• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDEMI COVID-19: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM MENGHADAPI DAMPAK TANTANGAN BISNIS DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PANDEMI COVID-19: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM MENGHADAPI DAMPAK TANTANGAN BISNIS DI INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.136 174

PANDEMI COVID-19: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM MENGHADAPI DAMPAK TANTANGAN BISNIS DI INDONESIA

1Arda Jiter, 2Muhammad Iqbal Fasa, 3Suharto

1,2,3Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

E-mail:[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3 ABSTRAK

Pada ekonomi, sosial dan politik tidak hanya negara-negara besar tetapi hampir semua negara di dunia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak terutama dari sisi ekonomi. Indonesia yang didominasi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), perlu mendapat perhatian khusus pada sektor ini karena kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional cukup besar. Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi COVID-19 terhadap eksistensi UMKM di Indonesia dan bagaimana solusi yang dapat membantu UMKM bertahan dalam situasi pandemi COVID-19.

Kata kunci: tenaga kerja, bantuan keuangan, kebijakan struktural

ABSTRACT

Economically, socially and politically not only big countries but almost all countries in the world.

Indonesia is one of the affected countries, especially from an economic perspective. Indonesia, which is dominated by Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs), needs special attention to these sectors because the contribution of MSMEs to the national economy is quite large. This journal aims to analyze the impact of the COVID-19 pandemic on the existence of MSMEs in Indonesia and how solutions can help MSMEs survive in the COVID-19 pandemic situation.

Keywords: labor, financial assistance, structural policy

INTRODUCTION

Sejak pandemi Covid-19 muncul dan mengakibatkan perubahan yang besar di seluruh dunia dan banyak masyarakat yang terkena dampak dari wabah ini baik secara kesehatan maupun kegiatan sehari-hari mereka. Kegiatan yang biasanya dapat dilakukan saat di luar rumah berubah dan mengharuskan mereka untuk beraktivitas maupun berkegiatan di dalam rumah, hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Pandemi ini berdampak pula terhadap aktivitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang biasanya bekerja untuk mencari pendapatan tetapi sejak munculnya pandemic menjadi terhambat bahkan sampai mereka kehilangan mata pencaharian mereka. Hal ini juga berdampak pada generesi milenial yang masih menempuh pendidikan karena adanya anjuran untuk tidak membuat keramaian yang bias membuat penyebaran virus Covid-19 semakin meluas maka mereka diharuskan untuk melaksanakan kegiatan belajar di rumah.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV)-2, coronavirus RNA baru dari keluarga yang sama dengan SARS-CoV dan coronavirus sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV), diidentifikasi pada awal Januari 2020 sebagai penyebab epidemi pneumonia mempengaruhi kota Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, dari mana ia menyebar dengan cepat ke seluruh China. Setelah menginfeksi dan menyebabkan kematian ribuan orang di China, virus telah menyebar, mencapai Italia dan negara-negara Eropa lainnya [1-3] dan Amerika Serikat, dengan jumlah kasus baru yang dikonfirmasi saat ini meningkat setiap hari.

Menurut Nolan, L. S. (2015) menyatakan bahwa generasi millenial termasuk mahasiswa memiliki peran penting dalam bidang wirausaha. Mahasiswa dianggap sebagai agen transformasi atau perubahan dalam pembangunan terutama pembangunan ekonomi di suatu negara. Mahasiswa ialah bagian kelompok publik yang dinamis, maksudnya mahasiswa bisa menjajaki pergantian yang terjalin dalam warga baik dari segi sosial, ekonomi, teknologi, politik, serta sebagainya yang dengan kapasitas intelektualnya mahasiswa sanggup meningkatkan diri. Formica, P. (2013) berpendapat bahwa, wirausaha ialah alternatif opsi yang

(2)

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.136 175

lumayan pas untuk mahasiswa buat meningkatkan potensinya. Sehingga Mahasiswa sukses merupakan mahasiswa yang senantiasa memiliki serta menciptakan gagasan buat pengembangan karirnya. Peranan generasi milenial dikala ini sangat besar untuk membangun bangsa, metode berpikir generasi milenial yang luar biasa membuat pergantian serta bisa jadi pelopor bukan cuma semata- mata menjajaki tren yang telah terdapat, namun bisa menghasilkan hal- hal yang baru di masyarakat. Untuk dapat melahirkan wirausaha- wirausaha muda (Young Entrepreneur) bukan suatu perihal yang gampang, sebab bukan hanya permasalahan ketersediaan modal, teknologi, pasar serta kreativitas untuk menjadi wirausaha, namun juga mental serta perilaku wirausaha yang kokoh wajib tertanam secara mendalam supaya mereka dapat menjadi wirausaha yang tangguh.

Organisasi Kesehatan Dunia menamai penyakit coronavirus disease 2019 (COVID-19) dan kemudian menyatakannya sebagai pandemi karena infektivitas yang meluas dan tingkat penularan yang tinggi. Virus corona pada manusia biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan usus [4]. Coronavirus baru telah menjadi ancaman kesehatan di seluruh dunia [5]: hingga 28 Maret 2020, COVID-19 telah menyebabkan kematian 26.495 orang di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 570.000 [6]. Infeksi SARS-CoV-2 terutama menimbulkan gejala seperti flu seperti demam, batuk dan asthenia, mirip dengan coronavirus lainnya [7].

Meskipun cedera paru-paru parah telah dijelaskan pada semua usia, pada beberapa individu berisiko tinggi, seperti orang tua atau mereka yang terkena multimorbiditas, virus lebih mungkin menyebabkan pneumonia interstitial parah, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dan kegagalan multiorgan berikutnya. , yang bertanggung jawab atas gagal napas akut yang parah dan tingkat kematian yang tinggi. Biasanya, individu yang terkena menunjukkan tingkat dyspnoea yang bervariasi dan tanda-tanda radiologis [8, 9]. Di sini, kami merangkum data yang tersedia saat ini tentang fitur klinis dan pilihan pengobatan untuk COVID-19.

LANDASAN DASAR AL- QUR’AN DAN HADIST

Sebagai negara dengan mayoritas masyarakatnya beragama Islam, Indonesia memiliki suatu wadah organisasi yang menjadi acuan formal terkait dengan fatwa-fatwa yang berhubungan dengan ibadah, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI sendiri merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat yang menjadi wadah para ulama, dan para cendekiawan Islam yang ada di Indonesia untuk membimbing, mengarahkan, membina dan mengayomi Umat Islam di Indonesia. MUI sendiri didirikan tanggal 7 Rajab 1395 Hijriah/26 Juli 1975 di Jakarta, Indonesia.

Terkait dengan permasalahan pandemic Covid -19 yang tengah melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, maka pada tanggal 4 Juni 2020, MUI mengeluarkan fatwa ini, MUI menerapkan ketentuan untuk merenggangkan saf ketika melaksanakan shalat berjamaah untuk mencegah penyebaran wabah Covid19. Merenggangkan saf dalam shalat berjamaah menurut fatwa MUI ini hukumnya boleh karena ada hajat syar’iyyah. Demikian juga halnya untuk shalat jum’at. Namun, ketika terjadi kendala tidak cukupnya masjid menampung Jemaah shalat jum’at akibat kebijakan physical distancing ini, maka shalat dapat dilaksanakan di tempat yang lebih luas seperti lapangan maupun stadion. Selanjutnya, MUI mengeluarkan fatwa bahwa penggunaan masker dalam shalat berjamaah di masa pandemi Covid-19 ini hukumnya sah dan boleh karena terdapat hajat syar’iyyah di dalamnya, yakni menghindari penularan virus Covid- 19. Penggunaan masker ini sendiri juga sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia berdasarkan saran dari para pakar kesehatan dunia. Hal ini terkait dengan keberadaan coronavirus itu sendiri yang menyerang saluran pernafasan manusia salah satunya melalui batuk maupun bersin seseorang. Pedoman MUI dalam mengeluarkan fatwa tersebut adalah ayat Al-Quran, hadis Rasulullah SAW, atsar para sahabat dan qaidah fiqhiyyah. Tetapi di dalam penelitian ini Penulis hanya membahas tentang tafsir dari ayat-ayat Al-Quran tersebut.

