• Tidak ada hasil yang ditemukan

di Hotel Mutiara Malioboro Yogyakarta, Mei 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "di Hotel Mutiara Malioboro Yogyakarta, Mei 2010"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBIN PEN

DIREKTO D

NAAN KEL

LA

DIDIKAN di Hotel M

SUBDIT K ORAT PE

IREKTOR K

APORA

LOMPOK N AGAMA TAHUN A Mutiara Malio

KELEMBA NDIDIKA RAT JEND

KEMENTE TA

AN KEG

KERJA P ISLAM (P ANGGARA oboro Yogyak

AGAAN D N AGAMA DERAL PE ERIAN AG AHUN 201

GIATA

PENGAWA PAI) PAD AN 2010

karta, 05-07 M

DAN KERJ A ISLAM P ENDIDIKA GAMA RI 10

AN

AS (POKJ A SEKOL Mei 2010

JASAMA PADA SE AN ISLAM

JAWAS) LAH

KOLAH M

(2)

1

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan

Pengawas pendidikan agama sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor: 381 Tahun 1999 adalah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan agama di sekolah dan madrasah disamping juga melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis administratif dan akademik pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Menengah. Pada Peraturan Pemerintah nomor: 74 Tahun 2008 tentang guru dinyatakan bahwa Pengawas adalah guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pengawas mempunyai dua tugas pokok yaitu tugas sebagai guru dan tugas sebagai pengawas itu sendiri. Tugas sebagai guru ia memiliki kewajiban untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru yang meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik yaitu guru harus memiliki kemampuan mendidik yang meliputi; pemahaman terhadap peserta didik, pemahaman terhadap kurikulum, menyusun perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, remedial, pengayaan dan pelaporan serta memotivasi siswa untuk menerapkan ilmunya. Kompetensi kepribadian yaitu guru harus memiliki kemampuan menampilkan dirinya dengan kepribadian yang baik dan akhlak mulia, yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki etos kerja Islami sebagai pendidik, menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik, menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat, bertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong). Kompetensi sosial, yaitu guru harus memiliki kemampuan melakukan hubungan dengan peserta didik,

(3)

2

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

warga sekolah dan masyarakat pada umumnya. Kompetensi profesional, yaitu guru harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan wawasan keilmuannya.

Selain empat kompetensi tersebut, khusus guru PAI pada sekolah juga harus memiliki kompetensi kepemimpinan (leadership), yaitu kemampuan sebagai pemimpin informal (informal leader). Hal ini berkaitan dengan peran guru PAI yang tidak hanya di kelas tetapi juga harus mampu mempengaruhi seluruh warga sekolah dalam pengembangan budaya agama (religious culture) di sekolah. Sedangkan sebagai Pengawas selain harus mempunyai lima kompetensi tersebut, ia memiliki tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai konselor dan motivator agar kondisi pembelajaran PAI pada sekolah lebih kondusip dengan dukungan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten dan profesional. Dengan kompetensi dan profesionalitas tersebut, diharapkan pembelajaran PAI pada sekolah mampu mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan agama sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan yaitu pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama.

Sedangkan tujuan pendidikan agama yaitu untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Pendidikan agama juga diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk taat menjalankan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan agama sebagai landasan etika dan moral dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Guna menunjang peningkatan kompetensi dan profesionalitas pengawas dalam pelaksanaan tugasnya, maka diperlukan Kelompok Kerja Pengawas (POKJAWAS) yang professional yang mamupu memberdayakan organisasi pengawas

(4)

3

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

secara professional terutama dalam upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalitas anggota pengawas sebagai fasilitator, konselor dan monivator bagi pihak terkait dalam penyelenggaraan pendidikan agama Islam yang bermutu dan berkualitas. Untuk mendukung tujuan tersebut, Subdit Kelembagaan dan Kerjasama DITPAIS telah menyelenggarakan kegiatan “Pembinaan POKJAWAS” secara nasional yang dihadiri oleh perwakilan pengurus tingkat provinsi dengan nara sumber yang kompeten di bidangnya.

B. Dasar Pelaksanaan Kegiatan

Dasar pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu:

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.

(5)

4

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan.

12. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor: 0322/0/1996 dan Nomor: 38 Tahun 1996 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan angka Kreditnya

13. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 91 tahun 2001 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan angka Kreditnya

14. Keputusan Menteri Agama Nomor: 381 Tahun 1999 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Pendidikan agama dan angka Kreditnya

15. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 12 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/madrasah

16. Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 4/U/SK/1999 Tahun 1999 dan Nomor 570 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Pelaksanaan Pendidikan Agama pada Sauan Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

C. Fungsi dan Tujuan Kegiatan 1. Fungsi

Pembinaan Kelompok Kerja Pengawas (POKJAWAS) PAI pada sekolah berfungsi sebagai:

(6)

5

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

a. Media komunikasi antar pengurus POKJAWAS terutama dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme kepengawasan

b. Media konsultasi yang berkaitan dengan kegiatan kepengawasan terutama terkait dengan pembinaan dan pengembangan PAI pada sekolah.

c. Sosialisasi kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional tentang Pembinaan Pengawas sebagai upaya peningkatan kompetensi dan profesionalitas Pengawas.

d. Sosialisasi kebijakan Kementerian Agama tentang upaya peningkatan mutu PAI melalui pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan POKJAWAS.

2. Tujuan Kegiatan

Pembinaan POKJAWAS tahun 2010 bertujuan:

a. Memberikan kejelasan konsep secara komprehensif tentang pentingnya pemberdayaan POKJAWAS dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalitas pengawas PAI pada sekolah

b. Memberikan pengetahuan dasar tentang pengembangan kompetensi pengawas baik yang menyangkut evaluasi, monitoring, akademik maupun keguruan yang harus dimiliki oleh pengawas dalam melaksanakan tugasnya.

c. Menciptakan tenaga pengawas yang kompeten dan professional sesuai dengan bidang kepengawasannya sekaligus sebagai sarana memaksimalkan tugas dan kinerja serta produktivitas kerja agar pelaksanaan tugas kepengawasan dapat berjalan sesuai dengan harapan pada umumnya

d. Memberikan kesempatan untuk mengakomodir tugas dan kegiatan pengembangan profesi kepengawasan yang tertuang dalam program organisasi sehingga mendukung kualitas tugas kepengawasannya.

e. Menjadi forum konsultasi dan komunikasi yang terkonsultasi dan komunikasi yang terkoordinasi antara Pengawas PAI pada sekolah

(7)

6

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

f. Meningkatkan rasa kebersamaan berfikir dan bertindak dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan supervisi

g. Meningkatkan motivasi pengawas PAI pada Sekolah dan menambah wawasan, meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam menjalankan tugasnya.

h. Menginventarisir masalah yang dihadapi pengawas PAI pada Sekolah dan mendiskusikannya serta memecahkannya sesuai dengan situasi, kondisi tempat kerjanya masing-masing.

D. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan tersebut yaitu pengurus harian POKJAWAS PAI pada Sekolah dari seluruh provinsi.

(8)

7

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

II. DESKRIPSI PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Nama Kegiatan

Nama kegiatan tersebut yaitu Pembinaan POKJAWAS PAI pada Sekolah Tahun Anggaran 2010.

B. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 05-07 Mei 2010 di Hotel Mutiara Malioboro Yogyakarta

C. Kronologi Kegiatan

Tahapan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI pada Sekolah sebagai berikut:

Tahap I:

1. Tahap Persiapan

1.1. Penyusunan Term Of Refference (TOR);

1.2. Penetapan waktu dan tempat pelaksanaan;

1.3. Penetapan materi, nara sumber dan moderator;

1.4. Penyebaran undangan peserta, nara sumber, dan moderator kegiatan.

2. Tahap Pelaksanaan

2.1. Pembukaan, dengan susunan acara:

1). Pembukaan

2). Pembacaan Ayat Suci Al-Quran 3). Laporan Panitia

4). Pengarahan Direktur Jenderal Pendidikan Islam sekaligus membuka acara secara resmi

5). Penutup/Do’a 2.2. Pemberian Materi

(9)

8

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

2.3. Diskusi Kelompok/Pleno dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut;

1). Penyiapan Materi Diskusi 2). Pembentukan Kelompok 3). Penjelasan Teknis Kelompok 4). Pelaksanaan Diskusi

5). Pleno dan Presentasi Hasil Diskusi 6). Perumusan Hasil Diskusi

2.4. Penutupan, dengan susunan acara sebagai berikut:

1). Pembukaan

2). Pembacaan Ayat Suci Al-quran 3). Kesan dan Pesan Peserta

4). Sambutan dan arahan Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam sekaligus menutup acara secara resmi.

5). Penutup/Do’a

D. Hasil/Out put Kegiatan

Hasil/Out put yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

1. Meningkatnya pemahaman pengurus POKJAWAS tentang kebijakan DITPAIS dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI melalui pemberdayaan POKJAWAS PAI pada Sekolah

2. Meningkatnya pemahaman pengurus POKJAWAS PAI pada Sekolah tentang peran dan fungsi POKJAWAS dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Pengawas PAI pada Sekolah.

3. Tersosialisasikannya petunjuk teknis penyelenggaraan POKJAWAS PAI pada Sekolah.

4. Meningkatnya wawasan pengawas baik yang menyangkut administratif, organisasi, akademik dan lain-lain yang terkait tugas pengawas PAI pada Sekolah

(10)

9

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

E. Narasumber Kegiatan

Narasumber pada kegiatan tersebut adalah :

1. Prof. Dr. H. Muhamad Ali Afandi, MA (Dirjen Pendidikan Islam) 2. Dr. H. Imam Tholkhah (Direktur PAIS)

3. Drs. H. Ardan, M.Pd. (Kabid Mapenda Kementerian Agama Provinsi DI Yogyakarta)

4. Drs. H. Mahali Harahap (Pengawas Senior) 5. Drs. Deddy Suryana, MM (Pengawas senior) 6. U. Zaenuddin, S.Pd.I (Pengawas senior)

7. Drs. H. Muhammad Afandi, M.Pd. (Kakanwil Kementerian Agama DI Yogyakarta)

F. Moderator/Tim Perumus/Penyusun Kegiatan

¾ Moderator pada kegiatan tersebut yaitu:

1. Dr. H. Sastra juanda 2. H. Marhawi, S.Pd

3. Drs. Mismarudin Daulay 4. Drs. Taufiqurrahman, MA.

¾ Tim Perumus kegiatan tersebut yaitu:

1. Drs. Mismaruddin Daulay 2. Drs. H. Mahali Harahap 3. U. Zaenuddin, S.Pd 4. Dra. Hj. Ernawati 5. Drs. As’ari

¾ Tim Penyusun 1. Yoni Haris Setiawan 2. Herman, S.Pd.I 1. Yoni Haris Setiawan

(11)

10

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

B. Materi Kegiatan

Materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut adalah:

1. Rencana Strategis Pengembangan Pendidikan Islam di lingkungan Kementerian Agama disampaikan oleh Prof. Dr. H. Mohammad Ali, MA, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian agama RI

2. Kebijakan Direktorat PAIS tentang Pembinaan dan Pengembangan PAI melalui Pemberdayaan POKJAWAS PAI pada Sekolah disampaikan oleh Dr. H. Imam Tholkhah, MA.

3. Pembinaan PoKJAWAS PAI pada Sekolah: Pengalaman pada MAPENDA Kementerian Agama Provinsi DI Yogyakarta di sampaikan oleh: Drs. H. Ardan, M.Pd. Kabid Mapenda DI Yogyakarta

4. Pembinaan dan Pelayanan PAIS melalui Pemberdayaan POKJAWAS disampaikan oleh Drs. H. Mahali Harahap

5. Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas melalui Pemberdayaan POKJAWAS disampaikan oleh Drs. Dedy Suryana, MM

6. Peningkatan Kompetensi Akademik Pengawas melalui Pemberdayaan POKJAWAS disampaikan oleh U. Zaenuddin, S.Pd.I

7. Tantangan Pendidikan Agama Islam Pada sekolah disampaikan oleh Drs. H.

Muhammad Afandi, M.Pd. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DI Yogyakkarta

8. Diskusi Kelompok

9. Diskusi Panel dan Perumusan Hasil

C. Metode Kegiatan

Metode kegiatan tersebut yaitu:

1. Ceramah 2. Tanya Jawab

(12)

11

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

3. Diskusi 4. Panel

D. Peserta Kegiatan

Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang terdiri dari 37 pengurus POKJAWAS PAI pada Sekolah perwakilan dari masing-masing Provinsi dan 3 orang peserta pusat.

E. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan ini adalah Panitia Pembinaan POKJAWAS PAI pada Sekolah Tahun Anggaran 2010 yang dibentuk dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Nomor: DT.I.II/HM.01/264/2010.

K. Pembiayaan Kegiatan

Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI pada Sekolah, tahun 2010 ini dibiayai dari DIPA Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI tahun anggaran 2010.

(13)

12

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Subdit Kelembagaan dan Kerjasama pada tahun anggaran 2010 telah menyusun program kegiatan sejumlah 19 kegiatan. Kegiatan tersebut disusun berdasarkan tingkat kebutuhan akan pelayanan pendidikan agama Islam pada sekolah yang bermutu dan berkualitas sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan. Pembinaan POKJAWAS PAI pada Sekolah termasuk salah satu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, dan kemampuan pengurus POKJAWAS dalam memberdayakan POKJAWAS PAI pada sekolah sebagai organisasi profesi yang tugas utamanya adalah meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Pengawas. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari di DI Yogyakarta dengan pemberian materi yang sesuai dengan pembinaan POKJAWAS PAI. Narasumber yang menyampaikan materi tersebut diambil dari berbagai kalangan diantaranya akademisi, birokrat dan pengurus POKJAWAS yang kompeten di bidangnya.

Kegiatan tersebut cukup mendapatkan respon positif, walaupun sangat disayangkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan Subdit Kelembagaan dan Kerjasama tersebut baru menyentuh sebagian pengurus POKJAWAS PAI. Sebagian besarnya dari pengurus POKJAWAS tersebut dari berbagai daerah belum tersentuh oleh kegiatan tersebut. Hal ini karena hambatan birokratif yang ada di lingkungan Kementerian Agama, yaitu struktur PAIS yang ada baru pada tingkat pusat sedangkan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota masih menyatu pada bidang dan Kasi Mapenda.

Hal inilah yang menyulitkan bahwa kegiatan tersebut terbatas di tingkat pusat dan peserta kegiatan hanya bisa dilakukan oleh perwakilan dari tingkat wilayah/provinsi.

Belum lagi dengan keterbatasan anggaran yang tersedia sangat sulit menjangkau keseluruhan pengurus POKJAWAS tersebut. Namun demikian bahwa kegiatan yang dilaksanakan subdit tersebut cukup memberikan kontribusi bagi peningkatan

(14)

13

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

pemberdayaan POKJAWAS terutama dalam meningkatkan mutu pelayanan dan pembinaan pendidikan agama Islam pada sekolah.

B. Saran-Saran

Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan program dan kegiatan Pembinaan POKJAWAS subdit kelembagaan dan kerjasama, disarankan:

1. Adanya koordinasi dengan berbagai subit dan intansi terkait lainnya terutama yang terkait dengan perumusan dan pelaksanaan program/kegiatan.

2. Melakukan analisis komprehensip terhadap berbagai kebutuhan dasar pengembangan dan peningkatan mutu PAI pada sekolah sebagai dasar perumusan kebijakan pembinaan dan pengembangan POKJAWAS.

C. Rekomendasi

1. Pembinaan POKJAWAS sebagai bagian dari Program peningkatan dan pemberdayaan kelembagaan dan kerjasama diharapkan menjadi skala prioritas program Ditpais, mengingat lembaga profesi pengawas keberadaannya sangat strategis terutama dalam upaya peningkatkan kompetensi dan profesionalisme pengawas.

2. Penetapan anggaran yang mencakup seluruh kebutuhan pembinaan dan pemberdayaan POKJAWAS sebagai bagian dari program kelembagaan dan kerjasama DITPAIS hendaknya dapat dilakukan secara komprehensif dan proporsional sampai ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Jakarta, 18 Mei 2010 Panitia Pelaksana,

H. Iis Abdul Haris, SH, M.Hum NIP. 196511281989031001

(15)

14

Laporan Kegiatan Pembinaan POKJAWAS PAI 2010

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan model pelatihan berbasis kinerja sebagai upaya mengembangkan kompetensi pedagogik dan andragogik tutor, sesungguhnya merupakan aktualisasi peranan pendidikan

Namun, banyak media yang mengulas kegiatan olahraga arung jeram tersebut secara tidak jelas, sehingga tidak semua istilah-istilah tersebut dapat dipahami oleh masyarakat awam. Hal

Biji kopi yang sudah selesai diproses masih memiliki waktu untuk dibersihkan dari cairan rumen sapi pada hari yang sama.. Keuntungan lain adalah biji yang sudah bersih

Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah: (1) Mengadakan fasilitas budi daya Larva BSF di desa Susukan (2) Meningkatkan pengetahuan masyarakat desa tentang

DKI Jakarta, Kab.Tangerang bagian utara, Kota Tangerang bagian utara, Kab.Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kab.Pandeglang bagian tengah, Kab.Lebak bagian tengah dan timur..

Pelajar di bawah Bidang Teknik dan Vokasional telah mempelajari pelbagai teori perihal perniagaan dan keusahawanan semasa PdP di dalam kelas, maka

Sama seperti daerah-daerah lain di nusantara, Kota Sungai Penuh merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku Kerinci memiliki arsitektur bangunan rumah tempat tinggal