• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data yang menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (sugiono, 2019, pp. 16-17). Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif yang digunakan untuk melihat pengaruh atau hubungan sebab-akbat antara dua variable atau lebih.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representative (Sugiyono, 2014:22). Peneliti menggunakan pertimbangan sebagai berikut :

1. Responden merupakan pengunjung wisata Batu Flower Garden.

2. Sebagai pengguna aktif Instagram.

3. Serta pernah mengunjungi tempat wisata di Batu Folwer Garden

Peneliti melakukan pengambilan sampel secara offline. Teknik pengambilan sampel secara offline dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pengunjung wisata Batu Flower Garden dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh postingan instagram terhadap pengunjung pengunjung wisata Batu Flower Garden.

C. Metode Pengumpulan Data 1. Angket

Untuk mengetahui hasil penelitian peneliti menggunakan metode angket, dalam angket sendiri digunakan untuk mengukur ketertarikan pengunjung wisata yang ada di batu flower garden dengan menggunakan aplikasi instagram sebagai daya tarik pengunjung berupa postingan gambar potensi-potensi yang ada di wisata batu flower garden.

Dalam pembuatan angket, sebelumnya peneliti membuat beberapa indikator yang disesuaikan dengan variabel penelitian, adapun indikator penelitin terbagi menjadi dua yakni:

a). Terpaan Media Instagram

Menurut Bove dan Arens, terpaan media atau media exposure berkaitan dengan berapa banyak orang dalam melihat program yang ditayangkan oleh suatu media. Biasanya yang

(2)

25

menjadi kendala dalam media exposure adalah hanya sejumlah orang yang melihat, mendengar dan membaca isi pesan yang ada program yang ditayangkan oleh media massa (Kriyantono, 2012:209).

Sеlain itu mеnurut Rosеngrеn dalam Rakhmat (2009:66), tеrpaan mеdia juga dapat diukur mеlalui dimеnsi-dimеnsi sеpеrti bеrikut:

a. Frеkuеnsi, yaitu mеliputi rutinitas atau bеrapa kali sеsеorang mеnggunakan mеdia dan mеngkonsumsi isi pеsan dari mеdia.

b. Durasi, yaitu mеliputi bеrapa lama sеsеorang mеnggunakan mеdia dan mеngkonsumsi isi pеsan dari mеdia.

c. Atеnsi, yaitu tingkat pеrhatian yang dibеrikan sеsеorang dalam menggunakan mеdia dan mеngkonsumsi isi pеsan dari mеdia.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini terkait terpaan media instagram adalah:

1. Frekuensi mengakses IG (Batu Flower) 2. Memperhatikan konten IG (Batu Flower)

3. lama waktu atau durasi menggunakan IG (Batu Flower) b). Intensitas Kunjungan

Intensitas kunjungan berawal dari rasa minat atau ketertarikan seseorang terhadap sesuatu adapun pengertianya adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010: 180). minat merupakan sumber motifasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan jika mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan kemudian mereka berminat dan mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang maka minat pun ikut berkurang.

bahwa intensitas berkunjung disetarakan dengan minat pembelian yang diukur oleh indikator yang sama. Konsumen atau Wisatawan dalam memutuskan untuk berkunjung memiliki berbagai pertimbangan seperti halnya sebelum melakukan pembelian. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini terkait intensitas berkunjung adalah:

1. Frekuensi berkunjung dalam 1 bulan terakhir 2. Lama kunjungan Batu Flower

Adapun bentuk contoh pernyataan angket berdasarkan indikator variabel pada variabel instensitas kunjungan wisata yang nanti akan disebarkan oleh peneliti adalah:

Tabel 3.1 Contoh Pernyataan Angket

(3)

26

No. Variabel Indikator Item Pertanyaan

1. Terpaan

Instagram Frekuensi

Mengakses IG (Batu Flower)

1. Saya pernah melihat ... kali informasi tempat wisata yang di unggah oleh aku instgram

@Batu Flower Garden 2. Saya pernah membaca ... kali

informasi tempat wisata yang diunggah oleh akun instgram @ Batu Flower Garden

3. Dalam satu waktu rata-rata saya menghabiskan ... detik melihat informasi tempat wisata di akun

@ Batu Flower Garden

4. Dalam satu waktu rata-rata saya menghabiskan ...detik membaca informasi tempat wisata di akun

@ Batu Flower Garden 5. Saya tahu pesan apa yang

diinformasikan oleh akun instagram @ Batu Flower Garden setelah melihat foto yang diunggah oleh akun tersebut 6. Saya tahu pesan apa yang

diinformasikan oleh akun instagram @ Batu Flower Garden setelah membaca keterangan (metion) pada foto yang diunggah oleh akun tersebut

7. Tempat-tempat wisata yang diunggah oleh akun instagram

@Batu Flower Garden cukup memberikan informasi wisata unik bagi saya

Memperhatikan Konten IG (Batu Flower)

Lama waktu atau durasi menggunakan IG (Batu Flower)

2. Intensitas Kunjungan

Frekuensi

berkunjung dalam 1 bulan terakhir

1. Dalam waktu satu bulan terakhir saya sudah mengunjungi ...kali wisata Batu Flower Garden 2. Saya ingin mengunjungi lokasi

Timbul rasa minat pada diri saya untuk mengunjungi lokasi tempat wisata Batu Flower Garden yang diunggah oleh akun

@ Batu Flower Garden tempat wisata Batu Flower Garden setelah melihat unggahan Video wisata di akun @ Batu Flower Garden pada Instagram

3. akan secara otomatis tertuju pada unggahan foto tempat wisata Batu Flowe Garden di akun Lama kunjungan

Batu Flower

(4)

27

instagram @Batu Flower Garden yang menarik perhatian saya 4. Saya akan memperhatikan

dengan seksama pada unggahan foto tempat wisata Batu Flower Garden di akun instagram @ Batu Flower Garden yang menarik bagi saya

5. Setelah memperhatikan dengan seksama saya akan mencoba memahami foto tempat wisata Batu Flower Garden dia akun Instagram @ Batu Flower Garden tersebut dengan

membaca (mention) keterangan pada foto tersebut seperti lokasi dimana wisata tersebut berada.

6. Timbul rasa minat pada diri saya untuk mengunjungi lokasi tempat wisata Batu Flower Garden yang diunggah oleh akun

@ Batu Flower Garden

7. Saya akan berusaha mengingat foto tempat wisata Batu Flower Garden di akun instagram @ Batu Flower Garden dan lokasinya untuk datang mengunjungi wisata tersebut.

a. Sumber Data

Data merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam suatu penelitian, hal ini juga dikarenakan data berhubungan dengan maksud diadakanya analisa data agar dapat mejelaskan fenomena yang telah diteliti. Kemudian, data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang di dapat melalui pengisian angket secara langsung. Data primer diperoleh dengan penyebaran angket kepada responden yaitu pengunjung destinasi wisata Batu Flower Garden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil pengumpulan dokumentasi yang dikumpulkan oleh peneliti berupa foto.

D. Metode Analisis Data 1. Skala Pengukuran

Teknik yang digunakan adalah menggunakan skala likert. Menurut Sugiono (2014:168) skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, maka variabel yang diukur dapat dijabarkan

(5)

28

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala likert dalam penelitian ini menggunakan lima pilihan jawaban sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS) : skor 5 b. Setuju (S) : skor 4 c. Cukup Setuju (CS) : skor 3 d. Tidak Setuju (TS) : skor 2 e. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

• Uji Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh dari kuesioner. Kuesioner dapat dinyatakan valid apabila pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar masing-masing pernyataan dengan total skor pengamatan (Arikunto, 2006:255) Pengambilan Keputusan untuk uji validitas bisa menggunakan 2 metode menurut Priyatno (2016 :153), Uji validitas dalam penelititan ini mengunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

n = jumlah responden uji coba X = skor tiap indikator/pernyataan Y = skor seluruh pernyataan responden 1) Berdasarkan nilai korelasi

a. Jika Rhitung > Rtabel maka variabel dapat dikatakan valid b. Jika Rhitung < Rtabel maka variabel dapat dikatakan tidak valid 2) Berdasarkan Signifikansi

a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka item dinyatakan tidak valid b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka item dinyatakan valid 2. Uji Reliabilitas

(6)

29

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsisten alat ukur berupa kuesioner, skala, atau angket. Kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur tersebut dapat dipercaya dan diandalkan (Sugiyono, 2012:71). Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila alat tersebut memberi hasil yang konsisten walaupun digunakan berulang kali. Pada penelitian ini, mengukur reliabel tidaknya data yang terdapat dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

α = koefisien reabilitas

r = koefisien rata-rata korelasi antar variabel k = jumlah variabel bebas dalam persamaan

Menurut (Sekaran, 2006:182) suatu variabel dikatakan reliabel bila memberikan nilai Cronbach alpha (α) lebih besar dari 0,60. Sebaliknya, jika nilai Cronbach alpha (α) kurang dari 0,60 maka variabel tersebut tidak reliabel digunakan dalam penelitian.

3. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:154) Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik yaitu data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yaitu pengujian normalitas data dengan cara membandingkan distribusi data yang akan di uji normalitasnya dengan distribusi normal baku. Kriteria pengujian dengan melihat besaran Kolmogorov - Smirnov test sebagai berikut:

1. Jika signifikan > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal 2. Jika signifikan < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal

Bila data berdistribusi tidak normal dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:

1. Mentransformasikan data dalam bentuk akar kuadrat, arcsin,dan logaritma natural (Ln)

2. Menambah jumlah sampel penelitian

3. Membuang data yang teridentifikasi sebagai data outliers.

• Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear sederhana

(7)

30

Menurut Sugiyono(2014,270):“Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen”.Persamaan Umum regresi linier sederhana adalah:

Keterangan:

Y = Subjek dalam Variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga kontan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabelindependen. Bilab (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu 2. U ji Koefesien Determinasi

Pada dasarnya uji kefesien determinasi (R Square) dapat digunakan untuk memprediksi seberapa besar kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel tetap (Y) dengan syarat hasil uji F dalam analisis regresi bernilai siginifikan. Sebaliknya, jika hasil dalam uj F tidak signifikan maka nilai koefesien determinasi (R Square) ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi kontribusi pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Adapun bentuk pengambilan keputusan dari uji koefesien determinasi adalah:

1. Jika F hitung > F tabel dan nilai signifikan kurang dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Sebaliknya jika F hitung < F tabel dan nilai signifikan lebih dari 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini ditunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat

3. Uji Hipotesis (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016: 97). Untuk menguji signifikansi dari setiap variabel independen yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependennya maka dilakukan uji t. Rumus yang digunakan untuk uji

t sebagai berikut:

Keterangan:

Y = a+bx

(8)

31 t = Hasil thitung

bi = Koefisien regresi linier berganda dari variabel x Se (bi) = Standart eror dari koefisien korelasi

Kriteria penilaian uji hipotesis secara korelasi:

1. t hitung > t tabel dan nilai signifikan kurang dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. t hitung < t tabel dan nilai signifikan lebih dari 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini ditunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan nilai tertinggi pada stasiun B karena banyak mengandung unsur unsur hara yang dibutuhkan oleh mikro organisme

Prajurit Kulon 1650 KK 2018 86.000.000 Pembangunan Saluran Sumolepen (Lanjutan), Pembangunan Plengsengan Buzem Pulorejo (Lanjutan), Pembangunan Saluran Tenggilis

Sutabri mengemukakan “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Teknis Daerah Kota Bandung yang menyatakan Sub Dinas Pemakaman menjadi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersendiri yaitu Kantor Pengelolaan Pemakaman di JL

BPPI sangat berharap agar RUU yang akan digarap, mampu mengatasi berbagai kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan pelestarian pusaka Indonesia, yang dirasakan selama

Oleh karena itu, efek signifikan natrium diklofenak terhadap licking time terjadi pada fase kedua (fase inflamasi), meskipun berdasarkan hasil penelitian yang

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat signifikan yang terjadi pada variabel X terhadap variabel Y, maka dapat dikatakan Sosialisasi (X1), Pengetahuan

Struktur pati ketan HMT lebih berongga akibat adanya perombakan oleh air dalam proses pembuatan HMT, sehingga saat digunakan dalam adonan cookies, menghasilkan tekstur