• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan temuan-temuan baru yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur secara statistic atau cara lainnya dari suatu kuantifikasi (pengukuran). Dalam pendekatan kuantitatif, hakikat hubungan di antara variabel-variabel selanjutnya akan dianalisis dengan alat uji statistik serta menggunakan teori yang objektif(Jaya, 2020:12).

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan asosiatif. Penelitian asosiatif atau yang sering disebut penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan atau pengaruh satu atau lebih variabel independent dengan satu atau lebih variabel dependen. Serta hubungan yang digunakan adalah hubungan causal. Hubungan causal merupakan hubungan sebab akibat. Artinya variabel bebas akan mempengaruhi variabel terikat(Suryani dan Hendriyadi, 2016).

3.2 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Malang. Dengan objek penelitiannya adalah pengguna aplikasi Shopee yang memiliki akun Shopee serta pernah melakukan transaksi menggunakan aplikasi Shopee minimal 3 kali dalam kurun waktu 3 bulan, serta pengguna aplikasi Lazada yang memiliki akun Lazada serta pernah melakukan transaksi menggunakan aplikasi Lazada minimal 3 kali dalam kurun waktu 3 bulan. Dan pengguna berdomisili di Kota Malang.

3.3 Flowchart

Berikut merupakan gambaran metodologi penelitian dari awal penelitian hingga akhir dalam pengerjaan tugas akhir ini:

(2)

29 START

Survey Lapangan

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan

pemilihan Metode Perancangan Model Konseptual, Variabel, Indikator dan Hipotesis

Perancangan Perangkat Penggali

Informasi Pembuatan, Pengujian

dan Penyebaran Kuesioner

A

A

Uji Instrumen

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Konfirmatori

Analisa Pembahasan

Implikasi Manajerial

Kesimpulan dan Saran

End Studi Literatur

Tahap Pendahuluan

Tahap Pengolahan Data

Tahap Analisis dan Pembahasan

Tahap Kesimpulan dan Saran Tahap

Pengumpulan Data

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

3.4 Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan merupakan tahap pertama yang peneliti lakukan. Pada tahap ini terbagi menjadi 4 tahap yaitu tahap survey lapangan yang berisi identifikasi masalah dan tujuan penelitian, tahap perancangan metode berisi metode yang digunakan, tahap studi literatur berisi teori yang menjelaskan penelitian ini, dan tahap perancangan variabel dan hipotesis yang berisi variabel dan hipotesis yang akan digunakan peneliti.

3.4.1 Survey Lapangan

Tahap survey lapangan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah.

Dengan adanya permasalahan, maka peniliti dapat membuat suatu penelitian. Peneliti menemukan adanya suatu masalah pada Artificial Intelligence aplikasi Shopee dan Lazada. Banyak pengguna yang mengeluh karena fitur Image Recognition tidak sesuai dengan harapan pengguna.

(3)

30

Permasalahan ini dijadikan latar belakang penelitian yang dapat dilihat pada BAB I.

3.4.2 Studi Literatur

Studi literatur atau tinjauan pustaka digunakan untuk mendukung suatu penelitan. Menurut Jaya (2020, hal. 36), tinjauan pustaka membantu peneliti untuk menyelesaikan masalah penelitiannya dengan mengacu pada berbagai sumber teori dan penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan.

Tinjauan pustaka berfungsi untuk mengetahui landasan teori suatu masalah, membantu memilih prosedur penyelesaian masalah penelitian, mengetahui kelemahan dan kelebihan dari penelitian sebelumnya, menghindari terjadinya plagiarism dalam suatu penelitian serta memberikan fakta yang kuat tentang alasan pemilihan masalah penelitian tersebut. Tinjauan pustaka dapat dilihat pada BAB II.

