• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BRAND IMAGE, ENDORSMENT DAN GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI GITAR FENDER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH BRAND IMAGE, ENDORSMENT DAN GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI GITAR FENDER"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

i PENGARUH BRAND IMAGE, ENDORSMENT DAN GAYA

HIDUP TERHADAP MINAT BELI GITAR FENDER

Endi Hidayat 1 ) endihidayat.ngsi@gmail.com Agustini Tanjung, S.E, M.M. 2 )

agustini.tanjung@yahoo.com

Keinginan pasar terhadap gitar klasik sebagai gaya hidup yang sejak lama,sampai saat ini masih digandrungi oleh kalangan pecinta gitar di berbagai usia dan di seluruh dunia.ciri khas yang dipertahankan selama puluhan tahun tentu saja menjadi ikon evolusi musik dunia khususnya instrument music gitar,yang menjadi pilihan tepat untuk kebutuhan bermusik,Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh brand image,endorsment dan gaya hidup terhadap minat beli Gitar Fender.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah melalui perhitungan populasi dan sampel, menggunakan kuisioner, dan uji Validitas yang terkait atau secara ilmiah bisa disebutkan dengan metode Kuantitatif. Populasi pada penelitian ini pengguna Gitar Fender .Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 325 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Brand image berpengaruh positif terhadap minat beli Gitar Fender,dibuktikan dengan koefisien regresi sebesar 0.160 dan signifikasi sebesar 0.001>0.05. (2) Endorsment berpengaruh positif terhadap minat beli Gitar Fender,dibuktikan dengan koefisien regresi sebesar 0.115 dan signifikansi sebesar 0.021>0.05. (3) Gaya hidup berpengaruh positif terhadap minat beli Gitar Fender, dibuktikan dengan koefisien regresi sebesar 0.455 dan signifikasi sebesar 0.000<0.05.

Kata kunci: brand image,endorsment dan gaya hidup

(2)

2 BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Era modern zaman sekarang banyak perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan pasar serta mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis. Dengan tingkat persaingan yang tinggi perusahaan berharap akan mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi.Semakin modernnya zaman dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, terlebih pada trend dan mode yang bermunculan dengan seiring waktu.

Produsen gitar dituntut untuk lebih peka terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen dan dapat mengkomunikasikan produknya dengan baik dan efisien.

Produsen berlomba-lomba untuk mengembangkan strategi bisnisnya dengan mengeluarkan berbagai macam produk dan menggunakan berbagai macam strategi, terlebih pada strategi pemasaran khususnya promosi penjualan untuk menarik banyak konsumen.

Awal mula kehadiran gitar fender di dunia sambut baik oleh para gitaris pada zamannya karena gitar pada zaman itu bentuk gitar belum seperti gitar pada saat ini. Dari dulu hingga sekarang penjualan gitar fender tetap stabil di karenakan gitar fender memiliki keunikan tersendiri.

Gambar 1.1

Grafik total penjualan gitar elektrik 2017-2020

Sumber : Data diolah peneliti (2021)

Berdasarkan gambar 1.1 dapat disimpulkan bahwa penjualan gitar fender selama empat tahun selalu menempati urutan teratas dalam penjualan gitar elektrik.jumlah kenaikan mulai dari 2017 sebesar 350.000 unit hingga tahun 2020 sebesar 666.666 unit.

Peningkatan penjualan gitar elektrik di sebabkan oleh berbagai faktor,di antaranya adalah pengaruh dari brand image,endorsement dan gaya hidup.

Sehingga fender selalu menjadi pilihan para pecinta gitar untuk kebutuhan musiknya.

Berdsarkan penjelasan diatas yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian pada gitar fender di cikarang sebagai responden nya,di harapkan mereka sudah memiliki pengetahuan tentang penelitian ini sehingga membantu dan memberikan data yang dapat di pertanggung jawabkan.

Gambar 1.2 Harga Gitar Type Standart Series

Sumber : Data diolah peneliti (2021)

Berdasarkan grafik Penjualan gitar fender diatas,dapat disimpulkan bahwa gitar fender mempunyai penjualan yang tinggi walaupun harganya lebih mahal dibandingkan merk lain dalam type standart series. Sejarah dan fenomena gitar fender menjadi catatan penting bagi evolusi musik dunia. kelebihan yang dimiliki oleh gitar fender dapat memunculkan minat beli konsumen terhadap gitar fender.

-100 100 300 500 700

Thousands

Fender Gibson Yamaha Ephiphone

100000000 20000000 30000000

Harga Gitar Standart (dalam jutaan rupiah)

Series 1

(3)

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teori Minat Beli

Menurut Kotler dan Keller (2017), arti minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.

Menurut kotler dan keller (2016), minat beli dapat di identifikasikan melalui indikator- indikator sebagai berikut: Minat transaksional, Minat refrensial, Minat eksploratif,

Menurut Mehta (2016:66) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yangberhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.Pengertian minat beli menurut Howard dalam Negara et al (2018 : 205) adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Indikator di dalam penelitian ini Menurut kotler dan keller (2016), minat beli dapat di identifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut: Minat transaksional, Minat refrensial,Minat eksploratif.

Teori Brand Image

Brand image adalah sebuah proses dimana seseorang memilih,mengorganisasikan dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti.

Kottler dan Keller (2016:71). Brand image,yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentum schiffman dan Kanuk (2018:21).

Brand image adalah kumpulan asosiasi yang diorganisir menjadi suatu yang berarti. Aaker

& Biel (2016:71)

Indikator-indikator yang membentuk brand image menurut Aaker dan Biel (2018:71)

adalah Citra Pembuat,Citra Produk,Citra pemakai.

Teori Endorsment

Pengertian tentang celebrity endorserment adalah pendukung iklan atau juga di kenal sebagai bintang iklan yang mendukung produk diiklankan (Shimp,2017:258).

Celebrity Endorsement adalah advertising yang cukup umum untuk melakukan promosi melalui asosiasi eksplisit dengan menggunakan selebriti, produk kosmetik, produk jam tangan, alkohol, mobil, apotek, program penurun berat badan, dan jasa keuangan dengan tujuan meningkatkan Brand Awareness (Garthwaite 2018:76). Celebrity Endorsement diharapkan menjadi juru bicara merek agar cepat melekat di benak konsumen, sehingga konsumen mau membeli merek tersebut. (Royan, 2017). Celebrity Endorsement menurut Sonwalkar,et al (2011) menyebutkan bahwa endorsement adalah sebuah bentuk komunikasi dimana seorang celebrity bertindak sebagai juru bicara dari sebuah produk atau merek tertentu.

Menurut Royan (2017:14), indikator celebrity endorser terdiri dari 4 unsur:

Visibility,Credibility,Attraction,Power.

Teori Gaya Hidup

Gaya hidup merupaka pola perilaku hidup seseorang, pola dalam berbelanja dan mengalokasikan waktu. Mowen (2016:282). Gaya hidup merupakan suatu adaptasi aktif individu terhadap kondisi sosial dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk menyatu dan bersosialisasi dengan orang lain (Sugihartati, 2017: 43). Gaya hidup secara luas sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya (pendapat) (Setiadi, 2017:77) .

(4)

4 . Menurut Mowen (2015: 282) mengukur

variabel Gaya Hidup dengan menggunakan empat indikator yaitu :Utilitarian, Indulgence,LifeLuxuries,Aspirational

Luxuries.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu : 1. Diduga bahwa brand image

berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada gitar fender.

2. Diduga bahwa endorsement berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada gitar fender.

3. Diduga bahwa Gaya Hidup berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada gitar fender.

BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian

Design Penelitian

Metode penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat obyektif,menekankan pada pengujian statistic. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pendekatan ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian. Pengertian deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data ataiu sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya (Sugiyono 2016:8).

Gambar 1.3

Desain penelitian pengaruh brand image,endorsement dan gaya hidup terhadap minat beli gitar fender.

Populasi dan pengambilan sampel Jenis populasi yang penulis teliti adalah jenis populasi terbatas,dan jumlah populasinya diketahui sebesar 3728.Populasi terbatas adalah populasi yang di sumber yang jelas batasan-batasan nya secara kuantitatif (Bugin 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang menggunakan gitar fender. Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk penulis adalah Probability sampling yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Simple Random Sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak. Responden dalam penelitian ini yaitu dengan karakteristik responden konsumen yang pernah melakukan pembelian gitar fender.

Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dimana dalam pengumpulan data primer menggunakan metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Data kuesioner.

Jenis data sekunder dikumpukan dengan metode observasi dan studi pustaka.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(5)

5 I. Pembahasan Hasil Analisa Pengaruh

Brand Image (X1) terhadap Minat Beli Gitar Fender (Y ).

A.Uji Kelayakan Data 1. Uji Validitas

Tabel 1.1

Variabel Item R

hitung R tabel Ket

Brand Image X1

X1.1 782 0,113 Valid

X1.2 828 0,113 Valid

X1.3 828 0,113 Valid

X1.4 807 0,113 Valid

X1.5 742 0,113 Valid

X1.6 795 0,113 Valid

Berdasarkan tabel diatas, hasil dari olah data uji validitas terlihat bahwa tidak satupun butir pernyataan harga X1 yang tidak valid, dengan demikian seluruh pernyataan adalah valid. Karena nilai rhitung > rtabel (0.195).

2. Uji Reliabilitas Gambar 1.1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.801 .929 7

Dari keterangan table diatas dapat diketahui bahwa variabel brand image memiliki Cronbach Alpha sebesar 0.801. reliabilitas terpenuhi manakala nilai cronbach Alpha

>0.60. Dengan demikian variabel brand image dapat dikatakan reliable karena memiliki nilai Cronbach Apha 0.801>0.60.

B. Uji Analisa Data 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Gambar 1.2

Dari normal probability plot diatas terlihat bahwa titik-titik data membentuk pola linear sehingga dapat dianggap konsisten dengan distribusi normal. Artinya jawaban responden akan variabel Kemudahan terhadap Minat Beli terbukti terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinearitas Gambar 1.3

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Tolerance dari masing masing variabel independent adalah variabel Brand Image 0.407, variabel Endorsment 0.251 dan variabel Gaya Hidup 0.333. Yang dimana semua variabel indepeden memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10.

c. Uji Heteroskedastisitas Gambar 1.4

(6)

6 Berdasarkan gambar grafik Scatterplot

diatas menunjukan bahwa titik-titik tidak memiliki pola yang jelas dan menyebar secara acak di atas ataupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga hal ini menunjukan bahwa data didalam penelitian ini adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas.

2. Uji Analisa Kolerasi dan Regresi Gambar 1.5

Berdasarkan gambar diatas menunjukan bahwa Durbin Watson memiliki nilai sebesar 1.977. Dari tabel Durbin Watson dengan nilai signifikan 0.05 dan jumlah n (data) = 325 dan juga variabel (k) = 3 diperoleh nilai dL=1.8040 dan nilai dU = 1.8292.

Berdasarkan ketentuan kategori yang dipaparkan diatas, nilai Durbin Watson termasuk dalam range : dU < DW < 4 – dU yang menunjukan nilai 1.8292 < 1.977 <

2.1708. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis regresi linear ganda yang dilakukan dalam uji ini tidak terjadi adanya autokorelasi dan dapat dilakukan ke pengujian selanjutnya yaitu Uji Regresi Linear.

Hasil analisa Regresi Gambar 1.6

Persamaan regresi linier sederhana dari tabel coefficients diatas dapat dinilai signifikansi dari tabel coefficients diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Brand Image (X1) berpengaruh terhadap variabel Minat Beli (Y). Berdasarkan nilai t, diketahui nilai thitung sebesar 16.173 > ttabel 1.967,

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Brand Image (X1) berpengaruh terhadap variabel Minat Beli (Y).

C. Uji Hipotesa (Uji T) Gambar 1.7

Diketahui nilai signifikasi pengaruh X1 (Brand Image) terhadap Y (Minat Beli) adalah sebesar 0.001>0.05 dan nilai t hitung 3.278 >1.967 (nilai t tabel). Dengan demikian makan dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis H1 yang merupakan variabel Brand Image dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Minat Beli.

Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Diketahui nilai signifikasi pengaruh X2 (Endorsment) terhadap Y (Minat Beli) adalah sebesar 0.021>0.05 dan nilai t hitung 2.326

<1.967 (nilai t tabel). Dengan demikian makan dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis H2 yang merupakan variabel Endorsment dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Minat Beli.

Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Diketahui nilai signifikasi pengaruh X3 (Gaya Hidup) terhadap Y (Minat Beli) adalah sebesar 0.000<0.05 dan nilai t hitung 11.564

>1.967 (nilai t tabel). Dengan demikian makan dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis H3 yang merupakan variabel Gaya Hidup dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Minat Beli.

BAB V KESIMPULAN

(7)

7 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada penelitian ini peneliti memiliki kesimpulan yang dapat diperoleh sebagai jawaban atas ujian dalam penelitian ini mengenai pengaruh brand image, endorsment, dan gaya hidup terhadap Minat Beli Gitar Fender di Bekasi sebagai berikut : 1. Berdasarkan uji hipotesis diketahui bahwa variabel Brand Image mempunyai pengaruh terhadap Minat Beli Gitar Fender di Bekasi.Hasil ini menunjukan Brand Image berdampak positif terhadap Minat Beli Gitar Fender di Bekasi. Semakin tinggi nama suatu produk atau brand maka akan semakin bagus sudut pandang masyarakat kepada gitra itu di karenakan bran tersebut terpercaya dan tidak pernah membohongi konsumen.

2 .Berdasarkan uji hipotesis diketahui bahwa variabel Endorsment mempunyai pengaruh terhadap Minat Beli Gitar Fender di Bekasi.Hasil ini menunjukan bahwa Endorsment berdampak positif terhadap Minat Beli Gitar Fender di Bekasi.Semakin banyak ensorsment yang dilakukan maka akan semakin banyak juga masyararak atau konsumen yang mengenali gitar fender lebih dalam sehingga minat konsumen meningkat dan penjualanpun akan melakukan peningkatan.

3. Berdasarkan uji hipotesis diketahui bahwa variabel Gaya Hidup mempunyai pengaruh terhadap Minat Beli Gitar Fender di Bekasi.Hasil ini menunjukan Gaya Hidup berdampak positif terhadap Minat Beli Gitar Fender di Bekasi.

Saran

Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka saran yang dapat disampaikan adalah:

1. Bagi obyek penelitian,melakukan riset terhadap minat beli masyarakat secara lebih lanjut,karena semua faktor yang berpengaruh kepada minat beli

2. sehingga harus dilakukan untuk mempertahankan faktor tersebut, agar tidak hanya sementara waktu saja mempertahankan pengaruh dari dari variabel di atas

3. Bagi akademisi atau peneliti diharapkan dapat mengembangkan faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap Minat Beli gitar fender sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi Minat beli selain brand image,endorsement dan gaya hidup yang menjadi variabel bebas (Independent variabel) pada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Asumpta.R. (2014). Dasar-Dasar Public Relations, Jakarta: PT. Grafindo

Jakson (2015). Jackson, T, E

Papathanasopoulou and P Bradley 2005. Luxury or Lockin? The Carbon Implications of Consumer Lifestyles in the UK. Guildford: Surrey.

Unpublished Mimeo.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2012.

Marketing Managemen.t Fourteenth Edition. New Jersey: Pearson Education.

Kotler,P and keller, K.2015.Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ketiga belas.

Penerbit Erlangga. Jakarta.

Percy, L., and Rossiter, J. R.(1987).

“Advertising and Promotion Management”,McGraw-Hill:

Singapore.

Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gambar

Grafik total penjualan gitar elektrik   2017-2020

Referensi

Dokumen terkait

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

“Pengg unaan Metode Pembelajaran Concept Sentence dengan Media Flashcard dalam Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan di Kelas II SDN 6 Panjer Tahun

Agar perusahaan dapat sukses dalam persaingan, menurut McCharty dan Perreault (1996), inovasi adalah proses kreasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru yang mempunyai nilai

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM BELANJA LANGSUNG DAN SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN KEMISKINAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus di Kota Medan Tahun

Sebuah skripsi diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Khusus. ©

[r]

belanja langsung,dan sumber daya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi.. dengan kemiskinan sebagai variabel

Dari hasil analisis SWOT tersebut maka dapat diketahui beberapa alternatif strategi pemasaran yang sesuai sehingga dengan metode QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix)