UNDANG-UNDANG
MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU NOMOR 3 TAHUN 2021
TENTANG
KELEMBAGAAN MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU,
Menimbang : a. bahwa kelembagaan mahasiswa yang berada di Fakultas Pertanian Universitas Riau merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kelembagaan mahasiswa di tingkat Universitas Riau yang berbentuk kesatuan dengan sistem presidensial;
b. bahwa kelembagaan mahasiswa yang berada di Fakultas Pertanian Universitas Riau merupakan sarana pengembangan kreativitas mahasiswa yang mempunyai fungsi kontrol sosial dan berperan penting dalam pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi;
c. bahwa untuk melaksanakan fungsi dan perannya, kelembagaan mahasiswa yang berada di Fakultas Pertanian Universitas Riau perlu memiliki sebuah legitimasi dan status yang jelas mengenai kedudukan, kedaulatan, serta kemandiriannya dalam sistem
pemerintahan kelembagaan mahasiswa Universitas Riau;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,b, dan c, perlu membentuk Undang-Undang yang mengatur secara khusus tentang Kelembagaan Mahasiswa yang berada di Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Mengingat : Pasal 3, Pasal 29, Pasal 31, dan Pasal 34 Undang-Undang Dasar Kelembagaan Mahasiswa Universitas Riau;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU PRESIDEN MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : UNDANG - UNDANG TENTANG KELEMBAGAAN
MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :
(1) Universitas adalah Universitas Riau yang selanjutnya di singkat UNRI.
(2) Undang-Undang Dasar Kelembagaan Mahasiswa Universitas Riau yang selanjutnya disebut UUD KM UNRI Tahun 2015.
(3) UUM KM FAPERTA UNRI adalah Undang-Undang Mahasiswa Kelembagaan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau.
(4) Fakultas adalah Fakultas Pertanian Universitas Riau yang selanjutnya di singkat FAPERTA UNRI.
(5) Dewan Perwakilan Mahasiswa adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau yang selanjutnya di singkat DPM FAPERTA UNRI.
(6) Badan Eksekutif Mahasiswa adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau yang selanjutnya disebut BEM FAPERTA UNRI.
(7) LSO adalah Lembaga Semi Otonom Fakultas Pertanian Universitas Riau.
(8) Himpunan Mahasiswa adalah Himpunan Mahasiswa Jurusan Fakultas Pertanian yang selanjutnya disebut HMJ/HIMA FAPERTA UNRI.
(9) Musyawarah Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di lingkungan organisasi kemahasiswaan fakultas yang sebagaimana disingkat Musma Kelembagaan FAPERTA UNRI.
(10) Musyawarah Mahasiswa Istimewa adalah Forum pengambilan keputusan tertinggi setelah Musyawarah Mahasiswa.
(11) SC adalah Steering Committee.
(12) Pemira adalah Pemilihan Raya.
BAB II
LANDASAN, SIFAT, DAN TUJUAN Pasal 2
Kelembagaan Mahasiswa FAPERTA UNRI berlandaskan:
a. Pancasila;
b. UUD 1945;
c. UU;
d. Tri Dharma Perguruan Tinggi;
e. UUD KM UNRI Tahun 2015.
Pasal 3 Kelembagaan Mahasiswa FAPERTA UNRI bersifat:
a. Independen;
b. Demokratis;
c. Kekeluargaan;
d. Terbuka dan jujur;
e. Adil dan bermanfaat;
f. Mengutamakan persatuan dan kesatuan;
g. Profesionalitas h. Bertanggung jawab;
i. Ilmiah;
j. Kritis;
k. Aspiratif.
Pasal 4 Kelembagaan Mahasiswa FAPERTA UNRI, bertujuan:
a. Meningkatkan Ketakwaan terhadap Allah SWT;
b. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi;
c. Mempertinggi budi pekerti dan kepribadian yang luhur;
d. Memperkokoh semangat kebersamaan dan kebangsaan;
e. Meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan, pemberdayaan ekonomi, sosial, politik dan budaya;
f. Memperjuangkan aspirasi mahasiswa dan rakyat Indonesia.
BAB III
KELEMBAGAAN MAHASISWA Pasal 5
Organisasi kemahasiswaan FAPERTA UNRI merupakan subsistem organisasi atau institusi Universitas Riau sebagai kelengkapan non struktural dari civitas akademika yang mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pasal 6
(1) Kelembagaan mahasiswa di FAPERTA UNRI terdiri dari:
a. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau yang selanjutnya disebut DPM FAPERTA UNRI;
b. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau yang selanjutnya disebut BEM FAPERTA UNRI;
c. Lembaga Semi Otonom Fakultas Pertanian Universitas Riau yang selanjutnya disebut LSO FAPERTA UNRI;
d. Himpunan Mahasiswa Jurusan Fakultas Pertanian Universitas Riau.yang selanjutnya disebut HMJ/HIMA FAPERTA UNRI.
(2) LSO sebagaimana disebut dalam ayat (1) huruf c diatas terdiri dari:
a. LSI NURUL FALAH;
b. Brigade Mahasiswa Pencinta Alam (BRIMAPALA) SUNGKAI.
(3) HMJ/HIMA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf d terdiri dari : a. HMJ Teknologi Pertanian Universitas Riau yang disingkat HIMATETA
FAPERTA UNRI;
b. HMJ Agribisnis Universitas Riau yang disingkat HMJ AGRIBISNIS FAPERTA UNRI;
c. HMJ Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau yang disingkat HIMAGROTEK FAPERTA UNRI;
d. HMJ Kehutanan Fakultas PertanianUniversitas Riau yang disingkat FSC ( FORESTRY STUDENT CLUB) FAPERTA UNRI.
BAB IV
MUSYAWARAH MAHASISWA FAKULTAS Bagian Pertama
Umum Pasal 7
(1) Musma FAPERTA UNRI merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas yang dihadiri oleh utusan organisasi kemahasiswaan se- lingkungan FAPERTA UNRI.
(2) Musma FAPERTA UNRI diadakan 1 (satu) kali dalam satu periode diakhir kepengurusan DPM dan BEM FAPERTA UNRI.
(3) Musma Fakultas dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan Raya FAPERTA UNRI.
Bagian Kedua
Kekuasaan dan Wewenang Pasal 8
Kekuasaan dan wewenang Musyawarah Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau adalah:
a. Menetapkan butir-butir rekomendasi kerja DPM FAPERTA UNRI dan BEM FAPERTA UNRI;
b. Membahas, meminta, mengevaluasi dan menilai laporan pertanggungjawaban pengurus BEM FAPERTA UNRI;
c. Mendemisionerkan pengurus BEM FAPERTA UNRI;
d. Mengesahkan Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa BEM FPERTA UNRI terpilih;
e. Membahas, meminta, mengevaluasi, dan menilai laporan pertanggungjawaban pengurus DPM FAPERTA UNRI;
f. Mendemisionerkan pengurus DPM FAPERTA UNRI;
g. Mengesahkan DPM UNRI hasil Pemilihan Raya;
h. Memberikan sanksi bagi yang melanggar UUM KM FAKULTAS PERTANIAN;
i. Menetapkan dan mengesahkan LSO dan HMJ/HIMA yang di rekomendasikan oleh DPM FAPERTA UNRI dan/atau menetapkan serta memutuskan hal-hal lainnya yang dianggap perlu.
Bagian Ketiga Peserta dan Persyaratan
Pasal 9 (1) Peserta Penuh terdiri dari :
a. 5 (Lima) orang utusan HMJ FAPERTA UNRI.
b. 1 (Satu) orang utusan Komting 5 tahun terakhir.
c. 2 (Dua) orang utusan LSO FAPERTA UNRI.
(2) Peserta Peninjau terdiri dari :
a. 1 (Satu) orang utusan Komting 5 tahun terakhir.
b. 2 (Dua) orang utusan LSO FAPERTA UNRI.
c. Pengurus DPM FAPERTA UNRI dan BEM FAPERTA UNRI sebelum dan sesudah di demisionerkan serta masih aktif dalam kepengurusan (tidak dinonaktifkan sementara ataupun permanen).
d. Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa terpilih hasil Pemilihan Raya Fakultas.
e. Anggota DPM terpilih melalui Pemilihan Raya FAPERTA.
BAB V
MUSYAWARAH MAHASISWA ISTIMEWA FAKULTAS Bagian Pertama
Umum Pasal 10
(1) Untuk menjaga keutuhan akan legitimasi dan eksistensi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, dapat dilaksanakan Musyawarah Mahasiswa Istimewa Fakultas atas permintaan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau.
(2) Musyawarah Mahasiswa Istimewa Fakultas adalah forum pengambilan keputusan tertinggi setingkat dengan Musyawarah Mahasiswa Fakultas.
(3) Musyawarah Mahasiswa Istimewa Fakultas dilaksanakan apabila Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau:
a. Melanggar UUD KM UNRI Tahun 2015;
b. Melanggar Undang-Undang ini;
c. Tidak menjalankan butir-butir rekomendasi Musyawarah sebelumnya;
(4) Musyawarah Mahasiswa Istimewa Fakultas hanya dapat dilaksanakan apabila:
a. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau sebelumnya telah memberikan memorandum/surat peringatan I, II, dan III atas pelanggaran terhadap ayat (3).
(5) huruf a dan b yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau;
a. Terjadinya kevakuman kerja Badan Eksekutif Mahasiswa selama 3 bulan berturut- turut yang dengan kevakuman itu menyebabkan tidak terlaksananya ketentuan ayat
(3) huruf c ....
Bagian Kedua
Kekuasaan dan Wewenang Pasal 11
Kekuasaan dan wewenang musyawarah mahasiswa istimewa adalah:
a. Meminta pertanggungjawaban BEM FAPERTA UNRI.
b. Memberikan sanksi kepada BEM FAPERTA UNRI.
c. Merubah dan menetapkan UUM KM-FAPERTA UNRI.
Bagian Ketiga Pelaksana
Pasal 12 Peserta Musyawarah Mahasiswa Istimewa
(1) Peserta Penuh terdiri dari :
a. Pengurus DPM FAPERTA UNRI.
b. 5 (Lima) orang utusan HMJ FAPERTA UNRI.
c. 1 (Satu) orang utusan Komting 4 tahun terakhir.
d. 1 (Satu) orang utusan LSO FAPERTA UNRI.
(2) Peserta Peninjau terdiri dari :
a. 1 (Satu) orang utusan Komting 4 tahun terakhir.
b. 1 (Satu) orang utusan LSO FAPERTA UNRI.
c. Pengurus BEM FAPERTA UNRI.
BAB VI
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
Bagian Pertama Umum Pasal 13
DPM FAPERTA UNRI merupakan lembaga tinggi kemahasiswaaan di tingkat fakultas yang mempunyai fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran.
Bagian Kedua Fungsi Pasal 14 Fungsi DPM FAPERTA UNRI :
a. Membentuk Peraturan Mahasiswa dan/atau membahas Rancangan Peraturan Mahasiswa dengan Gubernur Mahasiswa untuk mendapat persetujuan bersama;
b. Membuat aturan ditingkat fakultas yang tidak bertentangan dengan UUD KM UNRI tahun 2015;
c. Mengaudit keuangan Kelembagaan Mahasiswa FAPERTA UNRI melakukan fungsi budgeting sesuai dengan undang-undang ini;
d. Melakukan pengawasan terhadap kelembagaan mahasiswa yang ada di lingkungan FAPERTA UNRI.
