• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ESTETIKA IKLAN INSTAGRAM, PERCEIVED VALUE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYKI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH ESTETIKA IKLAN INSTAGRAM, PERCEIVED VALUE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYKI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ESTETIKA IKLAN INSTAGRAM, PERCEIVED VALUE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SAYKI

Muhammad At Taqi

Program Studi Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh estetika iklan Instagram, perceived value, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian SAYKI.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan model-model matematik dan statistik yang menekankan analisanya pada data-data angka sebagai data utama untuk proses penyimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel 63 responden. 63 responden tersebut adalah individu yang pernah membeli SAYKI minimal satu kali, pernah melihat iklan Instagram SAYKI, dan berusia 17 tahun keatas.

Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa estetika iklan Instagram secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian SAYKI, perceived value secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian SAYKI, dan kualitas produk secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian SAYKI. Hasil ini berarti bahwa keputusan konsumen untuk membeli produk SAYKI dipengaruhi oleh estetika iklan Instagram, perceived value, dan kualitas produk.

Kata Kunci: estetika iklan instagram, perceived value, kualitas prodk, keputusan pembelian

Abstract

This research aims to determine and analyze Instagram advertisement aesthetic, perceived value, and product quality to SAYKI’s purchase decision. Type of this research is quantitative research that uses mathematical and statistical models that emphasize analyze on numerical datas as main data for the conclusion process. This research is done to analyze relationship between variables with hypothesis testing. This research used a sample of 63 respondents. Those 63 respondents were individual who have bought SAYKI at least once, have seen SAYKI’s advertisement on Instagram, and are 17 years and over. Sampling used nonprobability sampling method with purposive sampling technique. Analyze of the data used is multiple linier regression analysis. The result showed that the aesthetics of Instagram advertisement significantly influenced the purchase decision of SAYKI, perceived value significantly influenced the purchasing decision of SAYKI and product quality significantly influence the purchasing decision of SAYKI. The result means that

(2)

consumers’ decision to buy SAYKI products are influenced by the aesthetics of Instagram advertisement, perceived value, and product quality.

Keywords: Instagram advertising aesthetics, perceived value, product quality, purchasing decision

PENDAHULUAN

Kebijakan pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai akibat dari munculnya covid 19 menyebabkan perubahan perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian dan mengubah strategi pemasaran perusahaan untuk mendekati konsumen.

Perusahaan harus mampu meningkatkan keputusan pembelian konsumen agar mampu menjaga keberlangsungan usaha di masa pandemi. Semakin banyak konsumen membeli produk perusahaan maka semakin kuat perusahaan bertahan di masa pandemi ini. Strategi iklan, memahami perceived value konsumen dan kualitas produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Melalui strategi iklan yang tepat, perusahaan mampu menjangkau dan mendistribusikan informasi ke konsumen secara luas dan tepat sasaran. Srategi iklan, salah satu kesuksesannya dipengaruhi oleh

pemilihan media iklan. Pandemi Covid 19 yang memaksa masyarakat untuk banyak menghabiskan waktu di rumah dan menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan internet maka pilihan media digital internet sebagai media iklan adalah pilihan paling tepat.

Digital Marketing adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan menggunakan berbagai media pemasaran digital seperti Facebook, Instagram, Google dan beberapa media digital lainnya. Perubahan teknologi informasi dan komunikasi secara masif dalam satu dekade terakhir mendukung perubahan cara penyampaian informasi mengenai produk ataupun jasa termasuk juga promosi dan iklan kepada pelanggan melalui media digital. Penggunaan media digital dalam pemasaran membantu perusahaan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dengan biaya yang lebih terjangkau.

(3)

Instagram yang menjadi salah satu media sosial dengan pengguna paling banyak di Indoneasia menjadi salah satu sarana dalam melakukan iklan dan promosi penjualan yang mudah dan efektif bahkan tanpa mengeluarkan biaya sama sekali.

Pelaku usaha dapat memanfaatkan media sosial Instagram untuk berbagi foto atau video kepada calon customer dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Instagram juga menyediakan akun bisnis bagi pengusaha untuk mengoptimalkan fitur dari Instagram yang telah disesuaikan dengan kebutuhan bisnis untuk menjangkau audience lebih luas.

Meskipun telah banyak perusahaan yang melakukan promosi dan iklan melalui Instagram, namun tidak semua iklan dapat menarik audience dan mempengaruhi persepsi mereka. Diperlukan sentuhan estetis dalam iklan sehingga tercipta sebuah iklan Instagram yang dinamis dan terkomposisi dengan baik untuk menarik perhatian audience melihat iklan Instagram dan akhirnya memutuskan pembelian. Gagasan desain visual yang estetis dengan

perpaduan bentuk, warna, kontras, tekstur, dan segala keindahan desain grafis yang diciptakan dalam iklan akan menarik perhatian audience dan pada akhirnya mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Persepsi nilai konsumen (perceived value) terhadap sebuah produk juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Zeithaml dalam Chunmei dan Weijun (2017) perceived value adalah penilaian keseluruhan konsumen atas kegunaan suatu produk atau layanan berdasarkan persepsi tentang apa yang diterima dan apa yang diberikan.

Nilai-nilai yang dipersepsikan dapat berupa nilai fungsional, nilai ekonomi, nilai emosional dan nilai sosial. Ketika sebuah produk dapat memenuhi perceived value yang diinginkan dan diharapkan calon customer maka potensi untuk terjadi keputusan pembelian semakin besar.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktavenia dan Ardani (2019) dengan judul

“Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia Dengan Citra Merek Sebagai Pemediasi”, menunjukkan bahwa

(4)

kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan sebuah produk. Meskipun nilai ekonomis yang ditawarkan perusahaan sangat terjangkau namun kualitas produk yang ditawarkan tidak memenuhi keinginan dan harapan konsumen, maka umumnya konsumen tidak akan membeli produk tersebut.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Landasan Teori

Estetila Iklan Instagram

American Marketing Association (AMA) dalam Moloku, dkk. (2019) mendefinisikan periklanan sebagai segala bentuk yang membayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide-ide, barang-barang atau jasa-jasa dilakukan oleh sponsor yang jelas.

Perceived Value

Menurut Kotler dan Keller (2009) nilai yang dipersepsikan konsumen adalah selisih antara penilaian konsumen prospektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya.

Jadi, konsumen mempersepsikan nilai

suatu produk berdasarkan manfaat apa yang didapatkan dan berapa biaya yang konsumen keluarkan. Total manfaat konsumen adalah nilai moneter kumpulan manfaat ekonomi, fungsional dan psikologis yang diharapkan konsumen dari suatu penawaran pasar yang disebabkan oleh produk, jasa, personel dan citra yang terlibat. Sedangkan total biaya konsumen adalah kumpulan biaya yang dipersepsikan yang diharapkan konsumen untuk dikeluarkan dalam mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan dan menolak suatu penawaran pasar, termasuk biaya moneter, waktu, energi, dan psikologis.

Menurut Sweeney dan Soutar dalam Pratama (2017) terdapat 4 dimensi persepsi nilai sebagai berikut:

1. Nilai ekonomi, berhubungan dengan manfaat ekonomi yang konsumen rasakan saat membeli dan menggunakan suatu produk.

Harga merupakan pendefinisian dari nilai sebagai perceived brand utility yang relatif terhadap biaya, dimana pemilihan

(5)

konsumen atas merek tergantung pada perceived balance antara harga dari produk dan semua utilitas di dalamnya.

2. Nilai fungsional, berhubungan dengan performa atau kinerja dari suatu produk. Nilai konsumen didapatkan dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan dari sebuah produk.

3. Nilai emosional, berhubungan dengan perasaan yang dirasakan saat konsumen menggunakan suatu produk. Manfaat yang berasal dari perasaan yang positif saat menggunakan sebuah produk.

4. Nilai sosial, berhubungan dengan kemampuan suatu produk untuk meningkatkan self concept konsumen saat menggunakan suatu produk

Kualitas Produk

Menurut Kotler & Armstrong dalam Oktavenia dan Ardani (2019), kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen

yang dinyatakan atau diimplikasikan.

