• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR..."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat alla swt yang telah memberikan kami izin agar dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas kami, yaitu makalah pengantar geografi. Buku ini berisikan tentang bebagai macam sejarah maupun definisi geografi

tersebut. kami mengucapkan Terma Kasih kepada Dosen pengampuh mata kuliah ini yaitu Bapak SUHERDIYANTO, S.pd, M.pd. yang telah memberikan kami ilmu serta kepercayaan kepada kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami berharap sekali bahwa makalah kami ini dapat di terima bahkan di manfaatkan bagi banyak orang dalam mempelajari geografi. Baiklah kami tidak akan berpanjang lebar lagi mari kita lihat secara seksama isi dari makalah pengantar geografi ini.

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . ii

DAFTAR ISI . . . iii

BAB 4. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN DALAM

GEOGRAFI SOSIAL . . . . . 1

1.1 Pemunculan geografi social . . . 2

1.2 Ekologi dan determinisme alam: Ratzel, Sample dan Huntington . . . 3

1.3 Geografi Prancis: Vidal, Brunhes, Sorre,

Le Lannou. . . 4

(3)

di dalam Geografi . . . 5

1.5 Interpretasi geografis atas sejarah . . . 6 1.6 Daftar Pustaka . . . 7

(4)

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN DALAM GEOGRAFI

1.1 PEMUNCULAN GEOGRAFI SOSIAL

MANUSIA SASARAN TELAAH

Terdapat dua faham mengenai geografi di dalam lingkungan perguruan tinggi luar negeri. Pertama, faham yang mempertahankan geografi sebagai ilmu utuh; kedua, faham yang menghendaki adanya pemisahaan yang tegas antara geografi fisis dan geografi social.

Ilmu geografi masuk konsorsium ilmu-ilmu alamiah, tetapi di lingkungan sekolah dasar sampai lanjutan atas maupun di ikip geografi di masukan bidang studi ilmu social. Adapun geografi fisis dan pengatahuan falak di sekolah lanjut di masukkan bidang studi pengatahuan alam denga sebuan Pengatahuan Bumi dan Antartika. Geografi sosial sebagai suatu ilmu sosial memandang manusia sebagai obyek telaahnya, atau dapat di katakan : menempatkan manusia di pusat telaahnya.dasar ini telah ada padaantropologi yaitu ilmu yang mempelajari manusia, dalam arti yang mencari keberaturan yang tersembunyi di dalamnya. Sejak zman KANT antropologi di bagi atas antoprologi fisik yang menelaah jasmani manusia sebaga produk alam dan antropologi pragmatis yang merenungkan prestasi yang terdapat pada manusia sebagai mahkluk yang bebas bertindak.

TIGA PANDANGAN TENTANG MANUSIA

Filsafat antropologi, bagian dari filsafat yang membahas hakekat manusia dan tempatnya di dunia. Berdasarkan ini maka dapat di bedakan adanya tiga tipe filssafat yang bertalian dengan perilaku manusia di dunia kita ini.

(5)

(1) Pandangan Kristen, filsafat ini melihat tempat manusia yang khusus di antara mahkluk-mahkluk lainnya, yakni karena manusia memiliki relasi denga tuhan. (2) Filsafat rasionalistis-ideologis, menurut ini keistimewaan manusia terletak pada akal serta budinya. Akibatnya, berbagai kegiatan manusia diarahkan kepada nilai-nilai yang coraknya normatif seperti kebajikan, kesucian, keadilan dan sebagainya. (3) Filsafat naturalistis, melihat manusia sekedar sebagai bagian dari alam belaka. Hakekat manusia adalah terutama terletak pada tubuhnya dan kebutuhannya akan pangan, sandang, dan perumahan. Semua kegiatan tertuju akan pertahanan dirinya dan kelestariannya. PERJUANGAN HIDUP

Geografi Belanda H.J. KEUNING berpendapat bahwa geografi sosial sekarang yang puncaknya dalah geografi ekonomi (yakni yang membahas cara manusia memenuhi kebutuhannya yang materi) berlandaskan filsafat naturalistis itu.

Pendekatan geografi sesungguhnya itu di sini: bahwa perjuangan hidup manusia itu dalam bentuk apapun, selalu terikat oleh suatu tempat atau wilayah di permukaan

(6)

bumi : ini merupakan akibat dari fakta bahwa manusia atau lebih tepatnya kelompok manusia yang bersangkutan bertempat tinggal di wilayah tersebut.

Para sosiogegraf cukup mampu menunjukan hubungan yang nyata antara aneka bentuk kemasyarakatan dan lingkungan. Mengenai ini WATSON geograf amerika memberikan sorotannya demikian :

Sebenarnya ketidaksamaan di bidang ekonomi, sisoal dan politik itu berlatar belakang dua: lingkungan alam dan lingkungan spiritual yang terdiri atas ideology dan keyakinan agama. Di antara dua lingkungan itu bagi para geograf yang kuat adalah yang pertama, mereka tak perlu mengklaimnya sebagai yang mutlak sehingga tergelincir dalam determinisme materlil.

GEOGRAFI DAN EKOLOGI SOSIAL

Peringatan lanjutnya adalah bahwa di dalam menelaah masyarakat kota para sosio-geograf akan berhadapan dengan para sarjana ekologi sosial, yaitu cabang dari sosialogi yang muncul pada tahun dua puluhan di Amerikat Serikat. Para geograf harus ingat kalau sasaran telaahnya adalah dasar-dasar geografis dari masyarakat. Sosio-geograf itu menaruh minat kepada pengaruh lingkungan terhadap manusia dengan maksud untuk akhirnya untuk memahami adanya perbedaan antara tempat yang satu dan tempat yang lainnya. Dengan demikian mereka dapat melukisakan bumi yang mereka telaah.

Sosio-ekolog sasaran telaah mereka adalah masyarakat manusia. Kalau mereka ini para ekologi sosial menelaah pengaruh lingkungan alam atas masyarakat, yang mereka utamakan adalah proses adaptasi itu.karena itu para sosio-geograf selayaknya mengutamakan pola-pola adaptasi manusianya.

WATSON berusaha memberikan penjelasan yang serupa dengan HOLLINGHEAD, tertuju kepada para sosio-geograf dengan gambaran demikian: perbedaan ekologi sosial dan geografi sosial adalah seperti klimatologi dan meteorology.

(7)

Sehubung dengan itu geograf lain CROWE menambahkan bahwa justru karena geografi itu suatu telaah yang dinamis, geografi sudah sepantasnya menelaah lebih dalam dari pola-pola spatial suatu masyarakat yang selalu berubah mengikuti responsmanusia terhadap tantangan lingkungannya.

1.2 EKOLOGI DAN DETERMINISME ALAM: RATZEL, SAMPLE DAN HUNTINGTON.

EKOLOGI DAN GEOGRAFI

Di dalam geografi kata determinisme alam dihubungkan dengan taokoh geograf jerman yaitu FRIEDRICH RATZEL padahal sebelum ia RITTER juga pernah memperkenalkan determinisme tetapi ini tidak penting dalam poko pembicaraan teoritis.

Dalam kunjungan RATZEL ke benua-benua amerika gejala-gejala sosial amat menarik perhatiannya, sehingga ia ingin menerapkan metode biologis dalam menelaah masyarakat.denga sebutan anthropogeographie.

(8)

KARYA RATZEL

Ratzel menaruh perhatian pada masalah-masalah baru; hal ini yang mendorong adalah perjumpaannya pada masyarakat primitive di benua amerika. Ratzel pun menggunakan pengertian geografis genre de vie seperti yang di ajukan VIDAL. Menurutnya sebgai bentuk adaptasi berbeda pada bangsa primitive dengan bangsa modern. Penduduk yang pindah ke lingkungan lain tidak mengalami perubahan jasmani! Karena ini RATZEL terdorong mempertanyakan lebih dalam : adalah perbedaan secara fisi pada penduduk itu akibat kondisi alam ataukah ras manusia ? akhirnya RATZEL menentukan bahwa perbedaan rasial tak akan mengalami

perubahan meskipun yang bersangkutan pindah tempat tinggal.

ELLEN CHURCHILL SEMPLE

SEMPLE dalam uraiannya tentang geografi keagamaan menulis ini : “Di bentang-bentang alam yang sifatnya monoton disitulah lahir agama-agama yang

monotheistis: di situ pula tuhan di akui sebagai yang maha esa, maha satu tanpa rival, sama seperti posisi pasir di gurun pasir dan rumput di stepa”.

ELLSWORTH HUNTINGTON

Huntington adalah tokoh lain dari determinisme di amerika. Fahamnya tentang determinisme itu di belokannya menjadi suatu teori tentang tantangan : beradaban-peradaban yang besar tidak lahir dalam kondisi-kondisi yang mudah, akan tetapi dalam kondisi yang sulit dan berat. Sebagai contohnya diambilnya venesia : kemajuan kota ini di dorang oleh letaknya tetapi legume hawanya tak sehat, yang menjadi sarang pelarian dan persembunyian para para pengungsi.

(9)

1.3 GEOGRAFI PRANCIS: VIDAL, BRUNHES, SORRE, LE LANNOU

VIDAL DE LA BLACHE (1845-1918)

Pembalikan arus pemikiran geografis yang melawan environ-mentalisme jerman yang begitu ekstrim (natur-determinisme) di pelopori oleh geograf prancis VIDAL DE LA BLACHE (1845-1918). Prinsip pertama yang di ajukan VIDAL yakni: manusia karena akal budinya mampu mengungguli mahklu-mahkluk yang lain sehingga kemampuannya yang kreatif itu berekspresi nyata di permukaan bumi. Gerograf belanda KEUNING menyamakanpembalikan arus pemikiran dalam geografi itu sebagai suatu pembalikan COPER-NICUS: tokoh ilmu falak ini berjasa dengan meyakinkan kita bahwa bukan matahari yang mengililingi bumi, tetapi justru sebaliknya. Untuk geografi pembalikan arus pemikiran berbunyi : bukan alam yang menguasai manusia, tetapi justru sebaliknya.

VIDAL menekankan bahwa posisi manusia yang superior itu adalah berkat teghnologinya. Superioritas ini oleh Vidal tak hanya sebagai tempat manusia individu, teteapi di perluaskan juga pada kelompok manusia. Meski tak secara eksplisit disebutkan, sebenarnya Vidal telah mensugestikan bahwa teghnologi itu hanya organisatoris, yang bagi manusia menghasilkan teghnologi materil dan

(10)

teghnologi organisatoris yakni cara-caranya menaklukan alam. Dua jenis itu yang disingkatnya civilization.

BRUNHES (1868-1951)

BRUNHES mengembangkan lebih lanjut faham VIDAL yakni: alam itu merupakan sumber dari berbagai kemungkinan yang membantu manusia dalam berjuang hidup. Sehubungan itu manusia menentukan pilihannya atas keanekaragaman

kemungkinan yang tersedia.

SORRE

Sepeninggalan VIDAL para geograf memakai bukunya yakni principles de la geographieyang diterbitkan oleh menantunya yakni geograf GE MORTONNE. Dalam kata pengantar tulisannya : segala analisa dalam buku ini menentukan pada cara melokasikan tipe-tipe serta cara menetukan relasi yang sidatnya local. Itulah sebabnya maka di prancis geografi sosial mengutamakan penelitian wilayah sebagai bentang alam budaya.

SORRE dalam menyusun klasifikasi gejala-gejala mengutamakan pokok-pokok pemikiran dalam ekologi sosial: sebagai orang yang menguasai ilmu geografi, sejarah, biologi dan sosiologi. Ia memiliki wawasan yang tepat tentang relasi manusia-lingkungan.

LE LANNOU

(11)

Menurut LE LANNOU geografi itu ilmu yang menelaah manusia dalam tempat tinggalnya. Dengan demikian karena obyek telaah adalah manusia, maka geografi itu seakan-akan menjadi ilmu sosial.

LE LANNOU mencoba membagi geografi atas tiga jenis yakni geografi umum, geografi regional, dan geografi terapan. Geografi umum gunanya pertama kali

menelaah wilayah seperti kita kenal dengan sebutan geografi fisis. Adapun menelaah wilayah lanjutan dipakai geografi sosial atau terapan dan hasil berupa geografi regional.

1.4 PENGERTIAN MASYARAKAT, BUDAYA DAN PERADABAN DI DALAM GEOGRAFI

BUDAYA DAN PERADABAN

Perbedaan budaya dan peradaban sudah cukup membingungkan para antropolog dan sosiolog. Tetapi jika ditanyakan bagaimana pendapat geograf sosial sekarang. Jawab KEUNING : saya lebih cenderung mengikuti penalaran para sosiolog amerika yakni MAC IVER dan MERTON karena pemikiran mereka dekat dengan pemikiran geografis. Khususnya MERTON yang memandang peradaban sebagai suatu

kumpulan teghnologi yang menjadi sarana manusia untuk mengatur hubungannya denga alam.

Menurut KEUNING dengan teghnologi sebagai produk dari kegiatan akal budi manusia. Teghnologi menurut ia harus di pandang sebagai gejala sekunder yang sumbernya terletak pada dasar-dasar yang dalam dari peradaban.

GENRE DE VIE

(12)

Kembali kepada VIDAL DE LA BLACHE sebagai pelopor geografi sosial aliran perancis. Dalam berbagai karyanya ia menggunakan genre de vie yang sebenarnya identik dengan civilization. Apa yang disebut peradaban di situ menurut ia tak lain dari pernyataan cara penghidupan manusia meskipun definisinya dari istilah genre de vie tak di berikan secara jelas. Dapat ditangkap bahwa pernyataan itu

memberikan corak yang khas kepada region yang bersangkutan sebagai suatu kesatuan.

Jelas geografi sosial berpuncak pada geografi ekonomi. Dibahas bagaimana manusia memenuhi berbagai kebutuhannya dengan memanfaatkan potensi alam di wilayah yang dihuninya.didalam geografi sosial sosial kehendak bebas manusia mencangkup penentuan pilihan manusia atas tawaran lingkungannya. Itulah sebabnya itu disebut faktor endogen manusia. Factor eksogen manusia datangnya dari luar, misalnya berupa aneka pengaruh penyakit, kelaparan dan bencana alam.

(13)

GEOGRAFI BUDAYA

Istilah budaya dikenal di berbagai negeri dengan tafsiran yang berbeda-beda. Di perancis geografi budaya sekarang artinya sehabis perang dunia kedua, menjadi mode.

Di amerika pada tahun dua puluhan peta-peta didalam atlas dibagi menjadi dua jenis : peta-peta alam yang berwarna sebagaimana kita kenal juga , masing-masing warna mencerminkan unsure alam tertentu: laut biru, datar dataran rendah hijau, dataran tinggi coklat, puncak bersalju putih dan sebagainya. Disamping itu ada peta-peta budaya yang lambang unsur-unsur budayanya digambar hitam, misalnya jaringan jalan darat, jalan perairan, perkotaan, pertambangan, industry, perikanan,

pertanian, dan sebagainya.

1.5 INTERPRETASI GEOGRAFIS ATAS SEJARAH

TAFSIRAN NATUR DETERMINISME DI AMERIKA SERIKAT

Dalam faham determinisme alam di amerika serikat di apriorikan terdapatnya relasi antara iklim serta topografi wilayah dan penduduk. Ternyata asumsi-asumsi itu tak menambah atas pengertian atas sejarah.tak selalu benar untuk memastikan bahwa kehadiran sumber daya alam akan menimbulkan eksploatasi atasnya secara

otomatis.

Prof.C.B. ADAMS menulis : waterfalls don’t grind wheat! Yang mendorong penduduk suka menggiling gndumnya dari pada tersedianya air terjun. Bukti lainnya: tanah lempung yang subur didaerah pennsylnania Timur ternyata tersingkir oleh para pionir berasal irlandia.

(14)

GEOGRAFI KESEJARAHAN

Di lihat dari gagasan geografis. Seluruh sejarah kehidupan manusia ini berupa rentetan tindakan penaklukan alam, atau paling sedikit penyesuaian diri manusia terhadap lingkungan alam.

Tidak mengherankan apabila EAST penulis buku the geography behind history mengutip ucapan filsuf HERDER bahwa sejarah itu gerakan geografi. Dan

HARTSHORNE dengan buku the nature of geography menyatakan bahwa geografi itu sejarah masa sekarang. Dengan pemikiran diatas adanya usaha pada para sejarahwan dengan geograf untuk melihat sejarah dengan latar belakan geograpi.

(15)

DAFTAR SUMBER PUSTAKA

1 N.DALDJOENI, DRS. Pengantar Geografi . STKIP PGRI, PONTIANAK, 1997.

Referensi

Dokumen terkait

Petugas wajib memperhatikan semua barang yang dibawa oleh tamu rumah sakit, jika barang yang dimaksud tampak mencurigakan maka petugas mempunyai kewenangan

yang signifikan antara skor postes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pengolahan data tersebut, dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini. Maka

Hasil. Identifikasi Kebutuhan Diklat berbasis kesenjangan kerja unit kerja ini merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kinerja aktual dengan standar

Mulai tahun 2010, energi yang diproduksi dari PLTU Bali Timur 2x130 MW dan PLTP Bedugul 1x60 MW tidak pernah naik, kondisi ini disebabkan biaya pembangkit tersebut lebih

penampungan air yang terdapat jentik dengan kejadian DBD pada yang berarti bahwa responden yang mempunyai tempat penampungan air yang berjentik mempunyai risiko

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.. Inkompatibilitas Dalam

Komite Dewan Keuangan konferensi berkomitmen untuk memastikan agar para pekerja konferensi ini menjadi pengelola aset dan sumber daya yang baik yang sudah di beri kepercayaan

1.3 Unit Kompetensi ini diterapkan kepada ahli penilai kelaikan bangunan gedung khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar dalam peraturan perundangan