LEGISLASI PIDANA:
PROBLEM SISTEMIK SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA
1oleh: Anugerah Rizki Akbari, S.H.
2Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 2012 tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana ringan dan Jumlah Denda dalam KUHP yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung pada tanggal 27 Februari 2012 memunculkan beragam reaksi dari berbagai kalangan. Pada satu sisi, terdapat beberapa kalangan yang mempermasalahkan pengaturan penyesuaian batasan tindak pidana ringan dan denda dalam KUHP pada sebuah peraturan yang berlaku di Mahkamah Agung dan menganggap hal ini sebagai suatu kecacatan hukum. Beberapa kalangan juga beranggapan bahwa Mahkamah Agung terburu-buru menerbitkan peraturan ini mengingat substansi peraturan tersebut yang dianggap kurang tepat untuk diberlakukan karena nominal Rp 2.500.000,00 tidak dapat dijadikan patokan untuk mengatakan bahwa suatu tindak pidana dikategorikan sebagai tindak pidana ringan.
Terlepas dari pandangan-pandangan tersebut, terbitnya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 2012 ini merupakan suatu langkah positif perkembangan hukum pidana Indonesia. Mengapa saya katakan hal ini sebagai suatu langkah positif? Karena Peraturan Mahkamah Agung ini mencoba untuk merespon kebutuhan masyarakat akan suatu pengaturan tindak pidana ringan, khususnya di tindak pidana terhadap harta kekayaan, yang selama ini diabaikan oleh seluruh (ya, seluruh) jajaran Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Mari kita lihat masalah-masalah yang seharusnya direspon oleh pihak-pihak yang saya sebutkan di atas sebelum terbitnya peraturan ini.
1. Nenek Minah dan 3 Buah Kakao
3Rangkuman Kasus:
Minah (55) yang buta huruf divonis di Pengadilan Negeri Purwokerto. Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah sedang memanen kedelai di
1 Disampaikan dalam perkuliahan Hukum Sanksi pada hari Rabu, 24 Oktober 2012, di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
2 Penulis adalah Asisten Bidang Studi Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Peneliti pada Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP).
3 Menkum HAM: Kasus Nenek Minah Memalukan, http://news.detik.com/read/
2009/11/20/135420/1245643/10/menkum-ham-kasus-nenek-minah-memalukan, diunduh tanggal 16 Maret 2012.
lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu. Lahan garapan Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk menanam kakao.
Ketika sedang asik memanen kedelai, mata tua Minah tertuju pada 3 buah kakao yang sudah ranum. Dari sekadar memandang, Minah kemudian memetiknya untuk disemai sebagai bibit di tanah garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu tidak disembunyikan melainkan digeletakkan begitu saja di bawah pohon kakao.
Dan tak lama berselang, lewat seorang mandor perkebunan kakao PT RSA.
Mandor itu pun bertanya, siapa yang memetik buah kakao itu. Dengan polos, Minah mengaku hal itu perbuatannya. Minah pun diceramahi bahwa tindakan itu tidak boleh dilakukan karena sama saja mencuri. Seminggu kemudian dia mendapat panggilan pemeriksaan dari polisi. Proses hukum terus berlanjut sampai akhirnya dia harus duduk sebagai seorang terdakwa kasus pencuri di Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto.
2. Rasminah dan 6 Buah Piring
4Rangkuman Kasus:
Rasminah dituduh mencuri 6 piring pada Juni 2010 atas laporan majikannya, Siti Aisyah Soekarnoputri. Dia dituntut hukuman 5 bulan penjara oleh jaksa namun dibebaskan hakim PN Tangerang. Dia sempat ditahan selama 130 hari hingga penangguhan penahanannya dikabulkan.
Oleh PN Tangerang, Rasminah diputus bebas. Ternyata, jaksa mengajukan kasasi ke MA. Oleh MA, Rasminah dihukum 130 hari penjara pada 31 Mei 2011. Namun putusan kasasi tersebut terdapat beda pendapat. Ketua majelis hakim Artidjo Alkotsar, menyatakan Rasminah bebas.
3. FN dan 8 Bunga Adenium Rangkuman Kasus:
FN dituduh menjual 8 tangkai bunga adenium milik orang tua angkatnya kepada tetangga seharga Rp 10.ooo,oo per tangkai dalam kurun waktu Agustus-November 2011. Bunga tersebut diambil dari halaman rumah mereka di Kelurahan Oekamusa, Kecamatan Kota Soe. FN terpaksa
4 Tidak Layak, Pencuri 6 Piring Dihukum 130 Hari Penjara, http://news.detik.com/read/
2012/02/01/074718/1830962/10/tidak-layak-pencuri-6-piring-dihukum-130-hari-penjara?
nd992203605, diunduh pada tanggal 16 Maret 2012.
menjual karena butuh uang untuk membayar transportasi menuju ke sekolahnya. FN (16) dituntut 2 bulan penjara oleh jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang Pengadilan Negeri (PN) Soe, Timor Tengah Selatan.
5Dalam sidang yang dipimpin ketua majelis hakim Iros Beru menyebut FN tidak bersalah. Karena itu ia bebas demi hukum. Namun jaksa tetap pada pendiriannya bahwa FN bersalah. Kepala Kejaksaan Negeri Timor Tengah Selatan Johannes mengatakan pihaknya segera mengajukan kasasi terkait kasus vonis bebas tersebut. Kasasi akan diajukan dalam jangka waktu 14 hari sejak pembacaan vonis bebas.
6Tiga kasus di atas adalah partikel-partikel kecil dari sekian banyak kasus yang menunjukkan masalah-masalah yang harus direspon dalam konteks pembaruan legislasi pidana di Indonesia. Dimana akar masalah dari ketiga contoh kasus di atas? Terlepas dari vonis yang dirasa “bertentangan dengan rasa keadilan masyarakat”, permasalahan yang dihadapi justru terletak pada usangnya peraturan pidana kita, khususnya KUHP, dalam merespon kebutuhan masyarakat. Ketiga kasus di atas menggunakan Pasal 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian sebagai dasar untuk melakukan proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di sidang pengadilan, hingga berujung pada pemidanaan. Mari kita perhatikan baik-baik rumusan pasal tersebut.
Pasal 362 KUHP
“Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah.”
Pasal ini merupakan delik pokok dari delik pencurian yang tersebar dalam beberapa pasal dalam Bab XXII KUHP tentang Pencurian. Tidak ada yang salah dengan ketentuan pasal ini yang dengan tegasnya menyatakan bahwa setiap orang yang memenuhi unsur-unsur dalam pasal tersebut akan diancam dengan
5 Dituduh Ibu Angkat Curi Bunga, Yatim Piatu Dituntut 2 Bulan Penjara, http://
news.detik.com/read/2012/01/10/205008/1812084/10/dituduh-ibu-angkat-curi-bunga-yatim- piatu-dituntut-2-bulan-penjara?nd992203605, diunduh tanggal 16 Maret 2012.
6 Bocah Pencuri Bunga Divonis Bebas, Jaksa Kasasi, http://www.mediaindonesia.com/
read/2012/01/17/292146/290/101/Bocah-Pencuri-Bunga-Divonis-Bebas-Jaksa-Kasasi, diunduh pada tanggal 16 Maret 2012.