Menurut Tjitono dalam Oktavenia dan Ardani (2019), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefit) bagi konsumen.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk atau jasa melalui semua dimensi yang ada dalam produk dan jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tjiptono dalam Oktavenia dan Ardani (2019) mengatakan bahwa dimensi kualitas produk dibagi menjadi 8 yaitu:

1. Performance (kinerja), yaitu

berhubungan dengan

karakteristik operasi dasar dari sebuah produk

2. Durability (daya tahan), yaitu berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.

(6)

3. Comformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakterisitik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk 4. Features (fitur), yaitu karakteristik produk yang

dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

5. Reliability (reliabilitas), yaitu probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.

6. Aesthetics (estetika), yaitu bagaimana tampilan atau desain dari sebuah produk.

7. Perceived quality (kesan kualitas), yaitu hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti

atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.

8. Serviceability, yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009), ada 5 tahap keputusan pembelian yaitu sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal dipicu oleh kebutuhan konsumen aatas sebuah produk sedangkan rangsangan eksternal dipicu oleh konsumen yang melihat sesuatu.

2. Pencarian Informasi

Seseorang yang tertarik dengan sebuah produk akan terdorong untuk melakukan pencarian informasi mengenai produk tersebut.

3. Evaluasi Alternatif

Setelah mendapatkan informasi, konsumen akan melakukan

(7)

proses evaluasi terhadap informasi dan melakukan penilaian akhir. Terdapat beberapa konsep dasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen

berusaha memenuhi

kebutuhannya. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari sebuah produk. Ketiga, konsumen melihat masing- masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk memberikan manfaat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk tahap preferensi di antara merek-merek yang berada pada daftar pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk melakukan pembelian terhadap merek yang disukai.

5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami keraguan dan ketidaksesuaian terhadap produk atau mendengar hah-hal yang lebih menguntungkan dari

produk lain. Maka konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Estetika Iklan Instagram berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian SAYKI 2. Perceived Value berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan Pembelian SAYKI

3. Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian SAYKI

METODE Jenis Penelitian

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan model- model matematik dan statistik yang menekankan analisisnya pada data- data angka sebagai data utama untuk proses penyimpulan.

Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah membeli produk Sayki

(8)

minimal satu kali. Penetuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan pernyataan Roscoe yang dikutip Sugiyono (2017) dan peneliti menetapkan ukuran sampel 100 responden. Jumlah 100 kuesioner yang disebar oleh peneliti hanya 63 jawaban kuesioner yang memenuhi syarat responden dalam penelitian ini.

Jumlah sampel yang diambil peneliti telah sesuai dengan ketentuan dari pernyataan Roscoe yang dikutip Sugiyono (2017).

Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling yaitu pada kategori purposive sampling dalam penelitian ini. Menurut Sekaran dan Bougie, (2016) Purposive sampling merujuk pada mendapatkan informasi dari kelompok target tertentu, pengambilan sampel dalam kategori ini terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan, baik karena satu- satunya pihak yang memilikinya atau pihak yang dapat memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti.

Peneliti dalam penelitian ini menetapkan beberap kriteria bagi responden sebagai berikut:

1. Masyarakat yang pernah membeli produk SAYKI minimal satu kali

2. Masyarakat yang pernah melihat iklan Instagram SAYKI minimal satu kali 3. Masyarakat yang memiliki

umur minimal 17 tahun Metode Analisis Data

Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah sesuai dengan kebutuhan analisis untuk menganalisa data dan pengujian hipotesis yang diajukan. Teknik yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda.

HASIL

Uji t digunakan peneliti untuk melakukan pengujian guna mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel estetika iklan Instagram (X1), perceived value (X2), dan kualitas produk (X3) secara parsial dalam menerangkan variabel

(9)

keputusan pembelian (Y). Dasar pengambilan keputusan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bila nilai t hitung >t tabel atau nilai signifikansi < α = 0,05 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.

2. Bila nilai t hitung < t tabel atau nilai signifikansi > α = 0,05 berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.

Hasil uji t dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Uji t Sumber: Data Primer Diolah, 2021 Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel estetika iklan Instagram (X1)

Uji t antara variabel estetika iklan Instagram (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) menunjukkan hasil t hitung sebesar 2.376 sedangkan t tabel adalah 2.001. Karena t hitung > t tabel yaitu 2.376 >2.001 dan nilai signifikansi 0,021 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa estetika iklan Instagram (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

2. Variabel perceived value (X2) Uji t antara variabel perceived value (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y) menunjukkan hasil t hitung sebesar 2.065 sedangkan t tabel adalah 2.001. Karena t hitung > t tabel yaitu 2.065 >2.001 dan nilai signifikansi 0,043 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa perceived value (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

3. Variabel kualitas produk (X3) Uji t antara variabel kualitas produk (X3) dengan variabel keputusan pembelian (Y) Variabel

Bebas

t

hitung Sig.

t

tabel Keterangan Estetika

Iklan Instagram

(X1) 2.376 0,021 2.001 Signifikan

Perceived

Value (X2) 2.065 0,043 2.001 Signifikan Kualitas

Produk (X3) 3.388 0,001 2.001 Signifikan

(10)

menunjukkan hasil t hitung sebesar 3.388 sedangkan t tabel adalah 2.001. Karena t hitung > t tabel yaitu 3.388 >2.001 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ekualitas produk (X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu estetika iklan Instagram, perceived value, dan kualitas produk memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian. Pembahasan lebih lanjut terkait hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Pengaruh Estetika Iklan

Instagram Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel estetika iklan Instagram memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian. Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa estetika iklan Instagram memiliki peranan penting terhadap keputusan pembelian produk SAYKI. Nilai rata-rata tertinggi item pernyataan yang ada pada variabel estetika iklan Instagram adalah “Visual iklan Instagram SAYKI menarik”. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan Maham.Id sebagai usaha yang memproduksi SAYKI mampu dan berhasil menampilkan iklan Instagram dengan visual yang menarik, sehingga menarik konsumen yang melihatnya dan akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian.

Berdasarkan hasil penelitian ini juga menunjukkan rata-rata terendah item pernyataan yang ada pada variabel estetika iklan Instagram adalah “Alur cerita yang digunakan dalam iklan sangat menarik”. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan Maham.Id sebagai usaha yang memproduksi SAYKI perlu untuk mengembangkan alur cerita iklannya agar dapat lebih banyak memikat audiance dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

(11)

Pengaruh Perceived Value Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perceived value memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa perceived value memiliki peranan penting terhadap keputusan pembelian produk SAYKI.

Nilai rata-rata tertinggi item pernyataan yang ada pada variabel perceived value adalah “Produk SAYKI sangat bermanfaat bagi konsumen yang mencari produk sehat”. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan Maham.Id sebagai usaha yang memproduksi SAYKI mampu dan berhasil menampilkan produk SAYKI sebagai camilan sehat yang bermanfaat bagi konsumennya, sehingga memberikan kesan dan persepsi produk yang baik kepada konsumen dan mendorong terjadinya keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil penelitian ini juga menunjukkan nilai rata-rata terendah item pernyataan yang ada pada variabel perceived value adalah

“Makan snack sehat SAYKI di depan umum membuat saya terlihat lebih

kekinian”. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan Maham.Id sebagai usaha yang memproduksi SAYKI lemah dalam memberikan social value kepada konsumennya.

Maham.Id perlu untuk

mengembangkan brand produk SAYKI agar konsumen merasa bangga saat menggunakan atau mengkonsumsi produk SAYKI sehingga hal itu akan berimplikasi pada peningkatan keputusan pembelian konsumen.

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki peranan penting terhadap keputusan pembelian produk SAYKI.

Nilai rata-rata tertinggi item pernyataan yang ada pada variabel kualitas produk adalah “Produk SAYKI memiliki rasa yang enak”.

Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan Maham.Id sebagai usaha yang memproduksi SAYKI mampu

(12)

dan berhasil menampilkan produk SAYKI sebagai produk yang sesuai dengan selera konsumennya sehingga meningkatkan potensi pembelian konsumen.

Berdasarkan hasil penelitian ini juga menunjukkan nilai rata-rata terendah item pernyataan yang ada pada variabel kualitas produk adalah

“Kualitas produk SAYKI sesuai dengan apa yang dipersepsikan sebelumnya”. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen mengenai kualitas produk SAYKI perlu untuk ditingkatkan. Maham.Id perlu untuk meningkatkan persepsi konsumen mengenai kualitas produk SAYKI agar dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel estetika iklan Instagram memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian SAYKI.

Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa apabila estetika iklan

Instagram ditingkatkan akan berdampak secara nyata terhadap peningkatan keputusan pembelian. Oleh karena itu estetika iklan Instagram SAYKI sangat penting untuk ditingkatkan oleh Maham.Id guna meningkatkan keputusan pembelian produk SAYKI.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perceived value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian SAYKI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apabila perceived value ditingkatkan akan berdampak secara nyata terhadap peningkatan keputusan pembelian. Oleh karena itu, perceived value terhadap produk SAYKI sangat penting untuk ditingkatkan oleh Maham.Id guna meningkatkan keputusan pembelian produk SAYKI.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian SAYKI. Hasil penelitian ini menunjukkan

(13)

bahwa apabila kualitas produk ditingkatkan akan berdampak secara nyata terhadap peningkatan keputusan pembelian. Oleh karena itu, kualitas produk SAYKI sangat penting untuk di tingkatkan oleh Maham.Id guna meningkatkan keputusan pembelian produk SAYKI.

DAFTAR PUSTAKA

Chunmei, Gan & Weijun, Wang, 2017, ‘The Influence Of Perceived Value On Purchase Intention In Social Commerce Context’ Internet Reserch, Vo.27, Issue: 4, pp. 772-785 Kotler, P & Keller, KL, 2009,

Manajemen Pemasaran Edisi 13, Erlangga, Jakarta

Moloku, Serina O, Tampi, Johny RE, Walangitan, Olivia, 2019.

‘Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Smartphone Oppo Di IT Ccenter Manado’, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.8, No.2, dilihat 05 Mei 2021

<https://ejournal.unsrat.ac.id/in dex.php/jab/article/view/23568 /23225>

Oktavenia, Kadek Ayu Riska &

Ardani, I Gusti Agung Ketut Sri.

2019. ‘Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Hanphone Nokia Dengan Citra Merek Sebagai Pemediasi’, E- Jurnal Manajemen Unud, Vol.8, No.3, pp.8

Pratama, Fanny Gilang, 2017,

‘Pengaruh Perceived Value, Citra Merek, Dan Gaya Hidup Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Konsumen Iphone Di Kota Malang)’, Skripsi, Universitas Brawijaya, Malang Sekaran, Uma, Bougie, Roger, 2016,

Research Methods For Business A Skill-Building Approach Seventh Edition, West Sussex, United Kingdong, Wiley

Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji t  Sumber: Data Primer Diolah, 2021  Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan  sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Serta berdasarkan pengendalian waktu rencana pelaksanaan pekerjaan pembangunan dinding penahan tanah way batu merah kota Ambon dengan metode CPM (Critical Path Method)

Secara keseluruhan penelitian “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage , Nilai Perusahaan, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba (Studi

Dari 36 mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw , ada beberapa hambatan yang dihadapi: sebanyak 11,11% atau

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mevita (2013), yang menyatakan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh yang dominan terhadap

Analisis ketelitian penggunaan action camera dalam pembuatan model tiga dimensi dengan metode fotogrameteri jarak dekat dilakukan untuk mengetahui tingkat ketelitian

Sebaliknya, kebijakan tingkat rasio utang yang rendah menjadikan manajemen cendrung melakukan pelaporan keuangan yang lebih agresif karena levarage perusahaan

dan penetapan asal-usul anak dapat digunakan sebagai alas hukum untuk memberikan perlindungan hukum terhadap anak yang lahir dari perkawinan tidak tercatat. Isbat Nikah

Penelitian ini merupakan sebuah kajian keamanan yang menganalisis tentang upaya Pemerintah Indonesia dalam menangani masalah Imigran Ilegal yang menuju Australia