• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM INDONESIA EMAS (PRIMA) PRATAMA CABANG OLAHRAGA KARATE GELOMBANG I : TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM INDONESIA EMAS (PRIMA) PRATAMA CABANG OLAHRAGA KARATE GELOMBANG I : TAHUN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA 1

PROGRAM INDONESIA EMAS (PRIMA) PRATAMA

CABANG OLAHRAGA KARATE

GELOMBANG I : TAHUN 2010-2011

I. PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRIMA PRATAMA

1.1 DASAR PEMIKIRAN

1. Kategori Pratama dalam sebuah multievent internasional

2. Kondisi prestasi para atlet Pratama (Junior) dihadapkan pada tantangan dan tuntutan prestasi masa kini di tingkat regional, Asia dan Dunia

3. Potensi atlet untuk ikut kompetisi yang terarah

4. Kondisi pembinaan dan kompetisi atlet Pratama (Junior) di Induk Organisasi

5. Terjadi Deregenerasi pada Induk organisasi sehingga sulit melahirkan atlet senior/andalan berprestasi.

6. Perlu adanya program strategis untuk pembinaan atlet Pratama (junior) yang berbakat

7. Kondisi dan potensi daerah yang belum dimaksimalkan padahal sumber atlet Junior/remaja berada di daerah.

1.2 VISI DAN MISI

Visi Program Pembinaan Skuad Atlet Pratama adalah membentuk pelapis Atlet Muda dan Utama. Misi Program Pembinaan Skuad Atlet Pratama adalah membina calon pelapis Atlet Muda dan Utama untuk sukses menghadapi ‘sasaran antara’ (Youth Games, School Games) menuju Olimpiade, Asian Games, SEA Games,dll.

1.3 FILOSOFI

Penciptaan Pembinaan yang Benar, Sistematis dan Berkelanjutan akan Menghasilkan Atlet Berprestasi Internasional.

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Membina dan mengantarkan atlet PRATAMA berbakat berumur sampai 18 tahun ke jenjang senior sebagai pelapis atlet utama/muda secara lebih istimewa dan unggul (special and excellence)

2. Mencari dan membina atlet PRATAMA berbakat berumur 14 s/d 18 tahun yang disiapkan untuk Youth Games, School Games secara bertahap dan simultan.

1.5 TARGET DAN SASARAN

Pencanangan Pola pembinaan yang berjenjang periodik, sistematis, dan berkelanjutan memiliki target pencapaian sasaran yang menyatakan bahwa dengan pembinaan yang baik maka akan melahirkan ‘Golden Boy’ dan ‘Golden Girl’ yang akan mampu menjadi pelapis atlit Muda dan Utama untuk menuju prestasi internasional.

(2)

1.6 KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI

Komponen yang akan terlibat dalam kegiatan Program Pembinaan ini adalah : − Menpora

− Mendiknas

− KON/KOI Pusat dan Provinsi

− Induk Organisasi (PB/PP) dan Pengprov − Dispora/Disorda

− Disdik

− Perguruan Tinggi − Sekolah

− Klub Cabang Olahraga − Orangtua

1.7 KRITERIA ATLET PROGRAM PRIMA PRATAMA

a. Target usia diprioritaskan pada usia 14 s/d 18 tahun b. Talenta Fisik (parameter)

c. Will Power (Psikologis)

Testing ini menjadi sangat penting karena diharapkan meminimalkan terjadinya “ degradasi” yang disebabkan oleh salah pilih atlet.

1.8 PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM

a. Latihan harian dilaksanakan selesai jam sekolah selama 5 hari dalam seminggu dengan durasi latihan 3 jam

b. Diberikan kebebasan hari latihan apabila ada kesulitan dalam mengatur jadwal sekolah maka sabtu dan minggu dapat dijadikan hari latihan

c. Fokus latihan adalah pengembangan kapasitas dan fisik dan kemampuan gerak dasar

d. Latihan yang dilaksanakan sesuai spesifikasi cabang olahraga dengan kebutuhan individual atlet (berdasarkan usia, pertumbuhan dan perkembangan)

e. Memperhatikan keseimbangan antara beban latihan dengan asupan nutrisi dan pola istirahat. f. Program latihan terdiri dari siklus makro, siklus mikro dan unit latihan harian.

g. Penerapan sport science & technology

h. Pelaksanaan dilakukan secara desentralisasi di daerah sentra pembinaan dengan mayoritas atlet terbanyak sebagai sentra pembinaan.

i. Memperhatikan pola sosial perilaku atlet usia remaja dalam hal pendidikan dan prestasi olahraga.

1.9 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan program Prima Pratama adalah selama 4 tahun mulai tahun 2010 s/d tahun 2014 dengan target dapat berprestasi pada Youth Olympic Games tahun 2014 dan pelapisan atlet Pratama Muda.

