• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 45 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Lokasi atau tempat penelitian merupakan tempat di mana dilakukannya penelitian, sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan di semua SMP Negeri di Sukoharjo. Dokumen lokasi dimaksud lihat lampiran1.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian mencakup serangkaian kegiatan dan alokasi waktu yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2013, yang selanjutnya dapat diperlihatkan pada tabel berikut :

Tabel 1 : Jadwal Kegiatan Penelitian No

1

Jenis Kegiatan Tahun 2012 Tahun 2013

Feb- Mart

Apr -Mei

Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Apr Mei 1 Persiapan Penelitian

a. Mengurus Perizinan b. Koordinasi dengan

pengawas dan kepala sekolah

c. Menyusun angket d. Melakukan uji coba

angket

e. Menganalisis hasil uji coba dan merevisi angket f. Finalisasi dan pengadaan

angket

2 Pelaksanaan penelitian a. Pelaksanaan observasi

awal

b. Pelaksanaan penyebaran angket

c. Analisis data hasil eksperimen

3 Penyusunan laporan skripsi

(2)

commit to user a. Penyusunan draf

b. Pengetikan skripsi 4 Pelaksanaan ujian skripsi

B. Rancangan/Desain Penelitian

Menurut Sugiyono, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat keilmiahan (natural setting) objek yang ditentukan.

Berdasarkan tujuan penelitian diklasifikasikan berupa penelitian dasar, penelitian pengembangan (R & D), penelitian Terapan. Sedangkan berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian diklasifikasikan berupa penelitian eksperimen, penelitian survey dan penelitian naturalistik.

Gay dalam Sugiyono (2010: 4) menyatakan bahwa “Sebenarnya sulit membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah karena keduanya terletak pada satu garis kontinum.”

Jujun S Suriasumantri menyatakan bahwa “Penelitian dasar atau murni adalah penelitian yag bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. “

Borg dan Gall dalam Sugiyono (2010: 4) menyatakan bahwa “Penelitian dan pengembangan (research and develpment/ R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk- produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.” Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatmen (perlakuan) tertentu. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang dialami (bukan buatan) tetapi penelitian melakukan perlakuan dalam pengumpulan data. Metode penelitian naturalistik/kualitatif digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah dan penelitian tidak membuat perlakuan karena peneliti dalam mengumpulkan data

(3)

commit to user

bersifat emic yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data bukan pandangan peneliti.

Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono (2010: 4) menyatakan bahwa, Metode kualitatif dan metode kuantitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang tradisional dan metode baru, metode positivistik dan metode postpositivistik, metode scientific dan metode artistic, metode konfirmasi dan metode temuan, serta metode kuantitatif dan interpretif.

Berdasarkan uraian di atas, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Adapun alasannya karena peneliti memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang yang bersifat aktual dan mencari pengaruh antara variabel yang diteliti kemudian memberikan kesimpulan berupa angka-angka yang diperoleh melalui pengolahan data dengan teknik statistik.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Sedangkan Sugiyono (2010: 117) mengemukakan bahwa

”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis. Jadi populasinya meliputi pengawas sekolah dan guru PKn SMP di Kabupaten Sukoharjo. Maka untuk x yakni pengawas sekolah SMP sebesar 4 responden dan y yakni guru pendidikan kewarganegaraan 102 jiwa.

2. Sampel Penelitian

”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut” (Sugiyono, 2010: 118).

Jadi sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti, untuk itu sampel yang diambil harus representatif. Suharsimi Arikunto (2006: 134) menyatakan bahwa;

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

(4)

commit to user

populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel lebih besar hasilnya akan lebih baik.

Satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Maka untuk x yakni pengawas sekolah SMP diambil seluruhnya sebesar 4 responden dan y yakni guru pendidikan kewarganegaraan diambil 22% dari 102 jiwa yakni 22 jiwa. Daftar guru PKn dan Pengawas sekolah dapat dilihat pada lampiran 2.

D. Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)

Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling, teknik sampling menurut Sugiyono (2010: 81) adalah:

Teknik sampling merupakan pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai macam teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. “

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:

1) Simple random sampling

2) Proportionate stratified random sampling 3) Disproportionate stratified random sampling 4) Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah) b. Non Probability Sampling

(5)

commit to user

Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi: Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Incidental, Purposive Sampling, Sampling Jenuh, Dan Snowball Sampling.

Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Peneliti menggunakan teknik simple karena semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

E. Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan pleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi variabel independen (variabel bebas), variabel dependen (variabel terikat), variabel moderator, variabel intervening dan variabel kontrol.

variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas (Independent Variable) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas (Independent Variable) yakni kompetensi pengawas sekolah (X).

b. Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat (Dependent Variable) yakni kinerja guru PKn (Y).

2. Penyusunan Instrumen

Sugiyono (2010: 102) menyatakan bahwa ”Instrumen penelitian adalah suatu alatyang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket. Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kompetensi pengawas sekolah dan kinerja guru PKn.Kisi-kisi dan Instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 3.

(6)

commit to user a. Pengertian Angket

Suharsimi Arikunto (2006: 151) mengatakan bahwa “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Kuesioner atau angket dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.

b. Macam-macam Angket atau Kuesioner

Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, Suharsimi Arikunto (2006: 152) mengemukakan macam-macam angket antara lain:

1) Dipandang dari Cara Menjawab

Kuesioner apabila dipandang dari cara menjawab dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a) Kuesioner terbuka yaitu kuesioner yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b) Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari Jawaban yang diberikan

Kuesioner apabila dipandang dari jawaban yang diberikan dibedakan menjadi dua macam yaitu :

a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

3) Dipandang dari Bentuknya

Kuesioner apabila dipandang dari bentuknya dibedakan menjadi empat macam yaitu :

a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup dalam bentuk pilihan ganda.

b) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c) Checklist, sebuah daftar di mana responden tinggal membubuhkan tanda check ( √ ) pada kolom yang sesuai.

(7)

commit to user

d) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

3. Dokumentasi

Dokumentasi observasi dan penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti dapat dilihat pada lampiran 13.

F. Validasi Instrumen Penelitian

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya, maka angket perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba angket ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dibuat telah memenuhi validitas dan reliabilitas. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.

a) Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Tujuan dari uji validitas ini adalah untuk mengetahui apakah butir-butir yang diuji cobakan dapat mengukur keadaan responden yang sebenarnya atau tidak.

Untuk mengetahui valid tidaknya butir angket maka diuji dengan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Suharsimi Arikunto (2006: 170);

} ) ( .

}{

) ( .

{

) )(

( .

2 2

2

2 X N Y Y

X N

Y X Y

X rxy N

 

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑X : Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y

∑XY : Jumlah perkalian X dan Y

∑X2

: Jumlah kuadrat dari X

∑Y2

: Jumlah kuadrat dari Y

(8)

commit to user N : Jumlah subyek

Jika r hit > r tab maka instrumen tersebut valid, sebaliknya jika r hit < r tab maka instrumen tidak valid.

Menurut Sugiyono (2010: 123-125), ”Validitas ada 2 macam yaitu validitas internal dan validitas eksternal”. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) Validitas Internal

Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi contruct validity (validitas kontruksi) dan content validity (validitas isi). Validitas kontruksi adalah validitas yang disusun berdasarkan teori yang relevan sedangkan validitas isi adalah validitas yang disusun berdasarkan rancangan atau program yang telah ada.

(2) Validitas Eksternal

Validitas eksternal adalah validitas yang disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah terbukti.

Adapun hasil uji validitas adalah sebagai berikut:

a.) Dari hasi analisis butir (item) pada angket kompetensi pengawas sekolah yang diuji cobakan menunjukkan bahwa dari 22 item soal didapat 17 soal yang valid, yaitu no 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22. Dan soal yang tidak valid sejumlah 5, yaitu no 1,2,16,18,22. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.

b.) Dari hasil analisis butir (item) pada angket kinerja guru PKn yang di uji cobakan menunjukkan bahwa dari 25 item soal didapat 22 soal yang valid , yaitu no 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 dan soal yang tidak valid sejumlah 3 item yaitu no 1, 8, dan 17. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

(9)

commit to user b) Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178 ) Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa:

Sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Dengan kata lain reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih.

Adapun mencari reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2006: 180) adalah ”(1) rumus Spearman Brown, (2) rumus Flanagan, (3) rumus Rulon, (4) rumus K-R.20, (5) rumus K-R21, (6) rumus Hoyt, (7) dan rumus Alpha”.

Teknik korelasi yang digunakan adalah Korelasi Product Moment, dilanjutkan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 196) dengan rumus:

r 11 =



 



 

 

2 2

1 1

t b

k

k

Keterangan:

r 11 : Koefisien reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir soal

: Jumlah varians butir

2t : Varians total

Untuk mengetahui reliabel tidaknya alat ukur tersebut, maka hasil r11 dikonsultasikan dengan r tab. Jika r11 > r tab maka item soal dikatakan reliabel, sebaliknya jika r11< r tab maka item soal tidak reliabel.

Adapun hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

a.) Hasil uji reliabilitas kompetensi pengawas sekolah menunjukkan bahwa hasil perhitungan diperoleh r11=1,24, karena r11 =1,24 >rtab =0,95 maka

(10)

commit to user

item soal dikatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.

b.) Hasil uji reliabilitas kinerja guru PKn menunjukkan bahwa hasil perhitungan diperoleh r11= 0,87, karena r11= 0,87> rtab= 0,4, maka item soal dikatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian. Ada dua teknik analisis data dalam suatu penelitian, yaitu teknik statistik dan non statistik. Dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik karena data yang diambil merupakan data kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi. Dengan alasan, penulis akan mencari pengaruh variabel interval yang satu dengan variabel interval yang lain. Adapun persyaratannya Uji Normalitas, Uji Linieritas, Uji Independent dan Uji Keberartian Regresi.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pandangan Umar, pemberian bagian zakat kepada golongan muallaf pada awalnya adalah dilakukan karena melihat yang ada pada saat itu, yaitu kondisi mental para

Saat merancang sebuah ruangan pendingin untuk kondisi penyimpanan benih yang optimal, insulasi yang baik dan pendinginan sangatlah penting; meskipun demikian

Classic Dangdut (Dangdut Lawas) merupakan program acara yang menyajikan tembang-tembang lawas setelah seharian beraktifitas, disini saatnya untuk menikmati suasana

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa nabi menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah ekonomi dan menghindari sistem

Pengembangan media pembelajaran komik ini didasari oleh rendahnya tingkat pengetahuan siswa – siswi di SD Negeri 2 Tegalharjo tentang pentingnya gizi seimbang yang dibuktikan

Namun pada kasus bayi Ny.E.N dengan asfiksia hanya ditemukan diagnosa risiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan imaturitas sistim pencernaan,

Namun, pengembangan sektor pariwisata juga membawa pengaruh lain, yaitu terancamnya lingkungan kebudayaan masyarakat kita.. Padahal, kemajuan sektor pariwisata sedikit

Ketika fuel solenoid valve membuka, bahan bakar yang bertekanan akan mengalir menuju fuel atomizer.. Atomizer akan menyemburkan bahan bakar ke