PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
SEDERHANA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas di kelas III SD Padamamur) Cianjur Tahun Pelajaran 2014-2015
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)/PDGK 4501)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar
oleh
MUHAMAD IQBAL FAUZI NIM : 825204034
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa : Muhamad Iqbal Fauzi
NIM : 825204034
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Padamamur Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Jum’at tanggal 27 Februari 2015 Siklus 2, Hari Jum’at tanggal 06 Maret 2015
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan:
“Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana melalui media gambar?”
Menyetujui Cianjur, April 2015
upervisor 1 Mahasiswa
H.U. ABDUL AZIZ, S.Pd.M.Pd MUHAMAD IQBAL FAUZI
NIP. 19680812 199009 1001 NIM. 825204066
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Cianjur , April 2015 Yang membuat pernyataan
Matrai 6.000
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana melalui Media gambar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III di SD Negeri Padamamur” maksud penulis menyusun penelitian ini adalah untuk melengkapi tugas praktik mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Bogor.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena bimbingan salama penyusunan laporan PKP
4. Bapak H. Totoh Saptori, S.Pd.I selaku Supervisor II yang selalu memberikan masukan untuk setiap perbaikan pembelajaran
5. Ibu Dwi Indrati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Padamamur yang selalu memberikan dukungan dan do’a dalam penyusunan laporan ini
6. Rekan-rekan guru SDN Padamamur Desa Padaluyu Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur
7. Kedua orangtu, yang selalu memberikan do’a serta dukungannya
iv
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan penelitian ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Cianjur, April 2015
v A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran ... 5
B. Media Pembelajaran ... 7
C. Karangan Sederhana ... 9
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PRBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek,Tempat, dan Waktu Penelitian ... 12
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ... 12
C. Teknis Analisis Data ... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 16
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 23
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT A. SIMPULAN ... 25
B. SARAN TINDAK LANJUT ... 25 DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Pra siklus ... 16
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Perbaikan Siklus I ... 18
Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Perbaikan Siklus I ... 19
Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II ... 20
Tabel 4.5 Analisis Hasil Tes Siklus II ... 21
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP
Perencanaan PTK (identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif pemecahan masalah, rumusan masalah)
Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan Siklus 2 Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru
Jurnal Pembimbingan dengan supervisor 2
ix
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas di kelas III SD Padamamur) Cianjur Tahun Pelajaran 2014-2015
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD menitikberatkan pada keterampilan berbahasa. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa keterampilan berbahasa itu dibagi menjadi 4 aspek, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Meskipun mempunyai karakteristik dan kekhasan masing-masing, akan tetapi keempat aspek keterampilan berbahasa itu mempunyai hubungan yang integral dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Menulis yang merupakan salah satu aspek berbahasa seolah-olah menjadi kendala tersendiri bagi sebagian besar anak SD. Padahal keterampilan menulis bagi anak SD sebaiknya diberikan sejak dini. Toeri dan teknik-teknik menulis, hendaknya sudah dikenalkan dan diterapkan sejak di kelas rendah.
Untuk mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam dalam mengembangkan keterampilan menulis, maka pada kesempatan ini, saya akan mengadakan suatu penelitian tindakan kelas, sebagai tindak lanjut dalam perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan kajian teori-teori yang terdapat didalam kegiatan penelititan, ternyata pengguna media atau alat alat peraga dalam pembelajaran menjadi suatu unsur yang paling berpengaruh dalam membantu mengoptimalkan cara berpikir siswa. Hal itu dapat dilihat dari hasil penelititan yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa untuk mengekspresikan gagasannya dalam bentuk karangan sederhana lebih meningkat setelah diadakan kegiatan perbaikkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajarandalam hal ini media gambar.
1
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah 1. Identifikasi Masalah
Pendidikan diyakini dapat meningkatkan kesadaran setiap manusia bahwa dirinya merupakan bagian dari sebuah sistem dalam kehidupan yang diharapkan terus berusaha memberikan hal yang positif kepada lingkungannya.
Kondisi pembelajaran yang terjadi selama ini khusunya yang berlangsung di kelas III SDN Padamamur pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam pembahasan Menulis Karangan sederhana siswa mendapatkan hasil belajar di bawah KKM. Hal tersebut terjadi akibat kurangnya antusias siswa untuk belajar serta kurang bersemangat sehingga siswa hanya terfokus pada kesibukan masing-masing dengan teman sebangkunya yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. Selain itu, proses pembelajaran yang diberikan guru terhadap siswa tidak dapat membuat siswa menjadi tertarik untuk belajar, proses pembelajaran yang dilakukan masih bersifat tradisional sehingga siswa menjadi cepat bosan dan tidak mau mengikuti pembelajaran.
2. Analisis Masalah
2
memperhatikan pembelajaran serta merta cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Menurut Warsita (2008:85) Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Untuk menuju hal tersebut, pembelajaran di harapkan penuh dengan dinamika yang dapat mengaktifkan siswa, hal ini tentu memerlukan media pengajaran yang menarik dan inovasi yang berkesinambungan meskipun media yang menarik tidak identik dengan media yang mahal. Sepotong koran bekas yang sudah tidak terpakai lagi bisa menjadi media yang sangat ampuh untuk menarik minat siswa belajar dan mengetahui sesuatu. Media diperlukan karena belajar akan lebih baik bila melibatkan banyak indera dan siswa akan menguasai hasil belajar dengan optimal jika dalam belajar siswa dimungkinkan menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Melihat dari permasalahan tersebut, tentunya perlu ada sebuah penelitian tindakan kelas untuk membantu upaya perbaikan pembelajaran. Salah satu upaya perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan media gambar yang menarik.
Melalui media gambar di harapkan siswa dapat lebih fokus dalam pembelajarannya, dan dapat mengembangkan imajinasinya dalam membuat karangan sederhana. Seperti halnya yang dikemukakan oleh sadiman (1996:31) bahwa media gambar memiliki bebrapa kelebihan yaitu :
1) Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
2) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. 3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
3
Berdasarkan Latar belakang tersebut, penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III Di SD Negeri Padamamur”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka masalah pada perbaikan pembelajaran ini yaitu : “Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana melalui media gambar?”
C.Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan utama yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini yaitu : “Mendiskripsikan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampua siswa dalam menulis karangan sederhana melalui media gambar.”
D.Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis.
a. Manfaat Teoritis
Dari segi teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi pembaca, serta dapat digunakan sebagai literatur dalam pelaksanaan penelitian di masa yang akan datang.
b. Manfaat Praktis 1) Bagi Peneliti
4
mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana melalui media gambar.
2) Bagi Sekolah
Sebagai bahan kajian guru untuk mengetahi seberapa besar peningkatan ketrampilan menulis karangan sederhana melalui media gambar di kelas III pada mata pelajaran bahasa indonesia.
3) Bagi Guru
5 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Batasan tentang teori belajar yang dikemukakan para ahli tergantung sudut pandang yang dipakai masing-masing dalam memberi arti belajar karena itu banyak dijumpai pengertian-pengertian tentang belajar. Menurut Badawi (1985:59) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru individu secara keseluruhan sebagai hasil perjalanan individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku itu terjadi secara sadar, bersifat kontinyu, bersifat positif serta bertujuan dan berarah.
Seperti menurut Sudjana (2000:28) pengertian belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada diri individu yang sedang belajar.
Sedangkan menurut Sanjaya (2002:98), Belajar merupakan aktivitas sebagai akibat dari perbuatan mengajar. Hal ini dapat diasumsikan bahwa tidak dapat dikatakan seseorang telah mengajar apabila siswa yang diajar tidak belajar.
6
sendiri akibat praktek, pengalaman, latihan dan bukan secara kebetulan, hal ini akibat dari proses mengajar.
Menurut para pakar pendidikan, praktek mengajar di sekolah-sekolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada guru. Artinya bila guru mengajar ia lebih mempersiapkan dirinya supaya berhasil dalam menyampaikan materi pelajaran. Ia harus menguasai materi, menguasai metode mengajar, mampu melakukan evaluasi belajar dll, tanpa memperhatikan bahwa siswa-siswanya dapat belajar atau tidak. Oleh karena itu istilah mengajar yang dianggap berkonotasi “teacher centered” diganti dengan istilah pembelajaran. Dengan ini guru diharapkan selalu ingat bahwa tugasnya adalah membelajarkan siswa atau dengan kata lain membuat siswa dapat belajar untuk mencapai hasil yang optimal.
Menurut Rohani (1997:24) pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sesuai dengan pengertian pembelajaran, yaitu usaha sadar guru untuk membantu siswa atau anak didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Guru berfungsi sebagai fasilitator, yaitu orang yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung agar siswa dapat mewujudkan kemampuan belajarnya.
2. Tujuan Pembelajaran
7
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media disebut juga alat-alat audio visual, artinya alat yang dapat dilihat dan didengar yang dipakai dalam proses pembelajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien.
Menurut Yusufhadi (1986:56), Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Sehingga media mengandung pesan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Apapun yang disampaikan oleh guru sebaiknya menggunakan media, paling tidak yang digunakannnya adalah media verbal yang berupa kata-kata yang diucapkan dihadapan siswa.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (1986:76) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses belajar mengajar dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
3. Jenis Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman (1990:28) bahwa jenis media yang lazim dipakai dalam proses belajar mengajar khususnya di Indonesia yaitu :
8
3. Media Proyeksi diam 4. Media audio visual
Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar dari pada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Di bawah ini beberapa pengertian media gambar, diantaranya:
a. Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque projector (Hamalik, 1994:95).
b. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana (Sadiman,1996:29).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang di visualisasikan kedalam bentuk dua dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan yang berhubungan dengan pokok bahasan berhitung.
4. Fungsi Media Gambar
9
5. Kelebihan dan kelemahan media gambar adalah a.) Kelebihan media gambar adalah
Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan (Sadiman, 1996:31).
b.) kelemahan media gambar adalah
Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat terlihat oleh sekelompok siswa
Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif.
Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif dalam pembelajaran (Rahadi, 2003:27)
Dengan demikian media gambar merupakan salah satu teknik media pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melalui pengungkapan kata-kata dan gambar.
C. Karangan Sederhana 1. Menulis Karangan
a. Pengertian Menulis (Mengarang)
10
gagasan untuk mencapai maksud tertentu. Menulis adalah menuangkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang tersebut (Henri Tarigan, 2008:22)
Selain pendapat diatas masih ada pendapat lain yaitu menulis adalah proses berfikir yang berkesinambungan, mulai dari mencoba, dan sampai dengan mengulas kembali. (Saleh Abas, 2006:17)
Berdasarkan pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis dan pembaca kedalam bentuk tulisan, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan, kehendak agar dipahami oleh pembaca.
b. Mengarang
Mengarang adalah kegiatan yang sangat kompleks. Mengarang dapat kita pahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tertulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksud penarang. Adapun menurut Burhan (1993:23) menulis itu sendiri adalah proses perubahan bentuk pikiriran, angan-angan, perasaan dan sebagainya menjadi wujud, lambang, tanda baca dan tulisan.
d. Kemampuan Mengarang dengan Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Kapital.
1) Kemampuan Penggunaan Tanda Baca
Kemampuan yang dituntut dalam menggunakan ejaan dalam mengarang berdasarkan gambar seri antara lain: kemampuan pungtuasi (tanda baca), penulisan kata, pemakaian huruf.
2) Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital
11
bulan, hari, peristiwa sejarah, nama resmi, nama buku, surat kabar, judulkarangan, hubungan kekerebatan seperti Bapak dan Ibu dan sebagainya.
Menurut Hadi Nafiah (1989:21), Dalam mengarang ada enam manfaat mengarang, yaitu sebagai berikut:
1) Sarana untuk pengungkapan diri 2) Sarana untuk memahami sesuatu
3) Sarana untuk mengembangkan kepuasaan pribadi, kebanggaan, dan rasa harga diri
4) Sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan sekeliling
5) Sarana untuk melibatkan diri dengan penuh semangat
6) Sarana untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan mempergunakan bahasa.
Berdasarkan enam manfaat mengarang diatas ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengenai pentingnya mengarang atau menulis antara lain sebagai berikut:
1) Sarana untuk menemukan sesuatu, 2) Memunculkan ide baru,
3) Melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan berbagai konsep atau ide,
12 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian 1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi Menulis Karangan Sederhana dengan Gambar Seri
2. Lokasi dan Waktu a. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Padamamur PUSBINDIK TK-SD Kecamatan Cugenang
b. Waktu
Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran. - Menyiapkan materi pelajaran.
- Menyiapkan media pembelajaran. Pelaksanaan
- Memotivasi dalam belajar dengan menunjukkan sebuah gambar seri yang belum urut.
13
- Menyajikan beberapa pasang gambar seri yang belum urut di papan tulis.
- Siswa secara kelompok mendiskusikan dan mengurutkan gambar seri yang belum urut dengan menempelkan gambar di papan tulis.
- Membahas hasil kerja kelompok.
- Siswa kemudian membuat kalimat untuk setiap gambar dan membuat sebuah karangan dengan baik
- Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. - Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok.
- Membahas lembar kerja kelompok.
- Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru. - Guru memberi soal-soal dan pekerjaan rumah.
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data hasil belajar siswa, peneliti mengambil dengan menggunakan tes/hasil evaluasi pada akhir pertemuan pembelajaran.
Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer, refleksi dilakukan dalam beberapa hal:
1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan. 2. Cara guru memotivasi siswa.
