• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. URUSAN KESEHATAN a. Capaian Kinerja Program sesuai Target Kinerja dalam Perjanjian Kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1. URUSAN KESEHATAN a. Capaian Kinerja Program sesuai Target Kinerja dalam Perjanjian Kinerja"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1. URUSAN KESEHATAN

a. Capaian Kinerja Program sesuai Target Kinerja dalam Perjanjian Kinerja Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan di Jawa Tengah, Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah melaksanakan 3 program, yaitu Program Penunjangurusan Pemerintahan Daerah, Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat, danProgram Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.

Program Penunjangurusan Pemerintahan Daerah dengan alokasi anggaran Rp 53.370.124.000, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 100%. Program ini memiliki 1 indikator dengan tingkat capaian sangat tinggi.

Indikator dengan tingkat ketercapaian sangat tinggi tersebut, yaitu Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah dengan realisasi 100% sesuai target dan capaian kinerja program ini terhadap target akhir RPJMD tercapai (100%), hal ini sesuai dengan kebutuhan gaji pegawai ASN.

Manfaat penyelenggaraan Program Penunjangurusan Pemerintahan Daerah yaitu terlaksanannya kegiatan operasional rumah sakit serta terpenuhinya kebutuhuan gaji atas kinerja yang telah dilakukan oleh pegawai ASN.

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat dengan alokasi anggaran Rp 76.256.445.000, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 78,52%. Program ini memiliki 3 indikator dengan tingkat capaian sangat tinggi.

Indikator dengan tingkat ketercapaian sangat tinggi, yaitu Persentase pemenuhan pelayanan kesehatan dengan realisasi 100% melebihi target 95%, dan Cost Recovery Rate (CRR) Total dengan realiasi 45,50% melebihi target 35%.

Serta Indikator dengan tingkat ketercapaian sangat tinggi lainnya adalah Persentase pemenuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan pelayanan kesehatan dengan realisasi 100% dari target 95%. Capaian kinerja program ini terhadap target akhir RPJMD ketiga Indikator (100%) tercapai.

Dalam Pelaksanaan program Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat menghasilkan outcome berupa terpenuhinya kebutuhan akan obat yang dibutuhkan pasien serta terpenuhinya kegiatan operasional, fasilitas sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan rumah sakit.

Permasalahan yang dihadapi pada indikator Persentase pemenuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan pelayanan kesehatan akibat dari adanya rasionalisasi pada anggaran DBHCHT, yang mengakibatkan beberapa alat kesehatan penunjang operasional Rumah Sakit dan obat-obatan Rumah Sakit tidak dapat dibeli akan tetapi tidak mempengaruhi jalannya operasional Rumah Sakit secara signifikan, karena upaya yang sudah dilakukan yaitu menggunakan secara maksimal alat kesehatan yang sudah ada dan alat kesehatan yang dibeli dari anggaran Dana

(2)

Alokasi Khusus (DAK). Sedangkan untuk belanja obat-obatan pembeliannya menggunakan anggaran BLUD. Selain itu perlu dilakukan penyesuaian target kinerja pada perubahan RKPD, yang mana target dan realisasinya pada triwulan IV 2021 agar realisasi Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat dapat tercapai.

Manfaat penyelenggaraan Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat yaitu terpenuhinya pelayanan medis dan non medis masyarakat, serta Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan atau masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang paripurna.

Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dengan alokasi anggaran Rp 363.230.000, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 100%. Program ini memiliki 1 indikator dengan tingkat capaian tinggi.

Indikator dengan tingkat ketercapaian tinggi tersebut, yaitu Persentase capaian peserta kegiatan promosi dan pemberdayaan masyarakat tingkat provinsi dengan realisasi 21,95% dari target 20% dan capaian kinerja program ini terhadap target akhir RPJMD akan tercapai. Hal ini dikarenakan jenis indikator tersebut berupa akumulatif. Ketercapaian tersebut didukung dengan dilaksanakannya kegiatan melalui daring sehingga dapat menjangkau peserta yang lebih banyak.

Dalam Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan menghasilkan outcome berupa terlaksanannya kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis, Webinar maupun

podcast

tentang kesehatan masyarakat serta bakti sosial di Panti Werdha Pucang Gading Semarang dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021.

Manfaat penyelenggaraan Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan yaitu meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan jiwa maupun non jiwa kepada masyarakat, dan mengubah pola pikir masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan baik jiwa maupun non jiwa.

Tabel 3.1

Capaian Kinerja Program Tahun 2021 Urusan Kesehatan

No Program/Indikator Kinerja Satuan Target Akhir RPJMD

Kinerja Tahun

2020

Tahun 2021 Tingkat

Ketercapaian Kinerja terhadap

RPJMD (%)**) Target Realisasi

Tingkat Ketercapaian Kinerja (%)*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1

PROGRAM

PENUNJANGURUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah

% 100 100 100 100 100 100

(3)

No Program/Indikator Kinerja Satuan Target Akhir RPJMD

Kinerja Tahun

2020

Tahun 2021 Tingkat

Ketercapaian Kinerja terhadap

RPJMD (%)**) Target Realisasi

Tingkat Ketercapaian Kinerja (%)*)

2

PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Persentase pemenuhan

pelayanan kesehatan % 95 100 95 100 105,26 105,26

Persentase pemenuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan pelayanan kesehatan

% 95 100 95 100 105,26 105,26

Cost Recovery Rate (CRR)

Total % 39 46,4 35 45,50 130 116,67

3 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN

Persentase capaian peserta kegiatan promosi dan pemberdayaan masyarakat tingkat provinsi

% 100 37,67 20 21,94 109,70 21,94

Keterangan:

*) Kategori Tingkat Ketercapaian adalah sebagai berikut:

1) Sangat Tinggi : ≥ 91%

2) Tinggi : 76 – 90,99%

3) Sedang : 66 – 75,99%

4) Rendah : 51 - 65,99%

5) Sangat rendah : ≤ 50,99

**) Kategori tingkat ketercapaian kinerja : 1) Tercapai : ≥ 100%

2) Tidak Tercapai : 60% - 99,99%

3) Perlu Upaya Keras : 0%- 59,99%

b. Capaian Target Kinerja Keluaran Kegiatan

Kegiatan yang mendukung Program Penunjangurusan Pemerintahan Daerah sebanyak 1 kegiatan yaitu Kegiatan Administrasi Keuangan dengan keluaran 1 paket perlengkapan pendukung perkantoran dan telah sesuai dengan target (100%). Hal ini sesuai dengan kebutuhan gaji pegawai ASN.

Kegiatan yang mendukung Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat sebanyak 3 kegiatan yaitu Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pelayanan, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi dengan keluaran 10 paket dari target 10 paket, yang terdiri dari: DAK (keluaran 8 sesuai target), DBHCHT (keluaran 2 sesuai terget); Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi dengan keluaran 97,83%

Cost Recovery Rate

(CRR) Partial dari target 92%;

Kegiatan Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas B dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi dengan keluaran 9 orang tenaga harlep yang mendapatkan honorarium dan premi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan dari target 9 orang.

(4)

Permasalahan yang dihadapi pada Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pelayanan, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi akibat dari adanya rasionalisasi pada anggaran DBHCHT, yang mengakibatkan beberapa alat kesehatan penunjang operasional Rumah Sakit dan obat-obatan Rumah Sakit tidak dapat dibeli akan tetapi tidak mempengaruhi jalannya operasional Rumah Sakit secara signifikan, karena upaya yang sudah dilakukan yaitu menggunakan secara maksimal alat kesehatan yang sudah ada dan alat kesehatan yang dibeli dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Sedangkan untuk belanja obat-obatan pembeliannya menggunakan anggaran BLUD selain itu perlu dilakukan penyesuaian target kinerja pada perubahan RKPD, yang mana target dan realisasinya pada triwulan IV 2021 agar realisasi Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pelayanan, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi dapat tercapai. Serta pada indikator

Cost Recovery Rate

(CRR) Partial terdapat pendapatan BLUD atas klaim piutang Covid-19 yang belum cair.

Kegiatan yang mendukung Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan sebanyak 1 kegiatan yaitu Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi dengan keluaran 1.317 orang peserta kegiatan preventif promotif pendukung HWW dari target 1.200 orang.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci sebagaimana Lampiran L2.

Terhadap Urusan Kesehatan pada LKPJ Gubernur TA 2020, DPRD Provinsi Jawa Tengah merekomendasikan beberapa hal dan kegiatan yang menindaklanjuti rekomendasi tersebut.

Rekomendasi DPRD mengenai Optimalisasi pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi yang berorientasi outcome dan Impact. Upaya yang dilakukan adalah 1.

Pengembangan ruang perawatan intensif (ICU) untuk pasien Covid-19;

2.Pemenuhan sarana prasarana pelayanan pandemi Covid-19; 3.Penataan kapasitas ruang perawatan pasien; 4.Skrining Covid-19 pasien IGD dan rawat jalan;

5.Pelayanan vaksinasi Covid-19; 6.Pelayanan rapid test antigen; 7.Alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 bersumber dari APBD dan BLUD. Dan ditindak lanjut dengan Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi.

Rekomendasi DPRD mengenai Optimalisasi program Jogo Tonggo dalam rangka menghadapi pademi COVID-19 di Jawa Tengah serta melakukan inovasi penanganan COVID-19 berbasis kewilayahan selain Jogo Tonggo. Upaya yang dilakukan yaitu Penanganan Covid-19 dilakukan dengan kampanye kesehatan jiwa dalam masa pandemi Covid-19 melalui konsultasi online baik kepada masyarakat, organisasi profesi dan para siswa. Dan ditindak lanjut dengan Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi.

(5)

Rekomendasi DPRD mengenai Optimalisasi program Rumah Sakit Tanpa Dinding (RSTD) yang merupakan keterbukaan rumah sakit dalam memberikan aksesnya kepada masyarakat yang berorientasi outcome dan Impact. Upaya yang dilakukan yaitu 1.promosi/penyuluhan/edukasi kesehatan kepada pasien/pengunjung dan masyarakat sekitar RS/desa dampingan/lingkungan pendidikan, panti rehabilitasi disabilitas mental/sosial; 2.Pengembangan program kesehatan jiwa berbasis komunitas di sekolah, masyarakat/desa dampingan;

3.Pengembangan sistem informasi manajemen pelayanan RS untuk kemudahan pelayanan dan akses masyarakat; 4.Seminar online tentang kesehatan jiwa dan kesehatan lainnya; 5.Konsultasi online kesehatan jiwa;6.Rehabilitasi mental dengan memberikan keterampilan sesuai hasil seleksi pasien rehabilitasi psikososial (pertanian, jahit, tas, keset, lukis); 7.Pendampingan pasien pasca perawatan (dropping, home care dan home visit). Dan ditindak lanjut dengan Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi.

Rekomendasi DPRD mengenai Sosialisasi terhadap daerah yang menolak imunisasi bagi semua bayi agar mendapat imunisasi dasar lengkap. Upaya yang dilakukan Pelayanan imunisasi di RSJD dr. Amino hanya diperuntukan untuk bayi&Balita yang berkunjung ke RSJD dr. Amino Gondohutomo. Dan ditindak lanjut dengan Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi.

Rekomendasi DPRD mengenai Standarisasi fasilitas pelayanan kesehatan primer, rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Upaya yang dilakukan yaitu 1.Pemenuhan ruang perawatan berdasarkan standar; 2.Pengelompokan jenis ruang perawatan berdasarakan kelompok umur dan jenis kelamin untuk Jiwa. Dan ditindak lanjut dengan Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi.

Rekomendasi DPRD mengenai 100% semua masyarakat miskin di Jawa Tengah terjamin kesehatannya. Upaya yang dilakukan yaitu 1.Pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin dilayani baik yang memiliki BPJS, Jamkesda maupun yang tidak memiliki BPJS/penjamin lain; 2.Advokasi kepada daerah agar memberikan jaminan kesehatan melalui jamkesda. Dan ditindak lanjut dengan Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi.

Rekomendasi DPRD mengenai 100% terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal di RSUD dan RSJD Provinsi Jawa Tengah. Upaya yang dilakukan yaitu Target SPM pada tahun 2020 sebesar 100% dengan capaian realisasi sebesar 99,31%.

Untuk tahun 2021 target SPM 100%, pada triwulan I (satu) SPM yang tercapai adalah sebesar 98,16%. Dan ditindak lanjut dengan 1.Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pelayanan, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi; 2.Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi; 3.Kegiatan

(6)

Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas B dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi; 4.Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi.

Rekomendasi DPRD mengenai Sosialisasi PHBS agar menjadi budaya dalam keluarga di Jawa Tengah. Upaya yang dilakukan yaitu Promosi kesehatan tentang PHBS dilakukan di dalam gedung yaitu kepada para pengunjung dan desa dampingan/sekitar RS. Dan ditindak lanjut dengan Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi.

c. Analisis Kesesuaian antara Kegiatan dengan Target Kinerja Pogram pada Perjanjian Kinerja

Urusan Kesehatan dilaksanakan melalui 3 Program dan 5 Kegiatan. Analisis tingkat kesesuaian antara kinerja program dan kegiatan dihitung dengan “rata-rata tingkat ketercapaian indikator program dibagi rata-rata tingkat ketercapaian indikator kegiatan dikalikan 100%”. Hasil penghitungan tingkat kesesuaian antara kinerja program dan kegiatan pada Urusan Kesehatan sebagaimana tabel berikut :

No Nama Program

Jumlah Indikator

Kinerja Program

Rata-Rata Tingkat Ketercapaia

n Indikator Program

(%)

Jumlah Indikato r Kinerja Kegiatan

Rata-Rata Tingkat Ketercapaian

Indikator Kegiatan

(%)

Tingkat Kesesuaia

n Kinerja Program

dan Kegiatan

(%)

Predikat Tingkat Kesesuaia

n Kinerja Program

dan Kegiatan 1 Program

Penunjangurusan Pemerintahan Daerah

1 100 1 100 100 Sangat

Tinggi

2. Program

Pemenuhan Upaya Kesehatan

Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat

3 100 4 100 100 Sangat

Tinggi

3. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

1 100 1 100 100 Sangat

Tinggi

Total 5 6

Keterangan:

1. Tingkat kesesuaian dihitung dengan rumus “rata-rata tingkat ketercapaian indikator program dibagi rata-rata tingkat ketercapaian indikator kegiatan dikalikan 100%”.

2. Kategori Tingkat Kesesuaian adalah sebagai berikut:

1) Sangat Tinggi :  91%

2) Tinggi : 76 – 90,99%

3) Sedang : 66 – 75,99%

(7)

4) Rendah : 51 - 65,99%

5) Sangat rendah : ≤ 50,99

Kinerja Program Penunjangurusan Pemerintahan Daerah dengan 1 indikator kinerja dengan rata-rata tingkat ketercapaiannya sebesar 100%. Kinerja program ini didukung oleh kegiatan sebanyak 1 dengan indikator sebanyak 1 indikator, dengan rata-rata tingkat ketercapaian seluruh indikator kegiatan sebesar 100%. Dari rata-rata tingkat ketercapaian kinerja program dan kegiatan tersebut, maka dapat diketahui tingkat kesesuaian antara kinerja program dan kegiatan sebesar 100%, dan termasuk dalam kategori tingkat kesesuaian Sangat Tinggi.

Tingkat kesesuaian antara kinerja program dengan kegiatan dinilai tinggi, yang artinya kegiatan yang dilakukan cukup tepat dalam mendukung kinerja program, Serta ketercapaian kinerja program sudah lebih optimal.

Kinerja Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat dengan 3 indikator kinerja dengan rata-rata tingkat ketercapaiannya sebesar 100%. Kinerja program ini didukung oleh kegiatan sebanyak 3 dengan indikator sebanyak 4 indikator, dengan rata-rata tingkat ketercapaian seluruh indikator kegiatan sebesar 100%. Dari rata-rata tingkat ketercapaian kinerja program dan kegiatan tersebut, maka dapat diketahui tingkat kesesuaian antara kinerja program dan kegiatan sebesar 100%, dan termasuk dalam kategori tingkat kesesuaian Sangat Tinggi.

Tingkat kesesuaian antara kinerja program dengan kegiatan dinilai tinggi, yang artinya kegiatan yang dilakukan cukup tepat dalam mendukung kinerja program. Meskipun rata-rata tingkat ketercapaian kinerja program mencapai 100 persen terdapat beberapa faktor kendala antara lain 1. Terdapat klaim piutang (Klaim Covid-19) yang belum cair sehingga pendapatan lebih kecil daripada belanja;

2. adanya rasionalisasi pada anggaran DBHCHT. Sehingga di tahun depan perlu strategi lain untuk mendorong ketercapaian kinerja program agar lebih optimal dengan meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan.

Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dengan 1 indikator kinerja dengan rata-rata tingkat ketercapaiannya sebesar 100%.

Kinerja program ini didukung oleh kegiatan sebanyak 1 dengan indikator sebanyak 1 indikator, dengan rata-rata tingkat ketercapaian seluruh indikator kegiatan sebesar 100%. Dari rata-rata tingkat ketercapaian kinerja program dan kegiatan tersebut, maka dapat diketahui tingkat kesesuaian antara kinerja program dan kegiatan sebesar 100%, dan termasuk dalam kategori tingkat kesesuaian Sangat Tinggi.

Tingkat kesesuaian antara kinerja program dengan kegiatan dinilai tinggi, yang artinya kegiatan yang dilakukan cukup tepat dalam mendukung kinerja program. Ketercapaian tersebut didukung dengan dilaksanakannya kegiatan melalui daring sehingga dapat menjangkau peserta yang lebih banyak.

Adapun rencana strategis yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 sebagai berikut :

(8)

1. Meningkatkan pelayanan terhadap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK),

2. Melakukan sosialisasi atau promosi kesehatan untuk mengurangi tingginya stigma masyarakat terhadap pelayanan di RSJ,

3. Meningkatkan kebutuhan masyarakat untuk pelayanan penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan, saraf, rehab medik, mata, THT, kulit dan kelamin.

4. Meningkatkan fasilitas kesehatan yang representatif, 5. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang profesional,

6. Meningkatkan pengembangan teknologi informasi yang berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit.

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahunan Kejaksaan Tinggi dibuat oleh Kepala Kejaksaan Tinggi disampaikan kepada Jaksa Agung Republik Indonesia.. Laporan Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas kontrol, baik pada data pre test maupun data post test, tidak mengalami peningkatan yang berarti, karena

Sering kita jumpai penutupan jalan diwilayah kota Palu yang dilakukan oleh masyarakat, untuk kepentingan masyarakat itu sendiri, contoh seperti pelaksanaan Road

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengembangkan model prediksi curah hujan dengan teknik analisis jaringan syaraf di wilayah Subang-Karawang untuk memprediksi curah hujan

Menurut Rahayuningsih (dalam Sutisna, 2002), kelebihan Problem Posing diantaranya adalah: Kegiatan pembelajaran tidak terpusat pada guru, tetapi dituntut keaktifan

Untuk sarana transportasi pada lokasi di Gresik sangat memadai karena terdapat jalan raya yang baik, jalan biasa maupun jalan tol dan dekat dengan pelabuhan yang akan

Berdasarkan kepada maklumat yang telah didedahkan oleh penulis di atas, dapat dinyatakan bawah Syeikh Nuh Jamaluddin adalah merupakan salah seorang ulama yang

Peserta Kejuaraan FESTIVAL OPEN MARCHING BAND BOGOR (FOMB) XVII Tahun 2017 ini adalah unit yang berada di Kota Bogor maupun yang berada di luar Kota Bogor, namun untuk