• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP NEGERI 5 CIKULUR

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas/Semester : VII (Tujuh)/1 (Satu)

Materi Pokok : Perumusan dan Pengesahan UUD Negara RI Tahun 1945 (Pengesahan UUD Negara RI Tahun 1945)

Alokasi Waktu :1pertemuan (3 jp x 40 menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.3 Menghargai nilai kesejarahan perumusan

dan pengesahan UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai bentuk sikap beriman.

1.3.1 Bersyukur atas anugerah Tuhan bangsa Indonesia memiliki UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.3 Mengembangkan sikap bertanggung jawab yang mendukung nilai kesejarahan

perumusan dan pengesahan UUD Negara RI Tahun 1945

2.3.1 Mengembangkan sikap bertanggung jawab dan disiplin sebagai bentuk penghargaan bagi tokoh perumus UUD Negara RI Tahun 1945.

3.3 Menganalisis kesejarahan perumusan dan pengesahan UUD NRI Tahun 1945

3.3.2 Mendeskripsikan pengesahan UUD Negara RI Tahun 1945.

4.3 Menjelaskan proses kesejarahan perumusan dan pengesahan UD NRI Tahun 1945

4.3.1 Meyajikan laporan hasil telaah proses pengesahan UUD Negara RI Tahun 1945

4.3.2 Mengkomunikasikan hasil telaah proses pengesahan UUD Negara RI Tahun 1945.

(2)

C. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Sikap Religius dan Sosial

Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat :

1. Peserta didik dapat mengucap rasa syukur atas anugerah Tuhan bangsa Indonesia memiliki UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan sungguh – sungguh.

2. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku bangga memiliki nilai luhur UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan baik.

3. Membiasakan perilaku positif dengan menghargai perbedaan ajaran agama dan keyakinan.

4. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan disiplin dalam kehidupan sekolah.

Kompetensi Pengetahuan

Melalui pembelajaran discovery learning menggunakan metode ceramah, kajian dokumen historis, dan diskusi peserta didik diharapkan mampu:

1. Menjelaskan proses pembentukan PPKI.

2. Menjelaskan proses pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaTahun 1945.

3. Menjelaskan perubahan rumusan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kompetensi Keterampilan

4. Menyajikan lapoaran hasil telaah proses pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

5. Mengkomunikasikan hasil telaah dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

D. Materi Pembelajaran Pembentukan PPKI

Ketika Jepang sudah semakin terpojok dalam Perang Asia Timur Raya, ketiga pemimpin bangsa Indonesia, yakni dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno dan Moh Hatta dipanggil oleh Marsekal Muda Terauci ke Dalat (Vietnam Selatan) dalam rangka membicarakan keputusan Jepang yang hendak memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dengan wilayah yang mencakup seluruh bekas jajahan Belanda. Dalam pertemuan tersebut, dibentuklah PPKI pada tanggal 9 Agustus 1945 untuk menggantikan peran BPUPKI yang telah dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945.

Anggota PPKI berjumlah 21 orang, dimana Ir. Soekarno sebagai ketua, Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua dan anggota lainnya ialah Mr. Soepomo, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, R.P. Soeroso, Soetardjo Kartohadikoesoemo, Kyai A. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandardinata, Abdoel Kadir, Pangeran Soejohamidjojo, Pangeran Poerbojo, Dr. M. Amir, Mr. Abdul Maghfar, Mr.

Teuku M. Hasan, Dr. GSSJ Ratulangi, Andi Pangerang, A.H. Hamidan, I Goesti Ketoet Poedja, Mr.

Johannes Latuharhary, Drs. Yap Tjwan Bing.

Setelah kembali ke tanah air, pada tanggal 14 Agustus 1945 Ir. Soekarno mengumumkan bahwa Indonesia akan merdeka secepat mungkin dan bukan merupakan pemberian dari Jepang melainkan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai buktinya, atas kehendak bangsa Indonesia sendiri, anggota PPKI ditambah menjadi enam orang sehingga anggota seluruhnya menjadi 27 (dua puluh tujuh) orang.

Semua anggota PPKI berasal dari bangsa Indonesia.

(3)

Rapat Utama PPKI

Ir. Soekarno, sebagai Ketua PPKI, dalam sambutan pembukaan sidang dengan penuh harapan mengatakan sebagai berikut (Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995:413).

”Saya minta lagi kepada Tuan-tuan sekalian, supaya misalnya mengenai hal Undang-Undang Dasar, sedapat mungkin kita mengikuti garis-garis besar yang telah dirancangkan oleh Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai dalam sidangnya yang kedua. Perobahan yang penting-penting saja kita adakan dalam sidang kita sekarang ini.Urusan yang kecil-kecil hendaknya kita kesampingkan, agar supaya kita sedapat mungkin pada hari ini pula telah selesai dengan pekerjaan menyusun Undang-Undang Dasar dan memilih Presiden dan Wakil Presiden.”

Harapan Soekarno di atas mendapatkan tanggapan yang sangat baik dari para anggota PPKI.

Moh.Hatta yang memimpin jalannya pembahasan rancangan Undang-Undang Dasar dapat menjalankan tugasnya dengan cepat. Proses pembahasan berlangsung dalam suasana yang penuh rasa kekeluargaan, tanggung jawab, cermat dan teliti, dan saling menghargai antaranggota.

Sedangkan terkait proses pemilihan dan penetapan Presiden dan Wakil Presiden,risalah sidang PPKI mencatat sebagai berikut (Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995: 445-446):

Anggota Otto Iskandardinata:

“Berhubung dengan keadaan waktu, saya harap supaya pemilihan Presiden ini diselenggarakan dengan aklamasi dan saya majukan sebagai calon, yaitu Bung Karno sendiri.(Tepuk tangan) Pun untuk memilih Wakil Kepala Negara Indonesia saya usulkan cara yang baru ini dijalankan, dan saya usulkan Bung Hatta menjadi Wakil Kepala Negara Indonesia”. (Tepuk tangan) (Semua anggota berdiri dengan menyanyi lagu Indonesia Raya).

Pembahasan rancangan Undang-Undang Dasar menghasilkan naskah Pembukaan dan Batang Tubuh.Undang-Undang Dasar ini, dikenal dengan sebutan UUD Negara RI Tahun 1945.Melalui Berita Republik Indonesia tanggal 15 Februari 1946, Penjelasan Undang-Undang Dasar menjadi bagian dari Undang-Undang Dasar 1945.Risalah sidang PPKI mencatat sebagai berikut (Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995:445-446).

Dalam rapat ini diputuskan 3 (tiga) keputusan penting sebagai berikut:

1) Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 setelah mengalami berbagai perubahan dari rancangan aslinya. Di dalam Pembukaan UUD 1945 tercantum Dasar Negara. Dengan demikian, PPKI pun telah menetapkan Dasar Negara RI yang baru diproklamasikan sehari sebelumnya.

2) Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

3) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berfungsi membantu presiden dan wakil presiden sebelum lembaga-lembaga Negara yang diharapkan UUD Tahun 1945 terbentuk secara resmi.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifikdan Kontekstual 2. Model :Discovery Learning

3. Metode :Kajian Dokumen Historis, Diskusi, Ceramah, dan make a macth

(4)

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Media:Tayangan Power Point, Naskah Piagam Jakarta, Naskah Pembukaan UUD 1945, Gambar Sidang PPKI, Video Fragmen Sidang PPKI

2. Alat: LCD, Laptop,Papan tulis, Spidol

G. Sumber Pembelajaran

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Sumber relevan lainnya

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-2 (120 menit)

No Kegiatan/Proses Pembelajaran

Aloka si Wakt

u 1. Pendahuluan

1. Guru membimbing peserta didik untuk mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional ”syukur”.

3. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu tentang Perumusan UUD Negara RI Tahun 1945.

4. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu siswa dapat menemukan pemahaman tentang proses pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaTahun 1945.

5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu berdiskusi dan membaca buku teks untuk menemukan pemahaman tentang proses pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan teknik yang akan digunakan ialah pengamatan, tes tertulis, dan praktik.

20 Menit

(5)

2. Kegiatan Inti

1. Guru menayangkan video sosiodrama tentang “Fragmen Sidang PPKI yang pertama”.

2. Guru meminta peserta didik mengamati video sosiodrama tentang “Fragmen Sidang PPKI yang pertama”

3. Guru bersama peserta dididk melakukan tanya jawab mengenai video yang telah ditayangkan.

4. Guru membimbing peserta didik membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai dengan lima peserta didik.

5. Guru membagikan bahan ajar berupa handout, gambar proses sidang PPKI dan naskah Piagam Jakarta dan Pembukaan UUD 1945.

6. Peserta didik secara berkelompok diminta berdiskusi dan mengumpulkan informasi atau data yang relevan untuk menjawab pertanyaan terkait pengesahan UUD Tahun 1945 dengan indikator:

a. Proses pembentukan PPKI

b. Proses pengesahan UUD Tahun 1945

c. Perubahan dalam naskah rumusan Pembukaan UUD Tahun 1945

7. Peserta didik secara berkelompok menyusun hasil telaah kemudian menyajikan hasil telaahnya tentang pengesahan UUD Tahun 1945

8. Setelah selesai presentasi peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan tanggapan dan saran.

9. Guru melakukan konsfirmasi atas presentasi kelompok yang telah menyajikan hasil telaah di depan kelas

10. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban

11. Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu dan memikirkan soal / jawaban dari kartu yang di pegang.

12. Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban) dengan waktu yang di tentukan.

13. Guru memberikan poin / penghargaan bagi peserta didik yang dapat mencocokan kartu sebelum waktu yang ditentukan.

80 Menit

Penutup

1. Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal.

2. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah kelompok yang sudah disampaikan sebelumnya.

3. Guru memberikan informasi pertemuan berikutnya tentang arti penting UUD Negara RI Tahun 1945.

4. Peserta didik bersama guru menutup pelajaran dengan berdoa.

20 Menit

(6)

I. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Penilaian Sikap

- Bentuk : Non tes

- Jenis : Observasi Sikap, Penilaian diri - Intrumen :(terlampir)

2. Penilaian Pengetahuan - Bentuk : Tes tertulis - Jenis : uraian - Intrumen :(terlampir) 3. Penilaian Keterampilan

- Bentuk : Non tes

- Jenis : Observasi Sikap, Keterampilan Presentasi - Intrumen :(terlampir)

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Remedial

Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu memahami pengesahan UUD Tahun 1945. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dilakukan dengan:

1. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas, 2. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,

3. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembaliadalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belumdikuasai oleh peserta didik.Kegiatan remedial bagikompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.

Pengayaan

Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan secara pribadisudah mampu memahami pengesahan UUD Tahun 1945, bentuk pengayaan sebagai berikut:

1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting kemudian selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.

2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.

(7)

Mengetahui, Kepala Sekolah

Teti Suryati M.Pd.

NIP : 197009241997022002

Cikulur , 18 April 2022 Guru Mata Pelajaran

Fadlul Muafi,S.Pd.

NIP : 198601022009021004

(8)

LAMPIRAN:

1. MATERI PEMBELAJARAN

PENGESAHAN UUD TAHUN 1945

A. Pembentukan PPKI

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan atas dasar prakarsa sendiri. Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai.

Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat berangkat menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon, dalam rangka membicarakan keputusan Jepang yang hendak memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dengan wilayah yang mencakup seluruh bekas jajahan Belanda. Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya.

Anggota PPKI berjumlah 21 orang, dimana Ir. Soekarno sebagai ketua, Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua dan anggota lainnya ialah Mr. Soepomo, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, R.P. Soeroso, Soetardjo Kartohadikoesoemo, Kyai A. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandardinata, Abdoel Kadir, Pangeran Soejohamidjojo, Pangeran Poerbojo, Dr. M. Amir, Mr. Abdul Maghfar, Mr.

Teuku M. Hasan, Dr. GSSJ Ratulangi, Andi Pangerang, A.H. Hamidan, I Goesti Ketoet Poedja, Mr.

Johannes Latuharhary, Drs. Yap Tjwan Bing.