3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran. 4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.
5. Cara penggunaan alat peraga/media pembelajaran. 2. Penggunaan waktu secara efisien.
3. Pemantapan penguasaan materi. 4. Pelaksanaan evaluasi.
Tindakan Perbaikan Siklus II Perencanaan
14
- Menyiapkan media pembelajaran.
- Menyiapkan instrument penelitian (lembar kerja siswa). Pelaksanaan
- Memotivasi dalam belajar dengan mengadakan tanya jawab tentang gambar seri yang belum urut dengan pertanyaan yang sesuai.
- Siswa mendapat beberapa potongan gambar komik dan lembar kerja siswa berdasarkan kelompok
- Siswa secara kelompok mendiskusikan tentang mengurutkan beberapa gambar komik dan menempelkannya di lembar kerja yang telah disediakan.
- Siswa membuat kalimat berdasarkan gambar komik tersebut. Dan membuat sebuah cerita yang utuh dari gambar komik yang telah diurutkan tadi.
- Perwakilan dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya. - Membahas materi kelompok.
- Siswa mengerjakan tugas membuat karangan sederhana berdasarkan pikirannya sendiri secara individu.
- Siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas. - Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru. - Guru memberi soal-soal pekerjaan rumah.
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data keaktifan siswa, peneliti mengambil dengan menggunakan tes/hasil evaluasi pada akhir pertemuan pembelajaran. Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer, refleksi dilakukan dalam beberapa hal:
1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan. 2. Cara guru memotivasi siswa.
3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran. 4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.
15
6. Penggunaan waktu secara efisien. 7. Pemantapan penguasaan materi. 8. Pelaksanaan evaluasi.
C. Teknis Analisis Data
Dalam kegiatan pengumpulan data ini, peneliti dibantu supervisor 2. Pengamatan ini dilakukan pada saat berlangsungnya pelaksanaan perbaikan pembelajaran di SD Negeri Padamamur. Adapun data – data yang diperoleh adalah sebagai berikut.
1. Hasil Data Kualitatif
Dalam kegiatan pengumpulan data secara kualitatif, pengamat menggunakan lembar observasi guru. Pengamat memberikan tanda cek (√ ) pada kolom kemunculan sesuai indikator tersebut.
Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat ( observer ) adalah tentang keefektifan metode bermain peran dalam meningkatkan motivasi Peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya tentang materi Menulis Karangan Sederhana. Untuk mendapatkan data yang lebih tepat, maka fokus pengamatan ditekankan pada :
a. Kegiatan guru dalam menerapkan Alat Peraga b. Aktifitas anak dalam pelaksanaan pembelajaran
c. Keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran d. Indikator yang diamati pada lembar observasi guru terlampir.
2. Hasil Data Kuantitatif
16 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas III SD Negeri Padamamur terkait hasil belajar Bahasa Indonesia tentang menulis karangan sederhana melalui media gambar, yang dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran pada siklus I dan siklus II secara lengkap dijabarkan sebagai berikut :
1. Pra Siklus
Pembelajaran pra siklus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III semester II di SD Negeri Padamamur, tahun pelajaran 2014/2015 dengan materi menulis karangan sederhana dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Februari 2015 hasilnya sebagai berikut :
17 TUNTAS mencapai nilai KKM. Untuk lebih meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I.
2. Siklus 1
18
pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil perbaikan pembelajaran siklus I disajikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2
19 sebanyak 19 siswa, sedangkan nilai kurang dari 70 sebanyak 6 siswa dari jumlah 25 siswa. Untuk mengetahui presentasi nilai maka diadakan analisis yang disajikan pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3
Analisis Hasil Tes Perbaikan Siklus I
No Nilai Frekuensi E x F %
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diperoleh analisis data yaitu 19 orang siswa (76%) dinyatakan berhasil memperoleh nilai di atas KKM. Sedangkan 6 orang siswa (24%) dinyatakan belum TUNTAS /berhasil mencapai nilai KKM. Untuk lebih meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka perlu dilanjutkan kembali perbaikan pembelajaran pada siklus II.
3. Siklus II
20
untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Hasil perbaikan pembelajaran siklus II disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut.
Tabel 4.4
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
21
Rata-Rata 77,52 Nilai Terendah 70 Nilai Tertinggi 85
Dari tabel diatas dapat kita lihat semua siswa yang mendapat nilai diatas 70 dari jumlah 25 siswa. Untuk mengetahui presentasi nilai maka diadakan analisis yang disajikan pada tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.6
Analisis Hasil Tes Formatif Siklus II
No Nilai Frekuensi E x F %
1 70 5 350 20,00
2 73 1 73 4,00
3 75 5 375 20,00
4 80 10 800 40,00
5 85 4 340 16,00
Jumlah 508 25 1938 100
Berdasarkan data hasil perolehan nilai siswa pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II di peroleh hasil 25 siswa (100%) dinyatakan berhasil dan TUNTAS dalam pencapaia KKM.
Dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan dilaksanakannya tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II hasilnya sangat memuaskan dan sesuai dengan target KKM yang ditentukan. Hal itu ditunjukan dari 25 orang siswa semua mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan.
22
Tabel 4.6
Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata – Rata
No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 13 52% 19 76% 25 100
2 Belum Tuntas 12 48% 6 24% - -
3 Nilai rata -rata 62,32 74,80 77,52
Berdasarkan tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa pada Pra Siklus hanya 52% siswa yang meraih ketuntasan, 76% pada siklus I dan pada Siklus II sebanyak 100% hal ini menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan apabila kita menggunakan metode dan cara belajar yang tepat sehingga siswa dapat belajar dengan semangat dan meraih prestasi sesuai yang kita harapkan.
Pada nilai rata – rata juga mengalami peningkatan yang signifikan, nilai rata – rata pada pembelajaran awal 62,32, pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 74,80 dan pada perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 77,52. Perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya karena semua siswa telah mencapai KKM yang ditetapkan.
23
Gambar 4.1
Grafik Peningkatan Kemampuan Belajar siswa
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Perolehan hasil belajar sebelum dilaksanakan perbaikan sampai perbaikan siklus ke 2 mengalami peningkatan yang baik, walaupun pada perbaikan siklus pertama siswa yang mencapai nilai KKM baru 76 % masih dibawah target ketercapaian KKM.
Dengan menerima masukan dari supervisor 2 tentang kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus 1, maka pada siklus kedua diadakan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus 2 siswa diberi penjelasan secara detil tentang hal-hal yang berhubungan dengan menulis karangan dan siswa disuguhkan dengan media gambar yang menarik dalam hal ini komik. Sehingga siswa dapat membuat karangan sederhana dan mampu mengembangkannya menjadi lebih luas.
Penggunaan media gambar secara efektif dapat menumbuhkan motivasi dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas III. Dengan demikian media gambar sebagai media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik . seperti
24
25 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Setelah peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui pembelajaran siklus I dan siklus II dengan materi menulis karangan sederhana di kelas III semester II tahun pelajaran 2014/2015 di SD Negeri padamamur, maka dapat disimpulkan bahwa media gambar mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana.
Peningkatan ini terjadi pada siklus I maupun siklus II dengan bukti adanya peningkatan pada Presentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada evaluasi sebelum perbaikan pembelajaran ada 13 siswa atau 52% dari 25 siswa. Pada perbaikan pembelajaran siklus I meningkat, menjadi 19 siswa atau 76% dari jumlah 25 siswa dan pada perbaikan siklus II menjadi 25 siswa atau 100%.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa SD Negeri Padamamur dikemukakan saran dan tindak lanjut sebagai berikut.
1. Guru sebaiknya mengusahakan media pembelajaran yang menarik.
2. Guru harus memberi motivasi dan bimbingan pada peserta didik yang mengalami kesulitan.
3. Guru hendaknya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah
Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Arief.S.Sadiman. 1990. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya).Jakarta: CV. Rajawali
Badawi, Ahmad. (1985). Kelompok Belajar sebagai Teknik Bimbingan dan
Penyuluhan Metode pengajaran. Yogyakarta: Penerbit FIP-IKIP.
Burhan, Bungin. (1993). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Pernada
Media Group.
Hamalik, O. (1986). Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
__________ (1994). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung :
Trigenda Karya
Nafiah A Hadi. (1989). Aku Ingin Jadi Pengarang. Surabaya : Usaha Nasional.
Rahadi, (2003). Karakteristik Media Pembelajaran. Bandung : Pustaka Setia
Rohani, Ahmad (1997). Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Ribeka Cipta.
Sadiman. dkk. (1996). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.
Sanjaya,Wina. (2002). Pengembangan Kurikulum dan Proses Pembelajaran,
Sudjana, Nana. (2000). Dasar-dasar Proses belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar
Baru Algesindo.
Tarigan, Henri Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
Warsita,B., (2008), Teknologi Pembelajaran, Landasan dan aplikasinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Yusufhadi, (1986). Definisi Teknologi Pembelajaran; Satuan Tugas dan Terminologi.