• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transaksi Pihak Istimewa Sebagai Alat untuk Melakukan Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI dan Melakukan IPO Tahun 2007 - 2011).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Transaksi Pihak Istimewa Sebagai Alat untuk Melakukan Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI dan Melakukan IPO Tahun 2007 - 2011)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ix

ABSTRACT

This study aimed to examine whether there influence of the related party transaction on earnings management in the period prior to the initial public offering (IPO). The variables used are related party sales transactions (RP Sales), related party purchase transactions (RP Purchases), and DEBT (as control variables). Earnings management is measured through ROA and used as the dependent variable. The number of samples in the study is 38 samples of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange that conduct IPO in 2007-2012. The results of this study using paired sample t-test proves that the ROA peaked in the period after the IPO and was not at the time of the IPO, which means companies in Indonesia do not manage earnings. Then, in the analysis of multiple testing, the results prove that RP Sales, RP Purchases, and DEBT didn’t have influence on earnings management.

(2)

x

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh transaksi pihak istimewa terhadap manajemen laba pada periode sebelum penawaran saham perdana (IPO). Variabel yang digunakan adalah transaksi penjualan pihak istimewa (RP Sales), transaksi pembelian pihak istimewa (RP Purchases), dan DEBT (sebagai variabel kontrol). Manajemen laba diukur melalui ROA dan digunakan sebagai variabel dependen. Jumlah sampel dalam penelitan yaitu 38 sampel dari perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI dan melakukan IPO pada tahun 2007-2012. Hasil penelitian ini dengan menggunakan Uji paired sample t-test membuktikan bahwa ROA memuncak pada periode setelah IPO dan bukan pada saat IPO yang berarti perusahaan di Indonesia tidak melakukan manajemen laba. Kemudian dalam pengujian analisis berganda, hasil penelitian membuktikan bahwa RP Sales, RP Purchases, dan DEBT tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

(3)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

(4)

xii

2.2 Manajemen Laba ... 10

2.3 Strategi Manajemen Laba ... 15

2.4 Deteksi Manajemen Laba ... 16

2.4.1 Deteksi Manajemen Laba melalui Kebijakan Akuntansi ... 17

2.4.1.1 Jones Model (1991) ... 17

2.4.1.2 Modified Jones Model (1995) ... 17

2.4.1.3 Kasznik Model (1999)... 18

2.4.1.4 Performance-Matched Discretionary Accruals Model (2005)... 18

2.4.2 Deteksi Manajemen Laba melalui Aktivitas Riil ... 19

2.5 Transaksi Pihak Istimewa ... 20

2.6 Kerangka Pemikiran ... 22

2.7 Penelitian Terdahulu ... 25

2.8 Pengembangan Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN... 29

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Variabel... 29

3.1.1 Variabel Dependen ... 29

3.1.2 Variabel Independen ... 30

3.1.3 Variabel Kontrol... 31

3.2 Populasi dan Sampel ... 31

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 32

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

(5)

xiii

3.5.1 Statistik Deskriptif ... 33

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 34

3.5.2.1 Uji Normalitas Data ... 34

3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 34

3.5.2.3 Uji Autokorelasi ... 35

3.5.3 Analisis Regresi ... 35

3.6 Uji Hipotesis ... 36

3.6.1 Uji Hipotesis 1 ... 36

3.6.1.1 Uji Beda (Uji t-test) ... 36

3.6.2 Uji Hipotesis 2 ... 37

3.6.2.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 37

3.6.2.2 Uji Simultan (Uji F-statistik) ... 37

3.6.2.3 Uji Parsial (Uji t) ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.1.1 Deskripsi Sampel Penelitian ... 39

4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 41

4.1.2.1 Related Party Sales (RP Sales) ... 41

4.1.2.2 Related Party Purchases (RP Purchases) ... 43

4.1.2.3 DEBT ... 45

4.1.2.4 ROA (Return on Assets) ... 48

4.1.3 Analisis Data ... 50

(6)

xiv

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 51

4.1.3.2.1 Uji Normalitas ... 52

4.1.3.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.1.3.2.3 Uji Autokorelasi ... 54

4.1.3.3 Pengujian Hipotesis ... 55

4.1.3.3.1 Uji beda (Uji t-test) ... 55

4.1.3.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji statistik F) ... 56

4.1.3.3.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 57

4.1.3.3.4 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) ... 57

4.2 Pembahasan ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Simpulan ... 60

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 65

(7)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Sampel Penelitian ... 39

Tabel II Daftar Nama Perusahaan ... 40

Tabel III RP Sales ... 42

Tabel IV RP Purchases ... 44

Tabel V DEBT ... 46

Tabel VI ROA (Return on Assets) ... 48

Tabel VII Hasil uji statistik deskriptif ... 50

Tabel VIII Hasil uji normalitas ... 53

Tabel IX Hasil uji heteroskedastisitas ... 54

Tabel X Hasil uji autokorelasi... 54

Tabel XI Hasil uji t-test ... 55

Tabel XII Hasil uji regresi secara simultan ... 56

Tabel XIII Hasil uji koefisien determinasi ... 57

(8)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(9)

xvii

DAFTAR GRAFIK

(10)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Hasil Perhitungan RP Sales ... 65

Lampiran B Hasil Perhitungan RP Purchases ... 66

Lampiran C Hasil Perhitungan DEBT... 67

Lampiran D Hasil Perhitungan ROA sebelum IPO (t-1) ... 68

Lampiran E Hasil Perhitungan ROA pada Tahun IPO (t=0) ... 69

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Berkembangnya perekonomian Indonesia juga akan berdampak terhadap perkembangan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Indonesia terutama pada era globalisasi saat ini. Oleh karena itu, banyaknya perusahaan-perusahan baru yang bermunculan akan memaksa mereka untuk bersaing secara ketat demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan maupun melakukan aktifitas akan sangat membutuhkan dana atau modal lebih yang dapat diperoleh oleh kreditor maupun investor.

(12)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Dalam PSAK 1 (Revisi 2009) juga diungkapkan bahwa laba seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbal hasil investasi (return on investment), atau laba per saham (earning per share). Pentingnya informasi laba disadari oleh manajemen sehingga manajemen cenderung melakukan disfunctional behaviour (perilaku tidak semestinya) yang dipengaruhi oleh adanya asimetri informasi dalam konsep teori keagenan. Konflik keagenan akan muncul apabila tiap-tiap pihak, principal ataupun agent mempunyai perbedaan kepentingan.

Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual. Akuntansi akrual mempunyai keunggulan bahwa informasi laba perusahaan dan pengukuran komponennya berdasarkan akuntansi akrual secara umum memberikan indikasi lebih baik mengenai kinerja ekonomi perusahaan daripada informasi yang dihasilkan dari aspek penerimaan dan pengeluaran kas terkini (FASB, 2008). Akan tetapi, akuntansi akrual memiliki kelemahan. Subramanyan dan Wild (2010) mengkritik bahwa rendahnya keandalan akrual dibandingkan dengan arus kas yang dianggap lebih andal. Akuntansi akrual tidak sempurna, banyak aturan yang berubah-ubah, kesalahan estimasi yang menimbulkan kerentanan atas manipulasi. Kerentanan inilah yang dapat memicu para manajer untuk melakukan manajemen laba (earning management).

(13)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha suatu organisasi. Hal ini tidaklah aneh karena tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh sering dikaitkan dengan prestasi manajemen disamping memang adalah suatu yang lazim bahwa besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh manajer tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan bila manajer sering berusaha menonjolkan prestasinya melalui tingkat keuntungan atau laba yang dicapai.

Di sisi lain, Bapepam mensyaratkan salah satunya untuk perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana di pasar modal yaitu dengan menerbitkan dokumen prospektus. Penerbitan suatu prospektus diharapkan dapat memberi informasi yang relevan bagi investor sebelum berinvestasi dan digunakan dalam menilai perusahaan yang akan go public. Keterbatasan informasi yang bersumber dari prospektus yang dimiliki investor mengenai kondisi perusahaan inilah yang akan menimbulkan asimetri informasi. Hal tersebut menyebabkan informasi perusahaan yang belum go public relatif sulit diperoleh investor. Terlebih lagi berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, prospektus hanya menyediakan laporan keuangan tiga tahun sebelum IPO (Initial Public Offering). Agar kinerja perusahaan terlihat bagus, kondisi inilah banyak dimanfaatkan manajer untuk melakukan manajemen laba.

(14)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Aharony dkk (2010) dalam penelitiannya di China berhasil membuktikan bahwa transaksi RPT menjadi salah satu sarana manajemen laba menjelang proses IPO. RPT itu sendiri adalah transaksi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Related Party Transaction - RPT), dalam hal ini hubungan antara induk dan anak perusahaan.

Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7. Dalam pernyataan ini dijelaskan mengenai hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak istimewa, saldo, dan komitmen antara entitas dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pernyataan ini dianggap perlu diungkapkan karena laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, transaksi dan saldo dipengaruhi oleh keberadaan pihak yang mempunyai hubungan istimewa termasuk komitmen dengan pihak tersebut. Menurut PSAK No. 7 (Revisi 2010), transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terlepas apakah ada harga yang dibebankan.

(15)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Joni dan Jogiyanto (2008) berhasil menemukan manajemen laba di sekitar IPO, yaitu perioda dua tahun sebelum IPO dan lima tahun setelah IPO. Perusahaan melakukan manajemen laba dengan menurunkan nilai laba periode t-2 (mean reversing), kemudian manajemen laba dilakukan dengan menaikkan nilai laba pada

periode t-1. Perusahaan juga melakukan manajemen laba dengan menaikkan nilai laba periode lima tahun setelah IPO.

Kemudian juga Sudjito (2006) mencoba menganalisis mengenai praktik manajemen laba income increasing yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang IPO di BEJ pada periode 1997-2004 dikaitkan dengan reaksi pasar dan risiko investasi pada saat IPO. Berdasarkan analisis manajemen laba yang dilakukan terhadap sampel sebanyak 28 perusahaan manufaktur, hanya 7 perusahaan (25%) yang memperbesar laba dan sisanya sebanyak 21 perusahaan (75%) tergolong perusahaan yang memperkecil laba.

(16)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi masalah merupakan gambaran umum mengenai ruang lingkup pengamatan dan penelaahan variabel pengamatan. Adapun permasalahan yang akan dibahas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Apakah perusahaan non-keuangan yang IPO pada tahun 2007-2011 melakukan praktik manajemen laba sebelum dan setelah IPO?

2. Apakah transaksi pihak istimewa (RPT) berpengaruh terhadap praktik manajemen laba?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah perusahaan yang non-keuangan yang IPO pada tahun 2007-2011 melakukan praktik manajemen laba sebelum dan setelah IPO.

2. Untuk mengetahui apakah transaksi pihak istimewa (RPT) berpengaruh terhadap praktik manajemen laba.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: a. Manfaat Teoritis

(17)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha b. Manfaat bagi Praktisi

(18)

60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah perusahaan melakukan manajemen laba melalui transaksi pihak istimewa yang dilakukan sebelum tahun IPO. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 38 perusahaan perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2007-2011, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama ditolak karena perusahaan tidak terbukti melakukan manajemen laba. Hal ini dapat kita lihat pada uji beda (t-test) rata-rata ROA sebelum IPO < rata-rata ROA pada saat IPO < rata-rata ROA setelah IPO. Hasil ini tidak konsisten dengan Aharony (2010) yang mengatakan bahwa perusahaan di China melakukan manajemen laba dengan ditunjukkannya ROA pada saat IPO memuncak dan lebih besar daripada ROA sebelum dan setelah IPO.

2. Hipotesis dua ditolak karena tidak adanya pengaruh transaksi pihak istimewa dan variabel kontrol, yaitu DEBT terhadap manajemen laba yang artinya perusahaan tidak menggunakan transaksi pihak istimewa sebagai alat untuk melakukan manajeman laba.

(19)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 61

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

(20)

62

DAFTAR PUSTAKA

Aharony J., Jiwei W., dan Hongqi Y. 2010. Tunneling as an Incentive for Earnings Management during The IPO Process in China. J. Account. Public Policy 29, Hal. 1-26 diakses dari

http://www.management.tau.ac.il/Eng/_Uploads/dbsAttachedFiles/RP_141_ Aharony.pdf pada tanggal 20 Oktober 2013.

Ankarath N., Dr. T.P.Ghosh, Kalpesh J. Mehta, Dr. Yass A. Alkafaji. 2012. Memahami IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional. PT INDEKS, Jakarta.

Anthony R. N., Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi 11. Buku 2. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Amin A. 2007. Pendeteksian Earnings Management, Underpricing dan Pengukuran Kinerja Perusahaan yang Melakukan Kebijakan Initial Public Offering (IPO) di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 10 Makassar.

Eisenhardt Kathleen M. 1989. Agency Theory: An Assessment and Review. The Academy of Management Review Vol. 14, No.1, pp. 57-74 Diakses dari http://www.jstor.org pada tanggal 7 November 2013.

FASB (Financial Accounting Standards Board). 2008. Statement of Financial Accounting Concepts No. 1.

Feliana Y. K. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan dan Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa terhadap Daya Informasi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi 10 Makassar.

Ghozali I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gordon E. A., Elaine H. 2005. Related Party Transactions and Earnings Management. Diakses dari

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=612234 pada tanggal 28 Oktober 2013.

Gumanti T. A. 2000. Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, November, Hal. 104 – 115, Universitas Kristen Petra.

(21)

63

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2012. Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (Revisi 2010). DSAK-IAI, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2012. Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Revisi 2009). DSAK-IAI, Jakarta. Jensen M. C., William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, October, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360 diakses dari

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=94043 pada tanggal 7 November 2013.

Jian M., T. J. Wong. 2003. Earnings Management and Tunneling through Related Party Transactions: Evidence from Chinese Corporate Groups. Diakses dari http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=424888 pada tanggal 28 Oktober 2013.

Joni, Jogiyanto. 2008. Hubungan Manajemen Laba Sebelum IPO dan Return Saham dengan Kecerdasan Investor sebagai Variabel Pemoderasi. Simposium Nasional XI Pontianak.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Diakses dari http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/pp_pm/PP%20No.45.p df pada tanggal 11 Oktober 2013.

Priantinah D. 2009. Manajemen Laba Ditinjau dari Sudut Pandang Oportunistik dan Efisien dalam Positive Accounting Theory. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. VII No. 1, Hal 99 – 109.

Rahmawati, Yacob S., dan Nurul Q. 2006. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory 3rd Edition. Pearson Education Canada Inc., Toronto, Ontario.

Subramanyan K. R., John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 10. Buku 1. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

(22)

64

Sulistiawan D., Yeni J., dan Liza A. 2011. Creative Accounting: Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sunjoyo, Rony S., Verani C., Nonie M., dan Albert K. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta.

www.idx.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

Pengembangan bahan ajar desain grafis dilakukan dengan memodifikasi metode penelitian pengembangan sebagai usaha untuk menghasilkan suatu produk yang efektif bagi pembelajaran

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media

a) Pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP untuk persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh Instalasi Farmasi. b) Sediaan farmasi, alat kesehatan,

dengan p &lt; 0,01 yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara harga diri dengan pengambilan keputusan orangtua untuk memasukkan anak di sekolah

Kegiatan pre test dilakukan oleh guru dengan melakukan kegiatan seperti biasa dengan penjelasan dan tanya jawab terkait bagian-bagian tubuh binatang (kumbang)

Lecture-type input, discussion, group presentation QA session Assessment Task 1,2,3 Teacher’s handout Blau, Sheridan

Mata kuliah ini dirancang untuk memadukan dasar-dasar teoretis dan objektif analisis sastra dengan respons subjektif terhadap sastra melalui penyajian dan diskusi tentang