Adapun ayat-ayat Al-Qur’an yang digunakan sebagai dalil dalam Fatwa MUI No. 31 Tahun

(3)

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.136 176

2020 adalah sebagai berikut.

1. Surat Al-Jumu’ah Ayat 9:

و ُرَذ َو ِ هاللّٰ ِرْكِذ ىٰلِا ا ْوَعْساَف ِةَعُمُجْلا ِم ْوَّي ْنِم ِةوٰلَّصلِل َيِد ْوُن اَذِا ا ْٰٓوُنَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّيَآٰٰي َن ْوُمَلْعَت ْمُتْنُك ْنِا ْمُكَّل ٌرْيَخ ْمُكِلٰذ ََۗعْيَبْلا ا

- ٩ Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

2. Surat Al-Baqarah Ayat 43:

لا اوُتٰا َو َةوٰلَّصلا اوُمْيِقَا َو َنْيِعِكا َّرلا َعَم ا ْوُعَك ْرا َو َةوٰك َّز

- ٤٣ Artinya:

“Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.”

Nabi Muhammad sendiri telah memberikan pedoman kepada umat Islam terkait dengan permasalahan penyakit menular sebagaimana yang tertuang dalam hadis:

ىراخبلاهاور )دسلاا نم رفت امك موذلمجا نم رفو Artinya:

(“Hindarilah orang yang berpenyakit kusta seperti kamu menghindar dari seekor singa.” (H.R Bukhari).

Hadis di atas mengisyaratkan kepada kita bahwa kita diharuskan menghindari orang-orang yang memiliki penyakit menular.

KONSEP DAN PEMBAHASAN 1

Dalam kegiatan penelitian ini, pemateri menjelaskan tentang peran generasi milenial dalam menghadapi tantangan kewirausahaan dan bisnis dimasa pendemi Menurut Nolan, L. S.

(2015) menyatakan bahwa generasi millenial termasuk mahasiswa memiliki peran penting dalam bidang wirausaha. Mahasiswa dianggap sebagai agen transformasi atau perubahan dalam pembangunan terutama pembangunan ekonomi di suatu negara. Mahasiswa ialah bagian kelompok publik yang dinamis, maksudnya mahasiswa bisa menjajaki pergantian yang terjalin dalam warga baik dari segi sosial, ekonomi, teknologi, politik, serta sebagainya yang dengan kapasitas intelektualnya mahasiswa sanggup meningkatkan diri. Formica, P. (2013) berpendapat bahwa, wirausaha ialah alternatif opsi yang lumayan pas untuk mahasiswa buat meningkatkan potensinya. Sehingga Mahasiswa sukses merupakan mahasiswa yang senantiasa memiliki serta menciptakan gagasan buat pengembangan karirnya. Peranan generasi milenial dikala ini sangat besar untuk membangun bangsa, metode berpikir generasi milenial yang luar biasa membuat pergantian serta bisa jadi pelopor bukan cuma semata- mata menjajaki tren yang telah terdapat, namun bisa menghasilkan hal- hal yang baru di masyarakat. Untuk dapat melahirkan wirausaha- wirausaha muda (Young Entrepreneur) bukan suatu perihal yang gampang, sebab bukan hanya permasalahan ketersediaan modal, teknologi, pasar serta

(4)

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.136 177

kreativitas untuk menjadi wirausaha, namun juga mental serta perilaku wirausaha yang kokoh wajib tertanam secara mendalam supaya mereka dapat menjadi wirausaha yang tangguh. Covid- 19. Pemateri menyampaikan bahwa sebagai masyarakat yang berpendidikan, jangan hanya mencari pekerjaan, akan tetapi kita juga harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan dengan berwirausaha. Generasi muda/miulenial harus mampu berinovasi dan menjadi agen perubahan, termasuk memanfaatkan peluang untuk berwirausaha disaat pandemi seperti sekarang ini.

Dalam pemaparannya, pemateri menjelaskan kewirausahaan di masa pandemi harus pandai- pandai melihat peluang pasar yang dapat akan ditawarkan, salah satu contohnya adalah bidang alat dan perlengkapan kesehatan, selain bidang-bidang yang potensi pasarnya bagus yang tak kalah penting dalam berwirausaha adalah mencari pasar dan promosi tentunya. Adanya wabah pandemi Covid-19 membuat media digital yang didalamnya ada media sosial dapat berperan penting sebagai sarana promosi yang efektif. Pada akhir pemaparannnya narasumber tidak lupa menyampaikan motivasi bahwa generasi muda adalah generasi yang produkti siap menangkap peluang meskipun di era new normal dan dapat menciptaka peluang-peluang usaha yang disesuaikan dengan kondisi dan skill masing-masing. Adaptasi kebiasaan baru memungkinkan bisnis untuk mulai berjalan kembali. Namun, adanya protokol kesehatan tentu akan membentuk perilaku bisnis yang berbeda. Misalnya, banyaknya bisnis yang mulai dilakukan secara online terkait kewajiban physical distancing.

Bekerja dari rumah merupakan salah satu hal tidak terbayangkan yang akhirnya menjadi kenyataan, sebagai akibat dari adanya pandemi Covid-19. Orang-orang yang semula harus berangkat ke kantor untuk bekerja, kini bisa melakukan rutinitas tersebut dari rumah. Karena bekerja dari rumah, sebagian orang akhirnya memiliki waktu yang cukup luang, karena bisa bebas mengatur jadwal kegiatan, selama tidak berbenturan dengan pekerjaan utama. Waktu luang tersebut, dimanfaatkan oleh banyak orang untuk melakukan berbagai hal, seperti berkebun, memasak, berolahraga, dan aktivitas lain yang sebelumnya sulit dilakukan karena kepadatan rutinitas harian. Bahkan, sebagian orang juga memilih untuk memulai bisnis dari rumah demi menambah pemasukan di tengah situasi pandem Covid-19. Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik dari Miles dan Huberman (dalam Wibowo dan Wahono, 2017, hlm. 197)

KONSEP DAN PEMBAHASAN 2

Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengeksplorasi tentang dampak pandemi covid-19 terhadap aktivitas dan gaya hidup millenial, cara menyikapi kebijakan new normal, strategi yang digunakan generasi millenial agar dapat bertahan hidup di masa pandemi Covid-19. Analisis dimulai dengan menyatukan semua data dari transkrip wawancara dan catatan observasi. Dari penelusuran data ditemukan topik yang meliputi perubahan aktivitas dan perilaku generasi millenial selama masa pandemi Covid-19, pandangan generasi millenial terhadap kebijakan pemerintah untuk memutus rantai Covid-19, dampak dari kebijakan pemerintah terhadap generasi millenial, serta strategi millenial untuk bertahan hidup di masa pandemi Covid-19.

Izin penelitian diperoleh dengan mengurus surat izin penelitian melalui Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu bidang penyelenggaraan pelayanan perizinan). Selanjutnya surat penelitian diteruskan ke kantor Balaikota Makassar karena penelitian ini dilaksakan di Kota Makassar. Surat penelitian itu juga digunakan sebagai bukti kepada informan dalam melaksanakan penelitian. Sebelum memulai wawancara, masing- masing calon informan diminta kesediaannya untuk diwawancarai. Jika mereka bersedia, maka ini dilanjutkan dengan meminta izin untuk merekam wawancara. Semua informan memberikan izinnya untuk diwawancarai serta bersedia untuk direkam dan dicantumkan nama aslinya.

