BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pentingnya mempelajari macam wacana,jenis-jenis wacana maupun cara
pembuatannya merupakan salah satu yang menjadi latar belakang pembuatan makalah ini,yang juga menjadi tugas akhir mata kuliah “Bahasa Indonesia” yang di bimbing oleh Retno Susanti S.Pd.
Wacana mempuyai banyak macam dan jenis-jenisnya. Wacana sendiri merupakan rentetan kalimat yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain sehingga membentuk kesatuan,adapun bentuk-bentuk wacana ada : wacana
narasi,wacana eksposisi,argumentasi,deskripsi,dan wacana persuasi.
Dalam makalah ini kami akan menganalisis wacana persuasi.mulai dari definisinya,macam-macamnya,cara pembuatannya,dan contoh-contohnya. B. Identifikasi masalah
Dalam makalah ini kami akan mengidentifikasi masalah dari wacana
persuasi.mulai dari definisinya,macam-macamnya,cara pembuatannya,dan contoh-contohnya.
C. Batasan Masalah
Bentuk-bentuk dari wacana banyak macamnya. Mulai dari wacana
D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini di rumuskan dalam rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa definisi wacana persuasi ?
2. Apa macam-macam wacana persuasi ?
3. Bagaimana cara pembuatan wacana persuasi ? 4. Bagaimana contoh wacana persuasi ?
E. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan ini yaitu mendeskripsikan : 1. Definisi wacana persuasi.
2. Macam-macam wacana persuasi
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi wacana persuasi.
Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide,gagasan,atau pendapat penulis disertai imbauan atau ajakan kepada orang lain,dimana pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa gerakan yang di lakukan oleh pembaca sesuai dengan yang di anjurkan penulis dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa ide,gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Oleh Karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta atau bukti ( benar-benar terjadi ) sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.
Syarat-syarat
a. Watak dan kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan pendapatnya itu kepada orang lain.
b. Kemampuan pembicara mengendalikan emosi,hal ini akan mendukung keputusan yang di ambilnya.
c. Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.
Ciri-ciri persuasi :
a. Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembaca.
b. Bertolak atas pendirian bahwa pikiaran manusia dapat diubah.
c. Harus menciptakan persuasion melalui kepercayaan antara pembaca / penulis dan yang diajak berbicara atau pembaca.
d. Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai. e. Harus ada fakta dan data secukupnya.
Wacana ini digunakan dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan.
2. Persuasi Pendidikan
Wacana ini di gunakan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendididkan.
3. Persuasi Advertensi atau Iklan
Wacana ini di gunakan dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu.
4. Persuasi Propaganda.
Wacana ini biasanya di gunakan untuk menyampaikan informasi atau kampanye dengan tujuan agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.
C. Cara penyusunan persuasi.
1. Menentukan tema/topik tulisan
Langkah yang pertama ialah menentukan tema/topik tulisan. Tema dapat digali dan diperoleh melalui berbagai macam cara seperti pengamatan.
Pengalaman. Pendapat dan sikap penulis.
Tema yang akan kita bahas sebaiknya tidak terlalu luas. Jika kita menentukan tema yang masih terlalu luas,tema tersebut harus dipersempit atau dibatasi. Dengan demikian, penulis lebih ringan dan mudah dalam mengumpulkan dan menyeleksi bahan tulisan dan kemudian mengembangkannya menjadi tulisan yang menarik. 2. Menentukan Tujuan Tulisan
Tujuan menulis persuasi pada umumnya ialah membujuk, mendorong meyakinkan, dan mengajak pembaca agar melakukan sesuatu yang di kehendaki penulisnya. Dengan memperhatikan tema-tema seperti yang tertera pada langkah pertama.
Bahan tulisan persuasi dapat dicari dan dikumpulkan melalui pengamatan dan penelitian . Pengmatan dapat dilakukan dengan cara mangamati obyek tulisan secara seksama. Penelitian dapat dikerjakan dengan melakukan wawancara dengan orang-orang yang dapat dipercaya. Penelitian juga dapat dilakukan dengan studi kepustakaan atau membaca tulisan orang yang dapat dipercaya.
4. Menyiapkan Kerangka Tulisan
Bahan-bahan yang telah terkumpul dan terpilih kemudian dikelompokkan. Setelah itu, barulah kita menyiapkan kerangka tulisan. Setelah semuanya selesai kemudian kita susun menjadi sebuah wacana persuasi.
5. Mengembangkan Tulisan
Dengan disiapkannya kerangka tulisan,pengembangan tulisan dapat mulai dikerjakan, pikiran-pikiran yang telah disusun dan ditata kedalam kerangka tulisan harus dikembangkan secara sistematis. Seluruh pikiuran utama maupun pikiran penjelas kemudian dikembangkan menjadi kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas.
Dalam menulis persuasi yang perlu diperhatikan ialah adanya pembabakan tulisan dengan susunan seperti pembuka atau pendahuluan ,(tampak pada alenia pertama). Isi atau tubuh tulisan, (tampak pada alenia kedua, ketiga dan keempat) dan penutup (tampak pada kerangka alenia yang kelima). Pada bagian penutup inilah kesimpulan atau ringkasan tulisan ditonjolkan dalam bentuk ajakan yang ditujukan kepada pemabaca.
D. Contoh Wacana Persuasi
Contoh 1
untuk memenuhi keperluan rumah tangganya. Bensi dan solar digunakan oleh pemilik kendaraan. Kayu bakar digunakan oleh masyarakat pedesaan. Sedangkan masyarakat pedesaan menggunakan bensol, bensin, solar, dan listrik.
Makin lama persediaan berbagai bentuk dan jenis energy semakin menyusut. Penyusutan ini disebakan oleh semakin banyaknya industry yang memmerlukan banyak energy. Kebutuhan masyarakat akan energy juga makn meningkat karena kegiatan masyarakat kian berkembang dan beraneka ragam. Selain itu, jumlah kendaraanpun semakin banyak dan memerlukan bahan bakar minyak.
Untuk menunjang kelangsungan hidup anak cucu kita,mari kita menghemat energy, karena pada akhirnya energy akan habis jika kita gunakan terus menerus. Sebaiknya, masyarakat pemakai energy tak berlaku boros dalam menggunakan berbagai bentuk dan jenis energy. Bebagai industry dan perusahaan pun sebaiknya juga melakukan efisiensi dalam menggunakan energy.
Contoh 2
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai dimusim hujan ini adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ). Untuk mencegah ISPA kita perlu
mengkonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga. Karena semua itu perlu proses dan cara yang berlanjut.
Contoh 3
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, marilah kita menghindari penggunaan pestisida secara berlebihan.
Wacana persuasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penulis pada saat sekarang maupun waktu yang akan datang .
Langkah-langkah menulis wacana ini adalah : Menentukan tema, menentukan tujuan tulisan, mengumpulkan bahan tulisan, menyiapkan kerangka dan
mengembangkan tulisan .
Sedangkan macam-macamnya adalah : wacana persuasi politik, pendidikan, Iklan (Advertensi), dan propaganda.
B. Saran
Seperti halnya kata pepatah “ Buku adalah jendela dunia”, dengan memperbanyak membaca buku akan menambah wawasan dan pengetahuan kita. Mencintai
pengetahuan berarti kita harus mau bersahabat dengan buku.
Dan makalah sederhana ini mungkin bisa menjadi salah satu bacaan atau referensi bagi semua pelajar yang ingin belajar tentang wacana persuasi. Mulai dari definisinya, macam-macamnya, cara pembuatanya dan juga contoh-contohnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi,Hasan.dkk.1988.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Edisi ke-Tiga, Jakarta ; Balai pustaka
Ambary,Abdullah.1974. Intisari Sastra Indonesia, Bandung ; Djatmiko