• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN AJARAN 2009/2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN AJARAN 2009/2010."

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI

DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA

TAHUN AJARAN 2009/2010

S K R I P S I

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nama : Noor Rokhmad

NIM : 3201405017

Prodi : Pendidikan Geografi

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU

BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN AJARAN 2009/2010 ” telah

disetujui untuk ujian.

Hari : Selasa

Tanggal : 26 Januari 2010

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Tukidi Drs. Suroso, M.Si.

NIP. 195403101983031002 NIP.196004021986011001

Mengetahui Ketua Jurusan Geografi

(3)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitian Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 25 Febuari 2010

Penguji Utama

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP.19620904198901100

Penguji I Penguji II

Drs. Tukidi Drs. Suroso, M.Si.

NIP. 195403101983031002 NIP.196004021986011001

Mengetahui,

Dekan

Drs. Subagyo, M. Pd.

(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dan karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Januari 2010

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Sesunguhnya Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kemampuannya” (QS : 2 :286)

“Jadilah orang dengan cukup semangat untuk melakukan sesuatu, cukup

keberanian untuk mewujudkan impian dan cukup tekad untuk menggapai impian

itu serta iringi dengan doa”

“Friendship is my life”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahankan untuk :

1. My father&mother yang selalu

menyayangiku dan mengiringi langkahku

dengan doa.

2. Mbak nik, mbak tutik,jalondo

3. My love “An&” to give your spirit. Thanks

for all with you my life be more wonderfull

4. Teman temanku “Ceplis, Tarjuni, oky,mio,

iwang, Firman, Kebo, Sapi , Bambang

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul KORELASI ANTARA

PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN

HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN

AJARAN 2009/2010 yang disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak memperoleh bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun tidak lupa menyampaikan ucapan terima

kasih yang tulus kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M. Si. Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. Subagyo, M. Pd. Dekan FIS Universitas Negeri Semarang yang telah

memberi ijin penelitian.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. Ketua Jurusan Geografi FIS Universitas

Negeri Semarang yang telah memberi ijin penelitian serta arahan dalam

penyusunan dalam skripsi ini.

4. Drs. Tukidi, selaku pembimbing I yang telah memberikan petunjuk dan

bimbingan dalam menyelesaikan penelitian.

5. Drs. Suroso, M.Si. Selaku pembimbing II yang telah memberikan petunjuk

(7)

6. Sugino Slamet S.Pd, M.M. Selaku Kepala SMA Negeri I Tahunan yang

telah memberi ijin penelitian.

7. Nur Chasanah Z, S. Pd. Selaku guru mata pelajaran IPS sejarah SMP Negeri

I Jambu yang telah membantu dalam penelitian.

8. Para siswa-siswi kelas X-I sampai XII IPS-3 Negeri I Tahunan Tahun

Ajaran 2009/2010 yang telah bersedia secara tulus dan ikhlas sebagai

subyek penelitian skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan (Danik dan Lina), yang setia memberi bantuan.

10. Sahabat-sahabat baikku dan teman-teman Geysyuku yang memberi

semangat dalam menyelesaikan skripsi.

11. Seluruh teman-teman Pendidikan Geografi 2005 yang selalu memberikan

bantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah membantu dengan sukarela, yang tidak dapat

Penulis sebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih jauh dari

sempurna, untuk itu penyusun mohon pada semua pihak untuk memberikan saran

dan kritik yang sekiranya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan semoga

skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Semarang, Januari 2010

(8)

SARI

Rokhmad, Noor. 2010. KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN AJARAN 2009/2010

.

Skripsi. Jurusan

Geografi, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. 104 h.

Kata kunci: Korelasi, Pengelolaan, Waktu Belajar, Hasil Belajar

Pada survei awal yang dilakukan pada 10 siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara, ditemukan permasalahan pengelolaan waktu belajar, siswa lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang tidak ada manfaatnya seperti nongkrong dengan teman-teman, refresing, dan pacaran. Kebiasaan diri yang tidak baik membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengelola waktu belajar selama sekolah di SMA Negeri 1 Tahunan Jepara. Siswa melaksanakan les prifat hanya mata pelajaran yang ditakuti yang dianggap momok dalam ujian semester.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pengelolaan waktu belajar geografi saat di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010? (2) Apakah ada hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010? Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010, (2) Untuk mengetahui hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Tahunan jepara Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah 865 siswa. Pengambilan sampel yang berjumlah 42 siswa dilakukan dengan simple random sampling. Ada 2 (dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, (1) Pengelolaan Waktu belajar geografi di rumah, dan (2) Hasil belajar diwujudkan dengan nilai. Pengumpulan data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif presentatif dan korelasi Product Moment dari Pearson. Untuk uji hipotesis menggunakan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan waktu belajar di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010 termasuk cukup, hal ini dapat dilihat sekor hasil penelitian sebesar 1792 dibanding dengan skor maksimum sebesar 2772. Tidak terdapat korelasi antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi penelitian sebesar 0,01 < harga kritik (r tabel)sebesar 0,304 pada taraf kepercayaan 95% serta didukung dengan uji hipotesis dari uji t sebesasr 0,66 < harga kritik (t tabel) sebesar 1,68 pada taraf kepercayaan 95%.

(9)

maksimal. Tidak ada hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, dapat disarankan kepada guru atau siswa. Untuk siswa diharapkan dapat mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan baik agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Demikian juga dengan para guru untuk dapat membantu para siswanya untuk mengarahkan cara mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan baik.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SARI ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. ... Latar Belakang ... 1

B. ... Rum usan Masalah ... 3

C. ... Tujua n ... 4

(11)

E. ... Pene

gasan Istilah ... 5

F. ... Siste matika Skripsi ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. ... Kons ep Belajar ... 8

1. Unsur-unsur dinamis dalam belajar di rumah ... 8

2. Belajar mandiri ... 10

3. Belajar kelompok ... 11

4. Belajar terstruktur ... 12

5. Belajar yang baik ... 13

B. ... Pengelolaan Waktu Belajar di Rumah ... 16

1. Pengertian waktu belajar di rumah ... 16

2. Pengelompokan waktu untuk belajar di rumah ... 18

3. Teknik memanfaatkan wktu untuk belajar di rumah ... 20

4. Pengelolaan jam belajar di rumah ... 21

C. ... Mena namkan Kebiasaan Waktu Belajar Pada Siswa ... 22

(12)

E. ... Geog

rafi ... 25

F. ... Hasil

Belajar ... 26

G. ... Korel

asi Pengelolaan Waktu Belajar di Rumah dengan Hasil

Belajar Siswa ... 27

H. ... Kera

ngka Berpikir ... 28

I. ... Hipot

esis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. ...

Populasi ... 30

B. ... Samp

el dan Teknik Sampling ... 31

C. ... Varia

bel Penelitian ... 32

D. ...

Metode Pengumpulan Data ... 32

E. ... Meto

(13)

F. ... Uji

Normalitas Data ... 37

G. ... Tekni

k Analisis Data ... 37

H. ... Anali

sis Statistik Korelasi ... 41

I. ... Uji

Hipotesis ... 42

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. ... Hasil

Penelitian... 43

B. ... Pemb

ahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. ... Simp

ulan ... 56

B. ... Saran

... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halama

(15)

DAFTAR TABEL

Halama

Tabel 1. Penglolaan jam belajar di rumah...22

Tabel 2. Tabel daftar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/20010 ... 30

Tabel 3. Tabel sampel penelitian ... 31

Tabel 4. Parameter koefisien korelasi ... 35

Tabel 5. Parameter klasifikasi pengelolaan waktu belajar ... 38

Tabel 6. Partameter klasifikasi belajar mandiri ... 39

Tabel 7. Parameter klasifikasi belajar kelompok ... 40

Tabel 8. Parameter klasifikasi belajar terstruktur ... 40

Tabel 9. Frekuensi presentase pengelolaan waktu belajar di rumah... 46

Tabel 10. Frekuensi pengelolaan waktu untuk belajar mandiri ... 47

Tabel 11. Frekuensi pengelolaan waktu untuk belajar kelompok ... 48

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Sampel siswa ... 61

Lampiran 2. Sampel uji validitas dan realibilitas ... 63

Lampiran 3. Kisi-kisi angket ... 64

Lampiran 4. Instrumen penelitian ... 66

Lampiran 5. Data uji validitas dan realibilitas Instrumen ... 70

Lampiran 6. Uji validitas instrumen ... 72

Lampiran 7. Uji validitas instrumen dengan bantuan SPSS 12 ... 74

Lampiran 8. Uji realibilitas instrumen ... 76

Lampiran 9. Uji realiilitas instrumen dengan bantuan SPSS 12... 77

Lampiran 10. Uji normalitas data dengan bantuan SPSS 12... 79

Lampiran 11. Korelasi antara pengelolaan waktu belajar di rumah dengan hasil belajar... 81

Lampiran 12. Korelasi antara pengelolaan waktu belajar di rumah dengan hasil belajar.bantuan SPSS12...84

(17)

Jepara Tahun Ajaran 2009/2010 ... 85

Lampiran 14. Uji hipotesis ... 91

 Lampiran 15.Data hasil ujian siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara ... 93

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta ketrampilan

yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan modern menganut pegertian belajar sebagai perubahan

perubahan tingkah laku pada diri anak berkat pengalaman dan latihan. Perolehan

belajarnya tidak hanya sekedar pengetahuan saja melainkan bermacam-macam,

anatara lain dapat berupa fakta, konsep, nilai atau norma, ketrampilan intelektual,

ketrampilan motorik dan sebagainya. Hasil belajar yang bermacam-macam

tersebut oleh Benyamin S. Bloom (Catharina Tri Ani, 2007:7) diklasifikasikan

kedalam tiga domain (ranah), yaitu ranah kognitif yang mengarahkan siswa untuk

untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa dan abilitas, ranah afektif

yang mengarahkan siswa mengembangkan kepekaan emosi dan sikap, dan ranah

psikomotorik yang mengarahkan siswa dalam kegiatan fisik.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah tetapi juga dilakukan di

rumah. Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal siswa harus dapat

(19)

baik, dan masalah ini juga terjadi pada siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara yang

belum mengelola waktu belajar di rumah dengan baik.

Masa SMA adalah masa-masa yang kritis karena masa SMA adalah masa

pubersitas (dari anak kecil munuju kedewasaan) yang rentan terhadap

kegiatan-kegiatan yang negatif. Masa SMA adalah masa-masa pencarian jati diri seseorang

yang cenderung menuju kearah negatif, sehingga banyak waktu yang terbuang

dengan kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri.

SMA Negeri 1 Tahunan Jepara merupakan salah satu SMA favorit yang

berada di Jepara. Ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang lulus dalam Ujian Akhir

Nasional (UAN). SMA Negeri 1 Tahunan Jepara salah satu sekolah ungggulan

dari seluruh SMA yang berada di kabupaten Jepara. Ini dapat dilihat dari hasil

UAN siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara yang semua siswanya lulus ujian pada

ta hun ajaran 2009/2010. Sehingga SMA Negeri 1 Tahunan Jepara dapat

dijadikan untuk tolok ukur kemajuan pendidikan di kota Jepara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru geografi SMA SMA

Negeri 1 Tahunan Ibu Nur Kasanah, menyatakan mata pelajaran geografi di SMA

tersebut memiliki nilai yang kurang dari nilai mata pelajaran yang lain, ini dapat

terlihat dari rekap nilai geografi siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara. Menurut

guru geografi SMA Negeri 1 Tahunan Jepara itu disebabkan karena kurang

maksimalnya pengelolaan waktu belajar geografi di rumah. Hal tersebut dapat

dilihat dari tiap awal pertemuan guru selalu memberikan pertanyaan mengenai

materi pelajaran sebelumnya tetapi hanya sebagian siswa yang dapat menjawab

(20)

Ilmu Pengetahuan Sosial seperti geografi merupakan salah satu mata

pelajaran yang membosankan bagi siswa karena bahasanya yang begitu luas.

Mereka beranggapan bahwa mata pelajaran geografi identik dengan hafalan dan

cenderung teoritis melainkan masih banyak pokok bahasan dalam geografi yang

membutuhkan pemikiran yang mendalam.

Berdasarkan hal diatas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian,

dari judul” Korelasi Antara Pengelolaan Waktu Belajar Geografi di Rumah

dengan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran

2008/2009”, yang dimaksud adalah ketercapaian peningkatan hasil belajar siswa

dari pengelolaan waktu belajar untuk digunakan oleh siswa SMA Negeri 1

Tahunan Jepara agar tercapai hasil belajar yang maksimal.

B.Perumusan Masalah

Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara sebagai

peserta didik. Pengelolaan waktu belajar menjadi sebuah permasalahan yang perlu

dikaji lebih dalam. Dengan pengelolaan waktu belajar yang lebih baik, besar

kemungkinan siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik.

1. Bagaimana pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa SMA Negeri

1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010?

2. Apakah ada hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah

dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran

(21)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa

SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

2. Mengetahui hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah

dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran

2009/2010.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis.

a. Menjadi sumber informasi baru bagi guru mata pelajaran geografi dalam

meningkatkan mutu pelajaran.

b. Bagi sekolah berguna sebagai bahan masukan kesiapan belajar mengajar

pada umunya dan khususnya bagi guru mata pelajaran geografi.

c. Bagi pembaca dan guru dapat menambah wawasan tentang pentingnya

waktu belajar di rumah bagi siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Dengan melakukan penelitian ini dapat menambah pengalaman dalam

penelitian berikutnya.

b. Sebagai gambaran guru geografi dalam melakukan profesionalisme

sebagai pendidik.

c. Sebagai bahan sumber untuk mengadakan penelitian lebih lanjut pada

(22)

E.Penegasan Istilah

Untuk membatasi masalah dan menghindari kesalah pahaman terhadap

istilah dalam skripsi ini, maka perlu dikemukakan penegasan istilah. Batasan

pengertian dari judul penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Korelasi

Korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih dikemukakan

oleh Hadi (1990:271). Dalam skripsi ini yang di hubungkan adalah variabel

bebas yaitu pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dan variabel

terikat yaitu hasil belajar.

2 Hasil belajar

Hasil belajar adalah nilai yang didapat setelah melaksanakan proses

belajar mengajar selama waktu tertentu dikemukakan oleh Hamalik

(2005:31). Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah nilai

siswa.

3 Pengelolaan Waktu

Pengelolaan waktu adalah suatu ketrampilan mengelola dan

menggunakan waktu secara efisien dalam proses belaja dalamr Gie

(1997:167 ). Pengelolaan waktu mulai dari pengelolaan waktu belajar

mandiri, belajar kelompok sampai pengelolaan waktu untuk belajar

terstrukur.

4 Belajar

Belajar secara umum adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan

(23)

tersebut terjadi karena adanya pengalaman pada setiap individu. Perubahan

tersebut adalah perubahan sikap, pemikiran, dan perubahan tingkah laku.

F.Sistematika Skripsi

Untuk memudahkan dan memperjelas skripsi ini, maka akan diuraikan

secara singkat sistematika penulisan skripsi. Ada 3 bagian sistematika penulisan

skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan pembimbing,

halaman pengesahan, pernyataan, sari, motto dan persembahan, kata

pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian isi skripsi terdiri dari:

BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan, manfaat, penegasan istilah, sistematika skripsi.

BAB II Tinjauan teori berisi sejumlah teori yang mendasari penyusunan

skripsi ini dan mendukung atau menjadi acuan dalam menguji

rumusan masalah, didalamnya meliputi, pengertian geografi,

tinjauan tentang belajar, meliputi unsur-unsur dinamis dalam

belajar, pengelolaan waktu belajar di rumah, pengelompokan

waktu untuk belajar, terknik memanfaatkan waktu untuk belajar

di rumah, pengelolaan jam belajar di rumah, menanamkan

kebiasaan belajar pada siswa, korelasi pengelolaan waktu belajar

geografi di rumah dan waktu belajar.

BAB III. Metodologi penelitian bab ini berisi tentang seting dan subyek

(24)

validitas dan realibilitas instrumen, metode analisis data, korelasi

statistik dan uji hipotesis.

BAB IV Hasil penelitian dan pendeskripsian dari hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan saran berisi kata penutup yang memuat

kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, tabel, dan

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Belajar

Belajar secara umum adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi

perubahan tingkah laku (Darsono, 2005:5). Perubahan tersebut terjadi karena

adanya pengalaman pada setiap individu. Menurut Reg Revans (1998) dalam

Ubaydillah (2008) adalah proses menanyakan sesuatu bermula dari tidak tahu

tentang apa yang akan dilakukan karena jawaban yang ditemukan saat itu tidak

lagi valid hingga menjadi tahu.

Belajar menurut lokasinya dalam Sofyanto (2009) dibedakan menjadi dua

yaitu belajar di sekolah dan belajar di rumah. Belajar di sekolah adalah belajar di

sekolah yang jadwal mulai belajar dan akhir belajar sudah diatur oleh sekolah

serta kegiatan-kegiatan didalamnya selama proses belajar juga sudah diatur oleh

sekolah. Sedangkan yang dibahas dalam skripsi ini adalah belajar yang

dilaksanakan di luar sekolah atau di rumah, dalam belajar di rumah waktu mulai

dan waktu selesai tidak diatur sekolah serta hal-hal yang dilakukan dalam belajar

di rumah tidak ada yang mengatur.

1 Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar di rumah

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah faktor-faktor yang

keberadaanya berubah-ubah dalam diri individu yang belajar. Pada suatu saat

faktor itu kuat, suatu saat lagi dapat melemah. Bila kondisi faktor tersebut

(26)

siswa sedang lemah melalui bantuan gurunya serta pengawasan dari orang tua

untuk mengawasi proses belajar di rumah.

Adapun unsur-unsur dinamis dalam belajar tersebut menurut Darsono

(2000: 26). antara lain:

a. Motivasi Untuk Belajar

Motivasi adalah kekuatan yang timbul dalam diri seseorang yang dapat

mendorong orang tersebut melakukan sesuatu tindakan untuk mencapai

tujuan. Belajar merupakan salah satu kegiatan yang membutuhkan

motivasi. Banyak terlihat berbagai macam motivasi belajar seseorang,

ada yang semangat belajar dan ada juga yang malas belajar. Hal ini

menunjukkan motivasi belajar seseorang tidak secara otomatis muncul

setiap saat. Dalam hal ini waktu merupakan faktor penting dalam

memotivasi siswa untuk belajar, misalkan siswa termotivasi belajar

pada jam 5 pagi. Biasanya siswa termotivasi belajarnya bila ada tugas

untuk dikerjakan di rumah. Jadi seorang guru sebisa mungkin

memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah untuk memotivasi siswa

dalam belajar di rumah.

b. Bahan Belajar

Bahan belajar sebagai muatan materi yang diberikan untuk mencapai

tujuan belajar, harus dipilih sesuai dengan kemajuan dibidang ilmu

pengetahuan dan teknologi sekarang ini, serta minat siswa. Dalam

memilih bahan belajar jangan sampai melupakan faktor relevansinya

(27)

melihat dari berbagai pertimbangan, yaitu: 1) tingkat kemampuan

siswa, 2) keterkaitan dengn pengalaman belajar, 3) menarik tidaknya

bahan belajar, 4) tingkat aktualitas bahan belajar.

c. Kondisi Siswa Saat Belajar

Kondisi siswa yang dimaksud adalah kesiapan siswa untuk menerima

materi pelajaran. Kesiapan ini dapat dilihat dengan kesegaran jasmani,

tidak sakit maupun tidak lelah selepas beraktivitas. Sedangkan kesiapan

psikologis meliputi pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola

waktu untuk mempelajari bahan belajar berikutnya.

d. Suasana Belajar

Suasana belajar adalah suatu keadaan pada saat proses belajar

berlangsung. Dalam hal ini, pada pengelolaan waktu belajar seseorang

perlu memperhatikan suasana belajar. Termasuk dalam susana ini

adalah keadaan fisik tempat belajar, cara mengatur perlengkapan belajar

yang tersedia dan kedisiplinan mentaati jadwal untuk belajar tepat

waktu saat di rumah.

2 Belajar Mandiri

Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri. Seringkali orang

menyalahartikan belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Kesalah pengertian

tersebut terjadi karena pada umumnya siswa cenderung belajar sendiri tanpa

arahan dari orang lain. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif,

dengan ataupun tanpa bantuan orang lain, dalam belajar misalkan membaca

(28)

Sebagai siswa yang mandiri, siswa tidak harus mengetahui semua hal.

Siswa juga tidak diharapkan menjadi siswa jenius yang tidak membutuhkan

bantuan orang lain. Salah satu prinsip belajar mandiri adalah siswa mampu

mengetahui kapan siswa membutuhkan bantuan atau dukungan pihak lain.

Pengertian tersebut termasuk mengetahui kapan siswa perlu bertemu dengan

siswa lain, kelompok belajar, atau tetangga yang sekolah di tempat lain.

Bantuan atau dukungan dapat berupa kegiatan saling memotivasi untuk

belajar, misalnya, mengobrol dengan tetangga yang sekolah ditempat lain,

seringkali dapat memotivasi diri kita untuk giat belajar. Bantuan atau

dukungan dapat juga berarti kamus, buku literatur pendukung, kasus dari surat

kabar, berita dari radio atau televisi, perpustakaan, dan hal lain yang tidak

berhubungan dengan orang.

Intinya adalah siswa mampu mengidentifikasi sumber-sumber

informasi. Identifikasi sumber informasi ini dibutuhkan untuk memperlancar

proses belajar siswa pada saat siswa membutuhkan bantuan atau dukungan

dikemukakan oleh Salim (2009).

3 Belajar Kelompok

Belajar bersama menurut Richard M. Felder (2009) adalah suatu proses

kelompok yang disokong oleh anggota-anggota kelompok, di mana ada

ketergantungan satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang

disepakati. Ruang kelas adalah tempat yang baik sekali untuk membangun

kemahiran kelompok yang anda butuhkan kemudian dalam menyelesaikan

(29)

a. Belajar bersama adalah pergaulan antar anggota kelompok

Membangun dan memberikan pendapat untuk suatu tujuan yang sehat.

Menambah pengertian tentang suatu masalah atau pertanyaan-pertanyaan,

wawasan dan penyelesaian menanggapi, dan bekerja untuk mengerti

pertanyaan-pertanyaan yang lain, wawasan, dan penyelesaian. Setiap

anggota kelompok berwenang berbicara kepada yang lain dan

menyumbangkan dan mempertimbangkan sumbangan pikiran mereka.

Bertanggung jawab terhadap yang lain.

b. Cara membentuk suatu kelompok belajar yang baik

Kegiatan kelompok dimulai dengan latihan, dan proses pengertian

kelompok. Seorang tutor memulai kegiatan dengan fasilitas diskusi dan

alternatif usulan, tetapi tidak menentukan penyelesaian terhadap kelompok,

khususnya mereka yang sulit bekerja dengan kelompok. Tiga hingga lima

orang kelompok yang besar menimbulkan kesulitan untuk mempertahankan

keterlibatan masing-masing. Keragaman tingkat kemahiran, latar belakang,

dan pengalaman. Setiap individu memperkuat kelompok. Setiap anggota

kelompok bertanggung jawab bukan saja terhadap sumbangan pikirannya,

melainkan juga membantu pengertian yang lain tentang sumber kekuatan

mereka.

4 Belajar Terstruktur

Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur

(30)

silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Metode yang

digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.

Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tugas terstruktur

dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun alokasi

waktunya lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap muka. Kegiatan

tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan

kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman

belajar. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran

kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah,

ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi dalam Bangkursobo

(2009).

5 Belajar yang Baik

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan

mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran

berlangsung dibimbing oleh guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah

baik dengan maupun tanpa pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara

terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Dibawah ini merupakan kiat-kiat belajar yang baik menurut Maya

(2009)

a. Membuat jadwal belajar dan mematuhinya

Rencanakan jadwal belajar yang seimbang di antara waktu istirahat dan

kegiatan belajar. Jadwal tersebut meliputi kegiatan selama sepekan

(31)

sekolah, tidur, makan, atau kewajiban agama. Berilah waktu luang

dalam jadwal tersebut, seperti pada jumat dan sabtu sore.

b. Buat daftar yang harus dikerjakan tiap hari

Buat daftar baru setiap hari, kemudian pada akhir hari tersebut beri

tanda hal-hal yang telah dibuat. Hal ini akan memberi rasa berprestasi

dan mengatasi tindakan yang tidak dapat dilakukan pada hari-hari

berikutnya.

c. Pelajari materi yang paling sulit atau membosankan

Biasanya orang cenderung untuk mengesampingkan sesuatu yang

dibenci, seringkali penyelesaian masalah tersebut membutuhkan energi

intelektual yang lebih banyak. Sebaiknya, simpan pekerjaan yang

disukai untuk dikerjakan belakangan sebagai hadiah setelah

mengerjakan bagian yang sulit.

d. Sadar akan waktu terbaik

Beberapa orang dapat belajar dengan lebih baik pada malam hari.

Namun, kebanyakan orang bisa belajar lebih baik pada waktu siang

hari. Jika hal ini berpengaruh, waktu belajar harus mengikuti waktu

terbaik dalam sehari-hari.

e. Carilah tempat yang baik untuk belajar

Tempat belajar terbaik adalah perpustakaan. Seringkali banyak orang

menjadi tidak mengerti dan tidak memahami materi yang dipelajari saat

belajar di rumah. Pasalnya, jika belajar di rumah atau di tempat lain,

(32)

kulkas, dan sebagainya. Sementara itu, belajar di tempat dengan sedikit

gangguan atau di dekat orang-orang yang kerja keras dan konsentrasi

akan memotivasi untuk tetap fokus. Namun demikian, belajar di rumah

akan memudahkan waktu istirahat. Jangan memeras tenaga dan pikiran

untuk belajar dan terus belajar. Jika tidak berhasil memahami sesuatu

dalam jangka waktu lama, jangan duduk di kamar dan mencoba sekeras

mungkin, coba untuk istirahat sebentar dan kembali beberapa saat

kemudian.

f. Belajar mengatakan "tidak"

Para pelajar memang harus akrab dengan lingkungan sekitarnya, seperti

teman, keluarga, dan kerabat dekat yang lain. Namun, seringkali

kebanyakan dari kita ingin menyenangkan orang lain secara berlebihan.

Ini bisa membuat kita mengorbankan kebutuhan kita sendiri. Jadi,

buatlah batas, jangan berat hati untuk mengatakan "tidak" pada orang

lain.

g. Gunakan warna yang menarik

Penggunaan warna pada bagian-bagian tertentu yang sangat penting

ketika membaca akan sangat membantu. Warna dapat berefek otomatis

dan kata-kata tersebut akan selalu menempel di mata. Hal ini

mengefektifkan proses belajar dan membuat siswa terus mengingat

(33)

h. Pakailah kalimat sendiri

Kunci sukses membaca bukan pada menghafal kalimat. Orang tidak

belajar dari membaca kalimat, karena mereka cepat bosan. Belajar yang

sebenarnya adalah ketika siswa secara aktif melibatkan diri dalam

materi dan ikut dalam proses kesimpulan, menganalisis, penuturan

kembali dengan bahasanya sendiri, dan mengorganisasikan sendiri

materi tersebut.

i. Sesuaikan strategi belajar Anda dengan gaya belajar

Setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Beberapa

orang bisa belajar hanya dengan membaca, sebagian lain dengan

mendengar, sedangkan yang lainnya lagi dengan menulis. Satu hal yang

menyulitkan adalah ada begitu banyak pilihan tentang cara belajar,

siswa harus menentukan sendiri cara belajar tepat

B. Penglolaan Waktu Belajar di rumah

Menurut Gie (1997:167) pengelolaan waktu merupakan suatu ketrampilan

mengelola dan menggunakan waktu secara efisien dalam masa studi maupun

seluruh kehidupan siswa. Bagi setiap siswa ketrampilan mengelola waktu

khususnya untuk ketrampilan studi harus dikembangkan, dibiasakan, dan

diterapkan selama studinya di SMA.

1 Pengertian Waktu Belajar di Rumah

Secara sederhana dapat dirumuskan pengertian waktu sebagai

kesempatan tidak ada habisnya yang tersedia dalam masa studi untuk

(34)

dan tidak akan kembali untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Waktu tidak akan berhenti dan akan terus bergerak maju. Dalam kalangan

siswa banyak keluhan kehabisan waktu atau kekurangan waktu untuk berbagai

macam keperluan yang menyangkut bidang akademis. Untuk itu siswa

dituntut untuk bisa mengelola waktu belajar, bermain, dan waktu istirahat

dirumah. Menurut Gie (1997:167) ada dua faktor yang harus diperhatikan

dalam pemanfaatan waktu untuk belajar di rumah.

1. Sifat dasar waktu belajar di rumah

Sifat dasar waktu tidak pernah berhenti, melainkan terus menerus berlalu

dihadapi setiap orang. Waktu tidak dapat ditunda-tunda untuk menunggu

saat yang tepat. Siswa berkewajiban mengembangkan ketrampilan

mengelola waktu belajar di rumah, dengan jalan melatih pada diri sendiri

penglolaan waktu belajar di rumah, dengan jalan melatih pada diri sendiri

mengelola waktu belajar dengan kebiasaan menggunakan waktu sekarang,

dengan tidak menunda-nunda tanggung jawab studi yang membebani.

2. Asas pemanfaatan waktu belajar di rumah

Sebuah asas pokok untuk memanfaatkan waktu guna belajar yang harus

ditanamkan dalam pikiran setiap siswa, dihayati dalam batin, dan

dilaksanakan dalam tindakan oleh setiap siswa ialah manfaatkan waktu

sebaik-baiknya. Setiap ada kesempatan hendaknya dimanfaatkan saat itu

juga oleh setiap siswa untuk belajar.

Sebagian besar siswa kurang dapat memanfaatkan waktu dengan baik,

(35)

menyelidiki waktu-waktu yang terbaik baginya untuk studi, serta tidak

mempunyai rencana studi yang tepat, untuk itu berbagai segi dalam

pengelompokan dan teknik mengelola waktu perlu dipahami, hal tersebut

diungkap oleh Gie (1997:170).

2 Pengelompokan Waktu Untuk Belajar Belajar di Rumah

Ada beberapa pedoman pokok dalam pengelompokan waktu yang

penting sekali untuk dipahami dan diterapkan siswa. Pedoman pokok menurut

Gie (1975:61) adalah sebagai berikut:

a. Pengelompokan waktu belajar sehari-hari saat di rumah

Kelompokkan waktu sehari-hari untuk keperluan belajar, tidur, makan

mandi, olah raga, dan kegiatan-kegiatan pribadi atau sosial.

Pengelompokan waktu sehari-hari menunjukkan kemampuan maupun

aktivitas siswa dalam melaksanakan jadwal belajar di luar sekolah yang

telah diatur dan ditetapkan secara pribadi.

b. Pembagian waktu berdasarkan aktivitas belajar di rumah

Pembagian waktu berdasarkan aktivitas belajar yang memfokuskan

kepada pengaturan waktu siswa untuk belajar mandiri, belajar

kelompok, mengerjakan pekerjaan rumah sampai mempersiapkan

materi yang akan dipelajari dalam kelas.

c. Penyelidikan waktu belajar di rumah

Selidiki dan tentukan yang tersedia untuk studi setiap hari. Penyelidikan

(36)

memperbaiki jadwal belajar yang tidak ditaati (konsisten) dengan jalan

menyelidiki dan penentuan waktu belajar.

d. Perencanaan pemanfaatan waktu dalam proses belajar di rumah

Rencanakan penggunaan waktu dengan jalan menetapkan

macam-macam mata pelajaran berikut urut-urutanya yang harus dipelajari

setiap hari. Perencanaan penggunaan waktu belajar merupakan

perencaan waktu belajar semaksimal mungkin dengan jalan menetapkan

jadwal aktivitas belajar. Sesuai dengan situasi dan kondisi siswa saat

ini, baik jadwal belajar di dalam dan di luar sekolah, terutama waktu

belajar di rumah.

e. Kebisaan diri untuk belajar

Siswa hendaknya membiasakan diri untuk seketika mulai mengerjakan

tugas-tugas atau pekerjaan rumah yang berkolerasi dengan studi.