3.4.3 Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Pemilihan Metode

Dengan meninjau studi literatur dan permasalahan, peneliti dapat membuat rumusan masalah dan tujuan penelitian. Tujuan penelitian digunakan untuk membuat kesimpulan pada akhir penelitian. Tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah yang digunakan. Pada penelitian ini, tujuan penelitian yakni untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi evaluasi usability pada fitur Image Recognition aplikasi Shopee dan Lazada menggunakan metode UTAUT. Untuk mencapai tujuan ini menggunakan nilai Path Coeffecients dan Uji T dimana hipotesis yang berpengaruh dan signifikan yang paling mempengaruhi kesuksesan usability. Selain itu, tujuan penelitian yang lainnya yaitu untuk mengetahui hasil perbandingan evaluasi usability pada fitur Image Recognition aplikasi Shopee dan Lazada menggunakan metode UTAUT. Ini digunakan untuk mengetahui apakah pada aplikasi Shopee, metode UTAUT lebih mampu mengukur evaluasi usability untuk fitur Image Recognition dibanding pada aplikasi Lazada atau sebaliknya. Nilai R-square digunakan untuk menjawab tujuan ini, dimana nilai R-Square variabel dependen yang paling tinggi

(4)

31

ialah yang paling baik dalam mengevaluasi usability fitur Image Recognition. Rumusan masalah dan tujuan penelitian dilihat pada BAB I.

Selain itu tahap ini juga bertujuan untuk memilih metode yang tepat.

Permasalahan yang menjadi latar belakang merupakan input untuk menghasilkan output metode penelitian. Dengan bantuan studi literatur, peneliti mampu memilih metode terbaik untuk digunakan dalam penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu UTAUT. Metode UTAUT dikembangkan oleh Venkatesh, dkk. pada tahun 2003. Pemilihan metode ini dikarenakan, metode UTAUT mampu mengukur kesuksesan suatu teknologi berdasarkan variabel-variabel yang digunakan. Penjelasan mengenai metode UTAUT dapat dilihat pada BAB II.

3.4.4 Perancangan Kerangka Konseptual, Variabel Indikator dan Hipotesis 3.4.4.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah keterkaitan antara teori-teori atau konsep yang mendukung dalam penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam menyusun sistematis penelitian. Kerangka konseptual menjadi pedoman peneliti untuk menjelaskan secara sistematis teori yang digunakan dalam penelitian(Ariyanto 2018). Kerangka konseptual model UTAUT disusun berdasarkan model penerimaan yang dikembangkan oleh Venkatesh, dkk. (2003) dengan dilakukan modifikasi pada variabel dependen. Variabel dependen yang dikembangkan oleh Venkatesh, dkk. (2003) yaitu Behavioral Intention diganti dengan variabel dependen yang dikembangkan oleh Raja Yusof dkk. (2017) yaitu Usability Expectancy. Kedua variabel tersebut memiliki definisi yang sama yaitu niat pengguna. Kerangka konseptual dapat dilihat pada BAB II.

3.4.4.2 Hipotesis

Hipotesis penelitian disusun untuk mengetahui hubungan antar variabel. Menurut Iskandar (2008), dalam Setyawan (2021), hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran. Oleh karena itu, penelitian

(5)

32

melibatkan sampel. Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam kegiatan penelitiannya, perhatian peneliti tersebut terfokus hanya pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis(Setyawan, 2021).

Pada metode UTAUT hipotesis disusun berdasarkan kerangka konseptual dengan menggunakan variabel independent dan variabel dependen yang diperkuat oleh variabel moderat. Setiap variabel memiliki indikator yang akan digunakan dalam penyusunan kuesioner.

Hipotesis penelitian ini dapat dilihat pada BAB II.

3.4.4.3 Variabel

Varibel penelitian adalah gejala variabel yang bervariasi yaitu faktor-faktor yang dapat berubah-ubah ataupun dapat diubah untuk tujuan penelitian. Variabel penelitian ditentukan dan dijelaskan agar alur hubungan dua atau lebih variabel dalam penelitian dapat dicari dan dianalisis(Bungin, 2005:103). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel dependen, variabel independent, dan variabel moderat.

Berikut penjelasannya:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang dikatakan juga dengan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang terjadi akibat dari adanya variabel bebas. Variabel ini adalah faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain.

Variabel ini menjadi fokus utama dalam penelitian yang dapat diukur untuk menentukan pengaruh dari variabel bebas(Purba dkk.

2021:51).

2. Variabel Independen

Variabel independen disebut juga dengan variabel bebas yaitu variabel yang akan mempengaruhi atau yang menjadi penyebab berubahnya dan timbulnya variabel dependen (terikat). Apabila variabel independen berubah, maka variabel dependen juga akan ikut berubah. Variabel independen merupakan variabel yang faktornya

(6)

33

dapat diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diteliti(Purba dkk. 2021:50).

3. Variabel Moderat

Variabel moderator disebut juga dengan variabel bebas kedua yaitu variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderator adalah variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi dan dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut dapat mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel moderat dapat mempererat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Karakteristiknya, variabel moderat lebih sulit berubah dalam jangka waktu tertentu(Purba dkk. 2021:52).

Dari penjelasan di atas, berikut pengelompokan variabel sesuai dengan model konseptual tiap metode:

Tabel 1.1 Variabel Metode UTAUT

Variabel Dependen Variabel Independen Variabel Moderat

Usability Expectancy Performance Expectancy Gender

Use Behavior Effort Expectancy Age

Social Influence Experience

Facilitating Conditions Voluntariness of Use 3.4.4.4 Indikator

Indikator variabel yaitu bagaimana menentukan parameter untuk mengukur variabel. Untuk mengukur variabel, pertama ditentukan dulu indikator variabel. Indikator variabel digunakan dalam pernyataan pada kuesioner(Bungin, 2005:103). Berikut indikator yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan metodenya:

Tabel 3.2 Indikator pada Variabel Metode UTAUT

Variabel Indikator

Performance Expectancy

Persepsi Kegunaan (Perceived Usefullness) Motivasi Ekstrinsik (Extrinsic Motivation)

Kesesuaian Job (Job Fit)

Keuntungan Relatif (Relative Advantage)

(7)

34

Ekspektasi Hasil (Outcome Expectation) Effort Expectancy Persepsi Kegunaan (Perceived Usefullness)

Kompleksitas (Complexity) Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) Social Influence Norma Subyektif (Subyektive Norm)

Faktor Sosial (Social Factors) Kesan (Image)

Facilitating Conditions

Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control)

Kondisi yang memfasilitasi (Facilitating Conditions)

Kecocokan (Compability) Usability

Expectancy Penggunaan Teknologi (Technology Usage) Use Behavior Perilaku Penggunaan (Use of Behavior) 3.5 Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data merupakan tahap kedua yang peneliti lakukan.

Pada tahap ini terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap perancangan perangkat penggali informasi yang berisi jumlah sampel serta kuesioner yang akan digunakan, dan tahap penyebaran kuesioner.

3.5.1 Perancangan Perangkat Penggali Informasi

Pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui sumber data, teknik pengumpulan data, teknik sampling, serta skala pengukuran yang akan digunakan.

3.5.1.1 Sumber Data

Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data yang digunakan.

Sumber data tersebut berupa data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul dan sumber data. Sedangkan data sekunder dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya(Wibisono, 2013). Sumber data primer pada penelitian ini adalah hasil dari jawaban kuesioner yang didapatkan dari pengguna aplikasi Shopee dan Lazada yang berdomisili di Kota Malang dengan karakteristik yang sudah ditentukan. Dan sumber data sekunder pada penelitian ini berasal dari buku, jurnal, thesis, dan internet.

3.5.1.2 Teknik Pengumpulan Data

(8)

35

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (Angket) sebagai teknik pengumpulan data. Angket yang sering disebut kuesioner umumnya merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada sejumlah sampel untuk diisi. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai fakta, pendapat atau sikap dari responden(Una 2020).

3.5.1.3 Teknik Sampling

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dikarenakan pengambilan sampelnya berdasarkan kriteria, pemikiran atau pengetahuan dari pengambil sampel. Suatu studi oleh Sugiyono (2009), dalam Rosdianto, dkk. (2017), purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dari sumber data dengan pertimbangan tertentu. Menurut Syahlan (2021, hal. 47), dalam teknik ini pemilihan sampel berdasarkan ciri-ciri, sifat maupun pengetahuan tertentu yang dianggap memiliki hubungan erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kriteria- kriteria yang digunakan peneliti sebagai berikut:

a. Responden memiliki akun Shopee dan Lazada.

b. Responden adalah konsumen yang pernah bertransaksi menggunakan aplikasi Shopee dan Lazada minimal 3 kali dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.

c. Responden berdomisili di Kota Malang. Kota Malang merupakan kota berkembang dimana banyak masyarakat yang menggunakan e- commerce untuk pengganti belanja offline. Hal ini berarti jumlah masyarakat konsumtif Kota Malang tinggi.

Roscoe dalam buku Research Methods For Business memberikan saran-saran tentang ukuran sampel penelitian sebagai berikut(Dani Nur Saputra, dkk. 2022):

a. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang

(9)

36

diteliti. Misalnya variabel penelitian ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.

Pada penelitian ini akan melakukan analisis dengan multivariate, maka jumlah sampel yang digunakan yakni 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Jumlah variabel penelitian ini yakni 10. Maka, pada aplikasi Shopee dan Lazada memiliki jumlah minimum sampel masing- masing 100 responden.

3.5.1.4 Skala Pengukuran

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk Menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) maupun bersifat unfavorable (negatif) (Nurlan, 2019). Berikut adalah sistem penilaian skala likert:

• Skor 1 = Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah

• Skor 2 = Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah

• Skor 3 = Netral/Kadang-kadang

• Skor 4 = Setuju/Sering

• Skor 5 = Sangat Setuju/Selalu

3.5.2 Pembuatan, Pengujian dan Penyebaran Kuesioner

Pembuatan kuesioner sesuai dengan variabel dan indikator penelitian.

Terdapat 40 pertanyaan pada aplikasi Shopee dan 40 pertanyaan pada aplikasi Lazada. Selain itu terdapat kuesioner terbuka untuk aplikasi Shopee dan Lazada masing-masing 14 pertanyaan. Sebelum kuesioner disebarkan ke seluruh responden akan dilakukan pengujian kuesioner.

Pengujian ini bertujuan agar setiap pertanyaan pada kuesioner adalah sama untuk banyak kondisi pengisian. Pengujian dilakukan dengan jumlah

(10)

37

responden minimal pengolahan data statistic SPSS sebanyak 30 responden.

Pengujian ini melihat apakah setiap pertanyaan tersebut telah reliabel dan valid. Apabila hasil kuesioner sudah valid dan reliabel, maka dapat melanjutkan ke tahap penyebaran kuesioner. Namun, apabila hasil kuesioner tidak valid dan/atau tidak reliabel, maka dilakukan penghapusan item pernyataan yang tidak valid dan/atau tidak reliabel. Kuesioner akan disebarkan kepada responden dengan jumlah sampel minimum sebesar 100 responden. Penyebaran ini dilakukan secara offline.

3.6 Tahap Pengolahan Data

Tahap pengolahan data merupakan tahap ketiga yang peneliti lakukan. Pada tahap ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap uji instrument yang berisi uji validitas dan reliabilitas terhadap jawaban responden dalam kuesioner, tahap analisis statistik deskriptif berisi data yang disajikan secara deskriptif, dan terakhir tahap analisis konfirmatori yang berisi hasil pengujian outer model dan inner model menggunakan bantuan software SmartPLS.

3.6.1 Uji Instrumen

Hasil jawaban kuesioner akan dilakukan uji instrumen dengan bantuan software SPSS. Uji intrumen dilakukan agar data tersebut valid dan reliabel. Uji instrument terbagi menjadi dua yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Apabila terdapat item indikator yang tidak valid maupun tidak reliabel maka dilakukan penghapusan item indikator.

3.6.1.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang berfungsi untuk melihat apakah suatu alat ukur tersebut valid (sah) atau tidak valid. Alat ukur yang dimaksud disini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Pertanyaan/indikator dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Janna dan Herianto, 2020:2).

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Sehingga uji reliabilitas dapat digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Janna dan Herianto,

(11)

38

2020:6). Pertanyaan/indikator dikatakan realibel apabila nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.7.

3.6.2 Analisis Statistik Deskriptif

Tahap ini untuk menganalisis data responden yang telah terkumpul.

Analisis ini mengunakan analisis deskriptif dikarenakan data disajikan dalam bentuk diagram. Data dihasilkan dari pertanyaan terbuka pada kuesioner. Data ini terdiri dari persentase jenis kelamin, persentase usia, persentase pekerjaan, persentase responden yang sering menggunakan aplikasi Shopee dan atau Lazada untuk belanja online, persentase responden yang menjadikan aplikasi Shopee dan atau Lazada sebagai pengganti belanja offline, persentase fitur pada aplikasi Shopee dan atau Lazada yang sering digunakan responden, persentase intensitas responden dalam menggunakan fitur “Image Recognition” pada aplikasi Shopee dan atau Lazada dalam mencari produk, persentase keakuratan fitur Image Recognition pada aplikasi Shopee dan Lazada, persentase alasan responden menggunakan fitur “Image Recognition” pada aplikasi Shopee dan atau Lazada, persentase responden pernah menggunakan fitur yang sama seperti

“Image Recognition” namun pada aplikasi selain Shopee dan atau Lazada, dan persentase responden sering memperbaruhi/mengupdate aplikasi Shopee dan atau Lazada.

3.6.3 Analisis Konfirmatori

Pada tahap analisis konfirmatori, dilakukan pengujian terhadap model konseptual dengan bantuan SmartPLS. Tahap ini memiliki input model konseptual dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian yang akan menghasilkan model evaluasi yaitu outer dan inner model. Outer model dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dengan melihat nilai Convergent Validity, Discriminant Validity, Composite Validity, dan Average Variance Extracted (AVE). Sedangkan inner model dilakukan untuk mengetahui hasil uji hipotesis dengan melihat T-Statistik dan R- square. Outer model dan inner model dijelaskan pada BAB II.

3.7 Tahap Analisis dan Pembahasan

(12)

39

Tahap analisis dan pembahasan merupakan tahap keempat yang peneliti lakukan. Pada tahap ini terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap hasil penelitian/analisa pembahasan yang berisi analisis hipotesis yang telah diuji.

3.7.1 Analisa dan Pembahasan

Hasil inner model pada tahap sebelumnya (analisis konfirmatori) akan diinterpretasikan untuk melihat hasil uji hipotesis yang akan dijelaskan pada tahap ini. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari perbandingan penerimaan model UTAUT terhadap Image Recognition pada aplikasi Shopee dan Lazada dengan menggunakan R-Square. Dimana nilai R-square yang mendekati 1 berarti yang paling baik. Tujuan ini digunakan untuk mengetahui apakah pada aplikasi Shopee, metode UTAUT lebih mampu mengevaluasi usability fitur Image Recognition dibanding pada aplikasi Lazada atau sebaliknya. Serta untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi evaluasi usability fitur Image Recognition pada aplikasi Shopee dan Lazada dengan mengetahui nilai Path Coefficients dan T-Statistik. Dimana hipotesis yang berpengaruh dan signifikan yang paling mempengaruhi. Selain itu juga membahas hasil outer model, variabel moderat terhadap hubungan variabel independen dan variabel dependen, serta usability fitur Image Recognition.

3.7.2 Implikasi Manajerial

Bagian ini menjelaskan diskusi terkait implikasi manajerial yang diharapkan mampu memberikan kontribusi teoritis terhadap praktik manajemen perusahaan(Masudin dkk. 2021). Implikasi manajerial dibuat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Dengan adanya implikasi manajerial diharapkan mampu membantu pihak pengelola Shopee dan Lazada dalam meningkatkan usability fitur Image Recognition. Peningkatan usability dapat membuat pengguna merasa senang dan nyaman saat menggunakan fitur tersebut sehingga pengguna akan menggunakan fitur tersebut secara terus-menerus.

3.8 Tahap Kesimpulan dan Saran

Tahap kesimpulan dan saran merupakan tahap kelima atau tahap terakhir yang peneliti lakukan. Pada tahap ini berisi kesimpulan yang menjawab dari

(13)

40

tujuan penelitian. Serta berisi saran yang membangun dengan harapan mampu membuat Artificial Intelligence yaitu fitur Image Recognition pada aplikasi Shopee dan Lazada menjadi lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Kelimpahan mikroplastik dari setiap zona di tiga stasiun, tiga transek, dan dua kedalaman yang diamati menunjukkan bahwa zona 1 memiliki kelimpahan mikroplastik tertinggi

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan

Dari latar belakang yang diutarakan diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran metakognitif dalam meningkatkan

Dan menurut hasil penelitian (Setiono, 2010 ) diperoleh dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dapat meningkatkan aktivitas siswa,hasil belajar siswa

63 tanggal 11 September 2007, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 7,2 triliun yang terdiri

10 tahun 1959, terhadap mana tidak dikeluarkan surat keputusan oleh Menteri Perindustrian seperti dimaksud dalam ayat (1) pasal 1 Peraturan Pemerintah ini, dinyatakan hingga

Ker Kerajaa ajaan n Mala Malaysi ysia a terp terpaks aksa a men mengka gkaji ji sem semula ula mat matlama lamat t -- matlamat pendidikan negara dan seterusnya

a) Tipe jalan: berbagai tipe jalan akan menunjukkan kinerja berbeda pada pembebanan lalu-lintas tertentu, misalnya jalan terbagi dan tak terbagi, atau jalan satu arah. b)