• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Modul Pedagogik PJOK SMA SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "E. Modul Pedagogik PJOK SMA SMK"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

GURU PEMBELAJAR

MODUL

MATA PELAJARAN PENIDIDKAN JASMANI OLAH RAGA

DAN KESEHATAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(SMA/SMK)

KELOMPOK KOMPETENSI E

PEDAGOGIK : PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(2)
(3)

Penulis:

1. Hardiyanto, M.Pd, 081210192220, e-Mail: hardiyanto.enasri@gmail.com

2. Dr. Sri Winarni, M.Pd, 081325071684, e-Mail: winuny@yahoo.co.id

3. Marihot Parlindungan, S.Pd, 08158875736, e-Mail: mp.hutapea@yahoo.co.id

Penelaah:

1. Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd, 081392297979, e-Mail: harirachman@yahoo.com.au

2. Drs. Suroto, MA, Ph.D, 081331573321, e-Mail: suroto@unesa.ac.id

3. Dr. Sugito Adiwarsito, 085217181081, e-Mail: sugito72@yahoo.com

Ilustrator:

Yuni Tuningrum, S.H.

Hak cipta dilindungi undang-undang

(4)
(5)

i

KATA SAMBUTAN

Peran guru professional dalam pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilannbelajar siswa. Guru professional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP) merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan professional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG melalui program Guru Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan melalui pola tatap muka, daring (online) dan campuran (blended) tatap muka dengan online.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untuk program Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan GP online untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendukung pencapaian visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) tahun 2015-2019 “Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan

dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong” serta untuk merealisasikan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuat dan pembelajaran yang bermutu, PPPPTK Penjas dan BK tahun 2016 telah merancang program peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya.

Salah satu upaya PPPPTK Penjas dan BK dalam merealisasikan program peningkatan kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) adalah melaksanakan Program Guru Pembelajar yang bahan ajar nya dikembangkan dalam bentuk modul berdasarkan standar kompetensi guru.

Sesuai fungsinya bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk modul agar dapat dipelajari secara mandiri oleh para peserta diklat. Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained), artinya seluruh materi yang diperlukan peserta program guru pembelajar untuk mencapai kompetensi tertentu tersedia secara memadai; (2) menjelaskan diri sendiri (self-explanatory), maksudnya penjelasan dalam paket bahan pembelajaran memungkinkan peserta program guru pembelajar dapat mempelajari dan menguasai kompetensi secara mandiri; serta (3) mampu membelajarkan peserta program guru pembelajar (self-instructional), yakni sajian dalam paket bahan pembelajaran ditata sedemikian rupa sehingga dapat memicu peserta untuk secara aktif melakukan interaksi belajar, bahkan menilai sendiri kemampuan belajar yang dicapainya.

Modul ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran utama dalam pelaksanaan program guru pembelajar guru PJOK dan guru BK sebagai tindak lanjut dari Uji Kompetensi Guru (UKG).

Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi serta penghargaan setinggi-tingginya kepada tim penyusun, baik penulis, tim pengembang teknologi pembelajaran, pengetik, tim editor, maupun tim pakar yang telah mencurahkan pemikiran, meluangkan waktu untuk bekerja keras secara kolaboratif dalam mewujudkan modul ini.

(7)

iii

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN ………. i

KATA PENGANTAR ……….. ii

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR GAMBAR ………. vii

DAFTAR TABEL ………. viii

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………... 1

B. Tujuan ………... 2

C. Peta Kompetensi ………... 3

D. Ruang Lingkup ………... 4

E. Cara penggunaan Modul ……….. 4

II KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM A. Tujuan ………... 5

B. Uraian Materi 1. Prinsip Pengembangan Kurikulum ...………... 5

2. Prinsip Perubahan Kurikulum 2013 ...……... 9

C. Aktivitas Pembelajaran ……….. 14

D. Latihan/Kasus/Tugas ………. 14

E. Rangkuman ………. 15

F. Umpan Balik dan Tindak lanjut ………. 15

G. Kunci jawaban ……….... 15

III KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PJOK A. Tujuan ……….. 16

(8)

iv

2. Komponen-komponen dalam standar proses

pendidikan ... 17

3. Langkah Pelaksanaan Pembelajaran ... 19

4. Pendekatan scientific dalam PJOK ... 20

C. Aktivitas Pembelajaran ……….. 26

D. Latihan/Kasus/Tugas ……… 29

E. Rangkuman ………. 30

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ………. 31

G. Kunci Jawaban ……….. 31

IV KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN A. Tujuan ……….. 32

B. Uraian Materi 1. Media pembelajaran ………... 32

2. Sumber pembelajaran ………... 37

C. Aktivitas Pembelajaran ……….. 39

D. Latihan/Kasus/Tugas ………. 39

E. Rangkuman ………. 40

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ………... 40

G. Kunci Jawaban……….... 41

V KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PENILAIAN A. Tujuan ………... 42

B. Uraian Materi 1. Konsep Pengembangan Penilaian ...…………... 42

2. Teknik Penilaian dan Langkah Penilaian ... 49

C. Aktivitas Pembelajaran ……….. 74

D. Latihan/Kasus/Tugas ………. 75

E. Rangkuman ……… 76

(9)

v

G. Kunci jawaban ……… 77

EVALUASI ………. 78

PENUTUP ………. 86

GLOSARIUM ………... 87

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Pendekatan saintifik/ilmiah 22

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan

berdasarkan elemen-elemen 12

Tabel 1.2 Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara

holistik 12

Tabel 1.3 Kompetensi lulusan satuan pendidikan

SMA/MI/SMALB/Paket C 13

Tabel 2.4 Deskripsi Kegiatan Pembelajaran saintifik ………... 22

Tabel 4.5 Contoh Kisi-kisi penilaian keterampilan proses ……….... 65

(12)
(13)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran merupakan kegiatan utama di suatu sekolah. Di

dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa.

Interaksi yang terjadi adalah implikasi dari proses komunikasi dalam

pemahaman suatu bahan ajar. Proses interaksi yang terjadi akan diwarnai

dengan metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru. Metode

pembelajaran yang atraktif dan menarik akan menarik minat siswa untuk

memberikan perhatian dan berinteraksi di dalamnya, sehingga diharapkan

terjadi peningkatan kualitas pendidikan.

Untuk mencapai kualitas pendidikan diharapkan, tentu harus diawali

dengan upaya peningkatan proses pembelajaran. Agus Suryobroto (2004)

mengemukakan bahwa terdapat tiga hal penting yang harus ada dalam

suatu proses pembelajaran, yaitu : guru, siswa, dan bahan pelajaran.

Eksistensi ketiga faktor tersebut akan menjadikan proses pembelajaran

dapat terlaksana dengan sebagaimana mestinya. Keberadaan ketiga faktor

di atas berlaku pada semua mata pelajaran termasuk pendidikan jasmani.

Pembelajaran pendidikan jasmani akan berjalan dengan sukses dan lancar

akan sangat ditentukan oleh beberapa unsur antara lain: guru, siswa,

kurikulum, sarana dan prasarana, tujuan, metode, lingkungan yang

mendukung dan penelitian.

Terciptanya kualitas pendidikan seperti yang diharapkan tentu

membutuhkan kerja keras dan dedikasi yang tinggi. Totalitas dalam

memajukan pendidikan ini diantaranya ditentukan oleh kualitas sumber

daya manusia yang mumpuni dalam bidangnya. Mutu sumber daya

manusia erat kaitannya dengan mutu pendidikan.

UNESCO pada tahun 2012 melaporkan bahwa Indonesia berada di

peringkat ke-64 dari 120 berdasarkan penilaian Education Development

(14)

2

diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu angka

partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke

atas, angka partisipasi menurut kesetaraan gender, angka bertahan siswa

hingga kelas V Sekolah dasar (UNESCO : 2012). Sementara itu The United

Nations Development Programme (UNDP) tahun 2011 juga telah

melaporkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) atau Human

Development Index (HDI) Indonesia mengalami penurunan dari peringkat

108 pada 2010 menjadi peringkat 124 pada tahun 2012 dari 180 negara.

Dan pada 14 Maret 2013 dilaporkan naik tiga peringkat menjadi urutan

ke-121 dari 185 negara. Data ini meliputi aspek tenaga kerja, kesehatan, dan

pendidikan. Dilihat dari kasaran peringkatnya, memang menunjukkan

kenaikan, tetapi jika dilihat dari jumlah negara partisipan, hasilnya tetap

saja Indonesia tidak naik peringkat. Kontras dengan paparan di atas,

sebuah riset yang dilakukan oleh Liga Global yang diterbitkan oleh Firma

Pendidikan Pearson memberikan fakta yang menjadikan system

pendidikan di Indonesia sebagai yang terendah bersama Meksiko dan

Brasil. Dua kekuatan utama yang menjadi pilar pendidikan di dunia yaitu

Finlandia dan Korea Selatan. Negara-negara tersebut telah berhasil

memberikan status tinggi terhadap guru dan memiliki budaya pendidikan

(BBC, 2012).

Hal ini memberikan gambaran masih rendahnya kualitas pendidikan di

Indonesia. Mutu pendidikan tercermin dari mutu sumber daya manusia.

Sumber daya manusia yang rendah dapat diasumsikan bahwa rendah pula

mutu pendidikannya. Masyarakat masih berasumsi bahwa kualitas

pendidikan mutlak ditentukan oleh keberhasilan dalam ujian nasional (UN).

Nilai ujian nasional yang tinggi, maka tujuan pendidikan sudah tercapai dan

berhasil dalam mendidik anak didik. Hasil akhir adalah patokan

keberhasilan akan sesuatu, tak terkecuali bidang pendidikan.

