• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMPERATUR HUMIDITY INDEX DAN KENYAMANAN PENGUNJUNG DI BEBERAPA RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TEMPERATUR HUMIDITY INDEX DAN KENYAMANAN PENGUNJUNG DI BEBERAPA RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)TEMPERATUR HUMIDITY INDEX DAN KENYAMANAN PENGUNJUNG DI BEBERAPA RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MAKASSAR. SKRIPSI. JASMIL 105950056315. PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021.

(2) TEMPERATUR HUMIDITY INDEX DAN KENYAMANAN PENGUNJUNG DI BEBERAPA RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MAKASSAR. SKRIPSI. JASMIL 105950056315. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian.. PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021.

(3)

(4)

(5) PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI. Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :. TEMPERATUR HUMIDITY INDEX DAN KENYAMANAN PENGUNJUNG DI BEBERAPA RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MAKASSAR Adalah benar merupakan hasil karya sndiri yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber datandan informasi yang berasal atau dikutip dari karya ditertibkan maupun tidak diterbitkan dari Penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi.. Makassar,. September 2021. Jasmil 105950056315.

(6) Hak Cipta Unismuh Makasar, Tahun 2021 @Hak Cipta dilindungi Undang – Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik ata tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Unismuh Makassar. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk laporan apa pun tanpa izin Unismuh Makassar..

(7) ABSTRAK. Jasmil, 105950056315. Temperatur Humidity Index dan Kenyamanan Pengunjung Di Beberapa Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar. Dibawah bimbingan Hajawa dan M. Daud. Penelitian dilakukan Untuk mengkaji mengenai hubungan antara RTH terhadap indeks kenyamanan dengan studi kasus di wilayah Kota Makassar yang merupakan pusat perkotaan di Propinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di di Kota Makassar pada tiga tempat yaitu Taman Pakui Sayang di Jalan AP. Pettarani, Taman Macan di Jalan Sultan Hasanuddin dan Kampus UNHAS di Jalan Perintis Kemerdekaan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Bulan September 2020. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Hasil penelitian yaitu ruang terbuka hijau Taman Macan dan Taman Pakui Sayang, kenyamanan termal berdasarkan indeks THI termasuk dalam kategori sangat nyaman dengan nilai THI nya masing-masing 23.62 dan 23.89, kelembaban 73.5 % dan 71.8 % serta suhunya 29.47 0C dan 29.8 0C sedangkan untuk Hutan Kota Kampus Unhas kenyamanan termal berdasarkan indeks THI termasuk dalam kategori sangat nyaman dengan nilai THI 22.69, dengan nilai suhu, kelembaban yaitu 28.31 0C dan 74.73 %. Semakin besar dan semakin banyak vegetasi suatu kawasan RTH dan hutan kota maka tingkat kesejukan yang dirasakan akan semakin besar pula. Kawasan dengan RTH dan hutan kota yang lebih banyak vegetasi akan memiliki kondisi suhu udara yang lebih sejuk. Kondisi lingkungan di RTH seperti kerapatan vegetasi di sekitar area dan kondisi lalu lintas di sekitar RTH menjadi faktor yang mempngaruhi tingkat kesejukan dan kenyamanan di daerah tersebut. RTH dan hutan kota memiliki pengaruh yang sangat positif terhadap kenyamanan. Naungan yang diberikan oleh RTH dan hutan kota akan memberikan nilai THI yang lebih kecil ( kategori nyaman), sehingga berdasarkan hasil yang didapat maka RTH dan hutan Kota Makassar termasuk ke dalam kategori nyaman. Oleh karena itu keberadaan RTH di perkotaan, khususnya Kota Makassar, sangat penting untuk mengendalikan iklim mikro di perkotaan sehingga mendukung kondisi yang lebih nyaman di sebuah kota. Kata Kunci: Kenyamanan, Temperatur, Ruang Terbuka Hijau, Kelembaban..

(8) Abstract Jasmil, 105950056315. Temperatur Humidity Index and Visitor Comfort in Several Freen Open Spaces in Makassar City. Under the guidance of Hajawa and M. Daud. The study was conducted to examine the relationship between green open space on the comfort index with a cae study in the Makassar City area which is the urben center in South Sulawesi Province. This research was conducted in Makassar City in three plaes, namely Pakui Sayang Park on Jalan AP. Pettrani, Tiger Park on Jalan Sultan Hasanuddin and the UNHAS Campus on Jalan Perintis Kemerdekaan. This research will be carried out from August to September 2020. The data collection technique in thus study was carried out by the survey method. The results of the research are the green open space of Taman Macan and Pakui Sayang Park, thermal comfort based on the THI index is included in the very comfortable category with THI values of 23.62 and 23.89 respectively, humidity of 73.5% and 71.8% and temperature 29.47˚C and 29.8 ˚C while for forest Unhas Campus City thermal comfort based on the THI index is included in the very comfortable category with a THI value of 22.69, with temperature and humidity values of 28.31 ˚C and 74.73%. The larger and more vegetation an area of green open space and urban forest, the level of coolness felt will be even greater. Areas will have cooler air temperature conditions. Environmental conditions in green open space such as vegetation density around the area and traffic conditions around green open space are factors that affect the level of coolness and comfort in the area. Green open space and urban forests have a very positive influence on comfort. The shade provided by green open space and urban forest will give a smaller THI value ( comfort category), so based on the results obtained, green open space and Makassar city forest are included in the comfortable category. Therefore, the existence of green open space in urban areas, especially Makassar City, is very important to control the microclimate in urban areas so as to support more comfortable conditions in a city. Keywords : Comfort, Temperatur, Green Open Space, Gumidity..

(9) KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas limpahan rahmat dan karunianyalah sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian dengan judul “Temperatur Humidity Index dan Kenyamanan Pengunjung Di Beberapa Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar”. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan kita baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau yang menjadi surih tauladan bagi kita semua. Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan hasil penelitian ini masih banyak perbaikan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis, sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimah kasih banyak yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua tercinta, tak henti – hentinya memanjatkan doa untuk keberasilan dan keselamatan penulis dunia akhirat, kemudian dukungan moral serta materi demi keberhasilan studi dari penulis. 2. Ibunda Dr, Ir. Hj. Andi Khaeriyah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. 3. Ibunda Dr. Ir. Hikmah, S.Hut.,M.Si.,IPM selaku Ketua Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar, 4. Ibunda Dr. Ir. Hajawa.,M.P. selaku Pembimbing I dan Ayahanda Ir.. Muhammad Daud, S.Hut., M.Si., IPM selaku pembimbing II penulis.

(10) mengucapkan banyak terimah kasih yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga penulis berhasil menyusun skripsi ini dengan benar. 5.. Ibunda Dr. Ir. Husnah Latifah, S.Hut., M.Si., IPM selaku penguji I dan Ayahanda Dr. Ir. Hasanuddin, S.Hut., M.P., IPM. selaku penguji II yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga penulis berhasil menyusun skripsi ini dengan benar.. 6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan ilmu selama mengikuti kegiatan perkuliahan hingga menyelesaikan tugas akhir ini. 7. Teman – teman dan semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan dan motivasi yang besar. Semoga doa dan motivasi yang diberikan oleh semua pihak dibalas oleh Allah subhanahu wata’ala. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.. Makassar, September 2021. Penulis.

(11) DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN KOMISI PENGUJI ................................................................... iii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................vii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Ruang Terbuka Hijau (RTH) ............................................... 5 2.2. Jenis Ruang Terbuka Hijau (RTH) ........................................................ 6 2.3. Hubungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan Suhu Udara ................ 9 2.4. Temperature Humidity Index Sebagai Indikator Kenyamanan Manusia .10 2.5. Hubungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan Kenyamanan Manusia 11 2.6. Kerangka Pikir ......................................................................................12 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat.................................................................................13 3.2. Alat dan Bahan ......................................................................................13 3.3. Metode Pengumpulan Data ....................................................................13 BAB IV. HASIL DAN PEMBHASAN 4.1. Kondisi Suhu Udara dan Kenyamanan Termal Berdasarkan Indeks THI (Thermal Humidity Index) Pada Lokasi RTH dan Hutan Kota di Makassar ..............................................................................................17.

(12) 4.2. Persepsi Pengunjung Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota di Makassar ..............................................................................................20 4.3. Identitas Responden ...............................................................................30 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ............................................................................................33 5.2. Saran .....................................................................................................33 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN.

(13) DAFTAR TABEL. No.. Teks. Halaman. 1. Tally Sheet Pengukuran Suhu ............................................................................ 15 2. Kriteria Tingkat Kenyamanan ........................................................................... 17 3. Rata-rata Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Thermal Humidity Index (THI) Pada Taman Macan........................................................................ 18 4. Rata-rata Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Thermal Humidity Index (THI) Pada Taman pakui Sayang ............................................................. 22 5. Rata-rata Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Thermal Humidity Index (THI) Pada Hutan Kota UNHAS ............................................................. 25 6. Identitas Responden Berdasarkan Umur Yang Mengunjungi Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota Di Makassar...................................................... 29 7. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Yang Mengunjungi Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota Di Makassar........................................... 30 8. Identitas Responden Berdasarkan Umur Yang Mengunjungi Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota Di Makassar...................................................... 31 9. Kategori dan Persentase THI Pada Ruang Terbuka Hijau Taman Macan, Ruang Terbuka Hijau Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota Unhas ................... 32.

(14) DAFTAR GAMBAR. No.. Teks. Halaman. 1. Kerangka Pikir .............................................................................................. 12 2. Perbandingan suhu tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Macan ............................................................................. 19 3. Perbandingan kelembaban tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Macan .............................................................. 20 4. Perbandingan nilai THI tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Macan.................................................................... 21 5. Perbandingan suhu tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Pakui Sayang .................................................................. 23 6. Perbandingan kelembaban tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Pakui Sayang ................................................... 24 7. Perbandingan nilai THI tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Pakui Sayang ....................................................... 24 8. Perbandingan suhu tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi Hutan Kota Unhas ...............................................................................26 9. Perbandingan kelembaban tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi Hutan Kota Unhas .................................................................... 27 10.Perbandingan nilai THI tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi Hutan Kota Unhas .................................................................... 28.

(15) I. PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Perkembangan kawasan perkotaan di Indonesia bergerak sangat cepat dan hal ini diindikasikan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk yang tinggal dan beraktivitas di wilayah perkotaan.. Pertambahan jumlah penduduk yang tidak. diiringi oleh peningkatan daya dukung lingkungan dapat mengakibatkan timbulnya masalah perkotaan seperti meningkatnya suhu udara dan penurunan kualitas lingkungan. Permasalahan kerusakan lingkungan hidup dapat diatasi dengan keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).. Ruang terbuka hijau. merupakan ruang alami yang menjadi bagian yang penting bagi suatu kota berkaitan dengan penanggulangan berbagai masalah perkotaan (Zoer’aini, 1995 dalam Audy Evert 2017) Keberadaan RTH sangat diperlukan bagi wilayah perkotaan. Adanya RTH diharapkan mampu menanggulangi permasalahan lingkungan perkotaan terutama dalam menetralisir dampak negatif yang disebabkan oleh aktivitas perkotaan. RTH mempunyai manfaat terhadap komponen lingkungan diantaranya menyerap panas, mengurangi tingkat kebisingan dan pencemaran udara.. RTH melalui. perannya sebagai pengatur iklim mikro dapat menurunkan suhu permukaan yang secara langsung berpengaruh terhadap sebaran suhu udara dan dapat meningkatkan kenyamanan hidup masyarakat (Ahmad, 2012 dalam Audy Evert 2017). Perluasan wilayah di sebuah kota yang menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau akan mempengaruhi kondisi iklim mikro di wilayah tersebut. Hal ini 1.

(16) dibuktikan bahwa terjadi peningkatan suhu udara pada wilayah yang mengalami penurunan RTH. Perubahan suhu yang semakin meningkat akan mempengaruhi kenyamanan manusia yang tinggal di wilayah tersebut. Perubahan wilayah bervegetasi, suhu, dan kenyamanan manusia akan saling berkaitan. Areal bervegetasi memiliki peranan penting dalam mempengaruhi albedo dan nilai dari radiasi surya yang sampai ke wilayah perkotaan. Hal tersebut berkorelasi positif terhadap kenyamanan manusia jika dilihat dari indeks kenyamanan yang dihasilkan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengkaji tingkat kenyamanan suatu wilayah terutama di wilayah tropis adalah metode Temperature Humidity Index (THI) berdasarkan persamaan yang dibuat oleh Nieuwolt. Metode ini menghasilkan suatu indeks untuk menetapkan efek dari kondisi panas terhadap kenyamanan manusia berdasarkan unsur suhu udara dan kelembaban di wilayah tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka penelitian ini dilakukan untuk mengkaji mengenai hubungan antara RTH terhadap indeks kenyamanan dengan studi kasus di wilayah Kota Makassar yang merupakan pusat perkotaan di Propinsi Sulawesi Selatan. 1.2. Rumusan Masalah. Adapun rumusan masalah dari peneilitian ini yaitu: 1. Berapa suhu udara di beberapa wilayah yang mewakili ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Makassar? 2. Bagaimana pengaruh ruang terbuka hijau (RTH) terhadap suhu udara di Kota Makassar?. 2.

(17) 3. Bagaimana pengaruh ruang terbuka hijau (RTH) terhadap kenyamanan di Kota Makassar? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Mengetahui suhu udara di beberapa wilayah yang mewakili ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Makassar. 2. Mengetahui pengaruh ruang terbuka hijau (RTH) terhadap suhu udara di Kota Makassar. 3. Menganalisis pengaruh ruang terbuka hijau (RTH) terhadap kenyamanan di Kota makassar.. 3.

(18) II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1. Pengertian Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ruang terbuka hijau (RTH) dalam ranah perencanaan suatu kota dapat diartikan sebagai bagian-bagian dari ruang kota yang sama sekali tidak memiliki bangunan, seperti lapangan permainan, taman-taman kota, kawasan perumahan yang terdapat di sepanjang jalan maupun sungai di kota (Sinulingga 2005) dimana wilayahnya didominasi oleh tanaman atau tumbuhtumbuhan secara alami maupun sengaja ditanami tumbuh-tumbuhan. Kawasan RTH dapat berupa taman, hutan kota, trotoar jalan yang ditanami pohon, areal sawah atau perkebunan. Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, menyebutkan bahwa ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area/memanjang/jalur dimana dalam penggunaanya lebih bersifat tanpa bangunan (Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007) Ruang terbuka hijau yang dimaksud, dalam pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan sebagainya. Ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan memiliki tujuan serta manfaat dalam berbagai bidang. Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 619 Tahun 2007 tentang Rencana Aksi Daerah Peningkatan Kualitas Lingkungan Kota Yogyakarta Tahun 2007, menjelaskan bahwa secara teknis tujuan dan manfaat penataan ruang terbuka hijau adalah:. 4.

(19) a. Menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan. b. Mewujudkan keseimbangan antara lingkugan alam dan lingkungan buatan di perkotaan. c. Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih dan nyaman. Adapun manfaat dari adanya kawasan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah perkotaan adalah: a. Sarana untuk mencerminkan identitas daerah b. Sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan c. Sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial d. Meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan e. Menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah f. Sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan manula g. Sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat h. Memperbaiki iklim mikro i. Meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan. 2.2. Jenis Ruang Terbuka Hijau (RTH) Proporsi ruang terbuka hijau pada suatu wilayah kota berdasarkan UndangUndang Nomor 26 tahun 2007, kawasan perkotaan harus memiliki RTH minimal 30% dari wilayah kota. Proporsi tersebut merupakan suatu ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem mikroklimat maupun sistem ekologis lainnya, yang selanjutnya akan. 5.

(20) meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota (Effendy et al. 2006). Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, menyebutkan bahwa wilayah kota harus menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) yang terdiri dari ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat. Proporsi ruang terbuka hijau (RTH) minimal 30% dari luas wilayah kota dengan proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 20% dari luas wilayah kota. Penyediaan ruang terbuka hijau tersebut disesuaikan dengan sebaran penduduk dan hierarki pelayanan dengan memperhatikan rencana struktur dan pola ruang. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 membagi RTH berdasarkan beberapa kategori: a. Berdasarkan bobot kealamiannya RTH dibagi menjad RTH Alami (habitat liar, kawasan lindung) dan RTH Binaan (lapangan olahraga, pertamanan, pemakaman) b. Berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya RTH dibagi menjadi RTH Kawasan dan RTH Jalur c. Berdasarkan kawasan fungsional RTH dibagi menjadi RTH Perdagangan, RTH Perindustrian, RTH Pemukiman, RTH Pertamanan, dan RTH Kawasan Khusus d. Berdasarkan status kepemilikannya RTH dibagi menjadi RTH Publik (taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur sepanjang jalan, sungai dan pantai) dan RTH Privat (kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan.. 6.

(21) Penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan dijelaskan dalam Permendagri Nomor 1 Tahun 2007, yaitu: a. Taman kota b. Taman wisata alam c. Taman rekreasi d. Taman lingkungan perumahan dan pemukiman e. Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial f. Taman hutan raya g. Hutan kota h. Hutan lindung i. Bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah j. Cagar alam k. Kebun raya l. Kebun binatang m. Pemakaman umum n. Lapangan olahraga o. Lapangan upacara p. Parkir terbuka q. Lahan pertanian perkotaan r. Jalur di bawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET) s. Sempadan sungai, pantai, bangunan, situ, dan rawa t. Jalur pengaman jalan, median jalan, rek kereta api, pipa gas dan pedestrian u. Kawasan dan jalur hijau. 7.

(22) v. Daerah penyangga (buffer zone) lapangan udara w. Taman atap (roof garden). 2.3. Hubungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan Suhu Udara Perluasan wilayah di perkotaan yang tidak diimbangi dengan kawasan hijau (green zones) yang cukup akan memberikan dampak terhadap perubahan iklim mikro di wilayah tersebut serta semakin memburuknya kondisi lingkungan (Oliveira et al. 2011) dalam Aprihatmoko (2013). menyatakan bahwa wilayah yang tidak memiliki kawasan hijau akan menghasilkan suhu udara yang lebih tinggi. Studi mengenai hubungan ruang terbuka hijau dengan perubahan suhu udara di sekitarnya telah banyak dilakukan. Effendy et al. (2006) menunjukan bahwa peningkatan suhu udara terjadi seiring dengan berkurangnya RTH di wilayah tersebut begitupun sebaliknya penurunan suhu udara terjadi saat RTH bertambah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tursilowati (2007) dalam Aprihatmoko (2013) menunjukan bahwa kenaikan suhu udara juga terjadi pada periode 19942002 di kota Surabaya yang disebabkan oleh pengurangan RTH. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2010) menunjukan bahwa terdapat perbedaan suhu udara yang terukur di bawah kanopi (pohon) sebesar 2.9-7.4 oC dibandingkan suhu udara tanpa adanya kanopi berupa pohon (non-vegetasi). Pentingnya peranan kawasan hijau (green zones) di wilayah pekotaan dijelaskan oleh Oliveira et al. (2011) dalam Aprihatmoko (2013) bahwa dengan adanya kawasan hijau di wilayah perkotaan dapat membantu meminimalkan efek peningkatan suhu udara tersebut dengan menciptakan kondisi pendinginan suhu udara di sekitar atau biasa. 8.

(23) disebut cooling effect. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Gomez et al. (2004) dalam Aprihatmoko (2013) bahwa kawasan hijau di perkotaan berperan untuk mempengaruhi beberapa unsur iklim mikro agar lebih baik serta melemahkan atau mengurangi efek negatif (peningkatkan suhu udara) di wilayah tersebut. Gomez et al. (2004) dalam Aprihatmoko (2013) juga menjelaskan bahwa salah satu fungsi daripepohonan adalah perannya dalam proses transmisi untuk mengontrol cahaya matahari yang sampai ke permukaan tanah dan mengontrol radiasi matahari agar tidak meningkat. Hal ini berkaitan dengan Shahidan et al. (2010) bahwa transmisi panas radiasi yang semakin kecil akan memberikan efek dingin terhadap suhu permukaan tanah di bawah kanopi. 2.4. Temperature Humidity Index Sebagai Indikator Kenyamanan Manusia Indeks kenyamanan manusia biasa dihubungkan dengan sensasi panas yang diterima oleh manusia atau thermal comfort Tulandi et al. (2012) dalam Aprihatmoko (2013). Banyak studi mengenai penentuan suatu nilai kategori indeks kenyamanan telah dilakukan. Thom (1959) dalam Aprihatmoko (2013) mengembangkan suatu persamaan untuk menentukan suatu indeks kenyamanan manusia berupa Temperature Humidity Index (THI) atau yang dikenal juga sebagai Discomfort Index (DI) yang merupakan varian dari Effective Temperature (ET). Indeks kenyamanan yang dihasilkan menggabungkan faktor suhu udara dan suhu bola basah yang dapat mempengaruhi sensasi panas yang terasa oleh manusia. Kemudian Nieuwolt memodifikasi indeks kenyamanan tersebut dengan menggabungkan suhu udara dan kelembaban relatif Kakon et al. (2010) dalam Aprihatmoko (2013). Metode THI hanya menitikberatkan terhadap faktor suhu. 9.

(24) udara dan kelembaban realtif saja tanpa melihat faktor kebiasaan manusia dalam makanan, pakaian, dan lainlain Emmanuel (2005) dalam Aprihatmoko (2013). Namun metode THI ini biasanya banyak digunakan di wilayah tropis terutama di luar ruangan. Umumnya di wilayah tropis manusia akan cenderung merasa nyaman pada nilai 20-26 oC dan sudah merasa tidak nyaman pada THI di atas 27 oC (Effendy et al. 2006). 2.5. Hubungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan Kenyamanan Manusia Suhu udara memiliki kaitan dengan kenyaman manusia. Semakin meningkatnya suhu udara atau semakin menurunnya suhu udara akan memberikan rasa tidak nyaman bagi manusia karena terlalu panas atau dingin (Hidayat 2010). Beberapa studi menyebutkan bahwa kawasan hijau memberikan pengaruh terhadap kenyamanan manusia melalui perubahan suhu udara. Kawasan hijau yang memberikan naungan yang dihasilkan oleh pepohonan dapat mengurangi silaunya sinar matahari dan menghalangi hamburan cahayadari langit dan permukaan sekitar sehingga dapat mengubah pertukaran panas antara bangunan dan sekitarnya (Shahidan et al. 2010). Hasil penelitian Shahidan et al. (2010) menyatakan bahwa naungan yang diberikan oleh pohon akan memberikan kenyamanan untuk manusia ketika sedang duduk atau berjalan di bawahnya. Penelitian yang dilakukan oleh Tursilowati (2007) menunjukan bahwa pengurangan ruang terbuka hijau (RTH) di daerah Surabaya sebesar 9.2% dari tahun 1994 sampai 2002 mengakibatkan terjadinya peningkatan daerah yang memiliki kondisi tidak nyaman dari 16082 Ha pada tahun 1994 menjadi 31948 Ha pada tahun 2002. Hadi et al. (2012) dengan. 10.

(25) menggunakan indikator THI menyebutkan bahwa indeks kenyamanan di daerah yang memiliki kawasan hijau (RTH) akan menunjukkan kondisi yang lebih nyaman dibandingkan dengan daerah kota yang penuh dengan pemukiman. 2.6. Kerangka Pikir Pada beberapa ruang terbuka hijau dimakassar yaitu ruang terbuka hijau Taman Macan, ruang terbuka hijau Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota Unhas, aka dilakukan pengukuran suhu untuk menentukan temperatur humidity index (THI). Pengukuran dilakukan pada waktu pagi, siang dan sore. Setiap waktu pengukuran dilakukan sebanyak 7 kali pengukuran dengan 5 kali pengulangan pada masing-masing lokasi. Hasil pengukuran suhu dan kelembaban akan digunakan untuk menentukan temperature humidity index dan tingkat kenyamanan. Dari hasil yang didapatkan ini yang akan dijadikan dasar pengambilan kesimpulan, apakah termasuk dalam kategori nyaman atau tidak.. 11.

(26) Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Makassar. Taman Pakui Sayang. Taman Macan. Kampus UNHAS. Suhu. Pagi. Siang. Sore. Temperature Humidity Index (THI) Temperature Humidity Index dan Kenyamanan Pengunjung di Beberapa Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar Gambar 1. Kerangka Pikir. 12.

(27) III.. METODE PENELITIAN. 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar pada tiga tempat yaitu Taman Pakui Sayang di Jalan AP. Pettarani, Taman Macan di Jalan Sultan Hasanuddin dan Kampus UNHAS di Jalan Perintis Kemerdekaan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Bulan September 2020. 3.2. Alat dan Bahan Alat dan Bahan Pengambilan data suhu udara didasarkan pada pengukuran langsung (observasi) pada titik lokasi pengamatan dengan menggunakan alat ukur suhu udara berupa termometer. Termometer tersebut dapat mengukur suhu udara. Nilai suhu yang terukur dapat terlihat dari digital multimeter yang terhubung pada termometer. 3.3. Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan metode survey. Metode penentuan titik pengukuran secara purposive sampling. Metode penentuan titik secara purposive sampling yaitu penentuan titik dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Titik yang terletak ditengah RTH dengan pertimbangan sebagai pusat RTH dengan asumsi memiliki kerapatan vegetasi yang tinggi, empat titik teletak di antara tengah dan pinggir RTH, serta penutupan tajuk sebesar 70 % pada tiga lokasi. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pengukuran suhu dan wawancara pengunjung, kemudian penentuan responden dengan metode sampling quota. Jumlah responden pada lokasi Taman Macan dan. 13.

(28) Taman Pakui masing-masing 20 orang responden dan untuk lokasi UNHAS sebanyak 30 orang responden. 3.4. Prosedur Penelitian Setiap pengamatan dalam satu hari dilakukan 3 (tiga) kali pengukuran yaitu: a. Pada pukul 07.00-07.30 WITA untuk mewakili pagi hari b. Pukul 13.30-14.00 WITA untuk mewakili siang hari dan kondisi suhu /tertinggi diurnal. c. Pukul 17.00-17.30 WITA untuk mewakili sore hari. Pengambilan data suhu udara untuk setiap waktu yang mewakili pagi, siang dan sore hari dilakukan setiap 5 (lima) menit (7 kali pengambilan data) dan setiap lokasi pengamatan dilakukan pengambilan sebanyak 5 (lima) kali pengulangan sehingga jumlah pengukuran sebanyak 3 lokasi x 3 waktu pengukuran x 7 kali pengambilan data x 5 kali pengulangan = 315 kali pengukuran. Setiap lokasi pengamatan dilakukan pengukuran setiap hari yang berbeda dengan asumsi bahwa memiliki kondisi cuaca cerah yang sama setiap hari selama pengukuran. Tally shet pengukuran dapat dilihat pada table berikut ini.. 14.

(29) Tabel 1. Tally Sheet Pengukuran Suhu. Hari Tanggal No Waktu. 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7. : : Lokasi Taman Macan Taman Pakui Sayang UNHAS P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5. Pagi 07.00 07.05 07.10 07.15 07.20 07.25 07.30 Siang 13.30 13.35 13.40 13.45 13.50 13.55 14.00 Sore 17.00 17.05 17.10 17.15 17.20 17.25 17.30. 3.5. Analisis Data Parameter iklim mikro yang diamati pada lokasi penelitian meliputi: 1) suhu udara dan suhu bola basah yang diperoleh dari pengukuran pada termometer, 2) kelembaban relatif diperoleh dengan menggunakan persamaan turunan dari. 15.

(30) Clausius-Clayperon yang banyak diaplikasi oleh beberapa peneliti sebagai berikut: es (T) = 6.108 exp 17.269 T 237.3 + T es (Tbb) = 6.108 exp 17.269 Tbb 237.3 + Tbb ea = es(Tbb) – (0.661 (T-Tbb )) RH % = es(T) X 100 Dimana : es (T) adalah tekanan uap jenuh suhu udara, es (Tbb) adalah tekanan uap jenuh pada suhu bola basah, ea adalah nilai tekanan uap aktual dengan angka 0.661 merupakan sebuah konstanta psikometri, T (dalam 0C) adalah suhu udara yang diperoleh dari hasil pengukuran, Tbb (dalam 0C) adalah suhu bola basah yang diperoleh dari hasil pengukuran dan RH (dalam %) adalah kelembaban relatif. Dimana es (T). adalah tekanan uap jenuh suhu udara, es (Tbb) adalah. tekanan uap jenuh pada suhu bola basah, ea adalah nilai tekanan uap aktual dengan angka 0.661 merupakan sebuah konstanta psikometri, T (dalam 0C) adalah suhu udara yang diperoleh dari hasil pengukuran, T bb (dalam 0C) adalah suhu bola basah yang diperoleh dari hasil pengukuran dan RH (dalam %) adalah kelembaban relatif. Indeks kenyamanan, penentukan indeks kenyamanan pada penelitian ini berdasarkan persamaan dari Nieuwolt yang menggunakan indikator Temperature Humidity Index (THI). Penentuan indeks kenyamanan THI tersebut menghubungkan antara kondisi suhu udara dan kelembaban udara pada suatu. 16.

(31) wilayah yang akan mempengaruhi kondisi panas di sekitar sehingga akan mempengaruhi kenyamanan manusia (human comfort). Persamaan THI ini merupakan persamaan yang dikembangkan dari persamaan yang telah dibuat oleh Thom. Suhu udara pada persamaan THI memiliki kontribusi yang paling tinggi untuk menentukan indeks kenyamanan yaitu sebesar 80%. Penentuan indeks kenyamanan berdasarkan metode THI yang telah dikembangkan oleh Nieuwolt adalah sebagai berikut: THI = 0.8 T + RH X T 500 dimana THI adalah Indeks kenyamanan, T adalah suhu udara (dalam 0C), dan RH adalah kelembaban udara (dalam %). dimana THI adalah Indeks kenyamanan, T adalah suhu udara (dalam 0C), dan RH adalah kelembaban udara (dalam %). Hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut selanjutnya ditentukan kriteria tingkat kenyamanan sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria Tingkat Kenyamanan No Kriteria. THI (0C). 1.. Sangat Nyaman. 21-24. 2.. Nyaman. 25-27. 3.. Tidak Nyaman. > 27. Sumber: (Emmanuel 2005). 17.

(32) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1. Kondisi Suhu Udara dan Kenyamanan Termal Berdasarkan Indeks THI (Thermal Humidity Index) Pada Lokasi RTH dan Hutan Kota di Makassar. Rata-rata hasil pengukuran indeks kenyamanan yang dilakukan ditiga lokasi di Kota Makassar yaitu pada ruang terbuka hijau Taman Macan, Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota Unhas 4.1.1. Indeks THI (Thermal Humidity Index) Pada Taman Macan. Setelah dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban udara selama lima hari pada tiga waktu yaitu pagi, siang dan sore, maka didapatkan ratarata hasil pengukuran suhu, kelembaban udara dan indeks kenyamanan pada lokasi ruang terbuka hijau Taman Macan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Thermal Humidity Index (THI) Pada Taman Macan Hari Suhu RH Waktu THI Kategori Pengamatan (0C) (%) Pagi 28,39 77,9 22,75 Sangat Nyaman 1 Siang 30,70 69,4 24,60 Sangat Nyaman Sore 29,74 72,3 23,84 Sangat Nyaman Pagi 26,47 86,9 21,22 Sangat Nyaman 2 Siang 31,51 67,9 25,25 Nyaman Sore 29,76 71,3 23,85 Sangat Nyaman Pagi 27,8 80,3 22,27 Sangat Nyaman 3 Siang 31,4 67,4 25,20 Nyaman Sore 29,9 70,1 23,93 Sangat Nyaman Pagi 28,5 77,9 22,82 Sangat Nyaman 4 Siang 30,8 68,4 24,71 Sangat Nyaman Sore 29,9 70,4 23,95 Sangat Nyaman Pagi 27,6 80,9 22,09 Sangat Nyaman 5 Siang 30,4 68,1 24,33 Sangat Nyaman Sore 29,4 72,7 23,53 Sangat Nyaman Rata-rata 29,47 73,5 23,62 Sangat Nyaman Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021 18.

(33) Hasil pengukuran suhu yang dilakukan pada lokasi Ruang Terbuka Hijau di Taman Macan yang disajikan pada berapa Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa dalam lima hari pengukuran dengan tiga waktu yang berbeda setiap hari yaitu pagi, siang dan sore didapatkan nilai suhu, kelembapan dan nilai THI yang bervariasi. Untuk suhu terendah pada waktu pagi yaitu pengukuran dihari kedua sebesar 26.47 0C dan tertinggi pada pengukuran hari ke satu sebesar 28.39 0C, kemudian untuk suhu terendah pada waktu siang yaitu pengukuran dihari ke lima sebesar 30.4 0C dan tertinggi pada pengukuran hari ke dua sebesar 31.51 0C, selanjutnya untuk suhu terendah pada waktu pengkuran sore yaitu pengukuran dihari ke lima sebesar 29.4 0C dan tertinggi pada hari ke dua sebesar 29.76 0C. Dari lima hari pengukuran dapat dilihat bahwa rara-rata suhu harian sebesar 29.47. 0. C, rata-rata. kelembapan sebesar 73.5 %, nilai THI sebesar 23.62, dan termasuk dalam kategori sangat nyaman untuk indeks kenyamanannya. Rata-rata suhu pada lokasi ruang terbuka hijau taman macan selama lima hari pengkuran dapat dilihat pada Gambar 2 .. Gambar 2. Perbandingan suhu tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Macan. 19.

(34) Rata-rata suhu pada lokasi ruang terbuka hijau Taman Macan berdasarkan pada gambar diagram diatas dapat dilihat bahwa suhu tertinggi yaitu pada waktu siang hari dan terendah adalah pada waktu pagi hari. Suhu akan mengalami kenaikan jika menjelang siang dan akan cenderung turun pada waktu sore. Suhu tertinggi dari lima hari pengukuran yaitu pada hari ke dua pada waktu siang dengan suhu sebesar 31.51 0C. Nilai rata-rata kelembaban pada lokasi ruang terbuka hijau taman macan selama lima hari pengukuran dapat dilihat pada Gambar 3.. Gambar 3. Perbandingan kelembaban tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Macan. Kelembaban rata-rata pada ruang terbuka hijau Taman macan yang tersaji pada gambar diagram diatas dapat dilihat bahwa kelembaban tertinggi yaitu pada waktu pagi hari dengan tingkat kelembaban paling tinggi yaitu sebesar 86.9 %, pada hari kedua pengukuran. Tingkat kelembaban terendah yaitu pada waktu siang hari yaitu sebesar 67.4 %, pada hari ke tiga pengukuran. Semakin tinggi tingkat kelembaban artinya tingkat. 20.

(35) kandungan uap air diudara semakin banyak dan akan semakin sejuk udara tersebut. Rata-rata nilai Termal Humidity Index (THI) atau indeks kenyamanan pada lokasi ruang terbuka hijau taman macan dapat dilihat pada Gambar 4.. Gambar 4. Perbandingan nilai THI tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Macan. Rata-rata thermal humidity index (THI) pada ruang terbuka hijau Taman Macan cukup bervariasi semakin tinggi nilai THI maka tingkat kategori kenyamanan semakin berkurang atau kurang nyaman. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa rata-rata THI selama lima hari pengukuran termasuk dalam kategori sangat nyaman.. 21.

(36) 4.1.2. Indeks THI (Thermal Humidity Index) Pada Taman Pakui Sayang. Setelah dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban udara selama lima hari pada tiga waktu yaitu pagi, siang dan sore, maka didapatkan ratarata hasil pengukuran suhu, kelembaban udara dan indeks kenyamanan pada lokasi ruang terbuka hijau Taman Pakui Sayang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Thermal Humidity Index (THI) Pada Taman pakui Sayang. Hari Suhu RH Waktu THI Kategori Pengamatan (0C) (%) Pagi 27,61 77,86 22,13 Sangat Nyaman 1 Siang 30,03 73,00 24,07 Sangat Nyaman Sore 30,97 66,57 24,82 Sangat Nyaman Pagi 28,00 77,00 22,44 Sangat Nyaman 2 Siang 29,96 69,57 24,01 Sangat Nyaman Sore 31,13 67,00 24,94 Sangat Nyaman Pagi 28,03 77,43 22,47 Sangat Nyaman 3 Siang 30,06 72,43 24,09 Sangat Nyaman Sore 31,73 65,57 25,42 Nyaman Pagi 27,71 79,71 22,22 Sangat Nyaman 4 Siang 30,60 71,71 24,52 Sangat Nyaman Sore 31,39 67,29 25,15 Nyaman Pagi 28,27 76,86 22,66 Sangat Nyaman 5 Siang 30,70 67,57 24,60 Sangat Nyaman Sore 30,94 67,29 24,80 Sangat Nyaman Sangat Nyaman Rata-rata 29,81 71,79 23,89 Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021 Rata-rata hasil pengukuran suhu yang dilakukan pada Ruang Terbuka Hijau Taman Pakui Sayang selama lima hari dengan tiga waktu yaitu pagi, siang dan sore yang disajikan pada Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa untuk waktu pengukuran pagi suhu terendah pada hari ke satu sebesar 27.6 0C dan tertinggi pada hari ke lima sebesar 28.3 0C, kemudian untuk pengukuran pada waktu siang, suhu terendah pada hari ke satu dan ke dua. 22.

(37) dengan masing-masing suhu sebesar 30 0C dan untuk suhu tertinggi yaitu pada hari ke lima sebesar 30.7 0C, selanjutnya untuk waktu pengukuran sore, suhu terendah yaitu pada hari ke lima sebesar 30.9 0C dan suhu tertinggi pada hari ke tiga sebesar 31.7 0C. Rata-rata suhu harian untuk Taman Pakui Sayang yaitu 29.8 0C, rata-rata kelembapan sebesar 71.8 %, rata-rata nilai THI sebesar 23.89 dan indeks kenyamanan termasuk dalam kategori sangat nyaman. Rata-rata suhu yang didapatkan pada lokasi ruang terbuka hijau taman pakui sayang dapat dilihat pada grafik yang tersaji pada Gambar 5.. Gambar 5. Perbandingan suhu tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Pakui Sayang. Rata-rata suhu harian pada ruang terbuka hijau Taman Pakui Sayang yang tersaji pada gambar diagram diatas dapat dilihat bahwa suhu tertinggi yaitu pada pengukuran dihari ke tiga pada waktu sore hari dengan suhu sebesar 31.7 0C dan suhu terendah yaitu pada pengukuran di hari pertama yaitu pada waktu pagi hari dengan suhu sebesar 27.6 0C. Suhu udara tertinggi terjadi diwaktu siang hari dan terendah pada waktu pagi hari. 23.

(38) Rata-rata nilai kelembaban yang didapatkan pada lokasi ruang terbuka hijau taman pakui sayang dapat dilihat pada grafik yang tersaji pada Gambar 6.. Gambar 6. Perbandingan kelembaban tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Pakui Sayang. Tingkat kelembaban pada ruang terbuka hijau Taman Pakui Sayang yang disajikan pada gambar diagram diatas dapat dilihat bahwa tingkat kelembaban tertinggi selama lima hari pengukuran yaitu pada waktu pagi hari dan terendah pada sore hari. Kelembaban tertinggi yaitu pada hari empat pengukuran waktu pagi sebesar 79.7 %.. 24.

(39) Rata-rata nilai termal humidity indeks (THI) yang didapatkan pada lokasi ruang terbuka hijau taman pakui sayang dapat dilihat pada grafik yang tersaji pada Gam bar 7.. Gambar 7. Perbandingan nilai THI tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi RTH Taman Pakui Sayang. Rata-rata thermal humidity index (THI) pada ruang terbuka hijau Taman Pakui Sayang yang tersaji pada diagram diatas dapat dilihat bahwa tingkat kenyamanan termasuk dalam kategori sangat nyaman, hal ini disebabkan karena tingkat suhu udaranya sangat tinggi sehingga didapatkan nilai THI yang cenderung tinggi. 4.1.3. Indeks THI (Thermal Humidity Index) Pada Hutan Kota Kampus UNHAS. Setelah dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban udara selama lima hari pada tiga waktu yaitu pagi, siang dan sore, maka didapatkan ratarata hasil pengukuran suhu, kelembaban udara dan indeks kenyamanan pada lokasi Hutan Kota Unhas disajikan pada Tabel 5.. 25.

(40) Tabel 5. Rata-rata Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Thermal Humidity Index (THI) Pada Hutan Kota Kampus UNHAS. Hari Suhu RH Waktu THI Kategori Pengamatan (0C) (%) Pagi 25,63 85,00 20,55 Sangat Nyaman 1 Siang 29,83 71,57 23,91 Sangat Nyaman Sore 29,61 69,57 23,73 Sangat Nyaman Pagi 25,09 84,71 20,11 Sangat Nyaman 2 Siang 29,96 69,57 24,01 Sangat Nyaman Sore 30,23 67,86 24,22 Sangat Nyaman Pagi 24,99 85,57 20,03 Sangat Nyaman 3 Siang 29,41 70,57 23,57 Sangat Nyaman Sore 29,81 66,71 23,89 Sangat Nyaman Pagi 25,00 85,71 20,04 Sangat Nyaman 4 Siang 30,26 68,43 24,25 Sangat Nyaman Sore 29,47 71,14 23,62 Sangat Nyaman Pagi 25,36 85,57 20,33 Sangat Nyaman 5 Siang 30,24 67,86 24,24 Sangat Nyaman Sore 29,70 71,14 23,80 Sangat Nyaman Rata-rata 28,31 74,73 22,69 Sangat Nyaman Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021 Pengukuran yang dilakukan di Hutan Kota Kampus Universitas Hasanuddin didapatkan rata-rata nilai suhu, lembapan dan THI yang tersaji pada Tabel 5 diatas, dimana dilakukan selama lima hari dengan tiga waktu pengkuran yaitu pagi, siang dan sore. Untuk waktu pengukuran pagi didapatkan suhu terendah pada hari ke tiga dan empat dengan masingmasing suhu sebesar 25 0C dan suhu tertinggi pada hari ke satu sebesar 25.63 0C, kemudian untuk waktu pengukuran siang suhu terendah yaitu pada hari ke tiga sebesar 29.4 0C dan suhu tertinggi pada hari ke empat sebesar 30.3 0C. Selanjutnya untuk pengukuran pada waktu sore, suhu terendah yaitu pada pengukuran hari ke empat sebesar 29.5 0C dan pengukuran suhu tertinggi pada hari ke dua sebesar 30.2 0C. Untuk rata-rata suhu harian. 26.

(41) sebesar 28.31 0C, rata-rata kelembapan 74.73 %, rata-rata nilai THI sebesar 22.69 dengan indeks kenyamanan termasuk dalam kategori sangat nyaman. Rata-rata nilai suhu pada lokasi hutan kota unhas yang disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8. Perbandingan suhu tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi Hutan Kota Unhas Rata-rata suhu pada lokasi hutan kota Unhas berdasarkan pada gambar diagram diatas dapat dilihat bahwa suhu tertinggi yaitu pada waktu siang hari dan terendah adalah pada waktu pagi hari. Suhu akan mengalami kenaikan jika menjelang siang dan akan cenderung turun pada waktu sore. Suhu tertinggi dari lima hari pengukuran yaitu pada hari ke empat pada waktu siang dengan suhu sebesar 30.26 0C dan terendah pada waktu pagi hari yaitu pada hari ke tiga dengan suhu sebesar 24.99 0C.. 27.

(42) Rata-rata nilai kelembaban pada hutan kota unhas yang didapatkan dari hasil pengukuran dapat dilihat pada grafik yang tersaji paa Gambar 9.. Gambar 9. Perbandingan kelembaban tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi Hutan Kota Unhas Kelembaban rata-rata pada hutan kota Unhas yang tersaji pada gambar diagram diatas dapat dilihat bahwa kelembaban tertinggi yaitu pada waktu pagi hari dengan tingkat kelembaban paling tinggi yaitu sebesar 85.7 %, pada hari keempat pengukuran. Tingkat kelembaban terendah yaitu pada waktu sore hari yaitu sebesar 66.71 %, pada hari ke tiga pengukuran. Semakin tinggi tingkat kelembaban artinya tingkat kandungan uap air diudara semakin banyak dan akan semakin sejuk udara tersebut.. 28.

(43) Rata-rata nilai termal humidity indeks yang didapatkan pada lokasi hutan kota unhas yang disajikan dalam bentuk grafik, dapat dilihat pada Gambar 10.. Gambar 10. Perbandingan nilai THI tiap hari pengukuran pada pagi, siang dan sore hari pada lokasi Hutan Kota Kampus Unhas. Rata-rata thermal humidity index (THI) pada hutan kota Unhas cukup bervariasi. Nilai THI tertinggi yaitu terjadi pada waktu siang hari, pada hari ke empat pengukuran dengan nilai sebesar 24.25. semakin tinggi nilai THI maka tingkat kategori kenyamanan semakin berkurang atau kurang nyaman. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa rata-rata THI selama lima hari pengukuran termasuk dalam kategori sangat nyaman.. 29.

(44) 4.1.3. Perbandingan Suhu, Kelembaban dan Nilai THI (Thermal Humidity Index) Pada Ruang Terbuka Hijau Taman Macan, Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota UNHAS. Perbandingan dari hasil pengukuran suhu, Kelembaban dan nilai THI dari ketiga lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perbandingan Rata-rata Suhu, Kelembaban dan Nilai THI (Thermal Humidity Index) Pada Ruang Terbuka Hijau Taman Macan, Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota UNHAS. Suhu RH THI Waktu Taman Taman Kampus Taman Taman Kampus Taman Taman Kampus Pakui Pakui Pakui Macan Unhas Macan Unhas Macan Unhas Sayang Sayang Sayang. Pagi. Siang. Sore. Ratarata. 28,39. 27,61. 25,63. 77,9. 77,86. 85,00 22,75. 22,13. 20,55. 26,47. 28,00. 25,09. 86,9. 77,00. 84,71 21,22. 22,44. 20,11. 27,8. 28,03. 24,99. 80,3. 77,43. 85,57 22,27. 22,47. 20,03. 28,5. 27,71. 25,00. 77,9. 79,71. 85,71 22,82. 22,22. 20,04. 27,6. 28,27. 25,36. 80,9. 76,86. 85,57 22,09. 22,66. 20,33. 30,70. 30,03. 29,83. 69,4. 73,00. 71,57 24,60. 24,07. 23,91. 31,51. 29,96. 29,96. 67,9. 69,57. 69,57 25,25. 24,01. 24,01. 31,4. 30,06. 29,41. 67,4. 72,43. 70,57 25,20. 24,09. 23,57. 30,8. 30,60. 30,26. 68,4. 71,71. 68,43 24,71. 24,52. 24,25. 30,4. 30,70. 30,24. 68,1. 67,57. 67,86 24,33. 24,60. 24,24. 29,74. 30,97. 29,61. 72,3. 66,57. 69,57 23,84. 24,82. 23,73. 29,76. 31,13. 30,23. 71,3. 67,00. 67,86 23,85. 24,94. 24,22. 29,9. 31,73. 29,81. 70,1. 65,57. 66,71 23,93. 25,42. 23,89. 29,9. 31,39. 29,47. 70,4. 67,29. 71,14 23,95. 25,15. 23,62. 29,4. 30,94. 29,70. 72,7. 67,29. 71,14 23,53. 24,80. 23,80. 29,47. 29,81. 28,31. 73,5. 71,79. 74,73 23,62. 23,89. 22,69. Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021. 30.

(45) Berdasarkan hasil pegukuran yang dilakukan pada tiga lokasi yaitu ruang terbuka hijau taman macan, taman pakui sayang dan hutan kota kampus unhas, didapatkan nilai rata-rata suhu, kelembaban dan nilai THI (Thermal Humidity Index), yang tersaji pada Tabel 6 diatas. Dari ketiga lokasi tersebut untuk suhu terendah terdapat pada lokasi hutan kota kampus unhas sebesar 28.31 0C dengan kelembaban sebesar 74.73 % dengan nilai THI yaitu 22.69 dan untuk suhu tertinggi yaitu pada lokasi ruang terbuka hijau taman pakui sayang sebesar 29.80 0C dengan nilai kelembaban 71.79 % serta nilai THI sebesar 23.89. 4.2. Identitas Responden Identifikasi responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan dan umur responden. 4.2.1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin identifikasi responden dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Identitas Responden Berdasarkan Umur Yang Mengunjungi Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota Di Makassar Jenis Kelamin. Junlah Responden. Persentase (%). 1. Laki-laki. 21. 42%. 2. Perempuan. 29. 58%. 50. 100%. No. Jumlah Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021. Berdasarkan Tabel 7 diatas menunjukkan bahwa dari 50 responden yang mengunjungi ruang terbuka hijau Taman Macan, Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota Unhas dalam penelitian ini sebanyak 21 orang responden yang. 31.

(46) berjenis laki-laki dengan persentase 42 % dan 29 orang responden yang berjenis kelamin Perempuan dengan persentase 58 %. 4.2.2. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan yang mengunjungi mengunjungi ruang terbuka hijau Taman Macan, Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota Unhas dalam penelitian ini berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Yang Mengunjungi Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota Di Makassar. NO. Tingkat Pendididkan. Jumlah Responden. Persentase (%). 1. SD. -. -. 2. SMP. -. -. 3. SMA. 47. 94%. 4. Sarjana ( S1 ). 3. 6%. 5. Pengangguran. -. -. 50. 100%. Jumlah Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021. Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang mengunjungi ruang terbuka hijau Taman Macan, Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota Unhas, berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak berada pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 47 orang responden dengan persentase 94 % dan dan S1 sebanyak 3 orang responden dengan persentase 6 %.. 32.

(47) 4.2.3. Identitas Responden Berdasarkan Umur Identitas responden berdasarkan umur yang mengunjungi mengunjungi ruang terbuka hijau Taman Macan, Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota Unhas dalam penelitian ini berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Identitas Responden Berdasarkan Umur Yang Mengunjungi Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota Di Makassar. NO. Klasifikasi Umur. Jumlah Responden. Persentase (%). 1. 10-19. 16. 32. 2. 20-29. 31. 62. 3. 30-39. 1. 2. 4. 40-49. 2. 4. 5. 50-59. -. -. 50. 100 %. Jumlah Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021. Dari Tabel 9 diatas menunjukkan bahwa dari 50 responden berdasarkan klasifikasi umur yang mengunjungi ruang terbuka hijau Taman Macan, Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota Unhas dari yang terbanyak hingga yang paling sedikit yaitu klasifikasi umur 20 - 29 tahun sebanyak 31 orang responden dengan persentase 62 %, klasifikasi umur 10 - 19 tahun sebanyak 16 orang responden dengan persentase 32 %, klasifikasi umur 40 49 tahun sebanyak 2 orang responden dengan persentase 4 % dan yang paling sedikit dari umur 30 - 39 tahun yaitu 1 orang responden dengan persentase 2 %. 33.

(48) 4.2.4. Persepsi Pengunjung Ruang Terbuka Hijau Taman macan, Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota di Makassar Terhadap Tingkat Kenyamanan. Jumlah responden yang diwawancarai ialah sebanyak 50 orang dimana dimasing masing ruang terbuka hijau Taman Macan sebanyak 15 orang, ruang terbuka hijau Taman Pakui Sayang 15 orang dan Hutan Kota Unhas sebanyak 20 orang. Tabel 10. Kategori dan Persentase THI Pada Ruang Terbuka Hijau Taman Macan, Ruang Terbuka Hijau Taman Pakui Sayang dan Hutan Kota Unhas. Jumlah Pendapat No Kategori Persentase Responden 1 Sangat Nyaman 10 20 % 2 Nyaman 25 50 % 3 Tidak Nyaman 15 30 % Jumlah 50 100 % Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021. Gambar 11. Persentase THI Ruang Terbuka Hijau Dan Hutan Kota Di Makassar Hasil wawancara dengan responden pada tiga lokasi yaitu ruang terbuka hijau Taman Macan, ruang terbuka hijau Taman Pakui Sayang dan hutan kota Unhas yang disajikan pada Gambar diagram diatas, dapat dilihat bahwa responden. 34.

(49) dengan persepsi yang menyatakan sangat nyaman sebanyak 20 %, Nyaman sebanyak 50 % dan Tidak Nyaman 30 %.. 35.

(50) V. PENUTUP. 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ruang terbuka hijau dan hutan Kota di Makassar dapat disimpulkan bahwa untuk ruang terbuka hijau Taman Macan dan Taman Pakui Sayang, kenyamanan termal berdasarkan indeks THI termasuk dalam kategori sangat nyaman dengan nilai THI nya masingmasing 23.62 dan 23.89, kelembaban 73.5 % dan 71.8 % serta suhunya 29.47 0C dan 29.8 0C sedangkan untuk Hutan Kota kampus Unhas kenyamanan termal berdasarkan indeks THI termasuk dalam kategori sangat nyaman dengan nilai THI 22.69 dengan nilai suhu, kelembaban yaitu 28.31 0C dan 74.73 %. Semakin besar dan semakin banyak vegetasi suatu kawasan RTH dan hutan kota maka tingkat kesejukan yang dirasakan akan semakin besar pula. Kawasan dengan RTH dan hutan kota yang lebih banyak vegetasi akan memiliki kondisi suhu udara yang lebih sejuk. Kondisi lingkungan di RTH seperti kerapatan vegetasi di sekitar area dan kondisi lalu lintas di sekitar RTH menjadi faktor yang mempngaruhi tingkat kesejukan dan kenyamanan di daerah tersebut. RTH dan hutan kota memiliki pengaruh yang sangat positif terhadap kenyamanan. Naungan yang diberikan oleh RTH dan hutan kota akan memberikan nilai THI yang lebih kecil ( kategori nyaman), sehingga berdasarkan hasil yang didapat maka RTH dan hutan Kota Makassar termasuk ke dalam kategori nyaman. Oleh karena itu keberadaan RTH di perkotaan, khususnya Kota Makassar, sangat penting untuk mengendalikan iklim mikro di perkotaan sehingga mendukung kondisi yang lebih nyaman di sebuah kota. 36.

(51) 5.2. Saran Adapun saran dari peneliti untuk peningkatan kenyaman dari ruang terbuka hijau yang ada di Kota Makassar agar lebih di perhatikan lagi dari segi penataan, kebersihan, fasilitas dan sarana prasarana pendukung lainnya bagi kenyaman pengunjung.. 37.

(52) DAFTAR PUSTAKA. Aprihatmoko. F. 2013. Analisis Hubungan Antara Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dan Indeks Kenyamanan. Departemen Geofisika dan Metereologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Departemen Dalam Negeri. 1988. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988. Tentang: Penataan RTH di Wilayah Perkotaan. Departemen Dalam Negeri. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang: Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. Departemen Dalam Negeri. 2007. Undangundang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007. Tentang: Penataan Ruang. Effendy S, Bey A, Zain AFM, Santosa I. 2006. Peranan Ruang Terbuka Hijau dalam Mengendalikan Suhu Udara dan Urban Heat Island Wilayah JABOTABEK. J Agromet Indonesia 20(1):23-33. Emmanuel R. 2005 Thermal Comfort Implications of Urbanization in a Warmhumid City: The Colombo Metropolitan Region (CMR), Sri Lanka. J Building and Evironment 40: 1591-1601. Evert, A. 2017. Tingkat Kenyamanan Di Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Kota Bekasi. Prodi Kehutanan.Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Hadi R, Lila KA, Gunadi IGA. 2012. Evaluasi Indeks Kenyamanan Taman Kota (Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung) Denpasar, Bali. J Agroekoteknologi Tropika 1:3445 Hidayat IW. 2010. The Ecological Role of Trees and Their Interactions in Forming the Microclimate Amenity of Environment. J Bumi Lestari 10(2):182190. Shahidan MF, Shariff MKM., Jones P, Shalleh E, Abdullah AM. 2010. A Comparison of Mesua ferrea L. And Hurra crepitans L. For Shade Creation and Radiation Modification in Improving Thermal Comfort. J Landscape and Urban Planning 97:168181. Sinulingga BD. 2005. Pembangunan Kota: Tinjauan Regional dan Lokal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.. 38.

(53) Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Lembaran Kuisioner Kerja Praktek Temperature humidity index dan kenyamanan pengunjung di beberapa ruang terbuka hijau di kota Makassar Nama peneliti. : JASMIL. Tanggal Wawancara : Judul Peneliti. : Temperature humidity index dan kenyamanan pengunjung di beberapa ruang terbuka hijau di kota Makassar. Tempat wawancara. :. Titik Koordinat. :. Nomor Responden. :. I. Identitas Responden Nama. :. Jenis kelamin. :. Umur. :. Pekerjaan. :. Pendidikan. :. Asal daerah. :. II. Pendapat Pengunjung 1. Apakah Fungsi ruang Terbuka Hijau menurut anda? a. Sebagai peneduh / penyerap sinar matahari b. Penyedia udara bersih c. Berekreasi d. Mengurangi polusi udara yang disebabkan asap kendaraan e. Tempat bersosialisasi 2. Seperti apakah bentuk penataan ruang terbuka hijau yang baik menurut anda? a. Tanaman yang ditanam tanpa adanya pengaturan penataannya b. Tanaman yang ditanam dengan penataan rapi dan adanya jarak antar tanamannya c. Tanaman yang ditata rapi dengan fasilitas public yang menunjang.. 39.

(54) 3. Menurut anda bagaimana ketersedian ruang terbuka hijau di Kota Makassar? a. Kurang banyak b. Cukup banyak c. Sangat banyak 4. Apakah anda sudah merasa nyaman berada disekitar ruang terbuka hijau? a. Kurang Nyaman b. Cukup Nyaman c. Sangat Nyaman 5. Apakah suhu disekitar ruang terbuka hijau sudah terasa nyaman? a. Kurang Nyaman b. Cukup Nyaman c. Sangat Nyaman 6. Apakah Kelembapan disekitar ruang terbuka hijau telah memberikan rasa nyaman bagi anda? a. Kurang Nyaman b. Cukup Nyaman c. Sangat Nyaman 7. Apakah keberadaan ruang terbuka hijau memebri pengaruh posistif terhadap kegiatan yang anda lakukan? a. Ya b. Tidak 8. Apakah penataan ruang terbuka hijau sudah sesuai dari segi keteduhan menurut anda? a. Ya b. Tidak 9. Menurur anda seberapa penting keberadaan ruang tebruka hijau di Kota Makassar? a. Tidak penting b. Kurang Penting c. Sangat Penting 10. Apakah menurut anda keberadaan vegetasi di ruang terbuka hijau sudah cukup untuk memberikan rasa nyaman saat berada di sekitar kawasan ruang terbuka hijau? a. Tidak Cukup 40.

(55) b. Kurang Cukup c. Sangat Cukup 11. Menurut anda apa jenis tanaman yang memberikan kenyamanan? a. Pohon b. Perdu c. Semak d. Rumput III. Preferensi Pengunjung 1. Apakah elemn ruang terbuka hijau yang pelru ditambahkan? a. Pohon peneduh b. Tempat sampah c. Tempat duduk d. Kolam e. Fasilitaa lainnya 2. Penataan ruang terbuka hijau yang anda harapakan? a. Tumbuhannya hidup alami tanpa penataan b. Tumbuhannya hidup tertata dengan jenis tanamn yang beragam c. Tumbuhannya hidup tertatat dengan berbagai jenis tanaman dan fasilitas pendukung 3. Dalam ruang terbuka hijau manfaat apa yang anda inginkan? a. Kenyamanan yang paling penting b. Berproduksi sehingga dapat dipanen hasilnya c. Pentaan dengan estetika yang bagus d. Manfaat lingkungan 4. Tipe tanaman yang memberikan rasa nyaman? a. Pohon berdaun lebat b. Pohon berdaun jarang c. Semak d. Rumput. 41.

(56) Lampiran 2. Data Mentah Penelitian. No Waktu. 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7. Pagi 07,00 07,05 07,10 07,15 07,20 07,25 07,30 Siang 13,30 13,35 13,40 13,45 13,50 13,55 14,00 Sore 17,00 17,05 17,10 17,15 17,20 17,25 17,30. Taman Macan P1 P2 P3 P4 P5 Suhu RH Suhu RH Suhu RH Suhu RH Suhu RH 28.5 28.5 28.3 28.4 28.4 28.1 28.5. 79 76 79 78 77 78 78. 26.2 26.9 26.4 26.3 26.2 26.6 26.7. 86 87 86 88 87 88 86. 27 27.8 27.7 27.8 27.9 28.1 28.2. 81 83 82 80 79 79 78. 28.5 28.6 28.6 29.1 28.4 28.4 27.7. 78 78 79 77 78 76 79. 27.9 27.7 27.6 27.5 27.4 27.3 27.5. 80 83 79 79 81 82 82. 30.1 30.3 30.3 30.6 30.8 31.3 31.5. 70 70 68 70 70 69 69. 30.5 30.8 31.2 31.4 32.2 32.3 32.2. 69 68 69 67 68 67 67. 31.1 31.3 32.2 31.1 31.2 31.1 32.1. 69 69 67 68 66 67 66. 31.2 31.3 30.3 31.1 30.2 31.2 30.5. 68 68 69 68 67 69 70. 30.2 30.2 30.3 30.2 30.3 30.4 30.9. 71 68 68 69 67 68 66. 28.6 28.9 29.3 29.8 30.1 30.6 30.9. 78 76 74 76 69 67 66. 28.6 28.9 29.1 30.1 30.1 30.6 30.9. 79 77 70 69 67 68 69. 28.5 29 30.1 30 30 30.7 30.7. 76 78 67 69 68 66 67. 28.5 29 30 30.2 30.2 30.5 30.8. 78 73 69 66 67 69 71. 28 28.2 28.4 29.8 30.2 30.4 30.5. 76 77 74 74 70 68 70. Rata-rata suhu dan kelembaban harian pada RTH Taman Macan. No. Waktu. 1 2 3. Pagi Siang Sore. P1 P2 Suhu RH Suhu RH 28.4 77.9 26.5 86.9 30.7 69.4 31.5 67.9 29.7 72.3 29.8 71.3. Taman Macan P3 P4 Suhu RH Suhu RH 27.79 80.3 28.5 77.86 31.44 67.4 30.8 68.43 29.86 70.1 29.9 70.43. P5 Suhu RH 27.56 80.9 30.36 68.1 29.36 72.7. 42.

(57) Taman Pakui Sayang No Waktu P1 P2 P3 P4 P5 Suhu RH Suhu RH Suhu RH Suhu RH Suhu RH Pagi 1 07,00 27.5 78 27.4 79 27.5 80 27.1 81 27.5 80 2 07,05 27.5 79 27.5 77 27.5 78 28.1 79 27.4 81 3 07,10 27.6 77 27.6 78 27.9 77 27.5 82 27.6 80 4 07,15 27.6 77 27.6 80 28.1 77 27 83 28.7 78 5 07,20 27.7 79 28.5 75 27.8 76 27.8 78 29.3 75 6 07,25 27.7 76 28.4 76 28.5 78 28 77 28.5 73 7 07,30 27.7 79 29 74 28.9 76 28.5 78 28.9 71 Siang 1 13,30 29.4 75 29.1 70 29.3 77 29.9 76 30.1 68 2 13,35 29.6 76 29.4 69 29.5 76 30.2 75 30.3 68 3 13,40 29.8 74 29.7 72 29.8 78 30.3 73 30.4 69 4 13,45 29.9 75 29.9 70 30.1 70 30.6 70 30.6 67 5 13,50 30.2 73 30.2 68 30.3 70 30.8 71 30.8 68 6 13,55 30.5 69 30.5 69 30.5 69 31.1 68 31.2 67 7 14,00 30.8 69 30.9 69 30.9 67 31.3 69 31.5 66 Sore 1 17,00 30.3 68 30.5 68 31.2 65 30.8 69 30.4 69 2 17,05 30.4 67 30.7 68 31.3 65 30.9 68 30.5 67 3 17,10 30.7 67 30.9 69 31.5 67 31.2 65 30.7 69 4 17,15 30.9 68 31.2 67 31.7 66 31.5 67 30.9 68 5 17,20 31.2 66 31.3 66 31.9 68 31.6 67 31.2 65 6 17,25 31.5 64 31.5 65 32.1 64 31.8 68 31.3 67 7 17,30 31.8 66 31.8 66 32.4 64 31.9 67 31.6 66. Rata-rata suhu dan kelembaban harian RTH Taman Pakui Sayang Taman Pakui Sayang No Waktu P1 P2 P3 P4 P5 Suhu RH Suhu RH Suhu RH Suhu RH Suhu RH 1 Pagi 27.6 77.9 28 77 28 77.4 27.71 79.71 28.3 76.9 2 Siang 30 73 30 69.57 30.1 72.4 30.6 71.71 30.7 67.6 3 Sore 31 66.6 31.1 67 31.7 65.6 31.39 67.29 30.9 67.3. 43.

(58) No. 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7. Waktu Pagi 07,00 07,05 07,10 07,15 07,20 07,25 07,30 Siang 13,30 13,35 13,40 13,45 13,50 13,55 14,00 Sore 17,00 17,05 17,10 17,15 17,20 17,25 17,30. P1 Suhu RH. Kampus UNHAS P2 P3 P4 P5 Suhu RH Suhu RH Suhu RH Suhu RH. 24.9 24.9 25.3 25.7 25.9 26.2 26.5. 89 89 85 86 80 82 84. 24.3 24.4 24.8 25.1 25.4 25.7 25.9. 88 87 87 85 82 83 81. 23.9 24.3 24.7 24.9 25.2 25.6 26.3. 89 88 86 87 83 84 82. 24.1 24.4 24.7 24.9 25.4 25.6 25.9. 88 88 86 87 84 85 82. 24.7 24.9 25.2 25.5 25.2 25.9 26.1. 87 88 87 85 84 86 82. 28.9 29.2 29.5 29.8 30.1 30.4 30.9. 77 73 74 72 69 67 69. 29.2 29.5 29.7 29.9 30.2 30.5 30.7. 71 73 69 69 70 67 68. 28.7 28.9 29.3 29.5 29.6 29.8 30.1. 76 75 73 69 68 69 64. 29.5 29.8 30.1 30.3 30.5 30.7 30.9. 71 73 67 68 68 67 65. 29.6 29.8 30.1 30.3 30.5 30.6 30.8. 72 71 67 67 66 67 65. 28.8 29.1 29.4 29.7 29.8 30.1 30.4. 73 69 69 70 70 67 69. 29.6 29.8 30.1 30.3 30.4 30.6 30.8. 71 69 68 66 68 66 67. 29.3 29.4 29.6 29.8 30 30.2 30.4. 69 69 67 66 65 66 65. 28.9 29.1 29.3 29.5 29.6 29.8 30.1. 75 71 73 71 70 69 69. 29.1 29.4 29.5 29.7 29.8 30.1 30.3. 78 76 70 72 68 66 68. Rata-rata suhu dan kelembaban harian Hutan Kota Unhas. No Waktu 1 Pagi 2 Siang 3 Sore. UNHAS P5 P1 P2 P3 P4 Suhu RH Suhu RH Suhu RH Suhu RH Suhu RH 25.6 85 25.1 84.71 25 85.6 25 85.71 25.4 85.6 29.8 71.6 30 69.57 29.4 70.6 30.26 68.43 30.2 67.9 29.6 69.6 30.2 67.86 29.8 66.7 29.47 71.14 29.7 71.1. 44.

(59) Lampiran 3. Pendapat Pengunjung Tentang Tingkat Kenyamanan RTH dan Hutan Kota Di Makassar.. No. Lokasi. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35. Unhas. Taman Macan. Nama Afrilla s Hidayat Muh. Rifki Yusril muh. Rifki sahir A. Sulkurniawan Esya Agial H Vega melianti v Rahmatullah Indah Gita Cahyani Radita Mutiara P Mita Anastasya p Musvira Awaliyah Andi Nurul Afta Wahyuni Liyana Naira Athila Sahrah Besse Darmawati Irma Anggriani Jumriani Gatot Aji P Syaka Alif Wilber Cypriano Nikodemu Bundeng Novalino Putra Annisa Sukma St. Hajar Arika Maharani Nabla nur afifa Magawati Waliyah. Kategori Sangat Tidak Nyaman Nyaman Nyaman √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 45.

(60) Kategori No. 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50. Lokasi. Nama. Sangat Tidak Nyaman Nyaman Nyaman. Taman Pakui Sayang. Chairul Anwar Akbar Syaputra Andi Restu Harif Musnar Salim Sumaskin Asbar Mahdi Asbi Windi Ayu windira Ferlin Erlina Embejo Reski rhmadani Cindi Aprilla Nirmasari Jumlah. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10. √ 25. 15. 46.

(61) Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian. Kegiatan Wawancara di Taman Macan. Kegiatan Wawancara di Hutan Kota UNHAS. 47.

(62) Kegiatan Wawancara di Taman Pakui Sayang. Kegiatan Pengambilan Suhu di Hutan Kota UNHAS. 48.

(63) Kegiatan Pengambilan Suhu di Taman Pakui Sayang. 49.

(64) Kegiatan Pengambilan Suhu di Taman Macan. Alat Pengambil Suhu (Termometer) Lampiran 5. Surat Izin Penelitian. 50.

(65) 51.

(66) RIWAYAT HIDUP. Penulis lahir di Balla, 21 April 1994. Penulis merupakan anak ke 5 dari lima bersaudara dan merupakan buah hati dari pasangan Juhari dan Wati. Jenjang pendidikan penulis yang ditempuh yaitu masuk ke SDN 94 Balla tahun 2002 sampai 2008. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP 1 Baraka dan tamat pada tahun 2011. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Baraka (SMAN 5 Enrekang) dan tamat pada tahun 2014. Kemudian pada tahun 2015 penulis lulus pada Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar program strata 1 (S1).dan pada tahun 2019, akan menyelesaikan studinya dengan judul skripsi: “Temperatur Humidity Index dan. Kenyamanan. Pengunjung. Di Beberapa. Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar”.. 52.

(67) Scanned by TapScanner.

(68) Scanned by TapScanner.

(69)

Referensi

Dokumen terkait

Penyedian Barang/jasa memiliki pengalaman paling sedikit 1 (satu) kali menyediakan barang sejenis dalam kurun waktu selama 4 tahun terakhir, termasuk pengalaman sub kontrak

Industri batik Sembung mampu memproduksi rata-rata 100 lembar kain batik per harinya, dengan banyaknya produksi yang dilakukan menghasilkan limbah cair yang

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Prioritas Nasional Tahun 2019- 2024, ditetapkan 6 (enam) Sasaran Strategik Kementerian Dalam Negeri. Adapun tujuan dan Sasaran

Tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan untuk ekstrak dye pada DSSC yaitu kulit buah kersen, buah senduduk, daun eceng gondok dan bunga kuning rawa.. Macam-macam buah,

Dalam rangka privatisasi yang ditargetkan dalam tahun 2002 dapat berhasil lebih baik, penulis merekomendasikan beberapa hal, pertama untuk menarik investor agar bersedia

Bagi peneliti lain yang akan mengka ji Location Based Advertising disarankan untuk tetap menggunakan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi intelektual skripsi saya yang berjudul “PENENTUAN STRATIGRAFI 3 DIMENSI DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH PUTRI CEMPO

Dalam kehidupan masyarakat Jawa berbagai macam ragam seni dan budaya hingga kini masih bertahan dan dijalankan, salah satu bentuk upaya dalam pemaknaan ini dapat