• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah 1 Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah 1 Agung Republik Indonesia"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

Nomor : 29/Pid.B/2014/PN.Sidrap.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sidrap yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :

Nama lengkap : ASHAR alias ACO bin SIDING;

Tempat lahir : Siwa, Wajo

Umur / tanggal lahir : 18 Tahun / tahun 1995 Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Desa Belawae, Kec. Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang

Agama : Islam

Pekerjaan : Petani

Terdakwa ditahan dalam rumah tahanan negara berdasarkan perintah/penetapan penahanan oleh :

- Penyidik sejak Tanggal 05 Oktober 2013 /d 24 Oktober 2013;

- Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 25 Oktober 2013 s/d 03 Desember 2013;

- Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri tahap I sejak tanggal 04 Desember 2013 s/d 02 Januari 2014;

- Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri tahap II sejak tanggal 03 Januari 2014 s/d 01 Februari 2014;

- Penuntut Umum sejak tanggal 29 Januari 2014 s/d 17 Februari 2014;

- Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidrap sejak tanggal 12 Februari 2014;

s/d 13 Maret 2014 ;

- Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Sidrap sejak tanggal 14 Maret 2014 s/d 12 Mei 2014 ;

Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukumnya, MUH. NASIR, SH., berdasarkan Penetapan No. 29/Pen.Pid/2014/PN.Sidrap tanggal 19 Pebruari 2014;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pengadilan Negeri tersebut ;

Telah mempelajari berkas perkara yang bersangkutan ; Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa ; Telah memperhatikan barang bukti ;

Menimbang, bahwa terdakwa diajukan ke persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum atas dakwaan sebagai berikut :

KESATU : Primair

Bahwa ia terdakwa ASHAR ALS ACO BIN SINDING pada hari Kamis tanggal 03 Oktober 2013 sekitar pukul 22.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Oktober Tahun 2013 bertempat di Dusun I desa Belawae Kec. Pitu Riasse Kabupaten sidrap suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sidrap, dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain yaitu Saharuddin Bin Kandacong, Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

- Pada awalnya terdakwa hendak pulang ke rumahnya setelah membeli rokok lalu pada saat terdakwa hendak melintas di pertigaan Dusun I Desa Belawae Kec. Pitu Riase Kabupaten Sidrap terdakwa melihat korban Saharuddin Bin Kandacong selanjutnya disebut korban menghadang terdakwa dengan cara memalang jalan dengan mengunakan sepeda motor milik kobran sehingga terdakwa tidak dapat melanjutkan perjalanan kerumah terdakwa; kemudian terdakwa meminta agar korban memindahkan sepeda motor nya “ dengan maksud untuk memberikan jalan pada terdakwa namun korban “mengatakan saya tidak mau “ kemudian terdakwa mengatakan ‘ kalau tidak mau memindahkan motormu maka saya akan tabrak”, mendengar kata-kata terdakwa maka korban kemudian memperlihatkan sebilah badik yang korban bawa dengan diselipkan di pinggang sebelah kirinya lalu melihat hal tersebut terdakwa turun dari motor terdakwa dengan emosi selanjutnya mendekati korban lalu terdakwa mengeluarkan sebilah badik milik terdakwa lalu menikam korban sebanyak 2(dua) kali dari arah depan yang mengenai bagian tubuh depan korban yakni bagian perut yang mana pada saat bersamaan teman-teman terdakwa datang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

yaitu Muh Jumedil Bin Baharuddin, Risaldi Bin Palaloi, Andi, Iwan karena melihat teman-teman terdakwa, korban berlari kemudian terdakwa mengejar korban yang disusul oleh Andi kemudian disusul oleh Iwan dibelakang Andi kemudian saksi Risaldy Bin Paloloi juga berusaha menyusul mengejar namun karena tidak dapat berlari cepat akhirnya saksi Risal Bin Paloloi berhenti menyusul yang mana pada saat saksi Risaldy Bin Paloloi menyusul terdakwa tersebut saksi Risaldy Bin Paloloi sempat melihat terdakwa menikam korban sebanyak 2(dua) kali dari arah belakang lalu terdakwa melihat Andi juga mengejar korban dengan membawa sebilah parang milik Andi dengan panjang ± 30 (tiga puluh) centimeter lalu tak lama kemudian terdakwa, Andi bersama Iwan kembali ke sepeda motor meninggalkan korban yang terbaring ditanah dan pulang bersama- sama dengan Muh Jumedil Bin Baharuddin, Risaldi Bin Palaloi, Andi, Iwan

- Bahwa Kemudian korban ditolong oleh Saksi Sultan Bin Baba dan Suardi Bin lakile dan dibawa ke Puskesmas Siwa lalu korban dirujuk kerumah sakit siwa lalu dirujuk lagi kerumah Sakit Umum A. Makassau Pare-pare sebelum akhirnya meninggal pada keesok harinya tanggal 05 Oktober 2013

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban meninggal dunia sebagaimana dalam Visum et Repertum Nomor : 371/720/RSUD Rumah sakit Umum daerah A. Makassau Pare-pare yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yaitu : dr. Zulfatulsyah yang pada hari Jumat tanggal 04 Oktober 2013 telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki dengan nama SAHARUDDIN BIN KADANCONG dengan hasil pemeriksaan :

➢ Luka robek pada siku kiri masing-masing : 1. Ukuran Panjang ±1-2 Cm, lebar ±3-4 dalam ±1,5 cm 2. Ukuran Panjang : ±1-2 cm dalam ±1cm ;

➢ Luka robek pada punggung belakang ukuran : ±1-2 Cm lebar±4-5 cm dalam± 4cm;

➢ Penderita sesak;

➢ Dicurigai luka robek pada ginjal

Kesimpulan : Luka robek kelaianan tersebut disebabkan oleh kena benda tajam Meninggal pada tanggal 05 Oktober 2013 jam 10:55 wita

Perbuatan terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

SUBSIDAIR

Bahwa ia terdakwa ASHAR ALS ACO BIN SINDING pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaan Kesatu Primair di atas, melakukan penganiayaan yang mengakibatkan mati yaitu korban Saharuddin Bin Kandacong yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

- Pada awalnya terdakwa hendak pulang ke rumahnya setelah membeli rokok lalu pada saat terdakwa hendak melintas di pertigaan Dusun I Desa Belawae Kec. Pitu Riase Kabupaten Sidrap terdakwa melihat korban Saharuddin Bin kandacong selanjutnya disebut korban menghadang terdakwa dengan cara memalang jalan dengan mengunakan sepeda motor milik korban sehingga terdakwa tidak dapat melanjutkan perjalanan kerumah terdakwa; kemudian terdakwa meminta agar korban memindahkan sepeda motor nya “ dengan maksud untuk memberikan jalan pada terdakwa namun korban “mengatakan saya tidak mau “ kemudian terdakwa mengatakan ‘ kalau tidak mau memindahkan motormu maka saya akan tabrak”, mendengar kata-kata terdakwa tersebut maka korban kemudian memperlihatkan sebilah badik yang korban bawa dengan diselipkan di pinggang sebelah kirinya lalu melihat hal tersebut terdakwa turun dari motor selanjutnya mendekati korban untuk menikam korban lalu terdakwa mengeluarkan sebilah badik milik terdakwa lalu menikam korban sebanyak 2(dua) kali dari arah depan yang mengenai bagian tubuh depan korban yakni bagian perut yang mana pada saat bersamaan teman-teman terdakwa datang yaitu Muh Jumedil Bin Baharuddin, Risaldi Bin Palaloi, Andi, Iwan lalu karena melihat teman-teman terdakwa, korban berlari kemudian terdakwa mengejar korban yang disusul oleh Andi kemudian disusul oleh Iwan dibelakang Andi kemudian saksi Risaldy Bin Paloloi juga berusaha menyusul mengejar namun karena tidak dapat berlari cepat akhirnya saksi Risal Bin Paloloi berhenti menyusul yang mana pada saat saksi Risaldy Bin Paloloi menyusul terdakwa tersebut saksi Risaldy Bin Paloloi sempat melihat terdakwa menikam korban sebanyak 2(dua) kali dari arah belakang lalu terdakwa melihat Andi juga mengejar korban dengan membawa sebilah parang milik Andi dengan panjang ± 30 (tiga puluh) centimeter lalu tak lama kemudian terdakwa, Andi bersama Iwan kembali ke sepeda motor meninggalkan korban yang terbaring

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

ditanah dan pulang bersama-sama dengan Muh Jumedil Bin Baharuddin, Risaldi Bin Palaloi, Andi dan iwan

- Bahwa Kemudian korban ditolong oleh Saksi Sultan Bin Baba dan Suardi Bin Lakile dan dibawa ke Puskesmas Siwa lalu korban dirujuk kerumah sakit siwa lalu dirujuk lagi kerumah Sakit Umum A. Makassau Pare-pare sebelum akhirnya meninggal pada kesok harinya tanggal 05 Oktober 2013

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban meninggal dunia sebagaimana dalam Visum et Repertum Nomor : 371/720/RSUD Rumah sakit Umum daerah A. Makassau Pare-pare yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yaitu : dr. Zulfatulsyah yang pada hari Jumat tanggal 04 Oktober 2013 telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki dengan nama SAHARUDDIN BIN KADANCONG dengan hasil pemeriksaan :

➢ Luka robek pada siku kiri masing-masing : 1. Ukuran Panjang ±1-2 Cm, lebar ±3-4 dalam ±1,5 cm 2. Ukuran Panjang : ±1-2 cm dalam ±1cm ;

➢ Luka robek pada punggung belakang ukuran : ±1-2 Cm lebar±4-5 cm dalam± 4cm;

➢ Penderita sesak;

➢ Dicurigai luka robek pada ginjal

Kesimpulan : Luka robek kelainan tersebut disebabkan oleh kena benda tajam Meninggal pada tanggal 05 Oktober 2013 jam 10:55 wita Perbuatan terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (3) KUHP

ATAU KEDUA :

PRIMAIR

Bahwa ia terdakwa ASHAR ALS ACO BIN SINDING bersama-sama ANDI (Belum tertangkap/ Daftar Pencarian orang ) pada hari Kamis tanggal 03 Oktober 2013 sekitar pukul 22.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Oktober Tahun 2013, bertempat di Dusun I desa Belawae Kec. PituRiasse Kabupaten sidrap suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sidrap dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan meninggal dunia yaitu terhadap korban Saharuddin Bin

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kandacong sehingga meninggal dunia, perbauatn tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

- Pada awalnya terdakwa hendak pulang ke rumahnya setelah membeli rokok lalu pada saat terdakwa hendak melintas di pertigaan Dusun I Desa Belawae Kec. Pitu Riase Kabupaten Sidrap terdakwa melihat korban Saharuddin Bin Kandacong selanjutnya disebut korban menghadang terdakwa dengan cara memalang jalan dengan mengunakan sepeda motor milik korban sehingga terdakwa tidak dapat melanjutkan perjalanan kerumah terdakwa; kemudian terdakwa meminta agar korban memindahkan sepeda motor nya “ dengan maksud untuk memberikan jalan pada terdakwa namun korban “mengatakan saya tidak mau “ kemudian terdakwa mengatakan ‘ kalau tidak mau memindahkan motormu maka saya akan tabrak”, mendengar kata-kata terdakwa maka korban kemudian memperlihatkan sebilah badik yang korban bawa dengan diselipkan di pinggang sebelah kirinya lalu melihat hal tersebut terdakwa turun dari motor terdakwa selanjutnya mendekati korban untuk menikam korban lalu terdakwa mengeluarkan sebilah badik milik terdakwa lalu menikam korban sebanyak 2(dua) kali dari arah depan yang mengenai bagian tubuh depan korban yakni bagian perut yang mana pada saat bersamaan teman-teman terdakwa datang yaitu Muh Jumedil Bin Baharuddin, Risaldi Bin Palaloi, Andi, Iwan lalu karena melihat teman- teman terdakwa, korban berlari kemudian terdakwa mengejar korban yang disusul oleh Andi kemudian disusul oleh Iwan dibelakang Andi kemudian saksi Risaldy Bin Paloloi juga berusaha menyusul mengejar namun karena tidak dapat berlari cepat akhirnya saksi Risal Bin Paloloi berhenti menyusul yang mana pada saat saksi Risaldy Bin Paloloi menyusul terdakwa tersebut saksi Risaldy Bin Paloloi sempat melihat terdakwa menikam korban sebanyak 2(dua) kali dari arah belakang lalu saksi Risaldy Bin Paloloi juga melihat Andi juga mengejar korban dengan membawa sebilah parang milik Andi dengan panjang ± 30 (tiga puluh) centimeter lalu ikut menebas korban lalu terdakwa dan Andi serta Iwan kembali ke sepeda motor meninggalkan korban yang terbaring ditanah lalu tak lama kemudian terdakwa bersama Iwan kembali ke sepeda motor meninggalkan korban yang terbaring ditanah dan pulang bersama-sama dengan Muh Jumedil Bin Baharuddin, Risaldi Bin Palaloi, Andi, dan Iwan.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Bahwa Kemudian korban ditolong oleh Saksi Sultan Bin Baba dan Suardi Bin Lakile dan dibawa ke Puskesmas Siwa lalu korban dirujuk kerumah sakit siwa lalu dirujuk lagi kerumah Sakit Umum A. Makassau Pare-pare sebelum akhirnya meninggal 1(satu) hari seletah kejaidan pada tanggal 05 Oktober 2013.

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban meninggal dunia sebagaimana dalam Visum et Repertum Nomor : 371/720/RSUD Rumah sakit Umum daerah A. Makassau Pare-pare yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yaitu : dr. Zulfatulsyah yang pada hari Jumat tanggal 04 Oktober 2013 telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki dengan nama SAHARUDDIN BIN KADANCONG dengan hasil pemeriksaan :

➢ Luka robek pada siku kiri masing-masing : 1. Ukuran Panjang ±1-2 Cm, lebar ±3-4 dalam ±1,5 cm 2. Ukuran Panjang : ±1-2 cm dalam ±1cm ;

➢ Luka robek pada punggung belakang ukuran : ±1-2 Cm lebar±4-5 cm dalam± 4cm;

➢ Penderita sesak;

➢ Dicurigai luka robek pada ginjal

Kesimpulan : Luka robek kelainan tersebut disebabkan oleh kena benda tajam Meninggal pada tanggal 05 Oktober 2013 jam 10:55 wita

Perbuatan terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (2 )ke- 3 KUHP-

SUBSIDAIR

Bahwa ia terdakwa ASHAR ALS ACO BIN SINDING dan lelaki ANDI (masih dalam daftar pencarian yang berwajib), pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaan Kedua Primair di atas, telah melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan, penganiayaan yang mengakibatkan mati, yaitu korban Saharuddin Bin Kandacong yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

- Pada awalnya terdakwa hendak pulang ke rumahnya setelah membeli rokok lalu pada saat terdakwa hendak melintas di pertigaan Dusun I Desa Belawae Kec. Pitu Riase Kabupaten Sidrap terdakwa melihat korban Saharuddin Bin Landacong selanjutnya disebut korban menghadang terdakwa dengan cara memalang jalan dengan mengunakan sepeda

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

motor milik kobran sehingga terdakwa tidak dapat melanjutkan perjalanan kerumah terdakwa; kemudian terdakwa meminta agar korban memindahkan sepeda motor nya “ dengan maksud untuk memberikan jalan pada terdakwa namun korban “mengatakan saya tidak mau “ kemudian terdakwa mengatakan ‘ kalau tidak mau memindahkan motormu maka saya akan tabrak”, mendengar kata-kata terdakwa maka korban kemudian memperlihatkan sebilah badik yang korban bawa dengan diselipkan di pinggang sebelah kirinya lalu melihat hal tersebut terdakwa turun dari motor terdakwa selanjutnya mendekati korban lalu terdakwa mengeluarkan sebilah badik milik terdakwa lalu menikam korban sebanyak 2(dua) kali dari arah depan yang mengenai bagian tubuh depan korban yang mana pada saat bersamaan teman-teman terdakwa datang yaitu Muh Jumedil Bin Baharuddin, Risaldi Bin Palaloi, Andi, Iwan lalu karena melihat teman-teman terdakwa, korban berlari kemudian terdakwa mengejar korban yang disusul oleh Andi kemudian disusul oleh Iwan dibelakang Andi kemudian saksi Risaldy Bin Paloloi juga berusaha menyusul mengejar namun karena tidak dapat berlari cepat akhirnya saksi Risal Bin Paloloi berhenti yang mana saat berusaha menyusul tersebut saksi Risaldy Bin Paloloi sempat melihat terdakwa menikam korban sebanyak 2(dua) kali dari arah belakang lalu terdakwa melihat Andi juga mengejar korban dengan membawa sebilah parang milik Andi dengan panjang ± 30 (tiga puluh) centimeter lalu ikut menebas korban lalu terdakwa dan Andi serta Iwan kembali ke sepeda motor meninggalkan korban yang terbaring ditanah lalu tak lama kemudian terdakwa bersama Iwan kembali ke sepeda motor meninggalkan korban yang terbaring ditanah dan pulang bersama- sama dengan Muh Jumedil Bin Baharuddin, Risaldi Bin Palaloi, Andi dan Iwan

- Bahwa Kemudian korban ditolong oleh Saksi Suiltan dan Suardi dan dibawa ke Puskesmas Siwa lalu korban dirujuk kerumah sakit siwa lalu dirujuk lagi kerumah Sakit Umum A. Makassau Pare-pare sebelum akhirnya meninggal pada tanggal 05 Oktober 2013

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban meninggal dunia sebagaimana dalam Visum et Repertum Nomor : 371/720/RSUD Rumah sakit Umum daerah A. Makassau Pare-pare yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yaitu : dr. Zulfatulsyah yang pada hari Jumat tanggal 04 Oktober 2013 telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

laki-laki dengan nama SAHARUDDIN BIN KADANCONG dengan hasil pemeriksaan :

➢ Luka robek pada siku kiri masing-masing : 1. Ukuran Panjang ±1-2 Cm, lebar ±3-4 dalam ±1,5 cm 2. Ukuran Panjang : ±1-2 cm dalam ±1cm ;

➢ Luka robek pada punggung belakang ukuran : ±1-2 Cm lebar±4-5 cm dalam± 4cm;

➢ Penderita sesak;

➢ Dicurigai luka robek pada ginjal

Kesimpulan : Luka robek kelainan tersebut disebabkan oleh kena benda tajam. Meninggal pada tanggal 05 Oktober 2013 jam 10:55 wita

Perbuatan terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (3) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut terdakwa mengaku mengerti dan melalui Penasihat Hukumnya menyatakan tidak mengajukan keberatan ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut :

1. Saksi LAKANDACONG Bin LADDANGI dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

-Bahwa pada awalnya saksi tidak tahu siapa yang menikam korban Saharuddin Bin Kandacong (anak saksi) nanti setelah saksi dipanggil dikantor Polisi saksi baru mengetahui yang menikam korban adalah terdakwa ;

-Bahwa saksi tidak melihat langsung peristiwa penikaman terhadap korban/anak saksi namun kejadiannya sekitar bulan Oktober tahun 2013 pada malam hari di Desa Belawae Kec Pituriase Kabupaten Sidrap ; -Bahwa pada malam kejadian saksi sedang tidur dirumah saksi yang

terletak di Kabupaten Wajo lalu sekitar jam 01.00 wita dini hari ada tetangga saksi yaitu ILYAS datang kerumah saksi dan membangunkan saksi memberitahukan kepada saksi ada telepon dari saksi Sultan Bin Baba yang menyampaikan kalau korban (anak saksi) berada dirumah sakit Siwa karena ditikam orang lalu mendengar berita tersebut saksi berangkat ke rumah sakit Siwa;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

-Bahwa sesampainya dirumah sakit siwa, saksi sempat bertemu dengan korban yang terbaring dalam keadaan pingsan/tidak sadarkan diri ditempat tidur;

-Bahwa pada saat itu saksi juga melihat korban mengalami luka robek dengan lebar sekitar 2 jari pada bagian perut dan luka berdarah pada tangan kri;

-Bahwa kemudian karena keadaan korban, akhirnya keesok pagi hari sesudah kejadian korban dirujuk untuk dirawat kerumah Sakit Umum Wajo namun karena keadaan korban semakin memburuk korban kemudian dirujuk lagi untuk dirawat kerumah Sakit Umum Pare-pare ; -Bahwa pada itu saksi Sultan Bin Baba ikut menemani saksi untuk

membawa korban dirujuk dari Rumah Sakit Siwa ke Rumah Sakit Umum Wajo dan rumah Sakit Pare-pare sementara saksi Suardi Bin Lakile hanya ikut menemani saksi sampai dirumah sakit umum Wajo saja;

-Bahwa setelah 1(Satu) malam dirawat di Rumah sakit Umum Pare-pare korban/anak saksi akhirnya meninggal dunia sekitar jam 11.00 wita siang pada tanggal 05 Oktober 2013;

-Bahwa menurut sepengetahuan saksi, korban/anak saksi tidak pernah berselisih paham dengan terdakwa;

-Bahwa menurut sepengetahuan saksi, korban/anak saksi sebelum kejadian dalam keadaan sehat ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi, terdakwa menyatakan benar.

2. Saksi SUARDI Bin LAKILE, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

-Bahwa saksi mengetahui terjadi peristiwa penikaman terhadap korban Saharuddin Bin Kandacong pada hari Kamis tanggal 03 Oktober 2013 sekitar jam 23.00 wita di Dusun I Desa Belawae Kec.Pitu Riase Kabupaten Sidrap;

-Bahwa saksi mengetahui peristiwa tersebut karena saksi bersama saksi Sultan Bin Baba yang menolong korban yang terkena luka tikam di bawah pohon coklat sesudah kejadian;

-Bahwa sebelum kejadian sekitar jam delapan malam saksi meninggalkan rumah dengan mengunakan sepeda motor menuju bengkel di dusun I desa Belawae Kec. Pituriase Kabupaten sidrap lalu setelah sekitar 2(dua) jam berada di bengkel motor lalu datang Saharuddin Bin

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kandacong (korban ) ke bengkel dengan menggunakan sepeda motor miliknya lalu saksi melihat korban mengunakan handphone dan berbicara dengan seseorang yang saksi tidak ketahui lalu korban mengatakan akan pergi ke simpang tiga depan kantor Kehutanan Belawae karena janjian dengan orang lalu tak lama kemudian datang lelaki Sultan yang dibonceng temannya ke bengkel

-Bahwa sekitar kurang lebih setengah jam kemudian korban menelpon saksi Sultan Bin Baba yang memberitahukan bahwa korban telah ditikam dan meminta bantuan karena telah ditikam

-Bahwa mendengar telepon dari korban lalu saksi dengan sultan Bin Baba langsung berangkat ketempat kejadian yang mana saksi dan Saksi Sultan Bin Baba sempat melihat 5 (lima) orang yang tidak saksi kenal karena membelakangi saksi dengan mengunakan 2(dua) sepeda motor yang tidak saksi ketahui jenis dan nomor polisinya yang mana 1(satu) motor ada yang berboncengan 2 orang dan yang satu ada yang berboncengan dengan 3 orang melaju dengan cepat dan meninggalkan tempat kejadian lalu saksi dan Suardi Bin Lakile berusaha mengejarnya namun laju 2(dua) sepeda motor yang dikendarai orang tersebut terlalu cepat ;

-Bahwa karena tidak berhasil mengejar orang-orang tersebut maka saksi bersama Sultan Bin Baba kembali ke tempat korban berada dan menolong korban dibawah pohon coklat ;

-Bahwa kemudian saksi dan saksi Suardi Bin Lakile mangangkat korban ke dalam mobil Arifin kemudian dengan menggunakan mobil milik Arifin membawa korban kerumah sakit siwa yang mana pada saat mengangkat korban kemobil, Korban sempat berkata jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dengan saya maka suami Menni yaitu Aco(terdakwa) yang telah menikam saya.

-Bahwa pada saat saksi menolong korban saksi melihat luka tusukan di bagian punggung belakang, luka sobek berdarah pada lengan sebelah kiri korban;

-Bahwa keadaan ditempat kejadian gelap karena banyak pohon dan malam hari;

-Bahwa saksi ikut menemani saksi Lakandacong Bin Lamaddangi saat korban dirujuk untuk dirawat dari rumah sakit Siwa ke rumah Sakit Umum Wajo namun tidak ikut lagi mengantarkan saat korban dirujuk ke rumah sakit pare-pare;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

-Bahwa kemudian saksi mendengar dari cerita orang kalau korban meninggal pada hari sabtu tanggal 05 Oktober 2013;

-Bahwa saksi mengetahui bahwa Aco/suami menni yang menikam korban sebagiamana disampaikan korban kepada saksi sebelum dibawa kerumah sakit umum siwa adalah terdakwa yaitu saat saksi diperiksa di Kepolisian;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi, terdakwa menyatakan benar.

3. Saksi SULTAN Bin BABA, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

-Bahwa saksi mengetahui terjadi peristiwa penikaman /pemarangan terhadap Saharuddin Bin Kandacong (korban)pada hari Kamis tanggal 03 Oktober 2013 sekitar jam 23.00 wita di Dusun I Desa Belawae Kec.Pituriase Kabupaten Sidrap;

-Bahwa saksi mengetahui peristiwa tersebut karena saksi bersama saksi Suardi Bin Lakile yang menolong korban yang terkena luka tikam di bawah pohon coklat sesudah kejadian;

-Bahwa sebelum kejadian pada hari Kamis tanggal 03 Oktober 2013 sekitar jam sepuluh malam saksi bersama temannya Irwan berboncengan ke arah Kabupaten wajo hendak pulang kerumah saksi di dusun collie Pakue Kabupaten Wajo lalu dalam perjalanan saksi berpapasan dengan Saharuddin Bin Kandacong (korban) lalu saat melintas dibengkel di dusun I Desa Belawae Kabupaten sidrap saksi melihat saksi Suardi Bin Lakille kemudian saksi singgah untuk mengobrol dengan saksi Suardi Bin lakkile lalu sekitar kurang lebih setengah jam kemudian korban menelpon saksi yang memberitahukan bahwa korban telah ditikam dan meminta bantuan karena telah ditikam -Bahwa mendengar telepon dari korban lalu saksi dan Suardi Bin Lakille lansung berangkat ketempat kejadian yang mana saksi dan saksi Suardi Bin Lakille sempat melihat 5 (lima) orang yang tidak saksi kenal karena membelakangi saksi dengan mengunakan 2(dua) sepeda motor yang tidak saksi ketahui jenis dan nomor polisinya yang mana 1(satu) motor ada yang berboncengan 2 orang dan yang satu ada yang berboncengan dengan 3 orang melaju dengan cepat dan meninggalkan tempat kejadian lalu saksi dan Suardi Bin Lakikkle

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

berusaha mengejarnya namun laju 2(dua) sepeda motor yang dikendarai orang tersebut terlalu cepat ;

-Bahwa karena tidak berhasil mengejar orang-orang tersebut maka saksi bersama Suardi Bin Lakille kembali ke tempat korban berada dan menolong Saharuddin Bin Kandacong (korban) dibawah pohon coklat ;

-Bahwa kemudian saksi dan saksi Suardi Bin Lakille mangangkat korban ke dalam mobil Arifin kemudian dengan menggunakan mobil milik Arifin membawa korban kerumah sakit siwa yang mana pada saat mengangkat korban kemobil ,Korban sempat berkata jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dengan saya maka suami Menni yaitu Aco yang telah menikam saya.

-Bahwa pada saat saksi menolong korban, saksi melihat luka tusukan di bagian punggung belakang, luka sobek berdarah pada lengan sebelah kiri korban;

-Bahwa keadaan ditempat kejadian gelap karena banyak pohon dan malam hari;

-Bahwa saksi menelpon orang tua korban yakni saksi Lakandacong Bin Lamaddaci untuk memberitahukan bahwa anak saksi Lakandacong Bin lamaddangi (korban) telah ditikam orang dan sedang dirawat di rumah Sakit Siwa ;

-Bahwa saksi ikut menemani saksi Lakandacong Bin Lamaddangi saat korban dirujuk untuk dirawat dari rumah sakit Siwa ke rumah Sakit Umum Wajo lalu dirujuk Lagi Kerumah sakit Umum Pare-pare;

-Bahwa kurang lebih satu malam dirawat dirumah sakit umum Pare- pare korban akhirya meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 05 Oktober 2013 sekitar jam sebelas siang;

-Bahwa saksi mengetahui bahwa lelaki Aco/suami menni yang menikam korban sebagaimana disampaikan korban kepada saksi sebelum dibawa kerumah sakit umum Siwa adalah terdakwa yaitu saat saksi diperiksa di Kepolisian;

-Bahwa saksi yang menemani ayah korban yaitu saksi Lakandacong Bin Lamaddangi untuk melaporkan kejadian penikaman korban kepada pihak kepolisian

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4. Saksi MUH JUMAEDIL Bin BAHARUDDIN WAKI, yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

-Bahwa terdakwa menikam korban Saharuddin Bin Kandacong dengan badik pada hari Kamis tanggal 03 Oktober 2013 sekitar jam 23.00 wita di Dusun I Desa Belawae Kec.Pitu Riase Kabupaten Sidrap;

-Bahwa saksi mengetahui peristiwa penikaman tersebut karena saksi berada di tempat kejadian saat kejadian;

-Bahwa kronologi kejadian yaitu pada hari Kamis tanggal 03 Oktober 2013 sekitar jam 22.30 saksi bersama terdakwa, Andi, Risal dan Iwan sedang berada di rumah mertua terdakwa yang terletak didusun I Desa Belawae Kec.Pitu Riase Kabupaten Sidrap kemudian terdakwa pergi keluar untuk membeli rokok akan tetapi sebelum terdakwa kembali dari membeli rokok saksi, Andi, Iwan , dan risal sepakat untuk pulang kerumah masing-masing di Dusun Lompoloang Desa Lompoloang Kec, Pitumpanua Kabupaten Wajo, lalu diperjalanan tepatnya dipertigaan Jalan menuju desa kami , kami bertemu dengan terdakwa yang sudah bersitegang dan saling menghunuskan sebilah badik milik mereka kemudian saksi dan Andi, Iwan,Risal berhenti untuk melihat kejadian tersebut, lalu Andi dan Iwan lansung turun dari motor yang mereka kendarai dan mungkin melihat hal tersebut Saharuddin Bin Kandacong (korban) lari kemudian terdakwa mengejar sambil menikam dari belakang yang disusul oleh Andi kemudian disusul oleh Iwan dibelakang Andi kemudian disusul juga Risaldy namun Risaldy tidak terlalu mengejar karena Risaldy sibuk menahan celananya yang longgar kemudian tidak lama kemudian terdakwa Andi, Iwan kembali dan menyuruh lelaki Risaldy kembali ke motor yang saksi kendarai sebelumnya lalu terdakwa menyuruh saksi dan Andi, dan Risaldy untuk pulang kerumah masing-masing namun sempat singgah di rumah paman terdakwa;

-Bahwa saksi hanya sempat melihat terdakwa menikam korban hanya 1(Satu) kali dari arah belakang ;

-Bahwa saksi sempat melihat Aco/terdakwa menikam karena pada saat itu terdakwa, korban berada dekat saksi berdiri dengan jarak kurang lebih 4(empat) meter;

-Bahwa saksi tidak melihat dengan jelas luka yang dialami oleh saksi korban namun menurut saksi korban mengalami luka pada bagian

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

belakang badannya karena saksi sempat melihat tersangka menikam kearah belakang saksi korban;

-Bahwa saksi membenarkan barang bukti barang bukti yang didapatkan di TKP yakni berupa 1(Satu) sarung badik dengan panjang

± 15 (lima belas ) cm dengan lebar tidak tetap dengan warna cokelat adalah milik terdakwa karena saksi sering memperlihatkan badik lengkap dengan sarungnya tersebut;

-Bahwa benar ada sepeda motor yang mengejar saksi pada saat meninggalkan tempat kejadian dan pulang ke wajo

-Bahwa saksi mengenali badik milik Aco (terdakwa) karena Aco sering memperlihatkan sebilah badik kepada saksi jauh sebelum kejadian dan itu yang digunakan Aco saat menganiaya korban Saharuddin dengan panjang sekitar ±15 Cm (lima belas sentimeter) dan sarung berwarna coklat ‘

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi, terdakwa menyatakan benar

5. Saksi RISALDY BIN PALALOI, yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut:

-Bahwa terdakwa menikam korban Saharuddin Bin Kandacong dengan badik pada hari Kamis tanggal 03 Oktober 2013 sekitar jam 23.00 wita di Dusun I Desa Belawae Kec.Pitu Riawa Kabupaten Sidrap;

-Bahwa saksi mengetahui peristiwa penikaman tersebut karena saksi berada di tempat kejadian saat kejadian;

-Bahwa kronologi kejadian yaitu pada hari Kamis tanggal 03 Oktober 2013 sekitar jam 22.30 saksi bersama terdakwa, andi, Risal dan Iwan sedang berada di rumah mertua terdakwa yang terletak didusun I Desa Belawae Kec.Pitu Riase Kabupaten Sidrap kemudian terdakwa pergi keluar untuk membeli rokok akan tetapi sebelum terdakwa kembali dari membeli rokok saksi, Andi, Iwan , dan risal sepakat untuk pulang kerumah masing-masing di Dusun Lompoloang Desa Lompoloang Kec, Pitumpanua Kabupaten Wajo, lalu diperjalanan tepatnya dipertigaan Jalan menuju desa kami , kami bertemu dengan terdakwa yang sudah bersitegang dan saling menghunuskan sebilah badik milik mereka kemudian Andi turun dari sepeda motor untuk mengejar terdakwa dan korban yang disusul oleh Iwan, melihat kejadian tersebut saksi juga turun untuk segera mengejar mereka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

dengan maksud ingin mencegah agar tidak terjadi bentrok akan tetapi saksi tidak bisa berlari terlalu cepat karena celana saksi melorot akan tetapi saksi sempat melihat Aco /terdakwa menikam Saharuddin Bin Kandacong (korban) dari arah belakang sebanyak 2(dua) kali tetapi saya tidak melihat persis bagian apa dari korban yang terkena tikaman Aco, kemudian mereka sempat meninggalkan saksi , kemudian saksi melihat Aco/terdakwa, Andi dan Iwan sudah berbalik arah dan Andi menyuruh saksi kembali ke motor yang saksi kendarai sebelumnya lalu terdakwa menyuruh saksi dan Andi, dan Risaldy untuk pulang kerumah masing-masing namun sempat singgah di rumah Paman terdakwa;

-Bahwa saat pergi membeli rokok saksi tidak mengetahui apakah Ashar alias Aco (terdakwa) membawa sebilah badik atau tidak nanti setelah kejadian baru saksi melihat Ashar alias Aco membawa sebilah badik karena saksi melihat dia mengunakannya saat kejadian tersebut;

-Bahwa saksi masih mengenal ciri-ciri badik milik Aco (terdakwa) yaitu Aco memiliki sebilah badik dengan panjang sekitar ±15 cm (lima belas sentimeter) dengan lebar tidak tetap

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi, terdakwa menyatakan benar Menimbang, bahwa selain menghadirkan saksi-saksi, Jaksa Penuntut Umum juga mengajukan barang bukti berupa :

- 1(satu) buah sarung badik dengan panjang sekitar 15 cm(lima belas sentimeter) dengan lebar tidak tetap berwarna coklat;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti di atas setelah ditunjukkan di persidangan ternyata saksi-saksi maupun terdakwa membenarkan barang bukti tersebut ;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah diajukan dan dibacakan bukti surat berupa Visum et Repertum Nomor : 371/720/RSUD Rumah sakit Umum daeraj A. Makassau Pare-pare yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yaitu : dr. Zulfatulsyah yang pada hari Jumat tanggal 04 Oktober 2013 telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki dengan nama SAHARUDDIN BIN KADANCONG dengan hasil pemeriksaan :

➢ Luka robek pada siku kiri masing-masing : 1. Ukuran Panjang ±1-2 Cm, lebar ±3-4 dalam ±1,5 cm 2. Ukuran Panjang : ±1-2 cm dalam ±1cm ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

➢ Luka robek pada punggung belakang ukuran : ±1-2 Cm lebar±4-5 cm dalam± 4cm;

➢ Penderita sesak;

➢ Dicurigai luka robek pada ginjal Kesimpulan :

Luka robek kelainan tersebut disebabkan oleh kena benda tajam, Meninggal pada tanggal 05 Oktober 2013 jam 10:55 wita

Menimbang, bahwa telah pula didengar keterangan terdakwa ASHAR ALIAS ACO BIN SIDING, yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa melakukan penikaman terhadap korban Saharuddin Bin Kandacong pada hari Kamis tanggal 03 Oktober sekitar jam 23.00 wita bertempat di desa Belawae Kec.Pituriase Kabupaten Sidrap;

- Bahwa terdakwa mengenal Saharuddin Bin Kandacong (korban) tetapi tidak mempunyai hubungan keluarga ;

- Bahwa terdakwa selalu membawa badik untuk berjaga-jaga karena daerah tersebut sepi, kebun dan hutan

- Bahwa penyebab terdakwa menikam korban adalah terdakwa merasa jengkel karena korban bersama 1(Satu) temannya menghadang terdakwa ditengah jalan dengan memalang jalan dengan mengunakan sepeda motornya dan tidak memberi jalan saat terdakwa dan korban Saharudin Bin Kandacong mengatakan terdakwa “ kenapa Kamu bawa sepeda motor balap-balapan Tahi laso” lalu terdakwa melihat korban memperlihatkan badik diselipkan korban disebelah kirinya maka karena berpikir akan di ditikam oleh korban maka terdakwa ingin mendahului menikam lalu turun sepeda motornya dan menikam korban dari arah depan sebanyak dua kali yang mengenai bagian depan tubuh korban ; - Bahwa melihat terdakwa menikam korban lalu teman-teman korban pergi

lalu pada saat bersamaan teman-teman terdakwa yaitu Andi, Risaldy, Iwan, dan Muh Jumedil alias Edil datang;

- Bahwa pada awalnya sekitar jam 23.00 wita, terdakwa berada dirumah mertuanya bersama dengan teman-temannya yaitu Muh Jumedil alias Edil, Andi. Risaldy sambil minum balo lalu terdakwa pergi dari rumah dengan mengendarai sepeda motor dengan tujuan hendak membeli rokok diwarung.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Bahwa setelah membeli rokok terdakwa ingin kembali ke rumah pada saat itulah terdakwa merasa diikuti oleh korban dan temannya yang terdakwa tidak kenal lalu saat menghampiri pertigaan tiba-tiba korban/Saharuddin Bin Kandacong dan temannya mendahului terdakwa lalu menghadang terdakwa dengan cara memalang jalan dengan mengunakan sepeda motor sehingga terdakwa tidak dapat melanjutkan perjalanan kerumah;

- Bahwa kemudian terdakwa meminta agar korban/Saharuddin Bin Kandacong dan temannya untuk memindahkan sepeda motor mereka dan memberikan jalan agar terdakwa bisa lewat namun korban Saharuddin mengatakan kepada terdakwa “ kenapa Kamu bawa sepeda motor balap- balapan tahi laso” lalu terdakwa melihat korban memperlihatkan badik diselipkan korban disebelah kirinya ;

- Bahwa melihat korban memperlihatkan badik yang diselipkan dipinggangnya terdakwa berpikir daripda saya mati ditikam duluan lebih baik saya duluan menikam lalu terdakwa pun turun dari sepeda motor dan menikam korban saharuddin dengan mengunakan badik sebanyak 2(dua) kali dari arah depan dan mengenai tubuh bagian depan yaitu sekitar perut korban ;

- Bahwa melihat terdakwa menikam Saharuddin Bin Kandacong/korban kemudian terdakwa melihat teman korban pergi meninggalkan korban;

- Bahwa tak lama kemudian teman-teman terdakwa yaitu Andi, Muh Jumedil alias Edil , Risaldi, Iwan datang lalu karena melihat teman-teman terdakwa datang, korban yang sempat terjatuh bangkit melarikan diri ; - Bahwa kemudian terdakwa mengejar korban lalu kembali menikam korban

dari arah belakang yang mengenai punggung korban secara berulang kali lebih sehingga korban terjatuh ;

- Bahwa kemudian karena masih emosi dikatakan tahi laso oleh korban dan terdakwa yang sempat minum balo/tuak sebelummya kembali menikam secara membabi buta ke arah korban yang sudah jatuh ketanah sehingga korban terbaring ditanah lalu terdakwa kembali bersama teman-temannya yaitu Andi, Muh Jumedil alias edil Bin Baharuddin Bin Waki, Risaldy, Iwan ke rumah masing-masing dan meninggalkan korban;

- Bahwa kemudian terdakwa datang ke Kantor polisi meyerahkan diri karena menikam korban.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Bahwa dua hari kemudian terdakwa mendengar dari cerita orang bahwa korban meninggal dunia lalu

- Bahwa terdakwa menikam korban dengan mengunakan badik milik terdakwa dengan panjang sekitar ±15 cm (lima belas sentimeter ) dengan lebar tidak tetap dengan gagang berwarna coklat agak kemerah- merahaan, yang mana terdakwa membuang badik tersebut sementara sarung badik ada ditempat kejadian

- Bahwa terdakwa membenarkan barang bukti 1(satu) buah sarung badik dengan panjang sekitar 15 cm(lima belas sentimeter) dengan lebar tidak tetap berwarna coklat adalah milik terdakwa;

- Bahwa terdakwa mengakui kesalahannya khilaf menikam korban berulangkali dan menyesali perbuatannya

Menimbang, bahwa selanjutnya Penuntut Umum telah mengajukan tuntutan

pidana No.Reg Perk : PDM- 26 /Sidrap/E.2/01/2014 tanggal 02 April 2014, yang pada pokoknya menuntut supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan memutuskan sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa ASHAR ALIAS ACO BIN SIDING bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan sebagaimana dalam dakwaan kesatu Primair Pasal 338 KUHP.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ASHAR ALIAS ACO BIN SIDING dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap ditahan di Rutan.

3. Menyatakan barang bukti yang disita secara sah berupa :

1(satu) buah sarung badik dengan panjang sekitar 15 cm(lima belas sentimeter) dengan lebar tidak tetap berwarna coklat; dirampas untuk dimusnahkan.

4. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000, (seribu lima ratus rupiah).

Menimbang, bahwa atas tuntutan pidana tersebut, terdakwa tidak

mengajukan pembelaan secara tertulis, namun secara lisan didepan persidangan terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar diberi keringanan hukuman dengan alasan menyesali perbuatannya, berjanji tidak akan mengulangi lagi dan sebagai tulang punggung keluarga terdakwa ada tanggungan keluarga istri dan anak;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Terdakwa tersebut, Penuntut

Umum menyatakan tetap pada tuntutannya, sebaliknya Terdakwa juga menyatakan tetap pada permohonannya ;

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa serta barang bukti yang saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya, terungkap adanya fakta-fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa melakukan penikaman terhadap korban Saharuddin Bin Kandacong pada hari Kamis tanggal 03 Oktober sekitar jam 23.00 wita bertempat di desa Belawae Kec.Pituriase Kabupaten Sidrap;

- Bahwa penyebab terdakwa menikam korban adalah terdakwa merasa jengkel karena korban bersama 1(Satu) temannya menghadang terdakwa ditengah jalan dengan memalang jalan dengan mengunakan sepeda motornya dan tidak memberi jalan saat terdakwa dan korban Saharudin Bin Kandacong mengatakan terdakwa “ kenapa Kamu bawa sepeda motor balap-balapan Tahi laso” lalu terdakwa melihat korban memperlihatkan badik diselipkan korban disebelah kirinya maka karena berpikir akan di ditikam oleh korban maka terdakwa ingin mendahului menikam lalu turun sepeda motornya dan menikam korban dari arah depan sebanyak dua kali yang mengenai bagian depan tubuh korban ; - Bahwa melihat terdakwa menikam korban lalu teman-teman korban pergi

lalu pada saat bersamaan teman-teman terdakwa yaitu Andi, Risaldy, Iwan, dan Muh Jumedil alias Edil datang;

- Bahwa pada awalnya sekitar jam 23.00 wita, terdakwa berada dirumah mertuanya bersama dengan teman-temannya yaitu Muh Jumedil alias Edil, Andi. Risaldy sambil minum balo lalu terdakwa pergi dari rumah dengan mengendarai sepeda motor dengan tujuan hendak membeli rokok diwarung.

- Bahwa setelah membeli rokok terdakwa ingin kembali ke rumah pada saat itulah terdakwa merasa diikuti oleh korban dan temannya yang terdakwa tidak kenal lalu saat menghampiri pertigaan tiba-tiba korban/Saharuddin Bin Kandacong dan temannya mendahului terdakwa lalu menghadang terdakwa dengan cara memalang jalan dengan mengunakan sepeda motor sehingga terdakwa tidak dapat melanjutkan perjalanan kerumah;

- Bahwa kemudian terdakwa meminta agar korban/Saharuddin Bin Kandacong dan temannya untuk memindahkan sepeda motor mereka dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

memberikan jalan agar terdakwa bisa lewat namun korban Saharuddin mengatakan kepada terdakwa “ kenapa Kamu bawa sepeda motor balap- balapan tahi laso” lalu terdakwa melihat korban memperlihatkan badik diselipkan korban disebelah kirinya ;

- Bahwa melihat korban memperlihatkan badik yang diselipkan dipinggangnya terdakwa berpikir daripda saya mati ditikam duluan lebih baik saya duluan menikam lalu terdakwa pun turun dari sepeda motor dan menikam korban saharuddin dengan mengunakan badik sebanyak 2(dua) kali dari arah depan dan mengenai tubuh bagian depan yaitu sekitar perut korban ;

- Bahwa melihat terdakwa menikam Saharuddin Bin Kandacong/korban kemudian terdakwa melihat teman korban pergi meninggalkan korban;

- Bahwa tak lama kemudian teman-teman terdakwa yaitu Andi, Muh Jumedil alias Edil , Risaldi, Iwan datang lalu karena melihat teman-teman terdakwa datang, korban yang sempat terjatuh bangkit melarikan diri ; - Bahwa kemudian terdakwa mengejar korban lalu kembali menikam korban

dari arah belakang yang mengenai punggung korban secara berulang kali lebih sehingga korban terjatuh ;

- Bahwa berdasarkan Visum et Repertum Nomor : 371/720/RSUD Rumah sakit Umum daeraj A. Makassau Pare-pare yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yaitu : dr. Zulfatulsyah yang pada hari Jumat tanggal 04 Oktober 2013 telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki dengan nama SAHARUDDIN BIN KADANCONG dengan hasil pemeriksaan :

➢ Luka robek pada siku kiri masing-masing : 1. Ukuran Panjang ±1-2 Cm, lebar ±3-4 dalam ±1,5 cm 2. Ukuran Panjang : ±1-2 cm dalam ±1cm ;

➢ Luka robek pada punggung belakang ukuran : ±1-2 Cm lebar±4-5 cm dalam± 4cm;

➢ Penderita sesak;

➢ Dicurigai luka robek pada ginjal Kesimpulan :

Luka robek kelainan tersebut disebabkan oleh kena benda tajam Meninggal pada tanggal 05 Oktober 2013 jam 10:55 wita

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di atas, Majelis akan mempertimbangkan apakah terbukti terdakwa melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Referensi

Dokumen terkait

ميحرلا نمحرلا للها مسب ديهمتلا ولآ ىلعك ،تُلسرت١اك ءايبنلأا ؼرشأ ىلع ـلبسلاك ةلبصلاك ،تُت١اعلا بر لله دمتٟا فأ دهشأ .تُعتٚأ وبحصك .هدعب بين لا لذلا

Berdasarkan hasil penelitian yang dida- pat mulai dari sebelum tindakan atau prasi- klus dan data dari tindakan yang telah dilak- sanakan pada siklus I dan siklus II, maka

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru sekolah dasar tentang perkembangan emosi dan sosial anak usia sekolah kelas 1 di kecamatan

Untuk mengetahui apakah infusa biji semangka kuning (Citrulus vulgaris) memiliki aktivitas antelmintik terhadap Ascaridia galli secara in vitro6. Untuk mengetahui

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam menyongsong arus investasi teknologi pada PMA dan PMDN dalam implementasi AEC adalah peningkatan kualitas pendidikan,

Instrumen penelitian yang digunakan sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kedua kelompok adalah instrument No tt ingham Assesment of Functional Footcare (NAFF)

keterampilan (skill) dan sikap (attitude) untuk menciptakan aparatur yang memiliki semangat pengabdian yang tinggi dalam melayani masyarakat yang selalu bertindak

Dalam hal ini Dinas Perhubungan perlu menanamkan dan menerapkan saling kerja sama antar pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, budaya keterbukaan dan rasa menghargai