B. Tujuan

Modul ini disajikan agar Saudara memiliki kompetensi dalam mengnalisis

(15)

3 mendapatkan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik

sesuai dengan bekal ajar yang dimiliki serta strategi yang dipilih dalam

pembelajaran. Selain itu Saudara juga diharapkan mampu memahami

aspek-aspek pembelajaran yang meliputi prinsip-prinsip pengembangan

kurikulum, analisis KI, KD mata pelajaran PJOK, pelaksanaan pkegiatan

pembelajaran , penilaian, media dan sumber pembelajaran, dan modifikasi

materi pembelajaran.

C. Peta Kompetensi

Memiliki kecakapan dalam mengelola pembelajaran mengacu pada konsep keilmuan pendukung PJOK secara profesional serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat sesuai

dengan kebijakan yang berlaku.

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip Pengembangan kurikulum

Prinsip Perubahan kurikulum

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Standar Proses Pendidikan

Komponen dalam Standar Proses

Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Pendekatan Scientifik

Penilaian

Konsep Pengembangan Penilaian kelas

Teknik Penilaian dan Langkah Penilaian

Media dan Sumber Pembelajaran

Media Pemebelajaran

(16)

4

D. Ruang Lingkup

Modul diklat ini berisi tentang, Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum,

Pelaksanaan Pembelajaran Setiap Lingkup Pembelajaran Penjasorkes

Secara Scientific, Media Dan Sumber Pembelajaran, dan Pengolahan Hasil

Penilaian Pembelajaran.

E. Cara Penggunaan Modul

Untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh isi dalam modul ini

Saudara diharapkan membaca secara seksama, menelaah informasi

tambahan yang diberikan oleh fasilitator, serta menggali lebih dalam informasi

yang diberikan melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi,

serta upaya lain yang relevan. Pada tahap penguasaan keterampilan

diharapkan Saudara mencoba berbagai keterampilan yang disajikan secara

bertahap sesuai dengan langkah dan prosedur yang dituliskan dalam modul

ini. Cobalah berkali-kali dan kemudian Saudara bandingkan keterampilan

yang Saudara kuasai dengan kriteria yang ada dalam setiap pembahasan.

Selain itu Saudara juga diminta untuk mengerjakan berbagai tugas/ latihan/

kasus yang disajikan. Pengerjaan tugas/ latihan/ kasus didasarkan pada

informasi yang ada pada modul ini sebelumnya, dan kemudian diperkaya

dengan berbagai informasi yang Saudara dapat dari sumber-sumber lain.

Evaluasi merupakan tugas lain yang perlu Saudara kerjakan sehingga secara

mandiri Saudara akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang

disajikan. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran disajikan kunci jawaban

dari evaluasi tersebut, namun demikian Saudara tidak diperkenankan

(17)

5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

A. Tujuan

1.

Kompetensi Dasar

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran

ini, peserta diklat dapat menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan

dan perubahan kurikulum secara terperinci.

2.

Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Mendeskripsikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum secara

terperinci.

b. Mengidentifikasi prinsip perubahan kurikulum 2013.

B. Uraian Materi

1. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan dalam dunia

olahraga, berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada

saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh

seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh

medali/penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut diterapkan dalam

dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus

ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran

untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.

Pengembangan Kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya

mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum

adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum

membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan

perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan

Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha

(18)

6

Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum

untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat

ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil

kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya

melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja,

namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti: politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur–unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan. Prinsip-prinsip yang akan

digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya

merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu

kurikulum.

Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan

prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1)

prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan

efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan

pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip

berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan

dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan

pemilihan kegiatan penilaian. Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002)

mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :

a. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di

antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi,

organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa

komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu

pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan

potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan

perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).

b. Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan

agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam

pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian

berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu

(19)

7 c. Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum,

baik secara vertikal, maupun secara horizontal.

Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan

kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang

pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.

d. Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan

kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber

lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya

memadai.

e. Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan

kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara

kualitas maupun kuantitas.

Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya; Kurikulum

dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi

sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

b. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis

pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat

istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender; Kurikulum meliputi

substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan

pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

(20)

8

pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh

karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk

mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan; Pengembangan kurikulum

dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)

untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan

dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,

keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan

keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan; Substansi kurikulum mencakup

keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata

pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan

antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat; Kurikulum diarahkan kepada proses

pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang

berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan

antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan

memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah;

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional

dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara (Bhineka Tunggal Ika).

Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara

penerapan satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum

sebelumnya, yang justru tampaknya sering kali terabaikan. Karena

prinsip-prinsip itu boleh dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum. Dalam

(21)

9 pada pemenuhan struktur kurikulum sebagai jasad dari kurikulum . Padahal

jauh lebih penting adalah perubahan kutural (perilaku) guna memenuhi

prinsip-prinsip khusus yang terkandung dalam pengembangan kurikulum.

2. Prinsip Perubahan Kurikulum 2013

Perubahan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut :

a. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

b. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan.

c. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

d. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.

e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.

h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

i. urikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

j. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah

(22)

10

a. Elemen- elemen Perubahan Kurikulum 2013

Beban belajar/jumlah jam pelajaran Kurikulum 2013 akan bertambah

dan mata pelajaran berkurang. Hal baru sebagai perubahan kurikulum

yang menjadi ciri Kurikulum 2013 adalah menyangkut 4 (empat) standar

pendidikan, yakni SKL, Standar Proses, Standar Isi, dan Standar

Penilaian.

Keempat standar ini dirumuskan dalam tujuh elemen sebagai berikut : (1) Kompetensi Lulusan; Adanya peningkatan dan keseimbangan soft

skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

(2) Kedudukan Mata Pelajaran (ISI); Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.

(3) Pendekatan (ISI), kompetensi dikembangkan melalui; a) SD : Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran b) SMP : Mata pelajaran

c) SMA : Mata pelajaran wajib dan pilihan d) SMK : Mata pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi

(4) Struktur Kurikulum;

a) TIK menjadi media semua matapelajaran.

b) Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler.

c) Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10.

d) Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.

(5) Proses pembelajaran

a) Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.

b) Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat

c) Guru bukan satu-satunya sumber belajar.

d) Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.

e) SD : Tematik dan terpadu

(23)

11 g) SMA : Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan

bakat dan minatnya

h) SMK : Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri

(6) Penilaian

a) Pergeseran dari penilain melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil).

b) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal).

c) Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL.

d) Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagaiinstrumen utama Penilaian.

(7) Ekstrakurikuler

a) SD : Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa Inggris b) SMP/SMA/SMK :

 Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll.

 Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka).

b. Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013

Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan

mengidentifikasi apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan

diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan

mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan

pendidikan tertentu.Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada

kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan

membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap

individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan

(24)

12

Tabel 1.1. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai di bawah ini.

DOMAIN Elemen SD SMP SMA/K

SIKAP

Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan Individu beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal

Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik,

dan cinta perdamaian

KETERAMPILAN

Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,

mengarang

Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta

PENGETAHUAN

Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi Obyek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Tabel. 1.2. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

DOMAIN SD SMP SMA/K

SIKAP

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya

KETERAMPILAN

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret

PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik

(25)

13 a. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap: Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

b. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan: Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.

c. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan: Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi. Perumusan kompetensi lulusan antar satuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut: a) perkembangan psikologis anak, b) lingkup dan kedalaman materi, c) kesinambungan, dan d) fungsi satuan pendidikan, d) Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SMP/MTs/SMPLB/Paket B)

Tabel. 1.3. Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MI/SMALB/Paket C diuraikan masing-masing berikut ini.

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

SIKAP

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KETERAMPILAN

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah atau sumber lain yang sama dengan yang diperoleh dari sekolah.

PENGETAHUAN

(26)

14

C. Aktivitas Pembelajaran

Lembar kerja 1:

Peserta diklat dalam kelompok yang sama mendeskripsikan penerapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dalam mata pelajaran PJOK.

Lembar Pengamatan 2 Prinsip-prinsip

Pengembangan Kurikulum

Pengembangan dalam mata pelajaran PJOK

Relevansi

Flesibilitas

Kontinuitas

Efisiensi

Efektifitas

D. Latihan/ Kasus/ Tugas

1. Guru berfungsi sebagai pelatih dalam pembelajaran pendidikan jasmani, adalah salah satu ciri model kurikulum pendidikan jasmani……

a. Perkembangan c. Analisis gerak

b. Jati diri d. Pendidikan olahraga

2. Salah satu ciri penting model kurikulum ini adalah adanya standar

kompetensi

a. Perkembangan c. Analisis gerak

b. Kurikulum berbasis kompetensi d. Pendidikan olahraga

3. Materi model kurikulum ini mengandung pengetahuan aktual dan

dibutuhkan oleh para remaja, seperti pengetahuan tentang gizi,

penanggulangan dan pengelolaan stress, pemeliharaan kebugaran, dan

pencegahan perilaku yang destruktif:

a. Perkembangan c. Wellness education

(27)

15 4. Elemen perubahan pada kurikulum 2013 dibawah ini, kecuali:

a. Kompetensi Lulusan

b. Penilaian

c. Gaya mengajar

d. Ekstrakurikuler.

5. Elemen perubahan pada kurikulum 2013 dibawah ini, kecuali:

a. Kompetensi Lulusan b. Penilaian

c. Gaya mengajar d. Ekstrakurikuler

E. Rangkuman

Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan,

menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil

penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat

memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Prinsip tersebut

mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai

dengan permintaan semua pihak yakni anak didik, orangtua, masyarakat

dan bangsa. Kurikulum 2013 berbasis kompetensi (kompetensi inti (KI) dan

kompetensi dasar (KD). Elemen perubahan dari kurikulum sebelumnya

terdapat pada kompetensi kelulusan, kedudukan mata pelajaran,

pendekatan struktur kurikulum, proses pembelajaran penilaian, penilaian

dan ekstrakurikuler.

F.

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah membaca dan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran ini,

dan Saudara mengerjakan soal evaluasi akhir bab ini, lakukan koreksi

jawaban dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia pada setiap

bab dalam modul ini.

G. Kunci Jawaban

(28)

16

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK 1

A. Tujuan

1. Komepetensi Dasar

Dengan membaca dan menalaah materi pada kegiatan pembelajaran

ini, peserta diklat dapat mengidentifikasi standar proses

pembelajaran, identifikasi langkah-langkah pembelajaran, penilaian

dan mengaplikasikan pembelajaran saintifik pada mata pelajaran

PJOK di Sekolah Menengah Atas.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Mengidentifikasi standar proses pembelajaran PJOK dalam

kurikulum 2013 bagi peserta didik di sekolah menengah atas

secara terperinci.

b. Mengidentifikasi langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

pada tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap penutup bagi

peserta didik di sekolah menengah atas secara terperinci.

c. Mengidentifikasi pendekatan saintifik pada mata pelajaran PJOK

bagi peserta didik di sekolah menengah atas.

B. Uraian Materi

1. Standar Proses Pendidikan

Peraturan pemerintah yang membahas tentang standar proses:  Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan menengah

 Permen Nomor 1 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Khusus

 Permen Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C

Standar Proses merupakan Proses pembelajaran pada satuan

(29)

17 menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu,

dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.

Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk

terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

2. Komponen-komponen dalam Standar Proses Pendidikan a) Perencanaan Proses Pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata

pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD),

indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

b) Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Syarat-syarat terlaksananya suatu proses pembelajaran.

1) Rombongan belajar

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:

a) SD/MI : 28 peserta didik

b) SMP/MT : 32 peserta didik

c) SMA/MA : 32 peserta didik

d) SMK/MAK : 32 peserta didik.

2) Beban kerja minimal guru

Guru memiliki beban kerja yaitu merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pem¬belajaran, menilai hasil pembelajaran,

membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan

tugas tambahan sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam

(30)

18

3) Buku teks pelajaran

Buku teks pelajaran yang digunakan oleh sekolah/madrasah

dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite

sekolah/madrasah dari buku¬buku teks pelajaran yang

ditetapkan oleh Menteri, buku pelajaran peserta didik adalah 1 :

1 per mata pelajaran, dapat menggunakan buku-buku dari

perpistakaan, guru juga menggunakan buku panduan guru,

buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya.

4) Pengelolaan kelas

guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik

peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran

yang akan dilakukan guru haris mempunyai suara yang jelas

dan dapat didengar oleh semua murid dan memiliki tutur kata

yang santun. Guru harus menggunakan pakaian yang santun

dan rapi, selalu memberitahu silabus mata pelajaran.

5) Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran

untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik,

serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan

hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian

dilakukan secara konsisten.

c) Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang

berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian

kompetensi dasar setelah mengikuti proses pembelajaran. Data

yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung

dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang

sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator yang akan dinilai.

Penilaian dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti

(31)

19 pencil test) atau lisan, penilaian proyek, penilaian produk,

penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik

(portfolio), dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar baik formal

maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan,

sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang

dipahami dan mampu dikerjakannya

d) Pengawasan Proses Pembelajaran

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan

pendidikan dan pengawas sekolah. Hal itu sesuai dengan bidang

tugasnya masing-masing. Kegiatan kepengawasan yang dilakukan

meliputi pemantaun, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak

lanjut.

Ada dua macam program pengawasan sekolah yaitu program

tahunan dan program semesteran. Pogram tahunan disusun untuk

tingkat kabupaten atau kota oleh beberapa orang pengawas yang

ditugaskan khusus oleh koordinator pengawas sesuai dengan

kewenangannya.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran di jenjang SMA secara terperinci (pendahuluan, penilaian, dan penutup).

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,

meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

a) Kegiatan pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, pendidik: menyiapkan kondisi

pembelajaran agar peserta didik terlibat baik secara psikis

maupun fisik sehingga siap mengikuti proses pembelajaran,

mengabsen, menyampaikan tujuan pembelajaran atau SK dan KD

yang akan dicapai, menjelaskan tentang silabus, mengajukan

pertanyaan berkenaan dengan pengetahuan yang akan

(32)

20

b) Kegiatan inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta membrika ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreatifitas, dan kemadirian sesuai dengan bakat, minat

dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.

c) Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, pendidik bersama-sama dengan peserta

didik membuat rangkuman/ kesimpulan pelajaran, melakukan

refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,

melakukan penilaian memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran, memotivasi peserta didik untuk

mendalami materi pembelajaran melalui kegiatan belajar mandiri,

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

4. Pendekatan Scientific dalam pembelajaran PJOK a) Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah

Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara

peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Proses tersebut memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama

semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial),

pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk

hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi

pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan

saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan

(33)

21 pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu

bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan,

dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning,

problem-based learning, inquiry learning.

Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung

(direct instructional) adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan

keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui

interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam

silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik

melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan

mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan

pengetahuan dan keterampilan langsung, yang disebut dengan

dampak pembelajaran (instructional effect).

Pembelajaran tidak langsung (indirect instructional) adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran

langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring

(nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan

pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan

KI-2. Hal ini berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap

yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata

pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai dan sikap

sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh

seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di

kelas, sekolah, dan masyarakat.

Dalam Langkah-langkah pembelajaran, Proses pembelajaran

menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan

(34)

22

baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan

pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta

didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

Pelaksanaan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses

keilmuan merupakan pengorganisasian pengalaman belajar

dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran melaui:

Mengamati; Menanya; Mengumpulkan informasi/mencoba;

[image:34.595.142.380.335.408.2]

Menalar/mengasosiasi; dan Mengomunikasikan.

Gambar.2.1. Pendekatan Saintifik/ilmiah

Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan

dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang

memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan

penalaran induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan

penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif

melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang

spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena

atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara

keseluruhan.

b) Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajar

sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 2.4: Deskripsi Langkah Pembelajaran *)

Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

(35)

23 Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

(membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat

suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati

Menanya (questioning)

Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.

Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan informasi/mencoba

(experimenting)

Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/ mengembangkan

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Menalar/Mengasosiasi (associating)

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan

Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori,

Menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis fakta/konsep/teori/ pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/onsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/ teori/ yang berbeda dari berbagai jenis sumber.

Mengomunikasikan (communicating)

Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan

(36)

24

a. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran (meaningfull learning). Metode mengamati

sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta

didik, sehingga proses pembelajaran memiliki

kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi

peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara

objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang

digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam

pembelajaran dilakukan dengan menempuh

langkah-langkah seperti berikut ini:

1) Menentukan objek apa yang akan diobservasi

2) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup

objek yang akan diobservasi

3) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu

diobservasi, baik primer maupun sekunder

4) Menentukan di mana tempat objek yang akan

diobservasi

5) Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan

dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan

mudah dan lancar

6) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil

observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera,

tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan

dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek

(checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal

(anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal

(mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar

yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor

yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk

(37)

25 b. Menanya

Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul

dari siswa. Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan

cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak

dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk

mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati

(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang

bersifat hipotetik). Menanya dapat juga tidak diungkapkan,

tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk

memancing peserta didik mengungkapkannya guru harus

memberi kesempatan mereka untuk mengungkapkan

pertanyaan. Kegiatan bertanya oleh guru dalam

pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus

dilakukan.

c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)

Mengumpulkan informasi/eksperimen kegiatan

pembelajarannya antara lain :

1) Melakukan eksperimen;

2) Membaca sumber lain selain buku teks;

3) Mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan

4) Wawancara dengan narasumber.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru

hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yang akan

dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid

mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu

memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan

kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru

membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen, (6)

Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid

melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8)

Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan

mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara

(38)

26

d. Menalar/Mengasosiasi/ Mengolah informasi

Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam

Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan

peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah

proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata

empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan

berupa pengetahuan.

e. Mengomunikasikan

Pada konteks pembelajaran dengan pendekatan saintifik,

mengomunikasikan mengandung beberapa makna, antara

lain: (1) mengomunikasikan informasi, ide, pemikiran, atau

pendapat; (2) berbagi (sharing) informasi; (3)

memperagakan sesuatu; (4) menampilkan hasil karya; dan

(5) membangun jejaring. Mengomunikasikan juga

mengandung makna: (1) melatih keberanian, (2) melatih

keterampilan berkomunikasi, (3) memasarkan ide, (4)

mengembangkan sikap saling memberi-menerima informasi,

(5) menghayati atau memaknai fenemomena, (5)

menghargai pendapat/karya sendiri dan orang lain, dan (6)

berinteraksi antarsejawat atau dengan pihak lain.

C. Aktivitas Pembelajaran

LK 1

Peserta bekerja dalam kelompok yang terdiri dari lima orang atau lebih.

Susun kegiatan pembelajaran untuk KD dan Materi tertentu, masing-masing

kelompok berbeda.

1. Kegiatan pendahuluan

2. Kegiatan Inti (menggunakan pendekatan saintifik: mengamati, menanya,

mengumpulkan data/mencoba, menganalisis atau menalar,

mengomunikasikan)

(39)

27 LK. MENYUSUN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

No Komponen Target Indikator Kegiatan

Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan Melakukan apersepsi, motivasi, penyampaian tujuan

1. Mengecek perilaku awal (entry behaviour)

2. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya

3. Mengajukan pertanyaan menantang, menyampaikan manfaat materi pembelajaran, dan/atau mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema

4. Menyampaikan

tujuan/kompetensi yang akan dicapai peserta didik 5. Menyampaikan lingkup dan

teknik penilaian B. Kegiatan Inti 1. Menguasai Materi

Pelajaran

1. Menyajikan konsep dengan benar

2. Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, mengikuti perkembangan terkini, dan kehidupan nyata. 3. Menyajikan materi secara

sistematis

2. Menerapkan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

1. Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 2. Menerapkan strategi-strategi

mengajar yang relevan (bertanya, variasi, menjelaskan, dll)

3. Melakukan kegiatan

pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik (5 M) dan dapat dilanjutkan dengan mencipta.

(40)

28

No Komponen Target Indikator Kegiatan

Pembelajaran

3. Menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik (pendekatan berbasis proses keilmuan)

1. Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati dalam rangka menemukan masalah yang ingin diketahui.

2. Memancing/memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan pertanyaan.

3. Memfasilitasi peserta didik dalam mengumpulkan informasi/ mencoba

4. Memfasilitasi peserta didik dalam mengolah/ menganalisis informasi untuk membuat kesimpulan.

5. Memfasilitasi peserta didik dalam mengomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

4. Memanfaatkan Sumber Belajar/ Media dalam Pembelajaran

1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran. 2. Menunjukkan keterampilan

dalam penggunaan media pembelajaran yang bervariasi. 3. Menghasilkan pesan yang

menarik melalui penggunaan media pembelajaran.

4. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran. 5. Pelibatan Peserta

Didik dalam Pembelajaran

1. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik (mental, fisik, dansosial) melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar. 2. Merespon positif partisipasi

peserta didik.

3. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik. 4. Menumbuhkan keceriaan atau

antusiasme peserta didik dalam belajar.

6. Menggunakan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran

1. Menggunakan bahasa lisan secara runtut.

2. Menggunakan bahasa lisan secara jelas, dan lancar. 3. Menggunakan bahasa tulis yang

dapat dibaca dengan mudah 4. Menggunakan bahasa tulis

(41)

29

No Komponen Target Indikator Kegiatan

Pembelajaran

C. Kegiatan Penutup

Menerapkan langkah menutup pelajaran

1. Membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik. 2. Melakukan refleksi yang

mengaitkan materi pelajaran dengan sikap spiritual dan sosial 3. Memfasilitasi pengumpulan hasil

kerja peserta didik sebagai bahan portofolio mereka. 4. Memberi tindak lanjut dengan

memberikan arahan kegiatan berikutnya dan/atau tugas pengayaan dan/atau remedi.

D. Latihan/ Kasus/ Tugas

1) Pada tahap menalar pada proses pembelajaran dibawah ini:

a. Siswa mencari tahu tentang materi yang dipelajari

b. Siswa menampikan atau mempresentasikan hasil kerja kelompok

c. Siswa membandingkan hasil tendangan dengan menggunakan kaki

bagian dalam dan kaki bagian luar

d. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam materi

2) Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran disajikan pada tahapan:

a. Inti pembelajaran

b. Pendahuluan

c. Sebelum pembelajaran

d. Penutup

3) Isi dari Standar proses adalah

a. Perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, peningkatan mutu pembelajaran dan penilaian

pembelajaran

b. Perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses

(42)

30

c. Pembuatan rencana pembelajaran, pembuatan evaluasi

pembelajaran, pembuatan kisi-kisi penilaian, dan pembuatan

rangkuman pembelajaran

d. Perencanaan proses pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran

4) Pelaksanaan proses pembelajaran yang telah dilakukan kemudian

dievaluasi dan keputusan-keputusan feedback setelah guru melakukan .

.

a. persiapan pembelajaran

b. proses pembelajaran

c. menyusun program pembelajaran

d. mengevaluasi proses pembelajaran

5) Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar

(KD) atau lebih disebut penilaian . . . .

a. Ulangan harian

b. Ujian tengah semester

c. Ujian akhir semester

d. Ujian kenaikkan kelas

E. Rangkuman

Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani dalam Kurikulum 2013

menggunakan pendekatan saintifik yang meliputi kegiatan: pendahuluan, inti

(mengamati, menanya, mengumpulkan data/mencoba, menganalisis atau

menalar, mengomunikasikan), dan penutup.

Kegiatan pendahuluan meliputi: 1. mengondisikan suasana belajar yang

menyenangkan; 2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan

dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan

dipelajari dan dikembangkan; 3. menyampaikan kompetensi yang akan

dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari; 4. menyampaikan

garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan 5.

(43)

31 Kegiatan Inti meliputi: menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan

dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi

peserta didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Kegiatan penutup meliputi: kegiatan guru dan peserta didik untuk memaknai

proses pembelajaran yang terdiri dari merangkum, merefleksi, membuat

kegiatan tindak lanjut.

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah membaca dan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran ini,

kemudian Saudara mengerjakan soal evaluasi akhir bab ini,lakukan koreksi

jawaban dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia pada kegiatan

pembelajaran ini dalam modul ini. Pelaksanaan pembelajaran semestinya

didahului dengan melakukan perencanaan pembelajaran. Pembuatan RPP

yang sudah menggunakan format Kurikulum 2013 dan menggunakan

langkah-langkah pembelajaran saintifik.

G.

Kunci Jawaban

1) C

2) B

3) B

4) B

(44)

32

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

A. Tujuan

1.

Kompetensi Dasar

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran

ini, peserta diklat dapat menjelaskan pengertian media,

mengidentifikasi bekal ajar sikap, pengetahuan, keterampilan, lingkup

pembelajaran pjok, materi pembelajaran sesuai dengan strategi,

bekal ajar yang akan digunakan di sekolah menengah atas secara

terperinci.

2.

Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Mengidentifikasi Pengertian Media Pembelajaran secara terperinci

b. Mengidentifikasi bentuk dan jenis Media Pembelajaran secara

terperinci.

c. Mengidentifikasi Pemilihan dan penyusuan media pembelajaran

secara terperinci.

d. Mengidentifikasi Penggunaan media pmbelajaran secara

terperinci.

e. Mengidentifikasi pengertian sumber belajar secara terperinci.

f. Mengidentifikasi Bentuk dan jenis sumber belajar secara

terperinci.

g. Mengidentifikasi Pemilihan dan penggunaan sumber belajar

secara terperinci.

B. Uraian Materi

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerimapesan

(45)

33 Azhar Arsyad (2011), media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi dan kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

media adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

siswa dalam proses belajar.

Media pembelajaran adalah sarana penyampaian pesan pembelajaran

kaitannya dengan model pembelajaran langsung yaitu dengan cara guru

berperan sebagai penyampai informasi dan dalam hal ini guru

seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai. Media

pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala

sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar.

a. Bentuk dan Jenis Media Pembelajaran

Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat

bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.

Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual

dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat

bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini

penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin

luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Fungsi media pembelajaran antara lain 1) menangkap suatu objek

atau peristiwa-peristiwa tertentu, 2) memanipulasi keadaan, peristiwa,

atau objek tertentu, 3) menambah gairah dan motivasi belajar siswa,

dan 4) mempunyai nilai-nilai praktis tertentu seperti mengatasi

(46)

34

Dari ciri-ciri tersebut media pembelajaran dapat diklasifikasikan

menjadi beberapa klasifikasi. Pertama, di lihat dari sifatnya, media

dapat dibagi ke dalam beberapa macam yaitu, media auditif, media

visual, media audiovisual. Kedua, jika di lihat dari kemampuan

jangkauannya media pembelajaran dapat berupa media yang

memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.

Ketiga media yang di lihat dari cara atau teknik pemakaiannya.

Media dengan ciri tersebut dapat dibagi ke dalam media yang

diproyeksikan, seperti film, slide,film strip, transparansi, dan lain

sebagainya dan media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar,

foto, lukisan, Radio, dan lain sebagainya.

Pada intinya pengelompokan media-media tersebut bertujuan untuk

menentukan jenis media mana yang cocok untuk suatu

pembelajaran, karena karakteristik setiap materi berbeda satu sama

lain. Pemilihan media pembelajaran yang terlalu mahal tidak

menjamin efektifitas suatu pembelajaran jika dibandingkan dengan

yang lebih murah. Oleh karena itu seorang pendidik harus dengan

bijak memilih dan menggunakan media agar komunikasi yang

dibangun berjalan efektif.

b. Pemilihan dan Penyusunan Media Pembelajaran

Berdasarkan ketersediaannya media dapat dikelompokkan menjadi

Media Jadi (Media By Utilization) dan Media Rancangan (Media By

Design) alasan utama seseorang menggunakan media adalah media

dapat berbuat lebih dari biasa yang dilakukan. Pemilihan media

dilakukan agar penggunaan media dapat mencapai tujuan

pembelajaran, maka haruslah dipilih media pembelajaran yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

1) Kriteria Dalam Pemilihan Media Pembelajaran

Untuk itu beberapa faktor dan kriteria yang perlu diperhatikan

oleh guru dalam memilih dan menggunakan media,

(47)

35 guru dan siswa, faktor fleksibilitas (kelenturan), tahan lama

dengan kenyataan, faktor kesediaan media, faktor kesesuaian

antara manfaat dan biaya, faktor kualitas dan tehnik,

objektifitas, program pengajaran, sasaran program.

Kriteria khusus yang dapat kita gunakan untuk memilih media

pembelajaran yang tepat dapat mempertimbangkan faktor Acces,

Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty (ACTION).

Penjelasan dari akronim tersebut sebagai berikut:

a) Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa

b) Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau.

c) Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya.

d) Interactivity, artinya media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.

Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik,

intelektual dan mental.

e) Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan dukungan dari

pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti pusat

sumber belajar yang mengelola).

f) Novelty

Gambar

Tabel. 1.2.   Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik
Tabel. 1.3. Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MI/SMALB/Paket C diuraikan masing-masing berikut ini
Gambar.2.1. Pendekatan Saintifik/ilmiah
Tabel. 4.5 Contoh kisi-kisi penilaian keterampilan proses
+2

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained) , artinya seluruh materi yang diperlukan peserta Program Guru

Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained) , artinya seluruh materi yang diperlukan peserta Program Guru Pembelajar

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat mengidentifikasi bekal ajar keterampilan peserta didik di sekolah

Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained) , artinya seluruh materi yang diperlukan peserta program guru

Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained) , artinya seluruh materi yang diperlukan peserta diklat untuk mencapai

Setelah membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta diklat dapat mengidentifikasi langkah-langkah pengembangan instrumen

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran

Modul dapat dikatakan self contained bila seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan