ABSTRAK
Basirun. “Unjuk kerja torsi dan tingkat kepekatan gas buang pada motor Diesel satu silinder dengan menggunakan bahan bakar biodiesel hasil transesterifikasi minyak jelantah”. Skripsi. Semarang. Program studi pendidikan teknik mesin universitas negeri semarang 2007
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perubahan torsi dan tingkat kepekatan gas buang motor diesel satu silinder dengan menggunakan bahan bakar biodiesel. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui perubahan torsi dan kepekatan gas buang motor Diesel satu silinder sehingga didapat kesimpulan tentang kelayakan penggunaan biodesel sebagai bahan bakar motor Diesel.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode eksperimen dan kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik deskriptif. Sebagai variabel bebas pada penelitian ini adalah rasio campuran biodiesel dan solar murni yaitu B 0 (solar 100%), B 50 (50% solar + 50% biodesel)dan B 100 (biodiesel 100%). Variabel terikatnya adalah torsi dan tingkat kepekatan gas buang motor diesel satu silinder. Sedangkan variabel kontrol dari penelitian ini adalah pembukaan tuas gas yang dibagi menjadi lima kelompok pembukaan yaitu 35%, 45%, 55%, 65% dan 75%.
Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan karakteristik antara bahan bakar campuran biodiesel + solar (B 50) dan solar murni (B 100) jika dibandingkan dengan solar murni (B 0). Pengujian lain juga menujukan ada perubahan torsi dan tingkat kepekatan gas buang pada motor diesel satu silinder dengan menggunakan bahan bakar biodiesel dan campuran biodiesel + solar. Perubahan torsi yang cenderung meningkat pada motor diesel satu silinder sebasar 13% dengan menggunakan bahan bakar biodiesel (B 100) dan 11% pada penggunaan campuran biodiesel + solar (B 50) jika dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar solar murni (B 0). Sedangkan untuk tingkat kepekatan gas buang terjadi penurunan 22,5% pada penggunaan bahan bakar biodiesel (B 100) dan 4% pada penggunaan campuran biodiesel + solar (B 50) jika dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar solar murni (B 0).