• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stabat, -2/ - l/ - Z0/9. Kepada Yth : Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Kab. Langkat. di - Tempat SURAT EDARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Stabat, -2/ - l/ - Z0/9. Kepada Yth : Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Kab. Langkat. di - Tempat SURAT EDARAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

BUPATI LANGKAT

Stabat, -2/ - l/ - Z0/9.

Kepada Yth :

Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Kab. Langkat di -

Tempat

SURAT EDARAN

Nomor -2?^/BKD/2019 TENTANG

KETENTUAN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT

• Menindaklanjuti Surat Edaran Kepegawaian Negara Nomor 3/SE/VIII/2019 Tanggal 01 Agustus 2019 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi, dengan ini disampaikan peraturan dan ketentuan yang menjadi dasar hal yang dimaksud, sebagai berikut:

I. Dasar Hukum

1. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

3. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi.

4. Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara Nomor 2/SE/VII/2019 Tanggal 30 Juli 2019 tentang Kewenangan Pelaksana Harian dan Pelaksana Tugas Dalam Aspek Kepegawaian.

5. Surat Edaran Kepegawaian Negara Nomor 3/SE/VIII/2019 Tanggal 01 Agustus 2019 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi.

H. Maksud dan tujuan :

1. Maksud

yang dimaksud mutasi pada surat edaran ini adalah perpindahan tugas dan/atau lokasi dalam 1 (satu) instansi pusat, antar OPD, antar instansi daerah, antar instansi pusat dan instansi daerah dan ke perwakilan Negara Indonesia di luar negeri serta atas permintaan sendiri.

2. Tujuan

Sebagai pedoman pelaksanaan Pemerintah Kabupaten Langkat.

mutasi Pegawai Negeid Sipil di Lingkungan

1

(2)

m, Syarat dan Prosedur Pelaksanaan Mutasi

1. Syarat yang harus dipenuhi dalam pengajuan mutasi.

a. Berstatus PNS.

b. Analisis Jabatan dan Analisis Beban Keija terhadap jabatan PNS yang akan mutasi.

c. Surat permohonan mutasi dari PNS yang bersangkutan.

d. Surat usul mutasi dari PPK instansi penerima dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki.

e. Surat persetujuan mutasi dari PPK instansi asal dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki.

f. Surat pernyataan dari instansi asal bahwa PNS yang bersangkutan tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan/atau proses peradilan.

g. Salinan/fotokopi sah keputusan dalam pangkat dan/ atau jabatan terakhir.

h. Salinan/fotokopi sah penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

i. Surat pernyataan tidak sedang menjalani tugas belajar atau ikatan dinas.

j. Surat keterangan bebas temuan yang diterbitkan Inspektorat dimana PNS tersebut berasal.

2. Prosedur Pelaksanaan Mutasi

1) , Mutasi PNS dalam satu Kabupaten / antar OPD,

(1) . Kepala OPD penerima membuat usul mutasi kepada Kepala OPD asal untuk meminta persetujuan.

(2) . Apabila Kepala OPD asal menyetujui, maka Kepala OPD asal memberikan persetujuan mutasi.

(3) . Mutasi PNS pada UPT melalui OPD yang membawahi UPT yang bersangkutan.

(4) . Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada angka (2)

, Kepala OPD penerima menyampaikan usul mutasi kepada BKD Kabupaten Langkat untuk mendapatkan persetujuan dari Bupati.

(5) . Berdasarkan persetujuan Bupati, BKD Kabupaten Langkat menerbitkan keputusan mutasi.

2) . Mutasi PNS dalam satu Provinsi.

a) . Mutasi PNS antar kabupaten/kota dalam satu provinsi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) . PPK kabupaten/kota instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK kabupaten/kota instansi asal untuk meminta persetujuan.

(2) . Apabila PPK kabupaten/kota instansi asal menyetujui, maka PPK kabupaten/kota instansi asal memberikan persetujuan mutasi.

(3) . Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada angka (2), PPK kabupaten/kota instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada Kepala Kantor Regional BKN melalui Gubernur untuk mendapatkan pertimbangan teknis.

(4) . Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN, Gubernur menetapkan keputusan mutasi.

b) Mutasi PNS dari provinsi ke kabupaten/kota dalam satu provinsi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1 ). PPK kabupaten/kota instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK provinsi instansi asal untuk meminta persetujuan.

(2) . Apabila PPK provinsi instansi asal menyetujui, maka PPK provinsi memberikan persetujuan mutasi.

(3) . Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada angka (2), PPK kabupaten/kota instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada Kepala Kantor Regional BKN melalui Gubernur untuk mendapatkan pertimbangan teknis.

2

(3)

(4)

, Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN, Gubernur menetapkan keputusan mutasi.

c)

. Mutasi PNS dari kabupaten/kota dalam satu provinsi ke provinsi yang bersangkutan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) . PPK provinsi instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK kabupaten/kota instansi asal untuk meminta persetujuan.

(2) . Apabila PPK kabupaten/kota instansi asal menyetujui, maka PPK kabupaten/kota memberikan persetujuan mutasi.

(3) . Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada angka (2), PPK provinsi instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada Kepala Kantor Regional BKN untuk mendapatkan pertimbangan teknis.

(4) . Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN, Gubernur menetapkan keputusan mutasi.

3)

. Mutasi PNS antar kabupaten/kota antar provinsi dan antar provinsi

a) . Mutasi PNS antar kabupaten/kota antar provinsi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1 ). PPK kabupaten/kota instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK kabupaten/kota instansi asal untuk meminta persetujuan.

(2) . Apabila PPK kabupaten/kota instansi asal menyetujui, maka PPK kabupaten/kota instansi asal memberikan persetujuan mutasi.

(3) . Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada angka (2), PPK kabupaten/kota instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada menteri yang menyelenggarakan urusan dalam negeri melalui Gubernur yang membawahi kabupaten/kota yang bersangkutan dan mengirimkan tembusan kepada Kepala BKN untuk mendapatkan pertimbangan teknis.

(4) . Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri menetapkan keputusan mutasi.

b) . Mutasi PNS dari kabupaten/kota pada satu provinsi ke provinsi lain dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) . PPK provinsi instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK kabupaten/kota instansi asal untuk meminta persetujuan.

(2) . Apabila PPK kabupaten/kota instansi asal menyetujui, maka PPK kabupaten/kota instansi asal memberikan persetujuan mutasi.

(3) . Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada angka (2), PPK provinsi instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada menteri yang menyelenggarakan urusan dalam negeri dan mengirimkan tembusan kepada Kepala BKN untuk mendapatkan pertimbangan teknis.

(4) . Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri menetapkan keputusan mutasi.

c) . Mutasi PNS dari provinsi ke kabupaten/kota pada provinsi lain dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) . PPK kabupaten/kota instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK provinsi instansi asal untuk meminta persetujuan, (2) . Apabila PPK provinsi instansi asal menyetujui, maka PPK provinsi

instansi asal memberikan persetujuan mutasi.

(3) . Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada angka (2), PPK kabupaten/kota instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada menteri yang menyelenggarakan urusan dalam negeri melalui Gubernur yang membawahi kabupaten/kota yang bersangkutan dan mengirimkan tembusan kepada Kepala BKN untuk mendapatkan pertimbangan teknis.

3

(4)

IV.

(4), Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri menetapkan keputusan mutasi.

4) Mutasi PNS dari Provinsi/Kabupaten/Kota ke Instansi Pusat atau sebaliknya dan Mutasi antar Instansi Pusat

a) , Mutasi PNS dari provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pusat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) . PPK Instansi Pusat sebagai instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK provinsi/kabupaten/kota instansi asal untuk meminta persetujuan.

(2) . Apabila PPK provinsi/kabupaten/kota instansi asal menyetujui, maka PPK provinsi/kabupaten/kota instansi asal memberikan persetujuan mutasi.

(3) . Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada angka (2), PPK Instansi Pusat sebagai instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada Kepala BKN untuk menetapkan keputusan mutasi.

b) . Mutasi PNS dari Instansi Pusat ke provinsi/kabupaten/kota dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) . PPK provinsi/kabupaten/kota instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK Instansi Pusat dimana PNS yang bersangkutan bekerja untuk meminta persetujuan.

(2) . Apabila PPK Instansi Pusat menyetujui, maka PPK Instansi Pusat memberikan persetujuan mutasi.

(3) . Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada angka (2), PPK provinsi/kabupaten/kota instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada Kepala Kantor Regional BKN untuk menetapkan keputusan mutasi.

3. Pejabat yang Berwenang.

a. Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri menetapkan keputusan mutasi PNS antar kabupaten/kota antar provinsi dan antar provinsi.

b. Kepala Badan Kepegawaian Negara menetapkan : 1) . Keputusan mutasi PNS antar Instansi Pusat.

2) . Keputusan mutasi PNS dari provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pusat, dan

3) . Pertimbangan teknis antar kabupaten/kota antar provinsi dan antar provinsi,

c. Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara menetapkan :

1) . Keputusan mutasi PNS dari Instansi Pusat ke provinsi/kabupaten/kota, dan

2) . Pertimbangan teknis mutasi PNS antar kabupaten/kota dalam satu provinsi.

d. Gubernur menetapkan keputusan mutasi PNS antar kabupaten/kota dalam satu provinsi.

e. Bupati menetapkan keputusan mutasi PNS antar OPD/unit kerja.

ContohSurat dan FormulirMutasi.

Disiplin dan atau Sedang Dalam Proses Pengadilan dan atau Sedang Dalam Proses Penjatuhan Hukuman Disiplin.

a, Lampiran I contoh Surat Permohonan Pindah, b. Lampiran II contoh Surat Pengantar Mutasi.

c. Lampiran III contoh Surat Usul Mutasi.

d. Lampiran IV contoh Surat Persetujuan Mutasi.

e. Lampiran V contoh Analisis Jabatan.

f. Lampiran VI contoh Analisis Beban Kerja.

g- Lampiran VII contoh Informasi Data PNS Unit Kerja.

h. Lampiran VIII contoh Surat Pernyataan Tidak Sedang Menjalani Hukuman

4

(5)

i. Lampiran IX contoh Surat Pernyataan Tidak Sedang Menjalani Pendidikan dan atau Tugas Belajar.

j. lampiran X contoh Surat Pernyataan Pengangkatan Tidak dari Formasi PTT (khusus tenaga kesehatan)

k. lampiran XI Persyaratan Mutasi V. Ketentuan Lata - Lata.

a. CPNS Formasi Umum Tahun 2018 ke atas, dilarang mutasi / pindah tugas ke Luar Instansi Kabupaten Langkat dengan alasan apapun selama 10 (sepuluh tahun) sesuai Permenpan-RB Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi CPNS Tahun 2018.

b. Tenaga Kesehatan Pengangkatan CPNS dari Formasi Pegawai Tidak Tetap (PTT) dilarang mutasi / pindah tugas dengan alasan apapun selama 5 (lima) tahun sejak diangkat menjadi CPNS sesuai dengan MoU antara Ditjen Kemenkes dengan Bupati Langkat tentang Pengangkatan Tenaga PTT Kemenkes menjadi CPNS.

c. Bupati sebagai PPK berhak melakukan mutasi PNS untuk ditempatkan/tempat tugas baru pada OPD/Unit Kerja yang masih membutuhkan/kekurangan formasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat.

ANGIN Tembusan :

1. Gubernur Sumatara Utara di Medan.

2. Kantor Regional VI BKN Medan di Medan.

3. Lain - lain dirasa perlu.

5

(6)

Stabat, Kepada Yth. : Bupati Langkat

Perihal : Permohonan Pindah ke c.q. BKD Kabupaten Langkat Lingkungan Pemerintah

Kab. Langkat di –

Tempat

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : ……….

Tempat/Tgl. Lahir : ……… / ………

NIP : ………

Pangkat/Gol. Ruang : ………, (………)

Jabatan : ………

Unit Kerja : ………

Instansi : Pemkab. ………

No Telp/HP : ………

No. KTP : ………

Dengan ini mengajukan permohonan pindah ke Pemerintah Kabupaten Langkat untuk diangkat dalam Jabatan ……… pada

………Kabupaten Langkat dengan alasan sebagai berikut :

a. Mengisi kekosongan formasi Jabatan ……… pada ………

Kabupaten Langkat.

b. ………. (di tambahkan alasan mutasi lainnya jika ada) Demikian permohonan ini Saya perbuat, atas pertimbangan dan persetujuan Bapak diucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Materai Rp. 10.000,-

……….

NIP. ………

Tembusan disampaikan kepada Yth. :

1. Kepala Dinas ………. (pd tempat bertugas) 2. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Langkat 3. Lain – lain dirasa perlu.

(7)

Kelengkapan berkas Mutasi PNS

No Uraian Mutasi

Keluar

Mutasi Masuk

1 Surat Permohonan PNS ybs  

2 Foto Copy KTP PNS ybs  

3 Rekom PPK Asal PNS ybs  -

4 Perangkat Daerah (PD) asal dan yang dituju PNS ybs

- Surat Rekomendasi Mutasi dari Kepala PD  

- Surat Keterangan Formasi Jabatan yang dibutuhkan / kebutuhan formasi/bezetting (bentuk tabel) dari Kepala PD

 

- Anjab dan ABK dari Kepala PD asal ttd. Kepala PD Asal PNS ybs

- - Surat Keterangan Tidak Sedang Dalam Proses

Pengajuan Kenaikan Pangkat

ttd. Kepala PD Asal PNS ybs

 6 Anjab dan ABK PNS ybs (ttd. BKD / BKDPSDM

/ membidangi Kepegawaian)

- 

7 Surat Tidak Dalam Proses Hukuman Disiplin ttd. Kepala PD Asal PNS ybs

ttd. BKD / BKDPSDM asal 8 Surat Tidak Sedang Menjalani Tugas

Belajar/Ikatan Dinas

ttd. Kepala PD Asal PNS ybs

ttd. BKD / BKDPSDM asal

9 Surat Tidak Ada Temuan ttd.

Inspektorat Asal (Eselon II/

Inspektur)

ttd. Inspektorat Asal (Eselon II/

Inspektur)

10 Daftar Riwayat Hidup  

11 Foto Copy SKP Tahun 2 tahun terakhir (leges)  

12 Foto Copy SK Jabatan Terakhir (leges)  

13 Foto Copy SK Pangkat Terakhir (leges)  

14 Foto Copy SK PNS (leges)  

15 Foto Copy SK CPNS (leges)  

16 Foto Copy KARPEG (leges)  

17 Surat Keterangan Pendukung mutasi lain jika ada

 

18 Berkas masing – masing rangkap 4 - -

(8)

KOP SURAT

SURAT KETERANGAN

TIDAK SEDANG DALAM PROSES PENGAJUAN KENAIKAN PANGKAT Nomor : ...

Yang bertandan tangan di bawab ini :

Nama : ...

NIP : ...

Pangkat/Gol. Ruang : ...

Jabatan : ...

Dengan ini menyatakan bahwa :

Nama : ...

NIP : ...

Pangkat/Gol. Ruang : ...

Jabatan : ...

Unit Kerja : ...

Intansi : ...

Menerangkan bahwa benar nama tersebut di atas adalah pegawai pada

………….. dan yang bersangkutan saat ini tidak sedang dalam proses pengajuan kenaikan pangkat.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

..., ...

PIMPINAN PD, ...

NIP. ...

(9)

ANALISIS JABATAN

INFORMASI JABATAN

1. Nama Jabatan : ...

2. Kode Jabatan : ...

3. Unit Organisasi :

a. Eselon II : ...

b. Eselon III : ...

c. Eselon IV : ...

4. Kedudukan dalam Struktur Organisasi

5. Ikhtisar Jabatan : ...

6. Urian Tugas : ...

7. Beban Kerja

NO BEBAN KERJA DIGUNAKAN

DALAM TUGAS

(1) (2) (3)

1 ... ...

2 Dst

8. Perangkat / Alat Kerja

NO ALAT KERJA DIGUNAKAN

DALAM TUGAS

(1) (2) (3)

1 ... ...

2 Dst 9. Hasil Kerja

NO HASIL KERJA DIGUNAKAN

DALAM TUGAS

(1) (2) (3)

1 ... ...

2 Dst

10. Tanggungjawab : ...

(10)

11. Wewenang : ...

12. Korelasi Jabatan

NO JABATAN UNIT KERJA/

INSTANSI DALAM HAL

(1) (2) (3) (4)

1 ... ... ...

2

13. Kondisi Lingkungan Kerja

NO ASPEK KETERANGAN

(1) (2) (3)

1 ... ...

2 Dst 14. Resiko Bahaya

NO BAHAYA FISIK / MENTAL PENYEBAB

(1) (2) (3)

1 ... ...

2 Dst

15. Syarat Jabatan : ...

16. Prestasi Kerja yang diharapkan

NO HASIL KERJA

WAKTU PENYELESAIAN

(MENI)

VOLUME (SETAHUN)

(1) (2) (3) (4)

1 ... ... ...

2

17. Butir Informasi Lain : ...

..., ...

PIMPINAN PD, ...

NIP. ...

Catatan :

Mutasi/pindah tugas masuk/keluar

antar provinsi di tanda tangani pejabat definitif (BKD / BKDPSDM / membidangi Kepegawaian)

(11)

ANALISIS JABATAN BEBAN KERJA

FORMULIR BEBAN KERJA UNTUK KEBUTUHAN PEGAWAI

1. Nama Jabatan : ...

2. Unit Kerja : ...

3. Ikhtisar Jabatan : ...

NO URAIAN TUGAS

SATUAN HASIL

WAKTU PENYELESAIAN

WAKTU KERJA EFEKTIF

BEBAN KERJA

PEGAWAI YANG DIBUTUHKAN

PEGAWAI YANG

ADA SAAT INI

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

..., ...

PIMPINAN PD, ...

NIP. ...

Catatan :

Mutasi/pindah tugas masuk/keluar

antar provinsi di tanda tangani pejabat definitif (BKD / BKDPSDM / membidangi Kepegawaian)

(12)

KOP SURAT SURAT KETERANGAN

KEBUTUHAN FORMASI/BEZETTING Nomor : ...

Unit Kerja : ...

Alamat : ...

Kecamatan : ...

Kabupaten/Kota : ...

Keadaan : ...

*) Tenaga Kesehatan / Jabatan Fungsional Lainnya NO JABATAN TINGKAT ABK PEGAWAIN SAAT INI

KURANG LEBIH KET CPNS/PNS PPPK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Dokter Pertama

Muda Madya 2 Dokter

Gigi

Pertama Muda Madya 3 dst….

JUMLAH

*) Tenaga Pendidik / Jabatan Administrasi

NO JABATAN ABK PEGAWAI SAAT INI

KURANG LEBIH KET CPNS /PNS PPPK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Guru Kelas

2 Guru Agama Islam

3 Guru Agama Kristan

4 Pengadministasi Umum

5 dst …..

JUMLAH

*) disesuaikan dengan kondisi PD/Unit Kerja

..., ...

PIMPINAN PD, ...

NIP. ...

(13)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI

1 Nama Langkap ………

2 NIP ………

3 Pangkat/ Golongan Ruang ………

4 Tempat dan Tanggal Lahir ……… / ………

5 Unit Kerja ………

6 Instansi ………

II. PENDIDIKAN

NO JENJANG NAMA SEKOLAH JURUSAN/

PROG STUDI

TAHUN LULUS

1 ……… ……… ……… ………

2 dst

III. GOLONGAN/PANGKAT

NO PANGKAT GOL SK

TMT NO

1 ……… ……. ………. ……..

2 Dst

IV. PELATIHAN/ KURSUS NO NAMA KURSUS/

PELATIHAN

LAMANYA KURSUS/

PELATIHAN

TEMPAT KURSUS/

PELATIHAN

TAHUN

1 ……… ……… …….. …..

2 Dst

V. RIWAYAT JABATAN STRUKTURAL NO JABATAN

NOMOR SK (SURAT KEPUTUSAN)

T.M.T

JABATAN KETERANGAN

1 ……… ……… …… ……

2 Dst

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya..

……….., Yang Membuat,

………

NIP. ………

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji T pada penelitian ini diketahui bahwa variabel Profitabilitas, ukuran dewan komisaris dan variabel Ukuran perusahaan secara parsial tidak

Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada huruf c, PPK instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada Kepala BKN lKepala Kantor Regional BKN.. untuk

Hasil analisis menunjukkan bahwa mahasiswa calon guru biologi FTK UIN SGD Bandung yang mengikuti kuliah media dan TIK biologi memiliki pemecahan yang masalah yang baik

Mahasiswa mempelajari video dan slide materi kuliah L: Mahasiswa melakukan diskusi dalam forum, mengerjakan Worksheet dan Tugas Kelompok 4 U: Dosen melakukan

FORKI mengusulkan atlet dan pelatih melalui Surat Keputusan Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia nomor 55/KPTS/PB.FORKI/KU/VIII/10 tanggal 13 Agustus 2010

ini terkait dengan adanya undang- undang hak cipta. Sedangkan perpustakaan tidak memiliki ruang koleksi audio visual yang dilengkapi fasilitas untuk menampilkan

Sebelum jaman kemerdekaan Desa Hutajulu terdiri dari beberapa perkampungan yang dikepalai oleh seorang kepala kampung (dalam istilah batak disebut kapala

Temuan yang dilakukan oleh Silaban (2009) menyatakan bahwa komitmen profesional normative berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku underreporting of time