• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Kesiapan Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal Universitas Negeri Yogyakarta Dalam Menghadapi Cedera Olahraga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengetahuan Kesiapan Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal Universitas Negeri Yogyakarta Dalam Menghadapi Cedera Olahraga"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

259

Pengetahuan Kesiapan Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal Universitas Negeri Yogyakarta Dalam Menghadapi Cedera Olahraga

Khusniyan Nur Fadhli1, Al Afik2

1,2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email: Fadhlikus@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Cedera terjadi karena kekuatan yang berlebihan yang dilimpahkan pada tubuh atau sebagian tubuh sehingga tidak dapat menahan atau menyesuaikan diri. Futsal merupakan permainan olahraga yang memungkinkan kontak langsung antar pemain sehingga menjadikan olahraga ini rentan cedera. Cedera dapat terjadi karena kurang pemanasan, jenis lapangan, kontak dengan pemain lain ataupun riwayat cedera sebelumnya.

Pengetahuan kesiapan menghadapi cedera olahraga harus diketahui dengan baik terutama oleh pemain dan staf kepelatihan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengetahuan kesiapan Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal Universitas Negeri Yogyakarta dalam menghadapi cedera olahraga. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif non eksperimen.

Pengambilan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung oleh peneliti kepada unit kegiatan mahasiswa futsal. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dari Wayan Erna yang selanjutnya dimodifikasi oleh peneliti. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil: Pengetahuan kesiapan Unit Kegiatan Mahasiswa dalam kategori baik sebanyak 31 orang (62%), cukup 16 orang (36%), dan kurang 1 orang (2%).

Kesimpulan: Pengetahuan kesiapan Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal Universitas Negeri Yogyakarta dalam menghadapi cedera olahraga meliputi pemain dan staf kepelatihan dikategorikan baik. Diharapkan pemain dan pelatih dapat mengetahui informasi terkait, kesiapan, pencegahan, dan penanganan cedera olahraga baik dari jurnal, buku, media masa atau dari petugas kesehatan.

Kata Kunci: Cedera olahraga, Futsal, Pengetahuan Kesiapan

PENDAHULUAN

Olahraga merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya dan kemauannya semaksimal mungkin. Cedera merupakan bahwa hasil kekuatan yang berlebihan dilimpahkan pada tubuh atau sebagian tubuh sehingga tubuh atau bagian tubuh tersebut tidak dapat menahan atau menyesuaikan diri . Futsal merupakan olahraga yang digemari banyak orang terutama remaja dan dewasa di dunia saat ini. Futsal mulai

berkembang di Indonesia pada tahun 2000 (Wardana, 2017). Futsal adalah permainan bodycontac langsung dan keras yang menuntut kemampuan setiap individu maupun kerjasama tim untuk bergerak, berfikir dan memutuskan segala sesuatu cara dengan cepat dan tepat sehingga menjadikan olahraga ini sebagai olahraga yang rentan terhadap cedera.

Cedera yang dialami dapat membuat prestasi seorang pemain menjadi mundur, trauma, gangguan psikologis, fisik menurun, dan bahkan catat permanen sampai kematian.

Penelitian yang dilakukan di Spanish National Futsal bahwa bagian yang sering terkena adalah cedera hamsting (Martinez-Riaza et al., 2017). Cedera yang sering dialami oleh pemain perempuan adalah cedera otot seperti strain.

Cedera akan bertambah ketika pemain yang sudah mengalami cedera dimainkan kembali (Ruiz-Pérez et al., 2019). Penelitian yang dilakukan di klub depak bola di Norwegia yang menggunakan model team-base exposure mengungkap bahwa cedera yang terjadi saat pertandingan memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan saat latihan (Kristenson et al., 2016). Pertolongan pertama yang baik pada kejadian cedera dapat mengurangi kecacatan, lama waktu perawatan dan mempersingkat waktu untuk kembali bermain. Tanggung jawab pelatih tidak hanya saat latihan maupun pertandingan, disamping itu pelatih dituntut untuk meminimalkan resiko dan mengurangi kecacatan.

Pemain yang memiliki agresivitas tinggi yang tidak terkontrol akan menimbulkan beberapa akibat diantaranya mencederai lawan, melanggar peraturan dan tidak fair play (Husdarta, 2018).

Penelitian yang dilakukan di English Premier League dan Championship Football Club data dari 99 pemain mengalami cedera ekstremitas bawah. Lutut menjadi bagian tubuh yang sering mengalami cedera diikuti cedera pergelangan kaki. 99 pemain tersebut 35% diantaranya mengalami cedera strain (Read, et al, 2018).

Riskesdas tahun 2013 bahwa cedera olahraga di Indonesia mencapai 3,5% dari sampel yang telah di ambil. Cedera di Yogyakarta mencapai 4.8 % dari sampel yang telah diambil.

Kurangnya pemanasan dapat menjadi penyebab cedera kepada atlet 38,1%. Sedangkan akibat tidak memakai sepatu adalah 28,57%. Perlengkapan olahraga yang baik juga dapat menurunkan kejadian cedera pada atlet. Studi yang dilakukan di Qatar Star League dari tahun 2013-2014 dari 2017-2018 dengan 2243 responden menunjukan hasil bahwa setiap 486.951 jam ada 37 kejadian ruptur (Rekik et

(2)

al., 2018). Penelitian di Departemen of Orthopedic Emergency ada 781 kejadian cedera bahu dari 2.650 kasus yang dilaporkan berkaitan dengan olahraga (Enger et al., 2019). Penelitian di Nigerian Women’s Premier League menunjukan bahwa 1000 jam terdapat 10,98 kejadian cedera pada latihan dan 55,56 kejadian cedera pada pertandingan (Ibikunle,et al, 2019).

Federation International Football Association dan Medical Assesment and Research Canter mengembangkan program

“11” dan “11+” untuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi insiden cedera. Program ini menunukan hasil yang signifikan dalam pencegahan cedera olahraga.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Muhammad Misbah Chussurur pada tahun 2015 di kota Semarang terkait jenis lapangan futsal didapatkan hasil bahwa lapangan dengan konstruksi semen, rumput sintetis dan lantai kayu mengakibatkan cedera pada ekstremitas bawah pemain. Sedangkan lapangan yang beresiko tinggi tingkat cidera adalah lantai kayu. Penelitian yang dilakukan pada 66 pemain didapatkan 93 kejadian cedera dan 20 diantaranya disebabkan oleh over use (Uluöz, 2016). Pada tahun 2016 terkait penanganan cedera ankle menunjukan bahwa lebih dari setengah atlet yang diteliti kurang dalam pengetahuan mengenai cedera ankle (B. S. Nugroho &

Ambardini, 2016).

Perawat memiliki dua peran penting dalam upaya promotif dan preventive. Upaya promotif dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan individu atau kelompok. Upaya preventif dilakukan untuk mengenali fakor-faktor resiko cedera dan mengurangi resiko cedera baik individu atau kelompok. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terkait pengetahuan terhadap cedera olahraga.

Studi pendahuluan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) didapatkan hasil bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal UNY dalam jangka waktu satu tahun mengikuti 3 kejuaraan futsal baik tingkat daerah maupun nasional Cedera yang sering dialami oleh pemain adalah 10 cedera muskuloskeletal antara lain laserasi, contusions dan cedera pergelangan kaki atau anggota gerak bawah.. Penanganan cedera awal biasanya di tangani oleh asisten pelatih namun jika memerlukan tindakan lebih lanjut pemain bisanya pergi ke Klinik UNY dan perawatan pribadi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif non-eksperimen tentang pengetahuan kesiapan UKM Futsal UNY dalam menghadapi cedera olahraga (Notoatmodjo, 2013). Penelitian ini dilakukan di UNY.

Pada penelitian ini peneliti ingin mendeskripsikan suatu subyek tentang kesiapan UKM dalam menghadapi cedera olahraga meliputi macam-macam cedera olahraga, pencegahan cedera olahraga dan penanganan terkait cedera olahraga. Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta pada bulan Februari 2020. Jumlah responden

dalam penelitian ini adalah 50 orang meliputi 47 pemain dan 3 staf kepelatihan dengan kriteria responden merupakan pemain UKM Futsal UNY, staf kepelatihan, pemain UKM Futsal yang pernah bermain di kejuaraan futsal baik daerah maupun nasional, dan pemain dan staf yang bersedia mengisi kuesioner. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang diadaptasi dari Wayan Erna yang selanjutnya dikembangkan oleh peneliti. Analisa data pada penelitian ini menggunakan univariat responden yang memiliki nilai akhir 76-100 % akan dikategorikan baik, 56- 55% akan dikategorikan cukup, dan < dari 55 akan dikategorikan kurang.

HASIL

Responden pada penelitian ini adalah pemain dan staf kepelatihan UKM Futsal UNY yang masih aktif mengikuti kompetisi dan latihan.

Tabel 1

Tabel 1 menunjukan bahwa jumlah terbanyak dari usia 17- 25 sebanyak 47 orang (94%). Karakteristik responden terbanyak dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 35 (70%).

Karakteristik terbanyak dari peran adalah pemain sebanyak 47 (94%).

Tabel 2

Tabel 2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik dalam kesiapan mengahdapi cedera olahraga, terdapat sebanyak 31 orang (62%), responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 16 orang (36%), dan responden dengan pengetahuan kesiapan kurang sebanyak 1 orang (2%).

Tabel 3 Karakteristik Responden

Pengetahuan Kesiapan

Baik Cukup Kurang

Usia 17-25 26-35 36-45

28(56%) 2(4%) 1(2%)

18(36%) 0(0%) 0(0%)

1(2%) 0(0%) 0(0%) Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

20(40%) 11(22%)

14(28%) 4(8%)

1(2%) 0(0%) Peran

Pemain Staf

28(56%) 3 (6%)

18(36%) 0(0%)

1(2%) 0(0%)

Pengetahuan Kesiapan Frekuensi (n)

Persentase (%) Pengetahuan Kesiapan

Baik Cukup Kurang

31 16 1

62 36 2

(3)

261 Tabel 3 didapatkan hasil bahwa pengetahuan kesiapan unit

kegiatan mahasiswa dalam menghadapi cedera olahraga sesuai karakteristik responden berdasarkan usia rata-rata pada pengetahuan baik yaitu pada responden usia 17-25 tahun sejumlah 28 orang (56%), usia 26-35 sejumlah 2 orang (4%), dan pada usia 31-45 sejumlah 1 orang (2%).

Rata -rata karakteristik responden dengan pengetahuan kesiapan dalam menghadapi cedera olahraga berdasarkan jenis kelamin adalah baik yaitu jenis kelamin perempuan sejumlah 11 orang (22%), Jenis kelamin laki-laki sejumlah 20 orang (40%). Karakteristik responden berdasarkan struktur UKM dalam kesiapan menghadapi cedera olahraga adalah baik yaitu peran sebagai pemain sebanyak 28 (56%), peran sebagai staf kepelatihan sebanyak 3 orang (6%).

PEMBAHASAN

Tabel l karakteristik responden berdasarkan usia mayoritas pada usia remaja akhir 17-25 tahun berjumlah 47 orang (94%). Usia 17-25 tahun merupakan usia terbanyak dibanding usia lainya yang berada di UKM Futsal UNY.

Usia tersebut memberikan gambaran bahwa responden berada pada usia remaja, dimana remaja menjadi individu yang lebih baik dalam menerima informasi dan lebih baik dalam menyesuaikan perilaku sesuai dengan tuntutan lingkungannya (Zanolie & Crone, 2018). Peningkatan kemampuan kognitif memungkinkan remaja untuk memiliki pemahaman yang lebih besar tentang kondisi, pengobatan dan prognosis mereka (Hazinski, 2013).

Berdasarkan Tabel 1 mayoritas responden pada penelitian ini adalah laki-laki berjumlah 35 orang (70%). Lak-laki merupakan jenis kelamin terbanyak yang ada dalam UKM Futsal UNY. Laki- laki pada umumnya menyukai olahraga futsal dibandingkan dengan perempuan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Setyaji, 2016) bahwa pemain laki-laki lebih banyak daripada pemain perempuan pada unit kegiatan mahasiswa. Jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding kan perempuan dikarenakan minat laki-laki dengan olahraga futsal lebih besar dibandingkan dengan perempuan.

Pelatih tidak hanya bertanggung jawab atas rencana pelatihan dan evaluasi untuk timnya tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap kognitif, emosional, sosial dan pengembangan perilaku pemain (UEFA Futsal Coaching Manual, 2017) Pemain memiliki tanggung jawab untuk

menghormati semangat fair play bermain tanpa adanya kekerasan, berperilaku baik dan menahan diri dari doping (AFC, 2018). Pemain memiliki tanggung jawab untuk menghormati semangat fair play bermain tanpa adanya kekerasan, berperilaku baik dan menahan diri dari doping (AFC, 2018).

Cedera pada futsal disebabkan oleh kontak pemain dengan pemain, pemain dengan permukaan lapangan. Cedera paling sering terjadi adalah cedera karena trauma (Tavana dkk., 2016). Futsal didominasi oleh gerakan ekstremitas bawah yang menyebabkan kejadian cedera pada ekstremitas bawah lebih tinggi di bandingan ekstremitas atas (Varkiani dkk., 2013). Memar merupakan kejadian paling banyak di alami oleh pemain futsal laki-laki (van Hespen dkk., 2011).

Mayoritas pengetahuan kesiapan responden dalam menghadapi cedera olahraga adalah baik sebanyak 31 orang (62%). Hal ini karenakan responden mempunyai latar belakang pendidikan tinggi, dimana menurut asumsi dari peneliti tingkat pendidikan yang dimiliki responden dengan tingkat pendidikan tinggi (universitas) cenderung berpengetahuan baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian tentang “ Tingkat Pengetahuan Pemain di UKM Futsal UNY tentang Penanganan Dini Cedera dengan Metode RICE”, bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik 18 orang (72%) (Nugroho, 2017).

Responden memiliki rata-rata usia remaja akhir dimana mengalami peningkatan berfikir realistis, memiliki sikap pandangan yang baik dan lebih matang dalam menghadapi masalah (Gunarsa dalam(Putro, 2017). Remaja akhir mampu memahami konsekuensi dari tindakan dan perilaku mereka (Maaks dkk., 2019). Hasil analisa peneliti masa remaja adalah masa yang baik dimana remaja mengalami peningkatan fikiran dan sikap terhadap sesuatu sehingga dapat meningkatkan pengetahuan terkait kesiapan menghadapi cedera olahraga. Hal tersebut dikarenakan remaja sudah mampu memahami konsekuensi terhadap perilaku yang dilakukan. Semakin sering mendapatkan informasi baru makan akan semakin baik kesiapan dalam menghadapi cedera olahraga.

Pengetahuan antara laki-laki dan perempuan mayoritas baik, dikarenakan semua responden berada pada jenjang pendidikan tinggi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Semyon Melnikov (2019), bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan antar responden laki-laki dan responden perempuan (Melnikov, 2019)

Pengetahuan kesiapan menghadapi cedera olahraga yang baik pada pelatih secara tidak langsung dapat mengurangi resiko cedera pada pemainnya. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pile dan Curioz, didapatkan hasil bahwa program pencegahan yang dipimpin oleh pelatih mampu mengurangi resiko cidera Anterior Cruciate Ligament (ACL) (Pfile & Curioz, 2017). Pengetahuan yang baik dari pemain dan pelatih dapat digunakan dalam pencegahan cedera (van der Sluis dkk., 2019).

Karakteristik Frekuensi (n)

Persentase (%) Usia

17-25 26-35 36-45

47 2 1

94 4 2 Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

35 15

70 30 Struktur

Pemain Staf

47 3

94 6

(4)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa pemain dan staf kepelatihan UKM FUTSAL UNY mayoritas sudah terpapar informasi terkait cedera olahraga. Pengetahuan kesiapan pemain dan staf kepelatihan di UKM Futsal UNY pada kategori baik, dikarenakan sebagian sudah berada di tingkat pendidikan tinggi dan terpapar informasi terkait cedera olahraga.

REFERENSI

AFC. (2018). Competition Regulations AFC Futsal Club Championship 2018.

Enger, M., Skjaker, S. A., Nordsletten, L., Pripp, A. H., Melhuus, K., Moosmayer, S., & Brox, J. I. (2019).

Sports-related acute shoulder injuries in an urban population. BMJ Open Sport & Exercise Medicine, 5(1), e000551. https://doi.org/10.1136/bmjsem- 2019-000551

Hazinski, M. F. (2013). Nursing Care of the Critically Ill Child 3rd Edition (3 ed.). St. Louis, Mo. : Elsevier/Mosby.

Husdarta, J. S. (2018). Psikologi Olahraga (4 ed.). Alfabeta.

Ibikunle, P. olanrewaju, Efobi, K. C., Nwankwo, M. J., &

Ani, K. U. (2019). UEFA model in identification of types, severity and mechanism of injuries among footballers in the Nigerian Women’s Premier League. BMJ Open Sport & Exercise Medicine, 5(1), e000386. https://doi.org/10.1136/bmjsem-2018- 000386

Kristenson, K., Bjørneboe, J., Waldén, M., Andersen, T. E., Ekstrand, J., & Hägglund, M. (2016). Injuries in male professional football: A prospective comparison between individual and team-based exposure registration: Methodology in football injury epidemiology. Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports, 26(10), 1225–1232.

https://doi.org/10.1111/sms.12551

Maaks, D. L. G., Starr, N. B., Brady, M. A., Gaylord, N. M., Driessnack, M., & Duderstadt, K. (2019). Burns’

Pediatric Primary Care E-Book. Elsevier Health Sciences. https://books.google.co.id/books?id=4TC- DwAAQBAJ

Martinez-Riaza, L., Herrero-Gonzalez, H., Lopez- Alcorocho, J. M., Guillen-Garcia, P., & Fernandez- Jaen, T. F. (2017). Epidemiology of injuries in the Spanish national futsal male team: A five-season retrospective study. BMJ Open Sport & Exercise

Medicine, 2(1), e000180.

https://doi.org/10.1136/bmjsem-2016-000180 Melnikov, S. (2019). Differences in knowledge of

hypertension by age, gender, and blood pressure self-measurement among the Israeli adult population✰. Heart & Lung, 48(4), 339–346.

https://doi.org/10.1016/j.hrtlng.2019.02.001 Muhammad Misbah Chussurur, (2015) Survei Cedera

Dalam Permainan Futsal Pada Jenis Lapangan

Rumput Sintetis, Semen Dan Parquette (Lantai Kayu) Di Kota Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Notoatmodjo, S. (2013). Metodologi Pnenlitian Kesehatan.

Rineka Cipta.

Nugroho, B. S., & Ambardini, R. L. (2016). Tingkat Pengetahuan Atlet Tentang Cedera Ankle Dan Terapi Latihan Di Persatuan Sepakbola ℡Aga Utama.

Medikora, 15(1), 23–38.

Nugroho, I. P. (2017). Level Of Knowledge Of The Players In The Student Activity Unit Of Futsal In Yogyakarta State University About Early Treatment Injury With Rice Method. 6.

Pfile, K. R., & Curioz, B. (2017). Coach-led prevention programs are effective in reducing anterior cruciate ligament injury risk in female athletes: A number- needed-to-treat analysis. Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports, 27(12), 1950–1958.

https://doi.org/10.1111/sms.12828

Putro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. 17(1), 8.

Read, P. J., Oliver, J. L., De Ste Croix, M. B. A., Myer, G.

D., & Lloyd, R. S. (2018). A prospective investigation to evaluate risk factors for lower extremity injury risk in male youth soccer players.

Scandinavian Journal of Medicine & Science in

Sports, 28(3), 1244–1251.

https://doi.org/10.1111/sms.13013

Rekik, R. N., Tabben, M., Eirale, C., Landreau, P., Bouras, R., Wilson, M. G., Gillogly, S., Bahr, R., & Chamari, K. (2018). ACL injury incidence, severity and patterns in professional male soccer players in a Middle Eastern league. BMJ Open Sport & Exercise

Medicine, 4(1), e000461.

https://doi.org/10.1136/bmjsem-2018-000461 Ruiz-Pérez, I., López-Valenciano, A., Jiménez-Loaisa, A.,

Elvira, J. L. L., De Ste Croix, M., & Ayala, F. (2019).

Injury incidence, characteristics and burden among female sub-elite futsal players: A prospective study with three-year follow-up. PeerJ, 7, e7989.

https://doi.org/10.7717/peerj.7989

Setyaji, B.S. (2016) Penguasaan Keterampilan Dasar Bermain Futsal Pada Peserta UKM Futsal Putera UNNES Tahun 2015, Univeritas Negeri Semarang, Semarang

Tavana, B., Nourian, R., Memari, A.-H., Noormohammadpour, P., & Kordi, R. (2016). O-33 Futsal and injuries among recreational sport participants: A prospective field study. British Journal of Sports Medicine, 50(Suppl 1), A19.

https://doi.org/10.1136/bjsports-2016-097120.33 UEFA Futsal Coaching Manual. (2017). 103.

Uluöz, E. (2016). Investigation of Sport Injury Patterns in Female Futsal Players. International Journal of Science Culture and Sport, 4(21), 474–474.

https://doi.org/10.14486/IntJSCS606

van der Sluis, A., Brink, M. S., Pluim, B. M., Verhagen, E.

A. L. M., Elferink‐Gemser, M. T., & Visscher, C.

(2019). Self‐regulatory skills: Are they helpful in the

(5)

263 prevention of overuse injuries in talented tennis

players? Scandinavian Journal of Medicine &

Science in Sports, sms.13420.

https://doi.org/10.1111/sms.13420

van Hespen, A., Stege, J. P., & Stubbe, J. H. (2011). Soccer and futsal injuries in the netherlands. British Journal of Sports Medicine, 45(4), 330.

https://doi.org/10.1136/bjsm.2011.084038.57 Varkiani, M. E., Alizadeh, M. H., & Pourkazemi, L. (2013).

The Epidemiology of Futsal Injuries Via Sport Medicine Federation Injury Surveillance System of Iran in 2010. Procedia - Social and Behavioral

Sciences, 82, 946–951.

https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.08.001 Wardana, J. E. I. (2017). Pengaruh Latihan Permainan

Target Terhadap Ketepatan Shooting Menggunakan Kaki Bagian Dalam Pemain Futsal SFC Planet Sleman. 111.

Zanolie, K., & Crone, E. A. (2018). Development of Cognitive Control across Childhood and Adolescence. Dalam J. T. Wixted (Ed.), Stevens’

Handbook of Experimental Psychology and Cognitive Neuroscience (hlm. 1–24). John Wiley &

Sons, Inc.

https://doi.org/10.1002/9781119170174.epcn405

Referensi

Dokumen terkait

5480114 Kebon Jeruk Jakarta Barat SMP Negeri 128 Jl.Hercules Squadron Halim P Telp.. Warakas

program pekerjaan dan latihan yang sedia ada. Peluang Perniagaan • Peluang perniagaan dalam bidang pelancongan dan nilai tambah yang tinggi dalam sektor pertanian di kawasan

5 Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Timur 6 Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Timur 7 Kepala Suku Dinas Pendidikan

Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan

Berikut penjelasan hasil perolehan penelitian yang didapat dari jumlah keseluruhan sample pada variabel Ice: Tingkat wawasan pemain mengenai pemahaman penanganan cedera pada variabel

lapangan futsal secara online dengan menerapkan konsep E-CRM untuk membantu perusahaan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan seperti terdapat fitur

Dalam tahun 1976 Belanda melangkah lebih jauh lagi dan merubah sama sekali Pasal 51 mereka, sehingga pasal yang baru menyatakan dengan tegas bahwa dalam hukum pidana umum

Ujian titisan air ( WD ) dijalankan ke atas pateri SAC 305 yang telah dicetak ke papan ujian dengan menggunakan larutan NaOH dalam kepekatan yang berbeza.. Papan ujian yang