• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI ATLET NATIONAL PARALYMPIC COMMITTE (NPC)INDONESIA PROVINSI SUMATERA UTARA PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK DALAM PERSIAPAN PEPARNAS XIV DI RIAU TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIVASI ATLET NATIONAL PARALYMPIC COMMITTE (NPC)INDONESIA PROVINSI SUMATERA UTARA PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK DALAM PERSIAPAN PEPARNAS XIV DI RIAU TAHUN 2012."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI ATLET NATIONAL PARALYMPIC COMMITTEE (NPC)

INDONESIA PROVINSI SUMATERA UTARA

PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK DALAM

PERSIAPAN PEPARNAS XIV DI RIAU

TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

Fahrur Rozi

081266210028

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat dan

karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun dalam wujud yang sangat

sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini banyak mendapatkan bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar bahwa manusia biasa tak luput dari

kesalahan. Oleh karena itu, Penulis menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan

terima kasih yang tidak terhingga kepada Yth.:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta

staf-stafnya.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK Unimed yang telah memberikan

izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan dan juga kepada Bapak

Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO selaku

Pembantu Dekan II, Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas

Ilmu Keolahragaan.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(PKO) FIK Unimed dan juga selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing

Skripsi, dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga (PKO) FIK Unimed.

4. Bapak Dr. Imran Akhmad, M.Pd selaku Dosen Penguji I, Ibu Indah Verawati, S.Psi, MA

selaku Dosen Penguji II dan Ibu Dr. Rahma Dewi, M.Pd yang telah banyak meluangkan

waktu dalam memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan

skripsi ini.

5. Seluruh civitas akademik FIK Unimed yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Teristimewa kepada keluarga saya Ayahanda Muhammad Rajab dan Ibunda Hodmarida

Lubis serta Adek-adek Saya, Abdul Hadi Rozi, A.Rifa’i, Aidil Rosadi dan Nurul Khotimah

serta Paman Saya Drs. Hasbullah Sani dan Zulfikar Fahmi, S.Ag yang telah memberikan

(7)

Kepada orang yang penulis sayangi Evi Atikah Parinduri, Am.Keb yang selalu memberikan

semangat dan dorongan kepada penulis.

7. Kepada Bapak Zulkifli, Bapak Yoseph Lumy, BA, Abanganda Syafriadi, S.Pd, Yogi Rifai

S.Pd, Sajali, Fadli Anwar dan Kakak Theresia Octaviane, S.Psi selaku Pengurus, Pelatih

dan para Asisten Pelatih National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi

Sumatera Utara. Serta para Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi

Sumatera Utara Cabang Olahraga Atletik.

8. Kepada sahabat penulis yaitu: Zefriansyah, Maratua, Irfani, Rafika Ardila, Yeni Dasarina

dan untuk semua rekan-rekan mahasiswa PKO Reguler dan Ekstensi 2008 yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang turut serta

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama Penulis mengikuti perkuliahan.

Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua untuk

pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi olahraga pada khususnya.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada Penulis menjadi amal ibadah yang diterima

oleh Allah SWT.

Amin...Ya...Rabbal ‘Alamin.

Medan, Agustus 2012

Penulis

Fahrur Rozi

NIM. 081266210028

(8)

ABSTRAK

FAHRUR ROZI, Motivasi Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara Pada Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan PEPARNAS XIV Di Riau Tahun 2012.

(Pembimbing: ZULFAN HERI) Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi atlet National Paralympic Committee

(NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara Pada Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan

PEPARNAS XIV Di Riau Tahun 2012.

Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan tehnik survey memakai angket tertutup, digunakan untuk menjawab pemasalahan yang dicapai pada masa sekarang. Adapun jumlah sampel sebanyak 21 orang yang diperoleh dengan tehnik total sampling. Sehingga populasi berhak menjadi sampel. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data motivasi atlet National

Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara Pada Cabang Olahraga Atletik

Dalam Persiapan PEPARNAS XIV Di Riau Tahun 2012 adalah angket yang sebelum dilakukan penelitian angket terlebih dahulu di uji cobakan, setelah di uji cobakan kemudian dicari validitas dan reliabilitas angket. Setelah dapat validitas dan reliabilitas angket dari 60 ternyata yang valid hanya 26 butir. Dengan menggunakan angket dapat diketahui motivasi atlet National Paralympic

Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara Pada Cabang Olahraga Atletik Dalam

Persiapan PEPARNAS XIV Di Riau Tahun 2012.

Dapat disimpulkan bahwa motivasi atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara Pada Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan PEPARNAS XIV Di Riau Tahun 2012 nilai persentase jumlah keseluruhan adalah 82,51% termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil analis data deskriptif persentase menunjukkan bahwa motivasi atlet

National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara Pada Cabang

(9)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

1. Hakikat Motivasi ... 10

2. Motivasi Berprestasi ... 15

3. Hakikat Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara Cabang Olahraga Atletik ... 22

4. PEPARNAS XIV ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Waktu Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

(10)

C. Metode Penelitian ... 32

D. Instrumen Penelitian ... 33

1. Definisi Konseptual ... 33

2. Definisi Operasional ... 34

3. Kisi-Kisi ... 34

E. Uji Coba Angket ... 35

1. Validitas ... 36

2. Reliabilitas ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 40

B. Hasil Penelitian ... 42

C. Pembahasan Penelitian ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Klasifikasi cabang olahraga atletik ... 25

2. Jumlah atlet pemusatan latihan daerah sumatera utara dalam persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun 2012 ... 31

3. Kisi-kisi angket motivasi persiapan kejuaraan ... 35

4. Interpretasi Nilai r ... 38

5. Frekuensi dan rekapitulasi data setiap indikatot/sub indikator ... 42

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Angket Motivasi Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera

Utara Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan PEPARNAS XIV di Riau Tahun 2012

50

2. Hasil Uji Coba angket (Validitas Angket) Pada atlet Angkat Berat NPC Indonesia Prov.

Sumut ... 52

3. Perhitungan Kuadrat dan Perkalian Tiap Variabel Untuk Menghitung Validitas dan

Reliabilitas Angket ... 53

4. Perhitungan Validitas Angket ... 54

5. Perhitungan Reliabilitas Angket ... 56

6. Rekapitulasi Data Angket Motivasi Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia

Provinsi Sumatera Utara Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan PEPARNAS XIV di

Riau Tahun 2012 ... 59

7. Cara Perhitungan Presentasi Data Tiap Indikator/sub indikator ... 60

8. Deskripsi Data Hasil Penelitian Angket Motivasi Atlet National Paralympic Committee

(NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan

PEPARNAS XIV di Riau Tahun 2012 ... 62

9. Tabel harga Kritik dari r Product-Moment ... 63

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembinaan prestasi olahraga dengan berbagai cara telah dilakukan sejak zaman olimpiade

modern hingga zaman sekarang. Pembinaan tersebut tidak hanya terpaku pada satu cabang

olahraga saja akan tetapi pembinaan yang dilakukan adalah mencapai keseluruhan cabang

olahraga yang dipertandingkan. Pembinaan juga tidak hanya untuk atlet normal akan tetapi

pembinaan juga untuk atlet yang tidak normal (cacat). Pembinaan olahraga bertujuan untuk

mewujudkan kesetaraan dan kesejajaran segala aspek kehidupan berbangsa dan

bernegara.Penyandang cacat Indonesia menyadari bahwa sesungguhnya perjuangan mewujudkan

kehidupan yang maju, sejahtera, adil dan bermartabat merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari perjuangan Indonesia.

Dengan semboyan “Latihan yang Lemah, Sambung yang Patah, Gigih Bertanding, Maju

Terus Pantang Mundur”. Penyandang cacat Indonesia berusaha mendewasakan diri agar dapat

memiliki kemampuan yang optimal sehingga hidup mandiri terhadap pergaulan hidup dan

lingkungan keluarga maupun masyarakat. Penyandang cacat menyadari bahwa olahraga

mempunyai arti penting karena dengan melalui kegiatan olahraga dapat meningkatkan

kemampuan dan prestasi. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang atlet dalam

usaha untuk meraih prestasi yang maksimal. Diantaranya yaitu, faktor internal atau faktor yang

dari dalam diri si atlet dan faktor eksternal atau faktor yang dari luar diri si atlet.

Faktor internal atau faktor dari dalam diri atlet bisa dibagi atas dua bagian yaitu yang

pertama fisik, misalnya postur tubuh, kondisi kemampuan dasar fisik (kekuatan, daya tahan,

(14)

emosi, dan sebagainya). Semua faktor tersebut saling berkaitan erat satu sama lain dan harus

mendapatkan perhatian yang sama besarnya dalam satu usaha pembinaan untuk mencapai hasil

yang maksimal.

Selain itu juga pemerintah memberikan baik individu maupun tim, penghargaan baik

berupa materi maupun bentuk lain. Penghargaan tersebut diberikan kepada atlet yang berprestasi

yang berhasil mengharumkan nama bangsa dan daerahnya. Semuanya itu bertujuan untuk

memotivasi para atlet agar terus berusaha meraih prestasi yang terbaik.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:83) bahwa “ motivasi sebagai

inner(batin) berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar”. Motivasi

dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya

semakin besar kesuksesan dalam belajar/latihan dan meraih prestasi. Kemudian Harsono

(1988:101) menyatakan bahwa dalam latihan atau trainingadalah “suatu proses latihan yang

sistematis dilakukan secara berulang-ulang, yang kian hari jumlah bebannya kian bertambah.

Dengan adanya dalam hati yang mendasari untuk melaksanakan latihan dengan teratur dan

dilakukan secara berulang-ulang, penguasaan teknik-teknik pada latihan akan lebih baik.

Pada tanggal 31 Oktober 1962, Pemerintah mendirikan Yayasan Pembinaan Olahrag

Cacat (YPOC) di Surakarta kemudian tahun 1993 diganti dengan Badan Pembinaan Olahraga

Cacat (BPOC) dan setelah Pekan Olahraga Cacat Nasional (PORCANAS) XII Palembang atas

saran Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (MENPORA RI) serta mengikuti aturan

lembaga Paralympic Regional dan Internasional maka BPOC perlu ditingkatkan eksistensinya

dan kedudukannya bahwa BPOC merupakan National Paralympic Committee (NPC)

Indonesia.Tanggal 26 Juli 2010 melalui Musyawarah Olahraga Nasional (MUSORNAS),

(15)

berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya National Paralympic Committee (NPC) Provinsi

Sumatera Utara, yang berlokasi di Jl. Stadion Teladan No.22 Medan. National Paralympic

Committee (NPC) Provinsi Sumatera Utara membina beberapa cabang olahraga, diantaranya:

Atletik, Angkat Berat, Catur, Tenis Meja dan Renang.

Atlet National Paralympic Committee (NPC) Provinsi Sumatera Utara diberikan fasilitas

mulai dari tempat tinggal (bagi atlet yang dari luar daerah), transport, uang saku. Pembinaan ini

dimaksudkan agar atlet dapat terus meningkatkan prestasinya. Atlet berprestasi dapat dilihat baik

dari evaluasi latihan (tes perbulan) maupun dari pertandingan.

Prestasi olahraga itu tidak hanya tergantung pada keterampilan teknis olahraga dan

kesehatan fisik yang dimiliki oleh atlet yang bersangkuatan, tetapi juga tergantung pada

keadaan-keadaan psikiologis dan kesehatan mentalnya. Menurut Noehi Nasution dalam Djamarah

(2011:200) bahwa “kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”.

Kemudian Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:85) mengtakan bahwa “kesehatan mental

ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik demikian juga selalu sukses akan

membawa harga diri seseorang”. Dengan timbulnya harga diri merupakan kesehatan mental.

Individu hidup selalu mempunyai kebutuhan, dorongan seperti memperoleh penghargaan, dapat

kepercayaan, rasa aman, jika tidak terpenuhi akan menjadi masalah dengan bentuk maladjusment

sebagai manifestasi mental yang kurang sehat, sehingga akan merugikan dalam latihan.

Keadaan psikologis kesehatan mental dari atlet tersebut justru harus selalu diestimasi

sebelum atlet terjun dalam pertandingan atau kejuaraan. Untuk itu, pendekatan psikologis

seorang pelatih kepada atlet-atletnya, disamping latihan-latihan keterampilan teknis olahraga,

menjadi sangat penting artinya. Tentusaja keadaan psikologis dan kesehatan mental dari pelatih

(16)

kepada atletnya. Berdasarkan pernyatan-pernyataan diatas, peranan psikologis dan kesehatan

jiwa/mental dalam olahraga ini lebih mengutamakan masalah-masalah interaksi dan komunikasi

diantara pelatih dan atlet-atletnya, khusus adanya saling pengertian diantara mereka, tentang

kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaiaan hasil latihan.

Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi, motivasi yang dalam latihan akan

menunjukkan hasil yang baik. Djamarah (2011:201) menyatakan bahwa “motivasi merupakan

motor penggerak dalam perbuatan, apabila kurang memiliki motivasi intrinsik maka dibutuhkan

dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik”. Motivasi merupakan motor penggerak dalam

latihan pada atlet, jadi jika tidak memiliki motivasi dari dalam dirinya (intrinsik) maka perlu di

beri dorongan yang bersifat memacu prestasinya (ekstrinsik).

Para atlet tidakhanya berlatih dan terus beratih saja tetapi masing-masing sudah

mempunyai tujuan dari latihan tersebut misalnya dari event tingkat daerah menuju event tingkat

nasional seperti kejuaraan PEPARNAS. Persiapan latihan pun dilakukan demi kemajuan dan

keberhasilan ditingkat yang lebih lagi. Dalam persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun 2012

para atlet harus siap untuk melakukan pusat latihan daerah, dimana para atlet setiap hari

melakukan latihan.

Latihan yang dilakukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani para atlet yaitu dengan

melakukan latihan kondisi fisik dengan durasi dan intensitas latihannya yang terus meningkat

(overload) sesuai dengan komponen kondisi fisik yang akan dilatih dan sesuai dengan yang

dibutuhkan masing-masing nomor yang akan dipertandingkan, kemudian latihan teknik dan

(17)

tuna daksa, tuna netra dengan selalu dipapah/diawasi, dan tuna rungu dengan menggunakan

bahasa isyaratartinya dengan pengawasan yang hkusus oleh pelatih.

Latihan yang dilakukan mulai 8 kali dalam seminggu sampai 12 kali dalam seminggu

dengan intensitas latihan pagi dan sore. Dengan waktu istirahat atau rest latihan 3 kali dan 2

kali seminggu. Mereka juga melakukan try out untuk menguji kemampuan mereka dengan

memperbaiki (memberikan waktu yang terbaik dan tercepat dengan nomor yang diujikan) atau

membuat rekor yang baru bagi dirinya yang dilakukan setiap akhir bulan.

Atlet perlu dimotivasi agar latihan-latihan yang dilakukan tidak terasa lelah dan

menimbulkan kebosanan. Setiap atlet tentu sangat meninginkan dirinya masuk dalam tim dan

mengikuti latihan sehingga berprestasi dalam kejuaraan. Namun demikian dalam pemusatan

latihan PEPARNAS XIV pada cabang olahrga atletik yang akan di adakan di Riau tahun 2012

berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimanajumlah atlet dalam pemusatan latihan PORCANAS

XIII pada cabang olahrga atletik yang telah di adakan di Kalimantan Timur lebih banyak

dibandingkan dalam pemusatan latihan PEPARNAS XIV pada cabang olahrga atletik yang akan

di adakan di Riau tahun 2012. Masih banyak atlet yang belum memenuhi panggilan untuk

menigikuti pemusatan latihan,sekalipun sudah diberikan jangka pemanggilan kepada atlet yang

terpilih.

Dengan mencermati masalah diatas setelahdiberikan jangka waktu pemanggilan kepada

atlet tetap tidak memenuhi panggilan, memperkuat peneliti tertarik ingin mengadakan suatu

penelitian tentang “Motivasi Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi

Sumatera Utara Pada Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan PEPARNAS XIV Di Riau

Tahun 2012”.

(18)

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diperoleh suatu gambaran tentang

permasalahan. Dalam penelitian ini masalah dapat diidentifikasi sebagai beririkut :

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi para atlet National Paralympic

Committee (NPC)Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik dalam

Persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun 2012? Apakah atlet National Paralympic Committee

(NPC)Indonesia Provinsi Sumatera Utara dapat termotivasi dalam persiapan PEPARNAS XIV di

Riau tahun 2012? Apakah peranan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap atlet National

Paralympic Committee (NPC)Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik

dalam Persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun 2012? Bagaimana proses motivasi atlet

National Paralympic Committee (NPC)Indonesia Provinsi Sumatera Utara dapat termotivasi

dalam persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun 2012? Bagaiman peranan pelatih dalam

memotivasi atlet National Paralympic Committee (NPC)Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada

cabang olahraga atletik dalam Persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun 2012?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu panjang dan agar lebih mengarahkan

peneliti, maka dibuat pembatasan masalah. Adapun permasalahan yang akan diteliti adalah

Motivasi Intrinsik dan EkstrinsikAtlet National Paralympic Committee (NPC)Indonesia Provinsi

Sumatera Utara Pada Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan PEPARNAS XIV Di Riau

Tahun 2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

(19)

Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik dalam persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun

2012.

E. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas permasalahan yang dikemukakan penelitidiatas makatujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi berprestasi atlet National Paralympic

Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik dalam

persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun 2012.

F. Manfaat Penelitian

Adapun mamfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui bagaiman motivasi atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia

Provinsi Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik dalam persiapan PEPARNAS XIV di

Riau tahun 2012.

2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi atlet National Paralympic

Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik dalam

persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun 2012.

3. Sebagai bahan masukan bagi National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dan Provinsi

Sumatera Utara khususnya cabang olahraga atletik tentang motivasi atlet National

Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada cabang olahraga

atletik dalam persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun 2012.

4. Memperoleh data tentang motivasi atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia

Provinsi Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik dalam persiapan PEPARNAS XIV di

(20)

5. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi peneliti lain untuk mengadakan

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian analisa data pada BAB IV maka hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa: Motivasi atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi

Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik dalam persiapan PEPARNAS XIV di Riau tahun

2012 ternasuk dalam kategori sangat tinggi (82,51%).

B. Saran

Berdasarkan penelitian diatas, maka perlu disampaikan beberapa saran yang

berhubungna dengan penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi atlet dan pelatih agar dapat mempertahankan dan meningkatkan latihan untuk

mencapai prestasi yang lebih baik.

2. Bagi pelatih diperlukan pengawasan dengan ketat dan sabar dalam pelaksanaan latihan,

karena atlet memilki keterbatasan fisik.

3. Agar Pengprov. KONI Sumatera Utar lebih memperhatikan kesejahteraan para atletnya.

4. Dengan motivasi berprestasi yang dimiliki atlet National Paralympic Committee

(NPC)Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik dalam persiapan

PEPARANAS XIV, maka makin tinggi keinginan untuk meraih prestasi.

5. Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai salah satu masukan yang berguna untuk

mengembangkan motivasi atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Provinsi

Sumatera Utara pada cabang olahraga atletik dalam persiapan PEPARANAS XIV di Riau

(22)

6. Kepada pembaca diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan ruang lingkup yang

(23)

DAFTAR PUSTAKA

A. Ahmadi dan W. Supriono (2004). Psikologi Belajar, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta _______________. (2010). Prosedur Penelitian, Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Saifuddin (2008). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

David C. Mc. Clelland, et al (1976). The Achievemant Motive. New York: Irvington Publishers. Inc.,

Djamarah, Syaiful Bahri (2011). Psikologi Belajar, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Sardiman, (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajagrapindo Persada Thomas K. Crowl, et al (1977). Education Psychology Window on teaching. Medison: Brown

and Bencmark Publishing

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi. Jakatra: CV. Tombok Kesuma Setyobroto, Sudibyo (1989). Psychology Olahraga. Jakarta: PT. Anem Kosong Anem

. (2001). Mental Training. Jakarta

Singgih, (1996). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia

Sudijono, Anas (2002). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Uno. B, (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

1.Tabel                                                                                                          Hal  Klasifikasi cabang olahraga atletik  ..........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Maka dapat disimpulkan bahwa agresivitas atlet Pencak Silat Sumatera Utara mengikuti Pekan Olahraga Wilayah IX di Bangka Belitung dinyatakan baik yang artinya bahwa

Skripsi dengan judul “ Perbandingan Kapasitas Vital Paru dan Tekanan Arteri Rata-rata Pada Atlet Pria Cabang Olahraga Renang dan Lari Cepat Persiapan Pekan

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Atlet Pusat Pembinaan Dan Latihan Olahraga Mahasiswa (PPLM) Sumatera Utara.. Yang terdiri dari

Hubungan Kemampuan, Motivasi Kerja Dan Komitmen Organisasi Pengurus Cabang Olahraga Dengan Peningkatkan Prestasi Atlet Di Kabupaten Serang.. Universitas Pendidikan Indonesia

diorientasikan untuk memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memperoleh solusi terkait upaya yang optimal untuk mencegah penggunaan doping pada atlet cabang olahraga

Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui evaluasi kebijakan pembinaan prestasi cabang olahraga squash Provinsi Riau. Subjek penelitian adalah atlet yang

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan tingkat kekuatan otot dengan prestasi atlet cabang olahraga Judo pada PON XVIII 2012

Berdasarkan survey dan pengamatan yang penulis lakukan beberapa waktu yang lalu pada atlet cabang olahraga atletik binaan Kabupaten Gayo Lues, ditemukan beberapa persoalan antara lain: