• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATERI TERMODINAMIKA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MENGGUNAKAN INSTRUMEN THERMODYNAMIC CONCEPY SURVEY SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATERI TERMODINAMIKA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MENGGUNAKAN INSTRUMEN THERMODYNAMIC CONCEPY SURVEY SKRIPSI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATERI TERMODINAMIKA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

MENGGUNAKAN INSTRUMEN THERMODYNAMIC CONCEPY SURVEY

SKRIPSI

Oleh

Dwi Nastiti Lukita Ningsih NIM : 06111181621062 Program Studi Pendidikan Fisika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020

(2)

iii ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATERI TERMODINAMIKA PADA SISWA

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MENGGUNAKAN INSTRUMEN THERMODYNAMIC CONCEPT SURVEY

SKRIPSI

Oleh

Dwi Nastiti Lukita Ningsih NIM : 06111181621062 Program Studi Pendidikan Fisika

Disetujui untuk diajukan dalam ujian akhir Program Sarjana

Pembimbing I

Dra. Murniati, M.Si NIP. 196208281991032002

Mengetahui,

Koordinator Program Studi,

Dr. Ketang Wiyono, S.Pd., M.Pd

NIP.197905222005011005

Pembimbing II

Melly Ariska, S.Pd.,M.Sc NIP. 198909272019106201

(3)

iv ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATERI TERMODINAMIKA PADA SISWA

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MENGGUNAKAN INSTRUMEN THERMODYNAMIC CONCEPT SURVEY

SKRIPSI Oleh

Dwi Nastiti Lukita Ningsih NIM : 06111181621062 Program Studi Pendidikan Fisika

Telah diujikan dan lulus : Hari : Selasa

Tanggal : 4 Agustus 2020

TIM PENGUJI 1. Ketua : Dra. Murniati, M.Si

2. Sekretaris : Melly Ariska, S.Pd.,M.Sc

3. Anggota : Dr. Kistiono, MT

4. Anggota : Sudirman, S.Pd.,M.Si

5. Anggota : Dr. Leni Marlina, S.Pd.,M.Si

Indralaya, September 2020 Mengetahui,

Koordinator Program Studi

Dr. Ketang Wiyono, S.Pd., M.Pd NIP.197905222005011005

(4)

v

(5)

vi PRAKATA

Skripsi dengan judul “Analisis Pemahaman Konsep Materi Termodinamika pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) menggunakan instrumen “Thermodynamic Concept Survey”

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd) pada program studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya.

Dalam mewujudkan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dra.Murniati.,M.Si dan Melly Ariska, S.Pd.,M.Sc dan Muhammad Muslim,S.Pd.,M.Si sebagai pembimbing atas segala bimbingan yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Prof. Sofendi, M.A, Ph., selaku Dekan FKIP Unsri, Dr.Ismet, S.Pd.,M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA, Dr.Ketang Wiyono,M.Pd, selaku koordinator Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi selama penulisan sripsi ini. Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Dr.Kistiono,M.T, Sudirman, S.Pd.,M.Si dan Dr. Leni Marlina, S.Pd., M.Si sebagai anggota penguji yang telah memberikan sejumlah saran untuk perbaiki skripsi ini.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT telah memberikan kesehatan dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis berterimakasih kepada kedua orang tua (Bapak Nasrul dan Ibu Titiek), Oom dan tante (Om Dedi dan bulek Etty), saudara-saudaraku (Dedi HR dan M.Iqbal Syahbani), Keponakan (Tiara Shevka, puput ) , teman-teman seperjuangan (Illyin,Anisa,Jumalia) dan teman-teman mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya angkatan 2016 dan 2017 yang telah menemani serta adik-adik dari SMA Srijaya Negara memberikan semangat dan meluangkn waktunya untuk membantu penulisan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran bidang studi pendidikan Fisika dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Indralaya, September 2020 Penulis

Dwi Nastiti Lukita Ningsih

(6)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iv

HALAMAN PERNYATAAN...v

HALAMAN PRAKATA...vi

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ... ..ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN...xii

ABSTRAK. ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ...1

1.2 Rumusan masalah. ... 3

1.3 Tujuan penelitian ... 3

1.4 Manfaat penelitian. ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Analisis ... 5

2.2 Konsep. ... 5

2.3 Pemahaman konsep. ... 6

2.4 Pemahaman konsep fisika. ... 9

2.5 Termodinamika. ... 9

2.6 Instrumen TCS ... 10

2.7 Penelitian relevan. ... 10

BAB III METODE PENELITIAN ... 11

3.1 Metode penelitian ...11

(7)

viii

3.2 Metode wawancara ... 11

3.3 Variabel penelitian. ... 11

3.4 Definisi operasional variabel. ... 11

3.5 Subjek penelitian. ...11

3.6 Waktu dan tempat penelitian. ... 11

3.7 Teknik pengumpulan data. ... 12

3.8 Teknik analisa data ... 12

3.9 Prosedur penelitian. ... 13

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 15

4.1 Deskripsi pelaksanaan penelitian. ... 15

4. 2 Deskripsi Instrumen… ... 15

4.3 Deskripsi wawancara ... 15

4.4 Data hasil penelitian. ...15

4.4.1 Analisis data. ... 16

4.5 Pembahasan. ... 20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

5.1 Kesimpulan. ... 30

5.2 Saran... ... 30

DAFTAR PUSTAKA. ... 31

(8)

ix DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkat pemahaman siswa berdasarkan jawaban. ... 7 Tabel 4.1 Persentase tingkat pemahaman siswa pada konsep suhu dan

perpindahan. ... 16 Tabel 4.2 Persentase tingkat pemahaman siswa pada konsep hukum gas ideal. ... 19 Tabel 4.3 Persentase tingkat pemahaman siswa pada konsep hukum I

termodinamika ... 23 Tabel 4.4 Rata-rata persentase tingkat pemahaman siswa..

... 26

(9)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.8 Gambar prosedur penelitian. ... 14

Gambar 4.1 Grafik persentase suhu dan perpindahan... 16

Gambar 4.2 Grafik persentase Hukum gas ideal. ... 20

Gambar 4.3 Grafik persentase Hukum I termodinamika ... 24

Gambar 4.6 Grafik rata-rata persentase ltingkat pemahaman. ... 27

(10)

xi DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

1. Daftar siswa SMA Srijaya Negara ... 36

2. Tabel Hasil Tes Siswa SMA Srijaya Negara Berdasarkan Kategori Pemahaman Konsep. ... 37

3. Lembar Jawaban Tes Siswa ... 38

4. Konsep Benar Soal Tes ... 38

5. Nilai Fisika XI IPA 2 SMA Srijaya Negara ...65

6. Pedoman wawancara ... 66

7. Bukti Screenshot wawancara online dengan siswa ... 67

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN 1. Surat Permohonan validasi… ... 68

2. Kartu Validasi Terjemahan Instrumen ... 69

3. Website Phsyport… ... 70

4. Bukti izin Instrumen ... 71

5. Soal Tes dalam Bahasa Inggris ... 72

LAMPIRAN 3 ADMINISTRASI PENELITIAN 1. Usul Judul Skripsi ... 81

2. Surat Persetujuan Seminar Proposal Penelitian ... 82

3. Surat Telah diseminarkan Seminar Proposal Penelitian ... 83

4. Kartu Notulensi Seminar Proposal Penelitian ...84

5. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi ... 86

6. Surat permohonan izin penelitian… ... 88

7. Surat Dinas Provinsi Sumsel… ... 89

(11)

xii

8. Surat Izin Penelitian ... 90

9. Surat keterangan selesai penelitian ... 91

10. Surat persetujuan seminar hasil penelitian ... 99

11. Surat telah diseminarkan seminar hasil penelitian...100

12. Surat persetujuan ujian skripsi...101

13. Kartu notulensi ujian skripsi...102

14. Dokumentasi penelitian...103

(12)

ix ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pemahaman konsep siswa pada materi termodinamika. Penelitian dilakukan pada SMA Srijaya Negara Palembang dengan subjek penelitian 35 siswa dikelas XI IPA 2. Data dikumpulkan menggunakan instrumen Thermodynamic concept survey (TCS). Analisis data deskriptif kuantitatif digunakan untuk mencari persentase rata-rata pemahaman konsep siswa. Hasil penelitian didapatkan 1) skor pemahaman konsep siswa rendah yaitu sebesar 6,5%, 2) terdapat 6,5% siswa paham konsep, 17,1% siswa paham konsep sebagian, 17,1% siswa paham konsep sebagian disertai miskonsepsi, 25,7% siswa miskonsepsi utuh dan 85,7% siswa tidak paham konsep. Implikasi penelitian, guru perlu menganalisis pemahaman konsep siswa dan memilih strategi pembelajaran perubahan konseptual yang cocok untuk meningkatkan pemahaman konsep dan meremediasi miskonsepsi siswa.

Kata-kata kunci: Pemahaman konsep,miskonsepsi, termodinamika

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan kegiatan seseorang, sekelompok atau lembaga dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan (Wahyudin, 2007). Sejalannya dengan tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Cara untuk menciptakan manusia berakhlak mulia melalui pendidikan formal. Sekolah Menengah Atas (SMA) salah satu jenjang pendidikan formal sebagai tempat untuk menuntut ilmu. Istilah pendidikan formal ialah sistem pendidikan yang terlembagakan dan mempunyai kelas (Kamil, 2009). Siswa dengan bersekolah dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

Pengetahuan isi dan keterampilan proses sepenuhnya harus dikuasai oleh siswa pada semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran fisika agar memahami konsep-konsep sains dan mampu menerapkannya (Aprilia, dkk., 2015).

Menurut Depdiknas (2003) Pembelajaran fisika dapat dikatakan berhasil apabila tujuan dari mata pelajaran fisika sudah tercapai dikalangan pembelajaran yang telah tersalurkan di sekolah. Proses pembelajaran fisika akan berjalan dengan baik jika pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diharapkan. Proses pembelajaran fisika itu juga dituntun secara perlahan mengemukakan dan memahami konsepnya. Faktanya siswa di sekolah masih banyak yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan permasalahan pada pelajaran fisika mengenai konsep. Konsep merupakan rancangan atau ide-ide yang mewakili setiap benda, kejadian dan situasi untuk mempermudah komunikasi antar manusia dalam berpikir. Pengetahuan awal konsep sangat berperan penting dalam pencapaian suatu tujuan pembelajaran, terutama pada pembelajaran fisika. Pembelajaran fisika tidak hanya ditekankan pada pengetahuan fakta-fakta, penghafalan rumus tetapi perlu dilengkapi dengan pemahaman konsep yang mendasar.

Akibatnya perlu adanya proses penemuan secara mandiri agar pengetahuan yang diperoleh tersimpan sebagai pengetahuan yang lebih bermakna (Ulya,2013). Setiap konsep dalam pembelajaran fisika tidak berdiri sendiri, melainkan setiap konsep berhubungan dengan konsep-konsep yang lain.

(14)

2 Fisika merupakan salah satu cabang sains. Pelajaran fisika merupakan termasuk pelajaran yang menarik. Penyebab lemahnya pemahaman konsep fisika diantaranya pendidikan sains cenderung berorientasi pada tes dan guru mengajarkan ilmu sains sebagai suatu produk yang harus dihapal (Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia, 2007). Para siswa dilatih untuk memecahkan masalah komputasi matematika bukan pemahaman konsep yang benar (Syuhendri, 2017). Kemampuan pemahaman konsep merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran fisika. Hanya dengan pemahaman konsep fisika seluruh permasalahan fisika dapat dipecahkan, baik permasalahan fisika dalam kehidupan sehari-hari maupun permasalahan fisika dalam bentuk soal-soal fisika. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran fisika bukan merupakan pelajaran hafalan melainkan lebih menuntut pada pemahaman konsep bahkan aplikasi konsep tersebut (Sugiarti, 2005).

Konsep termodinamika merupakan salah satu konsep fisika yang harus dikuasai oleh siswa. Hal ini dikarenakan konsep termodinamika sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulop, dkk., (2012) mengemukakan bahwa termodinamika merupakan subjek yang berhubungan dengan energi dan merupakan salah satu materi yang diperlukan untuk memahami gejala alam. Termodinamika memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Ini adalah hal fundamental dan telah menjadi bagian penting dari suatu kurikulum. Hassan & Mat (2005) mengemukakan bahwa termodinamika merupakan pengetahuan dasar yang berhubungan dengan energi dan telah lama menjadi bagian penting dari kurikulum rekayasa. Sedangkan Kulkarni & Tambade (2013) mengemukakan bahwa termodinamika merupakan topik penting yang harus dipelajari dalam fisika karena banyak terapannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam memahami konsep siswa pemahaman konsep-konsep dasar sangat diperlukan karena bekal sebagai siswa adalah mampu menguasai konsep dasat fisika dan menguasai kemampuan sains dari fisika. Nasir (2017) menyatakan bahwa pemahaman merupakan kemampuan kognitif tingkat rendah di atas pengetahuan. Meskipun terletak pada kognitif tingkat rendah, siswa masih merasa kesulitan dalam memahami konsep yang ada dan mengaitkannya dengan konsep yang lain. Hal ini sangat perlu diperhatikan mengingat siswa kelak diharapkan menjadi siswa yang dapat menguasai konsep-konsep dasar fisika. Di SMA Srijaya Negara ini masih banyak siswa yang belum memahami konsep fisika , peneliti melihat dalam nilai ujian mereka yang masih rendah. , peneliti ingin mengetahui penyebab mengapa siswa masih banyak yang belum memahami konsep konsep dasar fisika yang telah siswa pelajari selama di SMA Srijaya Negara Palembang.

