• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 10 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 10 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 10

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

A. Organ-organ penyusun sistem ekskresi

Proses metabolisme menghasilkan zat-zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh.

Proses pengeluaran zat-zat sisa dari tubuh disebut ekskresi. Organ-organ yang berperan dalam ekskresi antara lain; Ginjal, Kulit, Hati, dan Paru-

paru.

1. Ginjal

Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah berjumlah dua buah berwarna merah keunguan, panjangnya sekitar 10 cm dengan massa kurang lebih 170 gram. Ginjal terletak di dalam rongga perut di depan tulang pinggang. Ginjal kiri lebih tinggi dari pada ginjal kanan

(2)

Ginjal mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk urine yang mengandung air, urea dan garam mineral. Ginjal tersusun dari kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).

Kulit ginjal tersusun dari nefron yang jumlahnya sekitar 1 juta dan berfungsi untuk menyaring darah. Setiap nefron tersusun dari badan malpighi dan saluran panjang (tubulus) yang berbelok-belok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus tempat darah disaring dan kapsul bowman yang mengelilingi glomerulus. Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus. Penyaringan darah hingga terbentuk urine melewati 3 tahap, yaitu; penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi) dan pengumpulan (augmentasi).

1) Penyaringan (Filtrasi)

Darah masuk melalui arteri ginjal (arteri renalis). Plasma darah dan zat terlarut disaring oleh glomerulus di dalam badan malpighi menghasilkan filtrat glomerulus (urine primer) yang di dalamnya masih terdapat glukosa, asam amino, air, dan garam mineral.

2) Penyerapan (Reabsorpsi).

Glukosa, vitamin, asam amino dan air diserap kembali di tubulus kontortus proksimaal, zat-zat yang masih berguna dimasukkan dalam pembuluh darah sekitar tubulus. Hasil penyerapan berupa filtrat tubulus (urine sekunder) yang mengandung air, garam, urea dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau urine.

3) Pengumpulan (Augmentasi)

Di dalam tubulus kontortus distal zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia dan kreatin ditambahkan ke urine sekunder menjadi urine. Melalui tubulus kolektivus urine menuju rongga ginjal terus ke kandung kemih lewat saluran ginjal (ureter), dari kandung kemih urine keluar tubuh melalui saluran kencing (uretra).

Urine yang dikeluarkan ginjal mengandung 95% air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, amonia, bermacam-macam garam terutama NaCL, zat warna empedu, dan zat berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan dan hormon.

(3)

2. Kulit

Kulit terdiri atas tiga lapis yaitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis), dan jaringan bawah kulit (subkutan).

a. Kulit ari (epidermis).

Kulit ari tersusun dari tiga lapisan, yaitu

1) Lapisan tanduk (stratum korneum) yang merupakan lapisan terluar tersusun dari jaringan mati terdiri atas lapis sel pipih dan sering mengelupas.

2) Lapisan Granula (stratum granulosum) yang terdiri dari sel bergranula yang lama kelamaan akan mati dan terdorong keatas menggantikan lapisan tanduk.

Lapisan ini mengandung pigmen melanin yang memberi warna kulit dan melindungi sengatan sinar matahari. Orang yang tidak mempunyai pigmen melanin disebut albino.

3) Stratum germinativum tersusun dari dua lapis yaitu lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel baru yang berasal dari sel di bawahnya (stratum basal) yang selalu membelah.

b. Kulit Jangat ( Dermis)

Didalam kulit jangat terdapat 1) Pembuluh darah.

2) Kelenjar keringat berbentuk pipa berpilin dengan pangkal menggulung, memanjang dari epidermis sampai dermis dan dikelilingi pembuluh darah kapiler.

(4)

3) Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebut sebum.

4) Saraf indra yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula Krausse), peraba tekanan (korpuskula Paccini), peraba panas (korpuskuila Ruffini), peraba sentuhan (korpuskula Meissner) dan peraba nyeri.

5) Kantong rambut yang di bawahnya terdapat pembuluh darah kapiler.

c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan).

Pada jaringan bawah kulit terdapat jaringan lemak (adiposa), berfungsi untuk menyimpan lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.

Kulit berfungsi untuk mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.

3. Hati

Hati terletak di rongga perut sebelah kanan atas di bawah diafragma, massanya sekitar 2 kg dan berwarna merah. Hati mengeluarkan cairan empedu (rasanya pahit), yang mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).

Garam empedu berfungsi mengemulsi lemak pada proses pencernaan makanan.

Bilirubin diubah menjadi urobilin yang memberi warna kuning kecoklatan pada feses/tinja, dan urin/air seni

Fungsi hati adalah sebagai tempat;

a. menyimpan gula (glikogen) b. pembentukan dan perombakan

protein yaitu protein, albumin, protrombin, fibrinogen dan urea.

c. membongkar sel darah merah (eritrosit) yang rusak dan tua menjadi zat besi, globin dan hemin

yang diurai menjadi bilirubin dan biliverdin.

d. membentuk cairan empedu.

e. menetralkan racun.

f. membentuk vitamin A dari provitamin A.

(5)

4. Paru-paru

Fungsi paru-paru di samping sebagai alat pernapasan, juga berfungsi sebagai alat ekskresi, (mengeluarkan uap air dan karbon dioksida) dari hasil pernapasan.

B. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi Manusia 1. Gangguan dan penyakit pada paru-paru

a. Pleuritis yaitu radang selaput paru-paru (pleura)

b. Edama Paru yaitu penyakit yang disebabkan oleh debu yang menempel disaluran udara paru.

c. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.

d. Silikosis yaitu rusaknya makrofag paru-paru karena adanya silikiat.

e. Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.

f. Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.

g. TBC yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat

(6)

bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis.

h. Pneumonia, penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.

2. Gangguan dan Kelainan pada Hati

a. Hepatitis, merupakan peradangan sel-sel hati yang disebabkan adanya virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Penyakit ini menjadi kronis, terutama hepatitis B dan C. Sedangkan hepatitis A dan E, umumnya bisa di sembuhkan. Apabila kondisi di alami penderita hepatitis B semakin parah, penyakitnya dapat meningkat menjadi hepatitis B.

b. Penyakit kuning yaitu kulit kuning disebabkan karena hati belum berfungsi (pada bayi) atau oleh penyumbatan saluran empedu.

c. Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.

d. Sistitis yaitu radang pada membran mukosa yang melapisi kantung kemih yang disebabakan karena infeksi bakteri atau peradangan pada ginjal yang meluas kekantung kemih.

3. Gangguan dan Kelainan pada Ginjal

a. Anuria merupakan kegagalan ginjal dalam memproduksi urin, yang diakibatkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi darah dalam ginjal. Anuria juga bisa muncul akibat radang di glomerulus, yakni organ penyaring darah pada ginjal.

b. Glikosuria, adalah penyakit yang diakibatkan oleh rusaknya badan malpigi yang bertugas untuk menyaring darah.

(7)

c. Albuminuria, merupakan gangguan yang terjadi pada kelainan ginjal sehingga urine mengandung protein.

d. Hematuria adalah peradangan atau iritasi gesekan batu ginjal pada organ urinaria sehingga menyebabkan urine mengandung darah.

e. Bilirubinaria adalah penyakit di mana zat warna empedu atau bilirubin yang berlebihan pada urin. Kondisi ini diakibatkan adanya penguraian hemoglobin yang berlebihan atau akibat disfungsi hati.

f. Batu Ginjal, terbentuk dari adanya pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih. Penyebab; penderita terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral, sedangkan air di konsumsi hanya sedikit. Penderita yang sering menahan buang air kecil.

g. Nefritis glomerulus atau radang ginjal umumnya diakibatkan reaksi alergi terhadap racun yang diproduksi bakteri Streptococcus. Penyakit ini memungkinkan sel-sel darah merah dan protein tercampur dengan urin.

h. Pielonefritis merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal

i. Sistitis adalah suatu penyakit yang merupakan reaksi inflamasi sel-sel urotelium melapisi kandung kemih. Penyakit ini disebabkan oleh berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam kandung kemih.

j. Nefrosis adalah kondisi di mana membran glomerulus bocor, menyebabkan sejumlah protein keluar dari darah menuju urine.

k. Polisistik adalah kerusakan saluran ginjal yang merusak nefron dan mengkasilkan kista.

l. Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolism

m. Oligouria, merupakan kerusakan ginjal yang menyebabkan penderita mengeluarkan urine dalam jumlah sangat sedikit atau bisa juga sama sekali tidak ada (anura).

