• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya diukur dengan besarnya keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan melainkan sumber daya manusia juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, sumber daya manusia yang dibutuhkan pada sebuah perusahaan adalah sumber daya manusia yang handal dapat menunjang kegiatan perusahaan akan berjalan dengan lancar. Tercapainya tujuan perusahaan salah satunya sangat tergantung pada baik buruknya kinerja karyawan. Menurut Sutrisno (2012:7) dalam, Friska (2018). Hal ini menunjukan ada hubungan yang positif antara perusahaan dengan kinerja karyawan. Untuk itu perusahaan harus mampu memperhatikan karyawan, mengarahkan karyawan, serta memotivasi karyawan. Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah lingkungan kerja, budaya organisasi dan disiplin kerja.

Tujuan perusahaan akan dapat tercapai melalui kinerja yang positif dari karyawan, karyawan dapat mencapai hasil yang positif pula dalam peningkatan kinerja perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan akan mendapatkan hambatan dalam mencapai tujuan apabila kinerja karyawan tidak efektif dalam arti tidak dapat memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh perusahaan. Dengan demikian keberhasilan organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan. Menurut H. Jackson dalam Muhammad (2017:6), dalam Ahmad (2019).

Perusahaan merupakan suatu sistem yang terbuka, dalam arti tidak dapat terlepas dari lingkungannya, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Salah satu faktor yang paling dominan atas kinerja karyawan yaitu lingkungan kerja yang baik dan segala sesuatu yang berada di sekitar

(2)

para karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan. Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan dan meningkatkan kinerja karyawan. Semakin baik lingkungan kerjanya, maka semakin meningkat pula kinerja tersebut sehingga perusahaan atau sebuah organisasi seharusnya menyediakan lingkungan kerja yang baik, seperti lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja non fisik. Lingkungan itu sendiri mengalami perubahan-perubahan. Sehingga organisasi atau perusahaan dapat bertahan hidup adalah perusahaaan yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Menurut George (2006;23) lingkungan kerja dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaann Berdasarkan hasil penelitian dari Angel Susanti Mandagie, Lotje Kawat Yantje Uhing dalam artikel yang berjudul pengaruh lingkungan kerja komunikasi dan stress kerja terhadaap kinerja kayawan pada politeknik kesehatan manado terbit di Jurnal EMBA Volume 4, No. 1, Maret 2016. Menghasilkan kesimpulan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Demikian pula lingkungan kerja dan situasi kerja memberikan kenyamanan sehingga dapat mendorong kinerja karyawan, dalam hasil pengamatan menurunya kinerja karyawan salah satunya adalah karena kurangnya perhatian dari pimpinan kepada karyawannya, karena tidak hanya kualitas atau tujuan perusahaan yang dipentingkan, akan tetapi kenyamanan di tempat kerja dan hubungan harmonis antara pemimpin dengan karyawan juga penting, dengan begitu kondisi kerja akan semakin baik.

Kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi. Menurut Jufrizen (2017) Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan mempersiapkan karakteristik dari budaya suatu organisasi. Budaya organisasi dapat mencerminkaan sifat-sifat dan ciri-ciri yang dirasakan terdapat dalam lingkungan kerja yang dan timbul karena kegiatan organisasi yang dilakukan secara sadar atau tidak dan dianggap mempengaruhi perilaku serta kepribadian organisasi. Dalam hal ini berarti

(3)

budaya organisasi yang terpelihara dan tumbuh dengan baik akan mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Budaya organisasi juga mempengaruhi perilaku dan sikap anggota organisasi kemudian akan menentukan kinerja karyawan. Budaya organisasi diartikan sebagai norma dan nilai yang menjadi pedoman perilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan bertindak sesuai dengan budaya populer agar dapat diterima oleh lingkungannya. Budaya organisasi juga dapat diartikan sebagai simbol, pola-pola dari kepercayaan yang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai perekat yang menyatukan organisasi. Berdasarkan hasil penelitian dari Ketut Agustini, I Made Ardwi Pradnyana dalam artikel yang bejudul hubungan organisasi belajar dan budaya organisasi terhadap kinerja, fakultas teknik dan kejurusan undiksha terbit di jurnal Karmapati, Volume 5, No. 2, 2016. Menghasilkan kesimpulan bahwa budaya organisasi memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Untuk membangun budaya organisasi yang kuat membutuhkan suatu proses karena perubahan yang terjadi dalam organisasi menyangkut perubahan orang-orang yang berada dalam organisasi termasuk di dalamnya perbedaan persepsi, keinginan, sikap, dan perilaku. Kesesuaian antara karakteristik organisasi dengan keinginan karyawan harus dicapai yang mengarah pada tingkat kebersamaan yang tinggi. Dalam menyiapkan perubahan, karyawan diharapkan merasa aman dan bahagia dalam melakukan pekerjaannya. Sehingga dengan demikian, karyawan akan bersedia menerima perubahan dengan tulus tanpa ada rasa takut atau terpaksa. Sejalan dengan hal tersebut, dapat dipahami bahwa budaya organisasi memiliki peran yang amat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan

Kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan hal penting juga dalam suatu perusahaan. Disiplin kerja yang dibentuk oleh pemimpin untuk diterapkan oleh bawahannya sehingga dapat menciptakan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya karena karyawan menyadari akan kewajibannya dan tentu akan