(3)

FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA 3

II. PROGRAM PRIMA PRATAMA KARATE

2.1 PENDAHULUAN

Pelaksanaan Program Prima Pratama cabang olahraga karate ditetapkan berdasarkan penetapan cabang prioritas oleh Satuan Pelaksana Prima Pratama. Kuota atlet yang diberikan kepada cabang olahraga karate adalah 15 atlet dan 3 pelatih dengan kriteria sebagai berikut :

1. Kelompok Usia 15-17 tahun : 8 atlet 2. Kelompok Usia 12-14 tahun : 7 atlet 3. Prioritas atlet berbakat

Berdasarkan pedoman tersebut diatas maka PB. FORKI menetapkan atlet, atas dasar parameter : 1. Prestasi nasional dan international resmi pada tingkat Asia

Berdasarkan parameter tersebut diatas maka ditetapkan atlet untuk kelompok umur 15-17 tahun dengan tingkat prestasi ranking 1 s/d 3 Kejuaraan AKF Hongkong 2010.

Kelompok umur 12-14 tahun ditetapkan dengan parameter pretasi Kejuaraan Piala Mendagri & Mendiknas 2010.

2. Bakat berdasarkan tes bakat

Tes bakat yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2010 bertepatan dengan pelaksanaan Kejuaraan Piala Mendagri & Mendiknas 2010 dimana terdapat 6 atlet berbakat.

3. Kebutuhan atlet masa yang akan datang

Kebutuhan atlet dimasa yang akan datang dipertimbangkan terhadap prioritas pembinaan pada kelas tertentu sebagai pelapis pratama muda dengan kriteria bakat pada berat badan atau kelas yang diprioritaskan

Kriteria pelatih didasarkan atas pedoman, ditetapkan parameter sebagai berikut :

1. Memiliki sertifikat kepelatihan atau berlatarbelakang pendidikan olahraga dan memiliki kompetensi.

2. Berdomisili di sentra pembinaan yang ditunjuk

3. Memiliki pengalaman dalam melatih atlet remaja dan memiliki pengalaman dalam menciptakan atlet berprestasi

4. Memiliki kemampuan dalam sport science & technology, nutrition, pertumbuhan serta perkembangan usia remaja dan kesehatan.

5. Memahami pola sosial dan perilaku remaja khususnya dalam kemampuan belajar dan olahraga. Pemilihan sentra pembinaan sesuai dengan pedoman pelaksanaan program Prima Pratama ditetapkan atas dasar jumlah atlet pada suatu daerah dengan jumlah maksimal sentra pembinaan adalah 3 daerah sentra pembinaan.

2.2 ATLET DAN PELATIH PRIMA PRATAMA CABOR KARATE

Berdasarkan parameter tersebut diatas maka PB. FORKI mengusulkan atlet dan pelatih melalui Surat Keputusan Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia nomor 55/KPTS/PB.FORKI/KU/VIII/10 tanggal 13 Agustus 2010 tentang Penetapan Atlet, Pelatih dan Koordinator Program Prima Pratama Cabang Olahraga Karate yang selanjutnya ditindaklanjuti dan ditetapkan dalam Surat Keputusan Ketua Dewan Pelaksana Program Indonesia Emas nomor 37B tahun 2010 tanggal 1 November 2010 tentang Penetapan Daftar Nama Atlet, Pelatih dan Koordinator Pelatih Cabang Olahraga Satlak Prima Pratama, dengan lampiran nama atlet, pelatih dan koordinator sebagai berikut :

(4)

No Nama Jenis Kelamin

Tanggal Lahir

Asal Daerah Desentralisasi Kelas

1 M. Zaki Firdaus L 30/06/1995 DKI Jakarta DKI Jakarta Ku

2 M. Rizki L 13/06/1995 Sumatera Utara DKI Jakarta Ku

3 Rakha Agung Suryandaru L 23/11/1995 DKI Jakarta DKI Jakarta Ka

4 Kartika Herliana P 21/07/1997 DKI Jakarta DKI Jakarta Ku

5 Chamil Nazbudin Irfandi L 20/01/1997 DKI Jakarta DKI Jakarta Ku

6 Diki Hermawan L 11/09/1997 DKI Jakarta DKI Jakarta Ku

7 Shandy Firmansyah L 23/12/1995 Jawa Barat Jawa Barat Ku

8 Eva Fitria Setiawati P 14/03/1994 Jawa Barat Jawa Barat Ka

9 Gede Rizky Gustisa Wisnu L 04/12/1995 Bali Jawa Barat Ku

10 Vina Aprilia P 04/04/1996 Jawa Timur Jawa Barat Ku

11 Ariski Dwi Prasetya L 18/07/1994 Jawa Tengah Jawa Barat Ku

12 Magfirah Syamsul Alam P 12/07/1997 Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Ka

13 Ifka Widya Sari P 27/05/1997 Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Ku

14 Febi Ramadhan Saputra L 18/02/1997 Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Ku

15 M. Fadel Muslimin L 14/08/1997 Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Ku

16 Andrian Tejakusuma L Koordinator PB. FORKI

17 Elandrian Vitara L Pelatih DKI Jakarta

18 Arif Hardiana L Pelatih Jawa Barat

19 Mursalim Bado’o L Pelatih Sulawesi Selatan

Khusus untuk subsentra kegiatan maka ditunjuk pelatih subsentra sebagai berikut :

