• Tidak ada hasil yang ditemukan

GRAHA ILMU PEMIBANGUNAN KELAUTAN (EWILAYAHAN. Rahardjo Adisasmita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GRAHA ILMU PEMIBANGUNAN KELAUTAN (EWILAYAHAN. Rahardjo Adisasmita"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

GRAHA ILMU

PEMIBANGUNAN

KELAUTAN dan

(EWILAYAHAN

Rahardjo Adisasmita

(2)

1

PEMBANGUNAN

Kelautan dan Kewilayahan

KEENTERIAN

PKERJAA UMUM

F DSTAK N

823-7

(3)

PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN KEWILAYAHAN Oleh Rahardjo Adisasmita

Edisi Pertama

Cetakan Pertama, 2006

Hak Cipta C 2006 pada penulis,

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.

GRAHA ILMU

Candi Gebang Permai Blok R/6

( Yogyakarta 55511

Telp.

Fax :0274-882262; 0274-4462135

:0274-4462136

E-mail info@grahailmu.co.id

Adisasmita, Rahardjo

PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN KEWILAYAHAN/Rahardjo Adisasmita

Edisi Pertama - Yogyakarta: Penerbit Graha Imu, 2006 xvi +272 hlm, 1 Jil: 23 cm.

ISBN-13:978-979-756- 158 -1

ISBN-10: 979-756-158- x

1. Sosial Ekonomi 1. Judul

(4)

KATA PENGANTAR

B Keinurar KemaTimar) dien Kewlzvater (Tegionz n menvaiikar r a a r dar bahesaT engena Pemhangunat

Temhangunar Nusantare ite elinut berbaga biüang 2onnm sosn nudaE iar Daink, meimut berhaga seitOT pe

eTamhangar. knnstruis. nendidian kesehatan sumher devz ala mgKDgar nim nerangangar ransnar2s. TiaiISatz Keuzna n Temaniar sern 2 amnva, 1etan iapar dilia nuir da Tuang w v amanz nemhangunar diiaksanakar (vaitn di üara: dan d lau Pemhangunan insanakar ä wiiavat daraar karena hampr seluru

a m a t nanäuui inaonasu herdam atar heTatia d darat angar Wiiavat TeraTaTia Vang meiinut kebit dar 5 neser w n s a r inaonesu memiiii patens. sumheTiesz iiautar veng sange nesa aar merunaiar ingkungat 25ahe herhaga kegiætan

KONIm a r nvSLS Vang sanga masne Ta a s t men atane D a emnanguTI SehISTy2 diarientasiIar sear ie arat

S L T T emrunguna haTIE aiakukar earz erkeseimhangzr

emiangLT aaTz aTatat iat peraran a

(5)

Pembangunan Kelautan dan Kewilayahan

Sebagian masyarakat akademik sudah banyak yang tertarik untuk mempelajari mengkaji dan melakukan penelitian di bidang pembangunan kewilayahan (regional), tetapi belum banyak yang tertarik untuk melakukan kegiatan akademik dalam bidang kelautan (kamaritiman) meskipun diketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara maritim yang terbesar di dunia dan bangsa Indonesia

telah dikenal sebagai bangsa pelaut yang gagah beraní mengarungi samudera luas sampai ke Madagaskar pada beberapa abad yang lalu.

Peulis sebagai staf pengajar dalam mata kuliah Ekonomi Wilayah dan Ekonomi Transportasi merasa terpanggil dan tartarik untuk meulis buku ini yang berjudul Pembangunan Kelautan dan Kewilayahan.

Penulis mengajak kepada masyarakat akademik untuk menambah wawasan secara luas dan meningkatkan kemampuan analisis secara lebih tajam terhadap berbagai aspek dan permasalahan pambangunan di bidang kelautan (kemaritiman) dan kewilayahan.

Meskipun pembangunan kelautan dan kewilayahan sangat luas aspeknya dan memiliki berbagai permasalahan yang dihadapi serta berbagai kendala dan hambatan yang harus diatasi namun dalam buku ini hanya ditampilkan sejumlah topik terpilih, yang menurut pertimbangan penulis sudah dianggap cukup untuk menggugah minat

khalayak pembaca memahami betapa pentingnya pembangunan kelautan dan kewilayahan dalam konteks pembagunan berkelanjutan bagi bangsa Indonesia.

