MANAJEMEN KONFLIK
NAMA : ELSA ROFILIANA - 135100300111105 AYU WINDA ARISKA-135100301111003 YUMEINA HINENO – 135100300111110 ADETYA RAHMADANI - 13510030111107 REHAN FEBRI HERMADANU - 13510030111105
KELAS: C
TUGAS MANAJEMEN AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dunia usaha, khususnya perusahaan periklanan, secara kondisional iklan di maksudkan untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen. Karena itu iklan harus dibuat semenarik dan sedramatis mungkin sehingga mau tidak mau konsumen akan tertarik untuk memperhatikannya. Iklan merupakan suatu proses kerja yang sangat penting dalam menunjang performance suatu perusahaan dihadapan masyarakat. Oleh karena itu untuk menghasilkan iklan yang sesuai dengan kepentingan perusahaan maka iklan harus dirancang secara matang dari proses assignment yang diberikan perusahaan, proses kreatifnya, proses produksi sampai pada proses pilihan waktu penayangannya. Hal yang menjadi sorotan masalah iklan adalah sejauh mana komitmen moral atau etika bisnis yang dimiliki perusahaan dalam mempertanggungjawabkan materi atau isi pesan yang disampaikan kepada masyarakat. Hal ini sangat penting mengingat produk di pasaran sangat banyak jumlahnya, dan pengetahuan konsumen tentang produk lebih banyak didapat dari informasi produsen. Dalam hal berbagai produk yang sejenis, tidak mustahil produsen tertentu tergoda untuk memanipulasi informasi atau bahkan menjatuhkan perusahaan lawan sehingga produknya mempunyai daya tarik yang lebih besar bagi para konsumen
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi bagaimana suatu konflik dapat timbul di antara dua buah perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan solusi dari konflik yang timbul di antara kedua perusahaan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen Konflik
Manajemen konflik adalah serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi.
Menurut Stoner . Konflik organisasi ialah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumberdaya yang langka atau peselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian (Wahyudi, 2006).
2.2 Ciri-ciri konflik
1. Setidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
2. Paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan.
3. Munculnya interaksi yang seringkali ditandai dengan gejala-gejala perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan seperti: status, jabatan, tanggung jawab, pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik: sandang- pangan, materi dan kesejahteraan atau tunjangan-tunjangan tertentu: mobil, rumah, bonus, atau pemenuhan kebutuhan sosio- psikologis seperti: rasa aman, kepercayaan diri, kasih, penghargaan dan aktualisasi diri.
4. Munculnya tindakan yang saling berhadap-hadapan sebagai akibat pertentangan yang berlarut-larut.
5. Munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-masing pihak yang terkait dengan kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya (Robins, 2008).
2.3 Jenis Konflik
Terdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada dasar yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Ada yang membagi konflik berdasarkan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, ada yang membagi konflik dilihat dari fungsi dan ada juga yang membagi konflik dilihat dari posisi seseorang dalam suatu organisasi.
A. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi
Jenis konflik ini disebut juga konflik intra keorganisasian. Dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi, Winardi membagi konflik menjadi empat macam. Keempat jenis konflik tersebut adalah sebagai berikut :
1) Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan bawahan.
2) Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik antar karyawan, atau antar departemen yang setingkat.
3) Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi.
4) Konflik peranan, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan.
B. Konflik Dilihat dari Pihak yang Terlibat di Dalamnya
1) Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya. Termasuk dalam konflik individual ini, menurut Altman, adalah frustasi, konflik tujuan dan konflik peranan .
2) Konflik antar-individu (conflict between individuals). Terjadi karena perbedaan kepribadian antara individu yang satu dengan individu yang lain.
3) Konflik antara individu dan kelompok (conflict between individuals and groups).
Terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok tempat ia bekerja.
4) Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the
same organization). Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapainya. Masalah ini terjadi karena pada saat kelompok-kelompok makin terikat dengan tujuan atau norma mereka sendiri, mereka makin kompetitif satu sama lain dan berusaha mengacau aktivitas pesaing mereka, dan karenanya hal ini mempengaruhi organisasi secara keseluruhan .
5) Konflik antar organisasi (conflict among organizations). Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi lainnya.
Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang sama.
(Hardjopranoto, 2008)
BAB III STUDI KASUS
Menurut kamus Istilah Periklanan Indonesia, iklan adalah pesan komunikasi dari produsen/pemberi jasa kepada calon konsumen di media yang pemasangannya dilakukan atas dasar pembayaran. Periklanan adalah proses pembuatan dan penyampaian pesan yang dibayar dan disampaikan melalui sarana media massa yang bertujuan membujuk kosumen untuk melakukan tindakan membeli/mengubah perilakunya. Contoh Kasus Iklan Adem Sari dengan Iklan Segar Dingin:
Adem Sari
Setalah melihat video iklan Adem Sari dimana produk tersebut memberikan pernyataan bahwa produk tersebut menyindir iklan Segar Dingin yang “mengandung madu 10 mg”. Dimana penggunaan data riset tersebut seharusnya sudah memperoleh persetujuan atau verifikasi dari organisasi penyelenggara riset tersebut. Dan video iklan Adem Sari Ching Ku dimana produk tersebut memberikan pernyataan bahwa produk tersebut adalah produk paling no 1 tetapi untuk penjualan di Indonesia tidak menampilkan data riset secara jelas. Dimana penggunaan data riset tersebut harus sudah memperoleh persetujuan atau verifikasi dari organisasi penyelenggara riset tersebut.
Sejauh yang kami ketahui, pada prinsipnya, sebuah tayangan iklan di televisi (khususnya) harus patuh pada aturan-aturan perundang-undangan yang bersifat mengikat serta taat dan tunduk pada tata krama iklan yang sifatnya memang tidak mengikat. Dan produk Adem Sari ini menurut kami telah melakukan beberapa pelanggaran sebagai berikut:
a. Tata Krama dan tata Cara Periklanan Indonesia Bab II B No. 1 Ayat a yang berbunyi:
”Iklan tidak boleh menyesatkan, antara lain dengan memberikan keterangan yang tidak benar, mengelabui dan memberikan janji yang berlebihan”.
b. SK Menkes No. 368, Pedoman Periklanan Obat Bebas, Bagian B No. 103 yang berbunyi: ”Iklan obat harus mencantumkan spot peringatan perhatian seperti pada ketentuan umum”
c. Tata Krama dan tata Cara Periklanan Indonesia Bab B II B No. 3 Ayat a yang berbunyi: ”Iklan tidak boleh mengunakan kata-kata ”ter”, ”paling”, ”nomor satu” dan atau sejenisnya tanpa menjelaskan dalam hal apa keunggulannya itu dan harus dapat membuktikan sumber-sumber otentik pernyataan tersebut.
Segar Dingin
Bandingkan dengan video iklan Segar Dingin, disini bukannya kami lebih memihak Segar Dingin tetapi iklan untuk menarik perhatian konsumen yang ditayangkan tidak berlebihan.
Dan menyebutkan secara rinci kandungan-kandungan apa saja di dalam minuman . Sehingga para konsumen bisa mengetahui manfaat yang di dapat tidak hanya berdasarkan dengan janji yang di berikan. Walaupun kita mungkin bisa tahu kalau produk yang digunakan sebagai pembanding dalam iklan segar dingin adalah adem sari yang disensor.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Profil “PT WINGS SURYA”
PT Wings Surya adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1948, di Surabaya. Berawal dari industri kecil, kini menjelma menjadi perusahaan raksasa. Mereka menghasilkan produk- produk berkualitas internasional dengan harga yang ekonomis. Wings Group menjadi pemimpin pasar untuk produk kebutuhan rumah tangga seperti sabun, deterjen, shampoo, pasta gigi. Brand produk mereka sudah akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu pilihan terbaik. Tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, Wings juga melakukan ekspansi dengan mengirimkan produknya ke manca negara. Mereka selalu melakukan inovasi dalam pengembangan produk, memberikan kepuasan bagi consumer. Segar Dingin merupakan produk minuman segar diformulasi untuk mengatasi panas dalam. Produk minuman ini mengandung vitamin C yang dibutuhkan untuk mengobati panas dalam.
1.2 Profil “ PT SARI ENESIS INDAH”
PT. Sari Enesis Indah merupakan salah satu perusahaan di bawah naungan Group Enesis.
Group ini pertama kali dibentuk di Jakarta, Indonesia pada tahun 1988 sebagai suatu perusahaan terbatas yang berpusat di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur. PT. Sari Enesis Indah bergerak alam bidang farmasi dengan produk minuman suplemen kesehatan berlokasi di Jl.
Kruing 1, Blok L5 No. 5 Kawasan Industri Delta Silikon Lipo Cikarang Bekasi dengan luas area produksi ± 30.000 m2 dan merupakan pabrik dengan produk berbentuk serbuk yang terbesar di Indonesia seperti : Adem Sari, Adem Sari Fresh, Vegeta Mangga, Vegeta Jeruk, Vegeta Netral, Vegeta Herbal, Esquis Fizz, Sensa Colls dan beberapa produk dalam sediaan Liquid yang diproduksidi tempat maklon. PT. Sari Enesis Indah merupakan suatu perusahaan dengan izin farmasi yang telah disertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) oleh BPOM ( Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Indonesia. Semua proses pembuatan produk dilengkapi dengan mesin-mesin canggih dan sistem otomatis komputer dan selalu menjaga standar untuk masing- masing produk yang dihasilkan. Keuntungan industri farmasi yang telah melaksanakan CPOB antara lain menjamin obat yang dihasilkan bermutu tinggi, menjamin masyarakat terhadap mutu dan keamanan obat yang beredar, dan terus berusaha meningkatkan dan memperbaiki teknologi produksi.
4.3 Usulan Alternatif Penyelesain Konflik
1. Pengenalan: Kesenjangan antara keadaan yang ada diidentifikasi dan bagaimana keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan
dalam mendeteksi (tidak mempedulikan masalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak ada).
2. Diagnosis: Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai siapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna.
Pusatkan perhatian pada masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele.
3. Menyepakati suatu solusi: Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Saringlah penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik. Carilah yang terbaik.
4. Pelaksanaan : Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah kelompok.
5. Evaluasi : Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan cobalah lagi
BAB V KESIMPULAN
Konflik dapat terjadi dalam organisasi apapun. Untuk itulah manajer atau pimpinan dalam organisasi harus mampu mengelola konflik yang terdapat dalam organisasi secara baik agar tujuan organisasi dapat tercapai tanpa hambatan-hambatan yang menciptakan terjadinya konflik.
Terdapat banyak cara dalam penanganan suatu konflik. Manajer atau pimpinan harus mampu mendiagnosis sumber konflik serta memilih strategi pengelolaan konflik yang sesuai sehingga diperoleh solusi tepat atas konflik tersebut. Dengan pola pengelolaan konflik yang baik maka akn diperoleh pengalaman dalam menangani berbagai macam konflik yang akan selalu terus terjadi dalam organisasi. Upaya penanganan konflik sangat penting dilakukan, hal ini disebabkan karena setiap jenis perubahan dalam suatu organisasi cenderung mendatangkan konflik. Perubahan institusional yang terjadi, baik direncanakan atau tidak, tidak hanya berdampak pada perubahan struktur dan personalia, tetapi juga berdampak pada terciptanya hubungan pribadi dan organisasional yang berpotensi menimbulkan konflik. Di samping itu, jika konflik tidak ditangani secara baik dan tuntas, maka akan mengganggu keseimbangan sumberdaya, dan menegangkan hubungan antara orang-orang yang terlibat.Untuk itulah diperlukan upaya untuk mengelola konflik secara serius agar keberlangsungan suatu organisasi tidak terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjopranoto, Wibisono. 2008. Dimensi Manajemen dalam bidang Industri. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Robins, Stephens, 2008. Perilaku Organisasi Ed.12. Jakarta: Salemba Empat Wahyudi. 2006. Prasangka dan Konflik. Jakarta: Salemba Empat
LAMPIRAN Produk Adem Sari dan Segar Dingin