No Nama Jenis

Kelamin

Jabatan Sub Sentra

Sub Sentra Desentralisasi

1 Pulungan Sihombing L Pelatih Sumatera Utara DKI Jakarta

2 Dwi Budi Mufikiarso L Pelatih Jawa Tengah Jawa Barat

3 Johannes Koento L Pelatih Jawa Timur Jawa Barat

4 Putu Chris Budi L Pelatih Bali Jawa Barat

2.3 ORGANISASI PELAKSANAAN PROGRAM

Organisasi pelaksanaan Program Prima Pratama Karate secara umum tetap berpedoman pada induk organisasi dengan panduan program pelaksanaan dari satuan pelaksana Prima Pratama. Pola pelaksanaan program cabang olahraga karate menuntut koordinasi dan pengawasan yang ketat sehubungan dengan adanya sub sentra pembinaan dimana terdapat atlet yang berbeda domisili/daerah dalam satu sentra pembinaan. Kondisi ini akan menuntut penambahan pelatih yang ditempatkan di daerah atau keterlibatan secara langsung dari pelatih daerah dalam pelaksanaan program latihan. Secara umum organisasi pelaksanaan tahap I tahun 2010-2011 adalah sebagai berikut :

(5)

FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA 5

2.4 RENCANA PROGRAM 2.4.1 TAHAP PERSIAPAN

Tahap persiapan adalah kegiatan yang bertujuan untuk melengkapi dan mempersiapkan pelaksanaan program utama. Kegiatan ini terdiri dari :

1. Pemilihan dan rekrutment atlet, pelatih 2. Persiapan adminsitrasi program 3. Pembuatan rencana program

4. Sosialisasi dan pemaparan program pada daerah sentra dan subsentra 5. Pemaparan program terhadap atlet dan orangtua.

6. Penunjukan pelatih pada subsentra pelaksanaan

7. Workshop kepelatihan dan pemahaman program pelaksanaan kepada seluruh pelatih

2.4.2 TAHAP PELAKSANAAN

Tahap pelaksanaan terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu : 1. Kegiatan pelatihan

Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara desentralisasi pada sentra dan subsentra dengan program secara umum sebagai berikut :

− Program latihan teknis : 70% − Program latihan fisik : 30% 2. Kegiatan tes dan evaluasi

Kegiatan tes dan evaluasi direncanakan dengan berpedoman pada petunjuk pelaksanaan Prima Pratama secara umum yang terdiri dari :

(6)

a. Tes

− Tes fisik dan laboratorium awal − Tes fisik dan laboratorium per 4 bulan b. Evaluasi

− Evaluasi prestasi secara internal

− Evaluasi prestasi atlet tingkat nasional (tahun 2011)

− Evaluasi atlet tingkat internasional (untuk pelaksanaan tahun 2011 minimum tingkat asean) − Evaluasi atlet secara keseluruhan dilakukan dengan sistem poin dalam satu tahun.

− Evaluasi program latihan 2 bulanan, 4 bulanan

Adapun jadwal pelaksanaan tahun 2010-2011 adalah sebagai berikut :

No Kegiatan 2010 2011

Okt Nov Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

1. Tahap Persiapan O

a. Penunjukan & Rekrutmen

atlet, pelatih O O

b. Administrasi Program O O O O O O O O O O O O O O O

c. Penyusunan Program O

d. Sosialisasi ke daerah O

e. Penjelasan pada atlet O

f. Penjelasan pada Ortu O O

g. Penunjukan pelatih subsentra O O O

h. Workshop program O O O O O O O

2. Tahap Pelaksanaan O O O O O O O O O O O O O O

a. Pelatihan O O O O O O O O O O O O O O

b. Tes O O O O O

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah reaksi dan power lengan memberikan hububgan yang positif terhadap kemampuan pukulan gyakusuki cabang olahraga karate pada

Dapat disimpulkan bahwa motivasi atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara Pada Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan PEPARNAS XIV Di Riau

Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Pada Siswa Yang Aktif Mengikuti Ekstrakurikuler Karate di SMP N 3 Perbaungab Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran

Calon pelatih Atlet Andalan Nasional yang lulus dalam seleksi ditetapkan sebagai Pelatih Atlet Andalan Nasional oleh tim

Karena itu, persoalan yang sering ditanyakan oleh pengurus dan pelatih olahraga pada hakikatnya terarah pada suatu sasaran yaitu membina atlet agar mereka mencapai

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan seleksi Calon Pelatih Atlet Andalan Nasional dan penetapan Pelatih Atlet Andalan Nasional sebagaimana dimaksud dalam

Ketua Umum terpilih dalam pembentukan/menyususn Pengurus Besar FORKI periode tahun 2014 – 2018 bertindak sebagai Ketua Tim Formatur dan dibantu oleh 4 anggota

Dengan didukung tenaga pelatih dan administrasi yang profesional diharapkan penyelenggaraan Kelas Bakat Istimewa Olahraga di SMA Negeri I Sewon dapat