(15)

3 Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep termodinamika adalah instrumen Thermodynamic Concept Survey (TCS). Instrumen TCS dikembangkan pada tahun 2011 oleh Prof. Pornrat Wattanakasiwich dari Universitas Chiang Mai, Chiang Mai, Thailand. Instrumen TCS ini berupa soal pilihan ganda (multiple choise) berjumlah 35 butir soal konsep termodinamika yang telah teruji validitas dan reabilitasnya berupa validitas isi dan validitas konstruk pada validasi penelitian. Instrumen TCS ini difokuskan pada pengetahuan termodinamika Siswa tentang tiga bahasan pokok yaitu Suhu dan perpindahan , hukum 1 termodinamika dan hukum gas ideal.

Sebelumnya, penelitian tentang pemahaman konsep fisika telah banyak dilakukan.

Ma’rifa (2013) melakukan penelitian pemahaman konsep siswa didapatkan persentase siswa yang paham konsep sebesar 23,90 %, tidak paham konsep 29,88%, miskonsepsi sebesar 33,39 %. Azizah (2017) melakukan penelitian identifikasi pemahaman konsep siswa SMA pada materi termodinamika di malang yang hasil penelitiannya terdapat persentase siswa mengalami kesulitan memahami konsep prinsip keseteimbangan mekanik (89,3%), siswa salah dalam menghubungkan perubahan suhu gas dengan tekanan yang dihasilkan (79,77%) dan siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tentang proses isotermal (73,2%).

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian. Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk melakukan penelitian terhadap pemahaman konsep pelajar pada materi termodinamika dengan cara menganalisis pemahaman konsep pelajar yang dilihat dari jawaban pelajar dalam menjawab soal-soal menggunakan instrumen Thermodynamic Concept Survey (TCS). Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Pemahaman Konsep materi Termodinamika pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) menggunakan Instrumen Thermodynamic Concept Survey (TCS)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana pemahaman konsep siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) materi Termodinamika”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pemahaman konsep siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pada materi Termodinamika menggunakan instrumen Thermodynamic Concept Survey (TCS) .

(16)

4 1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian yang dilakukan adalah:

a. Peneliti

Menambah pengetahuan tentang bagaimana kemampuan konsep siswa pada materi Termodinamika, sehingga kedepannya dapat menjadi pendidik yang lebih menekankan konsep saat proses belajar mengajar,

b. Peserta Didik

Bagi Siswa, dapat memberikan informasi secara empiris mengenai pemahaman konsep siswa SMA Srijaya Negara pada materi Termodinamika.

c. Pendidik (Guru)

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penekanan konsep saat proses belajar mengajar berlangsung.

d. Sekolah

Dapat menjadikan aspek untuk meningkatkan prestasi siswa disekolah.

(17)

5 Daftar Pustaka

Abraham, M. R., Grzybowski, E. B., Renner, J. W., & Marek, E. A. (1992). Understandings and Misunderstanding of Eighth Graders of Five Chemistry Concepts Found in Textbooks.

Journal of Research in Science Teaching. 29(2): 105-120

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Adrianus, Arbie, A., & Nuayi, A. W. (2015). Analisis Konsepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika pada Materi Termodinamika. KIM Fakultas Matematika dan IPA.

Aprilia, S., Syuhendri, & Andriani, N. (2015). Analisis Pemahaman Konsep

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik Sederhana. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. 1(1).

Calik, M., & Ayas, A. (2005). A Cross-Age Study on The Understanding of Chemical Solutinons and Their Components. International Education Journal. 6(1): 30-41.

Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika SMA. Jakarta:

Pusat Kurikulum.

Dimyanti, & Mudjiono . (2012). Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Rineka Cipta.

Giancoli, D. C. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.

Himah, E. F., Bektiarso, S., & Prihandono, T. (2015). Penerapan Model Problem

Based Learning (PBL) disertai Metode Pictorial Riddle dalam Pembelajaran Fisika Di SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika. 4(3): 261-267.

Hassan, O., & Mat, R. (2005). A Comparative Study of Two Different Approaches in Teaching Thermodynamics. Faculty of Chemical and Natural Resources Engineering, UTM-JB.

Disajikan dalam Proceedings of the 2005 Regional Conference on Engineering Education, 12-13 Desember 2005, Johor, Malaysia.

Hasan, S., D. Bagayoko, D., & Kelley, E. L. (1999). Misconseptions and the Certainty of Response Index (CRI). Phys Educ. 34(5): 294 - 299.

Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta.

Kamelta, E. (2013). Pemanfaatan Internet oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Cived. 1(2): 142-146

Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA Pusat Kurikulum Badan.

Kulkarni & Tambade. (2013). Assessing The Conceptual Understanding about Heat and Thermodynamics at Undergraduate Level. European J of Physics Education. 4(2): 9- 16.

(18)

6 Krathwohl, D. R. (2002). A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview. Theory Into

Practice. 41(4): 212-218

Ma’rifah, H. Kamaludin, H.fihrin.(2013). Analisis pemahaman konsep Gerak Lurus pada siswa SMA Negeri di Kota Palu. Jurnal pendidikan FisikaTadaluko (JPFT). Vol.4 (3): 1-3 Meltzer, D. E. (2004). Investigation of Students’ Reasoning Regarding Heat, Work and The

First Law of Thermodynamics in An Introductory Calculus-based General Physics Course. Am J. Phys. 72(11): 1432-1446.

Mulop, N., Yusof, K. M., & Tasir, Z. (2012). A Review on Enhancing The Teaching and Learning of Thermodynamics. Procedia Social and Behavioral Sciences 56, 2012. (56):

703-712.

Nur Azizah Dewi, Sutopo, Zulaikah Siti (2017). Identifikasi pemahaman konsep Siswa SMA pada materi Termodinamika. Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya.

Rahmawati, D & Syuhendri, K.W (2017). Analisis pemahaman konsep termodinamika mahasiswa pendidikan fisika menggunakan Instrumen Survey of Thermodynamic Process and First and Second Laws (STPFaSL). Jurnal Ilmu Fisika dan

Pembelajarannya.

Sudjana , N. (2013). Penilaian Hasil Belajar dan Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiarti, P. (2005). Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal

Pendidikan Penabur. 5(5): 29-42.

Syuhendri, S. (2010). Pembelajaran Perubahan Konseptual: Pilihan Penulisan Skripsi Mahasiswa. Forum MIPA. 3(2): 133-140

Syuhendri, S. (2014). Konsepsi Alternatif Mahasiswa pada Ranah Mekanika: Analisis untuk Konsep Impetus dan Kecepatan Benda Jatuh. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. 1(1): 56-67.

Syuhendri, S. (2017). A Learning Process Based on Conceptual Change Approach to Foster Conceptual Change in Newtonian Mechanics. Journal of Baltic Science Education.

16(2): 228-240.

Tayubi, Y. R. (2005). Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI) No. 3/XXIV/2005. (3): 4-9.

Ulya, S., Hindarto, N., & Nurbaiti, U. (2013). Keefektifan Model Pembelajaran Guided Inquiry Berbasis Think Pair Share (TPS) dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Kelas XI SMA.Unnes Physic Education Journal. 2(3): 17-23.

Vanden Berg, E., Vanden Berg, R., Wahyuningsing, C.S.A., Boko, K.S Van Huis, C., Katu, N. et al (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

Wahyudin, Dinn, dkk. (2009). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wattanakasiwich, P dkk. (2011). Development and Implementation of a conceptual Survey in Termodynamics. International Journal of Inovation in Science and Mathematic

Education.

(19)

7 Wattanakasiwich, P (2011). Physport Implementation Guide: Thermodynamic Concept

Survey. Http://www.physport.org/implementation/TCS.

(20)

8

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan besarnya jumlah produksi jagung yang terdapat di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan dan tingkat kinerja PPL serta permasalahan –

 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib memiliki dengan Analisa Mengenai

The Swedish NAO has audited whether the current system of financial guarantees for mining activities minimises the risk of central government needing to pay for post- treatment

umum, dan juga diperuntukkan bagi semua siswa. Evaluasi yang dilakukan guru terhadap ABK dengan penurunan beban. praktek dan atau penurunan kriteria penilaian, mayoritas guru

[r]

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Pasar Bauntung Batuah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar

“Pemberdayaan Kemampuan Profesional Kepala Sekolah Dalam Mengelola Pendidikan Untuk Mewujudkan Sekolah Efektif (Studi Evaluatif Pada SDN Di Lingkungan Cabang Dinas P & K

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang