• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH. Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Malang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1. Gambaran Umum Kabupaten Malang

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Malang

Sumber: BPS Kabupaten Malang

Kabupaten Malang merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi jawa Timur wilayah Indonesia. Kabupaten Malang ini merupakan sebuah kabupaten yang cukup luas dengan keluasannya sehingga dapat dinobatkan sebagai kabupaten

(2)

terluas kedua di Provinsi Jawa Timur setelah kabupaten Banyuwangi, kemudian Kabupaten Malang ini memiliki populasi yang sangat besar di Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten Malang ini memiliki koordinat 112o17’ hingga 112o57 Bujur Timur dan 7o44 sampai 8o26 Lintang Selatan. Kabupaten malang juga merupakan sebuah kabupaten yang cukup luas di Pulau Jawa setelah Banyuwangi yang berada di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sukabumi yang berada di Provinsi Jawa Barat, kemudian untuk luas wilayah darat dari Kabupaten Malang ini seluas 2977,05 km2. Kabupaten Malang ini juga cukup dikenal dikalangan masyarakat Indonesia pasalnya daerah ini merupakan sebuah daerah yang memiliki wisata yang sangat indah yang berasal dari alam hingga wisata lainnya yang ada di Jawa Timur. Daerah Kabupaten Malang ini merupakan sebuah bagian dari kesatuan wilayah yang amat dikenal dengan sebutan Malang Raya, kemudian secara administrasi batas dari wilayah Kabupaten Malang ini adalah

Utara : Kabupaten Jombang, Mojokerto dan Pasuruan

Timur : Kabupaten Probolinggo, dan Lumajang

Selaatan : Samudera Indonesia

Barat : Kabupaten Blitar dan Kediri

1. Topografi

Pada kondisi topografi Kabupaten Malang yang memiliki daerah dataran tinggi yang dimana daerah ini dikelilingi oleh beberapa jenis gunung yang cukup ternama di kalangan masyarakat Indonesia termasuk Provinsi Jawa Timur, kemudian kabupaten malang juga memiliki dataran rendah pada ketinggian 250 hingga 500

(3)

meter diatas permukaan laut yang dimana daerah dataran rendah tersebut berada di bagian tengah Kabupaten Malang. Pada kondisi topografi pegunungan serta perbukitan dapat menjadikan kabupaten malang ini sebagai daerah yang sangat amat enak untuk dikunjungi oleh masyarakat dikarenakan wilayah tersebut memiliki cuaca yang dingin.

2. Jumlah Kecamatan Kabupaten Malang

Wilayah administratif Kabupaten Malang terdiri dari 33 kecamatan dan setiap kecamatan akan dibagi menjadi beberapa jumlah desa/kelurahan Berikut nama kecamatan dan jumlah kelurahan yang ada di Kabupaten Malang:

Tabel 3.1

Jumlah Desa Dan Kecamatan Kabupaten Malang

No. Nama Kecamatan Jumlah Desa

1. Ampelgading 13

2. Bantur 10

3. Bululawang 14

4. Dampit 11

5. Dau 10

6. Donomulyo 10

7. Gedangan 6

8. Gondanglegi 14

9. Jabung 15

10. Kalipare 9

11. Karangploso 9

12. Kasembon 6

13. Kepanjen 14

(4)

14. Kromengan 7

15. Lawang 10

16. Ngajum 9

17. Ngantang 13

18. Pagak 8

19. Pagelaran 10

20. Pakis 15

21. Pakisaji 12

22. Poncokusumo 17

23. Pujon 10

24. Sumbermanjing Wetan 15

25. Singosari 14

26. Sumberpucung 7

27. Tajinan 12

28. Tirtoyudo 13

29. Tumpang 15

30. Turen 15

31. Wagir 12

32. Wajak 13

33. Wonosari 8

Sumber: BPS Kabupaten Malang

3. Visi dan Misi Kabupaten Malang

a. Visi: Visi dari Kabupaten Malang adalah dapat terwujudnya Kabupaten Malang yang madep mantep dengan menyatukan Kabupaten Malang sebagai kabupaten yang istiqomah yang memiliki mental bekerja keras

(5)

untuk mencapai suatu kemajuan yang bermanfaat, nayata untuk rakyat berbasis pedesaan serta sejalan dengan perundang-undangan.

b. Misi: misi dari Kabupaten Malang ini adalah menetapkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam hal pembangunan untuk menunjang percepatan revolusi mental bagi masyarakat yang berbasis nilai keagamaan yang menerapkan sistem toleransi, budaya lokal, dan supremasi hukum

3.2. Profil Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang

1. Tugas Dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang a. Tugas

⮚ mekanisme dalam urusan pemerintahan daerah dalam penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi di Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang

⮚ kemudian melaksanakan berbagai tugas lainnya yang telah diberikan oleh Bupati Kabupaten Malang

b. Fungsi

⮚ Fungsi dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang adalah dapat melaksanakan perumusan kebijakan daerah pada bidang konsumsi, ketersediaan pangan distribusi pangan cadangan pangan dan keamanan pangan untuk masyarakat

⮚ Sebagai salah satu aktor yang menjadi pelaksana kebijakan daerah.

⮚ Dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

⮚ Melaksanakan pemantauan serta monitoring dan evaluasi

(6)

2. Strategi Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang

a. Lebih meningkatkan dalam hal koordinasi dan sinergi antar lintas sektor, intervensi, dalam hal ini melibatkan peran masyarakat dalam pengelolaan tersedianya pangan

b. Dapat memberdayakan masyarakat untuk pemanfaatan sumber pangan guna memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat itu sendiri. Kemudian melalui promosi serta edukasi yang didapatkan oleh masyarakat dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang dengan meningkatkan cadangan pangan dan meningkatkan gizi serta amannya pangan tersebut untuk dikonsumsi.

3. Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu sistem hirarki di dalam suatu organisasi pemerintahan yang dimana fungsi struktur organisasi ini untuk memperjelas suatu pekerjaan seorang aparat pemerintahan yang tergabung dalam struktur organisasi tersebut. Struktur organisasi juga sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang dimana harus dibuat dengan teratur agar nantinya pembangunan dan kesejahteraan yang diberikan kepada masyarakat merata dan tepat sasaran.

(7)

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kab. Malang

Sumber: Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Malang

Berdasarkan peraturan Bupati Kabupaten Malang nomor 40 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja dinas ketahanan pangan kabupaten malang membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang dalam urusan pemerintahan dari bidang dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, kemudian ada pula fungsi yang dilaksanakan berupa

A. Kepala dinas mempunyai tugas sebagai berikut:

● Memimpin, menetapkan, menyiapkan memutuskan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan

KEPALA DINAS

SUB BAGIAN Umum Dan Kepegawaian

SUB BAGIAN Keuangan Dan Aset

SUB BAGIAN Perencanaan Evaluasi

Dan Pelaporan

SEKERTARIS

BIDANG Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan

BIDANG Dinstribusi Dan Cadangan Pangan

BIDANG Konsumsi Dan Penganekaragaman

Pangan

BIDANG Keamanan

Pangan

(8)

● Melaksanakan tugas lainnya yang telah diberikan oleh Bupati Kabupaten Malang

B. Sekretariat Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang memiliki tugas:

● Sekretariat melaksanakan pengelolaan administrasi umum, pengelolaan pegawai, pengelolaan keuangan dan koordinasi perencanaan, pengendalian evaluasi dan melaksanakan pelaporan program dinas

● Bagian sekretariat juga melaksanakan tugas yang diberikan oleh Bupati Kabupaten Malang Kepada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang dengan di anjurkan harus sesuai dengan bidang dari masing-masing tugasnya

3.3. Profil Desa Pujon Kidul

1. Kondisi Geografis

Letak geografis Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini merupakan suatu suatu wilayah dengan luas wilayahnya 323.159 hektar, dengan demikian luas wilayah yang dimiliki oleh Desa Pujon Kidul tersebut, Desa Pujon Kidul ini juga terdapat potensi sumberdaya alam yang sangan melimpah, pada daera ini masih banyak sumber daya alam yang tersentuh oleh banyaknya pembangunan pembangunan beton seperti yang ada pada daerah lainnya baik dalam wilayah Jawa Timur maupun wilayah luar dari Jawa Timur. Kemudian untuk luas dari wilayah yang diperuntukkan pemukiman masyarakat adalah 24.9 Ha, lalu kemudian luas lahan yang diperuntukkan untuk pertanian yakni 87 Ha. Pada wilayah desa pujon kidul ini terletak pada posisi daerah 7o21-7o31 lintang selatan dan 110o10-111o40 bujur timur. Desa Pujon Kidul ini memiliki topografi dengan ketinggial desa adalah

(9)

1200 m diatas permuakaan laut yang dimana wilayah desa pujon kidul ini terdapat perbukitan di sekelilingnya, topografi tersebut merupakan data dari BPS Kabupaten Malang pada tahun 2016.

2. Kondisi Demografi

Dalam peta demografi wilayah Desa Pujon Kidul yang berdasarkan pada data administrasi pemerintahan pada tahun 2017 Desa Pujon Kidul ini memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak yakni sebesar 4.394 jiwa, dengan rincian tersebut kemudian terbagi dalam dua golongan yakni 2.284 jumlah dari penduduk laki-laki dan 2.186 jumlah penduduk perempuan, dengan demikian jumlah penduduk tersebut tergabung dalam 1.345 kartu keluarga. Desa Pujon Kidul ini memiliki Batasan-batasan wilayah yang dimana berbatasan dengan wilayah dusun Krajan, Dusun Maron, dan Desa Tulungrejo, kemudian ada pula Batasan-batasan yang dimiliki wilayah antar desa dengan Pujon Kidul ini adalah sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngroto, sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Hutan Perhutani, kemudian sebelah barat berbatasan dengan wilayah Desa Sukomulyo lalu yang terakhir sebelah timur berbatasan dengan Desa Pujon Lor

3. Kondisi sosial.

Pada kondisi sosial di desa pujon kidul ini sudah cukup baik yang dimana kondisi umum mata pencaharian telah desa telah teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu sektor pertanian dan peternakan jasa, atau perdagangan, 65% daerah di pujon kidul adalah area persawahan yang merupakan salah satu lahan mata pencaharian masyarakat maka dari itu penduduk desa aktif

(10)

mengolah menanam padi serta sayuran dengan menggunakan cara yang sederhana. Meskipun hasil dari panen yang masyarakat pujon kidul dapatkan tersebut belum sepenuhnya mendapat harga yang sebanding dengan pekerjaan yang telah mereka kerjakan.

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan Desa Pujon Kidul NO PEKERJAAN JUMLAH PENDUDUK

1 Petani/Pekebun 1334

2 Belum/Tidak Bekerja 950

3 Mengurus Rumah Tangga 728

4 Pelajar/Mahasiswa 629

5 Wiraswasta 345

6 Buruh Tani/Perkebunan 159

7 Karyawan Swasta 88

8 Peternak 57

9 Perdagangan 32

10 Pedagang 25

11 Buruh Harian Lepas 25

12 Guru 20

13 Buruh Peternakan 10

14 Tukang Batu 9

15 Sopir 9

16 Lainnya 9

17 Perangkat Desa 8

18 Pegawai Negeri Sipil 6

19 Lainya 6

20 Perawat 3

21 Pembantu Rumah Tangga 3

22 Tukang Kayu 2

23 Transportasi 2

24 Pensiunan 2

25 Ustadz/Mubaligh 1

26 Tukang Listrik 1

26 Tentara Nasional Indonesia 1

28 Seniman 1

29 Penterjemah 1

30 Penata Rambut 1

31 Nelayan/Perikanan 1

32 Mekanik 1

(11)

33 Kepala Desa 1

34 Juru Masak 1

35 Industri 1

36 Belum / Tidak Bekerja 1

Sumber: sie.pujonkidul.desa.id/index.php

3.3 Jumlah Penduduk Menurut Rentang Umur Desa Pujon Kidul NO RENTANG UMUR JUMLAH PENDUDUK

1 Umur 0 - 5 126

2 Umur 6 - 12 466

3 Umur 13 – 17 307

4 Umur 18 – 45 2032

5 Diatas 45 1518

6 4449

Sumber: sie.pujonkidul.desa.id/index.php

3.4 Jumlah Penduduk Per-Dusun Desa Pujon Kidul

NO NAMA DUSUN JUMLAH PENDUDUK

1 KRAJAN 3162

2 MARON 961

3 TULUNGREJO 350

Sumber: sie.pujonkidul.desa.id/index.php

Gambar

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Malang

Referensi

Dokumen terkait

Belum adanya penelitian ilmiah mengenai studi geowisata daerah Bukit Pajangan membuat penulis tertarik untuk melakukan studi mengenai desain geosite situs geologi Bukit Pajangan

cara lain untuk membuat konsep bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk yang interaktif adalah berdasarkan tujuan dan apa yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan itu. Theory

Harga jual kerajinan untuk pasar lokal yang berlaku di SKB yaitu harga jual pengrajin ditambahkan dengan laba yang diinginkan berkisar 15%. Hal ini pun mengalami penurunan

Rancang bangun diversifikasi desain dengan memanfaatkan unsur–unsur seni dan ketrampilan etnis Melayu yaitu pemilihan ragam hias dan motif batik Melayu untuk diterapkan

Sedangkan di Puskesmas Adimulyo, dari sasaran sejumlah 3.398 PUS, yang sudah dilakukan pemeriksaan IVA sebanyak 825 perempuan (24,27%) dengan IVA (+) 133 kasus dan curiga kanker

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka disarankan untuk dilakukan pengujian bioekivalensi in vitro terhadap produk A, B, dan C dengan menggunakan media disolusi dengan

Bila masa garansi sudah tidak berlaku & klien masih membutuhkan jasa kami, maka klien di kenakan biaya tambahan sesuai harga yang di tentukan. Project di mulai ketika

bahwa di Phnom Penh, Kamboja, pada tanggal 2 September 2003 Pemerintah Republik Indonesia telah mpnandatangani Protocol to Amend tlte ASEAN Framework Agreement on Services