Adaptasi Generasi Millenial Menurut Yuswohady (dalam Hidayatullah 2018:241) generasi milenial, adalah generasi modern yang hidup di pergantian milenium. Secara bersamaan di era

(5)

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.136 178

ini teknologi digital sudah mulai merasuk ke segala sendi-sandi kehidupan. Generasi milenial atau yang disebut juga generasi Y ini lahir sekitar tahun 1980 sampai 2000. Jadi bisa dikatakan generasi milenial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia sekitar 15–34 tahun.

Studi Lancaster & Stillman dalam (Hidayatullah 2018:242) menjelaskan bahwa generasi millenial ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan, seperti email, SMS, instant messaging dan media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram dll, sehingga generasi juga diidentikkan dengan generasi yang tumbuh pada era internet booming. Meskipun pemerintah telah menetapkan kebijakan PSBB, namun jumlah mereka yang terinfeksi Covid-19 masih terus mengalami peningkatan yang signifikan. Ini dikarenakan oleh ketidakpatuhan masyarakat atas peraturan PSBB. Dalam kaitan dengan ini, Managing Director Qasa Strategic Consulting, Joko Wiyono, mengharapkan peran generasi millennial dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Misalnya, menghindari budaya budaya nongkrong di tempat keramaian dan mematuhi protokol kesehatan. Intinya, bahwa mereka mencegah keluar rumah sebagaimana slogan tanda pagar (tagar) yang berkembang dalam kaitan dengan ini sejak diberlakukannya PSBB, yakni

“#dirumahaja”. Aktivitas pencegahan seperti ini jika disebarkan melalui media sosial oleh generasi millennial yang aktif bermedia sosial akan banyak dibaca orang dan berpotensi mengikutinya, terutama karena mereka banyak yang berprofesi sebagai influencer.

Dengan menerapkan ciri-ciri peran generasi milenial tersebut, sesungguhnya dapat membuat sumber daya manusia yang berkualitas, karena yang paling nikmat ialah keberkahan, dan tentunya dengan bisnis/ usaha yang dimiliki dapat bermanfaat untuk orang lain. Maka sebagai generasi milenial yang baik harus menerapkan prinsip jujur, saling membantu orang lain serta dapat kreatif dalam bidang nya masing-masing sehingga sumber daya manusia Indonesia memiliki generasi milenial yang dapat berkualitas dan pada usahanya maupun dalam kehidupannya harus menerapkan ajaran yang telah Rasulullah contohkan.

Generasi muda memiliki beberapa keunggulan dari generasi lainnya, keunggulan tersebut, umumnya mengarah pada sifat kreatifitas, idealisme, serta melek terhadap terknologi. Yang menegaskan bahwa “generasi muda memiliki sifat kreatif, fleksibel, cerdas, dan melek terhadap politik serta teknologi”. (Prasetyanti, 2017).

KESIMPULAN

Dalam menyukseskan era new normal, tentu perlu keterliatan aktif generasi muda, tetapi dalam melakukan keterlibatan tersebut, tentu generasi muda perlu dibekali pengetahuan mumpuni, minimalnya mengenai literatur ringkas mengenai pandemi Covid-19, serta gelajanya. Pada dasarnya dengan dibekali hal tersebut, generasi muda mampu untuk memproteksi dirinya, bahkan melakukan sosialisasi yang muda mampu untuk memproteksi dirinya, bahkan melakukan sosialisasi yang muda mampu untuk memproteksi dirinya, bahkan melakukan sosialisasi yang sesuai plotokoler kesehatan, terhadap masyarakat. Nyatanya Generasi muda memiliki beberapa keunggulan dari generasi lainnya, keunggulan tersebut, umumnya mengarah pada sifat kreatifitas, idealisme, serta melek terhadap terknologi, sehingga kelebihan tersebut harus diberdayakan oleh generasi muda, khususnya dalam upaya mengatasi berbagai dampak dari pandemi Covid-19 dimasyarakat. Faktanya hal tersebut merepresentasikan bahwa ideologi Pancasila masih terpatri pada generasi muda, melalui kesadarannya dalam melakukan berbagai aktivitas positif selama pandemi Covid-19, baik secara personal maupun komunitas, serta berkonsepkan langsung maupun daring (online).

Tidak bisa dimungkiri, dalam melaksanakan implementasi secara langsung peran generasi muda dalam menyukseskan era new normal, tentu generasi muda perlu dibekali pengetahuan mumpuni mengenai pandemi Covid-19. Tidak bisa dimungkiri bahwa melakukan peran langsung tersebut, akan memperbesar individu sebagai generasi muda terkait, untuk terinfeksi pandemi Covid19 apabila tidak melaksanakan plotokoler kesehatan, sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah. Nyatanya generasi muda yang rela berkorban tersebut, telah

(6)

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.136 179

melambangkan kepahlawanan, yang bersedia untuk berkorban demi bangsa dan negara. Secara teknis, peran langsung yang bisa dilakukan generasi muda dalam menyukseskan era new normal, adalah sebagai berikut: a) berkelompok atau berkomunitas: melakukan sosialisasi, mengumpulan bansos, membuat spot cuci tangan, serta membuat posko mandiri, b) individu atau personal: memiliki kesadaran, menghindari perkumpulan dan kerumunan, melakukan donasi, serta menjadi relawan penanggulangan Covid-19. Berbeda dengan yang berkonsepkan langsung, proses implementasi secara daring (online) memiliki tingkat keamanan yang lebih baik, daripada implementasi secara langsung. Tetapi realita ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi serta tingkat melek generasi tua dan masyarakat pedesaan terhadap penggunaannya, masih menjadi problematika bangsa Indonesia. Keberadaan teknologi sangat penting bagi kemajuan bangsa, sehingga perlu dioptimalkan serta digunakan secara bijaksana, khususnya pada fenomena mewabahnya Covid-19, sehingga mengakibatkan meningkatnya penggunaan teknologi yang sifatnya mengakomodir pertemuan daring (online).

REFERENSE:

Asmini*, I Nyoman Sutama, Wahyu Haryadi, Rosydah Rachman, “Manajemen business cycle sebagai basis peluang usaha pasca covid – 19: suatu strategi pemulihan ekonomi masyarakat”

Remuzzi A, Remuzzi G. COVID-19 and Italy: what next? The Lancet 2020; 395: 1225– 8.

Acs., Z. J., Autio, E., & Szerb, L. (2014). National systems of entrepreneurship: Measurement issues and policy implications. Research Policy, 43(3), 476-494.

Agarwal, S., Veland R., Shqipe G., Vivek A. & Jitendra K. D. (2020). Inclusivity of entrepreneurship education on entrepreneurial attitude among young community: evidence from India. Journal of Enterprising Communities: People and Places in the Global Economy, Vol. 14 No. 2, pp. 299-31, 1750-6204

Aji, S. P., Mulyadi, H., & Widjajanta, B. (2018). Keterampilan wirausaha untuk keberhasilan usaha. Journal of Business Management Education (JBME), 3(3), 111-122.

Bauman, A., & Lucy, C. (2019). Enhancing entrepreneurial education: Developing competencies for success. The International Journal of Management Education, 100293.

Dahlstrom, Daniel O., Andreas Elpidorou, and Walter Hopp, eds. (2015). Philosophy of mind and phenomenology: Conceptual and empirical approaches. Routledge.

Sarwoko, E. (2011). Kajian empiris entrepreneur intention mahasiswa. Jurnal ekonomi bisnis, 16(2), 126-135.

Formica, P. (2013). Self-Portrait with Thoughts of a Millennial, Youthful Knowledge Nomad.

In Stories of Innovation for the Millennial Generation: The Lynceus Long View (pp. 22- 26). Palgrave Pivot, New York.

Fossey, E., Harvey, C., McDermott, F., & Davidson, L. (2002). Understanding and evaluating qualitative research. Australian & New Zealand Journal of Psychiatry, 36(6), 717-732.

Fredström, A., Peltonen, J. and Wincent, J. (2020). A country-level institutional perspective on entrepreneurship productivity: The effects of informal economy and regulation. Journal of Business Venturing, p.106002.

Gaddefors, J. and Anderson, A.R., (2017). Entrepreneursheep and context: when entrepreneurship is greater than entrepreneurs. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, 23)2), pp.267‐278.

Hamburg, I. (2014). Improving Young Entrepreneurship Education and Knowledge Management in SMEs by Mentors. World journal of education, 4(5), 51-57.

Harahap, Nursapia. 2020. Penelitian Kualitatif. Sumatera Utara: Wal ashri Publishing

(7)

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.136 180

Hornsby, J. S., Messersmith, J., Rutherford, M., & Simmons, S. (2018). Entrepreneurship everywhere: Across campus, across communities, and across borders. Journal of Small Business Management, 56(1), 4-10.

Irawan, A., & Mulyadi, H. (2016). Pengaruh Keterampilan Wirausaha Terhadap Keberhasilan (Studi Kasus pada Distro Anggota Kreative Independent Clothing Kommunity USAHA di Kota Bandung). Journal of Business Management Education (JBME), 1(1), 216-226.

Jose, P. E., Ryan, N., & Pryor, J. (2012). Does social connectedness promote a greater sense of well‐being in adolescence over time? Journal of research on adolescence, 22)2), 235-251.

Khan, M.A.I., Azharuddin, S., Khan, S.S. & Ali, M.M. 2021. Influence of Entrepreneur Traits on SME's Financial Performance: Case Study of GCC Entrepreneurs Who Survived during COVID-19. International Journal of Advance Research and Innovative Ideas in Education, e-ISSN, pp.2395-4396.

Kobza, N., & Mutlucan, C. (2016). Entrepreneurship leading a change in Europe: a perspective of young professionals. IFAC-PapersOnLine, 49(29), 289-293.

Liu, J., Zhu, Y., Serapio, M. G., & Cavusgil, S. T. (2019). The new generation of millennial entrepreneurs: A review and call for research. International Business Review, 28(5), 101581.

Liñán, F. and Jaén, I., (2020). The Covid-19 pandemic and entrepreneurship: some reflections.

International Journal of Emerging Markets.

Lungu, A. E., & Bogoslov, I. A. (2020). Entrepreneurship in Pandemic: How to Succeed?

Revista Economică, 72(2).

Madhurima, L., & Shikaha, S. (2006). Entrepreneurship (Vol. 1). New Delhi: Journal.

Mahendra, A. M., Ery Tri D. & Agus H. (2017). The Effect of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention Mediated by Motivation and Attitude among Management Students, State University of Malang, Indonesia. International Education Studies; Vol. 10, No. 9, ISSN 1913-9020.

Manolova, Tatiana S., Candida G Brush, Linda F Edelman, & Amanda Elam. (2020). Pivoting to stay the course: How women entrepreneurs take advantage of opportunities created by the COVID-19 pandemic. International Small Business Journal: Researching Entrepreneurship, Vol. 38(6) 481–491

Mugiyati, M., Choiroh, I. M., & Romdlon, M. (2016). USAHA MIKRO SYARIAH:

Pemberdayaan Masyarakat Purna TKI melalui Rintisan Kampung Lele di Geger Kedungadem Bojonegoro.

Nidhi & Krishna Kumari. (2018). Entrepreneur Motivations and Its Impact on Entrepreneur Intention Among College Students. International Journal of Management, Technology and Engineering. Vol. 8, Issue VII, 153, ISSN 2249-7455.

Nolan, L. S. (2015). The Roar of Millennials: Retaining Top Talent in the Workplace. Journal of Leadership, Accountability & Ethics, 12(5).

Olanrewaju, Abdus-Samad Temitope; Hossain, Mohammad Alamgir; Whiteside, Naomi &

Mercieca, Paul. 2020. social media and entrepreneurship research: A literature review.

International Journal of Information Management, 90 – 110.

Portuguez Castro, M. and Gómez Zermeño, M.G. (2020). Being an entrepreneur post-COVID- 19 – resilience in times of crisis: a systematic literature review. Journal of Entrepreneurship in Emerging Economies.

Prabhu, V. P., McGuire, S. J., Kwong, K. K., Zhang, Y., & Ilyinsky, A. (2017). Social entrepreneurship among millennials: A three-country comparative study. Australian Academy of Accounting and Finance Review, 2(4), 323-353.

Risamasu, P. I. M., & Gebze, E. P. (2020). Kewirausahaan Dalam Perspektif Generasi Muda Marind. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial, 11(1), 39-47.

(8)

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.136 181

Sahadevan, P., & Bhagat, A. K. IMPACT OF CORONA PANDEMIC ON SOCIAL ENTREPRENEURSHIP. Journal International of Bussiness.

Secundo, Guistina, Gioconda Mele, Giuliano Sansone, dan Emilio Paolucci. 2020.

Entrepreneurship Education Centres in universities: evidence and insights from Italian

“Contamination Lab” cases. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research.

Siegel, D. S., & Wright, M. (2015). Academic entrepreneurship: time for a rethink. British Journal of Management, 26(4), 582-595.

Syriopoulos, K. (2020). The impact of COVID-19 on entrepreneurship and SMEs. Journal of the International Academy for Case Studies, 26(2), 1-2.

Vadera, S. (2018, September). A Study on the Growth of Millennial Entrepreneurs in India. In International Conference on Innovation and Entrepreneurship (pp. 831-XXI). Academic Conferences International Limited.

Vaklil, F. Tahmassebi, N. Salran, N. Delaram N. (2016). The Academic of Environmental Biology. Journal Ecophysial. 16(3&4),78-87

Wei-Loon, K. (2013). Entrepreneurial orientation (EO) and performance of government-linked companies (GLCs). Journal of Entrepreneurship Management and Innovation (JEMI), 9(3), 21-41.

Wibowo, M. (2011). Pembelajaran kewirausahaan dan minat wirausaha lulusan SMK.

Eksplanasi, 6(2).

Yoganandan, G., & Vignesh, T. (2017). Challenges of young entrepreneurs. Asia Pacific Journal of Research, 1(56), 112-115.

Yuliantoro, N., Juliana, J., Bernarto, I., Pramono, R. and Purwanto, A., 2020. Repurchase Intention and Word of Mouth Factors in The Millennial Generation Against Various Brands of Boba Drinks During the Covid 19 Pandemic. African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure. Volume 8 (2), ISSN: 2223-814X

Zhao, Y. (2018). Managing Chinese millennial employees and their impact on human resource management transformation: an empirical study. Asia Pacific Business Review, 24(4), 472- 489.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem internalisasi nilai-nilai pancasila yang diselenggarakan di Pusat Studi Pancasila mengembangkan Pancasila sebagai kebenaran yang hidup (Developing Pancasila as

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah peserta didik kelas V MIN Tunggangri Kalidawir Tulungagung, semester II tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri

Peneliti George Barna menyimpulkan hasil studinya selama 15 tahun tentang kehidupan dalam gereja secara global dengan konklusi sebagai berikut: Gereja telah kehilangan pengaruh

Faktor yang mempengaruhi generasi milenial memutuskan pembelian secara online adalah kontribusi yang dilakukan pihak layanan aplikasi e-commerce dengan memberikan kemudahan

Proses pewarnaan tutup celup pada kain batik cenderung lebih lama, oleh karena itu, proses pewarnaan tutup celup akan di kupas lebih mendalam dan lebih jauh

Kondisi ini bisa menjadi peluang usaha yang sangat potensial baik bagi pengusaha yang sudah eksis namun juga bagi usaha kreatif yang masih pemula, dengan

Berdasarkan hasil penelitian, generasi milenial turut serta dalam mendorong kebangkitan pasar saham di Indonesia pada masa pandemi Covid-19 karena mereka memulai investasinya

Dampak dari gambaran ideal kehidupan di media sosial pada realitas dunia nyata, tentulah menyulitkan para generasi muda untuk memilah informasi yang sesuai