• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI PREGNANT MARE’S SERUM GONADOTROPIN DALAM PEMATANGAN OOSIT SECARA IN VITRO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POTENSI PREGNANT MARE’S SERUM GONADOTROPIN DALAM PEMATANGAN OOSIT SECARA IN VITRO."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI PREGNANT MARE’S SERUM GONADOTROPIN

DALAM PEMATANGAN OOSIT SECARA IN VITRO

Tinda Afriani, Jaswandi, Sahmirza

No. Kontrak : 089/J.16/PL/DIPA/IV/2005.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan PMSG dalam medium pematangan oosit in vitro.

Oosit diperoleh dari ovarium sapi yang dipasang di Rumah Potong Hewan (RPH). Oosit kualitas A dan B dimatangkan dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 28oC. Medium yang digunakan adalah medium TCM-1999 yang mengandung serum sapi 10% dan gentamisin 50g/ml. Medium pematangan tersebut juga disuplementasi dengan 2 macam hormon FSH 10

g/ml dan PMSG 10 g/ml sebagai perlakuan. Keberhasilan pematangan dievaluasi berdasarkan keberadaan polar bodi dan metaphase plate dengan bantuan pewarna oreein. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji t (Steel dan Torrie, 1984).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata oosit status inti tahap Germinal Vesicle (GV). Metafase-I dan Metafase-II yang dimatangkan dengan medium yang disuplementasi FSH masing-masing adalah 21.6%, 13.3% dan 61.67%. untuk yang disuplementasi dengan hormon PMSG masing-masing adalah 18.00%, 28.00% dan 47.00%. secara statistik kematangan inti oosit pada medium yang disuplementasi dengan hormon FSH lebih tinggi dari medium yang disuplementasi dengan PMSG.

Dapat disimpulkan bahwa pada dosis yang sama penggunaan PMSG dengan dosis yang sama dengan FSH menghasilkan tingkat pematangan inti oosit yang lebih rendah, sehingga perlu pengkajian untuk melihat dosis yang lebih tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh pada tingkat maturasi inti oosit domba setelah dimaturasi dengan penambahan serum dan bahan komponen pengganti serum

medium maturasi oosit ln vitro, guna mengetahui pengaruh interaksi penambahan hormon FSH dan PMSG dengan kultur sei granulosa serta kadar.. hormon yang dthasilkan pada

Namun secara keseluruhan menunjukkan bahwa preservasi ovarium pada suhu 4 C masih dapat mempertahankan kualitas oosit yang memenuhi standar untuk dimatangkan,

Koleksi darah untuk pemeriksaan estrogen dilakukan ketika sapi memperlihatkan gejala berahi (saat inseminasi) setelah pemberian PMSG dan FSH yang diikuti dengan pemberian

Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa oosit domba prapubertas memiliki kemampuan maturasi yang sama dengan oosit domba pubertas namun memiliki

Selain itu bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kematangan inti oosit domba yang berasal dari pasangan ovarium dengan status reproduksi berbeda tersebut dalam dua jenis

Dari hasil tersebut jclas menunjukkan bahwa media tanpa serum yang digunakan (BMOC-3) hanya mampu mendukung sampai tingkat pematangan inti, tetapi tingkat pematangan sitoplasma

Kegagalan fertilisasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: 1 proses maturasi inti maupun sitoplasma yang kurang sempurna karena kualitas oosit yang rendah 2 kegagalan