• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANTANGAN DAN PELUANG PMA DAN PMDN DALAM MENYONGSONG ASEAN ECONOMY COMMUNITY. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TANTANGAN DAN PELUANG PMA DAN PMDN DALAM MENYONGSONG ASEAN ECONOMY COMMUNITY. Abstrak"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

TANTANGAN DAN PELUANG PMA DAN PMDN DALAM MENYONGSONG ASEAN ECONOMY COMMUNITY

Sulaeman Deni Ramdani, Haris Abizar, dan Revandra Rezani

Students of Vocational Education and Technology Department Postgraduate Yogyakarta State University

Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. +62274-550836 Email ;denny.ramdhany@gmail.com, abizar6_10@yahoo.com,

dan revandra_rezani@gmail.com Abstrak

Kerjasama ekonomi ASEAN yang tertuang dalam ASEAN Economic Comunity (AEC) bertujuan untuk menciptakan kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, makmur, memiliki daya saing tinggi baik dalam bidang barang, jasa, investasi bebas, dan arus modal bebas. Hal tersebut merupakan tantangan dan peluang bagi setiap negara anggota AEC untuk meningkatkan perekonomian secara global. PMA dan PMDN sebagai salah satu modal besar dalam menumbuhkan investasi khususnya bidang teknologi bagi Indonesia dalam menyongsong AEC. Investasi teknologi harus dipersiapkan dan dikendalikan secara terencana dan sistematis agar hasilnya dapat optimal. Karya tulis ini memaparkan hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi tantangan dan peluang terkait investasi teknologi melalui PMA dan PMDN dalam menyongsong AEC. Faktor-faktor yang perlu dipersiapkan yaitu aspek pendidikan, sumber daya manusia, teknologi, budaya, dan kebijakan pemerintah. Kelima aspek tersebut memiliki peranan dan fungsi masing-masing dalam upaya mempersiapkan arus investasi teknologi yang akan segera diberlakukan pada tahun 2015 mendatang.

Kata kunci : Investasi Teknologi, PMA, PMDN, ASEAN Economic Community.

A. PENDAHULUAN

Masyarakat Ekomoni ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) yang mulai diberlakukan tahun 2015 mampu mempersiapkan dan menjalankan peraturan yang telah disepakati. Rancangan berupa 5 sektor AEC diantaranya: (1) arus bebas barang, (2) arus bebas jasa, (3) arus bebas investasi, (4) arus modal yang lebih bebas, dan (5) arus bebas tenaga kerja terampil. Ketentuan ini mengharuskan setiap anggota AEC memiliki kebebasan untuk mengembangkan keunggulan baik dalam bentuk sumber daya manusia (SDM) maupun pengelolaan sumber daya alam (SDA). Kuantitas dan kualitas SDM serta melimpahnya kekayaan SDA berpotensi sebagai tantangan dan peluang bagi negara anggota AEC untuk bersaing di kancah internasional. Misalnya warga negara singapura yang ingin mengembangkan usaha

(2)

2 dan menanam modal atau investasi dalam bentuk apapun di Indonesia ataupun sebaliknya.

Kegiatan investasi merupakan salah satu komponen potensial yang dapat dikembangkan masyarakat ASEAN. Berbagai bidang dijadikan investasi, tidak hanya menanamkan modal dalam bentuk dana langsung melainkan dapat menggunakan modal tidak langsung. Perkembangan investasi menyongsong AEC berdampak pada perkembangan bidang lainnya, tidak kecuali bidang teknologi. Hal tersebut menuntut masyarakat berfikir kreatif dan dapat melakukan pengembangan teknologi aplikatif. Masyarakat diharapkan mampu membuat usaha dan berinvestasi di berbagai kegiatan usaha baik kecil, menengah, maupun usaha besar.

Alih teknologi dalam bentuk investasi di jaman yang modern sangat potensi untuk dikembangkan oleh negara ASEAN. Negara yang memiliki SDM berkualitas bisa menghasilkan suatu produk yang dapat dijual-belikan ke negara ASEAN lainnya. Penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) bidang teknologi menjadi tantangan khususnya bagi negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia. Persiapan Indonesia yang tergabung dalam AEC memiliki sumbangsih yang besar terhadap investasi melalui transfer technology. Teknologi negara lain dengan mudah masuk ke Indonesia untuk bersaing dengan produk lokal. Dampak positif dan negatif adanya AEC dijadikan motivasi masyarakat Indonesia untuk mampu mengembangkan kreativitas dalam bidangnya masing-masing. Kondisi ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat Indonesia agar mampu mengembangkan kreativitas dalam menyongsong AEC 2015.

Tantangan dan peluang bidang investasi teknologi, Indonesia memiliki regulasi untuk mengatur dan mengontrol arus PMA dan PMDN dalam mempersiapkan perekonomian yang lebih unggul. Arus PMA dan PMDN sebagai peluang yang berpotensi untuk perkembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam menyongsong AEC adalah kualitas pendidikan, teknologi, SDM, kebijakan (police), dan budaya. Kelima hal tersebut dapat berdampak positif maupun negatif tergantung bagaimana menjalankannya. Oleh karena itu, investasi teknologi baik PMA dan PMDN dalam menyongsong AEC mutlak dipersiapkan secara matang agar Indonesia dapat bersaing dan berkompetisi dengan baik.

(3)

3 A. ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)

Dalam rangka mewujudkan AEC pada tahun 2015, seluruh negara ASEAN harus melakukan liberalisasi di beberapa sektor sebagaimana digariskan dalam AEC Blueprint, di antaranya: arus bebas barang, arus bebas jasa, arus bebas investasi, arus modal yang lebih bebas, dan arus bebas tenaga kerja terampil. Hal ini sebagai tantangan dan peluang bagi negara anggota serta strategi yang tepat agar adanya AEC berdampak baik negara anggota.

Peluang yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 diantaranya: (1) manfaat integrasi ekonomi; (2) pasar potensial dunia; (3) negara pengekspor; (4) negara tujuan investor; (5) daya saing; (6) sektor jasa yang terbuka; dan (7) aliran modal. Ketujuh peluang tersebut merupakan kesempatan emas bagi negara anggota AEC, khususnya Indonesia untuk mampu bersaing baik dari segi jasa, barang, investasi, maupun kualitas tenaga kerja. Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015 di antaranya: (1) laju peningkatan ekspor dan impor; (2) laju inflasi; (3) dampak negatif arus modal yang lebih bebas; (4) kesamaan produk; (5) daya saing sektor prioritas integrasi; (6) daya saing SDM: (7) tingkat perkembangan ekonomi; (8) kepentingan nasional; dan (9) kedaulatan negara. Tantangan tersebut harus benar-benar menjadi fokus masyarakat Indonesia di berbagai bidang sehingga pemerintah Indonesia harus mempersiapkan solusi yang kreatif untuk menghadapi tantangan tersebut.

Arus investasi PMA dan PMDN AEC 2015 mendatang, Indonesia harus menyusun langkah strategis dengan target specific. Secara garis besar, langkah strategis yang harus dilakukan antara lain adalah melakukan: (1) penyesuaian, persiapan dan perbaikan regulasi baik secara kolektif maupun individual (reformasi regulasi); (2) peningkatan kualitas sumber daya manusia baik dalam birokrasi maupun dunia usaha ataupun profesional; (3) penguatan posisi usaha skala menengah, kecil, dan usaha pada umumnya; (4) penguatan kemitraan antara publik dan sektor swasta; (5) menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mengurangi ekonomi biaya tinggi; (6) pengembangan sektor-sektor prioritas yang berdampak luas dan komoditi unggulan; (7) peningkatan partisipasi institusi pemerintah maupun swasta untuk mengimplementasikan AEC Blueprint; (8) reformasi kelembagaan dan kepemerintahan; (9) penyediaan kelembagaan dan permodalan

(4)

4 yang mudah diakses oleh pelaku usaha dari berbagai skala; (10) perbaikan infrastruktur fisik melalui pembangunan atau perbaikan infrastruktur.

B. Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Modal merupakan unsur yang sangat penting dalam membangung suatu perusahaan. Besar kecilnya modal mempengaruhi income atau penghasilan yang diterima dari sebuah usaha. Adanya kesepakatan AEC yang akan dibuka pada tahun 2015 mempengaruhi arus permodalan di negara anggota AEC. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-10 ekonomi dunia dari Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan data dari World Bank. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam hal sumber daya alam, sumber daya manusia, dan wilayah yang strategis bagi para investor untuk menanamkan modal nya di Indonesia. (http://finance.detik.com/read/2014/05/04/122547/2572544/4/ini-daftar-20-negara-dengan-ekonomi-terbesar-di-dunia)

Penanaman modal di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu PMA) dan PMDN. PMA yaitu penanaman modal asing berupa arus investasi modal asing dari satu negara ke negara lain. Tujuannya untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi, lebih produktif, dan diversifikasi usaha. Selain itu, adanya PMA memberikan keuntungan bagi negara tujuan yaitu: (1) adanya transfer teknologi mutakhir, (2) meningkatkan kompetisi usaha, (3) investasi asing dapat berperan dalam mengatasi kesenjangan nilai tukar dengan negara tujuan. Ismail Suny menambahkan ada tiga macam kerjasama antara modal asing dengan modal nasional berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang penanaman modal asing yaitu: joint venture, joint enterprise, dan kontrak karya.

PMDN menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri pasal 2 menyatakan penanaman modal dalam negeri adalah penggunaan daripada kekayaan seperti tersebut dalam pasal 1 yaitu bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan benda-benda yang dimiliki oleh negara maupun swasta, baik secara langsung atau tidak langsung untuk menjalankan usaha menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang ini.

(5)

5 Menurut Menteri Perindustrian RI MS Hidayat menyatakan bahwa prospek investasi dari PMDN dan PMA di Indonesia ke depan akan sangat menjanjikan. Indikator prospek tersebut dapat diketahui dari nilai investasi PMDN sektor industri non-migas pada tahun 2013 yang mengalami kenaikan 30,61 persen dari tahun sebelumnya. Selain itu terjadi peningkatan sebesar 46,7 persen pada nilai investasi PMA di sektor industri non migas sepanjang semester I tahun 2013 dibanding periode yang sama tahun lalu. Data tersebut menunjukan peluang yang sangat besar yang mengandung tantangan-tantangan dan peluang yang potensial untuk peningkatan ekonomi Indonesia secara global. Hal ini menuntut persiapan yang matang dalam menyongsong AEC tahun 2015 nanti.(http://bisniskeuangan.kompas. com/read/2013/07/31/1710239/Menperin.Prospek.Investasi.Industri.Menjanjikan)

C. PEMBAHASAN

Investasi yang selama ini dilakukan di Indonesia difokuskan pada PMA dan PMDN. Peran Indonesia dalam menghadapi tantangan dan peluang AEC dalam mengembangkan investasi teknologi perlu memperhatikan beberapa faktor. Adapun, faktor yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Pendidikan

Hakikat pendidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem pendidikan Nasional yang menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tantangan pendidikan bagi Indonesia dengan adanya AEC akan berdampak positif bagi peserta didik dengan memberikan pelatihan bahasa asing (Inggris), penambahan jam praktik, magang atau kunjungan ke industri sesuai dengan keahliannya, dan mengikuti lomba keterampilan siswa (LKS) atau mengikuti perlombaan dalam bidang penelitian teknologi. Peluang dalam bidang pendidikan dari hasil karya teknologi masyarakat dijadikan investasi PMA dan PMDN guna memajukan teknologi Indonesia.

(6)

6 2. Teknologi

Teknologi menurut Simon (1983: 173) mendefinisikan technology is a rational discipline designed to assure the mastery of man over physical nature, through the application of scientifically determined laws. Perkembangan pada saat ini teknologi sebagai alat untuk membuat kerja manusia menjadi efektif dan efisien. AEC memberikan tantangan teknologi yang berdampak pada upaya Indonesia untuk memiliki kreativitas mengembangkan teknologi tepat guna. Oleh karena itu, kepekaan untuk memiliki jiwa kreatif dan inovatif harus ditumbuhkan sejak peserta didik duduk di bangku SD. Upaya lain yang perlu dikembangkan sebagai peluang Indonesia menghadapi AEC diantaranya: keberadaan SDA yang kaya memudahkan masyarakat memanfaatkan menjadi teknologi yang dapat diinvestasikan ke dalam atau luar negeri. Kemajuan teknologi yang diperkuat adanya penelitian yang terus-menerus akan berpotensi untuk menjadikan Indonesia memiliki teknologi modern. Selain itu, upaya mendirikan industri strategis akan menguntungkan bagi Indonesia dalam investasi teknologi.

3. Budaya (Culture)

Menurut Djoko Purwanto (2006: 56) menyatakan bahwa budaya mencakup sekumpulan pengalaman hidup, pemrograman kolektif system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu yang ada dalam suatu masyarakat, termasuk didalamnya bagaimana tentang sistem nilai, norma, simbol-simbol, dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing. Arus Investasi PMA dan PMDN yang begitu pesat akan mengakibatkan beberapa perubahan yang berdampak secara komprehensif bagi kebudayaan lokal di daerah investasi yang dituju. Hal ini dapat kita lihat dari dua perspektif yaitu pertama bersifat tantangan dan kedua adalah peluang. Tantangan yaitu apabila suatu daerah tidak bisa menjaga kearifan lokal maka kebudayaan lokal lama kelamaan akan hilang. Kedua, peluang adanya kebudayaan baru masuk akan memperkaya budaya lokal apabila penduduk asli dapat menyerap poin-poin baik untuk diadaptasi dan membuang hal-hal buruknya. Pemahaman akan hal ini sangat penting sehingga perkembangan AEC dapat berjalan dengan baik.

(7)

7 4. Human Resources (SDM)

SDM merupakan faktor yang harus disiapkan untuk menghasilkan insan yang kreatif. Investasi teknologi melalui PMA dan PMDN membutuhkan SDM yang profesional untuk menghadapi tantangan adanya AEC bagi Indonesia. Persaingan dengan negara sesama ASEAN dan negara lain di luar ASEAN dalam hal SDM perlu diantisipasi dengan meningkatkan skill di berbagai bidang untuk mencegah banjirnya SDM terampil dari luar. Selain itu, Indonesia perlu menyiapkan SDM sebagai peluang yang harus ditumbuhkan, yaitu: (1) kemampuan berkomunikasi khususnya bahasa Inggris; (2) kemampuan dalam bidang keahliannya dalam arti kompeten; (3) kemampuan berfikir jernih dan kritis; (4) kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan; (5) kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab; (6) kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda; (7) kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal; (8) minat luas dalam kehidupan; (9) kesiapan untuk bekerja; (10) kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; (11) rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.

5. Kebijakan Pemerintah (Government Police)

Aktivitas negara AEC untuk mengembangkan potensi negara di negara ASEAN lainnya membutuhkan filter dari pemerintah setempat. Hal ini perlu adanya regulasi/kebijakan pemerintah Indonesia dalam menghadapi AEC. Tantangan yang harus dihadapi dengan memberikan regulasi kepada masyarakat berupa pemberian pelatihan atau sekolah lanjut bagi SDM secara berkala, pemberian modal kepada usaha kecil, menengah, dan besar, memberikan fasilitas kepada sekolah untuk menunjang keterampilan, merancang standar kualitas pendidikan dan tenaga kerja, serta memberikan penghargaan bagi masyarakat. Hal lain yang perlu disiapkan dapat menjadi peluang yang menguntungkan bagi Indonesia dalam menanamkan investasi teknologi melalui PMA dan PMDN. Peluang ini berupa regulasi yang telah ditetapkan menjadi motivasi masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dalam menghadapi AEC dan membuktikan pemerintah kepada masyarakat untuk pro-rakyat dengan mendukung untuk meningkatkan kualitas SDM.

(8)

8 D. KESIMPULAN

Pemberlakuan AEC tahun 2015 mendatang membawa peluang dan tantangan bagi negara anggota untuk berkontibusi dan berkompetisi dalam persaingan internasional. Investasi berupa PMA dan PMDN yang merupakan potensi besar bagi perkembangan di berbagai bidang di setiap negara anggota. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam menyongsong arus investasi teknologi pada PMA dan PMDN dalam implementasi AEC adalah peningkatan kualitas pendidikan, kualitas sumber daya manusia, kebijakan pemerintah, teknologi, dan budaya lokal yang harus tetap dijaga kearifan dan keunikannya, sehingga Indonesa tetap memiliki jati diri sebagai negara yang unggul dan dapat bersaing di kancah internasional, tanpa melupakan karakter bangsa Indonesia.

E. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/07/31/1710239/ Menperin.Prospek.Investasi.Industri.Menjanjikan. Menperin, Prospek Investasi Industri Menjanjikan. Diakses tanggal 01 Oktober 2014.

______. (2014). http://finance.detik.com/read/2014/05/04/122547/2572544/4/ini-daftar-20-negara-dengan-ekonomi-terbesar-di-dunia. Daftar 20 Negara dengan

Ekonomi Terbesar di Dunia. Diakses tanggal 01 Oktober 2014.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal

1 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia. (2012). http://ditjenkpi.kemendag. go.id/website_kpi/Umum/Setditjen/Buku%20Menuju%20ASEAN%20ECON OMIC%20COMMUNITY%202015.pdf. Menuju Asean Economic Community 2015. Diakses tanggal 01 Oktober 2014.

Djoko Purwanto. (2006). Komunikasi Bisnis(edisi ketiga). Jakarta. Erlangga.

Ismail Suny dan Rochmat Rudiro. (1998). Tinjauan dan Pembahasan Undang-Undang

Penanaman Modal Asing dan Kredit Luar Negeri. Jakarta: Pradjna Paramita.

Simon, Y. R. (1983). Pursuit of happiness and lust for power in technological society. In

C. Mitcham & R. Mackey (Eds.). Philosophy and technology. New York:

Free Press.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil observasi dan penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat dilihat bahwa penyebab terjadinya interferensi bahasa Melayu Malaysia terhadap bahasa

Tidak ada tindakan yang perlu diambil dalam melakukan penawaran umum dari Instrumen Keuangan tersebut di wilayah yuridiksi lainnya, kecuali disebutkan di dalam prospektus

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Laporan Final Investigasi Kecelakaan Pelayaran Terbaliknya Rejeki Baru Kharisma (GT 6 No.

Adapun tahap tindakan yang dilakukan, meliputi (a) melaksanakan tindakan dalam pembelajaran pada sub tema Perubahan Wujud Benda sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan pembelajaran.Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif bagi guru

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas disahkannya buku tentang Skema Sertifikasi Okupasi Nasional Pariwisata bidang Tata Boga yang dapat digunakan sebagai panduan atau

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diketahui, dan bagi peserta yang keberatan atas pengumuman hasil kualifikasi dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis

sikap ibu serta dukungan tenaga kesehatan terhadap pemberian makanan pada balita. di Puskesmas Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai, dukungan