• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI KATA PENGANTAR"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

KATA

PENGANTAR

Tulisan ini merupakan LAPORAN KOMPILASI DATA yang merupakan perbaikan DRAFT LAPORAN KOMPILASI DATA

dari

pekerjaan Penyusunan Kembali Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo setelah mendapat masukan

dariTim

Teknis

Bimbingan Pekerjaan. Kegiatan Penyusunan Kembali Rencana Umum Tata

Ruang

\Mlayah ini

merupakan

salah

satu

kegiatan/pekerjaan

Badan

Perencanaan Daerah (BAPEDA) Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2003. Tulisan

ini

merupakan bagian ketiga

dari

serangkaian kegiatan proses studi. Secara garis besar tulisan ini terCiri dari 6 bagian yakni :

(1) Pendahuluan

(2)

Kondisi Fisik Wilayah

(3)

Kependudukan

(4) Struktur Ekonomi Daerah

(5) Prasarana dan Sarana Pelayanan Sosial-Ekonomi

(6)

Keb'rjakan Pembangunan Daerah

Tulisan

ini

diajukan sebagai salah

satu

bentuk pertanggungjawaban

dari

tim konsultan dalam pekerjaan Penyusunan Kembali Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo.

Purworejo, 30 Oktober 2003

Tim Konsultan

PT. Firama Citra Utama

DAFTAR

ISI

DAFTAR TABEL... ...lil

BAB

I

PENDAHULUAN...

...1-1

1.1.

Latar Belakang Penyusunan Kompilasi

Data...

...1-1

1.2.

Ruang

Lingkup...

..---.--..-.--...-.--.l-1

1.3.

Maksud dan

Tujuan

.-.'...'...1-1

1.4.

Sistematika

...'l-1

BAB

il

KONDISI

FISIKWILAYAH.

...11-1

2.1.

Letak, Luas dan Batas

Daerah...

-..--...--.-.ll-1

2.2.

tktim

... il_2

2.3.

Hidrologi

...

..---ll-3

2.4.

Fisiografi...-...

...11-3

2.5.

Geo1o9i...

-.--'..11-4 2.6.

Tanah

...1t-4

2.7.

Penggunaan

Lahan...

---..-.-.- ll-5 BAB

lll

KEPENDUDUKAN

""""""111-1

3.l.Jumlah.PertumbuhandanDistribusiPenduduk.

-..-..'...'.lll-1 3.2. Kepadatan Penduduk

...

..'...' lll-3 3.3. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin----...-..-...'...lll-3 3.4. Komposisi Penduduk Menurut Mata

Pencaharian

..-...111-4

3.5. Beban

Ketergantungan...

."...'lll-6

BAB IV STRUKTUR EKONOMI

DAERAH...

...IV-1

4.1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektoral ..-...'..'.-...-.-.--.'...-.' lV-1

4.2. Distribusi dan Pertumbuhan PDRB Menurut Kecamatan ...lv-2

4.3. Potensi

Sektoral...

...1V-4

BAB V

PMSARANA

DAN SARANA PELAYANAN SOSIAL EKONOMI ...V-1

5.1. Pendidikan

...

..---..V-1

5.2.

Kesehatan...

...-.-V-1

5.3. Sarana dan Prasarana

Transportasi

-...V-2 5.4. Fasilitas Peribadatan ... ...v-3

(2)

BAB VI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

DAERAH

. ...VI-1 6.1. Pola Umum Kebijakan Pembangunan Kabupaten Purworejo ...V1-1

6.2. Perkembangan Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Kabupaten

Punruorejo.

...V1-1

6.3. Pola Kebijakan

Sektoral...

...V1-2 6.4. Pola Kebijakan

Regional....

....

....V1-3

6.5. Kebijakan dan Strategi Pegembangan Wi|ayah...V1-4 6.5.1. Strategi Pengembangan Aspek

Fisik...

.. ...V1-4

6.5.2. Strategi Pengembangan Aspek

Sosial

...V1-4 6.5.3. Strategi Pengembangan Aspek

Ekonomi

...V1-4 LAMPIRAN

DAFTAR

TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Rata-Rata Curah Hujan Perbulan di Kabupaten Purworejo ...-...'..11-2 Tabel 2.2. Inventarisasi Sungai di Kabupaten

Purworejo...'...-...'....'..""""""'

ll-3 Tabel 2.3. Luas Wilayah (Km') Menurut Ketinggian di Kabupaten Punrorejo .-..11-3

Tabel2.4.

GeologiKabupaten

Purworejo

"""'ll-4

Tabel2.5.

Jenis

ianah

di Kabupaten

Purworejo

.'..'...'.'...11-5

Tabel2.6.BentukPenggunaanLahanKabupatenPurworejo

...""'-.'ll-6

Tabel2.7.

Pertumbuhan Penggunaan Lahan Tahun 1990

-

2001..'..."'-"""'ll-6

Tabel 3.1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan

diKabupaten Purworejo

...-...

.-..."""""""111-1

Tabel3.2.

DistribusiPenduduk Menurut Kecamatan diKabupaten Purworejo...lll-2 Tabel 3.3. Tingkat Pertumbuhan dan Proyeksi Penduduk

Menurut Kecamatan di Kabupaten

Punrorejo.-...-...'...

"'

lll-3 Tabel 3.4. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Purworejo lll-3

Tabel3.5.

Struktur Penduduk Menurut

Umur...

..".'-...lll-4

Tabel 3.6. Struktur Mata Pencaharian Penduduk di Kabupaten Punrvorejo ...lll-5

Tabel 3.7. Tingkat Ketergantungan di Kabupaten Purworejo ...lll-7 Tabel 4.1. PDRB Menurut Sektor Kabupaten Purworejo

(Menurut Harga Konstan Tahun

1993)'...-..-.

"' lV-1

Tabel4.2.

DistribusiProsentase PDRB Kabupaten Purworejo Atas Dasar

Harga Berlaku Tahun 1997

-

2001

...

""."'lV-2

Tabel4.3.

PDRB Menurut Kecamatan di Kabupaten Pun6rorejo...1V-3

Tabel4.4.

Luas Panen. Produksi dan Produktivitas

Padidi

Kabupaten

Punrorejo Tahun

200'1...

'...-....1V-5

Tabel4.5.

Jumlah Hasil Hutan Menurut Kecamatan dan Jenis Kayu di

Kabupaten Punnrorejo Tahun

2001...

...-lV-B Tabel 5.1. Perkembangan Jumlah Sekolah, Guru, Murid,

Rasio Murid/Sekolah dan Rasio Murid/Guru Tingkat TK'

SD, SLTP, dan SLTA (Negeridan

Swasta).

.- .

...-

.'

.'...V-1 Tabel 5.2. Perkembangan Sarana Fisik dan Ketenagaan Bidang Kesehatan

di Kabupaten Purworejo Tahun 200 sampai dengan 2001 .... -.... - ...'.V -2

Tabel 5.3. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan, kondisi,

Dan Keias Jalan di Kabupaten

Purworejo...-....--...

.."'....'V-3

Tabel 5.4. Jumtah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Purworejo Tahun 2001..V-3 Tabel 5.5. Jumlah Fasilitas Ekonomi di Kabupaten Purworejo Tahun 2001 ...-..-V-4

(3)

DAFTAR

GAMBAR

Halaman

Gambar

1.

Peta Administrasi Kabupaten

Purworejo"""""""""

""ll-2

Gambar

2.

Struktui

F"nigrn""n

Lahan di Kabupaten

Punarorejo..."""""'

'

!!-6

Gambar

3.

peta penggLi.]"""n Lahan Kabupaten

purworejo.

. ...|,'-7 Gambar

4.

Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk

di Kabupaten

Purilorejo..""""""'

"""""""'

lll-1 Gambar

5.

Grafik Distribusi Penduduk Menurut Kecamatan

di Kabupaten

Purworejo....'-..""""

"""""""

lll-2 Gambar

6.

Grafik Perkembangan Struktur Mata Pencaharian

di Kabupaten

Puriorejo.."..""""'

"""""""'

lll-6 Gambar

7.

Grafik Perkembangan Kontribusi Sektor Pembangunan

Terhadap PDRB Kibupaten

Purworejo

"""'lV-2

Gambar

8.

Perbandingan PDRB Menurut Kecamatan Tahun 2001

di KabupatEn

Purworejo..."..."""

""""""""'lV-4

Gambar

9.

Produksi Tanaman Pertanian

di Kabupaten Punrvorejo Tahun 20Ol

"""""

"""""""""'

lv-s

Gambar 1 0. Produksi Komoditas Sayurdn

di Kabupaten PunryorejoTahun

2001"""""

"lV-6

Gambar 1 1 . Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Purworejo Tahun 2001

""""

lV-6

Gambar 12. Produksi Tanaman Perkebunan

di Kabupaten Purworejo Tahun 200l

"""""

""""""""""

1V-7 Gambar 13. Produksi Perikanan diXaUupaten Purworejo Tahun 2001

"""""

""1V-9

(4)

PENDAHULUAN

1.'1. Latar Belakang Penyusunan Kompilasi Data

Penyusunan

Rencana

Tata

Ruang wilayah

adalah

merupakan

bagian

dari

perencanaan. Perencanaan

pada

hakekatnya adalah

suatu proses

berkesinambungan

yang

diawali dengan

melakukan inventarisasi

data

potensi, masalah' peluang

serta tantangan yang akan dihadapi dimasa mendatang, melakukan analisis' dan penyusunan rencana

serta

evaluasi. Dalam tahapan awal perencanaan perlu dilakukan inventarisasi data yang berkaitan dengan penyusunan rencana tata ruang' Data mempunyai peranan penting dalam perencanaan, karena ketersediaan dan validitas data sangat menentukan rasionalitas perencanaan.

oleh

sebab itu, kompilasi data merupakan tahapan yang sangat

menentukan bagi proses perencanaan selanjutnya'

Kelengkapan

dan

validitas

data

dalam proses

inventarisasi

data

akan

sangat memudahkan

dalam

melakukan identifikasi

potensi

dan

masalah

serta

forecasting

terhadap

berbagai

kecenderungan.

Melalui

inventarisasi

dan

kompilasi

data

akan membantu memberikan gambaran mengenai ketersediaan dan keterbatasan sumberdaya daerah. Gambaran kelersediaan dan keterbatasan sumberdaya akan sangat menunjang

dalam proses

penyusunan

rencana,

karena

perencanaan

pada dasamya

adalah

bagaimana cara mengalokasikan sumberdaya yang ada'

Penyusunan

kompilasi

data

disamping

merupakan

tahapan

awal

proses

perencanaan,

juga

merupakan

mata rantai

terpenting

dalam

perencanaan

yang

akan dituangkan dalam Rencana umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo'

1.2. Ruang LingkuP

Kompilasi

data

ini

disusnun meliputi

data dasar

yang

diperoleh

dari

berbagai sumber/instansi yang mencakup aspek

:

Kondisi Fisik Wilaygh, Kependudukan' Struktur

Ekonomi.

serta

sarana

dan

Prasarana Pelayanan

sosial

Ekonomi'

Data

yang

dikumpulkan mencakup

unit

kecamatan

dan

kabupaten.

Jenis

data

yang

dikumpulkan

meliputi data kuantitatif dan data kualitatif'

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan

kompilasi

data

ini

dimaksudkan

untuk

memberi

gambaran menyeluruh

tentang

kondisi Kabupaten Purworejo

atas

hal-hal

yang

menjadi lingkup Rencana

Umum

Tata

Ruang \Mlayah. Selain

itu,

penyusunan kompilasi

data

juga

bertujuan

untuk

memudahkan

dalam

melakukan

analisis

dan

penetapan

berbagai alternatif rencana yang mungkin dilakukan yang akan dituangkan dalam Rencana Umum Tata Ruang \Mlayah Kabupaten Purworejo.

1.4. Sistematika

Kompilasi data ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab

I

Pendahuluan, berisikan latar belakang penyusunan kompilasi data, ruang lingkup, maksud dan tujuan, serta sistematikanya.

Bab

ll

Kondisi Fisik

Wilayah,

menggambarkan

keadaan

iklim,

fisiografi,

geologi, hidrologi, tanah, dan penggunaan lahan.

Bab

lll

Kependudukan,

memberikan

gambaran tentang

jumlah

dan

pertumbuhan penduduk, sebaran penduduk, kepadatan penduduk, struktur umur menurut umur, jenis kelamin, dan matapencaharian, dan tingkat ketergantungan.

Bab lV Struktur

Ekonomi

Daerah, berisikan gambaran tentang struktur ekonomi dan perkembangan sektor ekonomi.

Bab

V

Prasarana

dan

Sarana Pelayanan

Sosial

Ekonomi,

memberikan gambaran

tentang

jenis dan

jumlah fasilitas

pendidikan, kesehatan, transportasi,

dan

lain

sebagainya.

Bab

Vl

Kebijakan

Pembangunan

Daerah, yang

menguraikan

pola umum

keb'rjakan pembangunan

daerah,

Keb'rjakan

Sektoral,

Keb'rjakan

Regional, Penataan

Ruang,

Kebijakan dan Stategi Pembangunan Kabupaten Purworejo.

(5)

KONDISI

FTSIK

WTLAYAH

Dalam bab ini diuraikan mengenai karakteristik

fisik

daerah kajian. Hal ini sangat penting untuk diketahui sebagai pengetahuan dasar bagi analisis tentang daerah kajian.

Dari

karakteristik

fisik

daerah,

akan

diperoleh gambaran tentang kondisi witayah yang hendak diteliti baik potensi wilayah maupun hambatan yang

akan

mempengaruhi gerak

laju pembangunan dan pertumbuhan daerah.

Karakteristik

fisik

suatu wilayah sangat

menentukan perkembangan daerah

tersebut

nantinya,

karena

berpengaruh

terhadap aktivitas

penduduk

dalam mengusahakan lahannya

serta

interaksinya terhadap sesama penduduk. Daerah yang memiliki kondosi

fisik yang

stabil

dan

potensial, mempunyai peluang yang lebih besar untuk berkembang. Sedangkan daerah dengan kondisi fisik buruk dan tidak stabil seperti topografi yang kasar, tanah yang kurang subur, kurang cukup

air

dan lainnya agak sulit

untuk

berkembang,

kecuali

dengan

menggunakan

teknologi

untuk

mengatasi keterbatasan tersebut.

2.1. Letak, Luas dan Batas Daerah

Lokasi daerah penelitian ini memberikan pengertian mengenai letak absolut suatu wilayah (letak geografis)

dan

letak administrasi

serta

batas-batasnya. Letak astronomis Kabupaten Purworejo berada di antara109"47'28" BT

-

110"8'20" BT dan 7"32'LS

-7"54'

LS,

sehingga membentuk daerah

seluas

1.034,83 km2

yang terdiri

dari

kurang lebih

duaperlima

daerah dataran

dan

tiga

perlima daerah

pegunungan/perbukitan dengan batas-batas wilayah :

desa, serta

25

kelurahan. Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Bruno yaitu

mencapai10.843

Ha, yang

persentase luasnya terhadap kabupaten

sebesar

10,47 o/o.

Sedangkan kecamatan yang paling sempit luasannya adalah Kecamatan Kutoarjo, yaitu

hanya sekita 3,63 % dariluas Kabupaten Purworeio.

: Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang

: Kabupaten Kulonprogo Propinsi DIY

o

Sebelah

selatan

: Samudera Indonesia

o

Sebelah baral : Kabupaten Kebumen

Secara administratif, daerah penelitian

ini

merupakan

salah satu

kabupaten di

Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Punvorejo terdistribusi

ke

dalam

16

kecamatan, 469

o

Sebelah utara

o

Sebelah timur

(6)

= CF q, -< OE OF !6

E3

6<

EC

YE F &

-to ua <ut oE

,o

a3 <(( z) <[

;E

g< -ur r:fc zc0 o:< .g I I I __1 _.

bt

EE

eE

fsg*

e$€E*E++H*

!qtUI-o-<YYY-r.6

-eEBEesssssE;

;

EissdEgggE,;

E

I illll:,.

9,..i

(Drrll

illlli\Y,

E

Y

:I

o

-)

:

llJ

u)E

>o

F=

AE,

t-,

3a

-^z

=ul

-(F

FO-ru

(Lm

:f

Y

g ut rQ

**

iP

ig

r{

I

o a 5 o

2.2.lklim

Secara umum Kabupaten Purworejo mempunyai iklim tropis dengan dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau yang datang setiap enam bulan silih berganti. Suhu rata-rata maksimum

di

daerah penelitian antara 27o C

-

32o

C

dan suhu rata-rata minimum antara 20o

C

-

25o C.

Sedangkan kelembaban rata-rata antara 70

-

90

%.

Curah hujan tertinggi pada bulan Oktober sebesar 11.334 mm, diikuti bulan November sebesar 8.236 mm.

Tabel 2.1. Rata-rata Curah Hujan Perbulan di Kabupaten Purworejo No Bulan Rata-rata

CH

(mm) Jumlah

Hari

Hujan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustns September Oktober November Desember 81 09 5r23 7159 3186 r457 r 781 1004 39

6l

I 1334 8236 4256 326 260 328 169 84 88 58 9 328 270 190

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2001

Menurut

Schmidt

dan

Fergusson

yang

mengklasifikasikan

tipe

iklim

menurut perhitungan rasio

Q,

yakni nilai

Q

merupakan perbandingan antara jumlah rerata bulan kering

(3)

dan jumlah rerata

bulan

basah

(9)

dikalikan

100

o/o, Kabupaten Punvorejo berada

dalam

kategori

iklim agak

basah

atau

kategori

C,

dengan

besar

nilai

Q

yang diperoleh adalah

33,3

%

.

Kondisi iklim

ini

dimanfaatkan oteh penduduk untuk bertani dengan sawah irigasidan sawah tadah hujan.

o

'g

o

E (L

o

(E

o-=

-o

o

Y

a

(u .9,

c

l'F

IE

l<

l(u

lo)

I(L I t'

l-

IL

l$

l-o

l(u

lo

n-2

(7)

2.3. Hidrologi

Di

Kabupaten Purworejo potensi

air

berasal

dari

air

permukaan

dan

air

tanah.

Terdapat

beberapa sungai yang mengalir di daerah ini, diantaranya Kali Bogowonto, Kaii

Kodil, Kali Jali, Kati

Gebang,

Kali

Bedono,

dan anak

sungainya. Sungai-sungai ini

termasuk ke dalam DAS Sedayu-Luk Ulo, yang umumnya bermuara di Samura lndonesia dan hulu sungai-sungai tersebut umumnya berada

di

bagian tengah dan utara kabupaten

ini.

ldentifikasi sungai-sungai yang ada

di

Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada tabel

berikut: Panjang (m) K. Bogowonto 117.775 K. Bogowonto, K. Watugajaj, K. Gading, K Mongo, K. Jubleng, K. Cesing, K. Sumogiri, K.

Soko, K. Bagelen, K. Lereng

K. Kalibutek, K. Watugajah,

K. Medana, K. Awais, K.

Juweh, K. Kedungkudi, K. Kemiiing, K. Jebol, K.

Klapa, K. Sedayu, K. Sruni

K. Pauadan, K. Mangir, K. Juweh, K. Promben, K.

Tlogosoro, K. Bebeng, K. Semawung, K. Pulang, K. Plojo, K. Jetak, K. Ketaron,

K. Budekan 310.855

K. Gebang 3 5 5.845 K. Cilik, K. Simalimg, K. Kedungoncoran, K. Lesung,

K. Pepe

K. Lamat dan K. Laos

2.4. Fisiografi

Keadaan rupa bumi (topografi) diuraikan sebagai berikut :

r.300.100 469.684

35.566

-

25 meter di atas permukaan air laut.

antara 25

-

1050 meter di atas permukaan air laut.

Tabel2.3. Luas Wlayah

(fml

Menurut Ketinggian diKabupaten Purworejo Kecamatan Ketinggian (m) Kecamatan Ketinggian (m)

l.

Crrabag 2. Ngombol 3. Purwodadi 4. Bagelen 5. Kaligesing 6. Purworejo 7. Banyuurip 8. Bayan 2,5 12 t2 11 tl 200 63 1)

l9

9. Kutoarjo 10. Butuh 11. Kemiri 12. Pituruh 13. Bnno 14. Gebang 15. Loano 16. Bener 26 10 18 20 325 85 78 150

Sumber

:

BPS KabuPaten Purworejo

Sedangkan kemiringan

lereng

atau

kelerengan

di

Kabupatn Purworejo dapat dibedakan sebagai berikut :

o

Kemiringan O

-

2

o/o meliputi bagian selatan dan tengah wilayah Kabupaten

Purworejo,

o

Kemiringan

2

-

15 o/o meliputi sebagian Keeamatan Kemiri, Bruno, Bener,

Loano, dan Bagelen,

o

Kemiringan 15

-

40

o/o meliputi bagian utara dan timur wilayah Kabupaten

Puruvorejo,

o

Kemiringan

>

40

o/o meliputi sebagian Kecamatan Bagelen, Kaligesing, Loano, Gebang, Bruno, Kemiri, dan Pituruh.

lt-3 Tabel 2.2. Inventarisasi Sungai di Kabupaten Purworejo

Sumber : DPU Kabupaten Purworejo, 2001

Anak Sungai Sungai

Induk

(8)

2.5. Geologi

Secara

garis besar

penggolongan geologi

yang

terdapat

di

Kabupaten

Dati

ll

purworejo

terdiri atas

batuan sedimen

dan

perselingan batuan gunung

api.

Sebagian besar tanah terdiri atas batuan dengan prosentase kurang lebih

60

o/o dan luas seluruh Kabupaten Purworejo. Sedangkan sisa dari luas tersebut berupa jenis aluvium atau dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.

Endapan vulkanik

tua

maupun endapan vulkanik campuran dengan endapan sedimen, yang sebagian besar terdaapt di bagian utara (topografi tinggi)

2.

Endapan aluvium dataran dan sungai, yang sebagian besar terdapat di wilayah dengan topografi rendah (bagian selatan)

Tabel 2.4. Geologi Kabupaten Purworejo

No Notasi Keterangnn Lokasi

I 2. A T. Qa Bv Trnps TmJ

-Batuan sedimen dan

perselingan batuan gunung

api holosen

Batuan gunung api kuarter

Formasi Sentolo/Batuan sedimen dan perselingan batuan gunung api pliosen

Formasi

Jonggrangan/batuan

sedimen dan perselingan

llrlturrr gurlurtg nlti tcrsicr

Ngombol, Grabag,

Purwodadi, Banyuurip,

Bayan, Butuh, Kutoarjo, Pituruh, Kemiri, Gebang,

Bener

Pituruh, Bruno, Gebang

Cebang, Loano, Bener,

Kutoarjo

Kaligesing

Lanjutan ...

No Notasi Keterangan Lokasi

5. 6. 1 Tmoa a da

Batuan sedimen dan perselingan batuan gunung

api miosen akhir

Ande siVB atuan terobosan

Dosit tersier/Dosit batuan terobosan miosen

Bagelen, Kaligesing, Purworejo, Loano, Bener,

Gebang, Bruno, Kemiri,

Pituruh

Bagelen, Kaligesing

Bagelen

SumUer: Data Pokok Kabupaten Purworejo 2001

2.6. Tanah

Jenis

tanah merupakan pengelompokkan sifat-sifat

fisik dan

kimia tanah yang

dimiliki

berdasarkan

jenis unsur hara yang

terkandung

di

dalamnya-

Jenis

tanah merupakan

faktor

penentu

dalam

penilaian kesesuaian

lahan

untuk

pengembangan kegiatan pertanian. Berdasarkan

jenis

tanahnya, Kabupaten Purworejo terbagi menjadi tiga daerah yaitu :

1.

Jenis tanah Alluvial, meliputi

40

o/o luas Kabupaten Purworejo. Produktivitas

jenls

tanah

Ini

rendah sampal

tlnggi

dan

biasanya dlgunakan untuk tanah pertanian utama dan Permukiman.

2.

Jenls

tanah

Regosol, mellputi

5

o/o

luas dari luas

Kabupaten Purworejo. produktivitas tanah ini dari rendah sanpai tinggi dan biasanya digunakan untuk tanah Pertanlan dan Perkebunan.

g.

Jenis tanah

Latosol, meliputi

5

o/o

dari

luas

Kabupaten

Purworejo' produktivitasrrya sedang sampai tinggi

dan

merupakan tanah pertanian yang

cukup baik.

(9)

2.7. Penggunaan Lahan

sebagai bahan evaluasi dalam penyusunan kembali Rencana Umum Tata Ruang wilayah perlu kiranya diketahui terlebih dahulu bentuk dan intensitas penggunaan lahan existing. Dari hasil interpretasi dan kakulasi peta rupa bumi skala

1 :

25'000 yang juga merupakan hasil interpretasi foto udara, telah didapatkan data bentuk penggunaan lahan di Kabupaten Punrrrorejo. Adapun bentuk penggunaan lahannya adalah sebagaiberikut:

Hutan

Flutan adalah suatu lahan yang ditutupi'oleh pohon yang merupakan bentukan biologis alami beserta lingkungannya atau yang ditetapkan pemerintah sebagai hutan (Malingreau' 1981). Hutan dapat dikenali dengan tutupan vegetasi yang lebih rapat dibanding pada lahan pei'kebunan. Di wilayah Kabupaten Purworejo luasan lahan hutan hanya mencapai

1.448,95 hektar atau hanya

men€pai

1,337 o/o. sebaran hutan terutama terdapat pada bagian utara wilayah Kabupaten Purworejo, seperti

di

Kecamatan

Bruno'

Pituruh'

dan

Kemiri.

Perkebunan

terdiri dari

kebun

campuran

dan

perkebunan Perkebunan

di

Kabupaten Purworejo

komoditi tertentu, seperti

perkebunan

kelapa. Bentuk

penggunaan

lahan

untuk

perkebunan

ini

adalah yang paling luas dibandingkan dengan bentuk penggunaan lahan lainnya. Luasan areal perkebunan diwilayah Kabupaten Purworejo mencapai lebih dari

37

o/o dari

total

luas wilayah. sebaran areal perkebunan antara Iain

di

Kecamatan Loano' Kaligesing, Bener, Bruno, Kemiri, Pituruh, dan Gebang'

Permukiman

Kawasan permukiman adalah lahan

yang

diatasnya terdapat bangunan berupa rumah

tempattingga|besertapekarangannyadanbangunan|ainnya.Padaumumnyapo|a

permukiman cenderung mengelompok pada daerah tertentu' seperti

di

sepanjang jalan

atau

polanya menyebar seperti

di

daerah perbukitan'

sejalan

dengan perkembangan wilayah/kota

dan

semakin bertambahnya

jumlah

penduduk

maka luasan

lahan untuk permukiman

di

Kabupaten Purworejo mencapai

lebih

dari

19'000 hektar'

sebaran permukiman yang cukup padat dapat ditemui

di

Kota Purworejo' Kutoarjo' dan di ibukota kecamatan lainnYa.

Rawa

Rawa merupakan ketegori penggunaan lahan tubuh

air

yang

ditumbuhi tumbuhan air' Rawa

di

Kabupaten Purworejo berada

di

tepi

pantai memanjang

dari

timur

ke

barat' Luasan rawa di pantai selatan mencapi 389'54 hektar'

Tanah Kosonq

Tanah kosong

yang

dlmaksud adalah lahan terbuka

yang

di

atasnya

tidak

didirikan

bangunan atau merupakan lahan yang tidak diusahakan' Pada umumnya

di

atas lahan kosong ini ditumbuhi tanaman liar seperti rumput, alang-alang, dan semak' Luasan lahan kosongdiKabupatenPurworejomencapai|ebihdari1.000hektar.

Tabel 2.5. Jenis Tanah di Kabupaten Puruorejo

Persebaran Lokasi (Kecamatan) No Jenis tanah Luas

(Ha) Yo 1 2 5 6 7 Alluvial hidromorf Alluvialkelabu kekuningan Alluvail kalabu coklat kekuningan AssosiasiGlei Humus kelabu Regosolkelabu Regosolcoklat Latosol coklat kemerahan Latosol coklat merah kekuningan' Latosol coklat tua,

dan Latosol Latosolcoklat I merah

5.82

| Ngomoot, LiraDag

7.4

i

ainYuuriP, BaYan, Kemiri,

I Kutoarjo, Ngombol,

13.92

I Purworejo

I Semua kecamatan kecuali 15.71 I Bruno, Butuh, Kaligesing,

I Pituruh

i

BaYan, BanYuuriP, Butuh,

2.88

i

Granag, Kemiri, Kutoarjo,

2.43

| Ngombol, Pituruh,

11.8

i

Punrvodadi I Granag, Ngombol,

37.54

I Purwodadi I Graoag, Ngombol, I Puru,rodadi

5.92

| BaYan, BanYuuriP, Bener, I Genang, Kemiri, Loano,

I Pururorejo

I Bagelen, Bener, Bruno, I Gebang, Kaligesing, Kemiri, I Loano, Purworejo

I Bagelen, Kaligesing, Loano,

1 925 8354 14719 16618 3045 2570 12557 3970 6262 t1-5

(10)

Sawah

sawah yang terdapat di wilayah Purworejo meliputi sawah irigasi dan sawah tadah hujan' Namun demikian, sebagian

besar

adalah merupakan sawah

irigasi' Pola

penggunaan lahan untuk persawahan paltng banyak terdapat

pada

dataran aluvial

dan

lereng kaki perbukitan. Keberaclaan persawahan tersebar pada bagian tengah dan selatan wilayah

Kabupaten Purworejo,

seperti

di

Kecamatan

Bayan,

Kutoarjo,

Butuh,

Banyuurip'

Purwodadi,

dan

Grabag. Sedangkan untuk sawah tadah hujan kebanyakan berada di bagian utara dariwilayah Kabupaten Purworejo

SemaUBelukar

penggunaan lahan yang lain selain tersebut

di

atas adalah semaubelukar' Penggunaan lahan

ini

mencapai luasan lebih dari 4.600 hektar yang sebagian besar besar berada di Kecamatan Katigesing dan Bagelen'

Teqalan/Ladanq

Tegalan adalah

merupakn

bentuk

penggunaan

lahan

yang

pada

umumnya ditanami beberapa jenis tanaman paiawija sekaligus' Tanaman yang sering dijumpai pada tegalan

antara lain jagung, ketela

pohon, kedelai,

dan

kacang-kacangan' Luasan tegalan di

Kabupaten Purworejo mencapai

lebih

dari

5.700

hektar

yang

tersebar terutama paa wilayah bagian utara dari Kabupaten Purworejo'

Tabel 2.6. Bentuk Penggunaan Lahan Kabupaten Purworejo

\,1o. Bentuk Penggunaan Lahan Luas (Ha) o/

1 -lutan 1448.951( 1.337 2 f,erkebunan/Kebun 40949.6728 37.792 3 )ermukiman 19241.8621 17.758 4 Rawa 389.539[ 0.36C 5 Rumout/Tanah Kosonq 1059.4431 0,97€ 6 Sawah lriqasi 29995,4981 27.68:

7 Sawah Tadah Hujan 4845.2702 4.472

B iemaUBelukar 4671.490( 4.311

a Ieqalan/Ladang 5752,2992 5.309

10 lDanarr 2,1948 0.002

lJumlah 108354.0271 100.00c

Gambar 2.

Struktur

Penggunaan Lahan

diKabuPaten

Purworejo TegahrVLadang Perkebunary'Kebun Sawah lr'gasi Rumput/Tanah KosorB p3v\€ Permukiman

selanjutnya

jika

dilihat

dari

tingkat pertumbuhan luasan penggunaan lahan dari

Tahun

1990

2001

menunjukkan

adanya

pertumbuhan

luasan

berbagai

bentuk penggunaan lahan. Lahan permukiman

di

Kabupaten Purworejo mengalami pertumbuhan

sebesar

12,34 o/ollahun. Pertumbuhan permukinan tersebut sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk terutama di pusat-pusat pertumbuhan seperti di Kota Purworejo maupun Kutoharjo. Pertumbuhan permukiman

ini jauh

melebihi

dari

pertumbuhan penduduk di Kabupaten Purworejo. Hal tersebut menunjukkan tingkat kepemilikan rumah yang terus mengalami peningkatan sebagai cerminan semakin meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Penggunaan lahan untuk tegalan

juga

mengalami peningkatan' Peningkatan luasan tegalan

ini

terutama

terjadi

pada daerah perbukitan pada wilayah bagian utara

Kabupaten Purworejo. Hal yang menarik adalah tingkat pertumbuhan luasan sawah yang mengalami peningkatan 12 %/tahun. Kondisi ini berkebalikan dengan daerah lain di Pulau

Jawa yang

menunjukkan adanya penurunan luasan lahan

sawah'

Peningkatan luasan lahan sawah

di

Kabupaten purworejo

terjadi

karena adanya perluasan jaringan irigasi

yang

memungkinkan dikembangkannya pertanian lahan

basah'

Dinamikan penggunaan lahan

juga

terjadi

di

kawasan pesisir

yang

ditandai adanya peningkatan luasan lahan untuk tambak yang mencapai6,30 %/tahun'

Tabe|2.T.PerlumbuhanPenggunaanLahanTahunl990-2001

Bentuk Penggunaan

Lahan

Pertumbuhan

(%tthl

)ermukiman

12,34

legalan

12,28 Perkebunan 6,3( Sawah 12,0( l-ambak 6,3C

il-6

\

Danau Semak/Belukah

\r

t -.r.

\

/

_---Htun

SawahTadah

--.a..;3L

Hujan

Sumber: Peta RuPa Bumi(Foto Udara)

(11)

(r' E tr o g) o

-c

\< @

s

Es

tH

-o

==

iq

=d

8F

FE

s6

Fs

E d

:

o i

{

a R I

{

=a c 6 I T o da

3?

F:

ee

{

E !22 E o

FH

E

;

gH

g

B

6s

i

-uP

;E

o

c

Et;c

e$r" ;

s

*$a$'e''u-

f*

ngEfi:

gg--:o-<vvv-3.-

;E

:;

;;

sfr5EE

EEE

F

EFfrEE5;;$g

|

|

|

I i

I

w

lt

liiii{iFl[i1l]ffimffir,iffi

rr

i o

'd

L o L f (L o o

o

= -o G

Y

o (I' J G o

c

o)

o

-

o (L o 0) TL (f) g cl .o E o

(,

lt-7

(12)

KEPENDUDUKAN

Penduduk merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam pembangunan dan merupakan faktor yang dinamis dan selalu menarik untuk dipelajari' Penduduk juga selalu berasosiasi dengan segala bidang kehidupan, teruatama dalam aktivitas sosial dan ekonomi. Disadari bahwa sumber daya penduduk sebagai unsur srategis dapat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan, karena posisinya baik sebagai sasaran

maupun

sebagai

pelaksana.

Jumlah

penduduknya

yang

besar

merupakan

suatu tantangan tersendiri.

Di

satu sisi, sumber daya penduduk ini dapat memberikan peluang tersendiri, terutama

jika

kualitas penduduk tinggi, baik dari segi pendidikan' keterampilan' maupun derajat kesehatan. Di sisi lain, jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban pembangunanjikasumberdayamanusianyaberkua|itasrendah.

3.1.

Jumlah, Pertumbuhan, dan Distribusi Penduduk

secara

demografis, berdasarkan

data

penduduk

Tahun

2001

Kabupaten

Purworejo berpenduduk 767.381

jiwa, yang terdiri

atas

377'501 laki-laki

dan

389'880 perempuan. Pertumbuhan penduduk Kabupaten

Purworejo rata-rata

mencapai 0'49 %/tahun

atau dalam

kategori sedang. Namun demikian,

kalau

dilihat

pertumbuhan penduduk setiap tahunnya menunjukkan adanya fluktuasi' Pertumbuhan penduduk yang

cukup besar

terjadi

antara

Tahun

1994-1997,

namun

kemudian

sejak Tahun

1998

pertumbuhan penduduk

di

Kabupaten Purworejo terus mengalami penurunan' Selanjutnya berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk di Kabupaten Purworejo, dapat diproyeksikan

jumlah

penduduk

Tahun 2008 yang

mencapai 794.159

jiwa dan

pada Tahun

2013 mencapai

813.856

jiwa.

Proyeksi

tersebut

dihitung

dengan

menggunakan metode

eksponensial.

Tabe|3.l.JumlahdanPertumbuhanPendudukdiKabupatenPurworejo

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

Pertumb. Pddk (o/olth\ 1990 354.081 369.318 723399 0,36 1991 355.505 370.499 '726.004 1992

357j34

372.193 729.727 0,30 1993 358.479 373.4r0 731.889 r994 359.951 375.428 735.379 0,70 1995 362953 3't7.575 740528 1996 365.502 379.379 744.881 0,81 1997 368.751 382.17r 750.922 1998 371.999 384.907 756906 0.45 I 999 373.810 386.473 760.283 2000 375.699 388.385 764.084 0,43 2001 377 .501 389.880 767.381

Rata-rata Per umb. Pddk. (9 6/th) 0,49

Proyeksi Penduduk Tahun 2008 794.159

Proyeksi Penduduk Tahun 2001 3 81 3 .856 Sumber : Hasil Pengolahan

Gambar 4. Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk KabuPaten Purworejo (!

-900000 800000 700000 600000 500000 400000 300000' 200000 100000 1gg2

1993 1994 1995

1996 Tahun 1gg7

1998 1999 2000

2001

L--1990

1991 ilt-1

(13)

Jumlah penduduk

yang

ada

di

Kabupaten Purworejo tersebut

tersebar

di

16 kecamatan. Jumlah penduduk tertinggi

di

Kecamatan Purworejo' kemudian disusul oleh Kecamatan Kutoarjo. sedangkan kecamatan lainnya mempunyai jumlah penduduk yang

lebih

rendah. Kecamatan Purworejo

dan

Kutoarjo

merupakan

pusat

pertumbuhan

sehingga penduduk lebih terpusat di dua kecamatan tersebut'

Tabel 3.2. Distribusi Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Purworejo

No Kecamatan

Laki-laki

Jumlah rcrclrrPua F % l. 24835 25388 50223

65r

Ngombol t7811

l88l

I I

rsoss 4

rc"Utput*

Purworejo Dalam Angka, 200 1

Gambar 5. Grafik

Distribusi

Penduduk Menurut Kecamatan di KabuPaten Purworejo 1 00000 90000 80000 70000 60000 (E

.=

soooo

a

40000 30000 20000 1 0000

.g€

€:=

P P

P

E

Fi5EI$gg

E

d,

fi i

m,n

Yv

==c('rOO-c'

-H

t o.= '6"E

ts

EE-sBbiF

gE t6,F

E

9gm==o

- d

go.oo

Keca

(') (E -o

g

(t

Di

16

kecamatan

yang

ada

di

Kabupaten Purworejo, kecamatan

yang

pertumbuhannya

di

atas

rata-rata kabupaten adalah Kecanatan Purworejo, Ngompol' punalodadi, Grabag, Banyuurip, Bruno, Gebang,

dan

Bener, sedang yang pertumbuhan penduduknya

di

bawah rata-rata

kabupaten

adalah

Kecamatan

Bagelen'

Kaligesing'

Bayan,

Kutoarjo,

Butuh,

Pituruh,

Kemiri,

dan

Loano' Untuk

Kecamatan

Bage|en pertumbuhan penduduknya negatif. Hal tersebut disebabkan tingginya migrasi keluar dari

daerah

ini.

Dari

tingkat

pertumbuhan

penduduk

pada

masing-masing kecamatan' selanjutnya

dengan

menggunakan

metode

eksponensial

dapat

diproyeksikan jumlah penduduk untuk Tahun 2008 dan 2013'

n,-2 rrwodadi 20200

2tr59

41359 5,3S Bagelen 17273 I 8021 35294 4.6( Kahgesing r7930 17631 35561 4,63 .). Purworelo 43390 44801 881 9l 11.4€ Banyuurip 19613 20838 40451 5,27 Bayan 23123 24485 47608 6,2C Kutoarjo 30979 32510 63489 8.21 10 Butuh 22548 22879 45421 5,92 lt turuh 25969 26205 52174 6, t2 Kemiri 21021 28693 557 14 7.2t I J. Bruno 21296 22292 43580 5,6t 14. Gebang 20686 21181 41 828 5,45 l5 Loano 17891 1 7896 35787 4.6e l6

t-

IBener 26920 27084 54004 7,0t Jumlat 317 501 389880 167381 100,0c

(14)

Proveksi Pddk Kecamatan Juml. Th.200tPddk Pertumb. Pddk ("lrlth.) Th.2008

Th.20l3

52.66: s4.482 Srabas 50.223 0,6E \qombol 36.68t 0,7't 38.'l2t 40.244 Purwodadi 4t.359 0,85 43.889 45.79C Baqelan 35.294\ -0_01 35.23C 35.18r 36.2'l'1 36.796 Kaligeslng 35,56.1 88.191 ,q;8 0,78 93. r 09! 96.189 lanvuurip 40.451

;fr

0.751 42.646 47.993 44.28( BaYan 47.60t 48.2',7C Kutoarlo 63.489 0,4( 65.515 6'1.101 Butuh 45 421 o?g 46.682 4'7.60C 0,4c )J-oor 54.'153 Pituruh 52 114 0 56.881 >l.lJ> Kemlrl Bt'ttt-tt-l 43 588 1.4 48 143 5l .685

\

o,s2

I

o.zr 43.36: 44.501 3ebang 41.82 35.78'.1 54.004 36.45( 36.932 Bener 0.51 55.96:, 57.408 Sumber : Hasil Pengolahan

3.2. KePadatan Penduduk

Kepadatanpendudukmerupakanperbandinganantarajumlahpendudukdengan

luas

wi|ayah, Banyaknya penduduk

yang

mendiami Suatu daerah tertentu mempunyai

hubunganyangeratdengan|uasdandayadukung|ahanyangtersedia.Jikajumlah

penduduktinggisedangkanlahansempit,makaterjadiketidakseimbanganlingkungan

yangjustrudapatmenambahmasalah-masa|ahsosial,disampingdapatmengubahpola

penggunaan lahan

di

daerah

yang

bersangkutan. Kepadatan penduduk pada

satu

sisi dapat menjadi sumber masalah-masalah sosiat tetapi di sisi lain dapat merupakan modal

bagipembangunanterutamajikaberhubungandenganketenagakerjaan.Kepadatan

pendudukdipengaruhiolehperubahanpendudukyangdiakibatkanolehbeberapa

peristiwavita|yaknike|ahiran,kematian,migrasimasukdanmigrasike|uar.

DiKabupatenPurworejokepadatanpenduduktertinggiberadadiKecamatan

Kutoarjo sebesar 1.689 jiwa/km2, menyusul Kecamatan Purworejo dengan 1'673

jiwa/km2

dan

i(ecamatan

Bayan

1

.102 jiwa/km2'

Sedangkan

kecamatan

dengan

kepadatan \

)

T96e13.3.

Tingkat Pertumbuhan dan Proyeksi Penduduk Menurut Kecamatan diKabuPaten Purworejo

penduduk yang rendah adalah Kecamatan Bruno dengan 402

jiwa/km'

dan Kecamatan Kaligesing

sebesar 476

iiwatkm2.

Dari

tabel

2.8

dapat

diketahui

bahwa

Kecamatan Kutoarjo dengan luas lahan 37,39 km2 mempunyai kepadatan penduduk

yang lebih tinggi

jika

dibandingkan dengan Kecamatan Purworejo

yang

berkedudukan sebagai

ibukota

kabupaten dengan luas lahan 52,72km2'

Tabel3.4.

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kab' Purworejo

No Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Pddk Kepadatan (Jiwa/Km2) I irabae 64,92 50.223 774 rleombol 55^27 36.688

6U

Purwodadi 53,96 41.359 76( Bagelen 63.76 35.294 554 Kalieesing 74.73 35.561 4'l( ). Purworelo <) 1) 88.191 1673 BanvuurtP 45.08 40.451 89"1 3. Bayan 43,21 47.608 I 102 Kutoarto 37.59 63.489 1689 10. Butuh 46.08 45.427 986

ll

lituruh 77 -42 52.174 674 12. Kemirt 92,05 55;114 605 13. Bruno 108.43 43.588 402 14. Gebang 71.86 41.823 582 15. Loano 53.65 35.787 66',1 16. Bener 94,08 54.004 574 Iu mlah 1034.81 767.381 1Aat1a

ffialamAngka,2ool

3.3. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

KomposisipendudukSecaraumummerupakandistribusistatistiksejumlahindividu

yang

tercakup

di

clalam suatu

jumlah

penduduk tertentu menurut karakteristik seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, jenis pekerjaan, dan lain-lain (Pollard' 1g78). Komposisi penduduk dapat memberikan deskripsi tentang keadaan penduduk saat

ini,dandapatdigunakanuntukmemprediksipertumbuhanpendudukuntukmasayang

akan datang. Komposisi penduduk menurut umur

jenis

dan kelamin dapat

juga

dipakai

(15)

sebagai dasar untuk mengukur perubahan keadaan penduduk, ketersediaan tenaga kerja dan rasio ketergantungan'

Rasiojeniskelamintota|daridaerahpene|itianberdasarkanTabel2.6.adalah9T'

yang

menunjukkan bahwa dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 97 penduduk taki-laki.

Dari tabel juga

terlihat

bahwa

jumlah

penduduk perempuan

lebih

banyak daripada

jumlah

penduduk laki-laki. Jumlah penduduk perempuan terbanyak terdapat pada kelompok umur 60 ke atas, yakni sebesar 40'878 jiwa sedangkan jumlah penduduk laki-laki

pada

kelompok umur tersebut adalahb 34'333

jiwa'

Sedangkan perbandingan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin pada kelompok umur yang lain rata-rata tidak berbeda jauh.

Tabel3.5. Struktur Penduduk Menurut Umur Kel.

Umur

Laki-laki Perempuan Total Sex

Ratio Jml o/ Jml ul, Jml ul, 0-4 25886 6.85 25271 6.48

5il63

6.6'l 102 5-9 35176 9.3 r 33950 8.71 69126 9.00 104 l0-14 38042 10.08 36991 9.49 15039 9.78 103 l5-19 423'.75 I l.-J 39806 10.21 821 8l 10.71 106 20-24 29505 7.82 25651 6.58 55126 7.1 8

ll5

25-29 23940 o.J+ 251l9 6.44 49059 6.39 101 30-34 35-39 25'7 45 28402 6.82

--:

I .)./ 28618 30982 7.34 '1.95 54363 s9384 7.08 7 -14 90 92 40-44 2'7194 1.20 28044 7.1 8 55238 7.20 96 45-49 21593 s72 21821 5.60 43414 5.66 99 50-54

;- ;:

))-)v

14924 3.95 167 63 4.30 31687 ZT- I J 89 I 4553 3.86 11155 4.40 31708

4t3

60-64 15743 4.17 18813 483 34556 4.50 84 65+ J+JJ) 909 40878 r 0.48 7 5211 9.80 84 .lurnlalr 317 501 r00 389880 100 767381 t00 97

Stt-bet : Kabupaten Purworejo Dalam Angka, 2001

3.4.

Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

keadaan

fisik

daerah

yang

bersangkutan.

Di

sebagian

besar

wilayah

di

lndonesia' penduduk yang berkecimpung

di

sektor non pertanian relatif

lebih

sedikit dibandingkan dengan sektor pertanian. Keadaan

ini

dapat berarti bahwa

ada

limitasi tertentu seperti misalnya modal dan kualitas sumberdaya yang rendah yang berdampak pada sedikitnya variasijenis pekerjaan di beberapa daerah tertentu'

Berdasarkan Tabel

3.6.

bahwa sebagian

besar

penduduk

di

daerah penelitian terserap

di

sektor pertanian, sedangkan sektor Listrik, Gas dan

Air

Minum paling sedikit menyerap tenaga kerja. Tenaga kerja yang terserap di sektor-sektor lapangan usaha yang ada berubah dari tahun ke tahun.

Di

bidang pertanian serapan tenaga kerja dari tahun 1997

-

2001 berfluktuatif namun cenderung semakin menurun' sedangkan perdagangan dan industri cenderung mengalami kenaikan. Dengan demikian,

di

Kabupaten Purworejo telah terjadi perubahan struktur ekonomi

yang

ditandai dengan semakin berkurangnya dominasi

sektor

pertanian

dan

semakin menguatnya

sektor

perdagangan

dan

industri' Namun demikian, apabila dilihat dari dinamika yang ada, peranan sektor pertanian masih berfluktuatif. Pada Tahun 1999

dan

2001 peranan sektor pertanian sempat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, sedangkan pada Tahun 1998 dan 2000 mengalami penurunan

yang

signifikan.

Pada saat sektor

pertanian mengalami penurunan' sektor perdagangan dan industri justru mengalami peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja'

Dengan

demikian

antara

sektor

pertanian dengan

sektor

perdagangan

dan

industri

bersifat saling

komplementer. Kondisi

tersebut

menandakan bahwa

sektor

pertanian' perdagangan, dan industri merupakan sektor yang penting dalam perkembangan ekonomi Kabupaten Purworejo.

Komposisi penduduk menurut

mata

pencaharian

sumberdaya penduduk

di

bidang ekonomi

dan

sosial, umumnya

menunjukkan

sebaran berkaitan

juga

dengan

(16)

N

s

0a (t)-\o q1 rf ..f c-' F-d Fi'

*

F N oi \o I 9 /\ o\ <+ ql (\ otF\ cl t\ 6l (t) F-N A ca N

s

@F d + + N N t--c{

c{ (.i d =fe.l

El€

Fls

-l. A l^ nl: Nl-i aI.i.

:lil=l

in

c (o E o o o) c 0, (L g (o (') c 0) :o o o c{ d v lo)

l<

IE l(E tn lo to IL to

lz

l(L t(D lo lo-l-o to t:l I l" IL

lo

l.cl

IE

It la o o o a o-r U (5 o--oo

Y

)z

(o*

c"i 5 :Eq)E

qa)

(un C' L (\t o o o) q $ (I' g .v L U)

I

r

I

u

l:

lF

l*

iF

i

3

i =

I

=

i

s

I

l*l

-

tq'i=i-i=i

u

i

*

i*

I @l^ ralX '+lo

-t

I q\ 6\ M

F

i @ l\o

..r|El

9l-i o. ld t I nl c.r I o\l

.'i

I I N € F-@ q (\ @ (.r 6 <f, r g c-=.f tr') Gl

*

ol

9

(n co 6 e\ o\

s

GIa! m a

F- N c{ F- v N & \l

F

s cl s @ rr. -s

r-_

aloi 6

;

t\& F-d s. d N 6i a.l N O

n

c.l F-q\

s

N T @ A

c{

\

(n oo r tir & c\l r\ N d -t Fl r.|

lv

I

F., F--N c{ N F-d; cn r

-@ q al r-o\ c.lo\ N F-('l <f Or t--tn ry o\ $ cfl (, 00 r.l I I t-l6

t8

d

s

O r o t'r fl

t".

lx lt &

IM

t€ l5 ld l6 IG I I I I I to tx tq

lv

tla

I t:

lslE

I bJ)t c

tglG

tiht

E tlt:

l8l&

bt) a o i4 to

lJ

t= lJ li

llt

tll

ll*l

I ltr

tl/

ll-i.l,l

t3l3l

l'?lll

lstEi

fff-5

(17)

'-c -9 '6 o '6 o Y iig d dvd ltl I,tl Yllttl !4 a o I E 5 (, ft x I a QO EC Ic I I 1 t6 ie i+ E s

i

@ O) O) o L $ (! o o CL (U (g

=

LO

EP

-YX

EF

o=

co-(Ee

PE

(!(!

-o

o-tr,7

9;

EY

o.-(LE

5 tg L

(,

(l; (! -o E (5

o

8888qEqq

FBBggRPc)

3.5. Beban Ketergantungan

Beban ketergantungan digunakan untuk menggambarkan proporsi penduduk yang produktif

dan

nonproduktif. Artinya, terdapat

X

jumlah penduduk

tidak

produktif dalam setiap 100 penduduk produktif. Hal ini digambarkan melaluigolongan umur yaitu :

o

Usia Produktif antara 15

-

64 tahun

o

Usia Non Produktif 0

-

14 tahun dan > 64 tahun

Di

daerah

penelitian

,

nilai

rasio

ketergantungan

sebesar

54

o/o'

Artinya untuk

100 penduduk yang produktif harus menanggung

54

penduduk yang non produktif' Menurut Y.E. lsmail (dalam Sulastri, 1996), ratio beban ketergantungan dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yakni :

r

kurang dari 60 % = ketergantungan rendah

.

60

-

90

%

= ketergantungan sedang

o

>907o = ketergantungan tinggi

Dengan dasar tersebut, berarti daerah penelitan termasuk dalam daerah dengan tingkat ketergantungan penduduk rendah. Namun demikian,

hal

tersebut merupakan cerminan beban pembangunan.

Jika

dilihat

dari

sebaran angka ketergantungan menurut kecamatan menunjukkan kondisi yang agak bervariasi. Kecamatan yang mempunyai tingkat ketergantungan yang paling tinggi adalah Kecamatan Bruno, sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Kaligesing.

Variasi

tingkat

ketergantungan

tersebut sangat

dipengaruhi

oleh

tingkat pertumbuhan alami pada masing-masing kecamatan, disamping faktor migrasi'

(18)

Tabel3.7.

Tingkat Ketergantungan di Kabupaten Punruorejo Tahun 2001

o Dalam Angka' 2001

Kecamatan Produktif (15-64 th) Non Produktif ( 0-14 & >65)

Tingkat Keterqantungar Grabao 3225e 17965 5€ \qombol 23701 12987 5g :unruodadi 2639: 14967 57 3aqelan 2250t 12785 57 (alioesino 24105 11452 4e 5893( 2925! 5C 3anvuurip 2561€ 14835 5€ 3avan soazol 16782 5t 2146 3utuh 28785 16642 5t rituruh 33167 1 9007 57 36080 1 963r 5t Jruno 2695t 1663: 62 3ebang 2678( 15031 5€ -oano 2338t 1239( 3J Bener 35377 18627 A' 49690r

2704781

54

ill-7

(19)

Padabagianiniakandibahasmengenaipertumbuhandanstrukturekonomi,serta

kinerja sektor ekonomi pembangunan di Kabupaten Purworejo

4.1.

Pertumbuhan Ekonomi dan

Kontribusi

Sektoral

Pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan pertumbuhan dari sisi produksi melalui sektor-seKtor yang terdapat dalam PDRB, meningkat dari 2,4o/o pada Tahun 2000 menjadi 3,4 % pada Tahun 2001 (berdasarkan harga konstan). Peningkatan pertumbuhan ekonomitersebut ditopang terutama oleh pertumbuhan pada :

.

Sektor pengangkutan dan komunikasi (1 1'60%)

.

Sektor bangunan dan konstruksi (B'13%)

o

Sektor industri (6,64%)

Namun cemikian, tingginya angka pertumbuhan pada ketiga sektor tersebut belum

mampu

meningkatkan kontribusi

ketiga

sektor

tersebut

hingga

melampaui kontribusi

sektor

pertanian

yang

selama

ini

selalu

menjadi kontributor utama

PDRB

Kabupaten Purworejo. Sementara

sektor

pertanian

sendiri selama Tahun

2001

hanya

tumbuh sebesar 0.62%,angka ini merupakan angka terendah dibandingkan sektor-sektor lainnya'

Kontribusi

sektor

pembangunan

terhadap PDRB

Kabupaten Purworejo masih

didominasi oleh sektor pertanian. Namun demikian, peranan sektor perdagangan dan jasa

juga

cukup menonlol dalam menyumbang pendapatan daerah' Peranan sektor industri dan pertambangan masih terbatas dalam memberikan kontribusinya terhadap pendapatan

daerah.

Perkembangan

PDRB

Kab.

Purworejo

selama Tahun

2000

dan

2001 selengkapnya terdapat dalam di bawah ini'

Tabel 4.1.

PDRB Menurut Sektor Kabupaten Purworejo (Menurut Harga Konstan Tahun 1993)

Sumber : BPS KabuPaten Purworelo

Meningkatnya PDRB Kabupaten Purworejo mengakibatkan pendapatan riil perkapita juga mengalami peningkatan dari Rp. 897.887,00 pada Tahun 2000 menjadi

Rp'

922'033'00 pada Tahun 2001.

Selanjutnya apabila

dilihat

dari

perkembangan

struktur ekonomi

menunjukkan

bahwa

sektor-sektor pembangunan mempunyai kecenderungan

memberikan

kontribusinya terhadap PDRB

dari

tahun

ke

tahun relatif stabil, kecuali sektor pertanian yang pernah mengalami peningkatan kontribusi pada Tahun 1998 dan 1999 (pada awal

krisis

ekonomi).

Hal

tersebut membuktikan bahwa

sektor

pertanian adalah merupakan sektor yang dapat diandalkan sebagai "ujung tombak"

bagi

daerah dalam menghadapi krisis disaat sektor-sektor lain mengalami penurunan kontribusi.

lektor

P".tt*"

Tahun 2000 ::: :T (Juta

RP.) |

% Tahun 2001 t{o. (Juta Rp.) sl, I I 235.882,23 34-4i 237.342.74 33.54

2 Pertambansan dan Penggahan 11 )'75 54 3.2f 22.428-16 3.11

J ndusEi 49.89'7,59 1)C 53.212,03 7.52

4 L,istrik. Gas, dan Air Bersih 1.776.5s

l.l4

8.021,621

I,l

3

5 3 aneqlql 4e4_EqlgtrqLqi 32.884,94

__7.8\

35.558,131

--

5-91

A D--rlo 124.255.9 I8.l ( I2E J9J,9U t6, l)

7 )ensanqkutan dan Komunikasi 39.964.19 5"84 44.599.60

o_-rL

8 Bdrrk dan Lembaga Keuangan 3t.795.0C 4-65 33.655"02 4"76

I

nnLir.,

139.574.6-' 20,4C r44.339.08 20.4(

r;mlah 684.306,71 r 00,0c 707.550.88 r 00.0(

(20)

Tabel 4.2. Distribusi Prosentase PDRB Kabupaten Purworejo

Atas Dasar Berlaku Tahun 1997

-

2001

GambarT.GrafikPerkembanganKontribusiSektorPembangunan

Terhadap PDRB Kabupaten Purworejo

50 45 40 35 30

%25

20 15 10 5 0

1997

1998 1 999

Tahun

2000

l-a-

Pertanian I i+tnOustri Pengolahan

I

+

g"ngu*n dan Konstruksi |

-f-

e"t'g"rqkutan dan Komunikasi

l-Jasa-iasa

I

-....--.:----

'

-4- P642P6angan dan Penggalian

+ListriK

Gasdan Air Bersih

{-Perdagangan

-Keuangan,

Persewaan dan Jasa Perusahaan

4.2.

Distribusi dan Pertumbuhan PDRB Menurut Kecamatan

Selanjutnya,jikadi|ihatdarisebaranPDRBmenurutkecamatanmenunjukkan

kondisi

yang

bervariasi. Kecamatan

yang

mempunyai

PDRB tertinggi

di

Kabupaten purworejo adalah Kecamatan Kutoario' Kecamatan Kutoario mampu menghasilkan PDRB

tertinggikarenamemangmerupakanpusatpertumbuhanekonomidaerah.Sektor

perdagangan

sangat

berperan memberikan kontribusi terhadap

PDRB

di

Kecamatan I f , 'l

KUtOarjo. l(Ondiei {erggbgt

!.|tleU"

dengAi\ kondisi

di

beberapa

kecamatan

yang

lain'

Sektor l$gt lrgqa Irgee l20oo

12001

Listrik. Gas dan

Air

i

0.68

44si 4iil

4ii

t7 .91

|

11.5'7 17.s6

I

t6.67 lndustri Pengotahan Pengangkutan d4rt Komunikasi

Peisewaan dan Jasa Perusahaan

S"*be.

K"bttpaten Purworeio Dalam Angka' 2001

(21)

terutama kecamatan pada bagian utara Kabupaten Purworejo yang PDRB-nya relatif lebih kecil, seperti Kecamatan Gebang dan Loano'

Kondisi

yang

bervariasi

iuga

dapat dilihat

dengan

jelas

berkaitan

dengan

pertumbuhan

PDRts. Sebagian wilayah kecamatan

(9

kecamatan)

mempunyai

pertumbuhan

PDRB

yang

positif,

sedangkan

7

kecamatan

yang

lain

mengalami pertumbuhan yang negatif. Kecamatan yang mempunyai tingkat pertumbuhan PDRB yang tertinggi adalah Kecamatan Bruno. Pertumbuhan PDRB

di

Kecamatan Bruno relatif lebif tinggi karena meningkatnya produksi daerah, terutama sektor perkebunan' pertambangan' dan industri.

Tabel4.3.PDRBMenurutKecamatandiKabupatenPurworejo

Kecamatan

2ooo

PDRB

]

zoot

Pertumbuhan

(%/th.)

3rabao 32733,59 3194A,27 -2,42 Nqombol 33552,96 32991,221 -1,67 Punvodadi 36202.54 35828,4€ -1,03 Baqelen 25958,1 € 28135,34 8

(aliqesinq

31235.25 33650.S 7 '7n Punruoreio 136230.6e 140086,2 2,8? BanyuuriP 4072A.32 43603,€ 7,08 Bavan 31333,75 33327.91 6,3€ Kutoario 69591.35 73197,18 5,18 Butuh 41028,55 42631.24 3,91 Pituruh 131681 .57 51786,61 -60,67 Kem'q! Bruno 99q_58,_61 32322.48 37548,67

_:1,?4

10.96 35865,46 Gebanq 25641,34 27206,9e 6,11 -oano 23433.22 24641,9 5,1€ 3ener 38315,05 35108.8E -8,37

Iotal

768039,43 707550,89

-7,8t

Sumber: PDRB Kecamatan, 2001

lv-3

(22)

"'"b

"o%,

*"u

%

%

'9/

%

i 1 1 4.3.

PotensiSektoral

Potensi Pertanian

KabupatenPurworejomemilikipotensipertanianseluas103'481,752hadengan

rincian 30.626,970

ha

merupakan lahan

sawah

dan 72'854,782

ha

merupakan lahan

kering.Pertaniantanamanpanganmerupakanpenyanggautamaperekonomian

Kabupaten Purworejo. Berdasarkan perhitungan produk domestik regional bruto (PDRB)

tahun

1998

sub

sektor

ini

mempunyai peranan

sebesar 23,96

%'

Padi

merupakan komunitas andalan

di

Purworejo. Komoditas andalan lainnya adalah-..plowijg-berupa

ketela pohon, kacang tanah

dan

kedele.

untuk

buah-buahan komoditas andalannya

adalah

jeruk,

durian, salak

dan

pisang.

Sedangkan

untuk

savur-sayuran komoditas

andalannya adalah cabe.

Padimempunyaiperanansekitarl4,s6ohterhadaptotalPDRBdansekitar62'01

o/o terhadap sub sektor tanaman pangan, merupakan komoditas yang paling utama dari

sub sektor pertanian tanaman pangan. Mengingat padi merupakan bahan makanan pokok maka masalah ketersediaannya perlu mendapat perhatian khusus.

untuk jenis

polowijo seperti ketela pohon mempunyai peranan sebesar

2'69

o/o terhadap

total

PDRB dan

sekitar

11,24 o/o terhadap PDRB tanaman pangan' Produksi buah-buahan secara keseluruhan mempunyai peranan terhadap total PDRB sekitar 5'58 % dan sekitar 23,31 % terhadap PDRB sub sektor tanaman pangan. Khusus untuk sayur-sayuran dengan komoditas utama berupa

cabe

hanya mempunyai peranan terhadap PDRB yang kecil sekali yaitu sekitar 0,25

%

terhadap total PDRB dan 1,05 yo terhadap PDRB sub sektor tanaman bahan makanan'

Kegiatan pertanian meliputi pertanian tanaman pangan

dan

tanaman palaw'tja' Pertanian tanaman pangan terdiri dari budidaya padi sawah dan padi ladang, sedangkan pertanian tanaman palawija meliputi budidaya tanaman

jagung, ketela pohon,

ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelaidan kacang hijau'

Berdasarkan

data

tahun

2001

luas

panen tanaman

padi

sawah

dan padi

ladang di Kabupaten Purworejo adalah 55.591

Ha dan

297

Ha

dengan produksi masing-masing sebesar 289.787 ton dan 1.103 ton. Pada Tahun 2001 Kecamatan Ngombol merupakan penghasil padi sawah yang terbesar

di

Kabupaten Punarorejo dengan luas panen 6'816

Ha,

dengan jumtah produksi 36.382

ton dan produktivitas

5,34 ton/Ha' diikuti dengan Kecamatan Banyuurip dengan luas

panen

5.645 Ha, dengan jumlah produksi 30'083 ton

(E tg E (E (J

o

v

o

o

(\

c

(E

t-c

o

(E E (5 (J rr

o.=

YE

=o

i3

6o-Ec

-o

tl| *,

,v(tl

o-5

r-

(E

FY

cD

.-.c

t,

!,g (5 .cl o, (L ct (E

ll

E (g

o

%

.%*

z

os

qr"z

ou"

96^ w4

v

q,^

""rg

'\

6obn

3

a/

,u

2

*%

oooc)

Rs88

xx;50

3VN6

oo

88

88

'du

qnr

lv-4

(23)

dan produktivitas 5,32 ton/Ha, disusul Kecamatan Purwodadi dengan luas panen 5'103

Ha, dengan jumlah produksi 27.089 ton dan produktivitas 5,31 ton/Ha.

Untuk padi ladang produksi terbesar di Kecamatan Bruno dengan luas panen 193

Ha,

dengan jumlah produksi 713

ton

dan

produktivitas

3,69 ton/Ha'

diikuti Kecamatan Ngombol dengan luas panen

97 Ha,

dengan jumlah produksi 364

ton

dan produktivitas 3,75 ton/Ha, dan disusul Kecamatan Bagelen dengan luas panen

7

Ha, dengan jumlah produksi 26 ton dan produktivitas 3,71 toniHa'

Tabe|4.4LuasPanen,ProduksidanProduktivitasPadi di KabuPaten PurworejoTahun200 1

Sumber Xabupaten Purworejo dalam Angka 2001

;;;t;;.

t.

t,*"n"i;";;;";

t"*"'"'

di KabuPaten Purworeio tahun 2001

Padi gawah Padi Ladang Jagung Ket€la Pohm

Berdasarkan gambar 9 tanaman padi sawah merupakan tanaman pangan terbesar yang dihasilkan

di

Kabupaten Purworejo dengan jumlah produksi sebesar 289.787 ton' diikuti tanaman

ketela

pohon dengan

jumlah produksi

111.645

ton,

disusul tanaman kacang kedelai sebesar 3.183 ton.

Berdasarkan data tahun 2001 luas panen tanaman jagung di Kabupaten Purworejo adalah 1.508

Ha

dengan produksi masing-masing

sebesar

476

ton-

Pada Tahun 2001 Kecamatan Ngombol

dan

Kaligesing merupakan kecamatan-kecamatan

yang

memiliki produktivitas yang terbesar

di

Kabupaten Purworejo sebesar 1,32 ton/Ha, dengan jumlah produksi masing-masing

37

ton dan luas panen 28 Ha

Berdasarkan data tahun

2001 luas

panen tanaman ketela pohon

di

Kabupaten purworejo adalah 5214 Ha dengan produksi 111645 ton. Tahun 2001 Kecamatan Kemiri merupakan kecamatan terbesar penghasil ketela rambat dengan

luas

panen 1'575 Ha' dengan

jumlah

produksi 35.241

ton

dan

produktivitas 22,37 ton/Ha, diikuti Kecamatan

Gebang dengan

luas panen 1.321

Ha,

dengan

jumlah

produksi

27'686

ton

dan

produktivitas 20,95 ton/Ha, disusul Kecamatan Pituruh dengan

luas

panen 1-2A2

Ha'

dengan jumlah produksi 26.367

ton/Ha-Tahun 2001, luas panen tanaman ketela rambat

di

Kabupaten Purworejo sebesar

114

Ha

dengan jumlah produksi 1.046

ton.

Kecamatan Loano merupakan kecamatan terbesar penghasil ketela rambat dengan luas panen

45Ha,

dengan jumlah produksi 421 ton dan produktivitas 9,35 ton/Ha, diikuti Kecamatan Bener dengn luas panen 17 Ha dan

jumlah

produksi

151

ton

serta

produktivitas B,8B

ton/Ha,

disusul Kecamatan Grabag dengan luas panen 1S Ha, jumlah produksi 130 ton dan produktivitas 8,66 ton/Ha.

Tanaman kacang

tanah pada tahun 2001

di

Kabupaten menghasilkan jumlah

produksi sebesar 2.7Og ton dengan luas panen 2.047 Ha. Kecamatan Gebang merupakan {Ha) adi Lada

trod;i;rT

(Ton)

I r_9.,__ Produktivitas {Ton/Ha) No Kecamatan )adiSawa

'rodu[aiii

-{re4--l

242111

hl

.' -- ----l

rroduktivitasl

(Ton/Ha)

I

--5.326sffi

c 1 3rabao z Noombol 681 € 3638' 5.33773474

9i

364 3.752577

)urwodadi sr osl 2708e1 5.30844601 c c c

4Baqelen 901 464i 5.12348401 7 2t 3.714285714 Kaliqesinq 259 1244 4.8030888 c

t

€ Puruuoreio 330€ 1 709C 5.1 6938899 n c f a I B BanvuuriP 564t 30082 s.32896368 c c

r

Ravan 30Bi 1 628E 5.2852044 I L L

c Kutoarjo 3558 18922 5.31815627 r ( c 1C lutuh 5091 2649! 5.20428207 0 ( c 11 f ifi rrr rh 4732 24378 5.15173288 c c c 12 (emiri 304C 1 5635 5.1430921 1 c c 1 Bruno 297! 1451C 4.87731092 193 71 3.694300518 14 Gebanq 2808 14105 5.02314815 c c ( 15 oano 1 70€ 8621 5.04447044 c c c 1€ 3ener Jumlah 2015 55591 1 o0B7 289787 _5.0059-553! 5.21284021 U c 297 1 103 3.713804714

tv-5

(24)

kecamatan

terbesar dengan

luas

panen

505

Ha, jumlah

produksi

694

ton

dan produktivitas 1,37 ton/Ha, diikuti Kecamatan Grabag dengan luas panen 357 Ha' jumlah produksi 471 ton dan produktivitas 1,32 ton/Ha, disusul Kecamatan Ngombol dengan luas panen 341 Ha,dengan jumlah produksi 437 ton dan produktivitas 1,28 ton/Ha

Tanaman kacang kedelai di Kabupaten Purworejo pada tahun 2001 menghasilkan luas panen 2.351 Ha, dengan jumlah produksi 3.183

ton'

Kecamatan Pituruh merupakan kecamatan terbesar dengan luas panen 1.673 Ha, dengan jumlah produksi 2'274 ton dan produktivitas 1,36 ton/Ha, diikuti Kecamatan Kemiri dengan luas panen 300

Ha'

dengan

jumlah

produksi

402 ton dan

produktivitas

1,34

ton/Ha,

disusul

Kecamatan Grabag dengan

luas panen 197

Ha,

dengan jumtah produksi

267 ton

dan

produktivitas 1'35 ton/Ha.

Gambar.l

0.Produksi Komoditas

Sayuran di

produksi tanaman holtikultura

di

Kabupaten Purworejo dibedakan menjadi dua kelompok, pertama sayuran

dan yang

kedua adalah buah-buahan. Sayuran

yang

ada

antara lain cabai, terong, tomat, ketimun, bayam, kangkung dan buncis.Komoditas buncis hanya terdapat di Kecamatan Bener dengan luas panen 3 Ha dan jumlah produksi6,5 ton.

Kecamatan

Ngombol merupakan kecamalan dengan jumlah produksi

cabai

terbesar sejumlah 223,8

ton

dengan luas panen 13

Ha,

diikuti Kecamatan Butuh dengan jumlah produksi 134,3 ton dengan luas panen 20 Ha, disusul Kecamatan Loano dengan jumlah produksi82,3 ton dengan luas panen 15 Ha.

Komoditas terong sebagian besar dijumpai

di

Kecamatan Loano dengan jumlah produksi g2,7

ton

dengan

luas

panen

19 Ha,

diikuti Kecamatan Bener dengan jumlah produksi

57,5

ton

dan

luas panen

3

Ha,

disusul Kecamatan Ngombol dengan jumlah produksi 29,9 ton dan luas panen 3 Ha.

Komoditas ketimun

di

Kabupaten Purworejo terdapat di Kecamatan Butuh, Loano,

dan

Bagelen dengan jumlah produksi masing-masing

675

ton,

101,3

ton, dan

36

ton. Komoditas Kangkung dijumpai

di

Kecamatan Bener dengan

jumlah

produksi terbesar sejumlah 103,4 ton, diikuti Kecamatan Loano sebesar 75,6 ton, dan disusul Kecamatan Ngombol sebesar

21,1

ton.

Komoditas bayam dijumpai

di

Kecamatan Bener dengan jumlah produksi terbesar sejumlah 172,3

ton,

diikuti Kecamatan Loano sebesar

61

ton'

dan

disusul

Kecamatan Ngombol

sebesar

36,2 ton.

Komoditas

tomat

di

Kabupaten purworejo terdapat

di

Kecamatan Pituruh

dan

Gebang dengan masing-masing jumlah produksi 4,7 ton dan 0,8 ton.

,

*nsar.1{.tffff;f;*ll*ildiKabupabn

,J'n*ddo*t'

t$_r*td

''rdt,.t

Tanaman holtikultura yang berupa buah-buahan antara

lain

:

nangka/cempedak, rambutan, jeruk, durian, jambu biji, pepaya, pisang, nanas, salak, mangga, manggis,mlinjo

Kabupaten Purworejo

tahun

2001

900 800 7AA 600 5UU 400 300 200 100 U ,'. :",,t: t,t t::tt,,':,1 l :.1 1 :] . ]' .: ? .l,,i, ,.::,, .i ,ii , 'i rl r: l:,,1 :l :::i 6.5 .---".",*j,.'.

Buncis Cabai

Terong

Ketinrun

Kangkung

Jerris $aYuran

Bayam

Tomat

Berdasarkan

gambar

10

terlihat

bahwa pada tahun 2001

komodilas sayuran ketinmn merupakan sayuran yang terbanyak yang dihasilkan Kabupaten Punarorejo tahun 20O1 sebesar 812,3

ton,

diikuti cabai dengan jumlah produksi 789'4

ton'

dan disusul bayam dengan jumlah produksi343,B ton'

.*d

o$n$*_r'i'

\.o' .,r*-a::r'

.^+

.+'

-C^"^-'

,snt" \\T &12"3 - -- "' 238,9

lv-6

Gambar

Tabel  5.2. Perkembangan  Sarana  Fisik  dan  Ketenagaan  Bidang  Kesehatan di Kabupaten  Purworejo Tahun  200 sampai dengan  2001  ...
Tabel  2.1.  Rata-rata  Curah  Hujan Perbulan di Kabupaten  Purworejo
Tabel  2.4. Geologi  Kabupaten  Purworejo
Tabel 2.5. Jenis Tanah  di Kabupaten  Puruorejo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aktiviti penghasilan tembikar tradisional di negeri Pahang bermula di Kampung Pasir Durian yang berada di tebing Sungai Tembeling.yang merupakan salah satu sungai yang

Ditandai dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada tepian

Sintetik P dari PREMAN datang 7 sekon lebih awal daripada P riil, jika komparasi dilakukan per waveform, diperlukan peruba- han kecepatan hingga CMB agar dicapai pencocokan yang

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa

Upaya tersebut dilakukan dengan menanamkan sejak dini akan bahaya, pengetahuan yang lebih mendalam tentang jenis dan karakteristik bencana, serta bagaimana mengurangi resiko dampak

Ada beberapa alasan yaitu in vitro sebagai tahap awal mengembangkan obat baru, lebih ekonomis dibanding uji toksisitas secara in vivo dan keterbatasan hewan sebagai hewan uji

Selanjutnya yaitu tanggapan responden terhadap indikator pengawasan. Hasil penelitian menujukan bahwa sebagian besar responden memperoleh peran sosial yang mereka

tentang Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur. 