• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP KINERA STAF AKADEMIK DI POLITEKNIK LP3I JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP KINERA STAF AKADEMIK DI POLITEKNIK LP3I JAKARTA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

60

PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI DAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP KINERA STAF AKADEMIK DI POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Oleh :

Widiarti Lestariningsih

Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Centra Kramat Jalan Kramat Raya No.7-9 Jakarta Pusat 10450

Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599 Email:Pelangi.wl@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of training, competence and Management Information Systems on the performance of academic staff at the Polytechnic LP3I Jakarta. Where the independent variables, namely Training (X1), Competence (X2), and Management Information Systems (X3) affect the dependent variable, namely Academic Staff Performance. The research was conducted at the Polytechnic LP3I Jakarta with a total of 52 respondents. Data collection was carried out using a closed questionnaire instrument with five rating scales from strongly disagree to strongly agree. The research was conducted quantitatively by describing the research data and conducting inference analysis. Simple and multiple regression analysis was used as an analytical tool, while hypothesis testing was carried out by t-test and F-test. The study resulted in four main findings in accordance with the proposed hypothesis, namely: 1) Training does not have a significant effect on Academic Staff Performance, 2) Competence does not have a significant effect on Academic Staff Performance, 3) Management Information Systems have a positive and significant influence. on the Performance of Academic Staff, 4) Training, Competence, and Management Information Systems together have a positive and significant influence on the Performance of Academic Staff. Based on these findings, it is recommended that efforts to improve employee performance be made to improve Training, Competence, and Management Information Systems as well as further research so that training and competence have a positive and significant impact on Academic Staff Performance.

Keyword : Training, Competence, Management Information System, Academic Staff Performance

PENDAHULUAN

Sebuah institusi membutuhkan pegawai yang cekatan, terampil dan bertanggung jawab terhadap tugas- tugasnya. Untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya, perusahaan/institusi menyelenggarakan pelatihan dan uji kompetensi bagi pegawainya. Tidak hanya itu saja yang dapat meningkatkan pengaruh kinerja pegawai. Sistem informasi manajemen yang baik juga

harus dimiliki oleh sebuah perusahaan/institusi. Perusahaan- perusahaaan/institusi-institusi global sudah menggunakan teknologi yang memudahkan kerja pegawai-pegawainya.

Pegawai yang berdaya guna harus sudah siap. Jika sistem informasi manajemen mengalami pembaharuan, harus diadakan pelatihan bagi pegawai yang akan menggunakan sistem tersebut. Kalau sumber daya manusia tidak dipersiapkan

(2)

61

sedini mungkin, maka

perusahaan/institusi akan bangkrut.

Politeknik LP3I Jakarta adalah sebuah institusi pendidikan swasta yang berdiri pada tahun 1989. Politeknik LP3I Jakarta adalah salah satu institusi yang menghasilkan tenaga kerja berkompeten di bidangnya. Mahasiswa yang kuliah di sini, dididik untuk menjadi tenaga kerja yang berkualitas. Di Politeknik LP3I terdapat beberapa divisi, salah satunya adalah divisi akademik. Divisi akademik adalah salah satu divisi yang terpenting di sebuah institusi pendidikan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelatihan, kompetensi, dan sistem informasi manajemen mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja staf akademik di Politeknik LP3I Jakarta. Peneliti berharap hasil penelitiannya dapat memberikan manfaat bagi Politeknik LP3I Jakarta agar ke depannya dapat mengadakan pelatihan dan uji kompetensi yang tepat sasaran, juga semakin mengembangkan sistem informasi manajemen yang berdaya guna.

TINJAUAN PUSTAKA

Pelatihan

Pelatihan adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi, guna membantu para karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, serta meningkatkan keterampilan, kecakapan dan sikap yang diperlakukan oleh organisasi dalam mencapai tujuannya. (Heidjrachman dan Suad, 2001 : 77).

Berdasarkan pendapat Sikula dalam Mangkunegara (2009:44) mendefinisikan bahwa pelatihan (training) adalah “suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan posedur sistematis dan terorganisasi, pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas”. Menurut Rae dalam Sofyandi

(2008) pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dengan lebih efektif dan efisien. Sikula yang dalam Mangkunegara (2012:50) mengatakan,

”Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas”. Mangkuprawira (2007:233), mengemukakan bahwa, “Pelatihan adalah merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar”. Dari beberapa pengertian pelatihan diatas, dapat disimpulkan Pelatihan adalah suatu proses untuk mendapatkan keterampilan mengenai pekerjaan baik melalui serangkaian prosedur yang sistematis yang dilakukan oleh seorang ahli yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kepada karyawan.

Kompetensi

Seorang calon pekerja harus memiliki kompetensi untuk melamar suatu pekerjaan. Kompetensi sumber daya manusia sangat diperlukan di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, karena dengan kompetensi tersebut seseorang mempunyai daya saing yang tinggi dan berguna untuk memajukan perusahaan.

Kompetensi adalah suatu hal yang dikaitkan dengan kemampuan, pengetahuan/wawasan, dan sikap yang dijadikan suatu pedoman dalam melakukan tanggung jawab pekerjaan yang dikerjakan oleh pegawai.

Pengertian kompetensi menurut Stephen Robbin adalah kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu

(3)

62

pekerjaan, di mana kemampuan ini ditentukan oleh dua faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

Pengertian kompetensi menurut Wibowo (2014) adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.

Dalam hal ini seorang karyawan yang pekerjaannya harus berhubungan dengan komputer, dia harus mempunyai keterampilan di bidang komputer. Harus kompeten di bidangnya, tidak hanya tahu soal komputer saja, tapi bisa mengoperasikannya secara baik. Minimal user menguasai suatu program tertentu, seperti aplikasi Microsoft Office.

Sistem Informasi Manajemen

Informasi merupakan hasil dari data yang sudah diolah. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna. Fungsi informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik. Akan tetapi dalam pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihan (Sutabri, 2005).

Joseph F.Kelly, 2011, SIM merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dengan sumber daya lainnya yang berlandaskan komputer yang menghasilkan kumpulan, penyimpanan, perolehan kembali, komunikasi dan penggunaan data untuk tujuan operasi manajemen yang efisien dan bagi perencanaan bisnis.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen di antaranya menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen; menyediakan informasi yang

dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Kinerja Staf Akademik

Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan usaha. Kinerja yang tinggi akan sangat menguntungkan baik bagi pengusaha maupun bagi karyawannya terutama untuk kesejahterannya. Kinerja juga mencerminkan etos kerja karyawan yang tercermin, juga sikap mental yang baik.

Supatmi, Nimran dan Utami (2014) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- tugas yang dibebankan meliputi kualitas dan kuantitas output serta keandalan dalam

bekerja. Pendapat lainnya juga diungkapkan Dhermawan, Sudibya dan Utama 2 (2012) yang menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil, baik kuantitas maupun kualitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi

tanggung jawabnya.

Kinerja menjadi hal yang penting dalam sebuah perusahaan ketika dikaitkan dengan kegiatan dan aktifitas yang dilakukannya. Kinerja menurut Safitri, E,. (2013) pada dasarnya merupakan proses dimana organisasi memperoleh informasi tentang seberapa baik seorang karyawan melakukan pekerjaannya.

Melalui kinerja, dapat diketahui hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan. Sesuai pendapat dari Untari, S,. (2014) mengungkapkan kinerja karyawan sangatlah perlu, sebab kinerja akan diketahui seberapa jauh kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

Cara tepat yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan yaitu melalui pengembangan pegawai dengan faktor-faktor kinerja.

(4)

63

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja antara lain: pelatihan (training), kompetensi (competence), disiplin (discipline). Dengan menerapkan sistem tersebut diharapkan karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab atas pekerjaan sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan.

Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah pelatihan, kompetensi, dan sistem informasi manajemen. Sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja staf akademik.

Kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Hipotesis untuk menjelaskan pengaruh pelatihan, kompetensi, dan sistem informasi manajemen terhadap kinerja staf akademik pada Politeknik LP3I Jakarta yang diajukan pada penelitian ini adalah :

H1 : Ada pengaruh pelatihan terhadap kinerja staf akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

H2 : Ada pengaruh kompetensi terhadap kinerja staf akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

H3 : Ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap kinerja staf akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

METODE PENELITIAN

Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2000:57), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek.

Menurut Sugiyono (2000:57), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat metode atau teknik sampling.

Prosedur penarikan contoh (sampling) dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan “purposive sampling”

yaitu penulis secara kesengajaan memilih responden sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, Sugiyono (2005:78).

Berdasarkan kuesioner yang disebar oleh peneliti melalui Google Form, didapatkan 52 responden yang bersedia mengisi kuesioner dari 8 kampus pengembangan yang tersebar di kota Jakarta.

(5)

64

Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi Variabel merupakan penjelasan dari dimensi- dimensi dan indikator dari setiap variabel (POPS, 2007:21). Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (variabel X) dan variabel terikat (variabel Y).

Di mana variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan (X1), kompetensi (X2), dan Sistem Informasi Manajemen (X3), dan variabel terikatnya adalah kinerja staf akademik (Y). Sebuah variabel operasional mempunyai indikator variabel. Adapun indikator variabel yang terdapat di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Item

X1 Pelatihan

1. Menambah pengetahuan 2. Menambah keterampilan 3. Materi yang mudah

dipahami 4. Sarana/Prasarana

Point 1 s/d 4 diambil dari jurnalnya Anissa Diyana Wati (2017)

1.1. Seminar 1.2. Softskill 2.1. Komputer 2.2. Kearsipan 2.3. Manajemen 2.4. Bahasa Inggris 3.1. Memberitahukan kepada audience tujuan pembelajaran.

3.2. Membuat slide presentasi

3.3. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami 1.1. Komputer

1.2. LCD Projector

X2 Kompetensi

1. Motivasi 2. Keterampilan 3. Pengetahuan Sumber :

No.1 dan 2 Abdullah (2013)

1.1. Pengembangan Diri 1.2. Keinginan Diri 2.1. Ujian Kompetensi 2.2. Sertifikat Kompetensi 3.1. Akademisi

3.2. Teknologi Informasi

X3

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

1. Saran 2. Observasi

3. Kebutuhan pengguna

1.1. Perbaikan sistem 1.2. Perbaharuan sistem 1.3. Tampilan aplikasi 2.1. Sistem Error 2.2. Penggunaan sistem 2.3. Update Anti Virus 3.1. Efisiensi SIM 3.2. Kemudahan penggunaan sistem

Y

Kinerja Staf Akademik

1. Kecepatan Kerja 2. Keakuratan Kerja 3. Kerjasama

No.1-3 Fadel (2019:195) dan Azhar Kasim (2003:22)

1.1. Efektif 1.2. Efisien 2.1. Konsisten 2.2. Terbuka 3.1. Amanah 3.2. Tulus 3.3. Adil

Metode Analisis Data

Dalam kondisi sehari-hari kita sering menjumpai adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel

lainnya. Metode analisis data digunakan dalam rangka memperoleh jawaban terhadap perumusan masalah yang telah

(6)

65

disusun adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan korelasional.

Analisa ini dipandang cukup membuktikan sebuah penelitian.

Sebelum dilakukan penelitian langsung, perlu pengujian butir-butir pernyataan yang direncanakan.

Pernyataan-pernyataan tersebut baik untuk variabel bebas ataupun terikat.

Menurut Saifuddin Azwar (2002:2-3) pengujian tersebut meliputi: yang pertama diuji tingkat reliabilitas (reliability). Maksud penelitian tersebut untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, sedangkan yang kedua diuji tingkat validitasnya (validity), yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.

Uji Validitas Data

Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauhmana alat ukur yang digunakan dalam mengukur apa yang diukur.

Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Menentukan signifikan atau tidak signifikan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel degree of freedom = n-k, dan daerah sisi pengujian dengan alpha 0,05. Jika r hitung tiap butir pertanyaan bernilai positif dan lebih besar terhadap r tabel (lihat corrected item-total correlation) maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Uji Reliabilitas Data

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang

digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya di lapangan. Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Reliabilitas suatu tes merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliable (jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60).

Uji Normalitas Data

Uji normalitas data adalah hal yang lazim dilakukan sebuah metode statistik.

Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau biasa disebut asumsi klasik. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data yang mempunyai pola seperti distribusi normal.

Menurut Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Responden

Responden di dalam penelitian ini adalah Kabid akademik, Staf akademik, asisten lab.komp, dan beberapa dosen tetap. Jumlah responden sebanyak 52 orang. Survei dilakukan pada bulan Mei 2019 sampai bulan Januari 2020. Pada awal Agustus 2019 penelitian terhenti

(7)

66

disebabkan penulis mendapatkan musibah. Penelitian dilanjutkan kembali pada bulan September 2019 dengan membagikan kuesioner melalui Google Form, yaitu copy-paste link kuesioner yang dibuat di Google Form ke nomor

Whatsapp masing-masing

Kabid.Akademik untuk dibagikan kepada seluruh stafnya.

Pengujian Hipotesis (Godness of Fit) Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji Signifikansi Parsial (Uji t) berguna untuk menguji pengaruh dari

masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tingkat signifikansinya. Apabila nilai probabilitasnya signifikan lebih kecil dari 0,05 (α=0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Adapun hasil uji signifikansi parsial (Uji t) dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.7. di bawah ini.

Tabel 2

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Dengan mengacu pada Tabel 2 di atas, maka dapat dijelaskan tingkat signifikan untuk masing-masing variabel bebas sesuai dengan hasil uji signifikansi parsial (Uji t), yaitu sebagai berikut:

1. Hasil Uji Hipotesis 1 (pengaruh pelatihan terhadap kinerja staf akademik).

Hipotesis pertama menguji apakah ada pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Staf Akademik.

Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut:

(Ho): Tidak terdapat pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

(Ha): Terdapat pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai t dari pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta adalah -0.880, dengan β = - 0.146 dan tingkat signifikansi 0.383. Karena probabilitas 0.383 atau nilai signifikansi = 0,383

(8)

67

berarti lebih besar dari 0,05 (p >

0,05) maka Ho dapat diterima dan menolak Ha yang berarti variabel Pelatihan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kinerja Staf Akademik.

2. Hasil Uji Hipotesis 2 (pengaruh kompetensi terhadap kinerja staf akademik).

Hipotesis kedua menguji apakah ada pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Staf Akademik.

Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut:

(Ho): Tidak terdapat pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

(Ha): Terdapat pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai t dari pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta adalah 0.129, dengan β = 0.023 dan tingkat signifikansi 0.898. Karena probabilitas 0.898 atau nilai signifikansi = 0,898 berarti lebih besar dari 0,05 (p >

0,05) maka Ho dapat diterima dan menolak Ha yang berarti variabel Kompetensi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kinerja Staf Akademik.

3. Hasil Uji Hipotesis 3 (pengaruh sistem informasi manajemen terhadap kinerja staf akademik).

Hipotesis ketiga menguji apakah ada pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut:

(Ho): Tidak terdapat pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

(Ha): Terdapat pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai t dari pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Kinerja Staf Akademik di Politeknik LP3I Jakarta adalah 6,426, dengan β = 0,779 dan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas 0,000 atau nilai signifikansi = 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka Ho dapat ditolak dan menerima Ha yang berarti variabel Sistem Informasi Manajemen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Staf Akademik.

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F (F-Test) dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan (bersama- sama), yaitu motivasi, kepemimpinan dan kedisiplinan. Adapun kriteria yang digunakan adalah:

H0 : Pelatihan, Kompetensi dan Sistem Informasi Manajemen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja staf akademik.

Ha : Pelatihan, Kompetensi dan Sistem Informasi Manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja staf akademik.

Adapun hasil uji signifikansi simultan (Uji F) dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.8. di bawah ini.

(9)

68

Tabel 3

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Sumb er:

Data prime r yang diolah , 2020

Berdasarkan Tabel 3 di atas terlihat bahwa nilai signifikan yang dihasilkan sebesar 0,000 atau lebih kecil dari alpha (α) yakni 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keputusan yang diambil adalah menolak H0 dan menerima Ha dan berarti bahwa pelatihan, kompetensi dan sistem informasi manajemen secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja staf akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2005:47). Hasil perhitungan untuk R2 dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4. di atas dapat dilihat bahwa nilai R yang merupakan korelasi antara variabel independen dengan dependen diperoleh angka sebesar 0,734 atau 73,4%. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pelatihan, kompetensi, sistem informatika manajemen dengan kinerja staf akademik. Koefisien determinasi dalam penelitian ini ditunjukkan oleh nilai Adjusted R2 yaitu sebesar 0,510. Hal ini berarti 51,0% variabel terikat (kinerja staf akademik) dipengaruhi oleh variasi variabel bebas (pelatihan, kompetensi dan sistem informatika manajemen).

Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan menunjukkan bahwa pelatihan dan kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja staf akademik. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori dan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eli Yulianti (lihat BAB 2) yang mengatakan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Grand Fatma Hotel di Tenggarong. Hal tersebut diduga karena ada dinamika internal organisasi yaitu adanya merger di dalam kampus ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 568,439 3 189,480 18,711 ,000b

Residual 486,081 48 10,127

Total 1054,519 51

a. Dependent Variable: Kinerja_Staf_Akademik

b. Predictors: (Constant), Sistem_Informasi_Manajemen, Pelatihan, Kompetensi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin- Watson R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,734a ,539 ,510 3,182 ,539 18,711 3 48 ,000 1,945

a. Predictors: (Constant), Sistem_Informasi_Manajemen, Pelatihan, Kompetensi b. Dependent Variable: Kinerja_Staf_Akademik

(10)

69

pengembangan yang terletak di Depok dan Cileungsi menjadi IDBI, juga kampus pengembangan Cikarang, dan Blok M.

Dari hasil penelitian yang telah saya lakukan dapat dipaparkan penjelasan atas jawaban dari hipotesis penelitian, yaitu :

Uji Validitas, Reliabilitas, Normalitas Pada uji validitas semua instrumen penelitian dari tiga variabel dinyatakan valid karena semua instrumen memiliki nilai rHitung > rTabel. Dari data tersebut semua variabel/indikator yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid karena koefisien korelasinya (rHitung) bernilai positif dan lebih besar dari rTabel (0,279). Setelah data dinyatakan valid maka selanjutnya diuji reliabilitas, hasil uji validitas diperoleh bahwa semua variabel penelitian yaitu pelatihan, kompetensi, sistem informasi manajemen dan kinerja staf akademik memiliki nilai alpha cronbach > 0,6 sehingga semua variabel penelitian tersebut dinyatakan reliabel. Data yang telah dinyatakan valid dan reliabel selanjutnya dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Dari uji normalitas semua data berdistribusi normal karena mengikuti garis normalitas dengan titik-titik mendekati garis diagonal, sehingga model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plot titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal sehingga memenuhi asumsi normalitas.

Uji Regresi Linear Berganda

Pada uji regresi linear berganda diperoleh hasil persamaan regresi Y=13,823 + (-0,053)X1 + 0,021X2 + 0,468X3). Dari persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar 13,823. Artinya jika Pelatihan (X1), Kompetensi (X2), dan Sistem Informasi Manajemen (X3) dianggap konstan, maka Kinerja Staf Akademik konstan sebesar 13,823. Jika koefisien regresi variabel Pelatihan (X1)

sebesar -0,053. Artinya apabila Pelatihan (X1) mengalami kenaikan, maka Kinerja Staf Akademik (Y) akan mengalami penurunan sebesar -0,053dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

Jika koefisien regresi variabel Kompetensi (X2) sebesar 0,021. Artinya apabila Kompetensi (X2) mengalami kenaikan sebesar 1 (satu) satuan, maka Kinerja Staf Akademik (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,021 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Jika koefisien regresi variabel Sistem Informasi Manajemen (X3) sebesar 0,468. Artinya apabila Sistem Informasi Manajemen (X3) mengalami kenaikan sebesar 1 (satu) satuan maka Kinerja Staf Akademik (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,468 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

Uji signifikansi Parsial (Uji t)

Pada uji t diperoleh hasil bahwa variabel independen Pelatihan (X1) dan Kompetensi (X2) memiliki nilai signifikansi > 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa secara parsial Pelatihan (X1) dan Kompetensi (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Staf Akademik (Y).

Sedangkan variabel Sistem Informasi Manajemen (X3) memiliki nilai signifikansi < 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa secara parsial Sistem Informasi Manajemen (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Staf Akademik (Y).

Meningkatnya pelatihan dan kompetensi secara parsial tidak akan mempengaruhi signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai. Sedangkan meningkatnya sistem informasi manajemen secara parsial akan mempengaruhi signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai.

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pada hasil uji F diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari alpha (α) yakni 0,05. Dengan

(11)

70

demikian dapat disimpulkan bahwa keputusan Pelatihan, Kompetensi, dan Sistem Informasi Manajemen secara simultan memiliki pengaruh yang sangat kuat dan signifikan terhadap Kinerja Staf Akademik.

Uji Determinasi (R2)

Pada uji determinasi diperoleh nilai R Square (R2) sebesar 0,510. Hal ini berarti 51,0% variabel terikat (kinerja staf akademik) dipengaruhi oleh variasi variabel bebas yaitu Pelatihan, Kompetensi, dan Sistem Informasi Manajemen.

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pengaruh pelatihan terhadap kinerja staf akademik, nilai tidak signifikan.

Dengan demikian bahwa secara individual pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja staf akademik. Namun ada korelasi antara pelatihan dengan kinerja.

2. Pengaruh kompetensi terhadap kinerja staf akademik, nilai tidak signifikan.

Dengan demikian bahwa secara individual kompetensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja staf akademik.

Namun ada korelasi antara kompetensi dengan kinerja.

3. Pengaruh sistem informasi manajemen terhadap kinerja staf akademik, nilai signifikan. Dengan demikian bahwa secara individual sistem informasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Semakin berkembangnya sistem informasi manajemen dan juga sistem yang up- to-date di divisi akademik maka akan semakin meningkatnya kinerja staf akademik.

4. Pelatihan, kompetensi, dan sistem informasi manajemen secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Dengan demikian

semakin tinggi pelatihan, kompetensi dan sistem informasi manajemen maka semakin tinggi pula tingkat kinerja staf akademik di Politeknik LP3I Jakarta.

Saran

1. Kepala kampus dan bagian HRD hendaklah melihat biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan pelatihan bagi staf akademik sebagai investasi bukan pengeluaran. Pihak kampus hendaklah mengadakan pelatihan bagi karyawannya sesuai kebutuhan, seperti staf akademik diberikan pelatihan service excellent, dan masih banyak lagi yang terkait dengan pelayanan di divisi akademik. Memilih karyawan yang tepat untuk mengikuti pelatihan.

Yang dimaksudkan di sini adalah jangan anda memilih karyawan yang kira-kira tidak tertarik mengikuti pelatihan dengan tema yang ada saat itu. Sebelum karyawan dikirim untuk mengikuti sebuah pelatihan berikan penjelasan mengenai harapan Anda tentang perubahan, ilmu atau keterampilan yang bisa didapat.

Jelaskan bahwa pelatihan bertujuan untuk mengupgrade dan memoles keterampilannya agar ia bisa berkembang dalam perusahaan. Hati- hati dengan tujuan yang bisa ditangkap oleh karyawan sebagai usaha untuk memperbaiki kelemahan kinerjanya. Sebelum karyawan dikirim atau disuruh untuk mengikuti pelatihan tersebut, hendaklah pihak HRD atau kepala kampus melihat isi materi yang akan disampaikan atau dipelajari. Apakah sesuai dengan kebutuhan perusahaan ataukah tidak.

Kalau tidak sesuai, meskipun itu menarik jangan anda paksa karyawan anda untuk mengikutinya. Jangan sampai pelatihan tersebut sia-sia.

Hasil maksimal tidak hanya bisa

dinilai dari

(12)

71

peningkatan performa namun juga dilihat dari prosesnya.

2. Untuk membuat kompetensi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja staf akademik, maka perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:

a. Adanya kemauan dari staf anda untuk belajar sebelum menghadapi ujian kompetensi.

b. Jangan menganggap remeh suatu bidang sehingga membuat anda malas mempelajarinya.

c. Perhatikan standar nilai kelulusan uji kompetensi sehingga anda mempunyai target harus lulus dengan nilai berapa.

d. Karakteristik kandidat peserta ujian, yaitu indeks prestasi kumulatif (IPK), persiapan ujian, perilaku belajar, teknik menjawab soal (identifikasi, analisa, mind mapping, problem solving).

e. Pihak kampus atau kabid.akademik harus mendukung terselenggaranya ujikom (uji kompetensi) bagi staf akademik dan mengapresiasi stafnya yang mendapat nilai kelulusan tinggi, misalnya dapat 85 ke atas.

Sehingga staf tersebut semakin bersemangat dalam bekerja.

f. Faktor penguji, yaitu bias penguji.

Faktor penguji dan soal ujian kompetensi telah distandarisasi sesuai dengan SKDI dan bersifat objektif.

3. Sistem informasi manajemen yang terdapat di Politeknik LP3I Jakarta sudah semakin baik dan harus tetap dipelihara agar sistem tersebut tidak error. Matinya sistem (system shutdown) dapat menyebabkan semua data akademik hilang dan kinerja staf menurun. Suatu saat sistem harus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi di abad selanjutnya. Staf akademik pun

harus meng-upgrade

keterampilannya juga. Jangan sampai

ketinggalan perkembangan teknologi.

4. Seluruh staf akademik hendaknya meningkatkan pelatihan, kompetensi, dan keterampilan di dalam penggunaan sistem informasi manajemen. Jangan sampai terjadi yang namanya gagap teknologi (gaptek) sehingga kinerja pun akan semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Badriyah, Mila. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia.

CV.Pustaka Setia, Bandung.

I.A, Suparman. 2016. Aplikasi Komputer Dalam Penyusunan Karya Ilmiah.

Pustaka Mandiri, Tangerang.

Pramesti, Getut. 2014. Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22.

PT.Elex Media Komputindo, Jakarta

Rochaety, Eti. 2016. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Edisi 3. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Rusdiana; Irfan, Moch. 2014. Sistem Informasi Manajemen.

CV.Pustaka Setia, Bandung.

Umam, Khaerul. 2015. Manajemen Organisasi. CV.Pustaka Setia, Bandung.

Wibowo. 2018. Manajemen Kinerja Edisi Kelima. Rajawali Pers, Bandung.

(13)

72

Tesis/Disertasi/Jurnal :

Ayuni, Devi; dkk. 2012. Pengaruh Pelatihan Terhadap Motivasi Dan Kinerja Staf Akademik Universitas Terbuka. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Terbuka, Jakarta.

Gamaliel, Fritz. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Politeknik Meta Industri. Jurnal Inkofar Volume 1 No.2.

Politeknik Meta Industri Cikarang, Bekasi.

Khasan, Nur; Soedijono W A, Bambang;

Al Fatta, Hanif. 2016. Analisis Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Perspektif Human Computer Interaction (Studi Kasus Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes). Jurnal Telematika Vol 9 No. 2 Agustus

2016 36

ISSN : 1979 – 925X e-ISSN : 2442 – 4528. STMIK AMIKOM, Yogyakarta.

Malagandi, Sesuci Yogbi; & Siahaan, Kondar. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web (Studi Kasus : SMP Negeri 5 Kota Jambi). Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol.2 No.3. Magister Sistem Informasi, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi.

Pakpahan, Edi Saputra; Siswidiyanto;

Sukanto. 2014. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.

2, No. 1,Hal. 116-121. Universitas Brawijaya, Malang.

Pamungkas, Ibrahim Bali. 2017.

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen, Kompetensi, Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Circleka Indonesia Utama (Wilayah Jakarta). Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 5, No.1, Oktober 2017. Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.

Putra, Muhammad Soekarno. 2018.

Faktor-Faktor Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Swasta Palembang. Jurnal Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi Vol.2 No.1 ISSN : 2580-0760 (media online).

Universitas Bina Darma, Palembang.

Sriwidodo, Untung; & Haryanto, Agus Budhi. 2010, Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi Dan Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan. Jurnal Sumber Daya Manusia Vol.4. Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.

Suharyanto, Yoyok. 2018. Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Staf Kebijakan Strategis Dan Perencanaan Umum Tentara Nasional Indonesia. Tesis. STIE IPWIJA, Jakarta.

Wati, Anissa Diyana. 2017. Pengaruh Pelatihan, Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada PT Eco Smart Garment Indonesia. Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

(14)

73

Wiranda, Fakhry Akbar; E.P., Apriatni;

Hidayat, Wahyu. 2014. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang Bidang Sumber Daya Manusia Dan Keuangan.

Jurnal dari Internet. Jakarta.

Yulianti, Eli. 2015. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Grand Fatma Hotel Di Tenggarong Kutai Kartanegara.

eJournal Administrasi Bisnis.

ejournal.adbisnis.fisip- unmul.ac.id

Gambar

Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Tabel 1  Operasionalisasi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Laju sedimentasi mempunyai nilai tertinggi pada stasiun IV dengan nilai 1,593 Kg/m 2 , hal ini dikarenakan penempatan sedimen trap pada muara, pergerakan perairan muara

Membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh dosen untuk. menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada

Hasil penelitian menunjukkan Kendala yang dihadapi oleh petugas kesehatan dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil adalah pengetahuan ibu hamil yang minim mengenai kesehatan bagi

mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap skor tingkat kesehatan bank.. umum swasta nasional devisa

Maka mekanisme natural dari penelitian di tingkat swasta akan mengikuti keseriusan pemerintah dalam mendukung penelitian inti di lembaga riset pemerintah mencakup

Peringatan lanjutnya adalah bahwa di dalam menelaah masyarakat kota para sosio- geograf akan berhadapan dengan para sarjana ekologi sosial, yaitu cabang dari sosialogi yang muncul

Sementara secara parsial hanya variabel kurs yang mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG, sedangkan variabel inflasi, BI rate, jumlah uang beredar, dan indeks

Bahkan bagi Yesus yang membuat hatinya tergerak bukan semata-mata orang banyak yang telah berjuang untuk menemuinya, yang menyentuh hati Yesus adalah Bapa yang di Surga