• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TEORI DASAR. Teori dasar metode pendekatan Bresler ini Kami ambil. Bresler Load Contour Method digunakan bila

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "II. TEORI DASAR. Teori dasar metode pendekatan Bresler ini Kami ambil. Bresler Load Contour Method digunakan bila"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

I I. TEORI DASAR

11.1 METODE PENOEKATAN BRESLER

Teori dasar metode pendekatan Bresler ini Kami ambil dari referensi (5 J , yang terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Bresler Load Contour Method 2. Bresler Reciprocal Load Method

Bresler Load Contour Method digunaKan bila beban normal nominal lebih kec i I dari 0,1 Agross Fc' sedangkan b M a lebih besar dari 0,1 Agross Fc' dipakai Bresler Reciprocal Load Method. KeKuatan nominal dari penampang kolom, yang . mengalamr beban normal tekan dan momen dua arah merupakan fungsi dari 3 variabel Pn, Mnx, Mny d imana dapat dinyatakan da I am bentuk beban normal yang beker.ia dengan eksentrisitas ex=Mny/Pn dan ey=Mnx/Pn. Suatu permukaan keruntuhan dapat dinyatakan dengan menggambarkan beban keruntuhan Pn sebagai fungsi dari

eksentrisitasnya ex dan ey atau Mnx dan Mny.

(2)

11.1.1 BresIer Load Contour Method

Pada metode ini permuKaan keruntuhannya dapat dinyatakan dengan menggambarkan beban normal Pn sebagai fungsi dari Mnx dan Mny, dan dengan harga Pn yang konstan dan dapat dilihat pada gambar 2 - 1

p„ - Mn hteroction curves

Failure surface S

3

Plane at constont P-

Load contour

G a m b a r 2-1. L o a d C o n t o u r u n t u k Pn y a n g k o n s t a n t p a d a bj clang k e r u n t u h a n S^.

(3)

UntuK menyataKan kurva tersebut digunakan persamaan i nteraks i ;

pers. (2 .t) Mnx a

» Mny

a

Mnox

X

Mnoy

dimana dapat digambarkan secara grafik dengan gambar 2 - 2

nx M nox

Gambar 2-2. Kurva interaksi untuk persamaan 2-1

II . 1.2. BresIer Reciproca t Load Method

Metode ini m e n g a s u m s i k a n o r d i n a t 1/Pn p a d a p e r m u k a a n 1/Pn, 6)^, ey ) m e n j a d i o r d i n a l 1/Pn' p a d a p e r m u k a a n Sg'

(4)

( 1/Pn', e^, 6y ) yang ditentuKan dengan titiK A, B, dan C seperti terlihat pada gambar 2-3. Pada setiap potongan penampang, harga Po ( digambarKan dengan titiK C ) adalah besarnya beban akibat gaya tekan murni ; Pox ( titik 8 ) dan Poy ( titik A ) adalah besarnya beban normal akibat eksentrisitas Cy dan e^ da I am masing-masing arah. Setiap titik pada permukaan yanq sebenarnya didekati oleh sebuah bidang datar yang berbeda, sehlngga seluruh permukaan didekati oleh bidang datar yang tak terbatas jumlahnya.

G a m b a r 2-3. R e c i p r o c a l L o a d M e t h o d

(5)

Pn

1

Pn' Pox atau

Poy Po pers. (2.2)

(1/Pox) + (t/Poy) - (1/Po)

Besar Kekuatan tekan penampang Po, Pox dan Poy ditentukan dengan menggunakan tabeV yang tersedia pada gambar 2-4 .

020 0.40 0.60 0.90 1.00 120 »,40 1.60 180 2.00

g a m b a r 2-4. Diagram interakst kekuatan kolom untuk beban norma I-momen

(6)

11.2. METODE PENDEKATAN PCA LOAD CONTOUR

Teori dasar metode pendekatan PCA Load Contour ini Kami

r

ambil dari refer«ensi [5J. PendeKatan PCA yang digambarKan di bawah ini dikembangKan dari metode pendekatan Load Contour Bresler. Persamaan interaksi Bresler (pers. 2.1) dipilih sebagai metode yang paling tepat, karena tabel-tabel dan grafIk-grafIk yang disederhanakan, dan penggunaan yang mudah.

Sebuah grafik yang mirip dengan Load Contour Bresler dapat dilihat pada gambar 2 - 5

gambar 2-5. Load Contour pada bidang Pn konstant dari permukaan keruntuban S 3 .

Pada metode pendekatan PCA, titik B didefini5 ikan sebagai besaran momen dua arah Hnx dan Hny di titik tersebut mempunyai ratio seperti momen satu arah Mnox dan Mnoy ; sehingga di t i t ik B :

Mnx Hnox

--- = ---- pers. (2.3) Hny Hnox

(7)

Bila Load Contour dari gambar 2-5 tidak mempunyai dimensi, maKa dapat digambarkan seperti pada gambar 2-6, dan titik B mempunyai koordinat x, y yang ditentukan oleh p.

gambar 2-6. Load Contour tidak berdimensi pada Pn yang konstant

Jika kekuatan lentur digambarkan dal am parameter yang tidak berdimensi, maka Pn/Po, Mnx/Mnox, dan Mny/Mnoy disebut sebagai momen relatif, dan permukaan keruntuhan S 4 (Pn/Po, Mnx/Mny, Mnox/Mnoy) umumnya diasumsikan mempunyai bentuk yang sama seperti ditunjukkan pada gambar 2-7. Keuntungan dari asumsi

ini atau asumsi bidang permukaan gambar 2-6 , iaiah ; irisan yang dibentuk oleh bidang datar Pn/Po yang konstant dengan

(8)

permukaan, dapat digunakan u n t u k k e p e r l u a n design yang simetri sepanjang bidang datar vertikal dan memotong kedua bidang koordinat.

Pn

.0 M

gambar 2-7. Permukaan keruntuhan S 4 (Pn/Po, Mnx/Mnox, Mny/Mnoy)

Meskipun penampanpnya persegi panjang atau penuIangannya di kedua sisi yang berhadapan tidak sama, hasil dari metode

pendekatan ini cukup tepat untuk design. Hubungan a dari persamaan 2 . 1 dan p diperoleh dengan memasukkan koordinat titik B dari gambar 2-5 ke persamaan 2.1 dan menyelesaikan harga a sebagai variasi P, sehingga :

a =

log 0.5 log p

(9)

Mnx

log 0 , 5 / log P

A Mny

log

Mnox

+

Mnox

log 0 , 5 / log P

pens. (2.4)

Mnx = Beban momen arah X yang tel ah dibagi faktor reduksi Mnox = Kemampuan momen dari penampangnya arah X.

0 = diperoleh dari gambar 2 - 8 sampai gambar 2 - 1 1 , dengan memperhatikan harga Pn/Po dan w = p.fy/fc*

p = Ast/bh

Beban normal yang telah dibagi faktor reduksi Kemampuan normal dari penampangnya.

Tegangan lei eh baja

Tegangan tekan beton silinder 28 hari Luas tulangan yang terpasang

Luas penampang beton Pn

Po fy

f c '

Ast bh

(10)

4 bar arrangement

g a m b a r 2-8. Design Chart Biaxial Bending

6, 8 and 10 b ar arrangem ents

0 I .2 .3 .4 .5 .6 .7 8 .9 0 .( .2 J .4 .5 6 .7 B S

P„/P.

ganibai' 2-9. D e s i g n C h a r t B i a x i a l B e n d i n g

(11)

8 b a r arrangem ent

g a m b a r 2-10. Design Chart Biaxial Bending

12 (or gre a te r) bar arrangem ent - uniform ly spaced

.liambai- Z - 1 1 . D e s i g n C h a r t B i a x i a l

(12)

11.3. METODE PENDEKATAN THOMAS HSU

Teori dasar metode pendekatan Thomas Hsu ini Kami ambiI dari referensi f4]. Persamaan umum untuK bidang Keruntuhan dan

d i a g r a m kekuatan interaksi d a r i kolom beton bertulang pendek yang mengalami beban normal dan momen dua arah juga diusulkan oleh Thomas Hsu pada permulaan tahun 1988. Persamaan Ini selain untuk beban normal tekan dan momen dua arah, juga dapat digunakan untuk beban normal tarik dan momen dua arah.

Persamaan yang diusulkan ini memenuhi kurya load contour dari bidang keruntuhan dan persamaan dari permukaan bidang keruntuhan kolom sehingga nantinya secara sederhana <iapat digunakan untuk anaiisa dan design kolom yang mengalami beban n o r m a l t e k an atau t a r i k dan momen dua arah (lihat gambar 2 -

1 2 ).

G a m b a r 2-12.

(a) B i d a n g k e r u n t u h a n u n t u K b e b a n te kan d a n m o m e n dua a r a h (b) B i d a n g k e r u n t u h a n u n t u k b e b a n t a n k d a n m o m e n dua a r a h

(13)

r - Pnb -j

A " Mnx - 1.5

- Mny - 1.5 - Po - Pnb - = 1

' T

- Mnbx - T

- Mnby -

pers. (2.5)

d imana :

Pn = beban tekan nominal (•»),atau beban tarik nominal (-)

Mnx.Mny = beban momen arah x dan arah y

Po = kekuatan tekan nominal maksimum (+),atau kekuatan tarik nominal maksimum (-)

Pnb = kekuatan tekan nominal pada keadaan regangan seimbang (balanced strain condition)

Mnbx,Mnby = kekuatan momen nominal arah x dan arah y pada keadaan regangan seimbang (balanced strain condition)

Perlu diketahui Juga bahwa tanda dari setiap istilah pada persamaan 2.5: harus posit if, sedangkan penggunaan keadaan regangan seimbang sebagai titik tolak ukur agar terbentuk prinsip persamaan ukuran. Harga Pnb dan Nnb dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini.

Po = 0,8 5 . f c ' . (Ag-Ast) 4 fy-Ast Po = fy.ASt

bila Pn >= Pnb b i 1 a Pn > Pnb

P n b x . y = O , 8 5 . f c ' •B i •X b * ^ ♦ A s * .(f g ' - O , 0 5 . f ) - A s . f g M n b x . y = Pnb.e^, = Cc. (d-a/2-d**) ♦ Cs. (d-d'-d") + T . d "

(14)

Jika Pnbx > Pnby ; (Pnbx - Pnby) (90® - a)

Pnb = --- + Pnby 900

JiKa Pnby > Pnbx : (Pnby - Pnbx).a

Pnb = --- --- + Pnbx

90®

dimana :

a = P i ' X b I P i = 0 , 8 5 ; d = 0 , 9 . h ; d ' = 0 , 1 . h ; d'* = jarak tulangan tarik ke tengah-tengah penampang ; a = tg“M M u y / M u x )

0 , 0 0 3

xt, = --- - d ; Ag = b.h ; Ast = 0,25.tT.dia2 fy/Eg + 0 , 0 0 3

dia = diameter tulangan ; 90® = sudut antara Pnbx dan Pnby tegangan tekan baton silinder

fy = tegangan leleh baja

As' = luas tulangan yang tertekan dan mempunyai tegangan fg' fg' = tegangan ma s i n o - m a s »np tulangan yang tertekan

As : luas tulangan yang tertarik dan mempunyai tegangan fg fg = tegangan masing-masing tulangan yang tertarik

- jika fg'>= fy , maka fg'= fy -

Cc = 0,85. f c ' . P v ’^b > ^ - As.fg ; Cs = As'.fg'

Untuk perhitungan dengan metode pendekatan dari Thomas Hsu disini tidak digunakan tabel maupun diagram sehingga dapat dihindari kesalahan-kesaiahan yang mungkin timbul dal am pembacaan diagram interaksi yang berupa grafik-grafik.

Selanjutnya untuk mempermudah perhitungan-perhitungan dapat dibuat program-komputer yang sederhana sehingga dengan" cepat dapat dicari hast I persamaan interaksi maupun kekuatan kapasitas dari penampang koiom.

(15)

11.4 PROGRAM BI AX IAL BEND IN6

Program biaxial bending yang Kami modifikasi di sini berasal dari referensi (1J, yang dapat digunakan untuk menganaiisa kolom pendek beton bertuiang berpenampang persegi tanpa memperhatikan faktor kelangsingan. Adapun asumsi-asumsi yang digunaKan adalah sebagai berikut :

1. Regangan berubah linier sepanjang kedalaman penampang.

2. Tegangan tuiangan berubah linier hingga mencapai betas leleh dan tetap dal am batas leleh. Jadi daerah strain hardening diabaikan.

3. Tegangan tarik beton diabaikan.

4. Tegangan tekan beton dihitung sebagai berikut :

- pada biaxial bending, luas daerah tekan dapat berbentuk segitiga, segi-empat, atau trapesium.

- gaya tekan di hi tung dengan mienggunakan Whitney's equivalent stress block.

Perhitungan untuk Biaxial Bending ditunjukkan dengan bantuan dari gambar 2-13 seperti di halaman berikutnya.

Pada gambar 2-13 beban normal bekerja sepanjang gar is (Iine p) dan membuat sudut a terhadap sumbu X positif. Pada tangkah pertama, diasumsikan bahwa garis netral tegak 1 urus terhadap

line p, sehingga 0 = tan"^ (1 /tan a)

(16)

A

COMPRESSION AREA

NEUTRAL AXIS

V; '. ' -. : X a '

1 I

YP

EKY*H

gambar 2-13. Penampang persegi empat yang mengalami beban normal dan momen dua arah.

Lokasi pertama, dart asumsi garis netral ditentukan dengan harga EKY = 0,1. Dengan diketahuinya EKY dan 9, harga

(EKX«B) dapat dihitung sebagai berikut :

(EKX»B) =

(EKY»H) t an e

Gaya-gaya pada tulangan ditentukan dari diagram regangan seperti tampak pada gambar 2.14 di haJaman berikutnya.

(17)

(D / i7

/

g a m b a r 2-14. D i s t r i b u s i t e g a n g a n - r e g a n g a n s u a t u K o l o m y a n g m e n e r i m a b e b a n n ormal d a n m o m e n d u a arah

(18)

Setelah menghitung beban norma I, dilakukan momen equilibrium untuk mengetahui apakah momen yang bekerja pada sumbu X, dan Y sama dengan momen perlawanan dari penampangnya. JiKa momen equilibrium tidak terpenuhi, maka gais netral dirotasi dengan berpusat di titik A (gambar 2-13) sampai momen equilibrium terpenuhi. Kedalaman mula-mu)a dari garis netral yang besarnya (EKYxH) ditambah terus dengan penambahan sebesar 0,1.H untuk mendapatkan keseluruhan titik P-M. Prosedur ini dilakukan terus sampai gaya normal mencapai 9 5 ’/. dari kapasitas penampang jika hanya dibebani gaya normal saja.

Gambar

Gambar  2-2.  Kurva  interaksi  untuk  persamaan  2-1
gambar  2-5.  Load  Contour  pada  bidang  Pn  konstant  dari  permukaan keruntuban  S 3 .
gambar  2-6.  Load  Contour  tidak  berdimensi  pada  Pn  yang  konstant
gambar  2-7.  Permukaan  keruntuhan  S 4  (Pn/Po,  Mnx/Mnox,  Mny/Mnoy)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Eijnden, dkk., (2016) mengungkapkan bahwa individu dapat dikatakan mengalami kecanduan media sosial jika memiliki lima atau lebih dari sembilan kri- teria yaitu: 1) preoccupation

Implementasi IDS pada server menggunakan jejaring sosial (facebook, twitter, dan whatsapp) sebagai media notifikasi memudahkan administrator dalam mengidentifikasi

12.Setelah melakukan percobaan tentang cahaya, peserta didik mampu membuat laporan hasil percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan

Pada studi ini penurunan antibodi terjadi secara signifikan pada tiga bulan atau lebih, anak anjing memiliki sedikit jumlah titer yang kurang dari 0.5 IU/ml,

Berapa konversi produk melamin yang dihasilkan dari perhitungan neraca massa pada pra-rancangan pabrik melamin dari urea dengan katalis alumina kapasitas 47.000 ton/tahun..

M embaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang perlu di miliki siswa untuk dapat memasuki dunia belajar. Keberhasilan membaca pada siswa sekolah dasar ikut

Kitab Methoda Al-Qotru merupakan kitab ilmu falak yang digunakan di kalangan LFNU Kabupaten Blitar. Bahasa pengantar kitab ini bukanlah bahasa Arab seperti

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah: 1 guru SD, sebaiknya dapat mengembangkan media gambar seri dalam pembelajaran mengarang, sehingga memudahkan siswa dalam