n. Diabetes Insipidus, merupakan gangguan ginjal yang menyebabkan penderita mengeluarkan banyak urine. Penyakit ini dapat terjadi karena penderita kekurangan hormon antidiuretika (ADH) yang disekresikan kelenjar hipofisis. Apabila hormon

(8)

ADH seseorang berkurang, jumlah urine yang dihasilkan dapat naik hingga 20 – 30 kali lipat.

o. Diabetes Melitus (kencing manis) merupakan gangguan yang disebabkan oleh adanya kandungan gula dalan urine. Kurangnya hormon insulin dari pankreas menjadikan kadar gula dalam darah sangat tinggi.

p. Poliuria, merupakan gangguan yang terjadi karena kemampuan rendah nefron melakukan reabsorpsi. Akibat gangguan ini, urine yang dikeluarkan oleh tubuh amat banyak dan encer.

4. Gangguan dan Kelainan pada Kulit

a. Jerawat, merupakan gangguan pada kulit karena kelenjar minyak memproduksgi minyak secara berlebihan dan biasanya muncul pada masa puber.

b. Eksim atau dermatis, gangguan kulit ini disebabkan iritasi, stres bawaan, atau juga alergi.

c. Panu dan kurap, mrupakan gangguan kulit yang menjadikan kulit kering kemerahan (pada kurap), putih (panu), gatal-gatal, dan bersisik.

d. Gangren yaitu matinya sel-sel kulit karena tidak mendapatkan makanan, misal karena berhentinya aliran darah (iskemia).

e. Skabies (kudis) yaitu gangguan kulit yang dapat menular akibat parasit insekta sarcoptes scabei (tungau) yang dapat mengganggu sistem ekskresi.

f. Pruvitus kutanea yaitu penyakit kulit dengan gejala rasa gatal yang dipacu oleh iritasi saraf sensori perifer. Juga dapat disebabkan oleh kencing manis, penyakit hati dan gangguan kelenjar teroid.

g. Biduran yaitu penyakit yang disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal.

h. Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

i. Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.

(9)

Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh.

j. Kanker Kulit yaitu penyakit yang disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.

C. Sistem Ekskresi dan Kesehatan

Kulit harus selalu bersih dari organisme dan benda nonorganik, sehingga kulit tetap berfungsi dengan baik dalam mengeluarkan keringat.

Ginjal harus dijaga dan dirawat dengan baik dengan cara tidak menahan kencing, tidak terlalu banyak duduk, tidak mengkonsumsi alkohol dan pemicu stamina, minum air putih cukup, cukup olah raga dan istirahat serta makan makanan yang bergizi.

Untuk menjaga dan merawat hati agar tetap bekerja dengan optimal dapat dilakukan dengan cara tidak berlebihan dalam olah raga dan bekerja, berusaha hidup tenang dan tidak tergesa-gesa, serta tidak mengkonsumsi alkohol.

Paru-paru dapat dioptimalkan fungsinya dengan jalan antara lain berolah raga secara teratur, menghindari merokok, asapnya, asap industri dan kendaraan bermotor, istirahat cukup dan memakan makanan yang bergizi tinggi dan halal.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan segala permasalahan yang diuraikan ternyata ada suatu penyelesaian masalah tersebut yaitu dengan memanfaatkan algoritma boyer moore yaitu proses pencarian kata

Keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan, keturunan atau hubungan sedarah atau hasil adopsi , anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ria Larasati (2009) yang menyatakan bahwa Customer Relationship Management (CRM) berpengaruh

Berdasarkan uraian tersebut maka teknik pembelajaran make a match diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan khususnya menulis nama anggota tubuh

nafas secara mekanik pada pasien yang tidak mampu melakukan karena batuk tak efektif atau penurunan tingkat kesadaran.. ?airan (khususnya yang hangat) memobilisasi

Solusi yang ada dalam BKM Masjid Agung At-Taqwa, di dalam masjid Agung At-Taqwa tidak ada hambatan yang terlalu rumit dikarnakan seluruh fasilitas yang di dukung

Ekstrak n-heksana, diklorometana, dan metanol daun beluntas memiliki aktivitas sitotoksik yang potensial terhadap sel HeLa dengan IC 50 berturut-. turut 18,06 µg/ml, 74,56

Dari hasil analisis ini diperoleh nilai kalor tertinggi pada briket batubara muda yang mempunyai komposisi perekat 15 % untuk perekat pati jarak dengan nilai