Kebiasaan diri untuk menyegarkan belajar menunjukkan kedisiplinan

siswa, dalam menyelesaikan maupun melaksanakan segala aktivitas

yang berhubungan dengan studi di rumah, karena belajar tidak hanya

dapat dilakukan di sekolah.

f. Kesadaran pengembangan waktu belajar saat di rumah

Berdasarkan dengan pengembangan kesadaran waktu, Setiap siswa

hendaknya menyadari dalam memanfaatkan waktu 24 jam yang

dimilikinya. Untuk itu siswa memerlukan pengelompokan dan

(37)

meningkatkan waktu belajarnya dengan jalan menambah waktu belajar

dan konsistan dalam menyediakan waktu belajar di rumah secara tertib.

3 Teknik Memanfaatkan Waktu Belajar di Rumah

Teknik memanfaatkan waktu belajar didasarkan pada asas pokok

tersebut adalah manfaatkan waktu untuk belajar. Jadwal belajar yang ketat

tidak dianjurkan penggunaanya bagi siswa, maka diperlukan mencari cara

alternatif lain yang dapat mengatasi pengelolaan jadwal studi tersebut.

Berdasarkan asas itu Gie (1997:176) menyarankan teknik memanfaatkan

waktu belajar di rumah sebagai berikut:

a. Penetapan mata pelajaran yang akan dipelajari

Siswa hendaknya menetapkan mata pelajaran yang akan dipelajari

sekurang-kurangnya 2 dan sebanyak-banyaknya 4 mata pelajaran.

Penetapan mata pelajaran dibuat dalam daftar mata pelajaran. Tujuanya

agar memiliki jadwal yang tetap dan tidak dapat diubah-ubah

(konsisten).

b. Pengurutan mata pelajaran yang akan dipelajari

Mengurutkan waktu serta mempelajari 2 sampai 4 mata pelajaran yang

terbaik untuk belajar. Pedoman utama untuk pengetahuan itu ialah satu

mata pelajaran yang sukar hendaknya dipelajari pada waktu seorang

siswa dalam kondisi puncak atau kebalikan suatu mata pelajaran yang

termudah hendaknya dipelajari pada waktu seorang siswa menurun

(38)

c. Pengaturan lamanya waktu belajar yang baik

Mengatur lamanya periode belajar yang baik untuk siswa sehingga

tidak terlalu pendek atau lama. Suatu periode belajar adalah suatu

jangka waktu tertentu yang digunakan oleh seorang siswa untuk

melakukan pembelajaran dalam sekali belajar (1 sampai 3 jam).

d. Penggunaan metode intensif belajar

Metode mengintensifkan belajar dalam menguasai suatu mata pelajaran.

Menyediakan waktu setiap hari secara tertib selama jangka waktu

tertentu untuk khusus untuk mempelajari mata pelajaran tersebut.

Berulang-ulang kali dibaca dan dipahami secara mendalam.

4 Pengelolaan Jam Belajar Dirumah

Berdasarkan waktu yang tersedia untuk belajar sendiri ini, para siswa

dapat mengatur jadwal belajar di rumah. Dalam Tarmizi (2008:4) menjelaskan

bahwa “Waktu 30 menit 2 x sehari selama 6 hari lebih baik dan produktif

daripada sekali belajar selama 6 jam (360 menit tanpa berhenti), pengaturan

jam belajar tersebut masih tetap diakui kebenarannya. Dalam Tarmizi (2008)

telah mengatur tentang belajar dengan cara menyediakan waktu 30 menit 2 x

sehari selama 6 hari. Pembagian ini lebih baik dan produktif daripada sekali

belajar selama 6 jam (360 menit) tanpa berhenti. Sebaiknya peserta didik perlu

membagi waktu jam belajarnya, contoh jadwal jam belajar menurt Jost yang

(39)

Tabel 1 Pengelolaan waktu belajar di rumah

No Waktu Kegiatan

1. 07.00 Pergi sekolah

Sumber: Jost dalam Tarmizi 2009

Belajar dengan teratur merupakan pedoman mutlak yang tidak bisa

diabaikan oleh siswa yang sedang belajar. Belajar dengan teratur berarti pula

mengikuti setiap penjelasan yang dan beberapa dianjurkan oleh guru mata

pelajaran. Selain adanya keteraturan dalam belajar juga diharapkan adanya

kedisiplinan dalam menjalankan kegiatan yang biasa sesuai dengan jadwal

yang sudah dibuat. Belajar dengan teratur merupakan pedoman mutlak yang

tidak bisa diabaikan oleh siswa yang sedang belajar. Belajar dengan teratur

berarti pula mengikuti setiap penjelasan yang dan beberapa dianjurkan oleh

guru mata pelajaran.

Menurut Semiawan dalam Tarmizi (2008), orang tua dapat memberikan

dukungan dalam kegiatan belajar anaknya dengan cara: (1) menanamkan

kebiasaan belajar siswa, (2) menumbuhkan kedisiplinan dalam belajar pada

siswa, (3) menyediakan segala fasilitas belajar, (4) membantu dan

membimbing siswa dalam menemukan kesulitan belajar.

C. Menanamkan Kebiasaan Memanfaatkan Waktu Belajar Pada

(40)

Semiawan dalam Tarmizi (2008) berpendapat, “Dalam proses pendidikan setiap orang tua wajib mengembangkan potensi anak didiknya, dan

banyak tergantung dari suasana bagaimana tugas tersebut diwujudkan.” Untuk

itulah orang tua harus menanamkan kebiasaan belajar anak sedini mungkin

agar anak menjadi terbiasa belajar mandiri. Menurut Djaali dalam Tarmizi

(2000) “Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang

menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku,

mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.”

Kebiasaan belajar yang baik harus ditumbuhkan sejak dini pada diri siswa. Hal

ini harus dimulai dari lingkungan rumah, sebab lingkungan rumah merupakan

yang pertama dan utama yang dominan berpengaruh terhadap kebiasaan

belajar anak. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak

mendapatkan hasil, hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya karena

belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang bersemangat, tidak tahu

bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah

pengaturan waktu dalam belajar, istirahat yang tidak cukup, dan kurang tidur.

Dalam belajar terdapat hal-hal yang harus ditanamkan oleh orang tua kepada

siswa.

D. Menumbuhkan Kedisiplinan Terhadap Waktu Belajar Pada

Siswa

Menurut pendapat Winkel dalam Tarmizi (2008) “Kedisiplinan adalah suatu

peraturan yang sedikit, tetapi jelas atau tegas di mana isi dan rumusan peraturan

(41)

nyata agar yang diinginkan itu dapat terwujud dengan baik, sesuai dengan yang

diharapkan”.

Menumbuhkan kedisiplinan merupakan bagian dari tugas orang tua di

rumah. Menciptakan kedisiplinan ini harus dimulai dari dalam diri kita sendiri,

barulah dapat mendisiplinkan orang lain sehingga hal tersebut sesuai dengan

pendapat Darmodihardjo dalam Tarmizi (1999) yang mengatakan bahwa ”seorang

tidak akan efektif menanamkan kedisiplinan apabila dia sendiri tidak mengetahui

apa yang menjadi keinginan orang lain”.

Menerapkan disiplin yang konsisten merupakan kunci utama untuk

mengatasi sebagian besar masalah yang dihadapi para orang tua dalam mendidik

anak-anak. Proses pendisiplinan memungkinkan orang tua untuk mempertahankan

kewenangan yang efektif di rumah, sehingga hubungan yang serasi antara orang

tua dan anak-anak dapat terwujud.

Orang tua yang disiplin, yaitu mereka yang bisa bersikap tegas, layak

dipercaya dan dapat berkomunikasi dengan jelas, pasti mampu menciptakan suatu

sistem dan menjadi suri teladan bagi anak-anak mereka. Orang tua seperti ini akan

mampu mendorong anak-anak untuk menjadi anak-anak yang disiplin juga.

Dalam hal ini Clemes dalam Tarmizi  (2001)  mengemukakan alasan utama

mengapa anak-anak yang bermasalah tidak mau berubah adalah karena kedua

orang tua mereka tidak bersedia mengubah cara mereka dalam mengatasi setiap

masalah.

Dalam belajar disiplin sangat diperlukan. Disiplin dapat melahirkan

(42)

kehampaan. Budaya jam karet adalah musuh besar bagi mereka yang

mengagumkan disiplin dalam belajar. Mereka benci menunda-nunda waktu

belajar. Setiap jam bahkan setiap detik sangat berarti bagi mereka yang menuntut

ilmu di mana dan kapan pun juga.

Orang-orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka

selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan perbuatan. Semua jadwal

belajar yang telah disusun mereka taati dengan ikhlas. Mereka melaksanakannya

dengan penuh semangat dan rela mengorbankan apa saja demi perjuangan

menegakkan disiplin pribadi dalam Tarmizi (2008).

E. Geografi

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan

geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks

keruangan. Konsep geografi tidak lain adalah geosfer yaitu permukaan bumi yang

hakekatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan

udara), biosfer (lapisan kehidupan) dalam Cut Meurah Regariana (2009). Dari

pengertian geografi maka siswa perlu mempelajari materi yang didapat dari

sekolah dipelajari lagi di rumah agar siswa lebih memahami mengenai materinya.

Objek material geografi berhubungan dengan bahan kajian, maka objek

formal geografi berhubungan dengan cara pemecahan masalah. Jadi objek formal

adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah.

Adapun metode atau pendekatan objek formal geografi menurut Cut Meurah

Regariana (2009) meliputi beberapa aspek, yakni aspek keruangan (spatial),

(43)

1 Aspek Keruangan

Geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi nilai suatu

tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu mempelajari

tentang letak, jarak, keterjangkauan dsb.

2 Aspek Kelingkungan

Geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu

tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan

wilayah. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tidak hidup

seperti tanah, air, iklim dsb, dan komponen hidup seperti hewan,

tumbuhan dan manusia.

3 Aspek Kewilayahan

Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah

dengan ciri khas. Dari hal ini lalu muncul pewilayahan atau regionalisasi

misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri

serupa sebagai gurun.

4 Aspek Waktu

Geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan

periode-periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu.

Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis

pantai dari waktu ke waktu.

(44)

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri

siswa dan faktor dri luar atau lingkungan dalam Nana Sudjana (2005:39). Faktor

yang dari dalam adalah kemampuan yang dimiliki siswa. Menurut Clark dalam

Nana Sudjana (2005:40) faktor kemampuan siswa sangat besar pengaruhya

terhadap hasil belajar yaitu sebesar 70% dan 30% dipengaruhi oleh faktor

lingkungan.

Faktor dari luar yang mempengaruhi hasil belajar antara lain adalah minat

dan perhatian, sikap dan pengelolaan waktu belajar di rumah siswa, sosial

ekonomi, faktor fisik dan psikis, sedangkan Menurut Caroll dalam Nana Sudjana

(2005:40) berpendapat bahwa faktor dari dalam yang mempengaruhi hasil belajar

yaitu: 1) bakat pelajar, 2) waktu yang digunakan untuk belajar, 3) waktu yang

digunakan siswa untuk mempelajari materi pelajaran, 4) kualitas belajar, 5)

kemampuan siswa.

G. Korelasi Pengelolaan Waktu Belajar di Rumah dengan Hasil

Belajar Siswa

Sebuah menejemen waktu yang sesuai dengan kebutuhan dapat membantu

siswa menyelesaikan pekerjaanya. Prioritasnya adalah untuk meningkatkan hasil

belajar, mempelajari cara mengatur belajar untuk mencapai tujuan siswa yaitu

agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal dalam Ron Fry (2008:100). Dalam

percobaan mengenai pengelolaan wku belajar di rumah yang diungkap dalam

bukunya Gie (1975:4) dalam sebuah SMA di bagi dua kelompok, kelompok

pertama mengelola waktu belajar di rumah dengan baik dan kelompok kedua tidak

(45)

siswa kelompok pertama mendapatkan hasil belajar yang baik sedangkan

kelompok kedua hasilnya kurang baik jadi siswa yang mengelola waktu belajar di

rumah dengan baik hasil belajarnya juga akan baik. Dengan cara belajar yang baik

dan teratur saat di rumah akan memudahkan siswa untuk mengerjakan soal–soal

ujian yang diberikan oleh guru sehingga pada akhirya akan mendapatkan hasil

belajar yang baik. Untuk itu pada siswa hendaknya dibiasakan untuk membuat

jadwal untuk kegiatan sehari- hari.

Dapat diambil kesimpulan bahwa dengan cara-cara belajar yang efektif dan

efisien terutama di rumah akan menunjukkan bahwa setiap usaha belajar selalu

memberikan hasil yang memuaskan. Ilmu yang sedang dituntut dapat dimengerti

dan dikuasai dengan baik. Ujian-ujian semester dapat dilalui dengan berhasil,

usaha yang berhsil akan menimbulkan kegembiraan dan kepusan dalam hati

siswa. Tidak ada lagi perasaan tertekan dalam di dalam diri siswa, karena setiap

hari harus bekerja keras mempelajari materi-materi pelajaranya.

H. Kerangka Berpikir

Setiap memiliki kegiatan dalam belajar yang berbeda-beda tidak terkecuali

dalam mengelola waktu belajar di rumah. Sukses belajar tidak tergantung dari

kepandaian dan ketekunan saja. Sukses itu tergantung juga dari pengelolaan jam

belajar di rumah. Menurut Clark dalam Nana Sudjana (2005:30) bahwa hasil

belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

dipengaruhi oleh lingkungan. Kecakapan memang diperlukan, namun kecakapan

saja belum cukup. Banyak orang cerdas gagal, hal ini disebabkan mereka kurang

(46)

Pengelolaan waktu belajar di rumah siswa berbeda-beda pada setiap individu.

Kegiatan belajar siswa saat di rumah yang terdiri dari: 1) Belajar mandiri, 2)

Belajar kelompok, 3) belajar terstruktur.

Apabila siswa sudah mengelola waktu belajar yang benar maka hasil belajar

siswa akan baik. Pelajar jarang diberi bimbingan sistimatis dalam hal ini.

Kebanyakan siswa hanya belajar pada saat ada pekerjaan rumah saja. Mereka

terpaksa membuat jadwal belajar sendiri tanpa bantuan orang lain. Kebanyakan

mereka tidak pernah memperbaiki dalam mengelola waktu belajarnya sehinga

hasil belajarnya menjadi kurang atau pas-pasan.

I. Hipotesis

Ada hubungan yang positif antara pengelolan waktu belajar di rumah dengan

hasil belajar. Bila siswa mengelola waktu belajarnya dengan baik maka hasil

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Popolasi

Populasi adalah subjek yang nantinya akan diteliti mengenai suatu masalah.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun

Ajaran 2009/2010 yang jumlahnya adalah 865 siswa dari kelas X-1 sampai XII

IPS-3 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2 Daftar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010

Sumber : Data siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara 2009

NO Kelas Siswa

(48)

B.Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Tiap kelas akan diambil 2 siswa secara acak untuk mewakili

kelasnya masing-masing.

