• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

Edisi No 154, JUNI 2015

Lembaga Amil Zakat Nasional

Takut Maut Menjemput,

Nenek Ini Wakafkan

Hartanya!

Pray For

Pangalengan

Ketika Terlanjur

Berbuat Dosa

Cinta Wakaf Jejak Program Kolom Aa Gym

>>Hal

14

>>Hal

15

>>Hal

34

(2)
(3)

saparedaksi

ALHAMDULILLAH, kita kembali bersua dengan

bu-lan Ramadan. Kesyahduan dan kesakrabu-lan Ramadan, insyaAllah kita rasakan. Begitu pula semangat bera-mal saleh, pastinya menjadi berlipat. Bukan semata-semata karena ganjaran pahala luar biasa, tetapi kondisi selama Ramadan yang memang “berbeda” dengan bulan-bulan lainnya. Kondisi yang kondusif bagi kita untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan (fastabiqul khairat).

Sahabat Peduli, Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid sebagai lembaga amil zakat nasional juga menyadari realita tersebut. Bahwa pada Ramadan, antusias umat untuk beramal saleh begitu fantastis! Oleh karenanya, jumlah Majalah Swadaya yang dice-tak pun juga terdongkrak.

Jika pada bulan-bulan sebelumnya, Swadaya “hanya” dicetak sebanyak 11.500 eksemplar, maka tidak halnya pada edisi Ramadan. Jumlah yang dice-tak mencapai 20.000 eksemplar (edisi Juni dan Juli). Jumlah tersebut tergolong sangat besar untuk ukur-an majalah komunitas.

Kondisi ini sepatutnya kita syukuri. Karena ber-tambah eksemplarnya Majalah Swadaya, merupakan salah satu indikator bertambah pula umat muslim yang mengalokasikan sebagian rezekinya untuk ber-zakat, infak, dan sedekah ke Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid. Ini berarti, semakin banyak dana umat yang terkumpul dan digunakan untuk mereka yang layak menerimanya. Alhamdulillah.

Semoga “kilau Ramadan” yang menjadi tagline dari program-program Ramadan DPU Daarut Tauhi-id, juga membuat amal kita turut berkilau. Selamat membaca edisi Ramadan ini.

Redaksi

Kilau Ramadan

S

Media Komunikasi Daarut Tauhiid

W

adaya

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH.

Abdul-lah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara Redaktur Ahli Abu Fadhli, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC Dewan Redaksi H. Herman. H. Cucu Hidayat, Sansan Darajat Pemimpin Redaksi Suhendri Cahya Purnama Redaktur Pelaksana/Redaktur Astri Rahmayanti Sekretaris Redaksi/Reporter Cristi Aning-sih Sarif Reporter Hera Apriyani Koresponden Inggar Saputra (Jakarta) Taufi k Hidayat (Bogor) Indra (Priangan Timur) Vita Febriarini (Semarang) Nurdin Syaiful Bala-di (Yogyakarta) Eko Yulianto (Lampung) Indra Firdaus (Palembang) Putri Yulia (Batam) Agus Wijaya (Jambi) Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Barat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862 E-mail redaksimedia@gmail.com Website www.dpu-daaruttauhiid.org

Sapa Redaksi

Kabar Cabang

Kolom A Deda

Kabar DPU

Seputar

Islam

Keuangan

Curhat

Muslimah

Salam

Fokus

Hidup

Bugar

Hikayat

Pena Sahabat

Hikmah

Cinta Wakaf

hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal Kilau Ramadan Kiat Sukses Sambut Ramadan Menjadi Pribadi Bercahaya Haram Menikah Beda Aliran April 2015 Galau Hendak Bekerja Lagi Menyambut Kemilau Cahaya Ramadan Ramadan Berkilau, Rama-dan Dinanti Berjalanlah Kawan Tangan yang Dicium oleh Rasulullah Menuai Berkah Sedekah di Kala Umrah Berpetualang, Berkarya, dan Berdakwah Ala Hanum Salsabiela Rais Takut Maut Menjemput, Nenek Ini Wakaf-kan Hartanya! Berbagi Wawasan Islam dengan Mobil Quran

3

22

4

23

5

24

6

7

26

10

30

11

14

20

daftarisi

Serba Serbi

hal

Tradisi Unik Sambut Ramadan di Berbagai Negara

(4)

Oleh: H. Herman, S.Sos

Direkur Utama DPU Daarut Tauhiid

Oleh:

kabarDPU

MENJADI

PRIBADI BERCAHAYA

“Hai orang-orang yang

beriman, diwajibkan bagi

kamu berpuasa,

sebagai-mana telah diwajibkan

bagi orang-orang sebelum

kamu, agar kamu

ber-takwa,” (QS. al-Baqarah

[2]: 183).

I

nsyaAllah kita segera memasuki bulan Ramadan. Ba-rang siapa yang gembira dengan datangnya bulan suci ini, maka Allah SWT akan memasukkan hamba tersebut ke dalam Surga-Nya. Bagaimana bisa? Kare-na gembira menyambut Ramadan adalah keimaKare-nan. Semakin bahagia dan rindu seorang hamba kepada Ra-madan, maka semakin dalam keimanan yang dimilikinya. Tentu pemahaman ini bukan untuk menghakimi dan mengukur keimanan orang lain, tetapi mengukur kei-manan kita sendiri.

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh kebaikan, ampunan, dan cahaya. Dalam bulan ini Allah membuka peluang bagi hamba-hamba-Nya untuk beribadah

(mah-doh) sebanyak-banyaknya. Karena pada bulan ini, pahala

ibadah dibalas dengan berlipat ganda.

Pada Bulan ramadhan, Allah mendidik kaum mus-limin untuk lebih mencintai dan peduli terhadap sauda-ra-saudaranya. Rasulullah saw mengajarkan kita untuk ringan dalam bersedekah, memberi makan orang-orang yang berbuka puasa, menunaikan zakat, dan membuang dengki atau sifat-sifat buruk terhadap sesama.

Menyambut bulan penuh berkah ini, Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid memiliki serangkaian pro-gram untuk memudahkan umat dalam beramal.

Perta-ma, program tebar al-Quran dan Iqro ke pelosok negeri. Kedua, program berbuka bersama sahabat yatim dan

dhuafa. Dan yang ketiga, tebar paket lebaran untuk jom-po dan keluarga miskin.

Semoga kita bisa disampaikan dan bisa mengopti-malkan bulan Ramadan untuk maksimal beramal dan beribadah. Sehingga setelah Ramadan, kita menjadi pribadi yang bercahaya, berkilau dengan pahala dan ke-berkahan.

“Allahuma bariklana fi i rajab wa sya’ban wa balighna

Ramadhan. Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami ke bulan Ramadan,” (HR.

(5)

keuangan

keuangan

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGAN

BULAN APRIL 2015 (UN AUDITED)

SUMBER DANA

Penerimaan dana Zakat Rp 791,719,300.85

Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 484,323,139.63

Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 357,898,516.80

Penerimaan dana Wakaf Rp 128,186,550.00

Penerimaan dana Pengelola Rp 522,526,665.76

Penerimaan dana Jasa Bank Rp 414,609.34

Jumlah Penerimaan Dana Rp 2,285,068,782.39

PENGGUNAAN DANA Dana Zakat

Penyaluran untuk Fakir Miskin Rp 911,167,152.22

Penyaluran untuk Muallaf Rp 2,150,000.00

Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 845,000.00

Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 32,870,828.00

Jumlah Dana Zakat Rp 947,032,980.22

Dana Infaq Shadaqah

Program Pendidikan Rp 3,326,500.00

Program Kesehatan Rp 7,305,400.00

Program Ekonomi Rp 10,451,000.00

Program Dakwah Sosial Rp 474,768,722.28

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 497,160,622.28

Dana Infaq Shodaqoh Terikat

Program Dakwah Sosial Rp 27,563,000.00

Program Pendidikan Rp 38,809,000.00

Program pemberdayaan ekonomi Rp 45,300,000.00

Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 8,648,200.00

Program Pusosman Rp 2,200,000.00

Program Aqiqah Rp 19,850,000.00

Penyaluran non cash dan lainnya Rp 19,760,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 162,130,200.00

Dana Wakaf

Penyaluran Wakaf Umum Rp 1,000,000.00

Jumlah dana Wakaf Rp 1,000,000.00

Dana Pengelola

Operasional Kantor Rp 386,562,300.10

Jumlah Dana Pengelola Rp 386,562,300.10

Jumlah Penggunaan Dana Rp 1,993,886,102.59

Surplus / Defi sit Rp 291,182,679.80

Saldo Awal per 01 April 2015 Rp 8,233,287,736.20

Saldo Akhir per 30 April 2015 Rp 8,524,470,415.99

* Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasikmalaya, Batam, Bekasi dan Jambi) dan digunakan untuk membiayai

(6)

A

lhamdulillah, Ramadan  kembali menya-pa kita. Bulan mulia yang dianugerahkan Allah kepada manusia untuk memper-baiki ruhiyah dan sarat ampunan. Bulan penuh berkah, yang setiap amalan diganjar balas-an berlipat-lipat. Mahasuci Allah ybalas-ang masih mem-berikan kita kesempatan untuk bertobat di bulan suci ini.

Ramadan adalah bulan dengan banyak ke-berkahan, keutamaan, dan berbagai keistimewaan yang tidak dimiliki bulan-bulan lainnya. Kemilaun-ya begitu bersinar dibandingkan dengan bulan se-lain Ramadan. Jadi, tidak berlebihan bila kita sebut Ramadan sebagai bulan penuh cahaya.