Tanpa seizin Jepang, PPKI menjadi alat perjuangan rakyat Indonesia sendiri.Meskipun badan ini buatan Jepang, tetapi sampai menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945, badan ini tidak pernah dilantik oleh Jepang.Meskipun demikian, sejak perumusan teks Proklamasi, anggota PPKI ini telah mulai memerankan fungsinya sebagai wakil-wakil rakyat Indonesia.

Dikarenakan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia telah memproklamasikan berdirinya Negara Republik Indonesia, maka sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dimanfaatkan untuk melengkapi syarat-syarat berdirinya Negara. Secara garis besar, kegiatan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dibagi menjadi dua tahap, yaitu sebagai berikut:

B. Sebelum Rapat PPKI

Kegiatan ini berupa rapat kecil yang terdiri atas Moh. Hatta, Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo dan Tengku Moh. Hasan.Mereka mengadakan rapat pendahuluan dan menghasilkan kesepatakan mengubah kalimat “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

(9)

Hal ini dilakukan karena ada pihak (masyarakat Indonesia Timur) yang merasa keberatan dengan rumusan dasar Negara pada rumusan Piagam Jakarta. Jika 7 (tujuh) kata tersebut tetap dimasukkan dalam rumusan Dasar Negara, maka mereka akan melepaskan diri dari Negara Republik Indonesia karena merasa didiskriminasikan. Namun dengan perubahan tersebut, seluruh hukum UUD dapat diterima oleh daerah- daerah yang tidak beragama Islam. Menurut Moh. Hatta, adanya perubahan itu memberikan tanda bahwa para pemimpin bangsa pada waktu itu lebih mengutamakan nasib persatuan dan kesatuan bangsa.

C. Rapat Utama PPKI

Ir. Soekarno, sebagai Ketua PPKI, dalam sambutan pembukaan sidang dengan penuh harapan mengatakan sebagai berikut (Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995:413).

”Saya minta lagi kepada Tuan-tuan sekalian, supaya misalnya mengenai hal Undang-Undang Dasar, sedapat mungkin kita mengikuti garis-garis besar yang telah dirancangkan oleh Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai dalam sidangnya yang kedua. Perobahan yang penting-penting saja kita adakan dalam sidang kita sekarang ini.Urusan yang kecil-kecil hendaknya kita kesampingkan, agar supaya kita sedapat mungkin pada hari ini pula telah selesai dengan pekerjaan menyusun Undang-Undang Dasar dan memilih Presiden dan Wakil Presiden.”

Harapan Soekarno di atas mendapatkan tanggapan yang sangat baik dari para anggota PPKI.

Moh.Hatta yang memimpin jalannya pembahasan rancangan Undang-Undang Dasar dapat menjalankan tugasnya dengan cepat. Proses pembahasan berlangsung dalam suasana yang penuh rasa kekeluargaan, tanggung jawab, cermat dan teliti, dan saling menghargai antaranggota.

Sedangkan terkait proses pemilihan dan penetapan Presiden dan Wakil Presiden,risalah sidang PPKI mencatat sebagai berikut (Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995: 445-446):

Anggota Otto Iskandardinata:

“Berhubung dengan keadaan waktu, saya harap supaya pemilihan Presiden ini diselenggarakan dengan aklamasi dan saya majukan sebagai calon, yaitu Bung Karno sendiri.(Tepuk tangan) Pun untuk memilih Wakil Kepala Negara Indonesia saya usulkan cara yang baru ini dijalankan, dan saya usulkan Bung Hatta menjadi Wakil Kepala Negara Indonesia”. (Tepuk tangan) (Semua anggota berdiri dengan menyanyi lagu Indonesia Raya).

Pembahasan rancangan Undang-Undang Dasar menghasilkan naskah Pembukaan dan Batang Tubuh.Undang-Undang Dasar ini, dikenal dengan sebutan UUD Negara RI Tahun 1945.Melalui Berita Republik Indonesia tanggal 15 Februari 1946, Penjelasan Undang-Undang Dasar menjadi bagian dari Undang-Undang Dasar 1945.Risalah sidang PPKI mencatat sebagai berikut (Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995:445-446).

Dalam rapat ini diputuskan 3 (tiga) keputusan penting sebagai berikut:

1).Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 setelah mengalami berbagai perubahan dari rancangan aslinya. Di dalam Pembukaan UUD 1945 tercantum Dasar Negara. Dengan demikian, PPKI pun telah menetapkan Dasar Negara RI yang baru diproklamasikan sehari sebelumnya.

(10)

2) Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

3) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berfungsi membantu presiden dan wakil presiden sebelum lembaga-lembaga Negara yang diharapkan UUD Tahun 1945 terbentuk secara resmi.

Khusus dalam penetapan UUD Tahun 1945, bahan yang dipakai adalah mengambil rancangan UUD yang dirumuskan oleh BPUPKI pada 16 Juli 1945.Adapun untuk Pembukaan UUD memakai bahan usul rencana pembukaan hukum dasar yang dirumuskan Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945, yaitu Piagam Jakarta.

Diantara berbagai usul yang masuk kepada wakil ketua panitia persiapan dikemukakan Moh.

Hatta sebagai berikut:

1) Menghilangkan rencana pernyataan Indonesia merdeka serta rencana pembukaan yang telah disetujui badan penyelidik pada 15 Juli 1945 dan menggantinya dengan usul rencana pembukaan hukum dasar yang telah dirumuskan oleh Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945 dengan beberapa perubahan, yaitu kata-kata “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dengan adanya perubahan itu maka ada perubahan dalam rancangan UUD sebagai berikut:

a. “Presiden adalah orang Indonesia asli yang beragama Islam” diganti menjadi “Presiden ialah orang Indonesia asli” (pasal 6 ayat 1).

b. “Negara berdasarkan atas Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya”, diganti menjadi “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa” (pasal 29 ayat 1).

2) Tambahan dan perubahan dalam pasal-pasal rancangan Undang-Undang Dasar.

3) Menambahkan dan mengesahkan rencana UUD pada 16 Juli 1945 sebagai berikut:

a. Bab XVI Pasal 37 tentang Perubahan Undang-Undang Dasar.

b. Aturan peralihan Pasal I sampai dengan IV.

c. Aturan tambahan angka 1 dan 2.

Setelah dilakukan amandemen/perubahan terhadap UUD 1945 hasil sidang BPUPKI, ditetapkanlah UUD Negara Republik Indonesia.Sekarang UUD hasil putusan sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dikenal dengan sebutan UUD 1945. 4 (empat) perubahan yang disepakati pada sidang PPKI tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Kata “Mukaddimah” diganti dengan kata “Pembukaan”.

2) Sila pertama, yaitu “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk- pemeluknya” diganti denganrumusan ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.

3) Perubahan pasal 6 UUD yang berbunyi ”Presiden ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam” menjadi ”Presiden ialah orang Indonesia asli”.

4) Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi ”Negara berdasar atas Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi pasal 29 UUD 1945 yang berbunyi ”Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.

(11)

5) Sidang PPKI dilakukan beberapa kali, Sidang Pertama PPKI dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945, Sidang Kedua tanggal 19 Agustus 1945 dan Sidang Ketiga PPKI dilaksanakan pada 22 Agustus 1945.

4) DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sidang PPKI

(12)

5) NASKAH PIAGAM JAKARTA DAN PEMBUKAAN UUD TAHUN 1945

PIAGAM JAKARTA

Bahwa sesoenggoehnja kemerdekaan itoe ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itoe maka pendjadjahan di atas doenia haroes dihapoeskan, karena tidak sesoeai dengan peri kemanoesiaan dan peri-keadilan.

Dan perdjoeangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan Rakjat Indonesia ke-depan pintoe-gerbang Negara Indonesia, jang merdeka, bersatoe, berdaulat, adil dan makmoer.

Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Koeasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan jang loehoer, soepaja berkehidoepan kebangsaan jang bebas, maka Rakjat Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaannja.