Bagian Ketiga Tugas Dan Wewenang
Pasal 15 (1) Tugas DPM FAPERTA UNRI :
a. Mengawasi BEM dan LSO yang ada di lingkungan FAPERTA UNRI dalam melaksanakan dan menjalankan Undang-undang ini, Butir-butir Rekomendasi Musyawarah Mahasiswa serta keputusan lainnya;
b. Mengevaluasi dan mengusulkan Peraturan Mahasiswa FAPERTA UNRI sebagai fungsi legislasi yang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini;
c. Menerima, merumuskan dan menyalurkan aspirasi mahasiswa FAPERTA UNRI kepada pihak terkait dan menindak lanjutinya;
d. Mengadakan sidang pleno setiap 4 (empat) bulan sekali untuk meminta, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan kerja BEM FAPERTA UNRI;
e. Mengadakan rapat koordinasi setiap 6 (enam) bulan sekali untuk membahas, meminta, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan kerja LSO dan HMJ/HIMA FAPERTA UNRI;
f. Mengawasi pelaksanaan hasil-hasil sidang DPM FAPERTA UNRI;
g. Menerima dan membahas usulan Rancangan Peraturan Mahasiswa yang diajukan oleh Gubernur Mahasiswa yang berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan dan pengesahan;
h. Membentuk Panitia Pengawas Pemilihan Raya FAPERTA UNRI;
i. Memutuskan dan menyelesaikan permasalahan kelembagaan dilingkungan FAPERTA UNRI.
(2) Wewenang DPM FAPERTA UNRI :
a. Memberikan peringatan dan atau memorandum kepada BEM dan LSO FAPERTA UNRI, terhadap tidak terlaksananya undang-undang ini, butir-butir rekomendasi MUSMA serta keputusan lainnya;
b. Menjalin konsultasi dan koordinasi dengan pihak fakultas;
c. Menjalin koordinasi dan komunikasi dengan mahasiswa dan LSO dilingkungan FAPERTA UNRI;
d. Menjalin koordinasi dan komunikasi dengan HMJ di lingkungan FAPERTA UNRI;
e. Meminta pertanggungjawaban Panitia Pemilihan Raya Fakultas dan Panitia Pengawas Pemira FAPERTA UNRI paling lambat 2 (dua) bulan setelah pelantikan BEM dan DPM pada sidang Pleno Khusus DPM FAPERTA UNRI;
f. Mengeluarkan surat ketetapan rekomendasi reshuffle pengurus DPM FAPERTA UNRI.
Bagian Keempat
Mekanisme Pengambilan Keputusan Pasal 16
Pengambilan keputusan dan/atau kebijakan DPM FAPERTA UNRI dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari 1⁄2+1 (satu) jumlah anggota DPM FAPERTA UNRI dengan mekanisme rapat.
Bagian Kelima
Persyaratan, Keanggotaan dan Periode Kepengurusan Pasal 17
(1) Anggota DPM FAPERTA UNRI dipilih melalui Pemilihan Raya Fakultas.
(2) Jumlah Anggota DPM FAPERTA UNRI ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa di tiap- tiap jurusan melalui sistem interval.
(3) Struktur kepengurusan DPM FAPERTA UNRI harus terbentuk 14 hari kerja setelah penetapan anggota DPM FAPERTA UNRI terpilih melalui Sidang Umum DPM FAPERTA UNRI.
(4) Apabila kuota keanggotaan DPM tidak tercukupi, maka DPM terpillih tidak berhak meminta rekomendasi penambahan pengurus dari dapil jurusan yang bersangkutan.
Bagian Keenam Struktur Organisasi
Pasal 18
(1) Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau terdiri dari:
a. Ketua Umum;
b. Wakil Ketua Umum;
c. Sekretaris Umum;
d. Bendahara;
e. Komisi-komisi yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam suatu kepengurusan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur DPM FAPERTA UNRI diatur dalam peraturan DPM FAPERTA UNRI tentang Tata Tertib;
Bagian Ketujuh Alat Kelengkapan
Pasal 19
(1) Dalam menjalankan tugasnya, DPM FAPERTA UNRI mempunyai alat kelengkapan:
a. Musyawarah mahasiswa istimewa;
b. Sidang Umum;
c. Sidang Pleno;
d. Sidang Pleno Khusus;
e. Rapat Umum;
f. Rapat Komisi;
g. Rapat Paripurna;
h. Rapat Koordinasi antara DPM dengan BEM FAPERTA UNRI;
i. Rapat Koordinasi antara Komisi DPM dengan Dinas BEM FAPERTA UNRI.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme dan wewenang alat kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan DPM FAPERTA UNRI tentang Tata Tertib.
BAB VII
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
Bagian Pertama Umum Pasal 20
BEM FAPERTA UNRI merupakan lembaga tinggi kemahasiswaan yang kedudukannya sejajar dengan DPM FAPERTA UNRI yang mempunyai fungsi sebagai lembaga eksekutif.
Bagian Kedua Fungsi Pasal 21 Fungsi BEM FAPERTA UNRI adalah:
a. Sebagai sarana pelaksanaan kegiatan dalam penyaluran kreativitas mahasiswa untuk menunjang kreativitas mahasiswa;
b. Melaksanakan kegiatan yang bersifat operasioal dengan hasil Musma FAPERTA UNRI;
c. Melaksanakan serta meningkatkan kegiatan untuk memajukan kualitas, serta nalar dan intelektualitas serta profesionalitas mahasiswa FAPERTA UNRI.
Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang
Pasal 22 (1) Tugas BEM FAPERTA UNRI adalah:
a. Melaksanakan dan menaati UUD KM UNRI Tahun 2015, undang-undang Mahasiswa, Peraturan Mahasiswa, Butir-butir Rekomendasi MUSMA sebelumnya, serta keputusan- keputusan lainnya;
b. Menerima dan melaksanakan pendapat, usulan, serta saran dari DPM FAPERTA UNRI tentang kebijakan Tri Dharma Perguruan Tinggi;
c. Mengelola dan menggunakan keuangan untuk kepentingan mahasiswa, serta memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis kepada DPM FAPERTA UNRI setiap melaksanakan kegiatan.
d. Ketentuan sebagaimana disebut dalam ayat (1) huruf c diatas, diatur lebih lanjut oleh Peraturan Mahasiswa FAPERTA UNRI.
(2) Wewenang BEM FAPERTA UNRI:
a. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan Kelembagaan Mahasiswa dan organisasi yang bersifat ekstrakurikuler di lingkungan FAPERTA khususnya dan UNRI umumnya;
b. Tata kerja BEM FAPERTA UNRI mengacu kepada Undang-Undang ini;
c. Dalam melaksanakan tugasnya, BEM FAPERTA UNRI bertanggung jawab kepada seluruh mahasiswa FAPERTA melalui DPM FAPERTA UNRI;
d. Mewakili mahasiswa FAPERTA UNRI pada kegiatan-kegiatan internal maupun eksternal kampus, baik yang berskala nasional, regional, maupun lokal;
e. Memberikan rekomendasi kepada mahasiswa FAPERTA UNRI untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di dalam dan di luar kampus;
f. Memberikan rekomendasi kepada Mahasiswa FAPERTA UNRI yang ingin mencalonkan sebagai Presiden dan atau Wakil Presiden BEM UNRI;
g. Menjalin hubungan koordinasi dengan kelembagaan mahasiswa tingkat Fakultas dan Universitas;
h. Membuat tim independen dibawah pengawasan BEM FAPERTA UNRI, apabila dianggap perlu;
i. Mengeluarkan surat ketetapan rekomendasi reshuffle pengurus BEM FAPERTA UNRI.
Bagian Keempat
Mekanisme Pengambilan Keputusan Pasal 23
Mekanisme pengambilan keputusan BEM FAPERTA ditentukan oleh tata kerja serta pedoman yang dibuat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Pertanian Universitas Riau.
Bagian Kelima
Persyaratan, Keanggotaan dan Periode Kepengurusan Pasal 24
(1) Gubernur dan wakil gubernur BEM FAPERTA dipilih melalui Pemilihan Raya Fakultas.
(2) Kepengurusan BEM FAPERTA UNRI berasal dari Pendaftaran Umum, rekomendasi ketua HMJ/HIMA, Ketua LSO dan hak preogratif Gubernur Mahasiswa.
(3) Mekanisme kerja BEM FAPERA UNRI ditetapkan dalam rapat kerja BEM.
(4) Kepengurusan BEM FAPERTA UNRI adalah 1 (satu) periode, terhitung sejak SK Musma disahkan
(5) Gubernur BEM FAPERTA dapat di pilih kembali maksimal 2 (dua) kali dalam satu periode.
(6) Kepengurusan BEM FAPERTA dapat di berhentikan dengan melalui Sidang Paripurna Istimewa, bila terbukti melanggar UUD KM Tahun 2015, dan/atau Peraturan Mahasiswa.
Bagian Kedelapan Struktur Organisasi
Pasal 25 (1) BEM FAPERTA UNRI terdiri dari:
a. Gubernur Mahasiswa;
b. Wakil Gubernur Mahasiswa;
c. Sekretaris Umum;
d. Bendahara Umum;
e. Kepala Dinas;
f. Sekretaris dinas;
g. Anggota.
(2) Penempatan pengurus BEM FAPERTA UNRI adalah merupakan hak prerogatif Gubernur dan Wakil Guberbur BEM FAPERTA UNRI.
(3) Dinas-dinas, jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas dan fungsi organ pengurusan, Pedoman dan tata cara kerja BEM FAPERTA UNRI ditetapkan Pengurus BEM FAPERTA UNRI melalui rapat Pengurus BEM FAPERTA UNRI dan dituangkan dalam Tata Tertib BEM FAPERTA UNRI.
Bagian Kesembilan Alat Kelengkapan
Pasal 26
(1) Dalam menjalankan tugasnya BEM Mempunyai alat kelengkapan:
a. Rapat Pimpinan;
b. Rapat Kerja;
c. Rapat Koordinasi;
d. Rapat Koordinasi dengan HMJ dan atau LSO Kelembagaan Mahasiswa FAPERTA UNRI;
e. Rapat Dinas.
(2) Mekanisme dan wewenang yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut akan ditetapkan dan dijelaskan pada tata tertib BEM FAPERTA UNRI.
BAB VIII
GUBERNUR MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
Bagian Pertama Umum Pasal 27
(1) Gubernur Mahasiswa FAPERTA UNRI adalah pemegang mandat kepemimpinan BEM dan berwenang penuh sebagai pimpinan organisasi di BEM FAPERTA UNRI.
(2) Gubernur Mahasiswa berhak menegur, menasehati, dan mereshuffle anggota apabila melanggar ketentuan Undang-Undang ini,dan atau Tidak Aktif Selama 4 Bulan Kepengurusan.
(3) Gubernur Mahasiswa mempunyai hak prerogatif untuk menetapkan pengurus di dalam struktur organisasi BEM FAPERTA Universitas Riau.
(4) Dalam melaksanakan kewajibannya Gubernur Mahasiswa dibantu oleh Wakil Gubernur Mahasiswa dan dinas-dinas serta kelengkapannya.
(5) Kepala Dinas serta kelengkapnnya diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Mahasiswa.
Bagian Kedua Hak Khusus
Pasal 28
(1) Gubernur Mahasiswa FAPERTA UNRI merupakan perwakilan mahasiswa di senat FAPERTA UNRI.
(2) Gubernur Mahasiswa berhak mengajukan Rancangan Peraturan Mahasiswa kepada DPM FAPERTA UNRI.
(3) Gubernur Mahasiswa menetapkan Peraturan Gubernur Mahasiswa FAPERTA UNRI untuk menjalankan Peraturan Mahasiswa.
Bagian Ketiga Masa Jabatan
Pasal 29
(1) Gubernur Mahasiswa FAPERTA UNRI memangku jabatan selama 1 (satu) periode terhitung 1 (satu) periode setelah musyawarah mahasiswa.
(2) Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa FAPERTA UNRI dipilih melalui Pemilihan Raya FAPERTA UNRI dalam sistem 1 (satu) paket.
Bagian Keempat
Pemberhentian dan Penggantian Pasal 30
(1) Gubernur Mahasiswa FAPERTA UNRI dapat diberhentikan dalam masa jabatannya atas usulan DPM FAPERTA UNRI melalui Musyawarah Mahasiswa Istimewa.
(2) Jika Gubernur Mahasiswa FAPERTA UNRI mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya, maka diganti oleh Wakil Gubernur Mahasiswa.
(3) Gubernur Mahasiswa FAPERTA UNRI dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh DPM FAPERTA UNRI melalui Musma Istimewa apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela.
(4) Pendapat DPM FAPERTA UNRI bahwa Gubernur Mahasiswa telah melakukan pelanggaran tersebut adalah dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan DPM FAPERTA UNRI.
BAB IX
PEMILIHAN RAYA Bagian Pertama
Umum Pasal 31
Pemilihan Raya Fakultas merupakan Pemilihan Raya yang dilaksanakan ditingkat FAPERTA UNRI.
Bagian Kedua Pemilihan Raya Fakultas
Pasal 32
(1) Pemilihan Raya FAPERTA UNRI dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil setiap 1 (satu) periode sekali.
(2) Pemilihan Raya FAPERTA UNRI diselenggarakan untuk memilih Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa serta DPM FAPERTA UNRI.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pemilihan Raya FAPERTA UNRI diatur oleh Peraturan Mahasiswa.
Bagian Ketiga Steering Committee
Pasal 33
(1) Steering Committe adalah Penanggung Jawab dan Pengambil Keputusan Tertinggi dalam pelaksanaan Pemilihan Raya FAPERTA UNRI.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Steering Comittee diatur dalam Peraturan Mahasiswa.
BAB X
Lembaga Semi Otonom Bagian Pertama
Umum Pasal 34
(1) Lembaga Semi Otonom (LSO) FAPERTA UNRI merupakan wadah kreatifitas mahasiswa di tingkat Fakultas yang secara organisasi, administrasi dan keuangan bertanggungjawab langsung kepada anggotanya.
(2) LSO di FAPERTA UNRI terdiri dari : a. LSI NURUL FALLAH
b. BRIMAPALA SUNGKAI
(3) Pembentukan dan pembekuan LSO FAPERTA UNRI berdasarkan Peraturan Mahasiswa dan Disahkan Melalui Musma.
(4) Setiap LSO FAPERTA UNRI wajib memberikan dan menyampaikan progress report nya di Musma.
(5) Keanggotaan LSO terbuka bagi mahasiswa FAPERTA yang terdaftar dengan syarat- syarat dan ketentuan yang diatur dengan pedoman masing-masing LSO yang berlaku.
Bagian Kedua Fungsi dan Wewenang
Pasal 35
(1) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakuriker ditingkat fakultas sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya;
(2) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan intrernal organisasi sesuai dengan AD/ART masing-masing LSO yang tidak bertentangan dengan UUD KM UNRI Tahun 2015 dan Undang-Undang ini serta Peraturan Mahasiswa;
(3) Tugas, wewenang dan tanggung jawab pengurus LSO diatur dalam AD/ART masing- masing LSO.
BAB XI
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN Bagian Kesatu
Status Pasal 36
(1) Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Jurusan adalah HMJ/HIMA atau yang disebut Himpunan Mahasiswa Jurusan;
(2) HMJ/HIMA berkedudukan di bawah koordinasi DPM serta BEM FAPERTA UNRI;
(3) Pengambilan keputusan tertinggi di HMJ/HIMA adalah Musyawarah Besar masing- masing HMJ/HIMA-nya yang diadakan satu kali dalam satu kepengurusan;
(4) Pembentukan dan pembekuan HMJ/HIMA berdasarkan Peraturan Mahasiswa dan Disahkan Melalui Musyawarah Mahasiswa;
(5) DPM FAPERTA UNRI berhak memberi peringatan apabila HMJ melanggar UUD KM Universitas Riau, UUKM FAPERTA, Peraturan Mahasiswa dan AD/ART masing masing HMJ/HIMA.
Bagian Kedua Fungsi dan Wewenang
Pasal 37
(1) HMJ/HIMA berfungsi sebagai pelaksana dan mengkoordinasikan serta menghimpun kegiatan yang bersifat ekstrakurikuler di tingkat Jurusan.
(2) Tugas, wewenang dan tanggung jawab HMJ diatur dalam AD/ART masing-masing HMJ.
Bagian Ketiga Struktur Organisasi HMJ
Pasal 38
(1) Pimpinan HMJ dipilih oleh Mahasiswa Jurusan yang bersangkutan berdasarkan AD/ART (2) Struktur HMJ terdiri dari :
a. Ketua Umum/Bupati;
b. Wakil Ketua Umum/Wakil Bupati;
c. Sekretaris Umum;
d. Bendahara Umum/Bendahara;
e. Kepala Divisi/Biro/Bidang/Departemen/Dinas;
f. Sekretaris Divisi/Biro/Bidang/Departemen/Dinas;
g. Bendahara Divisi (jika dibutuhkan);
h. Anggota.
(3) Kepengurusan HMJ merupakan hak prerogatif masing-masing Pimpinan.
Bagian Keempat Pendanaan
Pasal 39
(1) Pendanaan kegiatan setiap organisasi Mahasiswa FAPERTA UNRI bersumber dari:
a. PNBP, APBN, BOPTN dan dana Fakultas.
b. Sumber lainnya yang halal dan tidak mengikat.
(2) Pembagian dana Mahasiswa sebagaimana pada ayat (1) diatas disesuaikan dengan hasil rapat pimpinan fakultas bersama seluruh pimpinan kelembagaan.
BAB XII Pasal 40
(1) Komandan tingkat dipilih oleh masing masing mahasiswa di tiap jurusan melalui sistem pemilihan langsung.
(2) Pemilihan Komandan tingkat di fasilitasi oleh HMJ di tingkat jurusan.
BAB XIII
SANKSI PELANGGARAN UNDANG-UNDANG MAHASISWA Pasal 41
(1) Apabila terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang ini maka akan dilakukan pengumpulan bukti dengan azas praduga tak bersalah oleh DPM FAPERTA UNRI.
(2) Jika terbukti, maka akan dikenai sanksi:
a. Sanksi tertulis oleh DPM FAPERTA UNRI;
b. Sanksi akademis oleh Pihak Dekanat;
c. Sanksi hukum formal oleh kepolisian.
(3) Proses dan pemberian sanksi adalah kewenangan DPM Faperta Universitas Riau berdasarkan peraturan yang berlaku.
Bagian Pertama Sanksi BEM Fakultas
Pasal 42
(1) Sanksi terhadap Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa dapat diberikan melalui Musma Istimewa.
(2) Sanksi terhadap Pengurus BEM di berikan oleh Gubernur Mahasiswa BEM FAPERTA UNRI.
Bagian Kedua Sanksi DPM Fakultas
Pasal 43
Sanksi terhadap Anggota DPM diberikan melalui musyawarah mahasiswa FAPERTA UNRI Bagian Ketiga
Sanksi LSO Pasal 44
Sanksi terhadap Pimpinan LSO diberikan oleh DPM FAPERTA UNRI berdasarkan undang-undang dan ketetapan yang berlaku.
Bagian Keempat Sanksi HMJ
Pasal 45
Sanki terhadap pimpinan HMJ diberikan oleh DPM FAPERTA UNRI berdasarkan undang-undang dan ketentuan yang berlaku.
BAB XIV Aturan Peralihan
Pasal 46
(1) Semua Peraturan dan Ketentuan Kelembagaan Mahasiswa FAPERTA UNRI yang telah ada harus menyesuaikan dengan Undanf-Undang ini.
(2) Pedoman Kelembagaan Mahasiswa FAPERTA UNRI dinyatakan tidak berlaku lagi setelah disahkannya Undang-Undang ini.
BAB XV PENUTUP
Pasal 47
Hal-hal yang belum diatur dalam Undang-Undang Mahasiswa ini akan diatur kemudian dalam dalam peraturan sendiri yang tidak bertentangan dengan UUD KM UNRI Tahun 2015 ini oleh DPM FAPERTA UNRI.
Pasal 48
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Disahkan di Pekanbaru Pada tanggal
PRESIDEN MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU,
Nofrian Fadil Akbar
Diundangkan di Pekanbaru Pada Tanggal
MENTERI HUKUM, ADVOKASI DAN KESEJAHTERAAN MAHASISWA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS RIAU,
Dobi Umbara
Lembaran Kelembagaan Mahasiswa Universitas Riau Tahun ….. Nomor ….