• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI DAN MISI CALON REKTOR IAIN IMAM BONJOL PRIODE I. PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "VISI DAN MISI CALON REKTOR IAIN IMAM BONJOL PRIODE I. PENGANTAR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

VISI DAN MISI

CALON REKTOR IAIN IMAM BONJOL PRIODE 2015-2019

I. PENGANTAR

Kehadiran saya dalam bursa calon Rektor IAIN Imam Bonjol Padang Priode 2015-2019 ini adalah memenuhi panggilan sejarah. Setidaknya sejarah hidup saya sendiri, harus saya akui dan sadari secara mendalam bahwa jasa besar IAIN sebagai almamater (ibu asuh)

mengantarkan saya pada capaian karir akademik tertinggi, guru besar. Alhamdulillahirabillamin, terima kasih almamater dan semua guru-guru ku, doaku selalu padanya, dan semoga mereka tersenyum bangga di alam arwah sana,

amin ya mujibasaiilin.

Visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan umum, dan program kerja adalah panduan melakukan kerja besar memikul amanah kepemimpinan IAIN Imam Bonjol. Kesiapan menyampaikan visi dan misi adalah wujud nyata dari tekad yang kuat untuk memberikan darmabakhti, seluruh ikhitiar, kemampuan dan potensi. Rumusan tertulis ini dibuat atas dasar akumulasi pengalaman ikut terlibat sebagai anak buah kapal dalam kapal besar IAIN Imam Bonjol selama 8 (delapan) tahun terakhir.

Menjadi Asisten Direktur II PPS Agustus 2007 sampai Oktober 2010 adalah masa yang cukup untuk belajar mengelola administrasi umum dan keuangan. Dekan Penganti Antar Waktu (PAW) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dari Oktober 2010 sampai November 2011 adalah pengalaman berharga memimpin di atas alun dan gelombang. Dekan difinitif sejak November 2011, ditambah lagi menjadi ketua LPTK mengurusi sertifikasi guru di 8 propinsi di Sumatera, kini Sumbar dan Bengkulu, tentulah sungguh akan bermanfaat besar.

(2)

Mencermati beban dan tanggung jawab sebagai pimpinan diyakini tidaklah mudah untuk menyatakan diri maju, namun tidak pula baik bila tidak mengindahkan panggilan sejarah untuk memberikan pengabdian terbaik. Kegelisahan intelektual warga kampus melihat IAIN Imam Bonjol yang stagnan, kalau tidak elok dikatakan setbeack¸ dan membuat kampus kebanggaan ini sejajar dengan penguruan tinggi adalah alasan mendasar untuk mengerakkan kapal IAIN dalam kebersamaan. Lebih lagi, ketika kecukupan syarat-syarat administrasi, jenjang akademik, dan pengalaman jabatan dengan niat tulus, keyakinan hati, dan dorongan banyak pihak baik internal kampus maupun masyarakat luas, maka dengan memohon doa dan dukungan civitas

akademika dengan membaca bismill

ahirahmanirahim

saya nyatakan  siap maju berkonstribusi  untuk memajukan dan membangun IAIN Imam Bonjol, untuk keberkahan bersama dan kebaikan semua.

II. RASIONALISASI.

Statuta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang Nomor 17 Tahun 2015 pasal 2 menyebutkan Institut berasaskan Pancasila dan berdasarkan Islam. Pasal 3 visi Institut adalah menjadi Pusat Pengembangan Islam, Budaya dan Ilmu Pengetahuan Berbasis Keumatan dan Kebangsaan. Pasal 4 menyatakan Institut mempunyai misi; (a).menghasilkan sarjana yang beriman dan berbudaya, berilmu dan bermartabat, berjati diri dan bermoral, ahli dan rendah hati, teguh dan jujur, ulet dan bermanfaat; (b). menghasilkan sarjana yang hidup dengan komitmen etis, berkarya dengan etos terpuji, memimpin dengan kecakapan, dan mengabdi dengan kejujuran; dan (c) menghasilkan sarjana yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab keilmuan, kemanusiaan, keislaman, dan keindonesiaan. Pasal 5 Institut mempunyai tujuan terwujudnya sarjana muslim yang berkarakter, berkualitas, kreatif, mandiri, berkesadaran, dan bertanggung jawab.

Sejarah perjalanan waktu IAIN Imam Bonjol menuju usia setengah abad (29 November 1966-2016) nyata sekali posisi penting dan strategisnya bagi umat Islam Indonesia. Apalagi untuk daerah Sumatera Barat dengan filosofi Minangkabau, “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Syarak mangato adat mamakai

” maka kedudukan IAIN Imam Bonjol yang sedang beralih status menjadi Universitas (UIN) adalah dinantikan sebagai kiblat keilmuan Islam, lembaga pencetak intelektual, ulama, cendikiawan dan mampu mengembangkan dan atau memperkaya khazanah ilmu, teknologi, seni dan atau kebudayaan yang bernafaskan Islam. Amanat,

founding father

(3)

bahwa IAIN Imam Bonjol sebagai motor pengerak kebudayaan umat Islam dengan tugas utama menyiapkan generasi umat yang

iqamatuddin dan tafaquhfiddin

adalah tugas mulia yang harus dijaga semua elemen. Kiprah alumni IAIN sebagai pengerak umat dalam spektrum, dimensi dan ruang lingkup penegakan kehidupan beragama, penguatan  ritual, penjaga moral dan pembimbing spiritual adalah sudah dirasakan konstribusinya bagi pencapaian tujuan nasional.

Potensi besar yang dimiliki IAIN Imam Bonjol, jumlah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora 794 orang, Dakwah dan Komunikasi 1206 orang, Syariah 2372 orang, Tarbiyah dan Keguruan 3304 orang, Ushuludin 874 orang dengan total  8549 orang, dosen sebanyak 356 orang, pegawai 183 orang,  adalah modal yang besar dukungannya bagi pencapaian tujuan institusi.

Oleh karena itu, maka penguatan, percepatan

dan pengembangan institusi IAIN Imam Bonjol menuju Universitas bermutu dan unggul adalah focus agenda yang wajib dilakukan oleh

kepemimpinan dan semua unsure civitas akademika di masa datang.

III. VISI, MISI, TUJUAN, MASALAH, STRATEGI,  KEBIJAKAN UMUM,  PROGRAM DAN OPERASIONALISASINYA.

A. VISI.

Percepatan dan Penguatan Institusi IAIN Imam Bonjol menuju Universitas Islam bermutu dan unggul dalam studi-studi keislaman normative, integratif, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat transformative dengan  keunggulan pengembangan pengkajian Islam Nusantara, Berbasis Keumatan dan Kebangsaan.

(4)

B. MISI.

1. Mengembangkan dan merawat program studi keislaman orisinil (turast) untuk menjawab kebutuhan Islam moderat dan

rahmatan lil alamin .

2. Mengembangkan area studi ilmu pengetahuan berbasis keislaman  regional, nasional, internasional dengan keunggulan dan kekhasan local wisdom.

3. Mengembangkan jaringan penelitian berbasis kebutuhan pengembangan keislaman,

kebangsaan, pendidikan, social ekonomi, kebudayaan dan  ilmu pengetahuan, keumatan untuk dan kebangsaan.

4. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat yang transformative bagi percepatan pembangunan kemajuan umat dan bangsa.

5. Mengembangkan hubungan antar lembaga dalam dan luar negeri, khususnya mengisi tuntutan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

C. TUJUAN

1. Terwujudnya sarjana Islam dan intelektual muslim sebagai kader umat dan bangsa mumpuni dalam ilmu-ilmu agama Islam dan mampu mengintegrasi ilmu dan agama secara  holistic dan komperhensif yang tercermin pada kompetensi lulusan yang memiliki keteguhan identitas keislaman, wawasan global dan kesiapan sebagai sarjana Islam.

(5)

2. Kuatnya kapasitas building manajemen, leadership, visi, misi, orentasi perumusan gagasan dan rancang bangun profil output. Gugus kendali mutu, sumber daya kompetitif, networking lintas budaya, dan negara.

3. Terbangunan jaringan komunikasi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui kerjasama kesepahaman dengan perguruan tinggi Islam di Indonesia, negara-nagara ASEAN, Timur Tengah dan Negara lain yang saling menguntungkan.

4. Tersedianya sarana dan prasana kampus yang memadai dan berbasis ICT, ramah lingkungan dan prospektif   berstandar nasional dan internasional.

5. Menjadi pioner pengembangan kearifan local Minangkabauu Adat Basandi Syarak, Syarak

Basandi Kitabullah yang

acceptable dengan perkembangan modernisasi di era global.

D. PETA MASALAH.

1. Konsolidasi Manajemen.

Manajemen berbasis proses, dan result dengan didukung tekhnologi adalah kewajiban yang tak bisa ditunda lagi. Manjemen terukur, akuntability, professional, dan berbasis kualitas personal adalah agenda mendesak.

2. Penguatan Leadership.

(6)

Leadership terbuka, akomodatif, adaptif, inovatif, kreatif dan  menghargai pluralistic adalah keniscayaan yang tak boleh diabaikan sedikit juapun. Sumber daya insane berkualitas, memiliki skill mumpuni, tepat penempatan, penjenjangan karir, motivasi, reward, punishmen, dan solid dalam team work adalah keharusan yang tidak boleh terlupakan.

3. Milestone IAIN menjadi UIN.

Memantapkan kajian akademik, perangkat hukum dan aturan, tata kelola, pranata pendukung menjadi UIN dengan focus keunggulan pada kajian Islam Nusantara, pendekatan budaya dan keunggulan local. Merumuskan gagasan dan kajian akademik untuk perawatan program studi keislaman orisinil (Turast) dan mengembangkan program studi baru yang memiliki khas nusantara dan local wisdom pendekatan agama. Mengembangkan area studi Islam yang menjawab kebutuhan regional, nasional dan local dengan keunggulan dan kekhasan budaya local Minangkabau.

4. Revitalisasi  Akademik.

Kurikulum progresif, inovatif dan adaptif era teknologi. Perawatan turast Islam, sesuai amanat sejarah. Pembelajaran dan manajemen pendidikkan basis IT. Penguatan  kompetensi dosen, gerakan 5000 doktor dan antmosfir akademik. Tradisi penelitian, diskusi dan Jurnal terakreditasi dan reputasi internasional. Pengabdian transformative.

5. Human Relation.

Komunikasi antar pimpinan lebih dekat dan subtansial lewat informal meeting suitainanble.

Habit lingkungan kerja dan sumber daya pegawai berkarakter, professional dan berkeunggulan (RoH) Revolution of Hope. Mengisi MoU Perguruan Tinggi dan intansi lain dalam dan luar negeri. Memperkuat networking jaringan PTKI, Kementrian dan PEMDA.

6. Sarana dan Prasarana.

(7)

Maksimalisasi sarana sesuai rasio pendidikan. Intesitas Pemeliharaan berstandar nasional.

Kenyamanan lingkungan dan suasana kerja. Kesiapan menuju Kampus III Sungai Bangek.

Penyelesaian tanah yang sudah dibeli. Penambahan lahan kampus menimal 100 hektar.

Pengajuan tambahan gedung bertahap dan terencana.

E. STRATEGI.

1. Mengembangkan Iklim Kondusif dan Produktif.

Pemimpin yang mampu membangun dialog, dan keterbukaan, tulus ikhlas yang berujung pada kesamaan visi, misi, dan orentasi antar individu dalam  team work diyakini dapat memudahkan penyelesaian faksi dan priksi yang dapat menimbulkan iklim kurang kondusif. Menyediakan ruang bagi mereka yang berbeda paham, kelompok, aliran dan faksi untuk menduduki posisi dalam satu team kerja adalah cara efektif untuk membuka kepengapan komunikasi dan kesalahmengertian. Ventelasi komunikasi dan representasi dari berbagai entitas adalah cara bijak yang dipercayai dapat mengurai benang kusut yang tidak diingini siapapun.

Aspek lain yang strategis untuk menciptakan iklim kondusif dan produktif bagi keberlangsungan akselarasi manajemen dan leadership di IAIN Imam Bonjol adalah adanya kesadaran

mendalam top leader, middle leader dan tentu juga operator lapangan untuk menghargai struktural, fungsional dan elemen pendukung sesuai tugas fungsinya. Bersamaan dengan itu juga dilakukan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang lebih nyata (

distribution of power

), dalam bingkai kerja kolegial, sesuai amanat statute dan peraturan yang berlaku. Semua elemen, komponen, fungsional dan pihak-pihak yang punya niat, ikhitar dan agenda kerja dapat berkonstribusi bagi pencapaian tujuan bersama haruslah diberikan ruang, kesempatan dan perlakuan (

treatment

) yang sewajarnya.

2. Menumbuhkan Atmosfir Akademik dan Standing Profesional

(8)

Standing dan atmosfir akademik perguruan tinggi tidak mungkin dapat diwujudkan tanpa mengacu pada standar pokok yang sudah ditetapkan undang-undang. Tingkat capaian

akreditasi institusi, prodi, kualifikasi tenaga pendidik, kompetensi tenaga kependidikan, sarana pendukung, dan standar lainnya seperti yang diamanatkan dalam delapan standar pendidikan.

Penguatan aktivitas, kreativitas, asmosfir ilmiah, hak patent, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat transformative adalah bahagian penting untuk menampakkan jati diri akademik, ilmiah dan kepedulian insane kampus.

Penyediaan ruang belajar, ruang dosen, ruang pertemuan, ruang terbuka, sarana pendukung primer, air, listrik, wifi, perangkat teknologi informasi, administrasi akademik berbasis online dan fasilitas kampus yang memadai adalah prasyarat utama menuju akademik bermutu dan unggul.

Figure pemimpin kampus pada semua level yang obyektif, sejuk dan mampu berdiri pada integritas ilmuwan adalah katup pengaman halangan menuju kampus bermutu dan unggul.

Kosolidatan tim kerja, pemanfataan sumber daya insane yang berpengalaman, kesungguhan untuk berkordinasi, berbagi informasi, melakukan sinkronisasi dan mengembangkan silaturahmi (KISS) adalah modal social untuk bermutu dan unggul.

3. Mengisi Networking dan outlooking.

Era teknologi dan komunikasi yang cepat, mudah  dan massif harus dapat dimanfaatkan bagi kemajuan, mutu dan keunggulan institusi. Sumber daya insane dosen berpendidikan luar negeri – Barat dan Timur – disamping yang dalam negeri adalah kekayaan mahal yang harus

ditempatkan secara proporsional. Networking yang sudah dijalin civitas akademika mestinya difasilitasi untuk didayagunakan secara maksimal. Kebutuhan stakeholder terhadap personal dosen, mahasiswa dan tenaga fungsional adalah juga modal insane untuk penguatan jaringan institusinal.

Membuka akses ke dunia Islam di Timur Tengah dan membuka jaringan dengan dunia pendidikan Barat (Eropah, Amerika dan sekutunya) harus dapat dijalankan secara adil, tepat sasaran dan menguntungkan bagi kebaikan kelembagaan. Mendayagunakan potensi urang rantau

mengugah spirit religiusitas dan kearifan local (adat) adalah cara yang dapat ditempuh untuk membuka pintu luar. Memaksimalkan peran tokoh local, nasional dan internasional dengan bijak bagi pengembangan kampus adalah pilihan aktivitas yang harus dilakoni top leader.

(9)

F. KEBIJAKAN UMUM.

1. Penetapan sasaran strategis sesuai Renstra dengan melibatkan berbagai unsure internal dan eksternal.

2. Revitalisi kurikulum dan penetapan standar mutu lulusan, akademik, penelitian, pengabdian dan administrative terintegrasi dan komperhensif.

3. Pemetaan dan distribusi pendidik dan tenaga kependidikan mengacu  peraturan pemerintah standar pengelolaan pendidikan.

4. Peningkatan kualitas akademik pendidik dalam dan luar negeri.

5. Penetapan kegiatan dan anggaran berbasis kinerja dan terpadu untuk pencapaian visi dan misi.

6. Pemanfataan semua potensi secara professional, dengan semangat kebersamaan dan saling mendukung.

7. Pengelolaan anggaran adil, berimbang, transparan, dan akuntabel.

8. Penerapan sistim pengendalian dan pengawasan ketat, akurat dan bertanggung jawab.

(10)

9. Pengembangan kerjasama antar perguruan tinggi dalam dan luar negeri serta kerjasama lainnya yang memberikan manfaat besar.

10. Pengembangan peran serta dan keterlibatan pada pemerintah daerah, masyarakat dan stakeholder.

11. Pengembangan karakter, life skill, bakat, minat dan suasana keberagamaan mahasiswa moderat, cerdas dan bertanggung jawab.

G. PROGRAM KERJA

1. Peningkatan Mutu Lulusan.

(1).   Meningkatkan mutu lulusan unggul dalam karakter, professional dalam kinerja dan kompetitif dalam dunia kerja dan masyarakat.

(2). Merevitalisasi kurikulum untuk menjawab kebutuhan  bangsa terhadap Islam yang solutif, moderat dan rahmatan lil alamin.

(3). Peningkatan iklim belajar mengajar yang terintegrasi, terukur, berkualitas,  dan kondusif sesuai dengan perkembangan terkini.

(4). Memperkuat praktek pengalaman lapangan mahasiswa, kuliah kerja nyata terpadu dan praktek bimbingan vokasi sesuai kebutuhan.

(11)

(5). Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dalam peningkatan praktek lapangan, kuliah kerja lapangan dan kesempatan berbagi pengalaman lainnya.

2. Peningkatan Kreativitas, Prestasi dan Akhlak Mulia Mahasiswa.

(1) Akselerasi pembinaan organisasi intra kampus yang dinamis, kreatif dan inovatif melalui pimpinan Institut, Fakultas dan dosen pembina

(2) Menjadikan mahasiswa wajib mengikuti salah satu UKM kampus.

(3) Menetapkan aturan, norma, kode etik mahasiswa dan melakukan pengawasannya secara berjenjang dan melalui dosen pembina.

(4) Melakukan pembinaan dan pengawasan akhlak mulia mahasiswa melalui komisi etik, berkerjasama RT, RW dan pemilik kost.

(5) Mendorong aktivitas pengembangan bakat, minat, ketrampilan  dan kelompok studi Islam yang lebih lebih luas.

(6) Memberikan penghargaan mahasiswa aktivis kampus yang berprestasi dan kuliah tepat waktu.

3. Penciptaan suasana lingkungan kampus asri, religius dan ilmiah.

(1) Menata lingkungan kampus yang asri dengan menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban, suasana iklim belajar ramah dan tenang.

(12)

(2) Melakukan pencerahan keagamaan dosen dan pegawai terjadwal   dengan narasumber dalam dan luar kampus.

(3) Mengokohkan silaturahim antar pimpinan, dosen dan pegawai dalam situasi suka, duka dan kegiatan pendukung lainnya.

(4) Meningkatkan peran serta dosen dan pegawai dalam mengairahkan berkembangnya atmosfir ilmiah, iklim belajar, penelitian dan pengabdian untuk pencapaian tujuan yang lebih luas.

4. Peningkatan kualitas dosen dan staf.

(1) Mendorong percepatan program 1000 Doktor setiap tahun, melalui pemberian kesempatan belajar bagi magister, post doctor dan penelitian kerjasama antar perguruan tinggi.

(2) Menyediakan dana penelitian dari sumber internal dan joint penelitian dengan stakeholder dan pihak ketiga lainnya.

(3) Meningkatan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat bekerjasama dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.

(4) Penguatan capasitas building pimpinan, dosen, tenaga kependidikan berkelanjutan dan terpola.

(5) Pemberian reward bagi dosen dan staf berprestasi setiap tahunnya.

(6) Melakukan rasionalisasi dosen sesuai  kompetensi dan ketersebaran nya guna memperkuat akreditasi prodi.

(13)

(7) Memberi kesempatan dan bantuan pembiayaan bagi dosen studi lanjut, joint penelitian dengan luar negeri dan kegiatan ilmiah lainnya.

(8) Memberikan kesempatan kepada pengawai dan pejabat structural untuk peningkatan karir berupa pelatihan dan kesempatan pendidikan lainnya.

(9) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan dan pengembangan peningkatan akademik dosen, karya ilmiah, bahasa asing, dan memfasilitasi penerbitan karya dosen, hak cipta, karya seni dan lainnya.

5. Pelaksanaan efektivitas, efesiensi, transparansi dan akuntibilitas program.

(1) Penataan adminstrasi dan manajemen efektif, efesian dan berbasis ICT sebagai langkah cepat penyesuaian pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU).

(2) Penataan perencanaan secara terukur, berjenjang, terkendali dengan didukung perangkat teknologi dan sumber daya pengawai handal.

(3) Menempatkan pejabat structural meryt system, on the righ man the righ place.

(4) Pengembangan sistim informasi berupa otomasi kualitas layanan akademik, perpustakaan, data base mahasiswa dan kepegawaian.

(5) Penguatan standar jaminan mutu (quality assurance standard) dan pelaksanaan sistim

jaminan mutu ( quality

assurance )

prodi, fakultas dan Institut.

(14)

(6) Mengefektifkan pengawasan melekat sesuai jenjang dan membuka ruang sistim pengawasan internal, eksternal dan public.

H. PENUTUP

Belum maksimalnya managemen dan leadership dalam organisasi lebih banyak ditentukan factor kordinasi, informasi, sinkronisasi dan silaturahmi semua unsure. Manajemen, leadership dan birokrasi pada lembaga pendidikan harus diartikan sebagai supporting bagi pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri. Untuk memastikan fleksibilitas birokrasi tanpa melanggar aturan dan sekaligus menjadi saluran informasi maka semua program dilakukan dalam kerangka kerja terkordinasi terjadwal, terukur dan tersosialisasi, dengan membangun dan menetapkan sistim bukan personel.

Secara bertahap dalam 4(empat) tahun kedepan akan dilakukan kegiatan strategis, berupa  pemulihan dan konsolidasi berkelanjutan berkenaan iklim psikologis, dan sosiologis, civitas akademika dengan semangat kebersamaan dan kesungguhan pada pencapaian tujuan institusi. Penyiapan pembukaan fakultas dan prodi baru sesuai tuntutan UIN. Pemakaian kampus III Sungai Bangek dan berdirinya Fakultas, Prodi sesuai tuntutan UIN.  Revitalisasi kampus Jln Sudirman untuk pengembangan unit usaha BLU dan pengembangan usaha menuju BLU yang sehat. Penguatan kapasitas building, manajemen dan leadership SDM pimpinan, pejabat structural, pendidik dan tenaga kependidikan secara kontinu. Atas dukungan semua pihak disampaikan terima  kasih.

Padang, 22 April 2015

Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 2, pengaruh penambahan konsentrasi plasticizer gliserol terhadap sifat mekanik bioplastik yang dihasilkan menunjukan sifat yang berkebalikan antara kuat

Pada perencanaan batang tarik, batang - batang yang ditinjau sesuai pada gambar 2.1 berikut.. Gambar 2.1 Batang yang ditinjau untuk analisa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan terhadap pergantian auditor dengan financial distress sebagai variabel

Di halaman ini, tampilan yang akan muncul adalah data barang yang sudah dimasukkan ke dalam sistem, dimana data barang tersebut merupakan kode barang, nama barang, jumlah

Ada beberapa cara untuk menghitung Kemampuan Keuangan Daerah, yaitu dengan cara menghitung Share dan Growth , peta kemampuan keuangan daerah dan indeks kemampuan

Dengan menggunakan metode sad zariah terhadap kasus-kasus kontrasepsi permanen yang disebutkan di atas, maka hukum Islam membenarkan pengangkatan rahim dalam rangka

- Sedikit pesaing yang akan mengikuti pola yang sama diterapkan perusahaan Strategi deferensiasi cukup berisiko apabila ternyata pelanggan tidak menemukan banyak nilai yang

Para analis teknikal selalu berharap bahwa penyesuaian harga saham yang lama menuju harga keseimbangan yang baru, akan terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang karena