• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAERAH PABEAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAERAH PABEAN INDONESIA"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAERAH PABEAN INDONESIA

(3)

Arrival at Port Limit Docking- Unloading Berthing-Stacking in CY Customs Clearance Container Handling

Handover

Gate-Out System Warehouse/ Bonded/

CFS/ Factory Storage

• Shipping Line

• Port Authority

• CIQ+S

• Forwader/ Agent

• Terminal Operator

• Terminal Operator

• Shipping Line

• Prsh.Bongkar Muat

• Trucking

• Forwader

• Terminal Operator

• Shipping Line

• PBM / TKBM

• Forwader

• Importer/ Exp.(Info)

• Customs

• Importer/ Exporter

• Cust.Broker (PPJK)

• Terminal Operator

• Bank + OGA

• Terminal Operator

• Importer/ Exporter

• Customs Br(PPJK)

• Trucking

• Security

• Importer/Exp/PPJK

• Customs

• Terminal Operator

• Trucking

• Security

• Customs (if Bonded)

• Bonded W/H Co.

• Importer/ Exporter

• Customs Br.(PPJK)

• Renc. Kedatangan Sar.

Peng (RKSP/ PKK)

• Schedule of Arr.(Estim.)

• Penyiapan Inward Man.

• Penyiapan Dok2 lain

• Ijin dr Port Author.

• Dok.Kepanduan

• Dok.Renc.Tambat

• PPKB (Pelindo)

• Penyrhn Inward Man

• Dok.Inward Man di BC

• Dok. PPKB di Pelindo

• Daftar Bongkar di BC+TO

• Stowage Plan

• B/L  Consignee/ Imp.

• PIB di BC

• SSPCP di Bank

• B/L, Inv, P/L  PIB

• Dok.Ijin/Rekom.dr OGA

PIB (Anal.Point)

• Del.Order (ex B/L)

• SPPB (ex PIB)

• Dok. SP2

• Del.Order (ex B/L)

• SPPB (ex PIB)

• Dok. SP2

• SPPB (ex PIB)

• Dok.BC2.3 (Bonded)

• Dok.lain (Importer)

Flow of Goods :

Flow of Documents :

• Kemen.Perdagangan

• Kemen.Perindustrian

• Kemen.Pertanian

• Kemen.Kesehatan

• Kemen Kehutanan

• Kemen Pertahanan

• Kemen Kelautan Perik.

• Kemen Perhubungan

• Kemen ESDM

• Kemenlu

• KemenKominfo

• KemenDikNas

• Badan POM

• Badan Karant.Pertan.

• Bapeten (Ten.Nuklir)

• BSN (Standarisasi)

• BIN/ BAIS

• BRR* (Aceh)

• Kejaksaan Agung

• Mabes TNI

• Mabes Polri

• Bank Indonesia

• SetKab/ SetNeg

• Pemerintah Daerah

• Kem.Neg.Lingk.Hidup

• Kem.Neg.Ristek

• Kem.Neg.Pemuda OR

• Lembaga Pem.lainnya

• Lembaga Non Pemrth*

• Other Customs Adm.*

IMPORT CARGO CLEARANCE FLOW (Goods & Documents)

O G A

(4)

Gambaran Umum tentang Barang Impor

Terutang bea masuk

BARANG IMPOR

Dilakukan Pemeriksaan Pabean Wajib dibongkar di Kawasan Pabean atau tempat lain dengan

Izin Kepala Kantor

Dapat Ditimbun dalam TPS atau tempat lain yang diperlakukan

sama dengan TPS

Wajib diberitahukan kepada Pejabat BC

Dalam keadaan baru

Memenuhi ketentuan larangan dan pembatasan

(5)
(6)

PENELITIAN DOKUMEN

PEMERIKSAAN FISIK

PENYERAHAN RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT (BC.1.0) & MANIFEST (BC.1.1)

Inward Manifest

Sanksi Administrasi Rp 10 Juta s.d.

Rp 100juta DJBC

Tiba di Bandara

(Masuk ke Daerah Pabean)

Tidak/Terlambat mengajukan Pemberitahuan

Memberitahukan paling lambat 8 jam sejak

kedatangan

RKSP

Memberitahukan sebelum kedatangan SP

Sanksi Administrasi Rp 5 Juta s.d.

Rp 50juta

SARANA PENGANGKUT

Masuk Daerah Pabean

Berfungsi sebagai Izin bongkar

(7)

PENGELUARAN BARANG IMPOR DARI KAWASAN PABEAN

1. Diimpor untuk dipakai

Setelah kewajiban Pabean dipenuhi

2. Diimpor sementara 3. Ditimbun di TPB

4. Diangkut ke TPS di Kawasan Pabean Lainnya 5. Diangkut terus atau diangkut lanjut

6. Diekspor kembali

(8)
(9)

Validasi Cek Bayar Lartas?

Prioritas

Merah

PFPD SPPB

Tunggu SSPCP

PENJALURAN

& Penomoran

Periksa Fisik

SPJM

Notul?

SPTNP

I M P O R T I R

PIB

Reject

Reject 1 hari tdk ada SSPCP

Reject 3 hari tdk ada Skep

Ya

Konfirmasi Skep Lartas Konfirmasi

SSPCP Terima

Y

Penyelesaian SPTNP

Bank

SSPCP

Tdk valid Tdk ada

SPJK

LHP SSPCP SPTNP

SPPB asal Kun/Mer

GATE

Barang Keluar SPPB Skep Lartas

IP

T

Asal K/M tdk Notul

Hijau

Kuning

A

A

A

Proses A/P

Sistem INSW

Tata Kerja Pelayanan PIB PDE

(10)

Jalur Merah

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai TMP Soekarno Hatta 1 2

PIB

Importir

SPJM

Pejabat pemeriksa dokumen/SKP

SPJM

Petugas Pintu Petugas Manifest Pejabat Pemeriksa

Brg

Menyiapkan Brg untuk diperiksa

IP IP

Pemeriksaa n fisik

LHP/

BAP Penelitian

dan penetapan

SPPB

Penerbitan SPTNP dan menerima bukti

bayar kekurangan dari importir (SSPCP)

SPP B

Pencocokan &

memberikan catatan pengeluaran

SPP B

Penutupan Pos BC 1.1.

Unit Pengawasan

Penelitian

LHP Koordinasi, jika

diperlukan

Y

T Y

Sesuai?

IP : Instruksi Pemeriksaan SPJM : Surat Pemberitahuan Jalur Merah

(11)

Pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI

Dilakukan di Bank Devisa Persepsi / Kantor Pos Persepsi

Menggunakan SSPCP :

 pastikan pengisian data SSPCP telah sesuai terutama kode kantor, kode MAP, jumlah

perhitungan BM+PDRI, nama dokumen dasar pembayaran

Menerima Bukti Penerimaan Negara (BPN) yang memuat jumlah pembayaran per Mata Anggaran Penerimaan (MAP), NTPN dan

NTB/NTP dari Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi dari Modul Penerimaan Negara (MPN)

Importir menghitung sendiri BM+PDRI yang akan dilunasi (Self Assessment)

(12)
(13)

TATA KERJA PEMBAYARAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR MELALUI BANK DEVISA PERSEPSI ATAU POS PERSEPSI

Lamp.

II A

WAJIB BAYAR BANK ATAU POS BEA CUKAI KPPN MPN

Berkas sesuai?

Membubuhkan pada dok. dasar: cap, tgl pelunasan, nama & tanda tangan.

Y N

SSPCP lbr.

1&3, dok.

dasar

Mengisikan nama & kode bank/pos, nomor SSPCP, unit & kode KPPN, tgl &

waktu bayar, nama & tanda tangan, dan cap bank, NTB/NTP dan/atau NTPN

- SSPCP rkp 4 - Dok. Dasar - Uang

- SSPCP rkp 4 - Dok. Dasar - Uang

SSPCP lbr. 2

SSPCP dan dok. dasar

Proses validasi

Proses NTPN

Proses Credit Advise Proses

CA

SSPCP lbr. 2

SSPCP lbr . 3 SSPCP lbr. 2

(14)

Konfirmasi Pembayaran

PIB Ex.Validasi

Cek

Pung Bayar Cek Kurs

Proses

Analyzing Point

Tdk Ada Ada

Beda

Validasi Pungutan

Respon Konf Bayar

Kurang / Tdk Ada Lebih

Validasi Sama

SSPCP

Valid Tdk Valid

Reject SSPCP

Sama Respon

Rekon

Kembali

(15)
(16)

PENYAMPAIAN PIB

Setiap Pengimporan atau Berkala

Sistem PDE Kepabeanan atau Media Penyimpanan Data Elektronik (Non-PDE)

Memakai Modul Importir atau Modul PPJK (jika dikuasakan) Disampaikan setelah manifest (BC.1.1) didaftarkan,

kecuali Pemberitahuan Pendahuluan (Prenotification )

PIB

Dok.Pelengkap

Pabean

 Invoice

 Packing List

 B/L atau AWB

 Polis Asuransi

 SSPCP

 Dok.lainnya

+

(17)

Penyampaian Hardcopy / Berkas PIB

(melalui Sistem PDE)

Kembali

Terlambat menyerahkan

MERAH

3 hari kerja setelah tanggal SPJM/

Sebelum pemeriksaan fisik oleh PFPB

3 hari kerja setelah tanggal SPJK/

Sebelum pemeriksaan dokumen oleh PFPD

KUNING

HIJAU

3 hari kerja setelah tanggal SPPB

PEMBLOKIRAN

(18)

PENELITIAN PEMENUHAN KETENTUAN LARANGAN DAN/ATAU PEMBATASAN

Barang Impor Terkena LARTAS

Barang Impor Wajib Izin / Surat Keterangan Impor (SKI)

Instansi Teknis PENELITIAN

LARTAS

INSW

Pejabat BC (Analysing Point

/ PFPD

(19)
(20)

PEMERIKSAAN FISIK BARANG IMPOR

Obyek Pemeriksaan Fisik

Lokasi Pemeriksaan

 Lapangan / Gudang Pemeriksaan di TPS, TPP atau TPB;

 Gudang / Lapangan importir dengan izin Kepala Kantor;

 Melalui Hi-Co Scan X-Ray

Terhadap barang impor yang terkena Jalur Merah atau dalam kondisi tertentu

Saat dimulainya

 Importir/kuasanya telah menyiapkan barang impor yang akan diperiksa;

 Pengusaha TPS telah menyiapkan tenaga buruh dan peralatan yang diperlukan.

(21)

CARA PENENTUAN NILAI PABEAN

Dasar Penentuan Nilai Pabean = Nilai Transaksi =

C + I + F

Biaya Transportasi (Freight )

Insurance ( I ) = 0.5% x C&F

Cost (C) = Nilai barang yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar (incorterm FOB atau FCA)

Tarif IATA yang berlaku

Melalui Udara

Melalui Laut

Nilai Freight pada House AWB (prepaid+collect)

atau

- 5% X FOB (untuk ASEAN);

- 10% X FOB (untuk ASIA non ASEAN, Australia);

- 15% X FOB (negara lainnya

(22)

CARA PERHITUNGAN

BEA MASUK, CUKAI DAN PDRI

= tarif BM (%) x Nilai Pabean

Nilai Pabean = Nilai CIF x NDPBM/kurs

Nilai Impor = Nilai Pabean + Bea Masuk PPN = 10% x Nilai Impor

PPh psl 22 impor = 2,5% x Nilai Impor  jika punya API 7,5% x Nilai Impor  Jika tdk punya API

15% x Nilai Impor  Jika tdk bisa

menunjukkan NPWP (perorangan)

= tarif BM (Rp) x Jumlah satuan barang Bea Masuk

(BM)

Tarif Advalorum

Tarif Spesifik

PPnBM = % tarif PPnBM x Nilai Impor

(23)

Barang yang tidak dikeluarkan dari TPS di dalam area pelabuhan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak penimbunannya

(Psl 65 (1a ) UU No 17/2006)

Barang yang tidak dikeluarkan dari TPS di luar area pelabuhan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak penimbunannya

(Psl 65 (1a) UU No 17 jo. PMK

70/2007)

Barang yang tidak dikeluarkan dari TPB yang telah dicabut izinnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pencabutan izin

(Psl 65 (1 b ) UU No 17/2006)

Barang Kiriman Pos:

1. ditolak penerima dan tidak dapat dikirim kembali kepada pengirim di LDP;

2. tujuan LDP yang ditolak penerima dan tidak diselesaikan pengirim dalam 30 hari sejak diterima pemberitahuan dari Kantor Pos.

(Psl 65 (1 c ) UU No 17/2006)

(24)

BTD

PENETAPAN ADMINISTRASI PENIMBUNAN

DAFTAR BTD (BCF 1.5)

BCP BTD

SURAT PEM- BERITAHUAN

PENETAPAN

DITIMBUN DI TPP ATAU TEMPAT LAIN

YANG BERFUNGSI SBG TPP

SPRINT PENYIMPANAN DI

TPP

(25)

ALUR PENYELESAIAN BTD

BTD

BUSUK

Barang yang sifatnya:

Tidak tahan lama

Merusak

Berbahaya

Pengurusannya memerlukan biaya tinggi

Selain barang larangan dan pembatasan

BARANG LARANGAN

SELAIN DIATAS

SKEP MUSNAH

LELANG

SKEP BMN

USULAN DITETAPKAN STATUS PENGGUNAANNYA

SKEP HIBAH

DISERAHKAN KE PEMILIK BARANG

Tidak Ya

Ya

Tidak

Tidak

Ket:

Dalam hal tidak laku lelang kedua

BARANG PEMBATASAN

Form Pabean diselesaikan ≤

60 hari sejak timbun

Form Pabean diselesaikan ≤

60 hari sejak timbun

SKEP LELANG

Diselesaikan 2 hari sebelum

lelang

Ya

(26)

I

barang yang dilarang atau dibatasi yang tidak

diberitahukan atau diberitahukan tidak benar (Psl 53 (4) jo. Psl 68 (1a) UU

17/2006)

II

barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah

oleh pejabat BC (Psl 68 (1b) jo. Psl 77 (1) UU

17/2006)

III

barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan

di Kawasan Pabean oleh pemilik tidak dikenal

(Psl 68 (1c) UU 17/2006)

(27)

PENETAPAN ADMINISTRASI PENIMBUNAN

SKEP BDN

BCP BDN

SURAT PEMBERITAHUA

N PENETAPAN (BDN I /DAN II)

DITIMBUN DI TPP ATAU TEMPAT LAIN

YANG BERFUNGSI SBG TPP

PENGUMUMAN PENETAPAN

(BDN III)

SPRINT PENYIMPANAN

DI TPP

(28)

ALUR PENYELESAIAN BDN

I

barang yang dilarang atau dibatasi yang tidak diberitahukan atau diberitahukan tidak benar

(Psl 53 (4) jo.

Psl 68 (1a) UU 17/2006 )

BUSUK SKEP MUSNAH

SKEP BMN SELAIN BUSUK

(29)

ALUR PENYELESAIAN BDN

A. BUSUK

B. LARTAS

C. BUKAN LARTAS

<30 hari diurus pemilik

SKEP MUSNAH

SKEP BMN

DISERAHKAN KE PEMILIK BARANG Karena sifatnya:

Tidak tahan lama

Merusak

Berbahaya

Pengurusannya memerlukan biaya tinggi

Tidak

Ya

Tidak

Ya BRG

LAINNYA

II

barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah pejabat BC (Psl 68 (1b) jo.

Psl 77 (1) UU

17/2006)

Pelanggaran

Tidak

Ya

<30 HARI DPT DILELANG

LAKU

Ya

Tidak

<30 hari diurus pemilik

Pelanggaran

DISERAHKAN KE PEMILIK BARANG

Ya Tidak

SKEP BMN

Uang Pengganti

Ada Tidak

Uang Pengganti Ada

Tidak

(30)

ALUR PENYELESAIAN BDN

A. BUSUK

B, LARTAS

C. BUKAN LARTAS

SKEP MUSNAH

SKEP BMN

SKEP BMN

Tidak

Ya

III

barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di Kawasan Pabean oleh pemilik tidak dikenal(Psl 68 (1c) UU 17/2006)

<30 hari diurus pemilik

Pelanggaran

Uang Pengganti

DISERAHKAN KE PEMILIK BARANG

Karena sifatnya:

Tidak tahan lama

Merusak

Berbahaya

Pengurusannya memerlukan biaya tinggi

<30 HARI DPT DILELANG

BRG LAINNYA

LAKU

DISERAHKAN KE PEMILIK BARANG

Pelangga ran

<30 hari diurus pemilik

Ya

Ya Ya

Ya Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Hasil Lelang disimpan 30 hari

SKEP BMN

Uang Pengganti

(31)

KEPUTUSA N HARGA TERENDAH

LELANG (KEP HTL) Bea masuk,

cukai, dan Pajak Dalam Rangka

Impor

Sewa gudang di TPS untuk paling lama 2

(dua) bulan

sewa gudang di TPP

biaya pencacahan dan penimbunan

di TPP

DITETAPKAN OLEH KEPALA KANTOR

(32)

LELANG

PERTAMA LELANG KEDUA

USULAN KE DIRJEN

MAX 6 BULAN

PERSETUJUAN DIMUSNAHKAN,

DITETAPKAN STATUS PENGGUNAANNYA, ATAU HIBAH

HARGA TERENDAH TIDAK TERCAPAI PERSIAPAN LELANG

SKEP BTD / BDN TUJUAN LELANG

SKEP HTL

HARGA TERENDA

H TERCAPAI

TUTUP BCP

(33)

HASIL LELANG Bea Masuk, Cukai,

dan PDRI KAS

NEGARA

sewa gudang, serta biaya-biaya yang dikeluarkan

Sisa hasil lelang Pemilik Barang

Sisa lelang diberitahukan / diumumkan kepada pemilk barang dalam jangka 7 hari setelah lelang

Dalam waktu 90 hari sisa lelang tidak diambil,

maka menjadi milik negara

Yang Berhak

(34)

barang yang dinyatakan tidak

dikuasai yang merupakan barang

larangan Pasal 66 ayat (3) c UU No.17/ 2006

barang yang dinyatakan tidak

dikuasai yang merupakan barang

pembata-san yang tidak diselesaikan dlm 60 hari,Psl 66 (3)d,UU no17/2006

barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah pejabat BC yang berasal dari

tindak pidana yang pelakunya tidak

dikenal, Psl.68(1)b,UU

no.17/2006

barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di

Kws Pabean oleh pemilik yang tidak

dikenal dan tidak diselesaikan < 30 hari

sejak ditimbun di TPP, Psl 68 (1)c,UU

No.17/2006

barang yang dikuasai negara yang merupakan

barang larangan atau pembatasan.

Psl 69 c, UU No.17/2006

barang dan/atau sarana pengangkut yang

berdasarkan putusan hakim

dirampas oleh negara.Psl 109 ayat (1)&(2) UU

No.17/2006

EKS. BTD EKS. BDN

(35)

PENETAPAN ADMINISTRASI

PENIMBUNAN SKEP BMN

BCP BMN

DITIMBUN DI TPP ATAU TEMPAT LAIN

YANG BERFUNGSI SBG TPP

PENILAIAN BMN

USULAN PERUNTUKAN

DIR TEKNIS

PENERUSAN USULAN PERUNTUKAN

DIRJEN BC

PERSETUJUAN PERUNTUKAN

MENKEU

PENERUSAN PERSETUJUAN

DIR TEKNIS

TUTUP BCP BMN

PELAKSANAAN PERUNTUKAN

(36)

DILELANG

DIHAPUSKAN

Dalam hal barang yang menjadi milik negara susut, hilang, atau keadaan lainnya

DITETAPKAN STATUS

PENGGUNAANNYA

Penyelenggaraan tugas pokok/fungsi kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah atau dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka menjalankan pelayanan sesuai tugas pokok/fungsi instansi dimaksud.

DIMUSNAHKAN

BMN tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat dihibahkan atau berdasarkan alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan.

DIHIBAHKAN Untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan, dan penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah

Atas barang-barang yang masih memilik nilai ekonomis dan tidak mengganggu stabilitas perekonomian dalam negeri.

(37)

KEPUTUSAN HARGA TERENDAH

LELANG (KEP HTL)

HASIL PENILAIAN

BMN

Sewa gudang di

TPS untuk

paling lama 2 (dua) bulan

sewa gudang di TPP

biaya pencacahan dan penimbunan

di TPP

DITETAPKAN OLEH KEPALA KANTOR

LELANG BMN

Biaya lain

(38)

LELANG BMN

LELANG

PERTAMA LELANG KEDUA

USULAN KEMBALI KE

MENTERI

PERUNTUKAN LELANG KEMBALI, DIHIBAHKAN,

DIMUSNAHKAN, DIHAPUSKAN ATAU DITETAPKAN STATUS

PENGGUNAANNYA

HARGA TERENDAH TIDAK TERCAPAI PERSIAPAN LELANG

SKEP BMN PERUNTUKAN

LELANG

SKEP HTL BMN

HARGA TERENDA

H TERCAPAI

TUTUP BCP BMN

HARGA TERENDAH TIDAK TERCAPAI

(39)

Harga BMN KAS NEGARA

Yang Berhak

HARGA PENAWARAN

TERTINGGI

HARGA LELANG

Sewa TPS max 2

bulan Sewa TPP

Biaya cacah dan timbun

TPP

Biaya lain

(40)

Melalui

PT. Pos Indonesia

40

Melalui

Perusahaan Jasa Titipan (PJT)

Melalui

Barang Bawaan Penumpang / Awak SP

Barang Kargo tanpa melalui PT.Pos Indonesia / PJT

ASPERIND O

PEMASUKAN BARANG DARI LUAR NEGERI MELALUI BANDARA INTERNASIONAL

(41)

41

Siapa saja yang berhak untuk mengimpor?

Orang-perseorangan Badan Usaha

Persyaratan?

Wajib memiliki :

Angka Pengenal Impor (API)

Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)

Pengecualian : a.l. : Barang Penumpang , Barang Kiriman, dll

(42)

42

Barang yang terkena aturan Larangan dan Pembatasan (Lartas)

Peraturan Kemendag (IT dan LS) Peraturan Kemenkominfo (Sertifikasi)

Pengecualian :

Untuk barang penumpang dan barang kiriman maks 2 unit

Peraturan Kemendag (IT dan LS)

Pengecualian :

Untuk barang penumpang maks FOB USD 1,000 per orang dan barang kiriman maks 10 pcs per pengiriman

(43)

IMPOR

BARANG YANG DIBAWA

PENUMPANG DAN AWAK SARANA PENGANGKUT

43

(44)

Landasan Hukum

Pasal 25 ayat (1) huruf n Undang Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan

sebagaimana telah diubah dengan

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006  Pasal 25 ayat (1) huruf m

Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, dan Barang Kiriman

Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 188/PMK.04/2010 Tanggal : 29 Oktober 2010 TMT : 1 Januari 2011 Tentang

44

(45)

45

Barang Impor yang Dibawa Penumpang dan/atau Awak Sarana Pengangkut

Barang Pribadi Barang Dagangan

Tiba Bersama Tiba Tidak Bersama

Melalui Udara Melalui Laut

30 hari sebelum kedatangan

15 hari setelah kedatangan

CD

(BC2.2) PIBK

(BC2.1)

≤30 hari sebelum kedatangan

60 hari setelah kedatangan

Terdaftar sebagai

“Lost & Found”

Terdaftar dalam Inward Manifest

menurut jenis, sifat dan jumlahnya tidak wajar untuk keperluan pribadi;

untuk diperjualbelikan;

barang contoh;

akan digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong untuk industri;

dan/atau

akan digunakan untuk tujuan selain pemakaian pribadi.

CD (BC2.2)

PIBK (BC2.1)

(46)

tidak wajib memiliki Nomor Identitas Kepabeanan (NIK), seperti halnya yang dipersyaratkan dalam impor pada umumnya;

memberitahukan barang pribadi bawaannya kepada Pejabat Bea dan Cukai dengan menggunakan Formulir Customs Declaration (BC.2.2);

Penetapan tarif bea masuk tertinggi dalam hal barang lebih dari 3 (tiga) jenis barang (pasal 33 ayat 2 PMK-188/2010);

46

KETENTUAN UMUM

(47)

Fasilitas Perpajakan bagi Penumpang

Bebas bea masuk paling banyak FOB USD 250 per orang atau FOB USD 1,000 per keluarga, tidak termasuk barang dagangan;

Diberikan pembebasan cukai untuk setiap orang dewasa paling banyak:

(pasal 15 ayat (2) PMK No.109/PMK.04/2010 & pasal 9 ayat (1) PMK-188/2010)

• 200 batang sigaret atau

• 25 batang cerutu atau

• 100 gram produk tembakau lainnya;dan

• 1 (satu) liter minuman mengandung etil alkohol.

47

Atas kelebihannya akan dimusnahkan secara langsung.

(pasal 15 ayat (5) PMK-109/2010 dan pasal 9 ayat (3 )PMK -188/2010)

bebas PPN dan PPnBM sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan kepabeanan (KMK-231/KMK.03/ 2001 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PMK No. 27/PMK.011/ 2012);

bebas PPh Impor sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan kepabeanan (PMK No. 154/PMK.03/ 2010;

(48)

Diberikan pembebasan bea masuk paling banyak FOB USD 50 per orang, tidak termasuk barang dagangan;

Diberikan pembebasan cukai untuk setiap orang dewasa paling banyak

(pasal 15 ayat (4) PMK No.109/PMK.04/2010):

• 40 batang sigaret atau

• 10 batang cerutu atau

• 40 gram produk tembakau lainnya;dan

• 350 mililiter minuman mengandung etil alkohol

48

Fasilitas Perpajakan bagi Awak Sarana Pengangkut

Atas kelebihannya akan dimusnahkan secara langsung

(pasal 15 ayat (5) PMK-109/2010 dan pasal 11 ayat 3 PMK-188/2010)

(49)

PENANGANAN OLEH BEA CUKAI ATAS BARANG

IMPOR YANG DIBAWA PENUMPANG ATAU AWAK SARANA PENGANGKUT

Penumpang atau Awak Sarana Pengangkut wajib memberitahu- kan barang bawaannya kepada Petugas Bea dan Cukai dengan menyerahkan Customs

Declaration (CD)

Dilakukan pemeriksaan pabean atas barang bawaan penumpang berdasarkan hasil pemeriksaan X-Ray

Dapat dilakukan pemeriksaan badan (body check) terhadap penumpang apabila dicurigai

Dilakukan pemeriksaan oleh X-Ray Scanner.

49

1 2

3 4

4 3 2 1

(50)

Budi

2 9 1 1 1 9 7 5 Wiraswasta

Indonesia Paspor 1

Jalan Mangga No 10, Menteng Dalam, Jakarta Pusat GA 153

2 9 1 1 2 0 1 0 2 - 1

√√

29/11/2010

50

(51)

PELAYANAN IMPOR BARANG BAWAAN PENUMPANG DAN AWAK SARANA PENGANGKUT

!

X-ray

!!

Pemeriksaan Bea Cukai Ya

Tidak dikenakan Bea dan

Tidak Terkena LARTAS Terkena LARTAS

Melebihi FOB US$ 250/orang

Tidak Ya

Surat Penahanan (SBP)

Surat Izin

Membayar Bea Masuk+

Pajak Dalam Rangka Impor

Disimpan sementara oleh Petugas BC Tanda Terima Ya

Pembayaran (SSPCP)

kEDATANGAN

Customs Declaration

IMIGRASI

Tidak Ya

Ya Tidak

Tidak

Tidak

51

(52)

IMPOR

BARANG KIRIMAN MELALUI PERUSAHAAN JASA TITIPAN

(PJT)

52

(53)

Landasan Hukum

Pasal 25 ayat (1) huruf n Undang Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan

Sebagaimana telah diubah dengan

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006  Pasal 25 ayat (1) huruf m

Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, dan Barang Kiriman

Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 188/PMK.04/2010 Tanggal : 29 Oktober 2010 TMT : 1 Januari 2011 Tentang

Impor Barang Kiriman dilakukan melalui PJT dan PT. Pos Indonesia (pasal 25 ayat 1 PMK-188/2010)

53

(54)

KETENTUAN UMUM

Berat barang maksimal 100 kg netto per kiriman per penerima barang (per House AWB atau Bill of Lading) dalam 1 (satu) MAWB. Kelebihan atas itu berlaku ketentuan impor umum (pasal 29 ayat 1 PMK-188/2010);

Barang kiriman wajib diberitahukan kepada Pejabat Bea dan Cukai di kantor pabean (pasal 24 ayat 1 PMK-188/2010);

Tidak wajib memiliki API dan NIK;

Pemenuhan kewajiban pabean diselesaikan dengan dokumen PIBK;

(pasal 2 ayat 3 huruf a PMK No.144/PMK.04/2007 & pasal 30 ayat1 PMK-188/2010)

Penetapan tarif bea masuk tertinggi dalam hal barang lebih dari 3 (tiga) jenis barang (pasal 33 ayat 2 PMK-188/2010);

Barang kiriman hanya dapat dikeluarkan setalah dipenuhi kewajiban pabean dan mendapatkan persetujuan dari Pejabat Bea dan Cukai di kantor pabean (pasal 25 ayat 6 PMK-188/2010);

Pengecualian :

Barang kiriman untuk tujuan TPB;

Barang kiriman lainnya yang memperoleh izin dari Dirjen BC

54

(55)

FASILITAS PERPAJAKAN

bebas bea masuk paling banyak FOB USD 50 per kiriman per penerima barang dalam 1 (satu) MAWB;

bebas cukai untuk setiap alamat penerima barang paling banyak (pasal 15 ayat (4) PMK-109/2010):

- 40 batang sigaret atau - 10 batang cerutu; atau

- 40 gram poduk tembakau lainnya; dan

- 350 mililiter minuman mengandung etil alkohol.

55

Atas kelebihannya akan dimusnahkan secara langsung

(pasal 15 ayat (5) PMK-109/2010)

bebas PPN dan PPnBM sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan kepabeanan (KMK-231/KMK.03/ 2001 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PMK No. 27/PMK.011/ 2012;

bebas PPh Impor sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan kepabeanan (PMK No. 154/PMK.03/ 2010;

(56)

Content Check

Penomoran PIBK

Penetapan Jalur

Jalur Merah

PIBK Rkp 4

Jalur Hijau

Pemeriksaan Fisik

Penelitian Penetapan

SPPB 2 lbr

Bukti Bayar

Pej Seksi PKC

Pelayanan Impor melalui PJT

Bank

Bayar

PJT

PIBKBukti Bayar

LHP

Seksi DTDD

Berkas PIBK

SPPB

rampung

SPPB

rampung

SPPB

Reject PIBK

Petugas Gate

1 2a

2b 3

4

5a 5b

6

7 8 9a

9b

10

11a 11b

13

12

14

15

16

4b 4a

(57)

IMPOR

BARANG KIRIMAN MELALUI P.T. POS INDONESIA

57

(58)

Landasan Hukum

Pasal 25 ayat (1) huruf n Undang Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan

Sebagaimana telah diubah dengan

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006  Pasal 25 ayat (1) huruf m

Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, dan Barang Kiriman Peraturan Menteri Keuangan

Nomor : 188/PMK.04/2010 Tanggal : 29 Oktober 2010 TMT : 1 Januari 2011 Tentang

58

Surat Edaran Bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan Direktur Utama PT. Pos Indonesia (Persero) nomor SE-21/BC/2000 / 36/Dirutpos/2000 tanggal 5 Juni 2000

 Kiriman Express Mail Service (EMS)

(59)

FASILITAS PERPAJAKAN

Diberikan pembebasan bea masuk paling banyak FOB USD 50 per kiriman per penerima barang;

59

Diberikan pembebasan cukai untuk setiap alamat penerima barang paling banyak(pasal 15 ayat (4) PMK-109/2010):

- 40 batang sigaret atau - 10 batang cerutu; atau

- 40 gram poduk tembakau lainnya; dan

- 350 mililiter minuman mengandung etil alkohol.

59

Atas kelebihannya akan dimusnahkan secara langsung

(pasal 15 ayat (5) PMK-109/2010

(60)

PEMERIKSAAN PABEAN

Pemeriksaan pabean meliputi penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik barang, bertujuan untuk penetapan bea yang harus dibayar oleh penerima kiriman pos

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan mesin x-Ray dan/atau pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik disaksikan oleh Petugas PT.Pos Indonesia.

(pasal 25 ayat (5) PMK-188/2010);

Hasil pemeriksaan pabean dituangkan ke dalam Formulir PPKP (Pemeriksaan dan Pembeaan Kiriman Pos) rangkap 4.

Semua kiriman yang telah diperiksa fisik diberikan tanda pengaman khusus oleh Petugas Bea dan Cukai dan dimasukkan ke dalam kantung plastik bungkus rangkap serta diplombir oleh petugas Pos.

Pemeriksaan pabean diselesaikan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja, kecuali terhadap barang-barang yang terkena peraturan pembatasan dari instansi teknis terkait.

Terhadap kiriman pabean yang dibebaskan dari BM dan PDRI, Petugas Bea dan Cukai membubuhkan teraan “BEBAS BM dan PDRI”.

(61)

BARANG KIRIMAN EMS TERKENA PERATURAN LARANGAN DAN PEMBATASAN

Terhadap barang kiriman pos yang harus memenuhi persyaratan impor tertentu berupa izin dari instansi teknis terkait, Kepala Kantor Pabean u.b. Kasubsi yang membawahi hanggar pos memberitahukan secara tertulis kepada penerima barang kiriman, melalui Kepala Kantor Tukar/Kantor Pos Lalu Bea.

Barang kiriman pos yang terkena peraturan larangan akan dilakukan penegahan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Barang kiriman pos yang terkena peraturan larangan dan pembatasan disimpan tersendiri dalam di tempat penyimpanan.

(62)

KIRIMAN PABEAN YANG DIKIRIM KEMBALI, DISUSULKAN DAN DIBUNTUKAN

Memenuhi kondisi sebagai berikut :

• dinyatakan tidak terantar;

• ditolak si alamat;

• akan dikirim kembali;

• rusak;

• akan disusulkan;

• dibuntukan;

• tidak memenuhi persyaratan impor dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan;

• sebab lainnya Penyelesaiannya :

1. dikirim kembali atau disusulkan, diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku di P.T. Pos Indonesia dan diberitahukan kepada Pejabat Bea dan Cukai;

2. Dibuntukan, dibukukan dalam N-5 EMS (Register Kiriman Buntu) dan dinyatakan sebagai barang yang tidak dikuasai.

(63)

PP22a

PPKP

Kantor Pos Lalu Bea

Kantor Pos Tukar Udara

3

2 1

5 4

Penerima Barang

Mekanisme Penanganan Barang Kiriman EMS yang Dikenakan Bea Masuk dan PDRI

EMS-13

Bayar BM + PDRI, ambil barang

Pemeriksaan (disaksikan oleh Petugas Kantor Pos) dan Pembeaan Kiriman Pos

63

PP22b PPKP

(64)

64

(65)

65

(66)

Pelayanan Impor Barang Kiriman Melalui Kantor Pos Lalu Bea BSH

Penetapan Tarif & Harga

Kantor Pos Tujuan

Jalur Merah

X-Ray Jalur

Hijau

1a Dok.

1b

2a 3a

2b

3b

Periksa Fisik

(PPKP)

4b

Kantor Tukar Pos BSH

Dok. CN 38 / R 7 PP 22a

Barang

Penerim a Barang

5

6 b

7 PPKP

Bukti Bayar

Pej. Pabean PPKP

Bukti Bayar

8 Kantor

Tukar Pos BSHPP22b

PPKP Baran

g

Bayar 6 a

66

(67)

IMPOR

BARANG PINDAHAN (Personal Effect)

67

(68)

Landasan Hukum

Pasal 25 ayat 1 huruf (L) Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006

Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan

Pengertian Barang Pindahan :

Barang-barang keperluan rumah tangga milik orang yang semula berdomisili di luar negeri, kemudian dibawa

pindah ke dalam negeri

Peraturan Menteri Keuangan

Nomor : 28/PMK.04/2008 Tanggal : 11 Februari 2008

68

(69)

diberikan pembebasan bea masuk sepanjang dipenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Pengecualian :

-

Barang yang dikategorikan sebagai barang dagangan dan Kendaraan bermotor

Dilakukan pemeriksaan fisik barang

Menyerahkan pemberitahuan pabean dengan menggunakan Formulir Pemberitahuan Impor Barang Khusus

(PIBK) di Kantor Pabean tempat pemasukan dengan

melampirkan dokumen pendukung

yang tidak memenuhi persyaratan pembebasan bea masuk, diwajibkan membayar bea masuk dan pajak dalam rangka impor

69

Ketentuan Umum Impor Barang Pindahan

(70)

“Barang Pindahan kendaraan bermotor milik Duta Besar RI yang telah selesai masa tugasnya, baik dalam keadaan baru maupun bekas pakai, hanya diberikan untuk 1 (satu) kali impor sebanyak 1 (satu) unit, dengan membayar bea masuk, PPN, dan PPnBM.”

Keputusan Menperindag No.60/MPP/Kep/2/1998 :

70

(71)

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH PEMBEBASAN BEA MASUK DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR

1) Pemilik barang harus bertugas atau tinggal di luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun atau 1 (satu) tahun terus-menerus;

2) Barang harus tiba bersama-sama pemiliknya atau paling lama 3 (tiga) bulan sesudah atau sebelum pemilik barang tiba di Indonesia, yang ditandai oleh cap/stempel kedatangan dari Imigrasi;

3) Melampirkan dokumen :

a. Daftar rincian jumlah, jenis, dan perkiraan nilai pabean atas barang yang dimintakan pembebasan bea masuk yang telah ditandasahkan Kedubes RI di Luar Negeri ;

b. Fotocopy paspor (lembar identitas pemilik paspor dan tanggal kedatangan terakhir ke Indonesia (asli paspor tetap ditunjukkan kepada petugas Bea dan Cukai); dan

c. Surat keterangan dan/atau dokumen terkait.

71

(72)

a. Surat keputusan penempatan ke luar negeri (LN) dan surat keputusan penarikan kembali ke Indonesia dari instansi yang bersangkutan

bagi PNS/TNI/POLRI yang bertugas ke luar negeri

b. Surat keterangan belajar di luar negeri dari instansi yang bersangkutan

bagi PNS/TNI/POLRI dengan atau tanpa keluarga yang mendapatkan tugas belajar di luar negeri

c. Surat keterangan telah selesai belajar

bagi pelajar / mahasiswa / orang yang belajar di LN;

d. Surat keterangan dari Perwakilan RI tempat bekerja dan surat Perjanjian Kerja dengan Kemenlu

 bagi TKI yang ditempatkan pada Perwakilan RI di luar negeri;

Dokumen atau Surat Keterangan yang Harus Dilampirkan

72

(73)

e. Surat keterangan pindah dan rincian barang yang telah ditandasahkan oleh Perwakilan RI di negara yang bersangkutan

bagi WNI yang karena pekerjaannya pindah dan berdiam di LN;

f. Kartu Izin Menetap Sementara (KIMS) paling singkat 1 (satu) tahun dari Ditjen Imigrasi dan Kartu Izin Kerja Tenaga Asing Sementara (KITAS) paling singkat 1 (satu) tahun dari Kemenakertrans

bagi WNA beserta keluarga yang pindah bekerja di wilayah RI.

g. Surat Pemberitahuan Penggantian Staf Kedubes ke Kemenlu RI

 bagi WNA yang beserta keluarga yang pindah tugas ke Kedubesnya di wilayah RI

Dokumen atau Surat Keterangan yang Harus Dilampirkan...

73

(74)

Pelayanan Impor Barang Pindahan/Personal Effect

Content

Check Penomoran

PIBK PIBK

Rkp 4

Pemeriksaan Fisik

Penelitian Penetapan

SPPB 2 lbr

Pjb.Seksi PKC

Seksi PDAD

Berkas PIBK

SPPB

rampung

SPPB

rampung

SPPB

Reject PIBK

Petugas Gate

1 3

2 4

6 7

8

11

5

LHP

14

13

9

12 10

importir

(75)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

The IAI currently covers the following priority areas, namely infrastructure , human resource development, information and communications technologies (ICT), capacity

(3) Dalam hal hasil penelitian dokumen dan/atau pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (1) kedapatan barang tidak sesuai dengan pemberitahuan, Kepala Kantor

Temuan penelitian adalah: (1) Perencanaan pembinaan kinerja pengawas sekolah belum sepenuhnya memenuhi aspek perencanaan yang baik, antara lain belum dijadikan

Studi kelayakan ( feasibility study ) telah banyak dikenal oleh masyarakat terutama yang bergerak dalam bidang dunia usaha.Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada

Bagi peserta yang merasa keberatan atas pengumuman ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan kepada Pokja Pengadaan Barang/Jasa UIN Walisongo Semarang melalui

TATA CARA PEMERIKSAAN FISIK BARANG (DILUAR KAWASAN PABEAN) G.. TATA CARA PENYELESAIAN HASIL PEMERIKSAAN FISIK

Hal ini dikarenakan pada zona konservasi digunakan sebagai konservasi ulin sehingga semai ulin dibiarkan tumbuh secara alami atau dilakukan penanaman kayu ulin, pada zona

Adapun penelitian yang dilakukan di RSU Pandan Arang Boyolali mempunyai tujuan yaitu : untuk mengetahui apakah penggunaan antibiotik yang meliputi jenis antibiotik, dosis dan