• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PEMODELAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V. PEMODELAN SISTEM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V. PEMODELAN SISTEM

Pemodelan adalah gambaran dari realita yang sederhana dan dituangkan dalam bentuk pemetaan dengan aturan tertentu. Pemodelan dapat menggunakan bentuk yang sama dengan realitas atau teknik lain yang menyerupai bentuk aslinya. Pada dunia perangkat lunak sistem informasi juga diperlukan pemodelan. Pemodelan perangkat lunak digunakan untuk mempermudah langkah berikutnya dari pengembangan sistem informasi.

Pemodelan sistem untuk Triport 0.1 menggunakan teknik unified modeling language (UML), seperti yang telah dijabarkan pada bagian tinjauan pusataka, tidak semua diagram dalam UML harus dibuat untuk perancangan sistem. Kompleksitas sistem menjadi faktor untuk menentukan diagram apa saja yang harus dibuat. Triport 0.1 tidak memiliki struktur yang sangat kompleks, sehingga hanya dibentuk 4 buah diagram, yaitu: use case diagram, activity diagram, statechart diagram, dan class diagram. Class diagram merupakan bagian paling penting dalam perancangan sistem, diagram ini selain menunjukkan atribut apa saja yang berperan, tetapi juga menunjukkan proses yang terjadi di dalamnya.

V.1 USE CASE DIAGRAM (DIAGRAM KASUS)

Pembuatan use case diagram berguna untuk mengetahui siapa saja aktor yang akan ikut seta dalam penggunaan sistem. Aktor dapat berupa pengguna akhir atau sistem lain yang ikut berperan dalam sistem. Diagram ini juga menggambarkan interaksi antara user dengn sistem dan bagaimana kebutuhan pengguna terhadap sistem. Use case diagram dapat digunakan sebagai prosedur awal pengujian sistem, membantu menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan pihak lain, dan merancang test case semua fitur dalam sistem.

Triport memiliki 4 pengguna utama yaitu perencana distribusi, perencana transportasi, pengontrol persediaan, dan supervisor. Setiap aktor memiliki peranannya masing-masing dalam sistem, dan satu sama lain tidak dapat mencampuri kegiatan aktor lainnya. Perencana distribusi bertugas untuk memasukkan data sales order dan menyusun bill of distribution (BOD), data dari input tersebut akan langsung digunakan untuk menyusun distribution requirements planning (DRP), kemudian sistem akan menghitung decision tree, hasil dari proses ini berupa rules yang digunakan untuk menyusun shipping plan. Perencana transportasi bertugas untuk menentukan pengantar produk yang akan digunakan untuk pengiriman produk, serta memasukkan data delivery monitoring untuk setiap shipping plan. Data delivery monitoring yang dimasukkan oleh perencana transportasi akan menjadi source data untuk menghitung decision tree.

Data informasi mengenai perusahaan dimasukkan oleh supervisor, data tersebut berupa data produk, distributor, pengantar produk, jenis kendaraan, gudang regional, jarak antar gudang regional, dan data pengguna beserta jabatannya. Kedudukan supervisor dalam sistem ini sama dengan administrator sistem. Supervisor dan administrator dan mengakses semua proses dsistem. Triport 0.1 tidak hanya memberikan perencanaan distribusi dan transportasi tetapi juga mengontrol stok produk pada gudang. Aktor yang berperan untuk memasukkan data produk yang masuk ke dalam gudang adalah seorang pengontrol persediaan. Pengontrol persediaan tidak dapat mengakses menu untuk aktor lainnya, begitu juga untuk perencana distribusi dan perencana transportasi. Pada Lampiran 2 dapat dilihat border ruang lingkup antar pengguna, hanya aktivitas dalam masing-masing border yang dapat dilakukan oleh aktor.

Salah satu bagian penting dalam Triport 0.1 adalah pengelolaan database, setiap database yang terbentuk akan berhubungan dengan database lain dan distribusikan sesuai alur yang telah dirancang.

(2)

Triport 0.1 menggunakan MySQL sebagai database untuk menyimpan data tersebut diwakili oleh aktor DBMS . DBMS bukan merupakan pengguna sistem secara langsung melainkan sistem lain yang ikut berperan dalam sistem.

V.2 ACTIVITY DIAGRAM (DIAGRAM AKTIVITAS)

Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing bagian untuk mendapatkan informasi akhir. Diagram aktivitas mendeskripsikan aliran kerja yang terjadi dalam sistem dan menunjukkan kolaborasi aktivitas yang dilakukan masing-masing aktor menggunakan swimlane. Triport 0.1 memiliki 4 diagram aktivitas, yaitu:

1. Diagram Aktivitas untuk Distribution Planning  2. Diagram Aktivitas untuk Transportation Planning  3. Diagram Aktivitas untuk Pengontrol persediaan  4. Diagram Aktivitas untuk Supervisor dan Administrator 

Diagram aktivitas untuk distribution planing melibatkan 3 buah swimlane yaitu seorang perencana distribusi, Triport 0.1 sebagai sistem, dan DBMS yang mengatur manajemen data pada sistem. Tahap pertama perencana distribusi harus melakukan login, untuk mengetahui apakah dirinya terdaftar dalam pengguna sistem. Jika diterima maka sistem dapat langsung dijalankan, dan jika ternyata tidak terdaftar, perencana distribusi yang akan menggunakan wajid mendaftarkan diri pada supervisor. Dua menu utama yang dapat diakses oleh perencana distribusi adalah menu untuk melakukan perencanaan distribusi dan menghitung decision tree. Setiap menu tersebut memiliki beberapa submenu yang dapat dipilih oleh pengguna.

Menu Perencana distribusi terdiri dari beberapa aktivitas, aktivitas pertama adalah memasukkan data sales order, perencana distribusi harus memasukkan berapa jumlah permintaan produk setiap distributor. Data permintaan distributor harus dimasukkan dalam jangka waktu pemesanan satu bulan. Distribution Requirements Planning (DRP) akan menunjukkan jumlah produk yang harus tersedia di gudang untuk satu bulan ke depan, sesuai dengan sales order. Aktivitas distribution planning berikutnya adalah proses penghitungan DRP, proses ini mengharuskan perencana distribusi untuk memasukkan jumlah persediaan produk yang masih tersedia pada masing- masing gudang regional serta jumlah produk yang direncanakan sampai di gudang regional pada bulan tersebut. Angka tersebut diperhitungkan untuk melihat berapa net requirements sesungguhnya dari gudang regional tersebut.

Perhitungan DRP sangat dipengaruhi oleh struktur distribusi perusahaan, gambaran struktur tersebut dirangkum dalam Bill of Distribution (BOD). Triport 0.1 sudah menyusun BOD untuk PT.

Goodyear Indonesia, Tbk, tempat data penelitian ini diambil. Struktur BOD tetap dan tidak dapat diubah oleh pengguna program, namun perencana distribusi dapat melihat bagaimana struktur yang terbentuk melalui salah satu menu dalam distribution planning. Aktivitas terakhir yang dapat dilakukan oleh perencana distribusi adalah melihat summary of distribution planning. Pada menu ini dapat dilihat jumlah produk dan tujuan pengiriman per hari berdasarkan planned order release.

Gambaran keseluruhan dari aktivitas seorang perencana distribusi dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pengguna Triport 0.1 berikutnya adalah seorang perencana transportasi. Aktivitas utamanya adalah menentukan jenis kendaraan, pengantar produk yang akan mengantar produk, dan rute optimal yang harus dilewati. Setelah produk diantar, perencana transportasi juga harus mengecek dan memasukkan data status pengiriman. Status pengiriman terdiri dari dua kemungkinan yaitu: on time atau late. Data ini digunakan untuk menyusun rules dari decision tree, sehingga semakin banyak data

(3)

yang diolah, perkiraan status pengiriman juga semakin baik. Diagram aktivitas untuk transportation planning dapat dilihat pada Lampiran 4.