Mari kita simak fi rman Allah di surah an-Nuur [24]: 35, “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan

bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari po-hon yang penuh berkah, (yaitu) popo-hon zaitun yang tidak hanya diterpa matahari dari timur saja atau dari barat saja (melainkan terkena matahari dari arah barat dan timur), yang minyaknya (saja) ham-pir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi ma-nusia, dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu.”

Itulah cahaya Allah. Yang minyaknya saja sudah berkilau-kilau, berasal dari pohon yang senantiasa terkena matahari. Cahaya di atas cahaya. Berlapis-lapis. Cahaya yang sangat kuat sinarnya.

Ramadan adalah kesempatan paling baik untuk

kita menggapai cahaya Ilahi itu. Sebab, Ramadan penuh dengan keberkahan. Bulan ketika cahaya Ilahi banyak bertebaran. Di bulan ini, waktu siang dan malam hari terasa lebih berkilau-kilau. Hati ter-asa lebih lapang dan bercahaya, sehingga ibadah lebih mudah dilakukan.

Tentu tidak semua orang merasakan cahaya dan dorongan melakukan amal ibadah. Mengapa? Kerena hanya orang bertakwa dan beriman yang Allah mudahkan untuk melakukan amal kebaikan. Semakin baik iman dan ketakwaannya, maka sema-kin dia merasakan cahaya Ilahi.

Cahaya Ilahi bertebaran pada bulan Ramadan, karena amalan-amalan di bulan tersebut berpoten-sial mendatangkan cahaya di hati, terutama puasa. Inilah salah satu dari akhlak ketuhanan

(ash-shama-diyah) yang dijalankan para hamba. Allah SWT

ber-fi rman: “Setiap amal yang dilakukan anak Adam

adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya pua-sa itu untuk-Ku. Akulah yang akan mengganjarnya.”

Ramadan adalah kesempatan yang paling baik untuk mengubah hati yang gelap menjadi bersinar. Karena mungkin saja ini adalah Ramadan terakhir kita? Jadi, mari kita optimalkan dengan amalan dan ibadah utama. Jangan lupa, berkarya dan produktif juga harus menjadi amalan andalan kita.

Pun halnya Dompet Peduli Ummat (DPU) Daa-rut Tauhiid senantiasa istiqamah menghiasi Rama-dan dengan berbagai program tepat guna. Mulai dari Bersahabat (Berbuka Bersama Sahabat Yatim & Dhuafa), Cinta Masjid (Tebar Qur’an & Iqra ke Pelosok Negeri), dan Tebar Kemilau (Tebar Paket Lebaran untuk Dhuafa). Semoga kita bisa bersama menyukseskannya, agar Ramadan kali ini semakin berkilau di hati kita semua.

MENYAMBUT KEMILAU

CAHAYA RAMADAN

Nur Aisyah

Kepala Cabang DPU Daarut Tauhiid Batam

Oleh:

fokus

(7)

RAMADAN BERKILAU,

RAMADAN DINANTI

fokus

LAYAKNYA perhiasan, hampir semua orang menginginkannya.

Bahkan rela berkorban apa pun untuk mendapatkannya.

Keberadaannya sebagai benda yang begitu berharga, membuat

tak sedikit orang tergila-gila. Setelah dimiliki, ia disimpan di

tempat yang aman dengan penuh kehati-hatian. Tidak sedikit

(8)

J

ika Ramadan diibaratkan perhiasan, dan per-hiasan tersebut memiliki kilau yang menakjub-kan, maka ramailah orang-orang menginginkan-nya. Hadir selalu dirindukan dan kepergiannya tidak diinginkan umat muslim seluruh dunia. Bagi seorang mukmin, kepergian bulan Ramadan amat dis-esalkan. Tak heran, begitu banyak orang yang berdoa agar dipertemukan kembali dengan Ramadan.

Ibarat sebuah perhiasan, kilauan Ramadan be-gitu cemerlang sehingga tampak dari kejauhan. Seperti bintang di langit, kilauan membuat setiap orang ingin menggapainya. Namun, mengapa Ra-madan begitu istimewa dan begitu dirindukan?

Ramadan Bertabur “Cahaya”

Pantaslah begitu banyak mukmin merindukan kehadiran Ramadan dan menyesali kepergiannya. Sangat banyak keutamaan yang hanya didapatkan selama bulan tersebut. Berikut beberapa keuta-maan bulan Ramadan:

1) Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadan.

Allah SWT berfi rman: “Beberapa hari yang

di-tentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan ) al-Quran seb-agai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjela-san mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. al-Baqarah [2]: 185).

2) Pintu langit dibuka, sedangkan pintu-pintu neraka ditutup.

Rasulullah saw bersabda: “Apabila telah datang

bulan Ramadan, pintu-pintu langit dibuka, sedang-kan pintu-pintu neraka ditutup, dan setan dibeleng-gu.” (HR. Bukhari-Muslim).

3) Diampuninya dosa-dosa di bulan itu.

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang

berpuasa Ramadan dengan penuh iman dan meng-harap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,“ (HR. Bukhari-Muslim).

4) Dilipatgandakan pahala pada bulan Ramadan.

Rasulullah saw bersabda: “Pahala umrah pada

bulan Ramadan menyamai pahala ibadah haji.” (HR.

Bukhari dan Muslim).

5) Lailatul qadr ada di bulan Ramadan.

Lailatul qadr adalah suatu malam yang ada pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Malam tersebut memiliki banyak sekali berkah dan kemuliaan, bah-kan satu malam tersebut lebih baik dari seribu bulan.

p g p p

Rasulullah saw bersabda: “Pahala umrah pada

bulan Ramadan menyamai pahala ibadah haji.” (HR.

Bukhari dan Muslim).

5) Lailatul qadr ada di bulan Ramadan.

Lailatul qadr adalah suatu malam yang ada pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Malam tersebut memiliki banyak sekali berkah dan kemuliaan, bah-kan satu malam tersebut lebih baik dari seribu bulan.

(9)

6) Bulan Ramadan adalah bulan ibadah dan amal kebaikan.

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang

berdiri salat pada bulan Ramadan dengan penuh iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.“ (HR. Bukhari-Muslim).

7) Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah, rahmat, dan mustajabnya doa.

Rasulullah saw bersabda: “Apabila telah masuk

bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu rah-mat, sedangkan pintu-pintu neraka jahanam ditutup, dan setan pun dibelenggu.“ (HR. Bukhari-Muslim).

Mempersiapkan Diri

Begitu besar keutamaan bulan Ramadan, seyo-gyanya membuat kita mempersiapkan diri sebaik mungkin. Persiapan tersebut harus dilakukan, mengingat belum tentu kita dipertemukan Rama-dan berikutnya.

Persiapan yang dimaksud bukan dengan membo-rong aneka makanan lezat atau perabotan baru. Yang dimaksud adalah bagaimana kita menyiapkan fi sik, hati, harta, dan sebagainya, agar Ramadan tak berlalu begitu saja. Jadi, apa saja yang harus dipersiapkan?

1) Berdoa kepada Allah SWT agar diberi kesem-patan bertemu dengan bulan Ramadan.

Adapun doa yang populer adalah: ”Ya Allah,

ber-katilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sam-paikanlah kami pada bulan Ramadan”.

2) Menuntaskan puasa tahun lalu.

Sudah seharusnya kita meng-qadha puasa segera mungkin sebelum datang Ramadan berikutnya. Na-mun, kalau seseorang ada halangan tertentu, ia bisa meng-qadha-nya. Misalnya seorang ibu yang menyu-sui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan utang puasa tahun lalu pada bulan Sya’ban. Sebagaimana Aisyah tidak bisa meng-qadha puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. Menunda qadha puasa dengan sen-gaja tanpa ada uzur syar’i sampai masuk Ramadan berikutnya, termasuk perbutan dosa.

3) Persiapan keilmuan (memahami fi kih puasa).

Dengan ilmu, kita dapat mengetahui cara ber-puasa yang benar sesuai petunjuk Rasulullah saw. Ilmu pun sangat diperlukan dalam melaksanakan iba-dah lainnya seperti wudu, salat, haji, dan sebagainya. Maka, menjelang Ramadan ini sudah sepatutnya kita membaca buku fi qhus shiyam (fi kih puasa), dan iba-dah lain yang berkaitan dengan Ramadan.

4) Persiapan jiwa dan spiritual.

Persiapan yang dimaksud di sini adalah mem-persiapkan lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya dengan hati ikhlas, sesuai petunjuk dan sunnah Ra-sulullah saw.

5) Persiapan dana (fi nansial).

Sebaiknya aktivitas ibadah di bulan Ramadan harus lebih mewarnai hari-hari ketimbang aktivitas mencari nafkah atau lainnya. Pada bulan ini, setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal saleh sep-erti infak, sedekah, dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibuat agenda maliah (keuan-gan) yang mengalokasikan dana untuk sedekah, in-fak, serta memberi ifhtar selama bulan ini.

6) Persiapan fi sik yaitu menjaga kesehatan.

Persiapan fi sik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadan sangat penting. Kesehatan merupakan mod-al utama dmod-alam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya terganggu.

Rasulullah saw bersabda, “Pergunakanlah

kesempa-tan yang lima sebelum dakesempa-tang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakit-mu, masa kayamu sebelum masa miskinsakit-mu, masa luang-mu sebelum masa sibukluang-mu, dan masa hidupluang-mu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim).

7) Menyelenggarakan tarhib Ramadan.

Selain persiapan secara individual, kita juga hendaknya melakukan persiapan secara kolektif. Seperti melakukan tarhib Ramadan, yaitu meng-umpulkan kaum muslimin di masjid atau di tem-pat lain untuk diberi pengarahan mengenai puasa Ramadan, adab-adab, syarat dan rukunnya, hal-hal yang membatalkannya atau amal ibadah lainnya.

Apalagi hal itu dicontohkan Rasulullah. Saat menjelang Ramadan, Rasulullah memberikan pen-garahan mengenai puasa kepada para sahabat. Beliau juga memberi kabar gembira kedatangan bulan Ramadan dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. Semoga kita bisa menyambut dan mewarnai Ramadan kali ini dengan sebaik-baiknya, agar kilaunya senantiasa benderang.

(10)

hikayat

DIRIWAYATKAN pada saat

itu, Rasulullah saw baru tiba

dari Tabuk. Peperangan

dengan bangsa Romawi yang

sering menebar ancaman

pada kaum muslimin. Banyak

sahabat yang ikut beserta Nabi

dalam peperangan ini. Tidak

ada yang tertinggal, kecuali

orang-orang yang berhalangan

dan ada uzur.

Tangan yang

Dicium oleh

Rasulullah

0

Saat mendekati Kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari.

Sang manusia agung itu pun bertanya, “Kenapa tanganmu kasar sekali?”

Si tukang batu menjawab, “Ya Rasulullah, peker-jaan saya ini membelah batu setiap hari, dan bela-han batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gu-nakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar.”

Rasulullah adalah manusia paling mulia. Tapi orang paling mulia tersebut begitu melihat ta-ngan si tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal, Rasul pun menggenggam tangan itu, dan menciumnya seraya bersabda: “Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada”, ‘inilah

tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api

neraka selama-lamanya’.

Rasulullah saw tidak pernah mencium tangan para pemimpin Quraisy, tangan para pemimpin Khabilah, raja, atau siapa pun. Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah az-Zahra dan tukang batu itulah yang pernah dicium oleh Rasulullah. Padahal tangan tukang batu yang dicium oleh Rasulullah, justru tangan yang telapak-nya melepuh dan kasar, kapalan karena membelah batu. Suatu ketika seorang laki-laki melintas di hada-pan Rasulullah saw. Orang itu dikenal sebagai pe-kerja yang giat dan tangkas. Para sahabat kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti di-lakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah (fi sabilillah), maka alangkah baiknya. ”Men-dengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja

untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk meng-hidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentin-gan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fi sabilillah.” (HR Thabrani). SubhanAllah! (sumber: ceritapenyejukhati.blogspot.com)

(11)

hikmah

BERPETUALANG, BERKARYA,

DAN BERDAKWAH ALA

HANUM SALSABIELA RAIS

Menjadi seorang muslimah bukan berarti segala kesempatan untuk menggali potensi lainnya menjadi terhalang. Tapi justru dengan menjadi muslimah, banyak peluang dan kesempatan untuk lebih “ber-sinar”, baik dalam pandangan Allah SWT maupun manusia.

M

enjadi muslimah apalagi seorang ibu harus memiliki wawasan yang luas. Karena seorang ibu merupakan ma-drasah pertama bagi putra-putrinya. Kali ini, Majalah Swadaya bersilaturahim dengan salah seorang muslimah yang melanglangbuana ke berbagai daerah, dan memiliki prestasi bersinar.

Bertempat di kediaman pribadinya, di daerah Con-dong Catur, Yogyakarta, tim Majalah Swadaya bertukar pikiran secara langsung dengan Hanum Salsabiela Rais. Perempuan kelahiran Kota Gudeg, Yogyakarta, 34 tahun lalu. Ia merupakan putri dari Amien Rais, seorang tokoh reformasi di Indonesia dan dikenal luas masyarakat.

Sepenggal Pengalaman di Eropa

Hanum menempuh pendidikan dasar hingga pendidikan atas di sekolah Muhammadiyah Yog-yakarta. Setelah itu, Hanum melanjutkan kuliah dan pendidikan profesi di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga mem-peroleh gelar dokter gigi pada 2006.

Hanum mengawali karirnya sebagai pembawa acara lepas di berbagai stasiun televisi di Yogya-karta. Pada 2006, Hanum pun menerima tantangan untuk hijrah ke Jakarta dan meniti karir sebagai reporter di salah satu stasiun televisi swasta. Di stasiun TV ini, Hanum juga membawakan program berita harian Reportase sebagai presenter.

Pada 2008, Hanum diboyong suaminya ke kota Wina, Austria. Saat itulah Hanum memulai petualan-gannya di Eropa. Di negara ini, Hanum mendalami pendidikan bahasa Jerman sambil bekerja sebagai video host dan editor untuk program Podcast Execu-tive Academy, Universitas Ekonomi dan Bisnis, Wina.

Selama di Eropa, Hanum sempat menjadi salah seorang kontributor dan jurnalis responden salah satu berita portal terbesar di Indonesia. Hanum juga pernah membawa ayahnya untuk berceramah

ke beberapa kampus di Eropa.

Walau cukup lama berada di Eropa, Hanum masih menyadari dirinya adalah muslimah yang memiliki kewajiban untuk berdakwah sesuai dengan kemam-puannya. Menurut Hanum, berdakwah itu tidak mesti berceramah di depan banyak orang dan menyampai-kan ayat-ayat al-Quran, karena setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas yang berbeda-beda.

Ada sebuah pengalaman yang membuat Hanum mengubah pandangan teman-temannya di Eropa terhadap muslim, terutama seorang muslimah. Saat itu, Hanum diundang ke sebuah pesta temannya. Lay-aknya sebuah pesta di Eropa, hampir di setiap sudut

(12)

menyajikan mi-numan beralko-hol. Hanum dan Rangga,

suami-nya, menolak ke-tika disuguhkan minuman

ber-alkohol tersebut. Pada ke-sempatan yang lain, Hanum dan

Rangga mem-berikan hadiah kepada temannya yang berulang tahun dengan mempersembahkan lagu. Hanum bermain piano dan Rangga bernyanyi. Dari kejadian itu, beberapa temannya penasaran dan ti-dak percaya seorang muslimah bisa melakukan hal itu.

“Teman saya bertanya dengan bahasa setempat. Intinya, ia mempertanyakan bagaimana bisa seorang muslimah seperti itu (bermain piano). Saya lalu men-jawabnya bahwa seorang muslim/muslimah harus maju dan memiliki wawasan yang luas. Islam itu indah, tidak melarang seorang muslim untuk belajar bahkan menyuruh untuk banyak belajar,” tutur Hanum.

Prihatin dengan Perfi lman Indonesia

Meski memiliki gelar sebagai dokter gigi, Hanum tak lantas meninggalkan kegemarannya menulis. Bahkan dengan kegemarannya itu, beberapa karya

luar biasa telah dihasilkannya. Pada 2010, Hanum menerbitkan buku yang berjudul “Menapak Jejak Amien Rais: Persembahan Seorang Putri untuk Ayah Tercinta”. Dari judulnya saja dapat ditebak bahwa buku ini merupakan rekam jejak seorang ayah yang bernama Amien Rais, yang ditulis oleh putrinya.

Beberapa karya lainnya menjadi best seller, bah-kan fi lmnya pun ditonton jutaan orang dan menjadi fi lm yang recomended. Salah satu buku yang mem-buat nama Hanum semakin bersinar adalah novel berjudul “99 Cahaya di Langit Eropa”. Selain menjadi best seller, novel ini juga difi lmkan dengan judul se-rupa pada 2013. Dibintangi pemain-pemain muda Tanah Air, fi lm ini menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan.

“Alhamdulillah, banyak masyarakat antusias dengan fi lm ini. Saya nggak nyangka bahkan ban-yak ibu-ibu majelis taklim yang tertarik dan nonton fi lm ini,” kata Hanum dengan semringah.

Di tengah kebahagiaan Hanum karena suk-sesnya fi lm 99 Cahaya di Langit Eropa, Hanum merasa prihatin dengan perkembangan fi lm di In-donesia saat ini. Hanum menilai perfi lman saat ini masih banyak yang jauh dari nilai-nilai pendidikan-nya. Walau bergenre Islam, namun isinya jauh dari nilai Islam, bahkan lebih condong seperti berkesan menjelekkan Islam.

“Di satu sisi, saya senang dengan perkemban-gan perfi lman di Indonesia saat ini. Di sisi lain saya juga prihatin karena masih banyak fi lm yang ber-genre Islam tapi malah menjelekkan Islam,” katanya.

(13)

Setelah merampungkan novel dan fi lm 99 Ca-haya di Langit Eropa, Hanum kembali meluncurkan novel terbarunya dengan judul “Bulan Terbelah di Langit Amerika”. Rencananya, sebuah fi lm dengan judul yang sama pun akan dirilis tahun ini.

Lelaki yang Menginspirasi

Kehadiran sang suami rupanya tak hanya men-jadi teman hidup bagi Hanum, namun juga sebagai teman perjalanan, teman berpetualang, dan teman menulis. Semua buku yang Hanum tulis memiliki penulis kedua, yakni suaminya, Rangga Almahendra.

Rangga menempuh pendidikan dasar hingga atas di Yogyakarta, kemudian meneruskan pendi-dikan S1 di ITB dan S2 di UGM. Setelah itu, Rangga memenangkan beasiswa dari pemerintah Austria untuk studi S3 di WU Vienna. Saat itulah Rangga berkesempatan berpetualang bersama istrinya menjelajah Eropa. Pada 2010, ia menyelesaikan studinya dan meraih gelar doktor di bidang Inter-national Business & Management.

Selain suami yang begitu setia menemani perjalanan hidupnya selama ini, rupanya ada le-laki lain yang membuatnya bersinar seperti seka-rang. Yakni ayahnya, Amien Rais. Di mata Hanum, sosok ayah tak sekadar ayah yang baik tetapi juga sumber inspirasi. Buku yang berjudul “Menapak Jejak Amien Rais: Persembahan Seorang Putri un-tuk Ayah Tercinta” sepenuhnya terinspirasi dari ayahnya.

Bagi Hanum, ayah banyak memberinya pela-jaran. Salah satunya adalah pelajaran tentang ber-bagi. Sebuah pengalaman bersama ayah membuat Hanum semakin sadar untuk lebih peduli terhadap sesama.

“Suatu hari saat saya masih remaja, ada yang jual sapu lewat rumah dan saya memanggilnya. Saya membelinya, tapi sebelumnya saya tawar habis-habisan hingga harganya jauh dari yang di-tawarkan. Dengan gembira dan bangganya, saya tunjukkan ke ayah saya dan saya bilang tadi har-ganya segini dan saya tawar jadi segini. Saya kira ayah saya senang dan memuji saya, ternyata tidak. Ayah saya marah karena saya sudah berbuat zalim kepada tukang sapu tersebut, yang keuntungannya tidak seberapa. Ayah saya lebih menganjurkan un-tuk menambah uang lebih, bukannya menawarnya. Dari sana saya sadar. Setiap hari saya berharap tu-kang sapu itu lewat rumah lagi, karena saya ingin menebus kesalahan saya,” kenang Hanum.

(14)

Takut Maut Menjemput,

Nenek Ini Wakafkan Hartanya!

cintawakaf

ENTAH apa yang terpikir olehnya, yang jelas nenek ini terburu-buru mencari

bus menuju Bandung. Waktu itu hari mulai senja. Bukanlah waktu tepat bagi

lansia untuk pergi sendirian. Tangan dan hatinya terus bergetar, seakan ada

seseorang yang mengejarnya.

P

enuh kelegaan, Asma, nama nenek itu, me-naiki bus yang dicarinya. Selama perjalanan, hatinya terus bergetar. Air matanya mengalir saat teringat kembali apa yang dibacanya beberapa jam lalu. Yang ada di pikirannya hanya satu, takut maut menjemput saat itu juga. Takut niatnya se-lama ini tidak tertunaikan.

  Waktu menunjukkan pukul sembilan malam saat ia sampai di terminal Leuwipanjang. Asma kebingungan karena tidak tahu rute menuju ke Gegerkalong. Beruntung, ada seseorang yang baik hati mau menunjukkan dan mengantarnya naik kendaraan menuju Gegerkalong.

  Ketika sampai di Gegerkalong, Asma lalu men-cari penginapan. Ia berharap esok pagi segera datang. Malam itu ia habiskan dengan berdoa, berharap agar malam itu bukanlah malam terakhir baginya.

Niat yang Tertunaikan Pagi pun tiba. Penuh rasa syukur Asma menuju bank terdekat dan mengam-bil uangnya. Setelah mengammengam-bil uang, Asma ke-mudian mengunjungi kantor Wakaf Daarut Tauhiid (DT) dan menyerahkan amplop berisi uang. Masy-aAllah, jumlahnya Rp.100 juta!

Tangan bergetar dan mata berkaca-kaca, Asma me-nyerahkan uang yang ada di tangannya kepada petugas wakaf. Mulutnya tak henti berucap syukur dan ketenangan mulai terlihat di wajahnya yang teduh.

  “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa sampai di sini dan menunaikan niat saya sejak dulu. Sejak kemarin saya tidak tenang. Saya benar-benar takut Allah mencabut nyawa, dan niat saya ini belum ditunaikan. Di mobil, saya hanya bisa menangis memohon kepada Allah agar jan-gan dulu mencabut nyawa ini,” tutur Asma lirih.

Sebelumnya, Asma merupakan salah seorang santri program Masa Keemasan (PMK) DT. Sejak mon-dok di DT, Asma berniat mewakafkan hartanya. Na-mun, ia masih menunggu saat yang tepat.

  Ada sebuah kejadian yang membuatnya tidak ten-ang dan lten-angsung teringat dengan niatnya itu. Suatu hari Asma membuka al-Hikam dan halamannya langsung menunjukkan pada tulisan tentang menunda sebuah amal. Tangan dan hatinya bergetar. Pikirannya mulai ter-tuju pada sesuatu, yakni menunaikan niat berwakaf.

  “Saat itu saya membuka al-Hikam dan tanpa sen-gaja membaca al-Hikam yang berbunyi: Menunda amal perbuatan (kebaikan) karena menantikan kes-empatan yang lebih baik, merupakan sesuatu tanda kebodohan jiwa,” kenang Asma.

  “Penjelasannya membuat saya semakin takut. Hanya bisa menangis dan minta kepada Allah agar tidak dulu mencabut nyawa saya. Saya bisa saja mentransferkan langsung, tapi saya ingin langsung didoakan. Makanya saya tidak peduli malam-malam langsung mencari bus ke Bandung,” tuturnya sambil berurai air mata. AllahuAkbar!

  Dibuka peluang seluas-luasnya bagi sahabat yang ingin berkontribusi dan mendapatkan kebaik-an di dunia dkebaik-an akhirat, sebagaimkebaik-ana kisah nyata dari Asma ini. Dana wakaf bisa disalurkan melalui transfer ke rekening BNI 22512118 a.n Yayasan daarut Tauhiid. Bisa menggunakan fasilitas jemput wakaf dengan menghubungi nomor 085-200-123-123 atau 022-200-6655. Sahabat juga bisa langsung silaturahim ke kan-tor wakaf DT, Gedung Yayasan lantai 2, Gegerkalong Girang, Bandung. (Astri Rahmayanti)

(15)

jejakprogram

PRAY FOR

PANGALENGAN!

U

ntung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Bencana alam berupa longsor kembali melanda negeri ini. Selasa (5/5), pukul 14.30 WIB, warga di Kampung Cibitung, RW 15, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Band-ung, dikejutkan oleh material longsor yang melun-cur menghantam pipa panas bumi milik PT. Star Energi Geothemal. Ledakan pun terjadi sehingga material longsor menimbun rumah penduduk dan

(16)

Tidak hanya membantu

proses evakuasi, DPU

Daarut Tauhiid juga

memberikan bantuan

logisƟ k bagi para korban.

Bantuan yang diberikan

berupa sembako, pakaian,

susu bayi, alat salat, alat

mandi, selimut, makanan,

dan minuman

DPU DT GELAR ACARA

‘GARAGE SALE ARTIS & FOOD MARKET’

perkebunan di sekitar perusahaan penambangan panas bumi tersebut.

Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid dan Santri Penanggulangan Bencana (Satguna) DT turut serta membantu proses evakuasi korban. Pen-carian korban terus dilakukan. Hingga Rabu (6/5), 6 orang ditemukan meninggal tertimbun. Tidak han-ya membantu proses evakuasi, DPU Daarut Tauhiid juga memberikan bantuan logistik bagi para ko-rban. Bantuan yang diberikan berupa sembako, pakaian, susu bayi, alat salat, alat mandi, selimut, makanan, dan minuman. (Cristi Aningsih Sarif)

D

ompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid bekerja sama dengan YNZ Project mengge-lar acara bertajuk ‘Garage Sale Artis & Food Market’. Acara di Kuningan City Mall Jakarta ini berlangsung selama 3 hari. Mulai Jumat (10/5) hingga Ahad (12/5), dari pukul 10.00-22.00 WIB.

(17)

Puluhan artis yang tergabung dalam acara ini melelang barang-barang kesayangannya. Ada pun uang hasil melelang barang-barang tersebut seba-gian disalurkan ke DPU Daarut Tauhiid.

“Gue  dari dulu  pengen banget sebenernya  bisa gabung ke komunitas  Socio Preneur  seperti ini.

Cu-man baru sekarang inilah bisa kesampean. Yang bikin

nambah mantap ikutan acara ini karena dana yang dihasilkan nanti disalurkan ke DPU Daarut Tauhiidnya Aa Gym,” tutur presenter Dwi Andhika, Sabtu (11/4).

Barang-barang yang dilelang pun kualitasnya sih bagus dan harga relatif terjangkau. Tak hanya ma-syarakat umum yang berbondong-bondong membo-rong, para artis lainnya pun tak kalah hebohnya. “Gina juga buka  stand  di sini, tapi pas lihat-lihat stand te-man-teman artis lainnya, pengen beli juga,” tutur Nycta Gina, sambil tertawa ringan, dengan suara khasnya.

Nycta Gyna dan Rizky Kinos berpendapat bah-wa berbagi kepada sesama yang membutuhkan itu membuat rasa bahagia tersendiri. “Berbagi itu bikin hati tenang dan bahagia, cobain deh,” ujar Rizky dengan senyum penuh semangat.

Allan Wangsa yang menjadi presenter ini pun ikut menceritakan pengalamannya tentang ber-bagi. “Aku seneng banget bisa bergabung dalam acara sosial seperti ini, apalagi sebagian uang hasil lelang barang-barang para artisnya disalurkan ke DPU Daarut Tauhiid. Aku yakin Lembaga Amil Za-kat (LAZ) yang dipimpin oleh Aa Gym amanah. Aku sama keluarga dari dulu kalau zakat atau infak itu selalu ke DPU Daarut Tauhiid,” kata Allan.

Allan mengungkapkan dirinya membiasakan ber-infak setiap pagi setelah bangun tidur. “Aku pernah baca hadis yang isinya bahwa sedekah itu menolak bala atau bahaya. Makanya aku usahakan setiap pagi, setelah aku bangun tidur, aktivitas pertama adalah masukin uang ke kencleng infak DPU,” tambah Allan.

Allan juga menuturkan berinfak dapat menen-tramkan hati, menjauhkan dari bahaya, dan mem-berkahkan rejeki. Termasuk beberapa pengalaman-nya ketika selamat dari penjambretan dan kecelakaan setelah membiasakan berinfak setiap pagi.

Pemain sinetron Kiki Rizky pun mengajak para generasi muda untuk tidak takut berbagi “Hidup di dunia ini cuman mampir doang. Yuk lakuin hal-hal positif yang diajarin sama agama. Termasuk dalam hal ini sedekah. Yakin deh, dengan berbagi, rezeki lo akan berkah,” kata Kiki.

Sofyan, Manager SLO DPU Daarut Tauhiid Ja-karta mengatakan acara ini saling mendukung den-gan program dari DPU Daarut Tauhiid. “DPU Daarut Tauhiid sekarang punya program Indonesia Bebas Gizi Buruk. Nah, dana hasil kerja sama ini diharap-kan bisa membantu mengurangi tingkat gizi buruk pada anak-anak di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Rencananya program ini akan berlanjut di berbagai mal dan kota-kota besar di Indonesia. “Program ini akan kita adakan terus, dan kita tetap menggandeng DPU Daarut Tauhiid Jakarta untuk bekerja sama dengan kami dalam hal menyelurkan dana hasil lelang barang artis,” kata Adi, panitia aca-ra Gaaca-rage Sale Artist. (Cristi Aningsih Sarif)

(18)

galeri

Priangan Timur: Bantuan pendidikan

berupa alat tulis kepada santri Masjid al-Muhajirin, Kampung Ciwaas Depok, Tamansari, Selasa (21/4).

BATAM: Program penanaman pohon

bekerja sama dengan Universitas Kepulauan Riau dan Indosat, Kamis (30/4).

BATAM: Pengajian Lepas Kerja bagi

karyawan Bank CIMB Niaga, Kamis (23/4).

BATAM: Silaturahim ke Ketua KBRI

Singapura bersama Ketua Yayasan Daarut Tauhiid, Senin (13/4).

PALEMBANG: MTMQ G

bekerja sama dengan SM Palembang, Jumat (24/4

YOGYAKARTA: Seminar

Parenting Quran bekerja sama dengan PP Salimah di Auditorium

STMM MMTC Yogyakarta, Ahad (19/4).

BOGOR: Silaturahim ke Bank BTN

Syariah berkaitan program-program dari DPU DT, Rabu (22/4).

Lampung: Donasi untuk program RA

Adzia kids dari PLN, Senin (4/5).

BOGOR: Sosialisasi program Kencleng

bersama karyawan Sop Buah Pak Ewok, Kamis (9/4).

JAKARTA :Pemberian do

Bebas Gizi Buruk” dari YNZ DPU DT, Selasa (14/4).

(19)

galeri

TMQ Goes to School gan SMP Negeri 8 t (24/4).

PALEMBANG: Pelatihan fundraising

bersama Defri Hanas, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumatra Selatan, Kamis (23/4).

LAMPUNG: Tabligh akbar bersama ustaz

Salim A. Fillah bekerja sama dengan Universitas Lampung, Sabtu (2/5).

BANDUNG: Silaturahim donatur DPU

DT se-Bandung Raya di Dome Central V Daarut Tauhiid, Ahad (3/5).

BANDUNG:

Launching Gerakan 1000

Mukena bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung di Masjid al-Fath,

Rabu (22/4).

Priangan Timur: Jemput

Kencleng di tempat kerja Dede Sudrajat, Wakil Walikota

Tasikmalaya, Rabu (22/4). rian donasi “Indonesia

ari YNZ Project kepada 4).

SEMARANG: Launching program Desa

Ternak Mandiri di Desa Purwosari, Patebon, Kendal, Rabu (8/4).

SEMARANG: Pengobatan gratis dan

penyaluran paket sembako bekerja sama dengan CSR BII Jawa Tengah di Jalan Dewi Sartika Timur, Sukorejo, Gunung Pati, Ahad (19/4).

Yogyakarta: Seleksi penerimaan

Beasiswa Prestatif 2015 di SMP Muhammadiyah Kalibawang, Kamis (9/4).

(20)

kabarcabangbekasi

BERBAGI WAWASAN ISLAM

DENGAN MOBIL QURAN

J

ika umat Islam paham dan mampu menulis al-Quran dengan fasih, tentu-nya ribuan khazanah klasik Islam juga mudah dipahami dan ditelusuri isinya. Sayangnya, seiring berkembangnya paham-paham yang merusak akidah, banyak umat Is-lam yang tidak paham al-Quran atau mengerti bahasa Arab.

Mencermati realita tersebut, Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid Bekasi melakukan terobosan program dengan me-manfaatkan mobil minibus. Program ini diberi nama Mobil Qur’an. Dirancang khusus

seba-SAMPAI saat ini, masih banyak umat Islam yang belum mengerti bahasa Arab,

atau mampu menulis al-Quran secara fasih. Tidak sedikit juga yang belum bisa

baca Quran sama sekali. Padahal, menulis al-Quran mampu merangsang dan

mencerdaskan otak, sekaligus nilai ibadah yang tinggi di mata Allah ketika kita

(21)

gai media dakwah gaya terbaru. Tujuan-nya agar bisa menarik perhatian dan mi-nat siapa pun yang melihatnya. Termasuk dapat bergerak leluasa ke sasaran-sasaran seperti sekolah, kantor, pasar, pemukiman kumuh, pabrik, dan lainnya.

Mobil Qur’an efektif dalam menyam-paikan pesan, dakwah, dan syiar yang se-cara langsung dipandu oleh ustaz yang mumpuni, dan menyentuh umat di tem-pat mereka beraktivitas. Efi sien dalam hal penggunaan waktu, sarana serta memiliki nilai strategis sosial, budaya, pendidikan sesuai syariat Islam.

Tidak hanya hadir di pemukiman atau sekolah, Mobil Qur’an juga hadir di daerah-daerah bencana, seperti di daerah bencana banjir dan longsor Garut. Keha-diran Mobil Qur’an di lokasi bencana di-harapkan menumbuhkan semangat baru bagi para korban, terutama anak-anak.

Ada pun isi yang ada dalam Mobil Qur’an adalah video cara menghafal Quran, adab dan akhlak anak muslim se-suai Quran dan Sunnah, motivasi anak muslim, murotal Quran, nasyid anak mus-lim, dan masih banyak lagi.

DPU Daarut Tauhiid Bekasi berharap dengan kehadiran Mobil Qur’an ini, umat muslim dapat memperoleh tambahan berbagai macam pengetahuan yang ber-manfaat. Termasuk menambah luas wa-wasan dengan cara mudah, menyenang-kan, murah, dan cepat.

(Cristi Aningsih Sarif)

Mobil Qur’an efekƟ f dalam menyampaikan pesan, dakwah, dan syiar yang

secara langsung dipandu oleh ustaz yang mumpuni, dan menyentuh umat

(22)

kolomadeda

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357. Abdurrahman Yuri

Dewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid

Oleh:

Kiat Sukses

Sambut Ramadan

“Tidaklah seorang anak Adam melakukan suatu amalan kebaikan, kecuali akan dituliskan baginya sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat (pahala)

kebaikan. Allah berfi rman: ‘Kecuali puasa maka sungguh puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang menentukan ganjaran (pahala)nya’.” (HR. an-Nasaa’i).

SIAPKAN HATI

1. Perasaan suka cita menyambut Ramadan.

“Bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, kegem-biraan ketika ia berbuka serta kegemkegem-biraan ketika ia menemui Rabbnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Tekad meninggalkan hal-hal yang tidak disu-kai Allah.

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada bagi Allah kepentingan terhadap puasa (yang sekadar me-ninggalkan makan dan minum).” (HR. Bukhari).

3. Tekad lebih khusyu dalam beribadah.

“Betapa banyak orang yang berpuasa, bagian yang ia dapatkan (hanyalah) lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad

dan Ibnu Majah).

4. Tekad menjadikan Ramadan sebagai pember-sih dosa.

“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada

Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya.” (QS.

at-Tahrim [66]: 8).

5. Tekad memperbanyak bekal akhirat SIAPKAN ILMU

1. Pahami keutamaan Ramadan.

2. Kaji kembali fi kih ibadah dalam Ramadan 3. Mengevaluasi amal Ramadan tahun lalu.

SIAPKAN AMAL 1. Kesehatan fi sik.

Menu makan berbuka dan sahur. Olah raga penunjang ibadah.

Suplemen pendongkrak kemampuan ibadah Rama-dan.

2. Anggaran untuk sedekah.

“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan al-Quran. Dan kedermawanan Rasulullah melebihi angin yang berhembus.” (HR.

Bukhari, no.6).

3. Kumpulkan barang-barang yang akan dise-dekahkan.

Pakaian yang masih bagus. Sepatu.

Tas/koper.

Barang-barang dapur. Sepeda.

Ponsel, dan lain-lain.

4. Tempat/orang yang menjadi tujuan sedekah DPU Daarut Tauhiid di tiap daerah.

Saudara dekat.

Masjid sekitar kediaman. Tetangga dekat.

MENYUSUN RENCANA

1. Komitmen keluarga dalam Ramadan.

Target keluarga untuk khatam Quran. Kualitas salat dan ibadah yang lainnya. Berlomba dalam amal.

2. Susun manajemen waktu Ramadan.

Bangun, qiyamullail, masak, sahur, ke Masjid, baca Quran, olah raga, merapikan rumah, sekolah/kerja, salat dhuha, zuhur, baca Quran, perbanyak zikir, ashar, baca Quran, berbagi sedekah, berbuka pua-sa, maghrib, makan, tarawih, baca Quran, evaluasi amal, istirahat/tidur.

3. Acara buka bersama.

Dengan keluarga.

Dengan teman kantor/sekolah. Dengan yatim/dhuafa.

4. Persiapan zakat.

Hitung dengan akurat harta titipan Allah SWT. Tanyakan pada ahlinya (tim DPU Daarut Tauhiid)

untuk perhitungan zakatnya.

Ringan hati dalam berzakat dan disertai rasa syukur.

5. Rencana Idul Fitri.

Rencanakan rencana tempat berlebaran (di rumah atau di kampung).

Rencanakan mudik dengan seksama, evaluasi mu-dik tahun-tahun sebelumnya.

(23)

seputarislam

Haram Menikah

Beda Aliran

Prof. Dr. KH. Miftah Faridl

Dewan Syariah DPU Daarut Tauhiid dan Ketua MUI Kota Bandung

Oleh:

Bagaimana pendapat pak kiai mengenai beberapa dalil yang mengharamkan musik, memajang foto, dan memakai celana di bawah mata kaki? +6289601930xxx

Kita harus menghargai pendapat-pendapat tersebut. Kita harus menghargai pendapat orang lain yang tidak sama dengan kita. Menurut saya, foto itu ada yang haram tapi ada juga yang tidak haram, tergantung fotonya. Kalau semua foto itu haram, kita tidak bisa punya KTP, SIM, paspor, dan uang yang bergambar orang. Begitu juga musik bisa haram, bisa juga tidak haram tergantung musiknya, syairnya, penampilan pemusiknya, dan di mana musik itu dilaksanakan. Memakai celana panjang yang tidak sampai menutupi dua mata bagi laki-laki lebih baik dan lebih syar’i, tetapi tetap ikhlas tidak boleh riya.

Bagaimana caranya menghadapi orang yang sok tahu tentang agama, padahal ia tidak mau ikut dalam acara-acara keagamaan? +6282388086xxx

Lakukan pendekatan, sadarkan dengan santun dan sopan. Doakan agar yang bersangkutan men-jadi orang yang saleh.

Salat witir itu dikerjakan tiga rakaat satu kali salam, atau dua kali salam? Saya masih bingung, mohon penjelasannya. +6285220034xxx

Setiap salat dua kali salam ke kanan dan ke kiri. Kalau salat witir tiga rakaat, ada yang baru dua rakaat salam dulu terus ditambah satu rakaat. Dan ada juga salamnya setelah selesai tiga rakaat. Yang lebih baik salat tiga rakaat baru salam.

Anak saya sekarang usianya akan 13 tahun, tapi dia belum diakikahkan. Saya sedang menabung untuk bisa mengakikahkan anak saya itu. Bagaimana solusi terbaiknya? Apakah masih bisa diakikahkan di usianya yang lewat dari tujuh tahun?

+6285711252xxx

Lakukan saja akikahnya pada tanggal 10 atau tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, kalau tidak akikah menjadi kurban.

Setelah Salat Subuh tidak diperbolehkan untuk tidur kembali, melainkan membaca zikir. Tetapi setelah zikir, apakah boleh tidur kembali? PIN BBM: 52D1Cxxx

Sepanjang tidak ada kewajiban yang ditinggal-kan tidak apa-apa. Tetapi kalau ada kewajiban yang ditinggalkan menjadi dosa.

Saya suka mengkreditkan barang. Terkadang yang pinjam barang ingin beli sendiri barang-nya. Saya kasih uangnya, nanti bon barang dika-sihkan ke saya. Apakah itu termasuk riba?

+6285222478xxx

Sepanjang harga barang dan jumlah bayarnya sesuai dengan harga akad serta semuanya rida, maka hal itu tidak riba.

Pak kiai apa hukumnya jika menikah dengan yang berbeda aliran di Islam? Tapi saya ditentang oleh orangtua dengan alasan tersebut. Bagaimana baiknya, mengingat pengetahuan agama saya masih minim. +6285295550xxx

Tergantung apa yang dimaksud dengan beda aliran. Kalau dengan pengikut aliran sesat yang sudah difatwakan oleh ulama, itu tidak boleh. Tapi kalau yang dimaksud aliran hanya ormas, partai, dan lain-lain, tidak apa-apa atau boleh menikah.

(24)

Ninih Muthmainnah

Ketua Dewan Pembina Yayasan Daarul Muthmainnah

Oleh:

Galau Hendak Bekerja Lagi

curhat

muslimah

Assalamu’alaikum Teh Ninih. Apa kabar, semoga Teteh dan Aa sekeluarga sehat semua. Teh, saya mau curhat, boleh ya! Sudah setahun ini saya menjadi ibu rumah tangga (suami yang meminta saya mengurus anak saja dan saya juga sudah jenuh puluhan tahun bekerja). Kegiatan saya sehari-hari mengurus anak-anak, suami, dan rumah tangga. Teh, saya tadinya punya tabungan yang saya dapat dari bonus kerja bertahun-tahun. Tetapi karena sekarang saya tidak bekerja, tabungan saya makin menipis untuk membantu suami mencukupi kebutuhan rumah tangga kami yang kok rasanya tidak pernah sedikit. Awalnya saldo tabungan lumayanlah Teh, hingga akhirnya tidak banyak lagi. Teh, saya jadi timbul risau galau. Ingin bekerja

kanto-ran dan mendapat gaji lagi. Namun, suami tidak mengizinkan dan meminta saya tetap di rumah mengurus anak-anak. Anak pertama laki-laki usia 17 tahun, alhamdulilah sehat. Anak kedua perempuan 4 tahun,

berkebutu-han khusus sekolah di SLB, tidak bisa bicara dan mendengar. Saya sadar betul anak-anak membutuh-kan saya daripada sekadar pembantu. Tapi, saya takut bagaimana kalau penghasilan suami tidak mencukupi Teh? Sedangkan saya masih harus membantu kedua orangtua saya setiap bulannya, dan masih banyak kebutu-han lainnya. Saya minta saran Teteh apa yang

harus saya lakukan? Saya jadi sedih memikir-kan uang tabungan yang semakin menipis. Teh, sebagai info kami termasuk keluarga yang cukup. Tidak kekurangan materi meski-pun tidak pernah berlebih. Kami sudah memi-liki rumah dan mobil sendiri. Alhamdulilah ini

sekadar untuk gambaran Teteh saja. Nuhun pisan ya Teh. Wassalam.

(Andina Evita Sari)

Wa’alaikum salam wr.wb.

Teh Andina yang baik, semoga Allah SWT membukakan jalan keluar bagi permasalahan Teteh.

Jika kita kembalikan kepada ketetapan Allah, bahwa tugas seorang istri adalah mengatur rumah tangganya, seorang ibu merawat dan mendidik anak anaknya. Ada pun tugas seorang suami adalah pemimpin rumah tangga, menafkahi, serta membina istri dan anak-anaknya. Dalam Islam, perempuan bekerja hukumnya mubah (boleh) asalkan peran dan kewajiban seorang istri dan ibu tidak terlalaikan. Maka di sini kita memang harus memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan waktu dan peran kita.

Teh Andina yang baik, mari kita senantiasa mengembalikan segala sesuatunya hanya kepada Allah, bukan kepada jangkauan manusia yang terbatas. Masalah rezeki setiap hambanya sudah membawa masing-masing, alias sudah ditetap-kan oleh Allah. Tinggal kita berikhtiar dan berdoa untuk menjemput rezeki tersebut. Dan bagaimana kita menentukan jenis atau cara mendapatkan rezeki itu. Apakah dengan cara halal atau haram, atau dengan mengambil sesuatu yang hukumnya mubah tapi melalaikan sesuatu hal yang wajib. Semuanya ada di tangan kita.

Teh Andina yang baik, jalan datangnya rezeki itu sangat banyak. Baik yang kita usahakan, yang datang dari sesuatu yang tidak terduga, dan dari doa kita. Namun, ada hal-hal yang harus kita perhatikan untuk mempermudah jalannya rezeki, di antaranya: menjaga keimanan dan ketakwaan kita. Allah SWT berfi rman dalam surah al-A’raf [7]: 96, “Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan

bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

(25)

Memperbanyak istigfar dan tobat. Hal ini tertera dalam surah Nuh [71]: 10-11, “Maka Aku

katakan kepada mereka, mohonlah ampunan kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Ma-hapengampun niscaya diturunkan hujan yang lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu sungai-sungai.”

Meninggal-kan perbuatan dosa dan maksiat, karena kemak-siatan dan dosa itu bisa menghalangi datangnya kebaikan di dunia atau pun di akhirat.

Kiranya itu jawaban Teteh, semoga sedikit memberikan pandangan yang Islam ajarkan ke-pada kita tentang penyelesaian seluruh problema-tika yang dihadapi. Wallahu ‘alam bi shawab.

Assalamu’alaikum, maaf Teh Ninih saya mau tanya. Bagaimana caranya menghadapi suami yang suka chatting dan coment-coment

genit ke teman-teman perempuannya? Saya sudah sering membicarakan ini ke suami, tapi suami tidak peduli dan masih terus

be-gitu. Sebelumnya terima kasih Teh Ninih. Wassallamu’alaikum.

(Istiqomah) Wa’alaikum salam wr.wb.

Teh Istiqomah yang baik, Islam telah mengatur bagaimana interaksi antara laki-laki dan perem-puan, ketika mereka usia dini hingga dewasa yang penuh dengan problematika. Salah satunya adalah pemisahan kehidupan (interaksi) antara laki-laki dan perempuan. Di antaranya interaksi yang bersifat pribadi, yang mana masing-masing tidak berhak untuk mengetahui kecuali jika sudah disyahkan oleh syara. Misalnya kondisi fi sik kita, ke-biasaan pribadi kita. Kemudian ada juga interaksi yang bersifat umum, misalnya dalam proses belajar mengajar, muamalah (jual beli), proses kesehatan, dan hal-hal yang berkaitan dengan umum.

Lalu bagaimana Islam mewajibkan menutup aurat, melarang berkhalwat (berdua-duaan), mela-rang berikhtilat (campur-baur) tanpa tujuan yang syar’i. Juga bagaimana Islam menganjurkan untuk menikah, baik dengan satu istri hingga empat istri. Ini semua merupakan aturan dan solusi bagi manusia ketika berkaitan dengan interaksi antara laki-laki dan perempuan.

Teh Istiqomah yang baik, memang saat ini menjadi suatu hal yang lumrah interaksi dengan

la-wan jenis walau itu menyangkut hal yang pribadi. Ini semua dikarenakan kita sudah jauh dari pan-dangan Islam, sehingga menambah deretan upaya kita untuk meng-amar ma’rufi suami, saudara atau anak anak kita. Namun hal ini memang harus terus dilakukan dengan cara yang baik, sehingga hati dan pikirannya bisa terbuka dengan kebenaran. Kemudian taqarrub pada Allah SWT semakin di-perkencang, seperti salat tahajud, salat duha agar hati dan pikiran suami dilunakkan untuk menerima kebenaran Allah SWT.

Teh Istiqomah yang baik, semoga Allah mem-bukakan dan menerangi hati suami Teteh dengan cahaya-Nya. Aamiin.

(26)

Dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes

Akademisi, peneliti, penulis buku, trainer, konsultan, dan pendiri Fakultas Kedokteran Unisba

Oleh:

hidupbugar

BERJALANLAH KAWAN

SEMUA orang setuju kalau gerak fi sik memiliki dampak positif bagi

kesehatan, baik kesehatan fi sik maupun psikis. Gerak fi sik memungkinkan

aliran darah di tubuh menjadi lebih lancar, tersalurkannya beragam emosi

negatif, dan menjadikan tubuh bisa mendapatkan asupan oksigen yang

memadai. Itulah mengapa, gerak fi sik menjadi alat promosi kesehatan

yang sangat efektif. Gerak fi sik termasuk upaya pencegahan primer bagi

timbulnya penyakit, yaitu dengan mengondisikan tubuh agar berada

dalam kondisi bugar dan sehat.

P

ada kenyataannya, menjadi aktif secara fi sik memiliki banyak manfaat, baik dari perspektif agama maupun sosial. Aktif secara fi sik akan mengondisikan tubuh untuk memiliki kekuatan sehingga bisa melakukan tindakan fi sik secara optimal. Misal, iba-dah yang melibatkan aktivitas fi sik di dalamnya, contohnya salat dan ibadah haji. Dengan tubuh yang sehat, seseorang akan memiliki energi un-tuk melakukan beragam pekerjaan produktif yang menghasilkan keuntungan ekonomi dan sosial. Se-seorang bisa melakukan perjalanan dan terlibat da-lam beragam kegiatan sosial, seperti mengunjungi

(27)

kerabat, mengunjungi orang sakit, gotong royong membersihkan lingkungan, mengikuti klub sepeda santai, dan lainnya. Semua ini memiliki manfaat so-sial dan psikologis yang tidak akan tercapai tanpa adanya kebugaran fi sik.

Mengingat pentingnya gerak fi sik, Islam mem-berikan perhatian yang sangat besar terhadap ak-tivitas yang satu ini. Di dalam al-Quran dan hadis kita menemukan banyak keterangan tentang keu-tamaan gerak fi sik. Salah satunya terungkap dalam terma ”berjalan”. Ya, berjalan. Khususnya “jalan kaki”. Kita seringkali memandang remeh aktivitas jalan kaki. Padahal, di dalamnya terkandung sekian ba-nyak tanda kebesaran Ilahi.

Dari kacamata biologi medis misalnya, berjalan adalah cara kita mensyukuri nikmat Ilahi yang telah mengaru-niakan serangkaian saraf sen-soris, motoris, keseimbangan, tulang, sendi, dan otot-otot rangka yang saling berkoordinasi sehingga bisa bekerja melayani. Ada nervus ischiadikus dan

pero-neus yang bekerja sama dengan

otot gastrocnemius, plantar

pe-dis, tibia-fi bula atau tulang

je-ring, dan sendi patela alias lutut yang memungkinkan manusia untuk bergerak, baik lambat (berja-lan) maupun cepat (berlari).

Tidak hanya itu saja, otot-otot

quadriceps femularis, sartorius, gra-silis, bahkan gluteus maksimus dan minimus serta tulang paha dan

pang-gul ikut pula terlibat. Tulang belakang apalagi. Begitu pun di dalamnya, jaras sensorik di kornu posterior vertebra akan membawa pesan ke otak, sedang-kan jaras motorik yang melalui traktus

kortikothalamikus dan kortikospinalis

alias piramidalis membawa perintah untuk bergerak yang direncanakan di

area Broadmann 4 dan 6. Hal ini kemudian diterje-mahkan menjadi gerak oleh pusat asosiasi motorik di lobus frontalis. Pesan ini selanjutnya diteruskan oleh saraf motorik yang keluar dari kornu anterior tulang belakang sampai ke kaki yang akan berjalan.

Betapa kompleksnya aktivitas ”sederhana” yang bernama ”jalan kaki”. Inilah salah satu nikmat dari Allah kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya. Memang, ada banyak binatang yang juga bisa berjalan, akan tetapi tidak ada yang menya-mai kesempurnaan manusia. Manusia bisa berjalan tegak dengan bersandar pada kedua kakinya

(bipe-dal). Dia pun bisa mengatur ger-akan dan kecepatan jalannya,

bisa lambat, bisa agak cepat, bahkan bisa sangat cepat. Hal ini telah memungkin-kan manusia bisa eksis dan membangun peradaban yang tidak mungkin dilakukan oleh

makhluk lainnya. Dapatkah Anda bayangkan seandai-nya manusia tidak berjalan dengan tegak?

Maka, tidak mengheran-kan apabila al-Quran mengu-lang-ulang kata “berjalan” ini di dalam banyak ayatnya. Ada beberapa jenis berjalan yang disebutkan dalam al-Quran, antara lain: berjalan di bumi (QS. 7:195, 24:45, 25:63, 31:18), berjalan di pa-sar (QS. 25:7), berjalan dengan malu (QS. 28:25), dan lainnya. Al-Quran menyebutkan pula beberapa cara berjalan yang baik, antara lain: langkah tegas (thubuut al-aqdaam), berjalan di atas kaki, berjalan lurus (mashyu sawiy), dan berjalan dengan etiket (mashy wal adab).

Etiket berjalan lebih ditekankan bagi seorang perempuan: berjalan dengan rasa malu (mashyu hayaa

b i ) dan tidak membuat pola suara yang dapat menarik perhatian kaum laki-laki.

memandang remeh aktivitas jalan dalamnya terkandung sekian ba-saran Ilahi.

ta biologi medis misalnya, cara kita mensyukuri ng telah mengaru-aian saraf

sen-keseimbangan, dan otot-otot ng berkoordinasi bekerja melayani.

adikus dan

pero-ja sama dengan

mius, plantar

pe-atau tulang

je-patela alias lutut

kinkan manusia baik lambat (berja-pat (berlari).

a itu saja, otot-otot

sartorius, gra-simus dan pang-g s a

tegak dengan bersandar pada k dal). Dia pu akan dan bisa lam bahkan Hal ini kan ma membang tidak mu makhlu Anda b nya ma dengan Mak kan apab lang-ulang k dalam banyak ayatnya. Ada beb yang disebutkan dalam al-Quran di bumi (QS. 7:195, 24:45, 25:63, 3 sar (QS. 25:7), berjalan dengan

lainnya. A cara teg ka be b b b i b i b i b i b b b b i b ii b i b i b ii bii b i b i b i b b b b b b b b b b b b b b b b b b ))))))))))))))))))))))))

Di dalam al-Quran dan hadis kita menemukan banyak keterangan

tentang keutamaan gerak fi sik. Salah satunya terungkap dalam terma

(28)

TANYA JAWAB KESEHATAN

PERLU ATAU TIDAKKAH IMUNISASI?

Pak Tauhid, mengapa ya kalau sudah ber-hubungan dengan istri, kepala saya langsung pusing atau migrain. Padahal, sebelumnya normal-normal saja. Apakah ini tanda ada penyakit di tubuh saya? Terima kasih.

+685317534xxx

Sakit kepala bisa muncul dalam berbagai kondisi. Salah satunya adalah ketika atau setelah berhubungan seksual. Para ahli medis menye-butnya sebagai coital cephalgia. Gangguan semacam ini dikenal juga dengan

istilah orgas-mic cephalgia, orgasistilah orgas-mic headache, sex-related headached, sexual headaches atau primary headache with sexual activity (HSA), yaitu

seran-gan sakit kepala yang terjadi di dasar tengkorak selama melakukan aktivitas seksual (termasuk masturbasi). Rasa sakit ini biasanya menjalar ke bagian depan. Sering kali dia timbul secara tiba-tiba atau bisa juga secara perlahan-lahan, kemudian memburuk selama aktivitas seksual atau masturbasi. Rasa sakit muncul hampir ber-barengan dengan orgasme. 

Ada sejumlah hal dapat yang memicu

ter-jadinya sakit kepala saat berhubungan suami istri. Beberapa di antaranya adalah terjadinya pengetatan atau ketegangan otot dan menin-gkatnya tekanan darah. Terhambatnya aliran darah ke otak sangat erat kaitannya dengan sakit kepala. Jika suplai darah dari jantung ke otak yang membawa zat nutrisi dan oksigen berkurang, kita akan merasakan keluhan sakit kepala, dari mulai ringan sampai berat. Kondisi tidak nyaman ini dapat terjadi karena ada ban-yak kalori nutrisi serta cairan yang dipergunakan pada saat berhubungan badan. Akibatnya, se-jumlah kebutuhan fisiologis di beberapa organ, termasuk otak, agak berkurang pasokannya.

Hal semacam ini dapat diatasi apabila kita mengetahui secara garis besar berapa kebutu-han kalori dan lain-lain dari setiap organ. Faktor kontraksi dan aktivitas fisik juga bisa memicu. Namun demikian, kita jangan lupa pula bahwa sakit kepala atau migrain yang dirasakan bisa pula berasal atau bersumber dari penyakit yang menyerang tubuh, baik berhubungan secara langsung maupun tidak.

(29)

Itulah mengapa, gangguan ini bisa terjadi pada beberapa pria yang memiliki faktor-faktor risiko tinggi seperti berat badan berlebih atau obesitas. Pria dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, memiliki riwayat migrain, sering melakukan hubungan seksual dengan posisi berlutut, penggunaan amfetamin, dan pria yang sedang menjalani terapi disfungsi ereksi.

Pak dokter, anak saya sudah berusia 2,3 tahun dan sampai sekarang belum bisa ber-henti menyusu. Di hati masih ada perasaan tidak tega untuk menyapih. Memang saya beberapa kali mencoba menyapihnya meng-gunakan batrawali tetapi belum berhasil. Per-tanyaannya: (1) Adakah akibat negatif bagi seorang anak dari menyusu lebih dari dua tahun, baik secara kesehatan dan psikologis? (2) Bagaimana cara menyapih yang tepat agar anak berhenti menyusu? Terima kasih.

+685648660xxx

Menyusui lebih dari dua tahun sebagaimana batasan dalam al-Quran tentu memiliki beberapa efek yang kurang menguntungkan. Pada usia tersebut, yang mana proses tumbuh kembang anak sedang teramat pesat, dibutuhkan asupan nutrisi yang memadai dan tidak cukup hanya dari ASI. Meski sudah diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI), dan bahkan sudah makan dengan menu tersendiri, mengonsumsi ASI akan membuat anak enggan memenuhi kebutuhan nutrisi dari sumber lain. Kualitas ASI dalam jangka waktu ber-jalan pun akan semakin berkurang, dan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan anak.

Hal kedua lebih penting dan sangat perlu diperhatikan. Dalam konteks psikologi perkem-bangan, seorang anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan yang terintegrasi antara perkembangan fisik dan psikologis. Maka, kita pun mengenal adanya fase-fase psikologis tum-buh kembang. Menyusui sejak lahir sampai usia 2 tahun masuk ke dalam fase oral. Jika proses ini berlanjut, akan ada fase tumbuh kembang yang mundur atau tertunda.

Terus menyusui juga bagian dari proses regresi atau upaya anak menarik diri karena adanya tekanan psikososial yang menunjukkan bahwa anak dalam kondisi stres. Proteksi dalam bentuk pemberian ASI terus-menerus akan menurunkan kemampuan resiliensi atau kemem-balan anak dalam menghadapi masalah. Jadi,

mohon proses pemberian ASI ini dihentikan dan biarkan anak tumbuh sesuai dengan fitrahnya.

Dokter, istri saya sebentar lagi akan mela-hirkan, mudah-mudahan bisa selamat. Tapi saya bingung, kalau nanti anak saya sudah lahir, apakah harus diimunisasi dan vaksinasi ataukah tidak? Sebab, ada yang mengatakan kalau imunisasi itu tidak perlu karena tubuh manusia sudah memiliki mekanisme perlind-ungan terhadap penyakit. Tapi ada pula yang mewajibkan dilakukannya imunisasi dan vaksinasi, khususnya dari kalangan medis. Pendapat manakah yang harus saya ambil? Atau, adakah jalan tengah di antara ked-uanya?

+681344511xxx

Jalan tengah yang terbaik adalah dengan mengenal fitrah manusia, termasuk bayi yang baru dilahirkan. Bayi yang baru lahir secara fitriah dan alamiah telah mendapatkan “warisan” berupa sekumpulan bakteri atau mikroba baik dari ibu pada saat keluar melalui jalan lahir. Bak-teri ini disebut sebagai flora normal atau bakBak-teri komensal. Keberadaan koloni bakteri ini penting dan dapat menjadi acuan bagi sistem imunitas, khususnya mukosal, untuk mengembangkan kemampuan mengenali potensi masalah dan mengatasinya. Demikian juga pemberian ASI yang mana di dalamnya selain mengandung kolustrum yang kaya akan antibodi IgA dan IgM, juga mengandung eksosom yang di dalamnya terdapat mikro RNA, zat penting dalam proses pengekspresian gen-gen tertentu.

Namun demikian, dalam perkembangannya dimensi masalah patobiologi terus berkembang. Terjadi proses mutasi pada beberapa bakteri dan virus6 yang diikuti dengan penyebarannya yang semakin tidak terkendali. Terjadinya hal ini sebenarnya ulah manusia juga yang gemar ber-laku semena-mena terhadap alam dan sesama. Oleh karena itu, para ilmuwan berikhtiar untuk mengembangkan sistem silaturahim yang dapat membantu umat manusia agar terhindar dari musibah dalam bentuk wabah. Sebagai gambar-an, pemberian vaksinasi BCG, Hepatitis, dan juga DTP di awal kelahiran dapat melindungi anak dari kemungkinan terjangkit penyakit berbahaya seperti TB paru, hepatitis, dan difteri. Jadi, opti-malkan sistem imun alamiah dan lakukan ikhtiar melalui program vaksinasi.

(30)

Ifan Dhani Prasojo

Mahasiswa Politeknik Bandung

Oleh:

M

enunaikan ibadah haji dan umrah adalah impian besar bagi umat mus-lim di dunia. Tidak hanya berbekal materi, namun kesehatan hati dan jasmani telah saya dan keluarga persiapkan dari beberapa bulan sebelumnya. Alhamdulillah, di usia saya yang tergolong muda, seorang mahasiswa tingkat awal di salah satu universitas negeri di Kota Bandung, saya sudah bisa menunaikan umrah ber-sama ibu dan kakak saya.

Selama di Mekah, banyak kejadian luar biasa yang saya alami. Makna sedekah tidak hanya ter-batas dalam memberi materi atau uang, namun ternyata cakupannya lebih luas. Ketika baru tiba di Mekah, saya melepas lelah sejenak untuk salat sun-nah di Masjid Nabawi sambil menunggu perjalan-an ke hotel. Setelah salat, saya berkenalperjalan-an dengperjalan-an para pemuda dari berbagai negara. Mereka meng-ajak saya berjalan-jalan ke Raudhoh, makam Nabi Muhammad saw. Subhanallah, saya sangat senang sekali. Walaupun belum sehari saya di Madinah, na-mun sudah langsung bisa berkeliling bersama te-man baru yang baik hati.

Keesokan harinya saya kembali melaksanakan salat sunnah di Masjid Nabawi. Masjid ini selalu padat oleh para jamaah yang hendak salat wajib maupun sunnah. Saya dan pembimbing umrah melaksanakan salat sunnah dengan khusyu. Sete-lah salam, saya melihat ada seorang kakek yang

berdiri karena tidak mendapatkan tempat untuk melaksanakan salat. Saya merasa iba, sehingga memutuskan untuk memberikan tempat salat saya kepada kakek tersebut.

Namun, saya dicegah oleh pembimbing um-rah. “Tidak usah, kan sulit mendapatkan tempat untuk salat di sini. Bisa saja kakek itu tidak mem-berikannya lagi kepada kita. Nanti kita tidak bisa salat berjamaah di sini, dan orang-orang yang lain pun tidak memberikan tempat kepada kakek itu,” ujarnya.

Benar juga sih, namun hati kecil saya tetap iba melihat sang kakek yang masih berdiri. Akhirnya saya putuskan untuk memberikan tempat saya kepada beliau,walaupun pembimbing umrah ma-sih melarang. “Tidak apa-apa pak, saya sudah salat sunnah. InsyaAllah saya salat di tempat lain saja, kasihan kakek itu,” ujar saya. Akhirnya saya mem-berikan tempat dengan bahasa isyarat kepada ka-kek tersebut, dan saya pulang ke hotel.

Esok hari saya melaksanakan salat sunnah di masjid seperti biasa sambil menunggu adzan un-tuk salat fardhu. Ketika sudah melaksanakan salam, saya melihat ada seorang pemuda yang berdiri dan tidak mendapatkan tempat salat. Saya melihat di barisan saf saya masih longgar, dan cukup untuk satu orang jamaah lagi.

Saya memberikan isyarat kepada jamaah di saf saya untuk bergeser dan merapat, sehingga

tersi-MENUAI BERKAH SEDEKAH

DI KALA UMRAH

Referensi

Dokumen terkait

yaitu; tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran (instructional instrument) yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni mengenai perhitungan bentuk aljabar dan

Kualitas produk dan pelayanan tetap merupakan hal yang harus diperhatikan, karena meskipun merk kita tidak dikenal luas, jika produk fashion kita memiliki

Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dari propylene dengan proses hidrasi langsung diharapkan dapat mencapai hasil produksi yang maksimal sesuai dengan tujuan, sehingga

Dari defenisi diatas Sistem Informasi Akuntansi merupakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi keuangan yang diklasifikasikan, diproses dan dianalisa untuk

perkembangan teknologi saat ini sehingga pembelajaran dengan media moodle seperti ini bisa digunakan untuk membantu guru dan siswa jika pertemuan di dalam kelas

Kami dari DPU Daarut Tauhiid mengajak kepada kaum muslim yang memiliki kelebihan harta dari Allah, dan bisa menunaikan kurban, mari bersama- sama menunaikannya.. Meskipun

5) Unsur melawan hukum subjektif. Unsur 1) kelakuan dan akibat, untuk adanya perbuatan pidana biasanya diperlukan pula adanya 2) hal ikhwal atau keadaan tertentu

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik masyarakat terhadap kesiapsiagaan pada daerah bahaya banjir di Kecamatan