah kesepakatan anggota terhadap sasaran kelompok, serta saling menerima antar anggota kelompok.Hal ini menjadi sebuah indikasi terkait semakin tertarik dan semakin sepakat mereka terhadap sasaran kelompok, maka semakin lekat kelompoknya.Sehingga unit kegiatan mahasiswa (UKM) dapat berdampak pada kerjasama mahasiswa yang satu dengan yang lainnya.

Kesibukan kuliah di kampus adalah faktor utama yang menyebabkan sebagian mahasiswa memilih untuk tidak mengikuti UKM di kampus. Tingginya jam terbang mahasiswa dalam mengikuti kuliah di kelas, menyelesaikan tugas kuliah, dan aktif di berbagai organisasi adalah sekelumit faktor yang menyebabkan mereka tidak mengikuti UKM sama sekali, baik tingkat universitas maupun tingkat fakultas. Faktor lain yang bisa menghambat hidupnya ruh UKM di kampus adalah dukungan dari birokrat kampus dalam memberikan dukungan moral maupun secara material.

Dalam perguruan tinggi, peran dosen akan sangat berperan untuk membentuk karakter mahasiswa. Yang menjadi dominan dalam dua faktor tersebut adalah kemampuan hardskill, sedangkan kemampuan yang berada di bawah permukaan dan memiliki porsi yang besar, yakni kemampuan softskill, yang seringkali berhubungan dengan emosional manusia.

B. TINJAUAN LITERATUR

Menurut Sudarman (2004: 34) tentang organisasi yang diikuti oleh mahasiswa atau yang biasa disebut dengan ormawa atau organisasi kemahasiswaan mengemukakan bahwa pada dasarnya, ormawa di perguruan tinggi diselenggarakan atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa itu sendiri.Organisasi tersebut merupakan wahana dan sarana pengembangan mahasiswa kearah perluasan wawasan, peningkatan ilmu dan pengetahuan serta integritas kepribadian mahasiswa.Ormawa juga sebagai wadah pengembangan ekstrakurikuler mahasiswa di perguruan tinggi yang meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, minat, bakat, dan kegemaran mahasiswa itu sendiri.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah lembaga kemahasiswaan tempat berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, kreativitas, dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakulikuler di dalam kampus.UKM merupakan

(4)

mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler kemahasiswaan yang bersifat penalaran, minat dan kegemaran, kesejahteraan, dan minat khusus sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.Kedudukan lembaga ini berada pada wilayah universitas yang secara aktif mengembangkan system pengelolaan organisasi secara mandiri.

Berdasar pada unit kegiatan mahasiswa yang merupakan bagian dari organisasi, Chester I. Bernard (2003) mengemukakan bahwa organisasi merupakan suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Pengertian organisasi dan metode (secara lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

C. METODE PENELITIAN

Kajian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif analisis.Sebuah pendekatan metode yang digunakan untuk menganalisis, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, dan situasi dari berbagai data yang dikumpulkan dari hasil pengamatan mengenai masalah yang diteliti pada saat penelitian berlangsung.Masalah dalam penelitian ini adalah mengenai manajemen unit kegiatan mahasiswa (UKM) dalam meningkatkan daya saing mahasiswa.

Penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan (Field Research), yaitu penyelidikan mendalam yang dilakukan dengan suatu prosedur penelitian lapangan.Penelitian ini juga menggunakan data deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.

Penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti dalam kehidupan sehari- hari.Adapun data kualitatif peneliti gunakan untuk melakukan analisis tentang manajemen unit kegiatan mahasiswa (UKM) dalam meningkatkan daya saing mahasiswa dengan objek penelitian dilakukan di Universitas Widyatama.Teknik analisis data yang dipergunakan

(5)

adalah model analisis data mengalir (flow model).Langkah analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

D. HASIL DAN DISKUSI

Kurikulum merupakan unsur inti dari suatu program studi. Kurikulum program studi bersifat dinamis, karena pengembangan kurikulum didasarkan antara lain pada perkembangan paradigma keilmuan, paradigma pendidikan, kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa, dan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum melibatkan tidak hanya para pengembang program di program studi, melainkan juga stakeholder yang berasal dari lulusan maupun pengguna lulusan, dan para pakar dari institusi atau perguruan tinggi lain.

Sebagai upaya meningkatkan unit kegiatan mahasiswa (UKM) dalam meningkatkan daya saing mahasiswa sebagai upaya pencapaian standarisasi perguruan tinggi saat ini, Universitas Widyatama menyediakan sarana bagi mahasiswa menyalurkan dan mengembangkan potensi dalam hal kegiatan positif sehingga Universitas Widyatama (UTama) menyediakan wahananya. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) salah satunya merupakan wahana tersebut.Unit ini merupakan unit pelaksana kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas. Unit ini terbagi dalam beberapa bidang, antara lain minat iptek, minat olahraga, minat kesenian, minat khusus dan minat kerohanian.

Organisasi mahasiswa di tingkat universitas terdiri dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM). Organisasi mahasiswa di tingkat Fakultas adalah Badan Ekesekutif Mahasiswa Fakultas dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas, sedangkan di tingkat jurusan/prodi terdapat Himpunan Mahasiswa (HIMA) Jurusan/prodi.Sementara itu, untuk mewadahi minat, bakat, dan pembinaan prestasi mahasiswa, terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di tingkat universitas dan fakultas.BEM Universitas Widyatama (UTama)adalah lembaga eksekutif tertinggi di tingkat universitas yang menjalankan roda pemerintahan mahasiswa.

Pembinaan bidang Organisasi mahasiswa dimaksudkan untuk menyalurkan, mengembangkan dan mengarahkan organisasi mahasiswa baik di tingkat universitas yakni BEM, MPM, DPM, tingkat fakultas yakni BEMF, dan DPMF, maupun tingkat jurusan yakni Hima Jurusan/Prodi. Pembinaan dilakukan melalui pembimbingan, pendampingan, dan

(6)

sekertariat Organisasi mahasiswa dan UKM tingkat universitas yang terpadu dan representative pada saat ini Universitas Widyatama (UTama)telah mempunyai gedung Student an Multicultural Center yang telah diresmikan pemakaiannya. Dengan demikian diharapkan koordinasi terhadap kegiatan – kegiatan Organisasi mahasiswa dan UKM tingkat universitas akan menjadi lebih baik.

UKM Universitas Widyatama (UTama)dikelompokkan dalam empat bidang, yaitu Bidang Penalaran, Bidang Olah Raga, Bidang Seni, dan Bidang Kesejahteraan/Khusus.

Bidang Penalaran berkonsentrasi pada pengembangan cara berpikir yang sistematis, komprehensif, dan tepat. Dengan demikian, penalaran merupakan cara berpikir yang tepat bagi mahasiswa yang mampu mempersiapkan dirinya menjadi manusia penganalisis. Setiap problem, baik dari diri sendiri maupun dari masyarakat, akan dapat dipecahkan bila seorang mahasiswa memiliki kemampuan berpikir analitik. Realisasi pembinaan bidang penalaran di antaranya dengan melakukan penelitian, mengikuti Lomba Inovasi dan Teknologi Mahasiswa (LITM), Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), jurnalistik, dan debat bahasa Inggris.

Di tingkat Perguruan Tinggi Swasat (PTS) dalam hal ini Universitas Widyatama peran Unit Kegiatan Mahasiswa memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan softskill mahasiswa.Selain terkait softskill unit kegiatan mahasiswa di Universitas Widyatama dapat mengakomodir terkait hobi mahasiswa.Secara komprehensif dapat dilihat bahwa peran mahasiswa dalam membangkitkan eksistensi UKM sangatlah krusial.Fakta saat ini bahwa kecenderungan mahasiswa yang hanya kuliah pulang-kuliah pulang perlu diubah dengan aktif di berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa.Peran unit kegiatan mahasiswa bagi mahasiswa juga merupakan media pembelajaran karena belajar tidak harus di dalam ruangan, bisa dimana saja, kapan, saja, dan dengan siapa saja.

Sehingga peran unit kegiatan mahasiswa (UKM) Universitas Widyatama berorientas pada prestasi maupun pada implementasi softskill mahasiswa.Hal ini dapat dilihat dari esensi unit kegiatan mahasiswa (UKM) Universitas Widyatama yang berperan untuk membekali mahasiswa ketika mahasiswa kelak menjadi masyarakat. Kebutuhan softskillmahasiswa dapat membantu mahasiswa kelak di masyarakat dapat mudah bergaul dengan orang lain, tidak hanya di kelas. Selain itu unit kegiatan mahasiswa (UKM) juga mempermudah

(7)

mahasiswa punya relasi yang lebih banyak dan beragam.Adanya kecenderungan untuk berkompetisi dan memaksimalkan potensi mahasiswa adalah tujuan akhir dari adanya UKM itu sendiri.Jika dilihat lebih jauh, banyak mahasiswa berprestasi (Mapres) yang lahir dan dibesarkan melalui UKM karena merupakan sebuah tradisi yang dibangun oleh para mahasiswa. Dengan kata lain, eksistensi Unit Kegiatan Mahasiswa di kampus bisa tergantung dari peran para mahasiswa yang aktif dan kegiatan-kegiatan yang terlaksana.

Bidang Olahraga berkonsentrasi pada peningkatan mutu pembinaan minat dan kegemaran mahasiswa dalam bidang olahraga.Tujuannya, agar dapat mengembangkan kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, kesehatan jiwa dan kesegaran jasmani, sportivitas, kedisiplinan, dan pencapaian prestasi dalam berbagai cabang olahraga.Bidang Seni berkonsentrasi pada peningkatan mutu pembinaan dalam dunia seni dan menyalurkan minat dan kegemaran mahasiswa di bidang seni, memotivasi aspirasi, kreativitas, dan kecintaan terhadap seni budaya bangsa dan berbagai budaya bangsa lain.

Bidang Kesejahteraan/Khusus berkonsentrasi pada peningkatan mutu permbinaan kesejahteraan mahasiswa yang meliputi dua kegiatan (a) pembinaan kesejahteraan mahasiswa melalui layanan beasiswa, layanan pemeriksaan kesehatan, asuransi, bursa kerja khusus, kerohanian, bimbingan dan konseling, dan koperasi dan (b) pembinaan kewirausahaan. Sementara itu, kegiatan khusus mahasiswa bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta kecintaan terhadap tanah air dan sesama.

Minat iptek diantaranya Business dan Entrepreneurship dan masih banyak lagi.Minat olahraga diantaranya Renang, Golf, Basket, Taekwondo, Karate, Bulutangkis dan masih banyak lagi.Minat kesenian diantaranya Kreatif Seni Mahasiswa, Paduan Suara (Padus) dan masih banyak lagi.Minat khusus diantaranya Resimen Mahasiswa (Menwa), Japan Community, Barongsay Widyatama dan masih banyak lagi. Unit kerohanian diantaranya Keluarga Mahasiswa Islam (KAMI), Persatuan Mahasiswa Kristen (PMK), Persatuan Mahasiswa Budha, Persatuan Mahasiswa Hindu, Persatuan Mahasiswa Konghuchu.

Dengan mengikuti suatu program unit kegiatan mahasiswa (UKM), manfaat yang dapat diperoleh oleh mahasiswa sangatlah banyak sekali manfaat dan hal tersebut bisa menjadi pengalaman tersendiri dalam menjalani studi serta sebagai bekal dalam mencari sebuah pekerjaan. Berikut ini adalah manfaat secara langsung yang dapat diterima

(8)

kemahasiswaan:

1. Tercapainya sebuah tujuan

2. Melatih mental berbicara di depan publik (Public Speaking) 3. Mudah memecahkan masalah (Problem Solving)

4. Melatih Leadership

5. Memperluas Jaringan atau Networking 6. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan 7. Membentuk karakteristik seseorang

8. Kuat dalam menghadapi tekanan dan mampu mengatur waktu dengan baik 9. Sebagai ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya

10. Menambah nilai plus CV pada saat melamar pekerjaan

Selain manfaat diatas ada hal yang perlu diperhatikan bila mengikuti program unit kegiatan mahasiswa, jika tidak dikendalikan dengan baik akan berakibat negative, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Perolehan IPK menjadi rendah

2. Berkurangnya jam belajar untuk akademik

3. Berkurangnya waktu untuk bertemu dengan keluarga.

Maka ada baiknya sebelum aktif dalam berorganisasi UKM saat mahasiswa menempuh semester 1, 2 dan 3 sudah memiliki standart IPK yang baik (±3,00). Hal ini menjadi sebuah pertimbangan bagi mahasiswa untuk memutuskan ikut atau tidak pada unit kegiatan mahasiswa (UKM). Namun tidak sedikit mahasiswa yang beranggapan kalau mengikuti dan aktif di organisasi kampus akan menghambat studi di kampus. Keengganan mahasiswa berorganisasi di kampus ini sejalan dengan pendapat Budiono (2010) diantaranya ialah karena tugas kuliah sehari-hari yang sudah banyak, kegiatan organisasi yang kurang begitu menarik bagi mereka, atau karena tidak mau terbebani dengan kegiatan organisasi kampus. Sehingga mahasiswa yang bersangkutan sebelum memutuskan mengikuti harus melihat IPK semester 1,2 dan 3 agar mempunyai standar pencapaian prestasi akademiknya.

Selain sebagai sarana mengekspresikan diri melalui kegiatan positif juga menjadi sarana untuk membentuk softskill mahasiswa diantaranya komunikasi, leadership, teamwork dan masih banyak lagi.Tidak jarang melalui UKM, mahasiswa menemukan keunggulan dirinya masing-masing.Aktivitas kegiatan kemahasiswaan ini dipusatkan Student Center Widyatama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa ada 5 (lima) faktor yang paling

(9)

dominan mahasiswa memutuskan untuk mengikuti organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa perguruan tinggi di Universitas Widyatama adalah sebagai berikut :

1) Kejujuran/ Integritas

2) Kemampuan Berkomunikasi 3) Kemampuan Bekerjasama 4) Kemampuan Interpersonal 5) Sopan dan beretika

Pengelolaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di perguruan tinggi yang baik harus sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, sehingga akan berdampak terhadap minat yang tinggi mahasiswa untuk bergabung pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tersebut. Hal ini merupakan sebuah indikasi yang jelas disebabkan karena Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) telah mengetahui kebutuhan mahasiswa ikut organisasi. Apabila mahasiswa senang dengan program kerja yang ditawarkan oleh masing-masing Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), maka akan dapat menciptakan loyalitas mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa memiliki kesempatan untuk menerapkan keilmuan di bidang, MSDM, Perilaku Organisasi, Kepemimpinan, Manajemen Operasional dan Manajemen Strategik secara praktik nyata.

E. SIMPULAN 1. Simpulan

Unit kegiatan mahasiswa (UKM) merupakan sarana mahasiswa untuk menggali potensi diri dengan mengekspresikan diri melalui kegiatan positif dengan berbagai program yang telah disediakan oleh Universitas Widyatama.Unit kegiatan mahasiswa (UKM) bertujuan untuk membentuk softskill mahasiswa diantaranya komunikasi, leadership, teamwork dan kolaborasi.Sehingga diharapkan dengan hadirnya Unit kegiatan mahasiswa (UKM) dapat melahirkan prestasi-prestasi non akademik mahasiswa guna menghasilkan Unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang berdaya saing dalam rangka memenuhi standar akreditasi saat ini.

2. Saran

Unit kegiatan mahasiswa (UKM) memiliki peran yang cukup vital terkait peningkatan mutu perguruan tinggi.Dengan standar perguruan tinggi yang berubah, dimana produktifitas mahasiswa baik dibidang akademik maupun non akademik

(10)

tinggi dapat memaksimalkan peran Unit kegiatan mahasiswa (UKM) dengan memberikan fasilitas dan layanan yang memadai guna memberikan dorongan yang besar terkait pencapaian tujuan Unit kegiatan mahasiswa (UKM) sebagai upaya menghasilkan mahasiswa yang berdaya saing dan memenuhi standar perguruan tinggi.

F. DAFTAR PUSTAKA

Bernard, Chester I. 2003.Perilaku Organisasi. Jakarta: Pustaka Raya.

Budiono. 2010. Rendahnya-minat-mahasiswa-berorganisasi-dikampus. Di kutip di laman http://www.kompasiana.com/bamboed/

Danim, Sudarman 2004.Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

Munandar.2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI- Press).

Referensi

Dokumen terkait

(A) Gunung api maar; hasil erupsi eksplosif yang kuat dan hanya t erjadi sekali saja. (B) Gunung api st rat o; hasil erupsi efusif yang t erjadi

Tujuan khusus penelitian adalah untuk mengetahui pola pemberian ASI pada ibu nifas; mengetahui lama masa nifas pada ibu yang menyusui secara penuh; mengetahui lama masa nifas pada

Berdasarkan kedua kesimpulan diatas maka belajar sosial adalah suatu proses tingkah laku dimana kita mengamati, bahkan meniru suatu pola perilaku orang lain (masyarakat) yang

PENGGUNAAN ARANG CANGKANG KELAPA SAWIT DAN MgO UNTUK BAHAN BAKU PEMBUATAN KERAMIK BERPORI YANG DIGUNAKAN SEBAGAI FILTER GAS BUANG KENDARAAN BERBAHAN BAKAR BENSIN

selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) yang turut mendukung selama dijalankannya penelitian hingga skripsi

[r]

Meskipun populasi ikan batak asal Sumatera Utara dengan Sumedang (Jawa Barat) memiliki garis keturunan yang sama, namun terdapat perbedaan jarak genetik yang cukup jauh

Jadi, penelitian Tugas Akhir ini melakukan pengembangan terhadap penggunaan sensor loadcell dan alat peraga matematika yang telah sebelumnya dilakukan, dalam