• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... ii. SAMBUTAN... iii. DAFTAR ISI... v

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... ii. SAMBUTAN... iii. DAFTAR ISI... v"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

SAMBUTAN ... iii

DAFTAR ISI ... v

PEMAKALAH KUNCI REVITALISASI TEKS-TEKS KEARIFAN LOKAL KEMARITIMAN UNTUK MEMBANGUN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA Darmoko ... 1

PEMAKALAH UTAMA SENI KELAUTAN MEMBANGUN HARMONISASI MANUSIA DENGAN ALAM I Gede Arya Sugiartha ... 15

STRATEGI MASYARAKAT NELAYAN KEDONGANAN MENGHADAPI KEMISKINAN Purwadi Soeriadiredja ... 22

PEMAKALAH PENDAMPING EKSISTENSI PURI AGUNG KARANGASEM DALAM DINAMIKA SOSIAL BUDAYA A.A.A Dewi Girindrawardani ... 41

VARIASI BAHASA SUNDA DI DAERAH PESISIR JABAR SELATAN Asri Soraya Afsari, Teddi Muhtadin ... 50

PERILAKU BUDAYA KESEHATAN DALAM PRAKTIK PERAWATAN KEHAMILAN DAN PERSALINAN PADA MASYARAKAT PESISIR DI MANGGARAI, NTT Bambang Dharwiyanto Putro ... 57

ANALISIS PEMAKAIAN RAGAM JURNALISTIK DI SMAN 1 ABIANSEMAL: KASUS MENULIS BERITA LANGSUNG I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani, Anak Agung Putu Putra, I Ketut Nama, Ni Putu N. Widarsini, Sri Jumadiah ... 67

(3)

vi

IDEOLOGI BUDAYA MARITIM DALAM PIDATO MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

I Gusti Ayu Gde Sosiowati ... 73 CITRA DIRI PADA TEKS VERBAL MEDIA KAMPANYE PILGUB BALI I Gusti Ngurah Parthama, Ni Luh Kade Yuliani Giri ... 82 HEGEMONI BUDAYA DALAM PRAKTIK KEKUASAAN MARITIM I Ketut Darma Laksana ... 88 SITUS KAPAL U.S.A.T LIBERTY DI PANTAI TULAMBEN DALAM

PERSPEKTIF ARKEOLOGI MARITIM DAN PARIWISATA

I Ketut Setiawan ... 94 KECENDERUNGAN PEMAKAIAN BAHASA BALI SEBAGAI CERMIN IDENTITAS MASYARAKAT DI DAERAH PARIWISATA NUSA DUA I Made Rajeg, Ni Luh Sutjiati Beratha, Ni Wayan Sukarini ... 100 KERAS, KASAR, PEDAS, PENUH GAIRAH KARAKTERISTIK

MASYARAKAT PESISIR DALAM DRAMA ―MALAM JAHANAM‖

KARYA MOTINGGO BUSYE

I Made Suarsa ... 108 GAMBARAN PERJALANAN LAUT A.A. ISTRI AGUNG DAN

SUAMINYA DARI KARANGASEM KE JEMBRANA

I Made Suastika ... 114 PERAIRAN BALI SEBAGAI RUANG BUDAYA DAN PERADABAN

I Putu Gede Suwitha ... 120 MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PELESTARIAN DAN PENGIMPLEMENTASIAN NILAI BUDAYA: PERSPEKTIF

BUDAYA BALI

I Wayan Cika... 128 MELACAK KEBAHARIAN NUSANTARA BERDASARKAN

BUKTI-BUKTI ARKEOLOGIS

I Wayan Srijaya ... 135 REVOLUSI BIRU DAN HUMAN SECURITY NELAYAN DI KUSAMBA KLUNGKUNG

I Wayan Tagel Eddy, Anak Agung Ayu Rai Wahyuni ... 146 MEMAHAMI KATA TUGAS DALAM BAHASA INDONESIA DITINJAU DARI PELONCATAN KATEGORI DAN FUNGSI

I Wayan Teguh ... 156

(4)

vii

TERJEMAHAN ISTILAH KELAUTAN BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA

Ida Ayu Made Puspani ... 163 FUNGSI DAERAH PESISIR DARI MASA KE MASA DI BALI

(KAJIAN KEPUSTAKAAN)

Ida Ayu Putu Mahyuni ... 172 SISTEM SEWA KONTRAK BERDASARKAN KURS DALAM NIAGA

BANDAR DI BULELENGBALI, PERTENGAHAN ABAD XIX

Ida Ayu Wirasmini Sidemen ... 178 FUNGSI MITOS BHATARA BAGUS BALIAN: PUTRA DEWA DAN PUTRI PENDETA

Ida Bagus Jelantik Sutanegara Pidada ... 186 KONTROVERSIAL PERDAGANGAN KERAMIK KUNO HASIL

PENGANGKUTAN DI LAUT CIREBON JAWA BARAT

Ida Bagus Sapta Jaya ... 197 WISATA BAHARI SEBAGAI DAYA TARIK OBYEK WISATA

POTENSIAL:STUDI KASUS PANTAI SANUR, DENPASAR SELATAN, KOTA DENPASAR-BALI

Ketut Darmana ... 203 PELATIHAN PENULISAN JURNALISTIK BAGI SISWA SMAN 1 KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG

Ketut Riana, S.U, Putu Evi Wahyu Citrawati, I Nyoman Darma Putra,

Made Sri Satyawati, Wayan Teguh ... 212 MITOS TOKOH KEBO IWA DI PANTAI SOKA, TABANAN

Luh Putu Puspawati ... 218 PENGAMAN BATIN SEBAGAI SUMBER GAGASAN PENULISAN

KREATIF JURNALISTIK-SASTRA DI SMAN I PETANG KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG

Maria Matildis Banda, Ida Bagus Jelantik SP, I Made Suarsa,

Sri Jumadiah dan I Komang Paramartha ... 223 ASPEK MODAL DALAM PENULISAN KARYA SASTRA PRAGMATIS Maria Matildis Banda, Sri Jumadiah ... 232 AMA DAN EMANSIPASI WANITA

Ngurah Indra Pradhana ... 242 VARIASI POLA DESKRIPSI PADA ISTILAH BUDAYA BALI PADA TEKS BERBAHASA INGGRIS

Ni Ketut Alit Ida Setianingsih, I Gusti Ngurah Parthama ... 247

(5)

viii

PERDAGANGAN ANTAR PULAU OLEH MASYARAKAT BALI KUNO PADA ABAD IX-XIV MASEHI: KAJIAN EPIGRAFIS DAN TAPONIMI Ni Ketut Puji Astiti Laksmi, Kristiawan ... 253 REPRESENTASI BUDAYA JEPANG DALAM SAMPUL NOVEL TEENLIT INDONESIA

Ni Luh Putu Ari Sulatri, Ni Made Andry Anita Dewi ... 260 AKTIVITAS KEMARITIMAN PADA MASA BALI KUNA

Ni Luh Sutjiati Beratha, I Wayan Ardika... 266 PENGGUNAAN KENJŌGO MŌSHIWAKE ARIMASEN DAN MŌSHIWAKE GOZAIMASEN DALAM DRAMA BERBAHASA JEPANG

Ni Made Andry Anita Dewi, Silvia Damayanti ... 275 MENCERMATI KEHIDUPAN REMAJA BERMASALAH DI KOTA

DENPASAR-BALI

Ni Made Wiasti, Ni Luh Arjani, I Ketut Kaler ... 282 PENGAJARAN BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA JEPANG MAHASISWA DALAM KELAS CHUJOKYU KAIWA (Studi Kasus Mahasiswa Sastra Jepang, Universitas Udayana)

Ni Putu Luhur Wedayanti, Choleta Palupi Titasari ... 289 BENTUK IKONIK KELAUTAN DALAM NOVEL SUARA SAMUDRA KARYA MARIA MATILDIS BANDA

Ni Putu N. Widarsini ... 294 TATA CARA PENULISAN DAN FUNGSI SURAT RESMI, SERTA

ANALISIS PERMASALAHAN DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

Ni Wayan Arnati ... 301 PENINGGALAN ARKEOLOGI DI WILAYAH DESA ADAT KEMONING MERUPAKAN PENGARUH CORAK BUDAYA HINDU/INDIA SEBAGAI AKIBAT HUBUNGAN SECARA MARITIM

Ni Wayan Herawathi ... 318 PARIWISATA BUDAYA: MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERIMBANG ANTARA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN BALI

Nyoman Reni Ariasri ... 324 KEPERCAYAAN DALAM SIKLUS KEHIDUPAN PADA MASYARAKAT SUNDA PESISIR (KECAMATAN PAMEUNGPEUK, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT)

Risma Rismelati, Asri Soraya Afsari, Ayu Septiani ... 330

(6)

ix

JEJAK AWAL KEMARITIMAN PADA CADAS LIANG PU‘EN DI LEMBATA NTT

Rochtri Agung Bawono, Ni Ketut Puji Astiti Laksmi, Kristiawan, Coleta Palupi Titasari... 337 PURI TAMAN SABA : SIMBOLISASI PENDIDIKAN SENI BUDAYA BALI Sulandjari ... 343

(7)

Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III 223 Denpasar, 25-26 September 2018

PENGAMAN BATIN SEBAGAI SUMBER GAGASAN

PENULISAN KREATIF JURNALISTIK-SASTRA DI SMAN I PETANG KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG

Maria Matildis Banda, Ida Bagus Jelantik SP, I Made Suarsa, Sri Jumadiah dan I Komang Paramartha

ABSTRAK

Makalah ini ditulis berdasarkan pelatihan penulisan dengan dukungan Hibah Udayana Mengabdi 2018. Pengabdian dilakukan di SMAN I Petang di Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Salah satu poin penting dari pelatihan tersebut adalah pengalaman batin sebagai sumber gagasan penulisan kreatif jurnalistik-sastra berbasis ekologi.

Bagaimana pengalaman batin dikembangkan dalam tulisan dilakukan dengan metode metode ceramah, diskusi, kerja mandiri, dan presentasi.

Tujuannya agar peserta dapat menghasilkan karya-karya kreatif jurnalistik yang ditulis berdasarkan pengalaman batin. Hasilnya, peserta memahami bahwa gagasan adalah apa yang dipikirkan dan dirasakan penting dan bermanfaat serta bagaimana menyampaikannya dalam bentuk lisan maupun tulisan. Peserta dapat menceritakan pengalaman batinnya antara lain: saat berada di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Agung; tentang Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB); pertengkaran dengan ibu kandung; serta tentang upaya mencari jati diri.

Pengalaman batin adalah salah satu langkah pertama yang memudahkan para pelajar ini untuk menyadari bahwa sumber gagasan yang paling penting berasal dari dunia mereka sendiri. Pengalaman batin sebagai sumber gagasan penulisan kreatif jurnalistik-sastra baik diberikan kepada para penulis pemula (remaja pada umumnya). Setelah terlatih untuk menulis berdasarkan pengalaman batin pada langkah pertama, selanjutnya tulisan dapat dikembangkan dengan menghubungkan pengalaman batin dengan situasi sosial budaya lainnya sebagai sumber gagasan yang datang dari luar dirinya. Contoh-contoh karya yang ditulis dengan pengalaman batin sebagai sumber gagasan, juga dapat dibaca pada buku- buku karya siswa SMAN 3 Denpasar dalam Presslist 2017.

Kata Kunci: sumber gagasan, pengalaman batin, jurnalistik sastra.

1. Pendahuluan

Makalah ini ditulis berdasarkan pengabdian dari Hibah Udayana Mengabdi 2018. Pengabdian dilakukan di SMAN I Petang di Kecamatan Petang Kabupaten Badung. SMAN ini berada di lingkungan desa yang dikenal sebagai penghasil Jahe dan Kunyit. Berkebun kunyit mencapai 80% pekerjaan petani desa Petang, orang tua dari sejumlah siswa di SMAN I Petang. Desa Petang juga dikenal memiliki pemandangan alam yang indah sebagai obyek pariwisata yaitu air terjun

(8)

224 Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III Denpasar, 25-26 September 2018

Bidadari, air terjun Nungnung, dan tempat wisata rohani Pura Puncak Tedung.

Petang juga dikenal sebagai desa pembuat ogoh-ogoh (karya seni patung yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala) yang sangat dominan. Alam dan aspek sosial budaya ini mengungkapkan kearifan lokal Petang yang terjaga dengan baik.