Sistem informasi yang dibuat dalam penelitian ini juga memperhitungkan jumlah produk yang keluar masuk gudang. Proses ini dilakukan untuk menyesuaikan jumlah produk dengan planned order realease. Pengontrolan stok produk dilakukan oleh pengontrol persediaan, aktivitas utamanya hanya memasukkan data produk yang masuk ke dalam gudang. Pengontrol persediaan berkewajiban memantau berapa jumlah produk dalam gudang. Setiap pengiriman berlangsung, secara otomatis jumlah produk dalam gudang akan berkurang, pengontrol persediaan tidak perlu memasukkan juga jumlah produk yang keluar. Wewenang pengontrol persediaan pada sistem jauh lebih sedikit dari pengguna lainnya. Diagram aktivitas untuk pengontrol persediaan dapat dilihat pada Lampiran 5.

Pengguna Triport 0.1 yang terakhir adalah pengawas manajemen distribusi dan transportasi pada finished goods warehouse. Wewenang pengawas manajemen distribusi dan transportasi sama dengan administrator sistem, semua menu pada Triport 0.1 dapat diakses oleh pengawas manajemen distribusi dan transportasi. Bagian khusus yang hanya bisa diakses oleh pengawas manajemen distribusi dan transportasi adalah menu untuk memasukkan data produk, data distributor, data pengantar produk dan data kendaraan. Berdasarkan data-data ini sistem akan bekerja. Pengguna lain seperti perencana distribusi, perencana transportasi, dan pengontrol persediaan hanya dapat memasukkan input pada bagiannya masing-masing sesuai dengan data dari pengawas manajemen distribusi dan transportasi. Pengawas manajemen distribusi dan transportasi menentukan siapa saja pengguna sistem beserta jabatannya. Pengguna tidak dapat langsung mendaftarkan diri sebagai pengguna sistem tanpa akses dari pengawas manajemen distribusi dan transportasi. Pengguna hanya boleh mengganti kata sandi untuk akun pribadinya melalui menu yang telah disediakan. Diagram aktivitas untuk pengawas manajemen distribusi dan transportasi atau administrator dapat dilihat pada Lampiran 6.

V.3 STATECHART DIAGRAM (DIAGRAM KEADAAN)

Statechart Diagram menggambarkan tahapan-tahapan yang dilakukan sistem terhadap aktivitas-aktifias yang dilakukan pengguna terhadap sistem. Pada statechart diagram dapat dilihat transisi dari satu tahap ke tahap lain pada sistem. Perbedaan utama antara statechart diagram dan activity diagram terletak pada deskripsi pelakunya. Pada activity diagram terlihat bagaimana aktivitas pengguna dan kemudian terlihat transisi sistem berdasarkan aktivitas tersebut pada statechart diagram.

Sistem yang dibuat dalam penelitian ini memiliki lima statechart diagram untuk proses berikut:

1. Diagram Keadaan untuk Distribution Planning  2. Diagram Keadaan untuk Transportation Planning  3. Diagram Keadaan untuk Pengontrol persediaan  4. Diagram Keadaan untuk Login Sistem 

Penulis hanya membuat satu diagram untuk login, karena semua pengguna akan melakukan proses login dengan tahapan yang sama.

Setiap pengguna masuk ke dalam sistem, akan dilakukan verifikasi dengan username dan kata sandi yang dimasukkan pada menu login. Jika pengguna terdaftar dan identitasnya benar, pengguna dapat masuk ke dalam sistem. Jika tidak pengguna wajib melapor dan didaftarkan sebagai pengguna oleh pengawas manajemen distribusi dan transportasi. Pengguna yang tidak terdaftar hanya dapat

(4)

melihat tampilan menu home dan help, namun tidak dapat melakukan proses apapun. Diagram keadaan untuk login dapat dilihat pada Lampiran 7.

Perencana distribusi akan langsung masuk ke dalam menu distribution planning atau decision tree. Setiap pilihan menu tersebut terdapat sub menu yang akan ditampilkan, setiap sub menu memiliki proses masing-masing sesuai dengan aktivitas yang dapat dilakukan oleh perencana distribusi. Sistem akan menyimpan data sales order dan hasil perhitungan DRP pada menu distribution planning. Diagram keadaan untuk perencanaan ditribusi dapat dilihat pada Lampiran 8.

Proses pembentukan tree dilakukan pada menu decision tree, dengan menghitung entropinya dan kemudian disusun rules untuk pengantaran produk. Perencana distribusi dapat melihat semua proses ini, mulai dari preprocessing data untuk melihat data yang akan di analisis sampai melihat rules akhir yang terbentuk.

Proses perencanaan distribusi berhenti ketika sudah didapatkan berapa jumlah produk yang harus diantar pada periode waktu tertentu. Selanjutnya dilakukan proses perencanaan transportasi, dengan pengguna yang berwenang adalah perencana transportasi. Diagram keadaan transportation planning menggambarkan transisi sistem untuk pemilihan pengantar produk dan jenis kendaraan yang digunakan untuk pengiriman produk, diagram ini dapat dilihat pada Lampiran 9. Pemilihan tersebut didasarkan pada rules dari decision tree, sehingga pengiriman produk sampai di tujuan tepat waktu.

Perencana transportasi juga akan memasukkan data delivery monitoring, sebuah proses pemasukkan data status pengiriman produk, on time atau late. Data delivery monitoring akan di simpan oleh sistem dan menjadi input untuk pembentukan rules. Pengontrol persediaan hanya bertugas untuk memasukkan data, sehingga transisi sistem untuk memasukkan data cukup sederhana. Sistem akan menyimpan data produk dan kemudian jumlah produk akan bertambah setiap data masuk. Jumlah produk berkurang saat produk keluar sesuai perencanaan distribusi dan transportasi yang terbentuk.

Diagram Keadaan untuk pengontrol persediaan dapat dilihat pada Lampiran 10.

V.4 CLASS DIAGRAM (DIAGRAM KELAS)

Diagram kelas merupakan diagram paling penting dalam sebuah perancangan sistem. Hal ini disebabkan karena diagram kelas adalah diagram yang menggambarkan keadaan statis sebuah sistem sebagai objek dalam dunia nyata. Diagram kelas memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan menunjukkan kelas-kelasnya dan hubungan diantara kelas tersebut. Diagram kelas bersifat statis, menggambarkan hubungan yang akan terjadi bukan apa yang terjadi jika antar kelas berhubungan.

Diagram kelas untuk Triport 0.1 dapat dilihat pada gambar 13. Setiap kelas biasanya memiliki 3 bagian utama, yaitu: nama kelas, atribut yang terdapat dalam kelas, dan proses yang dilakukan pada kelas tersebut. Salah satu contoh dapat dilihat pada gambar 12, untuk kelas pengguna, terdiri dari atribut ID user, username, jabatan, dan kata sandi. Kelas ini merupakan kelas yang hampir selalu terdapat dalam perancangan sistem informasi. Layaknya aktivitas yang terkait pengguna, kelas pengguna melaukukan operasi log in, log out dan mengganti kata sandi.

Gambar 12. Kelas Pengguna

(5)

Diagram kelas untuk Triport 0.1 tidak terlalu kompleks, terdiri dari beberapa kelas utama yaitu untuk decision tree, trans plan, dan shipping order. Pada kelas-kelas tersebut dilakuakan tiga proses utama Triport 0.1, menghitung Distribution Requirements Planning (DRP) pada kelas shipping order, menyusun rules untuk pengiriman produk pada kelas decision tree, dan penyusunan rute pengiriman pada kelas trans plan.

Penggunaan kelas diagram akan membantu programmer baik pada pembuatan,pemeliharaan, atau pengembangan sistem. Ketika program mengalami crash maka programmer cukup memperbaiki pada kelas yang dianggap sumber kerusakan, dan ketika terjadi pengembangan sistem, programmer cukup menambahkan kelas-kelas baru, tanpa mengubah kelas yang sudah ada sebelumnya.

0..*

data produk stock 0..1 data prod full stock

<<use>>

0..*

data produk ship

0..1 data prod full ship

0..*

data produk order 0..1

data prod full order

<<use>>

<<use>>

0..*

data dist order

0..1 data dist full order 0..*

data WHS ship

0..1 data WHS full shipo

0..*

data dist WHS 0..1 data dist full WHS 1..*

ship plan

1..*

trans order

0..*

data trans 0..1 trans full

0..*

data truck

0..1 kend full

<<use>>

<<use>>

User -

- - -

ID user username jabatan password

: Integer : String : String : String +

+ +

log in () log out () chage pass ()

: void : void : void

Produk -

-

kode produk nama produk

: String : String

Distributor -

- - - - - -

kode dist nama dist regWHS alamat lead time safety stock lot size

: String : String : String : String : Integer : Integer : Integer T ransporter

- - -

kode trans nama trans wilayah

: String : String : String

Kendaraan -

- - -

kode truck nama truck volume full load

: String : String : Integer : Integer

Regional WHS -

- - - -

ID WHS nama WHS safety stock lot size lead time

: Integer : String : Integer : Integer : Integer + Bentuk BOD () : Integer

Sales Order -

- - - - - - -

ID order tgl order kode dist kode produk demand day terima month terima year terima

: Integer : Date : String : String : Integer : Integer : Integer : Integer Shipping Order

- - - - - - - -

ID shipping ID produk nama produk regWHS day kirim month kirim year kirim demand

: String : String : String : String : Integer : Integer : Integer : Integer + Hitung DRP () : void Receiving Produk

- - - -

ID rec tgl receive kode produk received prod

: Integer : Integer : Integer : Integer

Decision Tree -

- - - - -

dtree ID kode trans nama WHS gol muatan nama truck delivery status

: Integer : String : String : Integer : String : String +

+

hitung entropi () def rules ()

: void : void T rans Plan

- - - - - - - - -

ID transplan kode produk ID WHS day kirim month kirim year kirim fixed demand kode trans kode truck

: Integer : String : Integer : Integer : Integer : Integer : Integer : String : String + hitung MST () : void

Stock Produk -

- -

ID stock kode produk stock on hand

: Integer : String : Integer + hitung stock () : void

jarak bobot -

- - -

ID jarak kota awal kota akhir jarak

: Integer : String : String : Integer

Gambar 13. Diagram Kelas Triport 0.1

Gambar

Diagram kelas untuk Triport 0.1 tidak terlalu kompleks, terdiri dari beberapa kelas utama yaitu  untuk decision tree, trans plan, dan shipping order

Referensi

Dokumen terkait

Anaysis was done using path modelling freeware, Smart-PLS to reveal valid indicators for each latent variables and to reveal which latent variable was dominant

Pemasaran dilakukan dengan cara menawarkan langsung kepada konsumen baik di area kampus, di area tempat produksi dan promosi melalui media sosial (BBM, WA,

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional (JDIHN), bahwa JDIHN bertujuan untuk menjamin

(A) Where an extraordinary general meeting is held, the quorum shall be members holding shares representing at least 50 per cent of the issued share capital (excluding shares

Masih rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif disebabkan oleh beberapa faktor antara lain ASI yang kurang, bayi yang rewel/ cengeng, ibu yang bekerja, kepercayaan masyarakat

Yang disediakan adalah suatu metode untuk memproduksi komposisi gelembung yang memiliki fase berair sebagai fase kontinyu, yang mengandung: tahap pembuatan fase minyak untuk me

Salah satu upaya yang dapat dilaku- kan dalam rangka eliminasi filarisis adalah dengan cara memutuskan rantai penularan- nya. Pemutusan rantai penularan dapat di-

Has-a relationships always rely on instance variables.. Has-a relationships always require at least two