• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nova Clarsa Salsabeilla 1, Sitti Aisya Nur 2, Aulia Nurul Iftitah 3, Firawati 4 Sasmita 5 Universitas Negeri Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nova Clarsa Salsabeilla 1, Sitti Aisya Nur 2, Aulia Nurul Iftitah 3, Firawati 4 Sasmita 5 Universitas Negeri Makassar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

https: //ojs.unm.ac.id/JLLO/index Volume 1 Nomor 3, 2021 e-ISSN 2776-4176

Reviewed : 12/01/2021 Accepted : 16/02/2021 Published : 28/02/2021

Budidaya Tanaman Obat Keluarga untuk Mengaktualisasi Program Go Green di SMK Telkom Makassar

Nova Clarsa Salsabeilla

1

, Sitti Aisya Nur

2

, Aulia Nurul Iftitah

3

, Firawati

4

Sasmita

5

Universitas Negeri Makassar novaclarsa@gmail.com

ABSTRAK

Tanaman berkhasiat obat telah mengalami percepatan hingga pada penemuan obat maupun teknologi baru. Dari perkembangan tersebut, tanaman obat keluarga tidak hanya digunakan sebagai pembuatan obat saja namun juga dapat digunakan sebagai tanaman hijau dalam pelaksanaan program Go Green. Budidaya tanaman obat keluarga ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis tanaman obat keluarga yang dapat ditanam sekaligus cara penanaman dan perawatannya yang dapat dilakukan untuk mengaktualisasi program go green di SMK Telkom Makassar. Pengabdian ini dimulai dengan memperkenalkan jenis-jenis dan juga fungsi dari tanaman obat keluarga kemudian melakukan praktik penanaman sekaligus perawatan tanaman obat keluarga yang baik dan benar. Dari kegiatan ini dapat dilihat perubahan di lingkungan sekolah dengan adanya tanaman-tanaman baru berupa tanaman obat keluarga, adapun guru dan siswa SMK Telkom Makassar dapat melihat dan mengetahui jenis-jenis tanaman obat yang dapat ditanam baik di sekitar sekolah ataupun di rumah.

Kata kunci: Budidaya Tanama, Obat Keluarga, Program Go Green.

ABSTRACT

Medicinal plants has accelerated to the discovery of new drugs and technologies. From that development, the family medical plants can be use not only for drugs making but also can be use as green plants to do the Go Green Program. The purpose of this activity is to give knowledge about the types of family medical plants that can be planted also with planting methods and how to take care of it that can be use to actualize the Go Green Program at SMK Telkom Makassar. This activity started with introducing the types and the function of family medical plants and then practicing planting methods followed with good and raight way to taking care of the family medical. From this activity, it can be seen the changes in the school environment with the existence of new plants in the form of family medicinal plants, while for the teachers and students of SMK Telkom Makassar they can see and know the types of medicinal plants that can be planted around the school or at home.

Keyword: Plant Cultivation, Family Medicine, Go Green Program.

PENDAHULUAN

Kemajuan di berbagai bidang akibat majunya ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tantangan besar bagi perempuan untuk senantiasa mampu memanfaatkan dan mengelola lingkungannya.

Oleh karena itu diperlukan adanya berbagai program yang dapat dilakukan perempuan dalam rangka peningkatan kesejahteraan keluarga (Rakib, Thaief, and Sanusi 2019) dengan memanfaatkan dan mengelola lingkungan sekitarnya. Lahan pekarangan yang dikelola secara optimal dapat memberikan manfaat bagi rumah tangga dan keluarga. Hal ini dapat dilihat dari beragam fungsi dasar pekarangan yaitu menjadi warung hidup, bank hidup dan apotik hidup serta fungsi keindahan. Lahan pekarangan yang dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat antara lain adanya peningkatan gizi keluarga, tambahan pendapatan keluarga, lingkungan rumah menjadi asri, teratur , indah dan nyaman (Nurfitriani:

2019).

Budidaya adalah suatu usaha yang dilakukan secara tersusun rapi dan juga terencana untuk bisa memelihara dan juga mengembangbiakan suatu tanaman atu hewan tertentu agar tetap terjaga kelestarian nya dan juga bisa mendapatkan hasil yang bermanfaat serta berguna untuk memenuhi kebutuhan hajat setiap manusia.

Dalam pertanian, tanaman adalah beberapa jenis organisme yang dibudi dayakan pada suatu

ruang atau media untuk dipanen pada masa ketika sudah mencapai tahap pertumbuhan tertentu (Rakib

(2)

et al. 2015). Pengertian ini dibedakan dari penggunaan secara awam bahwa tanaman sama dengan tumbuhan. Pada kenyataannya, hampir semua tanaman adalah tumbuhan, tetapi ke dalam pengertian tanaman tercakup pula beberapa fungsi (jamur pangan, seperti jamur kancing dan jamur merang) dan alga (penghasil agar-agar dan nori) yang sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan nilai ekonominya.

Tanaman “sengaja" ditanam, sedangkan tumbuhan adalah sesuatu yang muncul atau tumbuh dari permukaan bumi.

Upaya pengobatan dengan obat-obat tradisonal merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan. Dewasa ini obat-obatan modern sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Obat-obatan itu dalam berbagai bentuk sudah dijual bebas dan mudah sekali didapatkan dengan harga yang relatif terjangkau seluruh lapisan masyarakat. Akhir-akhir ini trend pengobatan modern cenderung kembali ke tanaman obat yang digunakan secara tradisional. Ada beberapa alasan yang mendasari kecederungan ini diantaranya tanaman obat keluarga ini aman dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping dibandingkan dengan obat-obatan modern terutama yang dibuat dari bahan sintesis. Alasan lain, obat-obatan tradisional juga lebih tepat untuk digunakan sebagai penyakit atau untuk menjaga kesehatan. Bahkan sekarang Pemkot Gresik secara rutin melombakan penghijauan dari tanaman obat. Karena lomba seperti ini dianggap mempunyai banyak manfaat.

Tanaman Obat Keluarga (Toga) pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat yaitu bagian daun, kulit batang, buah, biji, bahkan bagian akarnya.jenis tanaman yang dibudidayakan sebagai TOGA adalah tanaman yang tidak meerlukan perawatan khusus, tidak mudah diserang hama penyakit, bibitnya mudah didapat, mudah tumbuh dan tidak termasuk jenis tanaman terlarang dan berbahaya atau beracun. Pemanfaatan tanaman TOGA tersebut dapat mengatasi masalah- masalah kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berhasil dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan perannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan.

Penghijauan (Go Green) dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Dengan begitu, kegiatan penghijauan memberi manfaat dalam hal mencegah erosi tanah, kualitas udara jauh lebih baik, memperbaiki kualitas air, pengontrol iklim, menciptakan ekosistem baru, pupuk alami, memperindah pemandangan hingga mencegah terjadinya banjir.

Menurut Hakim (2000), ada beberapa manfaat dari adanya penghijauan, antara lain: memberi kesegaran, kenyamanan dan keindahan lingkungan, memberikan lingkungan yang bersih dan sehat bagi penduduk kota, daun, bunga dan buah, sebagai tempat hidup satwa dan plasma nutfah, sebagai resapan air guna menjaga keseimbangan tata air dalam tanah, mengurangi aliran air permukaan, menangkap dan menyimpan air, menjaga keseimbangan tanah agar kesuburan tanah tetap terjamin, sirkulasi udara dalam kota, dan sebagai tempat sarana dan prasarana kegiatan rekreasi.

Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungannya serta kepedulian masyarakat sekitar pada kawasan konservasi sejalan dengan program konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya serta pemberdayaan masyarakat lokal. Pemanfaatan pekarangan merupakan bagian dari pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan yang memberi manfaat bagi manusia. Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Lahan ini jika baik akan memberikan lingkungan yang menarik nyaman dan sehat serta menyenangkan sehingga membuat kita nyaman tinggal di rumah. Selain tanaman hias, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, tanaman obat adalah salah satu tanaman produktif yang dapat dikembangkan atau di budidayakan di pekarangan.

Saat ini program TOGA dirasa berkurang gaungnya. Kasim F dan Segara A menyatakan bahwa salah satu faktor kendala yang menyebabkan rendah-nya pemanfaatan tanaman obat adalah kurangnya pengembangan program dan sosialisasi TOGA di masyarakat oleh Puskesmas.

Pekarangan sekolah merupakan lahan sisa yang terdapat di sekitar sekolah. Pekarangan sekolah

mempunya banyak fungsi. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkannya sebaik-baiknya. Pekarangan di

sekitar lapangan SMK Telkom Makassar sudah cukup baik dengan banyaknya tanaman di sekitar namun

masih masih ada beberapa lokasi di pekarangan sekolah SMK Telkom Makassar yang masih kosong,

juga belum ada tanaman obat yang ditanam di pekarangan sekolah SMK Telkom Makassar.

(3)

Dari beberapa kondisi diatas, kami berinisiatif melakukan penghijauan dengan menggunakan tanaman obat di pekarangan sekitar sekolah SMK Telkom Makassar sebagai sarana untuk memperkenalkan jenis- jenis tanaman obat bagi siapa saja yang melihat tanaman tersebut.

METODE KEGIATAN

Metode kegiatan yang dilakukan pada pengadaan tanaman obat (TOGA) untuk mengaktualisasi program Go Green di SMK Telkom Makassar dimulai dengan melakukan sosialisasi. Soisialisasi dilakukan di pekarangan SMK Telkom Makassar pada Kamis, 01 Oktober 2020 dengan mendiskusikan perencanaan kegiatan pengadaan tanaman obat keluarga di beberapa area yang masih kosong di pekarangan sekolah.

Setelah rencana kegiatan di setujui, pengabdi memperkenalkan jenis-jenis tanaman obat kepada beberapa guru di SMK Telkom Makassar dengan metode ceramah sekaligus mendiskusikan beberapa tanaman obat yang akan ditaman di pekarangan sekolah. Kegiatan pengenalan ini dilaksanakan di salah satu ruang guru SMK Telkom Makassar pada Sabtu, 03 Oktober 2020.

Metode selanjutnya yaitu simulasi dengan memperlihatkan cara menanam tanaman obat keluarga sekaligus perawatan yang harus dilakukan secara rutin. Simulasi ini merupakan inti dari kegiatan pengabdian ini, yang mana simulasi penanaman dilaksanakan pada 08-09 Oktober 2020 sedangkan semilasi perawatan dilaksanakan selama 2 bulan terhitung dari awal proses penanaman.

HASIL & PEMBAHASAN

Pelasksanaan pengabdian berupa pengadaan tanaman obat keluarga untuk mengaktualisasi program Go Green di SMK Telkom Makassar berlangsung pada 04-09 Oktober 2020. Kegiatan ini dilakukan di pekarangan yang berada di sekitar lapangan SMK Telkom Makassar yang di lihat langsung oleh beberapa guru di SMK Telkom Makassar.

A. Sosisalisasi Kegiatan

Proses sosialisasi dilakukan pada saat rapat pembahasan perencanaan program pengabdian bersama guru atau lebih tepatnya pada kamis 01 Oktober 2020. Sosialisasi dilakukan dengan menyampaikan rencana kegiatan pengadaan tanaman obat, dan perencanaan waktu kegiatan.

Penyampaian rencana kegiatan ini disetujui dan dianggap baik oleh pihak sekolah dikarenakan masih terdapat beberapa area di sekitar lapangan tepatnya di depan gedung C dan gedung D SMK Telkom Makassar yang mana area tersebut merupakan area yang cocok untuk menanam tanaman obat keluarga. Adapun perencanaan waktu kegiatan ditentukan setelah melihat beberapa kondisi dimana pada waktu pelaksanaanya, kegiatan tidak mengganggu proses belajar mengajar disekolah, adapun kondisi lainnya yaitu saat berlangsungnya kegiatan tepat pergantian musim ke musim hujan sehingga dirasa tepat untuk diadakannya kegiatan pengabdian tersebut sehingga di tetapkan bahwa kegiatan pengabdian dilaksanakan pada pekan pertama dibulan oktober tahun 2020.

B. Pengenalan

Pada proses pengenalan dilakukan dengan menyampaikan jenis-jenis tanaman obat yang dapat ditanam kepada beberapa guru di SMK Telkom Makassar. Proses ini dilaksanakan pada Sabtu 03 Oktober 2020 dengan memperkenalkan beberapa jenis tanaman obat keluarga.

Gambar 1. Penyampaian jenis-jenis Tanaman Obat Keluarga

Adapun jenis-jenis tanaman obat yang di perkenalkan kepada beberapa guru di SMK Telkom

Makassar adalah sebagai berikut :

(4)

Gambar 2. Jenis-jenis Tanaman Obat Keluarga

Jenis-jenis tanaman yang di jelaskan kepada guru SMK Telkom adalah sebagai berikut:

1. Jahe

Jahe adalah salah satu tanaman obat populer lantaran telah dikenal lama akan manfaatnya bagi kesehatan. Jahe mampu mengatasi gangguan pencernaan, seperti sakit perut dan mual-muntah, pusing akibat vertigo, sakit kepala, meringankan nyeri haid, hingga meredakan nyeri sendi, seperti rematik dan osteoarthritis. Jahe umumnya aman digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Namun, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya lebih dari 5 gram atau setara dengan 1 sendok teh setiap harinya. Mengonsumsi jahe secara berlebihan berisiko meningkatkan berbagai efek samping, seperti perut kembung, sakit perut, heartburn, hingga iritasi pada mulut.

2. Kunyit

Selain sebagai tanaman obat populer, kunyit umumnya digunakan sebagai bumbu dapur, jamu, hingga kecantikan. Manfaat kunyit bagi kesehatan tak terlepas dari zat kurkumin yang terkandung di dalamnya. Manfaat kunyit bagi kesehatan mulai dari fungsinya sebagai antiradang dan antioksidan, menjaga kesehatan sistem pencernaan, menurunkan kolesterol, menurunkan kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung, hingga membantu mencegah kanker. Kunyit juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa efek samping konsumsi kunyit berlebihan dapat memicu kenaikan asam berlebih. Selain itu, asupan kunyit yang terlalu banyak dapat menyebabkan masalah perdarahan. Oleh karenanya, orang yang punya masalah lambung, seperti maag dan GERD (gastroesophageal reflux disease), serta yang sedang rutin menggunakan obat pengencer darah sebaiknya tidak disarankan terlalu banyak mengonsumsi kunyit.

3. Lengkuas

Lengkuas atau dikenal pula dengan nama laos mengandung galangin, beta-sitosterol, dan flavonoid lainnya yang baik bagi tubuh. Selain itu, rempah alami ini juga mengandung vitamin A, vitamin C, zat besi, serat, dan karbohidrat. Beberapa manfaat lengkuas bagi kesehatan adalah sebagai antioksidan, mengurangi nyeri dan peradangan, melawan infeksi, meningkatkan kesuburan pria, serta berpotensi sebagai antikanker.

4. Kencur

Tanaman obat populer lainnya adalah rempah alami yang memiliki nama latin Kaempferia galanga atau kencur. Kencur masih satu keluarga dengan jahe sehingga banyak orang seringkali keliru dalam membedakannya. Sebagai obat tradisional populer, kencur juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Di antaranya sebagai penambah nafsu makan dan penambah stamina tubuh, memperlancar haid bagi wanita, serta mengatasi gangguan kesehatan, seperti flu, masuk angin, diare, batuk, sakit kepala, dan radang lambung.

5. Temulawak

Temulawak adalah jenis obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti irritable bowel syndrome (IBS), perut kembung setelah makan, dan gangguan lambung. Temulawak juga seringkali dipakai sebagai penambah nafsu makan. Namun, temulawak dapat menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, yakni dapat menyebabkan iritasi pada lambung hingga muntah.

6. Lidah Buaya

Lidah buaya adalah tanaman obat populer lainnya yang tak hanya memiliki manfaat bagi kesehatan,

melainkan juga kecantikan. Manfaat lidah buaya bisa Anda dapatkan dengan cara mengoleskannya ke

kulit atau mengonsumsinya. Beberapa manfaat lidah buaya, antara lain menyembuhkan luka,

meningkatkan kesehatan pencernaan, menjaga kesehatan mulut, hingga mengobati jerawat. Umumnya,

penggunaan lidah buaya pada kulit aman dilakukan untuk jenis luka yang tergolong ringan. Jika Anda

mengonsumsi lidah buaya secara langsung, perhatikan apabila muncul tanda-tanda alergi. Perempuan

yang sedang hamil, ibu menyusui, dan anak berusia di bawah 12 tahun, tidak disarankan untuk

mengonsumsi aloe vera secara langsung.

(5)

7. Daun Kumis Kucing

Anda tentu mungkin seringkali melihat tanaman kumis kucing di pekarangan rumah. Ya, kumis kucing umumnya juga kerap digunakan sebagai salah satu obat herbal yang bisa ditanam di rumah. Jenis tanaman tradisional ini sering digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan secara umum, seperti penyakit ginjal, radang kandung kemih, diabetes, dan asam urat. Daun kumis kucing juga dikenal ampuh untuk mengobati kencing batu dan melancarkan saluran kencing. Menurut sebuah penelitian pada hewan uji tikus melaporkan bahwa daun kumis kucing bersifat diuretik yang dapat memicu peningkatan produksi urin.

8. Daun Kemangi

Bagi beberapa orang, daun kemangi sering dijadikan sebagai “lalapan” atau makanan pelengkap yang berfungsi menambah aroma pada makanan. Namun, ternyata kemangi juga dapat digunakan sebagai tanaman obat populer yang bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat daun kemangi bagi kesehatan adalah meringankan perut kembung, meningkatkan nafsu makan, hingga mengobati luka goresan pada kulit.

9. Jeruk Nipis

Jeruk nipis mengandung vitamin C dan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh. Mengonsumsi air jeruk nipis secara rutin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko faktor penyakit jantung, mencegah batu ginjal, membantu penyerapan zat besi, dan meningkatkan kesehatan kulit. Umumnya, jeruk nipis aman untuk dikonsumsi. Akan tetapi, asam yang terkandung di dalamnya bisa menyebabkan rasa perih, terutama bila terkena luka terbuka di mulut, seperti sariawan atau bibir pecah-pecah. Kandungan asam yang tinggi juga dapat memicu adanya gangguan pencernaan, seperti sakit maag pada orang yang memiliki riwayat penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease). Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, jeruk nipis juga dapat merusak gigi dan membuatnya mudah berlubang.

10. Daun Sirih

Daun sirih sudah sejak zaman dahulu digunakan sebagai tanaman tradisional untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Daun sirih mengandung yodium, kalium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan asam nikotinat di dalamnya. Selain itu, daun sirih juga mengandung sejumlah zat kimiawi, seperti minyak sirih, chavicol, betelphenol, eugenol, terpene, dan campene. Inilah yang membuat daun sirih dikenal sebagai tanaman obat dalam membantu pengobatan berbagai macam penyakit. Antioksidan tannin dalam daun sirih juga mempercepat respon tubuh untuk membekukan darah dan menyembuhkan luka. Menurut beberapa hasil penelitian, ada beberapa manfaat daun sirih untuk kesehatan, antara lain sebagai antidiabetes, antikanker, antibakteri, antimalaria, antiasma, menurunkan kadar kolesterol, menyembuhkan luka, menjaga kesehatan mulut, hingga mengobati tukak lambung.

11. Ketumbar

Tanaman obat ketumbar, yang juga dikenal sebagai Cilantro, seringkali digunakan dalam menu makanan khas Meksiko, Thailand, atau India. Tak boleh dianggap sepele, ketumbar adalah tanaman obat yang memiliki segudang manfaat kesehatan. Beberapa studi membuktikan, ketumbar sebagai tanaman obat adalah “sahabat” dari pencernaan manusia, karena mampu menghilangkan zat beracun dari dalam sistem pencernaan.Tanaman ketumbar akan tumbuh subur pada daerah yang lembap serta memiliki udara dingin. Jika ingin menanamnya, pastikan hawa di rumah Anda segar.

12. Peppermint

Spearmint dan peppermint merupakan tanaman dengan aroma yang begitu khas. Jika pernah

mengonsumsi permen karet atau pasta gigi, kemungkinan besar, Anda sudah tidak asing lagi dengan

wangi kedua tanaman itu. Keduanya memang menyehatkan. Namun peppermint dikenal sebagai

tanaman obat yang lebih menyehatkan, dibandingkan “saudara” dekatnya, peppermint. Ketika

dicampurkan ke dalam teh, peppermint bisa meredakan ketidaknyamanan yang dirasakan pada sistem

pencernaan Anda. Jika Anda sedang merasa mual dan muntah-muntah, peppermint dalam bentuk teh,

juga bisa meredakannya.Jika digunakan dalam bentuk topikal atau obat oles, peppermint bisa meredakan

nyeri otot. Jika ingin menanamnya, pastikan daerah rumah Anda lembap dan berhawa sejuk. Selain itu,

langsung petik daunnya, sebelum bunganya tumbuh. Sebab, daun peppermint bisa terasa sangat pahit,

jika dimakan setelah bunganya tumbuh.

(6)

C. Proses Penanaman

Proses penanaman dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Penentuan Lokasi Tanam

Gambar 3. Penentuan Lokasi Tanam

Lokasi penanaman tanaman obat merupakan pekarangan di sekitar lapangan tengah SMK Telkom Makassar. penentuan lokasi dilakukan dengan melihat keadaan sekitar dimana tanaman obat akan di tanamkan pada beberapa lokasi yang masih kosong atau belum terisi tanaman.

2. Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah bibit tanaman dengan jenis Lidah Buaya, Jahe, Daun Kumis Kucing, Sambung Nyawa, Air, dan juga pupuk Kompos.

3. Penanaman

Proses penanaman beberapa tanaman obat keluarga bisa dibilang sama dengan penanaman tanaman hias dan sebagainya, namun terdapat beberapa tanaman yang harus ditanam sesuai dengan proses tertentu.

Gambar 4. Penggalian Tanah Gambar 5. Penanaman TOGA a. Lidah Buaya

1) Siapkan pot khusus yang telah diisi dengan tanah.

2) Masukkan bakal tanaman lidah buaya yang sebelumnya telah diambil dari tanaman induk kedalam tanah pada pot atau polibag

b. Jahe

1) Pilihlah benih jahe yang bagus dengan ciri memiliki bakal tunas 2-3 tunas.

2) Semaikan bibit jage pada hamparan jerami atau alang-alang.

3) Siapkan media tanam yang telah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos.

4) Tanam bibit jahe di area lahan yan telah disiapkan.

c. Daun Kumis Kucing

1) Waktu tanam terbaik adalah diawal musim hujan (Oktober-Desember) kecuali jika air tersedia sepanjang tahun, waktu tanam bisa dilaksanakan kapan saja.

2) Buat lubang tanam berukuran 30x30x30 cm dengan jarak tanam 30x40 cm.

3) Tanamkan bibit tegak lurus sedalam 5 cm atau 1/3 bagian dari pangkal batang bibit.

4) Padatkan tanah disekitar bibit.

d. Sambung Nyawa

Pembibitan tanaman daun dewa dapat dilakukan dengan stek batang dan tunas akar. Bila ingin

stek batang, bagian bawah batang dipotong miring agar akar dapat tumbuh banyak. Bila ingin

menggunakan tunas, bisa menggunakan atau tanpa akar.

(7)

Media yang digunakan adalah tanah dicampur pupuk kandang. Pemupukan lebih baik dilakukan dengan pupuk kandang atau kompos. Pupuk diberikan sekitar 3-7 hari sebelum penanaman.

Setelah ditanam, penyiraman harus dilakukan secara rutin. Daun bisa rusak dan layu jika tidak disiram secara rutin. Pemberantasan gulma juga harus dilakukan secara rutin. Daun dewa dari hasil stek sudah bisa ditanam setelah berumur sekitar 3 bulan.

e. Asoka

1) Tanah diolah (dicangkul) sedalam 30-40 cm hingga tanah gembur, aerasi, dan drainasenya baik.

Namun jika tanaman soka yang ditanam dijadikan sebagai pelengkap taman, maka pengolahan tanah cukup dilakukan pada bidang atau tempat yang akan ditanami saja

2) Buat lubang tanam dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm dengan jarak antar lubang diseusaikan dengan sistem atau pola tanam. Sedangkan untuk tanaman asoka yang akan dijadikan sebagai pelengkap taman, pembuatan lubang tanamnya berjarak 0,5 – 1 m x 0,5 – 1 m

3) Isi lubang tanam dengan pasir setebal 5 – 10 cm, dan jika perlu disemprot dengan pestisida 4) Di atas lapisan pasir ini ini dimasukkan media tanam berupa pasir halus, pupuk kandang, dan

tanah dengan perbandingan 1:1:1 dicampur hingga rata

5) Pengisian media tanam di dalam lubang tanam tidak perlu sampai penuh, tetapi secukupnya saja, sehingga nantinya jika tanaman asoka dimasukkan ke dalam lubang tanam tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah

6) Masukkan tanaman asoka tersebut ke dalam lubang yang sudah dipersiapkan tadi. Tanaman asoka ini diletakkan di tengah-tenagh lubang dengan posisi tegak, lalu ditimbun dengan media tanam sampai ke leher akar

7) Bagian pinggirnya lalu dipadatkan dengan ditekan-tekan dan ditusuk-tusuk dengan tongkat atau batang kayu kecil. Demikian seterusnya sampai media tanam cukup memenuhi lubang

8) Setelah itu, tanaman asoka dapat diairi atau disiram sampai cukup basah. Apabila media tanamnya menyusut, dapat ditambah lagi media tanam dalamnya

f. Lidah Mertua

1) Pilih indukan lidah mertua yang sehat dan cukup umur. Pilihlah bagian daun yang sudah tua 2) Potong satu daun yang sudah tua tersebut. Potong lagi menjadi bagian yang lebih kecil, minimal

10 cm.

3) Siapkan pot dengan sirkulasi air yang baik. Isi dengan media tanam hingga penuh.

4) Tancapkan daun lidah mertua yang sudah dipotong kecil.

5) Siram tanaman hingga air mengalir ke dalam pot.

6) Letakkan pot pada tempat teduh dan tidak langsung terkena sinar matahari.

g. Daun Miana

Pembibitan bunga miana dilakukan dengan stek batang maupun dengan pemisahan rumpun akarnya saja. Setelah bibit didapat, maka selanjutnya bisa ditanam di media tanam yang terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang/kompos (1:1). Rawat tanaman dengan melakukan penyiraman seperlunya saja, tidak perlu terlalu banyak. Pemupukan dilakukan setelah tanaman tumbuh dengan baik. Pemupukan dilakukan rutin setiap dua bulan sekali dengan menggunakan pupuk organik maupun buatan, akan lebih baik jika pupuk berjenis pupuk daun dengan pemberian melalui penyiraman atau semprot. Pemangkasan harus dilakukan jika terdapat daun-daun yang kering dan mati. Pemangkasan tanaman sangat perlu dilakukan karena miana adalah jenis tanaman yang memiliki pertumbuhan sangat cepat.

h. Pandan

1) Buatlah lubang pada tanah untuk memasukkan akar tanaman. Dalamnya lubang bisa disesuaikan dengan panjang batang bibit pandan.

2) Apabila ada akar yang posisinya lebih tinggi dari daun, potong saja daun di bawahnya agar tidak mengganggu.

3) Masukkan bagian batang dan akar bibit pandan ke dalam lubang yang telah dibuat tadi.

Usahakan semua akar masuk ke dalam lubang agar nantinya tertutup tanah.

4) Uruk tanah untuk menutupi lubang dan mengubur akar. Tekan-tekan tanah hingga menjadi padat. Ini bertujuan agar tanaman berdiri dengan kokoh dan tidak mudah goyang. Jangan lupa bahwa tanah akan menyusut ke bawah ketika disiram air.

5) Siram tanaman hingga yakin tanahnya lembab.

i. Binahong

1) Potong beberapa batang menjalar dari tanaman binahong dan lubangi tanah dalam media pot

pembibitan

(8)

2) Tancapkan batang binahong dalam pot tersebut, serta pastikan bagian ujung diatas

3) Sirami tanah dalam polybag dan tunggu beberapa hari hingga muncul tunas baru yang artinya kini bibit binahong sudah memiliki akar baru.

4) Tanam bibit binahong, tentunya dengan membuka plastik potnya.

5) Segera siram bibit binahong yang baru ditanam j. Sambiloto

1) Untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang maksimal, jarak tanam disarankan 40 x 50 cm, atau 30 x 40 cm.

2) Penanaman bisa dikerjakan pada bedengan ataupun guludan, yang disesuaikan dengan kondisi lahan.

3) Buatlah lubang tanam berukuran 25x25x25.

4) Siapkan bibit yang sudah siap dipindah tanamkan.

5) Buka polybag secara hati hati agar tidak merusak bibit.

6) Kemudian tanam bibit ke lubang yang sudah dibuat dan timbun kembali dengan tanah kemudian padatkan.

D. Proses Pemeliharaan

Proses pemeliharaan pada tanaman obat keluarga yang telah ditanam berbeda tergantung jenis tanaman obat yang ditanam. Adapun pemeliharaan tanaman obat yang dilakukan dengan berbagai macam proses sesuai jenis tanaman obat yang ditanam. Adapun proses pemeliharaan yang dilakukan yaitu:

Gambar 6 Penyiraman TOGA 1. Melakukan penyiraman rutin.

Penyiraman dilakukan pada semua tanaman obat keluarga yang ditanam, namun ada beberapa tanaman yang tidak baik jika terlalu sering disiram seperti jahe karna dapat menyebabkan bibit membusuk.

2. Membersihkan area disekitar tanaman

Pembersihan area sekitar tanaman obat keluarga sangat diperlukan untuk menjaga tanaman tetap sehat dan bersih.

Dua bulan setelah penanaman sudah dapat dilihat beberapa tanaman yang tumbuh baik yang menggunakan pot maupun yang langsung ditanam di tanah.

Gambar 7. TOGA 2 bulan setelah penanaman.

.

(9)

KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengabdian program penghijauan dan pengadaan tanaman obat keluarga (TOGA) di SMK Telkom Makassar dapat disimpulkan bahwa pengaktualisasian program go green terlaksana dengan baik, dimana siswa maupun guru dapat melihat serta mengetahui jenis-jenis tanaman hijau dari tanaman obat yang kami tanam. Tanaman hijau dan tanaman obat yang ditanam berperan dalam mencegah kerusakan lingkungan dan pelestarian lingkungan agar bermanfaat suatu hari nanti.

program pengabdian ini tidak terpaku dengan kegiatan menanam saja, melainkan perawatan tanaman seperti menyiramnya setiap hari.

Saran

Dalam melakukan kegiatan ini diharapkan agar kiranya pihak sekolah SMK Telkom Makassar dan para siswa untuk tetap melestarikan lingkungan sekolah dan menjaga kelestarian lingkungan agar kelak mampu membawa perubahan bukan hanya kepada sekolah bahkan kepada masyarakat luas dan perubahan ini akan terus berlanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Duaja MD, Kartika E, Mukhlis F. Peningkatan kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan wanita dalam pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga (TOGA) di kecamatan Geragai.

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat. 2011;52:74-9.

Firda N. 2019. Budi Daya Tanaman Soka. Lokasi Aksara : Bumi Serpong Damai, Tanggerang.

Hakim R. 2000. Thesis Analisis Kebijakan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota DKI Jakarta, Institut Teknologi Bandung.

Lestaridewi, Ni Ketut. 2017. Kajian Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Tradisional di Desa Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal e-JIPBIOL. 5 (2): 92-108.

Murni AS, Prawito P, Widiono S. 2012. Eksistensi Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional (TOT) Suku Serawai di Era Medikalisasi Kehidupan. Naturalis Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Vol 1 (3):335-34.

Nugraha, Sumedi; Agustiningsih, Wanda Rusma, 2015, Pelatihan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 4 (1): 58-62.

Nurfitriani, Fatmawati T. 2019. Pemberdayaan Kelompok Dasawisma Dalam Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kelurahan Kenali Asam Bawah. Jurnal Abdimas Kesehatan Vol. 1, No.

3.

Oktavianita B, Sofyana K.W. 2020. Penanaman Biofarmaka Berbasis Agroforestry di Desa Sukaresmi, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Kuningan. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat Vol 2 (3) 2020: 384- 388.

Rakib, Muhammad et al. 2015. “Peningkatan Nilai Tambah Pengolahan Buah Kelapa Dalam Mensejahterahkan Petani Kelapa DI Kecamatan Herlang ( Hero Lange-Lange ) Kabupaten Bulukumba Kandungan Dan Kegunaan Air Kelapa Bahan Baku Air Kelapa Dalam Dengan Menerapkan Proses Fermentasi Aspek Ferm.” Chemica 16(2): 49–61.

Rakib, Muhammad, Ilham Thaief, and Dian Anugrah Sanusi. 2019. “Pelatihan Kewirausahaan : Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Produk Bernilai Jual Bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga Dan Remaja.” Dedikasi 21(2): 124–27.

Rosydin P. 2019. Budidaya Tanaman Obat. Desa Pustaka Indonesia :Temanggung, Jawa Tengah.

Salim Z, Munadi E. 2017. Info Komoditi Tanaman Obat. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.

Sleper, David A. Poehlman, John M. (2006). Breeding Field Crops. Blackwell Publishing. ISBN 9780813824284.

Vainio, Harri and Bianchini, Franca (2003). Fruits And Vegetables. IARC. ISBN 9283230086.

Gambar

Gambar 1. Penyampaian jenis-jenis Tanaman Obat Keluarga
Gambar 2. Jenis-jenis Tanaman Obat Keluarga
Gambar 4. Penggalian Tanah  Gambar 5. Penanaman TOGA  a.  Lidah Buaya
Gambar 7. TOGA 2 bulan setelah penanaman.

Referensi

Dokumen terkait

(Kalau Gus Jalil sering bicara ke kita atau para santri biar anak-anak itu kompak, bisa saling kenal bahkan bisa menjaga antar santri kalau ada masalah. Ini sudah dicontohkan sama

a) Pendidikan agama harus diberikan segera pada anak-anak dari kecilnya di rumah tangga dan di taman kanak-kanak. Dengan demikian mereka akan mencintai agamanya sampai di hari

Kedua pemimpin sudah menunjukkan keinginan mereka untuk hubungan yang lebih baik namun, upaya normalisasi hubungan tidaklah semudah dibayangkan mengingat hubungan

 Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya

We characterize the transmissibility of influenza A(H1N1)pdm09 (hereafter pH1N1) in South Africa during 2009 by estimating the serial interval (SI), the initial effective

Internasional Peserta Nopember 2009 Sertifkat 9 Seminar Pendidikan

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Perilaku penjual yang sekaligus pembuat jamu tradisional dalam mengolah jamu masih kurang memperhatikan faktor higiene, sebagai indikatornya adalah masih adanya