(4)

mengutamakan hasil kerja yang baik sesuai dengan standar yang telah diterapkan. Menurut Azwar et.al (2015). Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, semakin tinggi disiplin yang dimiliki tiap karyawan maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan. Menurut Ardana, Mujianti, dan Utama (2011, p. 134) disiplin kerja merupakan suatu sikap bertindak positif yang dilakukan individu seperti menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan menerima setiap konsekuensi yang dilakukan. Menurut Turangan, Reynold, Sifrid dan Maria (2016) menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan salah satu faktor sikap dalam bertindak yang mempengaruhi kinerja. Disiplin yang baik yakni menunjukan bagaimana seseorang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Berdasarkan hasil penelitian dari Natalia Susanto dalam artikel yang berjudul pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada divisi penjualan PT. REMBAKA terbit di jurnal AGORA Volume. 7, No. 1 (2019). Menghasilkan kesimpulan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, mendapatkan informasi yaitu : penurunan tingkat kedisiplinan karyawan disebabkan karena adanya 2 faktor. Faktor pertama yaitu Human Error: karena masih ada beberapa karyawan yang datang terlambat ke kantor. Waktu yang seharusnya sudah digunakan untuk bekerja, akibat terlambat jadi mengulur waktu penyelesaian. Kurang nya kefokusan dan konsentrasi karyawan akibat kelelahan. Memang tidak semua karyawan melakukan hal-hal yang bersifat melanggar terhadap peraturan perusahaan, ada juga karyawan yang selalu disiplin dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada nya. Faktor yang kedua yaitu Machine Error : karena kurang nya quality control dan pemeliharaan.

(5)

Tabel 1.1

Data Keterlambatan Kerja Karyawan PT. DNP Indonesia Divisi Bobbin Cutting

Periode (Desember 2020- Mei 2021)

Bulan Jumlah Karyawan Karyawan Terlambat Presentase (%) Desember 78 5 0,65 Januari 78 5 0,65 Ferbuari 78 6 0,76 Maret 78 8 0,10 April 78 5 0,65 Mei 78 7 0,89 Sumber : PT. DNP Indonesia.

Dari tabel 1.1 diketahui bahwa keterlambatan karyawan PT. DNP Indonesia Divisi Bobbin Cutting. Dilihat rata-rata keterlambatan karyawan pada bulan Desember yaitu 0,65%, sedangkan dilihat pada bulan berikutnya juga meningkat menjadi 0,89% diakhir Mei. Hal ini menunjukan bahwa keterlambatan karyawan masih berada pada standar yang ditetapkan, akan tetapi perusahaan harus mengupayakan agar presentase tidak bertambah.

Berdasarkan fenomena dan masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Study Kasus Divisi Bobbin Cutting Pada PT. DNP Indonesia Karawang”.

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah disampaikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Divisi Bobbin Cutting PT. DNP Indonesia Karawang?

2. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Divisi Bobbin Cutting PT. DNP Indonesia Karawang?

3. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Divisi Bobbin Cutting PT. DNP Indonesia Karawang.

(6)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penyebab mengapa terjadinya penurunan kinerja karyawan pada divisi bonbin cutting di PT. DNP Indonesia plant karawang, maka tujuan penelitian ini yakni:

1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada divisi bobbin cutting PT. DNP Indonesia plant karawang 2. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada divisi bobbin cutting PT. DNP Indonesia plant karawang 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

pada divisi bobbin cutting PT. DNP Indonesia plant karawang

1.4 Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah atau memfokuskan penelitian untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas. Peneliti membatasi masalah penelitian pada pengaruh lingkungan kerja, budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Study Kasus Divisi Bobbin Cutting Pada PT. DNP Indonesia Karawang.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapan akan memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis kepada semua pihak yang membaca:

1. Manfaat teoritis

Semoga hasil kesimpulan dari pada penelitian karya ilmiah ini akan menjadi sarana pengembangan teori ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam sumber daya manusia yang selama ini diperoleh dibangku kuliah untuk kemudian dapat diterapkan pada dunia kerja

2. Manfaat praktis

Semoga hasil dari penelitian karya ilmiah ini akan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para khalayak yang membaca hasil karya ilmiah ini.

(7)

1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab yang berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Merupakan tinjauan atas teori-teori dari literatur yang dijadikan landasan berfikir didalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori mengenai lingkungan kerja, budaya organisasi disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. BAB III : METODE PENELITIAN

Membahas mengenai metodologi di dalam melakukan penelitian ini. Pada bagian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, jadwal penelitian, model penelitian, banyaknya populasi dan sampel pada penelitian, serta dijelaskan pula jenis data yang diperoleh dan uji apa saja yang digunakan dalam pengolahan data sehingga mendapatkan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dimana pada bab ini dibahas secara mendetail mengenai hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan oleh penelitian ini berlangsung.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan atas hasil penelitian yang merupakan jawaban dari perumusan masalah.

Referensi

Dokumen terkait

Orang yang percaya bahwa keluarga dan teman sebayanya mendukung tindakan vaksinasi akan lebih meningkatkan keinginannya dalam melakukan vaksinasi (Boehner et al.,

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Pada tahap pertama penelitian, dilakukan pemeriksaan psikologik yang ditujukan untuk mendapatkan gambaran kemampuan dasar, sikap kerja dan kepri- badian, yang

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1973 Tanggal 23 Pebruari 1973 Tentang Penegasan Perbatasan Antara Prop.. Kalsel

penggunaan lahan , dan tanah. Survei lapangan dimaksudkan untuk mengecek dan melengkapi hasil pemetaan bentuk lahan , pengukuran kedalaman air tanah dan EC dari sumur

This research is intended to know the effect of carbofuran at sublethal doses on the food consumption rate, assimilation efficiency and growth rate of Pheretima javanica

Judul Tugas Akhir : Sistem Administrasi Usaha Rental Mobil pada Unit.. Usaha Rental Mobil Arlinta Surabaya Dosen Pembimbing 1 : Nur Cahyo Wibowo, S.kom, M.kom Dosen Pembimbing 2