Kemoedian daripada itoe, oentoek membentoek soeatoe Pemerintahan Negara

Indonesia jang melindoengi segenap Bangsa Indonesia dan seloeroeh toempah darah

Indonesia, dan oentoek memadjoekan kesedjahteraan oemoem, mentjerdaskan

kehidoepan bangsa, dan ikoet melaksanakan ketertiban doenia jang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disoesoenlah kemerdekaan

Kebangsaan Indonesia itoe dalam soeatoe Hoekoem Dasar Negara Indonesia, jang

terbentoek dalam soeatoe soesoenan negara Repoeblik Indonesia jang berkedaoelatan

Rakjat, dengan berdasar kepada: Ketoehanan, dengan kewajiban mendjalankan sjariat

Islam bagi pemeloek-pemeloeknja, Kemanoesiaan jang adil dan beradab, Persatoean

Indonesia, Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan dalam

permoesjawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia

(13)

Djakarta, 22-6-1945 Panitia Sembilan

Ir. Soekarno

Drs. Mohammad Hatta Mr. A.A. Maramis

Abikoesno Tjokrosoejoso Abdoel Kahar Moezakir H. Agoes Salim

Mr. Achmad Soebardjo Wahid Hasjim

Mr. Moehammad Yamin

(14)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PEMBUKAAN

(P r e a m b u l e)

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri- kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu

Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan

Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia.

(15)

6) PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP Instrumen Observasi Sikap Spritual

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya

NO ASPEK PENGAMATAN SKOR

1 2 3 4 1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas

2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

4. Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5. Masuk kelas tepat waktu

6. Menggunakan pakaian rapi dan sopan sesuai ketentuan sekolah 7. Mengerjakan tugas piket kelas sesuai jadwal

8. Mengumpulkan tugas tepat waktu

9. Teribat dalam kegiatan diskusi kelompok dengan aktif 10. Menghargai pendapat orang lain yang berbeda

JumlahSkor

Nilai = Skor perolehan

x 100 Skor maksimum

Instrumen Penilaian Diri

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya

NO. PERNYATAAN SKOR

1 2 3 4 1. Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas

2. Saya menjalankan ibadah sesuai aturan agama

3. Saya bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa 4. Saya mengakui kekeliruan dan kekhilafan

5. Saya mengerjakan PR dengan mandiri (tidak menyalin tugas orang lain) 6. Saya menggunakan pakaian rapi dan sopan sesuai ketentuan sekolah 7. Saya mengerjakan tugas piket kelas sesuai jadwal

8. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu

9. Saya teribat dalam kegiatan diskusi kelompok dengan aktif 10. Saya menghargai pendapat orang lain yang berbeda

Jumlah Skor

Nilai = Skor perolehan

x 100 Skor maksimum

(16)

7) PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN

Instrumen Essai: Pertanyaan sesuai dengan yang ada pada LKPD 1. Jelaskan secara singkat bagaimana proses pembentukan PPKI ?

2. Jelaskan alasan yang menyebabkan dirubahnya rumusan pancasila, sila pertama pada piagam jakarta?

3. Tuliskan hasil keputusan sidang PPKI yang pertama pada tanggal 18 agustus 1945 ?

4. Tuliskan 4 (empat) perubahan UUD NRI 1945 yang disepakati pada sidang PPKI yang pertama pada tanggal 18 agustus 1945 ?

Rubrik Penilaian No.

Soal Pertanyaan Essai Skor

1. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan atas dasar prakarsa sendiri. Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai.

Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T.

Radjiman Wedyodiningrat berangkat menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon, dalam rangka membicarakan keputusan Jepang yang hendak memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dengan wilayah yang mencakup seluruh bekas jajahan Belanda. Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya.

3

2. Hal ini dilakukan karena ada pihak (masyarakat Indonesia Timur) yang merasa keberatan dengan rumusan dasar Negara pada rumusan Piagam Jakarta. Jika 7 (tujuh) kata tersebut tetap dimasukkan dalam rumusan Dasar Negara, maka mereka akan melepaskan diri dari Negara Republik Indonesia karena merasa didiskriminasikan. Namun dengan perubahan tersebut, seluruh hukum UUD dapat diterima oleh daerah-daerah yang tidak beragama Islam. Menurut Moh. Hatta, adanya perubahan itu memberikan tanda bahwa para pemimpin bangsa pada waktu itu lebih mengutamakan nasib persatuan dan kesatuan bangsa

3

3. Hasil keputusan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 a. Mengesahkan UUD 1945

b. Memilih Presiden Ir. Soekarno dan Wakil Presiden Drs. Moh.Hatta c. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)

6

(17)

4. Empat perubahan yang disepakati tersebut antara lainsebagai berikut.

a. Kata ”Mukaddimah” diganti dengan kata ”Pembukaan”.

b. Sila pertama, yaitu ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti dengan rumusan ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.

c. Perubahan pasal 6 UUD yang berbunyi ”Presiden ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam” menjadi ”Presiden ialah orang Indonesia asli”.

d. Pasal 28 UUD Tahun 1945 yang berbunyi ”Negara berdasar atas Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi pasal 29 UUD 1945 yang berbunyi ”Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.

8

TOTAL SKOR 20

8) PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN Observasi Keterampilan Presentasi

No Nama Peserta Didik

Aspek

Jml Skor Penampilan Kesesuaian

Substansi

Keterampilan Menjawab Pertanyaan 1.

2.

3.

4.

5.

Kategori Penilaian: 4 = Baik Sekali, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang Nilai = Skor perolehan

x 100 Skor maksimum

Rubrik Penilaian

NO ASPEK PENSKORAN

1 Penampilan

Skor 4, apabila sangat menguasai isi presentasi Skor 3, apabila menguasai isi presentasi Skor 2, apabila kurang menguasai isi presentasi Skor 1, apabila tidak menguasai isi presentasi

2 Kesesuaian Substansi

Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.

Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas

3

Keterampilan Menjawab Pertanyaan

Skor 4, apabila selalu memberi masukan Skor 3, apabila sering memberi masukan

Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan

(18)

SMP NEGERI 5 CIKULUR

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/Semester : VII/I (satu)

Materi : Pengesahan UUD NRI Tahun 1945

Petunjuk!

1. Bentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 orang, lalu diskusikanlah bersama kelompok mengenai video yang telah di tayangakan dan lakukan kajian dokumen historis tentang proses pengesahan UUD NRI tahun 1945. Selanjutnya jawablah pertanyaan dibawah ini !

Nama kelempok : ………

Anggota : 1………..

2………..

3………..

4………..

5………..

Aktivitas 3.2 Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. Jelaskan secara singkat bagaimana proses pembentukan PPKI ?

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

2. Jelaskan alasan yang menyebabkan dirubahnya rumusan panacasila, sila pertama pada piagam jakarta ? ...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

(19)

3. Tuliskan hasil keputusan sidang PPKI yang pertama pada tanggal 18 agustus 1945 ?

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

4. Tuliskan 4 (empat) perubahan UUD NRI 1945 yang disepakati pada sidang PPKI yang pertama pada tanggal 18 agustus 1945 ?

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

Gambar

1.  Media:Tayangan Power Point, Naskah Piagam Jakarta, Naskah Pembukaan UUD 1945, Gambar  Sidang PPKI, Video Fragmen Sidang PPKI
Gambar 1. Sidang PPKI

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan pada motor dengan piston ukuran standard digunakan sebagai bahan perbandingan saja, guna melengkapi analisis yang dilakukan Dibawah ini adalah

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian , ( Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hal.. pengertian metode quick on the draw, tujuan dan manfaat metode quick on the draw,

[r]

Rata – rata onset estrus pada kelompok injeksi saat fase diestrus awal adalah 15 hari, sedangkan pada kelompok injeksi fase diestrus tengah selama 6,7 hari hal

terdapat di mana-mana, tidak hanya pada sebuah superkomputer dengan 25 processor- nya, sebuah komputer genggampun telah di lengkapi dengan perangkat lunak yang dapat di

Pada grafik 4.5 dengan waktu fermentasi 3 hari hal yang dapat kita lihat adalah adanya kecenderung kenaikan kadar alcohol yang dihasilkan dengan semakin banyaknya

Bisnis utama rumah sakit adalah merawat pasien yang sakit dengan tujuan agar pasien segera sembuh dari sakitnya dan sehat kembali, sehingga tidak dapat

pendapat yang ada tentang keterhubungan antara bahasa dan kebudayaan yang cukup lama bertahan adalah (i) struktur bahasa menentukan cara-cara penutur bahasa tersebut