Dengan diterbitkannya buku ini, penulis merasa sangat berbahagia karena beberapa konsep baru yang diformulasikan oleh penulis dapat dimuat untuk diketahui oleh kalangan pembaca, kalangan intelektual perencana, pengambil keputusan, serta pemerhati dalam pembangunan kelautan dan kewilayaan. Konsep-konsep yang penulis maksud adalah (i) Pembangunan Ekonomi Archipelago (Archipelogic Economic Development); (i) Pembangunan Kawasan Semeja atau Satu Meja (One

Table Zoning Developoment) ; (iii) Pendekatan Kakak-Beradik

(Brotherhood Approach); (iv) Suntikan modal kepada wilayah pengaruh

(6)

Kata Pengantar

(Capital Injection to Influence Region), (v) prinsip kabupaten bertetangga, (Neighbouring District/Regency Principle):(vi) tata ruang pembangunan kenusantaraan (Archipelogic Development Space), Konsep-konsep (baru) dari penulis periu disosialisasikan dan didiksimasikan secara luas kepada masyarakat akademik untuk menambah wawasan dan mempertajam analisis ekonomi dalam mengkaji berbagai permasalahan pembangunan kelautan dan kewilayahan pada khususnya serta permasalahan pembangunan pada umumnya. Diharapkan buku ini dapat memberikan manfaat positif bagi para iimuwan muda, perencanaan pembangunan dan pemerhati pembangunan di bidang pembangunan kelautan dan kewilayahan.

Akhirnya atas perhatian khalayak pembaca yang tertarik untuk memiliki buku ini pada khususnya dan kemudian daiam pengkajian pambangunan kelautan dan kewilayahan secara luas diucapkan terima kasih.

Makassar, Juli 2006

Penulis,

Rahardjo Adisasmita

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1

Beberapa Dimensi Pembangunan Kelautan

(Kemaritiman)

Beberapa Dimensi Pembangunan Kewilayahan (Kedaratan)

1.2

4 1.3

1 BAB 2 KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI

ARCHIPELAGO 13

2.1 "Mengapa" Perlu Konsep Pembangunan Ekonomi

Archipelago

2. 2 "Apa" Itu Konsep Pembangunan Ekonomi Archipelago

2. 2.1 Konsep dan Tujuan

2. 2.2 Arus Barang dan Fungsi Simpul Jasa

13

2.2

16 16

Distribusi 17

2 .2.3 Strategi Pembangunan Wilayah Archipelago 18

2.3 "Bagaimana" Pembangunan Ekonomi Archipelago

Dijabarkan 19

(8)

Pembangunan Kelautan dan Kewilayahan

Pembangunan Ekonomi Archipelago dan

Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (KT)

2.4. 1 Kerangka Konseptual Pengembangan

Kawasan Timur Indonesia 2. 4

22

22

2. 4. 2 Konsep Ekonomi Archipelago dan Kawasan

Pembangunan "SEMEJA" 25

BAB 3 KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN

"SEMEJA" 29

3.1 Deklarasi Juanda (1957) dan Prinsip Negara Kepulauan (1982) 29

3.2 Orientasi Pembangunan ke Arah Daratan dan ke Arah Laut 31

3. 3 Konsep Pembangunan dan Kawasan Pembangunan

"Semeja" (Satu Meja) 3.3

33 3. 4 Lingkungan Usaha dan Sasaran Pembangunan

Kawasan "Semeja"

3.4

36

3. 5 3.5 Pemanfaatan Jalur Pelayaran Selat Lombok Melewati Selat Makassar sebagai "Life Line"

untuk Menunjang Pembangunan Kawasan "Semeja"

Selat Makassar 41

BAB4 PERENCANAAN KAWASAN PERAIRAN DAN

45

PANTAI

4.1 Kawasan Perairan dan Pantai Mempunyai Peranan Penting dalam Pembangunan 45

4. 2 Batasan Kawasan Pantai (Pesisir) dan Perairan/Laut 47 4.3 Manajemen Kawasan Pesisir Secara Terpadu 47

4.4 Kebijaksanaan Nasional dan Spasial Tentang

Kawasan Pesisir 50

4.5 Penentuan Batasan Kawasan Pesisir 51

4.6 Rehabilitasi Kerusakan Lingkungan Pesisir dalam

Pembangunan dan Perencanaan Kawasan Pantai 4.7 Tingkat Adaptasi Masyarakat

55

56

(9)

4.7. 1 Kedterhasilan Fengkawasan Pantai

47.2 Adaptasi dan Teknologi

47.3 Kriteria Fengukuran (Fenilaian)

4.7.4 Kriteria Kondisi Fisik

4.8 4S Feniekatan Sistem untuk Ferencanaan Kawasar Fesisir dan Pantai 60

BAB 5 MoDEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN 65

5.1 Sumber Daya Kelautan Mempunyai Arti yang Sangat

Strategis

Beberapa Permasalahan dan Isu Strategis 5.2.1 Aspek Sosial

5.2.2 Aspek Ekonomi 5.2.3 Aspek Ekologi 5.2.4 Aspek Administratif

5.3

65

5.2 68

68 68

68

69

70

5.3 Model Perwilayahan Perairan Laut

5.3.1 Model Perwilayahan Sesuai dengan Undang-

undang No. 22 Tahun 1999 5.3.2 Model Perwilayahan Terintegrasi

5.3.3 Model Perwilayahan yang Terintegrasi dan

70 72

Penerapan Prinsip Equal Distance (Jarak yang

Sama) 12

5.4 Paradigma Baru dan Pendekatan yang Serasi dalam

Pengelolaan Sumberdaya Perairan Laut 73 5.5 Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Perairan Laut 78

5.6 Model Pengelolaan Sumberdaya Perairan Laut 80 5.7 Langkah-langkah Utama Pembinaan dan

Pengembangan dalam Pengelolaan Sumberdaya Perairan Laut S4

5.7.1 Tujuan Sosial S4

5.7.2 Tujuan Ekologi 5.7.3 Tujuan Ekonomi 5.7.4 Aspek Administratif

S6

SS

(10)

Permbangunan Kelautan dan Kewilayahan

Sistem Manajemen (Pengeiolaan) Sumberdaya

Perairan Laut yang Komprehensif

BAB 6 KEBUAKAN PENGEMBANGAN WILAYAR

5.8

91

97 DAN TRANSPORTASI GUGUS PULAU

61 Pengembangan Wilayah Gugus Pulau (Kepulauan)

611 Konsep Pengembangan Wilayah Gugus

61 97

Pulau 97

612 Konsep- konsep Teoretik Pengembangan

Wilayah 99

101 6 2 Strateg Pengembangan Wilayah Gugus Kepulauan

63 Berbagai Dimensi Pengembangan Wilayah Gugus

Puiau 102

103

6.4 Transportasi Gugus Pulau

6.4. 1 Transportasi Bersifat Lintas Sektoral dan Lintas Regional 103

6 4.2 Sistem Transportasi Gugus Pulau 106 65 Peiayaran Perintis dan Pembangunan Daerah 66 Wilayah dan Trayek Pelayaran Perintis

67 Fungsi Pelayaran Perintis Menunjang

66

Pembangunan Daerah

109 112

115 6.7.1 Keberhasilan Penyelenggaraan Pelayaran

Perintis 115

6. 7.2 Tipologi Wilayah Perintis 117

68 6 Dampak Pembangunan Pelayaran Perintis 119

BAB 7 STRATEGI DAN KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT

DALAM PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 123 Pelabuhan Laut Mempunyai Fungsi yang Sangat

71

Strategis dalam Sistem Transportasi 123

7.2

7.2 Pendeckatan Spasial dan Lingkup Pengkajian Pembangunan Pelabuhan

7.2. 1 Pendekatan Geografi Pelabuhan

125 125

(11)

Daftar Isi

xi

7.2.2 Lingkup Pengkajian Pembangunan

Pelabuhan 127

7.2.3 Skenario Pengembangan Pelabuhan

7.2. 4 Strategi Pengembangan Pelabuhan

7.3

131 135

7.3 Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (KTI) 140

7.3.1 Pengembangan Kawasan Timur

Indonesia (KTI) 140

7.3. 2 Pelayanan Arus Barang 144

7.3. 3 Investasi Infrastruktur Pelabuhan Laut 145

BAB8 KETERHUBUNGAN DAN KETERGANTUNGAN

ANTAR WILAYAH 149

8.1 Pembangunan Wilayah (Regional) dan Pengertian

Keuntungan Komparatif 149

8.2 Kriteria Perwilayahan dan Interaksi Antar Titik-titik

Spasial

Struktur Hirarki dan Hubungan Fungsional Antar

151 8.3

Pusat atau Kota 155

BAB 9 TEORI-TEORI PERTUMBUHAN

PEMBANGUNAN WLAYAH DAN SIMPUL

JASA DISTRIBUSI 159

9.1 Pentingnya Dimensi Kewilayahan dan Ketataruangan 159

9.2 Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)

9.3 Teori Kutub Pertumbuhan/Pusat Pembangunan

(Growth Pole Theory/Development Centre Theory) 163 9.4 Konsep Hirschman dan Myrdal

9.5 Difusi Inovasi

9.6 Suntikan Kepada Wilayah Pengaruh (Rahardjo

Adisasmita)

161

165 167

171 Teori Simpul Jasa Distribusi (Distribution Service

Knot Theory) - Poernomosidi Hadjisarosa

9.7.1 Pendekatan Arus Barang (Poernomosidi

Hadjisarosa)

9.7

174

174

(12)

Pembangunan Kelautan dan Kewilayahan

9.7.2 Pendekatan Orientasi Pedagang (Rahardjo

Adisasmita) 177

BAB 10 PENDEKATAN DAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN WILAYAH (REGIONAL) 181 10.1 Pendekatan Regional 181

10.2 Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah

10.2.1 Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis

Sumberdaya

183

184 10.2.2 Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis

Komoditas Unggulan

10.2.3 Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Pelaku Pembangunan

186

187 10. 3 Pembangunan Daerah Pedesaan dan Daerah

Perkotaan 187

10. 4 Pusat-pusat Pelayanan Kecil, Produksi dan

Transportasi Pedesaan

10.5 Kaitan Fungsional Antar Kota

188 191 BAB 11 TATA RUANG EKONOMI, KAWASAN

ANDALAN DAN KAWASAN GUGUS PULAU 193

11.1 Konsep Tata Ruang Ekonomi

11.2 Kawasan Andalan (Konsep dan Manajemen

Pertumbuhan)

193

199 11.2.1 Batasan Kawasan Andalan 199 11.2.2 Informasi Dasar Faktor-faktor Pertumbuhan

Kawasan Andalan 202

11.3 Manajemen Pertumbuhan Kawasan Andalan dan

Manajemen Pembangunan Prasarana dan Sarana

Dasar Ke-PU-an (PSDPU) 11.4 Kawasan Gugus Pulau

114.1 Pendekatan Kawasan dalam Pembangunan

Wilayah Gugus Pulau 114.2 Strategi Pengembangan

204 211

211

212

(13)

947 wouoio ßNens

Ieieqas Butprn ÁIDEdP) TTI

Buping ALDede) dasuo'x 1'7VI

ei P uouoio

nínuayN Buprng ADedP yeroe uEunauequad Sl>I

qe3e ueßuenay uusfeuryN

>IPI

ueresauy ueeueoual2d

Tl'bI 8ET

SET qeiaea Tuwouoio

I I SET

ISNIdOHd NLVnS SET

IaHVXTVO VAVINY

VWVSITX NYA HVETVA IWONOLO

tI S¥8

Prsos nsT ueyyeaw»N

ynun ueeueouaiaj uep uexeftqay

SeuSedzy Se

eisoS Inynnseyuj

£I

eIsoS ISeuiojsueiI

£EI 1ET

eisos ueISeLISIY

7 EI OEZ

PIsOS UPyereseuiad 6T

{IdoI I EL

HVAVIIM 6Z7

NVONYANIONIA T¥ISOS NSI Vav¥ANI8

£I aV8

ueynnquusy Sutres ueeioyiad uep

ueesapad s ZI

npedia] ueseMPy ueßuequsaud

ZI

ueenoyid ueun~uequid T£TI

977

STT ueesapad Ueunauequad

I'CTi

uExeliqay uep yerese

ETI

endasuoy ex®ueroy

T7i Ieaeqs yeiea LSynpoid

esad

ZI I

LIT

NVXVIIAAX NVA SIZ

HVTYSVW

navaaaI NVSVMVX NVONVaNIONAid

NVVLOXAAd NVa

'NVYSICZd

HVXVO Zi ava

nend snano

ueseMPy

ueßuequaßuad

tsuuia

reaeq1g

E¥II

EIZ

(14)

X Pembangunan Kelautan dan Kewilayahan

14.2.3 Capacity Building dan Good Governance

sebagai Indikator Kinerja Pemerintah Daerah 247

14.3 Pengembangan Kerjasama Antar Daerah di Suatu Propinsi

14.3.1 Permasalahan Utama dan Tujuan

251

Pengembangan Kerjasama Antar Daerah

14.3.2 Landasan Konseptual tentang Pengembangan 253

251

Kerjasama Antar Daerah

BAB 15 PENUTUP 259

DAFTAR PUSTAKA 261

TENTANG PENULIS 269

o0000

(15)

PEMBANGUNAN

KELAUTAN dan KEWILAYAHAN

Pembangunan di tanah air sampai sekarang ini masih berorientasi ke

arah daratan, karena hampir seluruh penduduk berdiam di daratan. Pada masa yang akan datang terdapat kecenderungan bahwa akan ada

pergeseran dalam pemanfaatan sumberdaya alam menuju ke wilayah pesisir

dan perairan laut, oleh karena itu pembangunan harus diarahkan selain ke daratan juga ke arah perairan laut secara simultan dan proporsional.

Bahasan tentang pembangunan kelautan (kemaritiman) sangat luas, di

antaranya penulis telah melontarkan konsep pembangunan ekonomi Archipelago dan pembangunan kawasan SEMEJA (Satu Meja); Juga

dikemukakan pula perencanaan kawasan perairan dan pantai model pengelolaan sumberdaya kelautan; kebijakan pengembangan wilayah dan

transportasi gugus pulau; strategi kebijakan pengembangan pelabuhan laut

jangka panjang.

Bahasan tentang pembangunan kewilayahan (daratan) meliputi aspek

yang sangat luas pula, misalnya mengenai keterhubungan dan

ketergantungan antar wilayah; teor-teori pertumbuhan wilayah dan simpul jasa distribusi: pendekatan dan perencanaan pembangunan wilayah; tata ruang ekonomi, kawasan andalan dan kawasan gugus pulau; daerah pedesaan, daerah perkotaan dan kawasan terpadu; beberapa isu sosial

pengembangan wilayah: otonomi daerah dan kerjasama antar daerah otonom dalam suatu provinsi

Penulis mengemukakan pula konsep pendekatan dalam pembangunan kelautan dan kewilayahan yang seharusnya diterapkap yaitu pendekatan kaka-adik (brotherhood approach) dan kabupaten/provinsi bertetangga"

(Neighboring districts/provinces). Bahasan pembangunan kelautan dan kewilayahan dalam satu buku akan memberikan wawasan yang luas dan

komprehensif.

www.grahailmu.com

033.11.0200.279842.000.KP 2014 EKONOMI

6 01 .01 -01 -001. ISBN-13: 978-979-756-158-11 ISBN-10:979-756-158-X

GRAHA ILMU l78

15

Referensi

Dokumen terkait

Lutfi, Muhammad., 2001.Rendahnya Tingkat Hunian Program Relokasi Penduduk Tepian Mahakam Kota Samarinda.Studi Kasus di Perumahan Griya Tepian Lestari Sungai

Estimating the effects of light rail transit (LRT) system on the property values in the Klang Valley, Malaysia: A hedonic house price approach.. The impact of the Miami metrorail

Trik Kolaborasi Android Dengan PHP dan MYSQL.Yogyakarta:

Variabel rasio hutang memiliki koefisien negatip, hal ini berarti penggunaan instrumen kebijakan hutang terkait dengan struktur kepemilikan insider yang lebih rendah

Tidak hanya tentang contoh dua pekerja sosial di atas ketika mendefinisikan kebutuhan 'dari individu tertentu, keluarga atau masyarakat dengan cara yang berbeda, tetapi

Sensus Ekonomi 2016: Analisis Hasil Listing Ekonomi Kabupaten Karanganyar.. Karanganyar:

Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat Di Kota Semarang... Manajemen Infrastruktur dan

Adapun metode pengolahan data adlah menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan menanam, meyiram, merawat dan keindahan tumbuhan, mendeskripsikan penafsiran M Quraish Shihab