Tabel 3 Sampel penelitian

Sumber : Data penelitian 2009

Teknik sampling penelitian ini adalah simple random sampling yaitu

pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhitungkan

strata yang ada dalam populasi. Menggunakan metode simple random sampling

NO Kelas Siswa

(49)

karena populasinya adalah homogen yaitu sama-sama siswa SMA Negeri 1

Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

C.Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi yang ditetapkan oleh

peneliti untuk diteliti sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut

Sugiyono (2007:2). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

berikut:

1 Variabel Bebas : Pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan

indikator sebagai berikut:

a. Pengelolaan waktu untuk belajar mandiri

b. Pengelolaan waktu untuk belajar kelompok

c. Pengelolan waktu untuk belajar terstruktur

2 Variabel Terikat : Hasil belajar siswa diwujudkan dalam bentuk nilai

semester mata pelajaran geografi siswa.

D.Metode Pengumpulan Data

1. Jenis data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer yang dalam penelitian ini adalah pengelolaan waktu belajar

geografi di rumah.

(50)

2. Pengumpulan data

a. Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya

atau mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis dalam lembar pertanyaan

kepada responden. Instrumen yang digunakan dalam kuesioner berupa

seperangkat daftar pertanyaan yang terkait dengan masalah penelitian dan

pertanyaan yang tiap pertanyaan yang terkait dengan masalah mempunyai

makna dalam menguji hipotesis. Tujuan angket dalam penelitian ini adalah

untuk mandapatkan hasil data mengenai pengelolaan waktu belajar siswa

di rumah yang meliputi: 1) pengelolaan untuk belajar mandiri, 2)

pengelolaan waktu untuk belajar kelompok, 3) pengelolaan waktu untuk

belajar terstruktur.

b. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu Sugiyono

(2007:329) dokumen bisa berbentuk tulisan (nilai semester mata pelajaran

geografi siswa).

Dalam penelitian ini yang diambil data untuk dokumentasi adalah nilai

siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010. Nilai yang

digunakan adalah nilai siswa untuk sampel dalam penelitian dan didapat

(51)

E.Metode Analisis Data

Uji Instumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang bersifat

tertutup dengan jawaban yang sudah disediakan dalam bentuk pilihan ganda.

Angket tersebut berisikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengelolaan

waktu belajar geografi siswa di rumah seperti yang diterangkan dalam sub

variable penelitian kemudian dijabarkan dalam bentuk kisi-kisi instrumen.

Berdasarkan kisi-kisi instrumen selanjutnya dikembangkan menjadi pertanyaan

yang terdapat dalam lembar angket yang berjumlah 22 pertanyaan,

Angket yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada sebagian

populasi, untuk mengetahui angket yang akan digunakan dalam penelitian.

Populasi yang diberi instrumen angket sebanyak 7 responden.

Data hasil ujicoba instrumen angket dihitung dengan validitas dan relibilitas.

Dengan demikian akan diketahui bahwa angket tersebut sudah baik dan

memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel.

1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pada pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pada intinya validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang

sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Disini

untuk menguji validitas suatu instrumen dengan menggunakan korelasi bivariate

(52)

SPSS 12 atau juga bisa menggunakan rumus korelasi product moment dari

Pearson yaitu:

rxy =

keterangan:

rxy : korelasi product moment pearson.

x : total skor pada angket pertama.

y : total skor pada angket kedua.

(Sugiyono,228)

Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang

dikorelasikan. Ada tidaknya korelasi, ditunjukkan oleh besarnya angka yang

terdapat dalam hasil perhitungan. Angka yang dikehendaki adalah angka mulai 0

sampai angka 1, semakin mendekati angka 1 maka instrumen yang digunakan

semakin valid. Jika angka tersebut terlalu kecil di belakang koma maka dianggap

tidak ada korelasi sehingga instrmen yang digunakan tidak valid. Dengan

parameter sebagai berikut.

Tabel 4 Parameter koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

(53)

2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Pengukuran reabilitas dengan menggunakan teknik paralel

yaitu variabel di ukur dua kali pada waktu yang berbeda dengan pertanyaan yang

sama. Hasil penelitian pertama kemudian dibandingkan dengan hasil penelitian

kedua dan stabilitas dari jawaban di analisis.

Pertama mencari koefisien korelasi Spearman dengan rumus:

p =

Keterangan:

p = Korelasi spearman

D = Selisih akor pada angket 1 dan anket 2

(Moh Nazir: 142)

Dari angka korelasi Spearman tersebut dicari koefisien realibilitas dengan

rumus:

r =

Keterangan:

r = koefisien realibilitas

(Moh Nazir: 142)

indeks yang dikehendaki adalah yang lebih dari 0,9 yang artinya instrumen

(54)

realibilitas yang kurang, artinya jawaban pada angket 1 dan angket ulangan

mempunyai sifat yang tidak stabil jadi instumen yang digunakan tidak reliabel.

F.Uji Normalitas Data Penelitian

Tujuan uji normalitas sampel adalah untuk mengetahui data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Sebagai alat untuk menguji normalitas data dalam

penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 12 melalui uji statistik yaitu

Kolmogorof-Smirnov. Parameter yang digunakan adalah dengan membandingkan

angka probabilitas hasil pengujian dengan α = 0,05, bila nilai probabilitas diatas α

maka data berdistribusi normal dan bila nilai probabilitas kurang dari α maka data

yang digunakan tidak normal.

G.Teknik Analisis Data

1 Analisis statistik deskriptif

Rumus deskriptif presentase digunakan untuk menampilkan data-data

kualitatif (angka) kedalam kalimat. Dalam angket penelitian untuk

menggambarkan pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa dengan

langkah sebagai berikut:

a. Menentukan skor tiap responden dengan pemberian skor sebagai

berikut:

1) Untuk jawaban a dengan skor 3

2) Untuk jawaban b dengan skor 2

(55)

b. Menentukan parameter

Untuk menentukan parameter pengelolaan waktu belajar geografi

dirumah menggunakan perhitungan sebagai berikut:

1) Jumlah responden : 42

2) Jumlah butir soal : 22

3) Skor jawaban maksimal : jumlah responden X jumlah butir angket X

skor maksimal : 42 X 22 X 3 : 2772

4) Skor jawaban minimal : jumlah responden X jumlah butir angket X

skor minimal : 42 X 22 X 1 : 924

5) Rentan skor : 2772 – 924 : 1848

6) Interval kelas skor : rentan skor / 3 : 614,33

Tabel 5 Parameter klasifikasi pengelolaan waktu belajar

Skor Parameter

2772 – 2158 Baik

2158 – 1543 Cukup

1543 – 929 Kurang

Sumber: Hasil penelitian 2009

Dari parameter klasifikasi selanjutnya data yang sudah didapat

dimasukkan dalam tabel frekuensi yang kemudian diskripsikan menjadi

kalimat-kalimat.

Untuk pengelolaan waktu belajar mandiri, belajar kelompok dan belajar

terstruktur digunakan parameter sebagai berikut:

Untuk pengelolaan waktu belajar mandiri adalah sebagai berikut:

1) Skor maksimal : (∑ butir angket X skor maksimal) : 8 X 3 =

(56)

2) Skor minimal : (∑ butir angket X skor minimal) : 8 X 1 = 8

3) Rentan skor : skor maksimal– skor minimal : 24 – 8 = 16

4) Interval kelas : rentan skor / skor maksimal : 16 / 3 : 5,3

Tabel 6 Parameter klasifikasi belajar mandiri

Skor Parameter

24 – 19 Baik

19 – 13 Cukup

13 – 8 Kurang

Sumber: Hasil penelitian 2009

Dari parameter pada tabel 6 kemudian dibuat tabel frekuensi. Setelah

menentukan frekuensi untuk membuat keputusan tentang pengelolaan waktu

belajar siswa maka digunakan mean atau nilai rata–rata dengan rumus sebagai

berikut:

Untuk pengelolaan waktu belajar kelompok adalah sebagai berikut:

1) Skor maksimal : (∑ butir angket X skor maksimal) : 10 X 3 = 30

2) Skor minimal : (∑ butir angket X skor minimal) : 10 X 1 = 10

3) Rentan skor : skor maksimal–skor minimal : 30 – 10 = 20

(57)

Tabel 7 Parameter klasifikasi belajar kelompok

Skor Parameter

30 – 23 Baik

23 – 17 Cukup

17 – 10 Kurang

Sumber: Hasil penelitian 2009

Dari parameter pada tabel 7 kemudian dibuat tabel frekuensi. Setelah

menentukan frekuensi untuk membuat keputusan tentang pengelolaan waktu

belajar siswa maka digunakan mean atau nilai rata – rata.

Untuk pengelolaan waktu belajar terstruktur adalah ssebagai berikut:

1) Skor maksimal : (∑ butir angket X skor maksimal) : 4 X 3 = 12

2) Skor minimal : (∑ butir angket X skor minimal) : 10 X 1 = 4

3) Rentan skor : skor maksimal – skor minimal : 12 – 4 = 8

4) Interval kelas : rentan skor / skor maksimal : 8 / 3 : 2,67

Tabel 8 Parameter klasifikasi belajar terstruktur

Skor Parameter

12 – 9 Baik

9 – 7 Cukup

7 – 4 Kurang

Sumber: Hasil penelitian 2009

Dari parameter pada tabel 8 kemudian dibuat tabel frekuensi. Setelah

menentukan frekuensi untuk membuat keputusan pengelolaan waktu belajar siswa

maka digunakan acuan mean atau nilai rata–rata.

H.Analisis Statistik Korelasi

Dalam penelitian menggunakan teknik korelasi product moment yaitu

(58)

hasil belajar. Rumus untuk koefisien korelasi product momen dari Pearson adalah

:

r

xy =

keterangan:

r

xy : korelasi product moment pearson

x : total skor pada angket pertama

y : total skor pada angket kedua

(Sugiyono,228)

Niliai r digunakan untuk menarik kesimpulan tentang ada tidaknya korelasi

antara variabel pengelolaan waktu belajar di rumah dengan variabel hasil belajar

siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010. Untuk dapat

memberikan kesimpulan terhadap pengaruh korelasi maka nilai dari r tabel

kemudian dibandingkan dengan nilai dari r tabel. Jika nilai r hitung lebih kecil

dari r tabel maka dapat disimpulkan tidak ada korelasi antara pengelolan waktu

belajar geografi di rumah dengan hasil belajar. Atau bisa dengan bantuan SPSS 12

mealui korelasi Pearson.

I. Uji hipotesis

Analisis tahap akhir dilakukan menguji hipotesis penelitian pengujian,

pengujian hipotesis penelitian menggunakan menggunakan uji t yang pada

dasarnya untuk menguji korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat.

Analisis data penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian,

(59)

a) Ha (Hipotesis Alternatif)

Ada pengaruh antara pengelolaan waktu belajar dengan hasil belajar.

Siswa yang sudah mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan teratur

hasil belajarnya akan baik sebaliknya siswa yang belum mengelola waktu belajar

geografi di rumah dengan baik hasil belajarnya kurang.

b) Ho (Hipotesis Nol)

Tidak ada pengaruh antara pengelolaan waktu belajar dengan hasil belajar.

Siswa yang sudah mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan teratur

dengan siswa yang belum mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan

teratur hasil belajarnya sama.

Pengujian hipotesis mengunakan bantuan SPSS 12 melalui uji t yang

hasilnya akan dibandingkan dengan nilai dari t tabel. Apabila t hitung lebih kecil

dar t tabel maka Ho diterima dan menolak Ha sehingga dapat diartikan tidak ada

(60)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

SMA Negeri 1 Tahunan beralamat di Jalan Amarta III Perumahan Tahunan

Jepara. Sebelumnya bernama SMA Negeri 2 Jepara karena ada perubahan

administrasi maka pada tahun 2003 berganti nama menjadi SMA Negeri 1

Tahunan.

Berdiri pada tahun 1991, pada awalnya bergabung dengan SMA Negeri 1

Jepara. Pada tahun ke II sudah menempati gedung baru di Jalan Amarta.

Batas-batas kecamatan Tahunan Jepara adalah:

1. Batas utara : Kecamatan Jepara dan kecamatan Mlonggo.

2. Batas timur : Kecamatan Batealit.

3. Batas Selatan : Kecamatan Pecangaan dan kecamatan Kedung.

4. Bataas barat : Laut Jawa.

Letak astronomis Tahunan Jepara adalah: 6036’30” LS - 6040’50” LS dan

110038’15” BT - 110045’05” BT, hal tersebut dapat terlihat dalam gambar 1

(halaman 45).

Misi dan visi SMA Negeri 1 Tahunan Jepara adalah sebagai berikut:

1. Misi Sekolah

a. Melaksanakan pembelajaran bimbingan secara intensif sehingga

setiap siswa mampu mengembangkan diri secara optimal, sesuai

(61)

b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada warga

sekolah.

c. Melakukan pelatihan dan mendorong siswa mengenal potensi diri

sehingga mampu bersaing dalam setiap even/kegiatan.

d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

2. Tujuan Sekolah

a. Pada tahun 2007/2008 rata-rata NEM untuk program IPA = 5,9 dan

IPS = 6,4.

b. Dengan meningkatnya kedisiplinan merupakan sarana untuk

meningkatkan mutu.

c. Siswa menghayati iman sehingga bisa melaksanakan amaliah

ketaqwaan.

d. Siswa memiliki ketrampilan sebagai bekal di masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sejumlah siswa SMA Negeri 1

Tahunan Jepara hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah

dengan hasil belajar siswa yang sudah diuji validitas instrumen dan realibilitasnya

sesuai dengan lampiran 6 dan lampiran 8, serta sudah diuji normalitas datanya

sesuai dengan lampiran 10 sebagai berikut:

1. Pengelolaan waktu belajar geografi di rumah

Tujuan dari analisis diskriptif ini adalah untuk membuat gambaran

(62)

menganalisis hasil dari penelitian metode deskriptif ini, maka digunakan

penyelidikan pengelolaan waktu belajar di rumah yang dilakukan untuk

menyelidiki secara terperinci bagaimana siswa dalam melakukan pengelolaan

waktu belajar geografi di rumah dari belajar mandiri, belajar kelompok, dan

belajar terstruktur. Aktivitas dari pengelolaan waktu yang digunakan,

diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi untuk keperluan

yang akan datang

Tabel 9 Frekuensi presentase pengelolaan waktu belajar di rumah

Parameter Frekuensi Persentase

2772 – 2157,67 3 7,14%

2157,67 – 1543,33 37 88,1%

1543,33 – 929 2 4,76%

Sumber : Hasil penelitian 2009

Untuk membuat keputusan mengenai pengelolaan waktu belajar geografi

di rumah adalah dengan memasukkan skor siswa yaitu 1792 (pada lampiran 11)

dimasukkan dalam parameter pada tabel 5. Dari tabel 5 dapat dilihat mengenai

pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan

Jepara sudah cukup.

a. Pengelolaan waktu untuk belajar mandiri

Pengelolaan waktu belajar mandiri yang dilakukan siswa saat di

rumah cukup, namun masih ada cukup banyak siswa yang kurang

membiasakan diri untuk belajar mandiri saat di rumah. Siswa lebih

banyak meluangkan waktunya untuk hal lain yang tentunya tidak

bermanfaat untuk kemajuan pendidikanya. Permasalahan di atas dapat

Gambar

Gambar 1.   Peta lokasi penelitian ................................................................
Tabel 1 Pengelolaan waktu belajar di rumah
Tabel 2 Daftar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010
Tabel 3 Sampel penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kedisiplinan belajar dan suasana sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMA YP Unila Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2009/2010

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X DI SMA PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 ”..

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 2 di kota Semarang tahun

KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA N 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009-2010

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar sejarah melalui metode problem solving pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Bangsri Jepara tahun ajaran 2010/2011

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan berbagai sumber belajar oleh siswa kelas X SMA Negeri 6 Semarang pada semester 1 tahun ajaran 2008/2009 masih rendah

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kemampuan siswa kelas XI SMA Katolik Santo Paulus Jember tahun ajaran 2009/2010 dalam menganalisis struktur

Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana tingkat pendisiplinan belajar anak yang diterapkan oran|* tua di rumah (2)