Berbagai potensi tersebut sangat berharga sebagai ruang dan tempat imajiner bagi siswa-siswi SMAN I Petang untuk penulisan kreatif dan dipublikasikan secara luas. Apalagi Petang dan SMAN I Petang memiliki website sendiri yang dikelola sekolah sejak 2013. Website ini adalah sebuah ruang kreatif bagi siswa untuk mengaktualisasi diri melalui media sosial yang mendunia saat ini. Penelusuran yang dilakukan melalui website Desa Petang maupun website SMAN I Petang belum ditemukan karya-karya kreatif berbasis ekologi (lingkungan) oleh siswa-siswi SMAN I Petang yang termuat dalam website dimaksud.

Selain berada di lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya yang memiliki potensi imajiner penulisan karya sastra, sekolah ini memiliki prestasi yang cukup membanggakan yaitu: 1) Berpartisipasi Aktif dalam Pembinaan Kader Konservasi Alam Propinsi Bali; 2) Juara I Lomba Galang Padu; 3) Juara Harapan II Lomba Lokabara III. Sekolah ini juga memiliki prestasi akademis yang teruji dimana murid-muridnya dapat menyelesaikan Ujian Nasional dengan nilai rata-rata dan di atas rata-rata.

Mencermati hal-hal di atas, diadakan sebuah kegiatan pelatihan penulisan kreatif sastra berdasarkan tema-tema lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya yang ada di Petang. Pelatihan menggarisbawahi pengelolaan gagasan yang diperoleh dari pengalaman batin peserta. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode ceramah, diskusi, kerja mandiri, dan presentasi.

Tujuannya agar peserta dapat menghasilkan karya-karya kreatif jurnalistik yang ditulis berdasarkan pengalaman batin. Hal ini memudahkan peserta mengungkapkan pengalaman dan merumuskannya dalam tulisan yang layak mengisi website SMAN I Petang dan dipublikasikan secara luas.

(9)

Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III 225 Denpasar, 25-26 September 2018

II. Hasil dan Pembahasan

Lingkungan alam dan sosial budaya dalam perspektif ekologi berkaitan dengan pandangan bahwa karya kreatif jurnalistik - sastra berhubungan dengan tiga hal: a) persoalan manusia secara personal; b) persoalan antar-manusia; c) persoalan dengan alam sekitar; dan d) persoalan dengan pencipta (Nurgiyantoro, 1998: 323). Para siswa SMAN I Petang dapat dilatih menulis kreatif jurnalistik - sastra dalam perspektif ekologi tersebut. Secara khusus siswa dilatih untuk reflektif dan imajinatif dalam mencermati segi-segi kehidupan yang menarik dari lingkungan alam dan sosial budaya ke dalam bentuk bahasa sastra (Idem, 1981:

10) seperti artikel feature, puisi, atau cerpen.

Pelatihan dilaksanakan dengan ceramah dan diskusi diawali dengan penjelasan tentang: 1) bagaimana menemukan gagasan (sumber gagasan); 2) apa yang dimaksudkan dengan jurnalistik dan sastra; dan dilanjutkan dengan 3) catatan penting tentang apa saja yang mesti dilakukan dalam praktek penulisan.

2.1 Bagaimana Menemukan Gagasan (Sumber Gagasan)

Gagasan adalah: a) kata pikiran dan kata perasaan yang ditujukan kepada diri sendiri; b) kata pikiran dan kata perasaan yang akan ditujukan kepada orang lain; c) kata pikiran dan kata perasaan yang ditujukan kepada diri sendiri dan orang lain. Singkatnya gagasan adalah apa yang dipikirkan dan dirasakan penting dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain; serta bagaimana menyampaikannya dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Ada tiga arena yang dapat dijadikan sumber gagasan. Sumber gagasan yang paling penting dan utama adalah gagasan yang datang dari dunia penulis sendiri.

A. Pengalaman di luar diri misalnya:

a. Pekerjaan: guru, murid, penjaga sekolah, tukang kebun sekolah, pelayan restoran, pemandu wisata, penjaga Pura Desa, dan lain-lain.

b. Hobi, hiburan, organisasi.

c. Keluarga: bapak, ibu, kakak, adik sahabat, paman, bibi, dan lain-lain.

d. Sekolah: murid, guru, karyawan (dalam sekolah), orang tua murid, pemerhati, simpatisan dll (luar sekolah)

e. Tetangga, sahabat kenalan.

f. Berbagai bentuk dan isi tradisi lokal, ritual adat dan agama.

(10)

226 Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III Denpasar, 25-26 September 2018

g. Berbagai isu tentang kedudukan, peran,dan fungsi perempuan.

B. Pengalaman Batin (Pengalaman Pribadi)

k. Kata-kata mutiara atau penggalan puisi yang menggugah. Misalnya

"Sekali Berarti Sesudah Itu Mati" penggalan puisi Kerawang Bekasi karya Chairil Anwar.

l. Kondisi tertentu atau situasi yang menciptakan atau melahirkan suasana batin (mood) dan membangkitkan imajinasi. Misalnya erupsi Gunung Agung dan penanganan pengungsi.

m. Insiden dan konflik sosial tertentu yang berpengaruh. Misalnya pengungsi karena erupsi Gunung Agung.

n. Orang-orang tertentu yang disukai atau yang tidak disukai.

o. Tokoh-tokoh yang berpengaruh

p. Tradisi lokal dan ritual yang menggugah. Misalnya: ngaben.

C. Pengalaman Tak Langsung

Pengalaman tak langsung diperoleh melalui media atau perantara yang lain. Pengalaman ini pada umumnya diketahui dari berbagai informasi misalnya berbagai fasilitas internet seperti google dengan fasilitasnya: face book, WA, dan fasilitas lainnya. Pengalaman tak langsung juga diperoleh melalui: buku-buku ilmu pengetahuan, buku fiksi, koran, majalah, dan lainnya; televisi; radio, film, sinetron, serta berbagai informasi lainnya.

Penjelasan tentang sumber gagasan ini memperoleh tanggapan langsung dari peserta. Selanjutnya peserta diarahkan untuk fokus menggali pengalaman batin mereka dan menemukan gagasan apa yang ada di balik pengalaman batinnya.

2.2 Pengalaman Batin Sebagai Sumber Gagasan dalam Penulisan Kreatif Jurnalistik-Sastra

Pengalaman batin adalah salah satu sumber gagasan yang paling mudah untuk diungkapkan dalam tulisan. Kata-kata mutiara atau penggalan puisi yang menggugah sebagaimana disebutkan dalam contoh di atas memudahkan seseorang untuk menjelaskan apa yang dirasakannya secara personal. Demikian pula kondisi tertentu atau situasi yang menciptakan atau melahirkan suasana batin (mood) dan membangkitkan imajinasi. Buku-buku karya siswa-siswi SMAN 3 Denpasar

(11)

Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III 227 Denpasar, 25-26 September 2018

(Presslist 2017) pada umumnya lahir dari pengalaman batin dan dunia mereka sendiri. Misalnya Bali Punya Nilai ( Bagus Perana Sanjaya), Mencari Sekolah Manusia (Galuh Sri Wedari), dan Otak Datang Otot Menghilang (Panji Ananda) yang ditulis dengan pengalaman batin sebagai sumber gagasan.

Salah satu contoh menulis dengan pengalaman batin sebagai sumber gagasan, disampaikan oleh Chandra (salah satu peserta pelatihan) baik secara lisan maupun tertulis. Chandra menceritakan pengalaman batinnya saat berada di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Agung. Itulah kesempatan yang menurutnya

"lebih rajin dan lebih menghargai waktu dan keberuntungan, karena ternyata ada orang lain yang lebih susah dari kita". Beliau dapat menjelaskan dengan tenang dan lancar dan mengakhiri kisahnya dengan mengatakan bahwa "kesuksesan ada pada saat bertemu dengan kesempatan dan kesempatan selalu bisa dimanfaatkan jika kita tahu bagaimana caranya."

Foto 1: Chandra sedang mengungkapkan pengalaman batin (pengalaman pribadi) sebagai sumber gagasan penulisan kreatif jurnalistik - sastra.

Jurnalistik tidak sama dengan pers. Jurnalistik adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengisi kolom-kolom media massa baik cetak maupun elektronik seperti: majalah, surat kabar, radio, televisi, media online, atau buku ilmiah dan buku-buku karya fiksi. Dengan demikian aktivitas jurnalistik menjadikan dunia pers diakui eksistensinya. Jurnalistik adalah aktivitas keilmuan yang terdiri dari

(12)

228 Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III Denpasar, 25-26 September 2018

teori, metode, proses kerja, teknik penyajian, dan hasil yang dapat dipublikasikan.

Aktivitas jurnalistik adalah akivitas menulis dan menyampaikan informasi kepada publik. Pekerja bidang jurnalistik disebut jurnalis atau wartawan. Bagaimana hubungan antara jurnalistik dan sastra?

Sastra adalah hasil karya yang indah dan berguna (dulce - utile). Indah karena disampaikan dengan kata dan diksi, serta rangkaian kalimat yang tertata dengan kesadaran akan keindahan. Sastra adalah kata dasar dari "kesustraan"

susastra yang berasal dari bahasa sansekerta, yakni sastra. "su" yang berartikan bagus atau juga indah, sedangkan dari "sastra" yang berartikan "buku, tulisan atau juga huruf". "Susastra atau sastra" adalah suatu tulisan yang indah. Berguna karena memiliki makna dan nilai yang dapat dijadikan visi hidup. Misalnya "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana..." penggalan puisi "Aku Ingin" dari kumpulan puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.

Jurnalistik - Sastra. Gabungan jurnalistik - dan sastra menyuratkan karya- karya jurnalistik yang disajikan dengan menggunakan kata-kata sastra pada paragrat tertentu. Tujuannya untuk memberi pengaruh yang lebih dalam dan menyentuh hati dan pikiran pembacanya.

Setelah diberi penjelasan tentang sumber gagasan, jurnalistik, dan sastra, peserta melakukan praktek penulisan selama 60 menit (1 jam). Tulisan diangkat dari pengalaman batin sebagai salah satu sumber gagasan penulisan.

Berikut ini adalah foto yang memperlihatkan aktivitas peserta yang sedang melakukan praktek penulisan.

Foto 2: peserta Pelatihan Penulisan Kreatif Jurnalistik - Sastra Berbasis Ekologi sedang melaksanakan praktek penulisan, dengan sumber gagasan

pengalaman batinnya sendiri.

(13)

Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III 229 Denpasar, 25-26 September 2018

Setelah praktek penulisan, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi hasil tulisan. Beberapa peserta mempresentasikan hasil tulisannya berdasarkan pengalaman batin sebagai sumber gagasan. Beberapa contoh disebutkan secara singkat berikut ini.

1. Pengalaman batin (Dian) tentang Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB).

Pada awalnya dirinya merasa dianggap sebelah mata dan dinilai hanya buang waktu belajar. LKBB membuahkan hasil dimana kelompoknya berhasil keluar sebagai Juara I. Hatinya yang sedih berubah gembira dengan keyakinan bahwa melalui LKBB dapat dipelajari: kedisiplinan, menghargai orang lain, kebersamaan, kerendahan hati, dan keindahan.

2. Pengalaman batin karena pertengkaran dengan ibu kandung. Pada awalnya dirinya (Witari) tersinggung karena pesan agar ibu membangunkannya pada pagi hari tidak terjadi. Hal ini menyebabkan dirinya terlambat ke sekolah. Dia marah dan tidak mau membantu ibunya. Meskipun demikian ibunya tetap bersikap baik bahkan memberinya uang lebih agar bisa makan di sekolah, karena tidak sempat sarapan sebelum berangkat. Dirinya baru sadar ketika ibunya tetap tidak berubah meskipun rasa marah pada ibunya tetap ditunjukkan melalui sikap acuh tak acuh, tidak bicara, atau menjawab dengan kasar pertanyaan ibunya.

Kenyataan tersebut membuatnya sadar bahwa kasih ibu sepanjang hayat dikandung badan. Apa pun yang terjadi dengan anak, ibu akan tetap sabar dan penuh kasih mendidik anak-anaknya.

3. Pengalaman batin tentang tentang upayanya mencari jati diri. Hal ini terjadi karena dia (Witari) selalu merasa kurang, rendah diri, dan kalah. Pertanyaan- pertanyaan seperti mengapa dia bisa, mengapa dia sukses, mengapa dia yang selalu dapat perhatian, selalu menghantui dirinya. Sampai pada satu waktu dia yakinkan dirinya bahwa: "saya juga bisa" dan benar-benar dia juga sanggup berprestasi dalam belajar.

Karya kreatif jurnalistik-sastra tersebut selanjutnya mendapatkan tanggapan langsung dari Nara Sumber serta tim pelaksana kegiatan pengabdian lainnya. Hal- hal yang digarisbawahi adalah sebagai berikut.

(14)

230 Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III Denpasar, 25-26 September 2018

1. Penempatan inti tulisan pada paragraf utama.

2. Penggunaan EYD.

3. Pemberian judul.

4. Pemanfaatan konsep 5 W + 1 H dan konsep piramide terbalik.

5. Pengembangan tulisan. Bagian ini menggarisbawahi pentingnya memilih pengalaman batin yang tepat, dibahasakan ke dalam tulisan untuk dipublikasikan.

III. Penutup

Pengalaman batin adalah salah satu langkah pertama yang memudahkan para pelajar untuk menyadari bahwa sumber gagasan yang paling penting berasal dari dunia mereka sendiri.

Pengertian tentang sumber gagasan dapat diwujudkan melalui tulisan berbentuk feature dengan nuansa jurnalistik dan sastra dengan sumber gagasan pengalaman batin. Peserta (dan segenap siswa-siswi) memiliki potensi yang perlu digali dan diwujudkan melalui tulisan, baik yang ilmiah, semi ilmiah, maupun tulisan kreatif sastra.

Pengalaman batin sebagai sumber gagasan penulisan kreatif jurnalistik- sastra baik diberikan kepada para penulis pemula (remaja pada umumnya).

Setelah terlatih untuk menulis berdasarkan pengalaman batin pada langkah pertama, selanjutnya tulisan dapat dikembangkan dengan menghubungkan pengalaman batin dengan situasi di luar dirinya.

DAFTAR PUSTAKA

Assegaff, Dja'far H. 1982. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Azhar, Arsyad. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Banda, Maria Matildis, 2016. ―Masyarakat Nelayan Ikan Paus Lamalera dalam Pembelajaran

Sastra Berbasis Lingkungan‖ dalam Menggagas Pelajaran Sastra Hijau.

Yogyakarta: GBS UNY, dll.

Hwia, Ganjar.TT. ―Membangun Insan Cerdas dan Kompetitipf Melalui Pendidikan Bahasa dan

(15)

Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III 231 Denpasar, 25-26 September 2018

Sastra." Jakarta: Badan Bahasa.

Nurgyantoro Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Selden, Roman. 1991. Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini. Yogyakarta:

Gadjah Mada Universiti Press.

Teeuw A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.

Sudikan, Setya Yuwana 2016. Ekologi Sastra. Lamongan: Pustaka Ilalang Group Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik. Bandung: Nuansa Cendikia.

Gambar

Foto 1: Chandra sedang  mengungkapkan pengalaman batin (pengalaman pribadi)  sebagai sumber gagasan penulisan kreatif jurnalistik - sastra
Foto 2: peserta Pelatihan Penulisan Kreatif Jurnalistik - Sastra Berbasis Ekologi  sedang melaksanakan praktek penulisan, dengan sumber gagasan

Referensi

Dokumen terkait

Jika tegangan geser yang diijinkan pada material adalah 60 MPa, tentukan diameter yang sesuai untuk poros.. Sekarang mari kita menentukan diameter poros berdasarkan pada

Pinggang dan Indeks Massa Badan terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik pada Subjek Laki-laki dan Perempuan... Usia 5-19 Tahun

Gambar 5.23 Analisis faktor aman trap timbunan bawah dengan perkuatan dinding penahan tanah dan borepile dengan pembebanan dinamis menggunakan program Slope/W .... xvi Gambar

Kajian Bahaya Kontaminasi Air Tanah di Sekitar TPA Kaligending, Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.. ULIMA NURINA

Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu Ruas Waduk Wonogiri – 2.3 Bendung

1) Evaluasi dan penyesuaian kurikulum pada setiap program studi telah dilakukan secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan peraturan pemerintah dalam

Metode analisis komparatif dilakukan untuk mencari persamaan dan perbedaan yang terdapat antara cerpen Yabu no Naka karya Akutagawa Ryunosuke dan film Rashomon karya

60 Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika 403 Dengan Menggunakan Media Komputer Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas X